Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Malang (beritajatim.com) – Salah satu ruangan di SMP Islam Al Amin, Kedungkandang, Kota Malang, ambruk pada Rabu (19/2/2025) dini hari. Bangunan yang masih berusia 13 tahun itu diduga ambruk akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.

    Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, telah meninjau langsung kondisi sekolah pada Minggu (23/2/2025). Ia meminta agar permasalahan ini segera ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Target perbaikan diharapkan rampung dalam dua pekan, namun ia ingin dipercepat agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa.

    “Saya harap tidak lebih. Karena teknis yang diberikan tugas (sekolah) karena force majeure wlsecara kesiapan memang belum ada. Berkaitan proses belajar mengajar yang biasa di sekolah kini di rumah (karena bangunan ambruk),” ujar Amithya, Senin (24/2/2025).

    Amithya menuturkan bahwa proses pembelajaran di rumah tidak akan seefektif di sekolah. Apalagi, siswa kelas 9 akan menghadapi ujian, sehingga renovasi sekolah harus segera dilakukan agar tidak mengganggu persiapan mereka.

    “Kalau ada problem kekurangan kelas bagi siswa kelas 9 yang akan menghadapi ujian bisa dilakukan on time. Karena persiapan ujian itu kan luar biasa jangan kemudian musibah ini tidak diselesaikan anak-anak yang menjadi korban,” ujarnya.

    Ia juga menyebutkan opsi untuk memindahkan sementara proses belajar mengajar ke bangunan lain yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah, seperti Rumah Dinas Kesehatan dan Kantor Kelurahan Kedungkandang yang berlokasi dekat dengan sekolah.

    “Solusi memindahkan (proses belajar mengajar) sementara. Ada rumah Dinas Kesehatan apa bisa digunakan sementara. Ada kelurahan, nanti kita rembuk bareng,” tambahnya.

    Diketahui, ruangan yang ambruk merupakan kelas yang digunakan sebagai ruang komputer atau multimedia. Secara fisik, bangunan terlihat kokoh, kayu-kayu masih utuh, dan tidak ada indikasi kerusakan struktural sebelumnya. Namun, musibah ini terjadi secara tak terduga.

    “Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer. Sebelum musibah komputer kami pindah ke bawah. Karena tangganya itu kan licin anak MI sering menggunakan juga ruang multimedia. Lalu pada Rabu, 19 Februari 2025 dini hari bangunan ambruk,” ujar Wakil Kepala SMP Islam Al Amin, Suprawito. [luc/beq]

  • Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia Ungkap Tantangan Cek Kesehatan Gratis di Daerah – Halaman all

    Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia Ungkap Tantangan Cek Kesehatan Gratis di Daerah – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES)
    Dr. Moh. Subuh, MPPM menilai, pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di daerah-daerah masih menemui tantangan tersendiri.

    Namun demikian, secara umum dinas-dinas kesehatan di seluruh Indonesia siap melaksanakan CKG.

    Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum tahu secara detail terkait program CKG.

    Kemudian, masih terbatasnya tenaga kesehatan maupun medis serta fasilitas pemeriksaan yang belum merata di seluruh provinsi di Indonezia.

    “Memang ada 10 ribu lebih puskesmas yang dilibatkan, tetapi melihat dari kapasitas daerah, kompetensi dan fasilitas  itu belum memadai.

    Saya baru saja pulang dari Nusa Tenggara Barat, ternyata itu bervariasi antara satu kabupaten dengan kabupaten lain. Itu dalam satu provinsi, itu bervariasi,” kata dia saat ditemui baru-baru ini.

    Lebih lanjut, banyak pula masyarakat yang  enggan memeriksakan kesehatan karena dihantui perasaan takut jika mengetahui penyakit yang dialami. 

    Apalagi, jika rumah sakit atau fasilitas rujukan tidak tersedia dan jauh.

    “Ini perlu diedukasi pada masyarakat. Prinsipnya  saya teman-teman Adinkes seluruh Indonesia untuk pelaksanaan CKG ini siap. Artinya siap, tinggal bagaimana melibatkan masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Subuh.

    Pemerintah kata dia, tengah berupaya mempersiapkan fasilitas rujukan kasus.

    Sejauh pelaksanaan CKG ini, penyakit seperti hipertensi dan diabetes banyak ditemukan di masyarakat pasca melakukan CKG.

