Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Jelang Operasi Ketupat 2025, Satlantas Polres Malang Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan

    Jelang Operasi Ketupat 2025, Satlantas Polres Malang Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Satlantas Polres Malang bersama menggelar simulasi penanganan kecelakaan lalu lintas di halaman Polres Malang, Kamis (27/2/2025). Simulasi dilakukan dalam rangka menjelang Operasi Ketupat Semeru 2025 untuk meminimalisir fatalitas korban kecelakaan. 

    Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Public Savety Center (PSC) 119, Jasa Marga, serta relawan ambulan ambulan Kabupaten Malang.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Widyagana Putra Dhirotsaha menjelaskan, kegiatan simulasi ini sebagai bentuk koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ketika menangani kecelakaan.

    “Pada prinsipnya kami memiliki tugas masing-masing dalam praktiknya, yang kita tekankan kolaborasi dan koordinasi di lapangan. Sehingga penanganan khususnya kecelakaan lalulintas dapat memiliki peran masing-masing serta korban dapat diselamatkan,” kata Gana.

    Gana mengatakan, simulasi dilakukan ini berawal dari pemberian materi dari Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi. Termasuk prosedur penanganan sesuai prioritas dengan penandaan kelas P1, P2, dan P3 pada korban kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, dalam praktiknya, memperagakan kondisi kecelakaan lalu lintas. Dalam simulasi ini, mempraktikan kecelakaan antara bus dengan mobil angkutan.

    “Dengan kegiatan ini, jadi tidak ada keragu-raguan lagi bagi mereka yang melaksanakan tugas di lapangan. Sehingga dapat meminimalisir korban meninggal dunia,” bebernya.

    Gana memaparkan, kolaborasi dengan relawan ini dapat membantu pihak kepolisian di lapangan dalam menangani kecelakaan. Baik itu pengantaran korban ke rumah sakit maupun ke keluarga korban

  • Pengelola Tol Bakter benahi sejumlah titik jalan jelang arus mudik

    Pengelola Tol Bakter benahi sejumlah titik jalan jelang arus mudik

    Bandarlampung (ANTARA) – PT. Bakauheni Terbanggi Besar Toll (BTB Toll) sebagai pengelola Tol Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter) Lampung membenahi sejumlah titik kerusakan pada ruas jalan maupun di rest area jelang arus mudik Lebaran 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Project Manager Tol Bakter Riadiano Muhammad, di Bandarlampung, Kamis mengatakan bahwa aktivitas perbaikan itu memang rutin namun kini lebih intens lagi menjelang arus mudik lebaran.

    “Banyak hal yang akan dilakukan menjelang musim mudik lebaran tahun ini, perawatan jalan secara rutin, serta peningkatan jasa layanan operasional, seperti layanan transaksi, layanan lalu lintas, layanan rest area, layanan pemeliharaan, serta layanan pengamanan,” ujarnya.

    Ia menjelaskan beberapa hal yang dilakukan untuk perawatan jalan selama Februari 2025 atau menjelang Ramadhan 2025, yaitu pengerasan jalan beton pada 69 titik di sepanjang 140 Km ruas Tol Bakter.

    Guna mencegah kecelakaan karena pengendara mengantuk, maka ada penambahan pita peringatan jalan atau polisi tidur mini (rumble strip) di KM 121 A, KM KM 12 B, KM 14 B, dan KM 15 B.

    Mereka juga menyiapkan jalur penyelamat rem blong di KM 01+00 Jalur B dan di KM 00+600 Jalur B.

    Petugas juga menambah speed reducer atau marka keselamatan yang berfungsi sebagai ilusi mata efek visual agar para pengguna jalan dapat mengurangi kecepatan kendaraan dan lebih berhati-hati dalam berkendara untuk menekan terjadinya kecelakaan di KM 105+800 B sampai KM 105+200 B.

    Pihaknya juga telah menyiapkan jalur penyelamat rem blong di dekat gerbang masuk Pelabuhan Bakauheni.

