Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Kepala BGN Klaim Kualitas Makan Gratis Terjaga, Ombudsman Temukan Banyak Makanan Tidak Layak Konsumsi

    Kepala BGN Klaim Kualitas Makan Gratis Terjaga, Ombudsman Temukan Banyak Makanan Tidak Layak Konsumsi

    Klaim Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tentang quality control makanan sebelum dikirim ke sekolah dan adanya ahli gizi di SPPG tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

    Ombudsman justru menemukan makanan tidak layak konsumsi pada makanan yang sudah disajikan di sekolah. Contoh makanan tidak layak konsumsi temuan ombudsman antara lain, buah melon dalam kondisi busuk. Selain itu, juga sayuran yang kurang segar.

    Temuan ini terungkap saat Ombudsman meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 13 Surabaya.

    Yang lebih memiriskan lagi, menu MBG di sebuah SD di Waingapu, Sumba, Nusa Tenggara Timur, sangat tidak layak konsumsi. Dalam kotak makanan yang disajikan, ditemukan potongan daging ayam yang masih mentah atau belum matang sempurna.

    Temuan makanan tidak layak konsumsi pada menu MBG sempat menghebohkan publik. Apalagi, Badan Gizi Nasional terus berkilah bahwa makanan program MBG terus terkendali.

    Di tengah dalih Badan Gizi Nasional yang menyebut menu makanan program MBG terkontrol dengan adanya ahli gizi, siswa di tiga sekolah dasar di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap MBG.

    Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr. Nilal Fauziah mengatakan menu MBG di tiga SD tersebut adalah nasi, ikan, tahu, sayur, dan pisang. Para siswa sempat mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG itu. (*)

  • 10 Alasan Mengapa Kurma Baik untuk Kesehatan Anda – Halaman all

    10 Alasan Mengapa Kurma Baik untuk Kesehatan Anda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kurma adalah buah yang kerap dijumpai selama bulan Ramadhan dan Lebaran.

    Selain menjadi tradisi berbuka puasa, kurma juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tak terhingga.

    Artikel ini akan menjelaskan sepuluh manfaat utama dari mengonsumsi kurma, yang bisa menjadi pertimbangan Anda saat berbuka puasa.

    Mengapa Kurma Populer Saat Buka Puasa?

    Kurma menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa karena kaya akan kandungan gizi.

    Buah ini merupakan sumber serat, gula alami, serta banyak vitamin dan mineral penting.

    Dalam tradisi, mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil saat berbuka puasa dianjurkan, mengikuti sunah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma.

    Dalam sebuah hadis, Anas bin Malik menyebutkan, “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab kurma basah. Jika tidak ada ruthab, beliau berbuka dengan tamr (kurma kering) dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” Ini menunjukkan pentingnya kurma dalam tradisi berbuka puasa.

    Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Kurma Setiap Hari?

    Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, berikut adalah sepuluh manfaat mengonsumsi kurma setiap hari:

    1. Bagaimana Kurma Membantu Mengganti Elektrolit Tubuh?

    Kurma memiliki kandungan kalium yang tinggi, yang merupakan salah satu unsur elektrolit penting bagi tubuh.

    Saat berpuasa, mengonsumsi kurma dapat membantu mengganti elektrolit yang hilang.

    2. Mengapa Kurma Efektif Melancarkan Sistem Pencernaan?

    Dalam 35 ons (0,99 kg) kurma, terkandung serat sebanyak 7 gram.

    Serat ini berperan penting dalam mencegah konstipasi dan menjaga gerakan usus besar tetap teratur, sehingga baik untuk pencernaan.

    3. Bagaimana Kurma Bisa Jadi Menu Tambahan yang Menarik?

    Kurma dapat dimakan langsung atau dipadukan dengan makanan sehat lainnya seperti kacang almond, keju, smoothies, atau oatmeal.

    Ini menjadikannya pilihan yang fleksibel dan kaya rasa.

    4. Apakah Kurma Baik Sebagai Pengganti Gula?

    Dengan rasa manis alami, kurma merupakan alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula putih.

    Ini bisa membantu menstabilkan gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

    5. Mengapa Kurma Menjadi Sumber Nutrisi yang Baik?

    Kadar kalori dalam kurma termasuk tinggi karena sebagian besar kalori berasal dari karbohidrat, sedangkan sisanya berasal dari protein.

    Ini membuat kurma efektif dalam mencukupi kebutuhan gizi dan kalori harian.