    “Ini hampir rata-rata ya, teman-teman dinas melaporkan itu. Insya Allah bisa menurunkan kasus dengan mengintervensi faktor risiko ini, maka kasus agar flat dan tidak akan cenderung banyak lagi,” harap dia.

    Pemeriksaan kesehatan sudah bisa dirasakan masyarakat mulai Senin 10 Februari 2025.

    Cek kesehatan gratis bisa dilakukan di puskemas maupun klinik yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).

    Melalui deteksi yang lebih awal, diharapkan meningkatkan angka kesembuhan pada penyakit seperti jantung dan kanker, serta menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.

  • Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap mengantisipasi adanya banjir susulan meski ketinggian air mulai surut.

    Meski banjir perlahan mulai surut, tetapi banjir masih melanda di sejumlah tempat yang ada di Kota Bandar Lampung. Salah satunya berada di Kecamatan Tanjung Senang.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap siaga membantu warga terdampak banjir dan mengantisipasi potensi banjir susulan agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.

    Banjir yang merendam ratusan rumah di sembilan kecamatan telah surut pada Minggu (23/2/2025). Namun, di Komplek Perumahan Arinda, Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, sebanyak puluhan rumah masih terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

    Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sementara yang lainnya memilih bertahan sembari menunggu ketinggian air surut. Sementara itu, warga yang rumahnya sudah tidak terendam mulai membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur yang terbawa banjir.

    Untuk memudahkan evakuasi, BPBD Kota Bandar Lampung menyiagakan perahu karet yang digunakan warga untuk mengambil barang dari rumah mereka yang masih terendam.

    Perahu tersebut juga disiapkan untuk evakuasi lebih lanjut jika terjadi banjir susulan, mengingat hujan yang masih terus mengguyur wilayah tersebut.

    Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga terdampak, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung telah mendirikan posko kesehatan di Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, yang merupakan wilayah terdampak parah. Banjir ini dipicu oleh meluapnya sejumlah sungai dan buruknya sistem drainase di wilayah tersebut.

    Warga RT 14 Kelurahan Pematang Wangi, Fitri (55) mengungkapkan, rumahnya telah terendam banjir selama dua hari terakhir.

    “Tembok dapur rumah saya juga roboh akibat banjir,” ujar Fitri.

    Ia menambahkan meski rumahnya masih terendam, dirinya kini mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena banjir.

    Fitri menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterima, seperti nasi bungkus, air bersih, dan layanan kesehatan.

    “Alhamdulillah bantuan sudah ada, termasuk air bersih dan layanan kesehatan,” tambahnya.

    Setelah banjir surut, beberapa warga terlihat memancing ikan di sungai yang meluap serta sawah yang terendam banjir.

    Hujan deras yang mengguyur Provinsi Lampung pada Jumat (21/2/2025) menyebabkan banjir yang merendam 2.181 rumah di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu, banjir juga mengakibatkan tiga korban jiwa.

    Dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang ditemukan tewas akibat tertimpa tembok rumah yang roboh di Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat.

    Satu korban lainnya, Sutiyem, tewas akibat mobil yang dikendarainya terseret banjir di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Tanjung Karang Timur.

    Tim SAR gabungan masih disiagakan di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

  • Pekan Bakti Sosial Peringati Hari Pendengaran Sedunia Diharapkan Tingkatkan Kesadaran Masyarakat – Halaman all

    Pekan Bakti Sosial Peringati Hari Pendengaran Sedunia Diharapkan Tingkatkan Kesadaran Masyarakat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia yang jatuh pada 3 Maret 2025, Kasoem Hearing Center bersama PERHATI-KL Cabang DKI Jakarta menggelar Pekan Bakti Sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pendengaran.

    Mengusung tema Mengubah Pola Pikir: Berdayakan Diri untuk Perawatan Telinga dan Pendengaran bagi Semua, kegiatan ini telah berlangsung pada 17-23 Februari 2025 di lima lokasi strategis di DKI Jakarta, dengan acara puncak di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Minggu (23/2/2025).

    Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati, menekankan bahwa gangguan pendengaran masih sering tidak disadari oleh masyarakat. 

    “Sebagian dari kita belum menyadari bahwa ada masalah pendengaran sehingga lupa untuk melakukan pemeriksaan,” kata Ani Ruspitawati ditemui usai acara, Minggu.

    “Screening pendengaran di sekolah melalui program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) sudah dilakukan, namun perlu diperluas agar lebih banyak anak yang mendapatkan akses,” lanjutnya.

    Ia juga menambahkan masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran dapat memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan. 