    Sementara itu, Manager Area Tol Bakter Andri Pandiko mengatakan jika seluruh fasilitas seluruh rest area Tol Bakter bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh para pemudik saat berhenti atau beristirahat di lokasi tempat istirahat tersebut.

    “Ini semua untuk kenyamanan pemudik saat melintasi jalan Tol Bakter yaitu dengan meningkatkan kebersihan toilet dan masjid yang ada di rest area, kami juga menyediakan ruang laktasi dan juga akses untuk disabilitas,” imbuhnya.

    Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa instansi untuk mendirikan posko di rest area, seperti posko Dinas Kesehatan, Posko ASDP, Posko Kepolisian, serta Posko SPKLU dari PLN.

    “Kami juga menyiapkan enam rest area, yaitu KM 20B, KM 33B, KM 49B, KM 67B, KM 87B, dan juga Rest Area KM 116 B,” jelasnya.

    Andri menambahkan keenam rest area tersebut bisa digunakan untuk pengaturan penundaan perjalanan guna mengantisipasi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelindo perkuat kerja sama cegah stunting di Kota Kupang

    Pelindo perkuat kerja sama cegah stunting di Kota Kupang

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Pelindo perkuat kerja sama cegah stunting di Kota Kupang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Februari 2025 – 14:06 WIB

    Elshinta.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo siap mendukung upaya pemerintah mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pelindo bekerja sama dengan pemerintah daerah, sektor swasta lainnya, LSM, dan masyrrakat dalam upaya pencegahan serta penanganan stunting di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
     
    “Kerja sama multipihak ini diharapkan memberikan dampak lebih luas dan berkelanjutan, sehingga prevalensi stunting di Kota Kupang dan secara umum di Provinsi NTT bisa turun signifikan,” kata Ardhy Wahyu Basuki, Group Head Sekretariat Perusahaan
    Pelindo. 

    Hari ini Pelindo ambil bagian di acara Workshop Pencegahan Stunting Terintegrasi Berbasis Komunitas di Kota Kupang. Workshop ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai isu dan permasalahan stunting di NTT, meningkatkan keterlibatan berbagai pihak dalam pencegahan dan penanganan stunting, serta mendorong kerja sama yang lebih luas untuk mendukung penurunan angka stunting di Kota Kupang.
     
    Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk BKKBN Provinsi NTT, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, Dinas Kesehatan Kota Kupang, serta Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang.
     
    Berdasarkan data e-PPGBM Juni 2024, angka stunting di Kota Kupang mencapai 18,8% atau sebanyak 4.233 balita. Selain itu, 11,4% balita termasuk kategori wasting, sementara 22,3% lainnya masuk dalam kategori underweight. Tiga wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi adalah Kecamatan Kelapa Lima, Maulafa, dan Kota Radja.
     
    Ardhy menegaskan, sebagai BUMN jasa kepelabuhanan yang beroperasi di berbagai wilayah Indonesia, Pelindo memiliki tanggung jawab untuk memastikan keberadaannya memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
     
    “Melalui Program TJSL, kami mengemban amanat untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, termasuk pencegahan stunting melalui edukasi gizi, pemberian makanan tambahan bergizi, serta peningkatan akses layanan kesehatan bagi ibu dan anak,” ujarnya.
     
    Upaya pencegahan stunting di Kota Kupang mencakup berbagai langkah strategis, antara lain peningkatan akses terhadap pangan bergizi dengan memperkuat ketahanan pangan lokal, edukasi mengenai pola makan sehat serta kesehatan ibu dan anak, peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan.
     
    Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Kota Kupang dapat terus menurun hingga mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi NTT, yaitu 12% hingga 10% dalam beberapa tahun ke depan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pria Meninggal usai Digigit Anjing Rabies di Bali, Alami Gejala Takut Air dan Cahaya – Halaman all

    Pria Meninggal usai Digigit Anjing Rabies di Bali, Alami Gejala Takut Air dan Cahaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Buleleng – Seorang pria berusia 35 tahun, I Kadek Sugiartama, warga Banjar Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, meninggal dunia akibat rabies setelah mengalami gejala kritis.