    6. Apa Hubungan Antara Kurma dan Perlindungan Tubuh dari Peradangan?

    Kurma kaya akan polifenol, jenis antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari berbagai radang.

    Mengonsumsi kurma secara rutin dapat meningkatkan asupan antioksidan yang diperlukan.

    7. Bagaimana Kurma Dapat Mencegah Penyakit Kronis?

    Tingginya kadar antioksidan dalam kurma membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, dan Alzheimer.

    Ini menjadikan kurma sebagai tambahan penting dalam diet sehari-hari.

    8. Apakah Kurma Berperan dalam Proses Persalinan?

    Mengonsumsi kurma setiap hari menjelang persalinan dapat membantu melancarkan proses persalinan normal.

    Kurma berfungsi untuk melebarkan leher rahim, sehingga mengurangi kebutuhan akan induksi.

    9. Bagaimana Kurma Meningkatkan Kesuburan?

    Kandungan asam amino dan seng yang ada dalam kurma dapat meningkatkan kesuburan baik pada wanita maupun pria.

    Ini bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan.

    10. Apakah Kurma Bisa Mencegah Anemia?

    Dengan mengonsumsi kurma secara teratur, kandungan zat besi dalam kurma dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga efektif untuk mencegah anemia.

    Kesimpulan

    Mengonsumsi kurma tidak hanya menjadi tradisi yang baik saat berbuka puasa, tetapi juga membawa banyak manfaat kesehatan.

    Dari mengganti elektrolit yang hilang hingga mendukung proses persalinan dan meningkatkan kesuburan, kurma adalah buah yang layak dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari.

    Mari kita manfaatkan khasiat kurma untuk kesehatan yang lebih baik!

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Banyak Siswa Keracunan Makanan Basi, Program MBG Harus Segera Dievaluasi – Page 3

    Banyak Siswa Keracunan Makanan Basi, Program MBG Harus Segera Dievaluasi – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak 12 siswa sekolah dasar di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dilarikan ke puskesmas karena diduga mengalami keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (26/2/2025). Saat ini, pemerintah setempat tengah menyelidiki kejadian tersebut. 

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, dr Nilal Fauziah membenarkan hal tersebut. Dia menyebut 12 siswa SD tersebut berasal dari 3 sekolah yang berbeda. 

    “Kejadian ini di tiga SD, yakni di SD Kapunrengan 10 siswa, SD Bonto Ba’do 1 orang dan SD Lengkese 1 orang siswa,” kata Nilal, Rabu (26/2/2025). 

    Dari informasi yang diterima Liputan6.com, belasan siswa-siswi itu mengalami sakit perut dan pusing usai menyantap MBG yang disiapkan. Adapun menu dalam program MBG tersebut adalah nasi, ikan, tahu dan pisang. 

    Menurut Nilal, kejadian dugaan keracunan makanan dalam program MBG ini tidak bersifat massal. Pasalnya, dari 97 siswa yang menyantap makan bergizi gratis, hanya 12 orang siswa yang terdampak. 

    “Jadi tidak massal sifatnya. Karena jumlah anak yang di berikan makanan ada 97 orang,” bebernya. 

    Saat ini, Dinkes Takalar sudah menerjunkan tim surveylance. Selain itu Nilal mengaku bahwa pihaknya juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium. 

    “Hari ini juga kami menerjunkan tim surveylance dari dinas kesehatan,” sebutnya. 

    “Jadi kita belum bisa memastikan apakah dari sumber makanan karena korbannya tidak massal. Artinya banyak kemungkinan. Termasuk bisa saja berasal dari air minum yang sebagian besar dibawa anak anak dari rumahnya.” imbuh Nilal. 

    Sementara itu, Sekda Takalar Muhammad Hasbi mengimbau kepada seluruh masyarakat Takalar untuk tidak panik menyikapi informasi ini. Ia meminta agar masyarakat mempercayakan penanganan kejadian ini kepada Pemkab Takalar. 

    “Kami imbau masyarakat tidak panik. Ini kejadian pertama dan tidak massal. Percayakan kepada pemerintah untuk menangani hal ini. Kami yakinkan, program ini demi perbaikan asupan gizi untuk anak-anak kita,” ucap Hasbi terpisah.

  • 7 Cara Mengatasi Maag Kambuh Saat Puasa di Siang Hari

    7 Cara Mengatasi Maag Kambuh Saat Puasa di Siang Hari

    Jakarta – Penyakit maag biasanya kambuh ketika perut dalam kondisi kosong. Hal ini membuat penderita maag khawatir jika menjalankan puasa.