    “Tindakan operasi, pengobatan, atau pemberian alat bantu dengar bisa difasilitasi lewat BPJS,” jelasnya.

    Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya, Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K), menyoroti pentingnya deteksi dini gangguan pendengaran pada anak. 

    Menurutnya, keterlambatan bicara sering kali berkaitan dengan masalah pendengaran yang tidak terdeteksi sejak dini. 

    “Bayi dengan risiko tinggi, seperti bayi prematur atau yang lahir dari ibu dengan infeksi selama kehamilan, harus menjalani screening pendengaran sejak awal,” ungkapnya.

    Ia juga menekankan penyuluhan dan edukasi melalui media sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 

    “Banyak orangtua yang belum memahami bahwa gangguan pendengaran ringan pun dapat berdampak besar pada perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan seperti Pekan Bakti Sosial ini sangat bermanfaat untuk menjangkau lebih banyak orang,” tuturnya.

    Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 500 juta orang diperkirakan akan mengalami gangguan pendengaran yang membutuhkan rehabilitasi pada tahun 2030. 

    Lebih dari 1 miliar anak muda juga berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras.

    Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran dan melakukan pemeriksaan sejak dini untuk mencegah dampak jangka panjang.

     

  • Kadinkes Jakarta Imbau Masyarakat Rutin Periksa Pendengaran untuk Deteksi Dini Gangguan di Telinga – Halaman all

    Kadinkes Jakarta Imbau Masyarakat Rutin Periksa Pendengaran untuk Deteksi Dini Gangguan di Telinga – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati, mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan pendengaran dengan rutin melakukan pemeriksaan. 

    Menurutnya, banyak orang tidak menyadari mengalami gangguan pendengaran hingga kondisinya sudah cukup parah.

    “Sebagian dari kita belum menyadari adanya masalah pendengaran sehingga lupa untuk melakukan pemeriksaan,” kata Ani dalam acara Pekan Bakti Sosial di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (23/2/2025).

    “Padahal, deteksi dini sangat penting agar bisa segera direncanakan pengobatan yang komprehensif,” lanjutnya. 

    Ani menjelaskan saat ini pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pemeriksaan pendengaran, salah satunya melalui program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). 

    “Di sekolah sudah ada screening kesehatan pendengaran, baik untuk mendeteksi gangguan fungsi pendengaran maupun sumbatan di liang telinga akibat kotoran. Ke depan, kami ingin menjangkau lebih banyak anak sekolah agar mereka mendapatkan kesempatan pemeriksaan ini,” ungkapnya.

    Selain itu, ia juga menyebutkan program Kesehatan Gratis Jakarta (CKG) turut menyediakan layanan screening pendengaran bagi masyarakat. 

    “Sekarang ada CKG yang bisa dimanfaatkan untuk screening kesehatan, termasuk kesehatan pendengaran. Jadi, tidak perlu menunggu ada keluhan baru periksa,” ujar Ani.

    Ani juga mengingatkan masyarakat yang membutuhkan tindakan medis seperti operasi, pengobatan, atau alat bantu dengar bisa mendapatkannya melalui BPJS Kesehatan. 

    “Jika memang dibutuhkan tindakan lebih lanjut, BPJS bisa memfasilitasinya,” tuturnya.

    Adapu berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 500 juta orang diperkirakan akan mengalami gangguan pendengaran yang membutuhkan rehabilitasi pada 2030. 

    Lebih dari 1 miliar anak muda juga berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras.

  • Sebanyak 2.265 Warga DIY Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Harapan Sri Sultan

    Sebanyak 2.265 Warga DIY Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Harapan Sri Sultan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menekankan masyarakat sebagai subjek dalam pelaksanaan program kesehatan termasuk program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Ulang Tahun di DIY dengan 2.265 orang sudah mendaftar. Menurutnya, masyarakat merupakan mitra yang dilibatkan secara aktif dan bukanlah objek yang harus diatur.

    “Pastikan semua yang mendaftar terlayani dengan baik. Prosentase sebesar 30% karena baru di mulai, maka diharapkan 70% sisanya akan segera terlayani. Begitupun untuk pendaftar-pendaftar berikutnya. Bisa terlayani dengan baik,” kata Sri Paduka saat menerima Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Kanwil Kemenag DIY di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Selasa (18/2/2025).