    Kematian ini terjadi di RSUD Buleleng pada Senin, 24 Februari 2025, sekitar pukul 02.00 dini hari.

    I Kadek Sugiartama diterima di RSUD Buleleng pada Sabtu, 22 Februari 2025, dalam kondisi kritis.

    Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, menjelaskan bahwa pasien mengalami gelisah, demam tinggi, serta ketakutan terhadap air, cahaya, dan angin.

    “Selama kurang lebih dua jam, tim dokter melakukan observasi sebelum pasien dipindah ke ruang rawat intensif,” ujarnya.

    Meskipun mendapatkan perawatan intensif, kondisi Sugiartama semakin memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

    Dari keterangan keluarga, I Kadek Sugiartama diketahui telah digigit anjing liar di kawasan Pasar Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, sekitar enam bulan yang lalu.

    Setelah digigit, ia membasuh luka dengan air sabun, namun tidak segera mendapatkan perawatan medis.

    “Sayangnya, ia tidak langsung berobat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR),” jelas Putu Arya Nugraha.

    Tanggapan Pihak Desa

    Perbekel Desa Munduk, I Nengah Sudira, mengaku terkejut dengan kabar kematian warganya akibat rabies.

    “Kami tidak pernah mendengar adanya laporan terkait kejadian gigitan anjing di desa kami,” ungkapnya.

    Pemerintah desa bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng telah melakukan penelusuran terhadap kontak erat dengan almarhum.

    Diketahui ada 19 orang yang berpotensi tertular, termasuk keluarga dekatnya.

    Semua kontak erat tersebut telah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk meminimalisasi potensi penularan.

    (Tribun-Bali.com/Muhammad Fredey Mercury)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Keracunan di Sleman, Sampel Makanan Ditemukan Adanya Kandungan Formalin.
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Februari 2025

    Kasus Keracunan di Sleman, Sampel Makanan Ditemukan Adanya Kandungan Formalin. Regional 25 Februari 2025

    Kasus Keracunan di Sleman, Sampel Makanan Ditemukan Adanya Kandungan Formalin.
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Hasil pemeriksaan sampel makanan yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik terkait peristiwa
    keracunan makanan
    di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, telah diumumkan.
    Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya kandungan
    formalin
    yang diduga menjadi penyebab keracunan.
    Kasat Reskrim Polresta
    Sleman
    , AKP Riski Adrian, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik Semarang. “Dari hasil labfor, kita ada mengambil beberapa sampel dari beberapa tempat yang mengandung formalin,” ujar Riski Adrian pada Selasa (25/02/2025).
    Kandungan formalin tersebut ditemukan dalam sampel makanan yang diambil dari peristiwa keracunan di Kapanewon Tempel dan Kapanewon Mlati.
    Namun, Riski belum merinci makanan apa saja yang terkontaminasi formalin.
    “Diduga kandungan formalin dalam makanan itulah yang menjadi penyebab keracunan di daerah Tempel dan Mlati,” tambahnya.
    Riski Adrian menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya berbeda dengan Dinas Kesehatan.
    “Iya bener (diduga penyebab keracunan). Jadi antara pemeriksaan kita sama pemeriksaan Dinas Kesehatan itu beda, kalau mereka itu mikrobiologinya, kalau kita senyawa kimia itu,” jelasnya.
    Saat ini, polisi telah melakukan gelar perkara terkait peristiwa keracunan tersebut.
    Dari gelar perkara itu, penanganan kasus telah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
    Meskipun begitu, hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam peristiwa keracunan di dua lokasi tersebut. “Kami masih akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi-saksi,” ungkapnya.
    Sebelumnya, Polresta Sleman telah meminta keterangan dari delapan orang saksi, yang terdiri dari korban, keluarga yang mengadakan hajatan, catering, dan toko yang menyediakan bahan makanan.
    “Masih 8 (orang saksi yang dimintai keterangan), karena dalam aturannya kan diproses penyelidikan itu kita periksa kembali sebagai saksi,” tambah Riski.
    Riski Adrian menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan gelar untuk penetapan tersangka dalam kasus keracunan ini.
    “Pasti, kalau sudah penyidikan kan udah pasti (akan ada tersangka), udah masuk ke tingkat penyidikan. Secepatnya,” pungkasnya.
    Sebelumnya, keracunan makanan terjadi di dua lokasi di Kabupaten Sleman.
    Pertama, di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, yang dimulai saat warga menghadiri acara hajatan pernikahan pada 9 Februari 2025.
    Gejala keracunan mulai muncul pada 10 Februari 2025, dengan 162 orang tercatat mengalami gejala keracunan, di mana 115 orang dirawat jalan dan 47 orang dirawat inap.
    Kedua, di Sanggrahan, Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, di mana sejumlah warga mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara arisan pada 8 Februari 2025.
    Dari data yang ada, terdapat 39 orang yang mengalami gejala keracunan, dengan 5 orang di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Taj Yasin Targetkan Pelayanan Kesehatan Paripurna di Jateng Jalan Tahun Ini – Page 3