    Sejumlah penelitian menunjukkan sebetulnya puasa tetap bisa dilakukan penderita sakit maag dengan aman. Namun mereka harus menerapkan pola yang benar selama bulan puasa.

    Mencegah Maag Kambuh Saat Puasa

    Mengutip situs Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Yayasan Gastroenterologi Indonesia, berikut 7 cara mencegah maag kambuh saat puasa:

    1. Jangan Makan Terburu-buru

    Penderita maag jangan sampai makan terburu-buru, karena membuat lambung bekerja lebih keras untuk mengolah makanan. Hal ini sering terjadi jika bangun sahur terlambat, sehingga makan harus cepat sebelum waktu Subuh.

    Untuk itu, usahakan bangun lebih awal untuk sahur dan makanlah dengan tenang dan pelan-pelan.

    2. Jangan Tunda Berbuka Puasa

    Ketika sudah waktunya berbuka puasa, maka segeralah membatalkan puasa dengan makan makanan ringan terlebih dahulu. Jangan langsung makan besar, karena akan membuat lambung langsung bekerja berat setelah tidak bekerja seharian.

    Kemudian setelah sholat magrib, detikers bisa makan porsi besar seperti makan sahur. Setelah tarawih, kamu bisa makan makanan ringan seperti buah atau biskuit.

    3. Hindari Makanan Pemicu Sakit Maag

    Baik saat makan sahur maupun berbuka, pilihlah makanan dan minuman pemicu sakit maag, seperti makanan berlemak tinggi, makanan siap saji, seperti sosis dan pizza, acar, makanan yang terlalu asam, minuman berkafein, alkohol, serta soda.

    Selain menghindari makanan pemicu, pilihlah menu makanan yang tepat, misalnya nasi atau oatmeal. Disarankan pula untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.

    5. Jangan Tidur Setelah Makan

    Tubuh memerlukan waktu mengolah makanan. Jadi jangan langsung tidur setelah makan. Terutama setelah sahur, detikers mungkin mengantuk dan ingin tidur, namun hal ini justru memicu sakit maag.

    Jika memang sangat mengantuk, detikers bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Pastikan posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut. Gunakan bantal untuk menyangga badan.

    6. Kendalikan Emosi

    Stres juga bisa memicu sakit maag. Selama puasa, kendalikan emosi, termasuk rasa sedih. Selain mencegah maag, mengendalikan emosi juga merupakan hal yang diperintahkan saat puasa.

    Jika memang ada hal yang membuat emosi, lakukan teknik relaksasi, latihan pernapasan, atau yoga.

    7. Minumlah Obat Sesuai Resep Dokter

    Jika khawatir akan kesulitan menjalankan puasa karena maag, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter mungkin memberikan obat untuk meredakan maag. Minumlah obat sesuai resep dan petunjuk dokter.

    Bagaimana Jika Maag Kambuh Mendadak Saat Puasa?

    Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Brawijaya Depok, dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, menjelaskan maag umumnya mengganggu saluran pencernaan bagian atas dan lambung. Penyebab sakit ini misalnya asam lambung, gastritis, GERD, hingga dispepsia.

    “Maag itu dari kalimat maag, maag artinya lambung ‘de-maag’ itu dari bahasa Belanda. Jadi suatu penyakit yang mengganggu lambung, pencernaan bagian atas,” tutur dr Aru kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Lantas bagaimana jika maag kambuh mendadak di siang hari saat berpuasa?

    dr Aru mengatakan penderita maag harus bisa menilai kondisinya sendiri. Jika gejalanya tak mampu ditahan, misalnya perut sangat nyeri sampai muntah, maka disarankan untuk membatalkan puasa agar gejalanya tidak semakin parah.

    Namun, jika orang tersebut yakin masih bisa bertahan hingga magrib, maka dipersilakan melanjutkan berpuasa dengan mengurangi kegiatan berat.

    “Tergantung dari sakitnya seperti apa. Kalau pada kondisi-kondisi dia bisa mempertahankan kondisi puasanya, bisa dilanjutkan sampai dia berbuka. Tapi kalau dia rasanya sampai nggak sanggup, nyeri, berat, sampai kondisinya muntah dan segala macam, apa boleh buat kita terpaksa buka,” kata dr Aru.

    Islam pun memperbolehkan seseorang tidak berpuasa ketika sedang sakit. Namun puasa Ramadhan tetap harus diganti di lain waktu. Ketika sudah sehat, mulailah berpuasa kembali dengan menerapkan berbagai tips di atas.