    Sri Paduka mengatakan dalam program ini perlu menggarisbawahi soal pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah. Menurutnya perlu jejaring dari banyak stakeholder dan komunikasi yang baik dan melibatkan berbagai pihak seperti tokoh-tokoh setempat, seperti kyai, RT, RW, dan karang taruna, Jaga Warga, dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. “Kadang mereka lebih mendengarkan tokoh-tokoh masyarakat. Seperti halnya saat pandemi COVID-19, kita semua memberikan pelayanan kepada masyarakat secara bersama-sama,” ujarnya.

    Lebih lanjut Sri Paduka mengatakan, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus kepada lansia, mengingat pendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini dilakukan secara online melalui aplikasi sehingga lansia tidak boleh tertinggal untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis ini. Sri Paduka mengingatkan, agar masyarakat yang tidak memiliki akses gadget untuk pendaftaran pemeriksaan gratis dapat dibantu, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang disediakan. “Kesadaran untuk memeriksakan kesehatan masih kurang, padahal semakin cepat diketahui kondisi kesehatan, semakin baik,” ujarnya.

    Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastuti mengatakan, dalam pelaksanaan program ini perlu adanya dukungan dari pimpinan daerah, khususnya Wakil Gubernur untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Target tersebut adalah 55% dari total penduduk DIY harus melakukan cek kesehatan pada tahun 2025.

    Sejak peluncuran program ini, antusiasme masyarakat terlihat cukup baik. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 2.652 warga telah mendaftar untuk mengikuti cek kesehatan, meskipun baru sekitar 30 % dari mereka yang telah dilayani. Pembajun menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini baru berjalan satu hingga dua minggu, dan diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan edukasi yang telah diberikan kepada masyarakat.

    Puskesmas yang kini sebagai fasilitas untuk memeriksa kesehatan masyarakat secara proaktif, tapi ada adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan program, seperti masalah aplikasi yang belum maksimal dan keterbatasan sumber daya di Puskesmas. “Pelayanan kesehatan gratis ini harus tetap berjalan bersamaan dengan pelayanan lainnya. Kami berharap dukungan dari pusat untuk pengadaan bahan habis pakai agar pelayanan dapat berjalan lancar,” ungkap Pembajun.

    Peran masyarakat dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini sangat penting, ia mengajak masyarakat untuk aktif dalam memotivasi diri mereka sendiri untuk melakukan cek kesehatan. Dengan harapan agar program ini dapat berjalan dengan baik, Pembajun mengajak semua pihak untuk bersinergi demi kesehatan masyarakat DIY.

  • Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Februari 2025

    Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu Regional 21 Februari 2025

    Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Wali Kota Dumai
    , Paisal, mulai mengikuti
    retret
    bagi kepala daerah terpilih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat (21/2/2025). Kegiatan ini berlangsung hingga 28 Februari 2025.
    Paisal menyampaikan rasa syukurnya setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. “Alhamdulillah, bahagia karena sudah dilantik,” ujar Paisal melalui pesan WhatsApp kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    Di hari pertama retret, Paisal mengaku fokus menjaga stamina agar tetap bugar selama kegiatan berlangsung. “Saya fokus jaga stamina dengan konsumsi madu dan habbatussauda,” kata Paisal.
    Ia berharap pengalaman selama retret dapat menambah wawasan dan meningkatkan kinerjanya dalam memimpin Kota Dumai.
    “Apa yang saya dapat selama pembimbingan, semoga bisa menambah wawasan dan kinerja dalam menjalankan roda pemerintahan,” ujarnya.
    Paisal kembali menjabat sebagai Wali Kota Dumai untuk periode kedua. Pria kelahiran Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, 12 Januari 1975, ini mengawali kariernya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada 1998-1999.
    Ia kemudian bertugas di Dinas Kesehatan Rokan Hilir dan Dumai, sebelum menjadi Kepala Puskesmas Purnama, Dumai.
    Kariernya terus menanjak hingga menjabat sebagai Direktur RSUD Dumai pada 2010 dan Kepala Dinas Kesehatan Dumai pada 2014.
    Paisal pernah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011 dan dari Presiden Joko Widodo pada 2019.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alokasi Fogging Terdampak Efisiensi, Masyarakat Tulungagung Diminta Giat Lakukan PSN Cegah DBD

    Alokasi Fogging Terdampak Efisiensi, Masyarakat Tulungagung Diminta Giat Lakukan PSN Cegah DBD

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung mencatat 198 kasus demam berdarah dengue (DBD) dari awal tahun 2025 hingga Jumat (21/2/2025), empat di antaranya meninggal dunia.