    Taj Yasin Targetkan Pelayanan Kesehatan Paripurna di Jateng Jalan Tahun Ini – Page 3

    Liputan6.com, Semarang Guna memastikan seluruh rakyat miskin mendapatkan asuransi kesehatan gratis, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menargetkan program Pelayanan Kesehatan (Yankes) Paripurna mampu terealisasi pada 2025.

    “(Pelayanan Kesehatan Paripurna) ini, tahun 2025 harus segera kita laksanakan,” ujarnya saat rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, di Kantor Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Selasa (24/2/2025).

    “Tujuan dari program Yankes Paripurna ini adalah memberikan jaminan kesehatan berupa asuransi untuk masyarakat miskin,” imbuh Taj Yasin.

    Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mendorong kepada BPJS Kesehatan melakukan verifikasi data warga yang kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih non aktif.

    “Ini harus kita intervensi, sehingga tidak ada keluhan lagi (dari) masyarakat yang tidak mampu, tidak bisa mengakses kesehatan ke rumah sakit,” ujarnya.

  • Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Tulungagung (beritajatim.com) – Angka kematian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung cukup tinggi. Dalam dua bulan pertama di tahun 2025, sudah terdapat 4 kasus kematian. Meskipun begitu, Dinas Kesehatan mengalami kendala dalam penanganan penyakit ini, salah satunya adalah pemangkasan anggaran untuk pelaksanaan fogging dari tahun sebelumnya.

    Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi jatah pelaksanaan fogging di 20 titik saja. Padahal, tahun lalu mereka mendapatkan alokasi anggaran untuk melakukan fogging di 80 titik.

    Dari jatah 20 titik itu, sampai saat ini sudah 10 titik yang terlaksana, sedangkan sisanya akan digunakan untuk pelaksanaan fogging hingga akhir tahun nanti.

    “Dari Januari – Februari ini sudah 10 kali fogging, sisanya ya harus kita hemat sampai akhir tahun nanti,” ujarnya, Senin (24/02/2025).

    Dengan kondisi ini, pihaknya sangat selektif dalam pelaksanaan fogging untuk memastikan jatah fogging yang ada bisa dimaksimalkan sampai akhir tahun. Mereka juga mengedepankan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Cara ini dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan kegiatan fogging.

    “Kita juga memaksimalkan obat dan alat yang masih kita punya, sisa di lokasi sebelumnya yang bisa kita pakai, ya kita maksimal di lokasi fogging lainnya,” tuturnya.

    Pihaknya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak terkait efisiensi yang berimbas pada jatah fogging ini. Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat guna mendorong pemerintah desa mengalokasikan sebagian Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa untuk pengadaan alat fogging secara mandiri.