    (bai/fds)

  • Hipertensi dan Diabetes Jadi Penyakit Terbanyak ASN Pemkot Malang

    Hipertensi dan Diabetes Jadi Penyakit Terbanyak ASN Pemkot Malang

    Liputan6.com, Malang – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Malang didorong menerapkan pola hidup sehat. Sebab banyak di antara mereka terdeteksi memiliki penyakit tidak menular berupa hipertensi, diabetes, sampai gangguan pembuluh darah.

    Dinas Kesehatan melakukan skrining risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap 11 ribu ASN Pemkot Malang pada 2024 lalu. Hasilnya, 15 belas persen ASN terdeteksi hipertensi, 10 persen diabetes, dan kurang dari 10 persen memiliki gangguan pembuluh darah. “Hasil itu menunjukkan banyak ASN terindikasi kurang sehat tubuhnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, kemarin.

    Menurut dia, risiko PTM yang dimiliki para ASN itu tidak serta-merta disebabkan oleh beban kerja mereka. Tapi ada faktor internal maupun eksternal yang sangat berpengaruh sehingga banyak di antara mereka terkena penyakit tersebut. Faktor internal misalnya, bisa berasal dari dalam kondisi dalam tubuh sendiri seperti genetika. Sementara faktor eksternal disebabkan sejumlah hal seperti pola hidup seseorang baik itu saat berada di rumah, lingkungan sekitar, maupun di lingkungan pekerjaan.

    Sebagai pencegahan risiko penyakit, Pemkot Malang menyosialisasikan ASN menerapkan pola hidup sehat. Apalagi pemerintah terus menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan mewujudkan budaya hidup sehat di tengah masyarakat. “Kami sosialisasikan kepada para ASN mengubah pola hidupnya dari yang kurang sehat menjadi lebih sehat,” ujar Husnul.

    Pola hidup sehat seperti berolahraga, konsumsi makanan bergizi, sampai rutin periksa kesehatan sebagai deteksi dini. Langkah itu dapat mencegah risiko yang ditimbulkan akibat penyakit tidak menular yang dimiliki seseorang termasuk ASN Pemkot Malang.

  • Dinkes Ungkap Tantangan Terbesar MBG di Jatim

    Dinkes Ungkap Tantangan Terbesar MBG di Jatim

    Berdasarkan data dari e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) rata-rata prevalensi stunting Januari-November 2024 di Jatim 5,96 persen.

    Angka ini turun 0,08 persen dari capaian Januari-Juni 2024, yakni 6,10 persen dan sudah di bawah target 14 persen.

    Bila penurunan AKI, AKB, obesitas maupun stunting bisa diatasi, Dinkes Jatim menyoroti risiko anemi yang masih tinggi di kalangan pelajar SD/MI kelas satu hingga enam.

    Pada tahun 2023, jumlah penderita anemia kelompok usia ini 0,52. Sedangkan triwulan ketiga 2024 justru naik menjadi 0,14.

    “Tujuan utama dari program MBG ini untuk meningkatkan pemenuhan gizi, memperbaiki prestasi, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja atau memberantas kemiskinan,” ujar Cici.

    “Adapun sasaran utama program MBG ini anak sekolah dan pesantren di seluruh jenjang; ibu hamil dan balita bermasalah gizi, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita bergizi normal,” pungkas Cici.

  • Pemkot Pekalongan kerahkan tim khusus sidak takjil saat Ramadhan

    Pemkot Pekalongan kerahkan tim khusus sidak takjil saat Ramadhan

    Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap bahan pangan yang sering kali terindikasi menggunakan bahan berbahaya seperti jenis mi basah

    Kota Pekalongan (ANTARA) – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengerahkan tim khusus untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengawasan makanan takjil dan makanan berbuka puasa yang dijual oleh pedagang di sejumlah titik saat bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat selama bulan suci Ramadhan.

    “Kami telah membentuk tim yang terdiri atas tim higiene sanitasi, tim kesehatan lingkungan, serta tim laboratorium kesehatan daerah untuk melakukan pemeriksaan takjil maupun makanan berbuka puasa yang dijual pedagang,” katanya.

    Menurut dia, pengawasan dilakukan dengan cara membeli sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil merah maupun kuning.

    “Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap bahan pangan yang sering kali terindikasi menggunakan bahan berbahaya seperti jenis mi basah yang beberapa kali masih ditemukan mengandung formalin,” katanya.