    Dinkes menilai, persentase jumlah angka kematian yang mencapai 4 orang di 2 bulan saja sudah masuk mengkhawatirkan.

    Salah satu penyebab meledaknya kasus DBD karena tidak ada gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan di masyarakat.

    Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, pihaknya juga sangat selektif untuk melakukan pengasapan (fogging).

    Hal ini berkaitan dengan alokasi anggaran untuk fogging yang sangat berkurang, salah satunya imbas dari efisiensi.

    “Selain karena dampak efisiensi, memang sejak beberapa tahun anggaran untuk fogging terus turun. Tapi tahun ini benar-benar sangat terbatas,” ujar Desi, Jumat (21/2/2025).

    Tahun 2025 ini, Dinkes Tulungagung mendapatkan alokasi fogging untuk 20 lokasi, turun drastis dibanding 2024 yang mendapat 80 alokasi fogging.

    Sampai saat ini, setengah alokasi, atau 10 di antaranya sudah digunakan. 

    Sementara jumlah kasus dalam satu bulan ada di sekitar 54 lokasi.

    Desi memaparkan, dalam satu lokasi sasaran fogging, sasarannya pada radius 100 meter dari titik temuan kasus.

    Sering kali lokasi yang dilakukan pengasapan rumahnya jarang-jarang, sehingga ada sisa obat maupun bahan bakar.

    Namun dengan sisa 10 alokasi, Desi menilai tidak akan cukup jika semua bertumpu para upaya fogging.

    “Nggak akan selesai kalau hanya dengan fogging. Upaya maksimalnya memang di PSN,” tegas Desi.

    Masalahnya, saat ini gerakan PSN yang pernah digencarkan di tahun 2024 seperti berhenti.

    Pihak desa baru melakukan PSN jika di wilayahnya terjadi kasus DBD, terutama yang sampai jatuh korban.

    Padahal PSN yang bertujuan membasmi jentik dan telur nyamuk sangat efektif untuk menurunkan angka DBD hingga 75 persen.

    Masih menurut Desi, saat ini sejumlah desa mengadakan alat fogging secara mandiri.

    Mereka tetap mendapat pendampingan dari puskesmas terdekat, untuk pemilihan obat fogging, dosisnya serta teknis pelaksanaannya.

    Sementara hanya ada empat puskesmas yang punya satu mesin fogging, yaitu Puskesmas Ngantru, Ngunut, Pakel dan Kauman.

    “Makanya harapan kami ada penambahan anggaran untuk fogging lewat pergeseran anggaran. Saat hearing dengan Komisi C (DPRD Tulungagung), jika diperlukan ditambah lewat pergeseran anggaran,” tandas Desi.

    Tahun 2024 lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia karena DBD.

    Saat itu, Pemkab Tulungagung mencanangkan PSN massal setiap hari Jumat.

    Cara ini efektif, karena angka kasus DBD langsung turun 75 persen. 

  • Ada 8 Warga Kota Batu Terjangkit Chikungunya, Alami Gejala Panas hingga Bengkak, ini Imbauan Dinkes

    Ada 8 Warga Kota Batu Terjangkit Chikungunya, Alami Gejala Panas hingga Bengkak, ini Imbauan Dinkes

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Musim hujan seperti saat ini menjadi ancaman bagi masyarakat karena merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya.

    Pasalnya dua penyakit ini sama-sama disebabkan oleh nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah jenis nyamuk yang dapat menularkan penyakit demam berdarah (DBD) dan chikungunya.

    Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh kedua nyamuk tersebut. 

    Dari data Dinas Kesehatan Kota Batu, saat ini total ada sebanyak 23 kasus DBD sejak bulan Januari hingga tanggal 20 Februari kemarin.

    “Untuk kasus DBD di Kota Batu, pada bulan Januari ada sebanyak 16 kasus, Februari ini sebanyak 7 kasus, jadi total 23 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati kepada Tribun Jatim Network, Jumat (21/2/2025).

    Sementara untuk kasus penyakit Chikungunya, Susana menuturkan ada sebanyak 8 kasus penyakit chikungunya.

    8 orang warga yang mengalami sakit chikungunya itu merupakan warga Desa Giripurno RT 47 RW 7, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

    “Ya, mengalami gejala pada 7 Januari 2025. 8 orang ini dengan gejala panas, kaki tangan bengkak, setelah 5 hari muncul bintik merah,” jelasnya.