    “Kami berharap pemerintah desa berkenan menganggarkannya sebagian dananya untuk pengadaan alat fogging, kalau masalah pelatihan SDM, kami siap dan sudah melakukan itu beberapa waktu lalu,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Ruang Kelas SMP Islam Al Amin Malang Ambruk, DPRD Desak Percepatan Perbaikan

    Malang (beritajatim.com) – Salah satu ruangan di SMP Islam Al Amin, Kedungkandang, Kota Malang, ambruk pada Rabu (19/2/2025) dini hari. Bangunan yang masih berusia 13 tahun itu diduga ambruk akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.

    Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, telah meninjau langsung kondisi sekolah pada Minggu (23/2/2025). Ia meminta agar permasalahan ini segera ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Target perbaikan diharapkan rampung dalam dua pekan, namun ia ingin dipercepat agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa.

    “Saya harap tidak lebih. Karena teknis yang diberikan tugas (sekolah) karena force majeure wlsecara kesiapan memang belum ada. Berkaitan proses belajar mengajar yang biasa di sekolah kini di rumah (karena bangunan ambruk),” ujar Amithya, Senin (24/2/2025).

    Amithya menuturkan bahwa proses pembelajaran di rumah tidak akan seefektif di sekolah. Apalagi, siswa kelas 9 akan menghadapi ujian, sehingga renovasi sekolah harus segera dilakukan agar tidak mengganggu persiapan mereka.

    “Kalau ada problem kekurangan kelas bagi siswa kelas 9 yang akan menghadapi ujian bisa dilakukan on time. Karena persiapan ujian itu kan luar biasa jangan kemudian musibah ini tidak diselesaikan anak-anak yang menjadi korban,” ujarnya.

    Ia juga menyebutkan opsi untuk memindahkan sementara proses belajar mengajar ke bangunan lain yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah, seperti Rumah Dinas Kesehatan dan Kantor Kelurahan Kedungkandang yang berlokasi dekat dengan sekolah.

    “Solusi memindahkan (proses belajar mengajar) sementara. Ada rumah Dinas Kesehatan apa bisa digunakan sementara. Ada kelurahan, nanti kita rembuk bareng,” tambahnya.

    Diketahui, ruangan yang ambruk merupakan kelas yang digunakan sebagai ruang komputer atau multimedia. Secara fisik, bangunan terlihat kokoh, kayu-kayu masih utuh, dan tidak ada indikasi kerusakan struktural sebelumnya. Namun, musibah ini terjadi secara tak terduga.

    “Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer. Sebelum musibah komputer kami pindah ke bawah. Karena tangganya itu kan licin anak MI sering menggunakan juga ruang multimedia. Lalu pada Rabu, 19 Februari 2025 dini hari bangunan ambruk,” ujar Wakil Kepala SMP Islam Al Amin, Suprawito. [luc/beq]

  • Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia Ungkap Tantangan Cek Kesehatan Gratis di Daerah – Halaman all

    Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia Ungkap Tantangan Cek Kesehatan Gratis di Daerah – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES)
    Dr. Moh. Subuh, MPPM menilai, pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di daerah-daerah masih menemui tantangan tersendiri.

    Namun demikian, secara umum dinas-dinas kesehatan di seluruh Indonesia siap melaksanakan CKG.

    Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum tahu secara detail terkait program CKG.

    Kemudian, masih terbatasnya tenaga kesehatan maupun medis serta fasilitas pemeriksaan yang belum merata di seluruh provinsi di Indonezia.

    “Memang ada 10 ribu lebih puskesmas yang dilibatkan, tetapi melihat dari kapasitas daerah, kompetensi dan fasilitas  itu belum memadai.

    Saya baru saja pulang dari Nusa Tenggara Barat, ternyata itu bervariasi antara satu kabupaten dengan kabupaten lain. Itu dalam satu provinsi, itu bervariasi,” kata dia saat ditemui baru-baru ini.