    Ia yang didampingi Sanitarian Muda Maysaroh mengatakan untuk pewarna tekstil biasanya ditemukan pada makanan dengan warna mencolok sehingga tim akan fokus pada sampel makanan dengan karakteristik tersebut.

    Pengawasan ini, kata dia, akan dilakukan pada 3-7 Maret 2025 dengan menyasar para pedagang takjil di beberapa titik.

    “Dengan melakukan inspeksi mendadak ini maka hasil pemeriksaan dapat diketahui langsung di tempat. Jika makanan yang diperiksa terbukti aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya akan kami berikan stiker khusus kepada penjual sebagai bukti bahwa makanan tersebut layak dikonsumsi,” katanya.

    Pewarta: Kutnadi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • PMI Dideportasi dari Malaysia Muntah Darah, Dirawat di Pekanbaru

    PMI Dideportasi dari Malaysia Muntah Darah, Dirawat di Pekanbaru

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Satu dari 68 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia mengalami muntah darah akibat sakit yang diderita.

    Pria dengan inisial RP (52) merupakan warga asal Provinsi Jambi. Saat ini, PMI yang dideportasi dari Malaysia itu tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.

    “Saat ini satu orang sedang dirawat di rumah sakit karena terindikasi diabetes. Ternyata pada saat di rumah ramah pada pukul 03.00 dini hari WIB, RP mengalami muntah darah dan langsung dilarikan ke RSUD Dumai,” kata Fanny kepada Beritasatu.com, Jumat (28/2/2025).

    Saat ini, RP tengah terbaring lemah di ruang ICU RSUD Arifin Ahmad setelah dirujuk dari RSUD Dumai. “Saat ini korban masih dirawat dan karena tidak memiliki BPJS dan kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, BPJS, Jamkes, Baznaz dan instansi terkait untuk membantu PMI tersebut,” tutur Fanny.

    Menurutnya, PMI yang dideportasi dari Malaysia itu ditunggui istrinya. “Sekarang pasien masih ditunggui oleh istrinya yang berasal dari Jawa Timur yang juga dideportasi. Kami tetap melakukan pendampingan terhadap RP hingga saat ini,” tandasnya.

    RP dideportasi bersama 67 PMI dari Malaysia, Sabtu (22/2/2025) lalu. Seluruh PMI yang dideportasi seusai menjalani proses hukum di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Kemayan, Pahang, Malaysia.

    PMI terbanyak yang dideportasi berasal dari Nusa Tenggara Barat dengan 17 orang, disusul Jawa Timur 11 orang, Aceh 10 orang, Sumatera Utara delapan orang, dan Lampung dua orang, dan Jambi tiga orang. Kemudian, Sumatera Barat, NTT, Jawa Tengah, dan Jawa Barat masing-masing dua orang.

    PMI yang dideportasi dari Malaysia lainnya berasal dari Riau, Kepulauan Riau, dan Sulawesi masing-masing tiga orang. “Sebagian dari mereka sudah ada yang dipulangkan ke daerah asal dan sebagian lagi masih menunggu keberangkatan di shelter P4MI Dumai,” pungkasnya.

     

  • MBG di Kebumen Tetap Jalan, Siswa Yang Puasa Dapat Snack Kering
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Februari 2025

    MBG di Kebumen Tetap Jalan, Siswa Yang Puasa Dapat Snack Kering Regional 28 Februari 2025