    Untuk itu Susan menghimbau masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan penyakit DBD maupun chikungunya agar rantai penyebaran dapat terhenti.

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi atau wc, drum, dan lain-lain seminggu sekali, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air atau tempayan, memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.

    Selain itu mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak, menutup lubang-lubang pada potongan bambu atau pohon, menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air, memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak-bak penampungan air, menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

  • Bakesbangpol Surabaya terima apresiasi Densus 88 cegah radikalisme

    Bakesbangpol Surabaya terima apresiasi Densus 88 cegah radikalisme

    Surabaya (ANTARA) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya menerima apresiasi dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror (AT) Polri atas kontribusi dalam program pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme di wilayah Satgaswil Jawa Timur.

    Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, di Kota Surabaya, Jumat mengatakan salah satu tugas utama instansinya adalah melakukan pencegahan terhadap paham radikalisme.

    “Kami melakukan sosialisasi kepada warga di tingkat kecamatan terkait bahaya radikalisme. Selain itu, kami juga memberikan pemahaman kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi dengan menghadirkan eks narapidana terorisme (napiter) sebagai salah narasumber,” ujarnya.

    Ia mengemukakan, selain melakukan sosialisasi, Bakesbangpol juga memberikan perhatian khusus kepada eks napiter dalam bentuk bantuan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Salah satunya adalah koordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak eks napiter berprestasi.

    “Kami juga mengupayakan bantuan permodalan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk eks napiter yang ingin mengembangkan usahanya,” kata Yayuk, sapaan lekatnya.

    Yayuk menyebutkan jika ada eks napiter yang mengalami kendala kesehatan, pihaknya juga membantu koordinasi dengan instansi terkait. Termasuk di antaranya dengan BPJS dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

    “Kami bantu koordinasi untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang layak,” tuturnya.

    Ia mencontohkan salah satu kasus dimana seorang eks napiter mengalami sakit dan tidak bisa mendatangi fasilitas kesehatan. Dalam kondisi ini, Bakesbangpol berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya dan puskesmas setempat untuk memberikan layanan kesehatan langsung ke rumahnya.

    “Memang waktu itu Densus 88 meminta agar pengobatan dilakukan secara berkala di rumah agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Kami pun mengakomodasi permintaan ini dengan menjalin komunikasi dengan dinas terkait,” tuturnya.

    Menurut dia, program pembinaan eks napiter di Surabaya sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Namun, sejak ia menjabat Kepala Bakesbangpol Surabaya pada 2022, intensitas program ini semakin meningkat.

    “Pemerintah pusat di tahun 2022 juga beri perhatian intens kepada eks napiter, mereka diikutkan dalam setiap upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus di pemerintah daerah (Pemda) setempat,” katanya.

    Saat ini, Yayuk menjelaskan bahwa terdapat sekitar 23 eks napiter yang tinggal di Surabaya. Bakesbangpol Surabaya terus berupaya memberikan pendampingan agar mereka tidak kembali terpapar paham radikal.

    “Kami juga mengupayakan pemberian bantuan sosial kepada eks napiter, seperti bantuan sembako menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Kemerdekaan,” ujarnya.

    Selain melakukan sosialisasi ke tingkat kecamatan, Bakesbangpol Surabaya juga menggandeng perguruan tinggi dalam upaya pencegahan radikalisme. Sejak tahun 2022, sosialisasi pencegahan radikalisme semakin intens dilakukan bersama Densus 88 AT dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

    Beberapa kampus yang menjadi lokasi kegiatan sosialisasi pencegahan radikalisme di antaranya adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Muhammadiyah, Universitas 17 Agustus, dan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

    Namun demikian, Yayuk menyampaikan bahwa pencegahan radikalisme tidak bisa dilakukan hanya oleh satu instansi saja. Oleh karena itu, Bakesbangpol turut berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BNPT dan Densus 88 AT.

    “Jadi kami juga gandeng Densus 88 dan BNPT,” ujarnya.

    Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, Yayuk mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama dari media sosial. Menurutnya, paham radikal tidak hanya disebarkan melalui ajakan langsung, tetapi juga melalui bacaan dan konten digital yang dapat mempengaruhi pola pikir seseorang.

    “Kami berharap masyarakat benar-benar bisa menyaring ketika mendapat informasi dari media sosial, atau media-media yang lain. Dan benar-benar bisa terbuka dengan pergaulan sehingga wawasannya itu semakin luas,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025