    Lebih lanjut, banyak pula masyarakat yang  enggan memeriksakan kesehatan karena dihantui perasaan takut jika mengetahui penyakit yang dialami. 

    Apalagi, jika rumah sakit atau fasilitas rujukan tidak tersedia dan jauh.

    “Ini perlu diedukasi pada masyarakat. Prinsipnya  saya teman-teman Adinkes seluruh Indonesia untuk pelaksanaan CKG ini siap. Artinya siap, tinggal bagaimana melibatkan masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Subuh.

    Pemerintah kata dia, tengah berupaya mempersiapkan fasilitas rujukan kasus.

    Sejauh pelaksanaan CKG ini, penyakit seperti hipertensi dan diabetes banyak ditemukan di masyarakat pasca melakukan CKG.

    “Ini hampir rata-rata ya, teman-teman dinas melaporkan itu. Insya Allah bisa menurunkan kasus dengan mengintervensi faktor risiko ini, maka kasus agar flat dan tidak akan cenderung banyak lagi,” harap dia.

    Pemeriksaan kesehatan sudah bisa dirasakan masyarakat mulai Senin 10 Februari 2025.

    Cek kesehatan gratis bisa dilakukan di puskemas maupun klinik yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).

    Melalui deteksi yang lebih awal, diharapkan meningkatkan angka kesembuhan pada penyakit seperti jantung dan kanker, serta menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.

  • Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap mengantisipasi adanya banjir susulan meski ketinggian air mulai surut.

    Meski banjir perlahan mulai surut, tetapi banjir masih melanda di sejumlah tempat yang ada di Kota Bandar Lampung. Salah satunya berada di Kecamatan Tanjung Senang.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap siaga membantu warga terdampak banjir dan mengantisipasi potensi banjir susulan agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.

    Banjir yang merendam ratusan rumah di sembilan kecamatan telah surut pada Minggu (23/2/2025). Namun, di Komplek Perumahan Arinda, Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, sebanyak puluhan rumah masih terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

    Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sementara yang lainnya memilih bertahan sembari menunggu ketinggian air surut. Sementara itu, warga yang rumahnya sudah tidak terendam mulai membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur yang terbawa banjir.

    Untuk memudahkan evakuasi, BPBD Kota Bandar Lampung menyiagakan perahu karet yang digunakan warga untuk mengambil barang dari rumah mereka yang masih terendam.

    Perahu tersebut juga disiapkan untuk evakuasi lebih lanjut jika terjadi banjir susulan, mengingat hujan yang masih terus mengguyur wilayah tersebut.

    Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga terdampak, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung telah mendirikan posko kesehatan di Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, yang merupakan wilayah terdampak parah. Banjir ini dipicu oleh meluapnya sejumlah sungai dan buruknya sistem drainase di wilayah tersebut.

    Warga RT 14 Kelurahan Pematang Wangi, Fitri (55) mengungkapkan, rumahnya telah terendam banjir selama dua hari terakhir.

    “Tembok dapur rumah saya juga roboh akibat banjir,” ujar Fitri.

    Ia menambahkan meski rumahnya masih terendam, dirinya kini mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena banjir.

    Fitri menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterima, seperti nasi bungkus, air bersih, dan layanan kesehatan.

    “Alhamdulillah bantuan sudah ada, termasuk air bersih dan layanan kesehatan,” tambahnya.

    Setelah banjir surut, beberapa warga terlihat memancing ikan di sungai yang meluap serta sawah yang terendam banjir.

    Hujan deras yang mengguyur Provinsi Lampung pada Jumat (21/2/2025) menyebabkan banjir yang merendam 2.181 rumah di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu, banjir juga mengakibatkan tiga korban jiwa.

    Dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang ditemukan tewas akibat tertimpa tembok rumah yang roboh di Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat.

    Satu korban lainnya, Sutiyem, tewas akibat mobil yang dikendarainya terseret banjir di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Tanjung Karang Timur.

    Tim SAR gabungan masih disiagakan di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.