    MBG di Kebumen Tetap Jalan, Siswa yang Puasa Dapat Snack Kering
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Program
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ) di Kabupaten Kebumen akan tetap dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
    Kepala Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Kebumen, Iwan Danardono, menyatakan bahwa program ini mengalami penyesuaian mekanisme agar tetap sesuai dengan kondisi puasa.
    Jika pada hari biasa makanan bergizi diberikan untuk langsung dikonsumsi di sekolah, selama Ramadhan, makanan akan disediakan dalam bentuk snack kering yang bisa dibawa pulang dan dikonsumsi saat berbuka.
    “Tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana makanan bergizi tetap diberikan, namun untuk dibawa pulang. Kita berikan dalam bentuk makanan kering atau snack kering,” ujar Iwan dalam keterangan resminya, Jumat (28/2/2025).
    Menurut Iwan, program ini tetap berjalan sesuai dengan kebijakan dari Badan Gizi Nasional RI.
    “Untuk untuk program MBG di bulan Ramadhan tetap dilaksanakan. Pada dasarnya kita mengikuti kebijakan dari pusat, yakni dari Badan Gizi Nasional (BGN),” katanya.
    Terkait siswa yang tidak berpuasa, Iwan menyampaikan bahwa mereka tetap dapat mengonsumsi makanan yang diberikan, namun dengan lebih bijak agar tidak mengganggu teman-temannya yang sedang berpuasa.
    “Jadi untuk yang puasa bisa dimakan saat buka. Untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” tambahnya.
    Program MBG di Kebumen sendiri sudah mulai berjalan sejak 17 Februari 2025. Saat ini, program ini baru diterapkan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kebumen, Gombong, dan Klirong.
    Ketiga kecamatan tersebut telah memiliki dapur sehat yang beroperasi untuk menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah.
    Ke depannya, program ini akan diperluas ke seluruh kecamatan secara bertahap.
    “Untuk di Kebumen memang belum semua kecamatan ada dapur sehat yang sudah beroperasi. Saat ini baru di Kebumen, Gombong, dan Kecamatan Klirong. Tentunya program ini akan terus dilaksanakan secara bertahap, sehingga bisa menyasar semua siswa di semua sekolah,” jelas Iwan.
    Setiap dapur umum yang beroperasi mampu memproduksi hingga 3.000 porsi makanan dalam sehari. Untuk memastikan efektivitas distribusi, satu dapur umum melayani sekolah dalam radius maksimal 5 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap Pedagang Ayam Gelonggongan di Jaksel, Jarum Suntik dan Selang Jadi Barang Bukti – Halaman all

    Polisi Tangkap Pedagang Ayam Gelonggongan di Jaksel, Jarum Suntik dan Selang Jadi Barang Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pria berinisial S (30) yang diduga melakukan praktik ilegal penggelonggongan ayam di Pasar Kebayoran Lama. 

    Penangkapan ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari masyarakat yang menemukan adanya ayam dengan kondisi tidak normal di pasar tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, penangkapan dilakukan pada Kamis, 27 Februari 2025, sekitar pukul 00.41 WIB.

    Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bukti bahwa pelaku menambah berat ayam dengan cara menyuntikkan air ke dalam tubuh ayam potong sebelum dijual.

    “Setelah menerima laporan masyarakat, kami langsung menurunkan tim ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Hasilnya, kami menemukan adanya praktik ilegal ini. Pelaku menggunakan jarum suntik dan selang untuk memasukkan air ke dalam ayam yang telah dipotong,” jelas Ardian.

    Dalam operasi ini, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa jarum suntik dan selang air, lima ekor ayam potong yang belum dan sudah disuntik air,  kompresor dan tabung gas dan 2 lembar kwitansi penjualan.

    Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan menyuntikkan air ke dalam tubuh ayam potong agar bobotnya bertambah. Dengan cara ini, pelaku dapat menjual ayam dengan harga lebih tinggi dan memperoleh keuntungan lebih besar.

    Praktik penggelonggongan ayam tidak hanya merugikan konsumen secara ekonomi tetapi juga berisiko bagi kesehatan.

    Ayam yang disuntik air bisa mengalami kontaminasi bakteri, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang mengonsumsinya.

    Selain itu, air yang digunakan belum tentu steril, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit bawaan makanan.

    Pelaku dapat dijerat dengan Pasal 204 KUHP tentang perbuatan yang membahayakan kesehatan atau keselamatan orang lain, serta UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman pidana dan denda yang tidak ringan.

    Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam praktik ini.

    Selain itu, Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan DKI Jakarta akan turun tangan untuk memastikan tidak ada lagi praktik serupa di pasar-pasar lain.

    “Kami juga akan melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar tidak melakukan praktik curang ini. Konsumen juga diimbau lebih waspada dan teliti saat membeli ayam potong,” tambah Ardian.

    Tips Membedakan Ayam Gelonggongan

    Agar masyarakat tidak tertipu, berikut beberapa ciri ayam gelonggongan yang perlu diwaspadai:

    Daging terasa lebih lembek dan berair
    Warna ayam pucat dan terlihat lebih mengkilap
    Saat ditekan, daging ayam mengeluarkan banyak air
    Berat ayam tidak sebanding dengan ukurannya
    Konsumen disarankan untuk membeli ayam di tempat yang terpercaya dan memastikan kondisi ayam dalam keadaan segar.

    Dengan adanya penangkapan ini, diharapkan kasus serupa tidak terjadi lagi dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya keamanan pangan.