Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Sosok Suhada, Jagoan Cikiwul Ditangkap Polisi, ‘Palak’ Perusahaan di Bekasi Berdalih THR Lebaran – Halaman all

    Sosok Suhada, Jagoan Cikiwul Ditangkap Polisi, ‘Palak’ Perusahaan di Bekasi Berdalih THR Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Suhada, pria asal Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, diamankan polisi di Sukabumi, Kamis (20/3/2025).

    Suhada ditangkap setelah aksi meminta tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan, viral di media sosial.

    “Sudah kami amankan semalam (Kamis) pukul 18.30 WIB di daerah Sukabumi, sementara sedang proses penyidikan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, Jumat (21/3/2025), dilansir TribunBekasi.com.

    Lantas, siapakah sosok Suhada?

    Suhada bersama tiga rekannya mendatangi perusahaan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Senin (17/3/2025), untuk menagih proposal uang THR yang telah diserahkan sebelumnya.

    Dalam kesempatan itu, Suhada diduga mencatut nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi.

    Sebab, saat mendatangi perusahaan plastik, ia mengenakan romi hitam berlogo LSM GMBI.

    Terkait hal itu, Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, memberikan bantahan.

    Ia memastikan Suhada bukan salah satu anggotanya.

    Asep juga mengungkapkan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi seperti yang dikenakan Suhada, untuk anggotanya.

    Karena itu, Asep merasa aksi Suhada telah mencoreng nama LSM GMBI demi kepentingan pribadi.

    “Secara tegas, kami nyatakan yang bersangkutan atau oknum tersebut bukanlah anggota LSM GMBI,” kata Asep dalam video yang diterima Kompas.com, Jumat.

    “Artinya, oknum tersebut diduga telah mencoreng nama lembaga untuk kepentingan pribadi dan kami akan mengusut tuntas oknum tersebut,” imbuh dia.

    Saat menjalankan aksinya memalak berdalih THR lebaran, Suhada sempat diberi uang sebesar Rp20 ribu oleh sekuriti perusahaan plastik.

    Atas hal itu, Suhada memaksa bertemu pimpinan perusahaan dan mengklaim dirinya adalah Jagoan Cikiwul.

    Ia juga mengancam akan menutup akses jalan depan perusahaan jika tidak dipertemukan dengan pimpinan.

    “Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini,” kata Suhada kepada sekuriti perusahaan seperti yang terekam dalam video viral.

    “Kalau lu pengin tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul. Massa gue banyak di sini.”

    “Kalau gue tutup jalan depan, bisa bergerak?” lanjut dia.

    Setelah videonya viral, Suhada diketahui kabur ke kawasan Gunung Putri, Sukabumi, namun berhasil ditangkap pada Kamis.

    Kini, Suhada sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 335 KUHP mengenai pengancaman dengan ancaman paling lama sembilan tahun penjara.

    Massa Ngaku LSM Rusuh

    Insiden serupa juga terjadi di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Selasa (18/3/2025).

    Sejumlah orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih (LMP) mengamuk hingga mengotori kantor Dinkes karena tidak bisa bertemu Kepala Dinas.

    “Mereka marah, lalu mengotori lantai dengan alas kaki nya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi Dinkes,” jelas Kapolsek Cikarang Pusat, AKP Elia Umboh saat dikonfirmasi, Jumat.

    Buntut aksi rusuh itu, pihak Dinkes Kabupaten Bekasi melapor ke Polsek Cikarang.

    Tetapi, kata Elia, perkara itu berakhir dengan musyawarah antara dua belah pihak.

    “Hasil permusyawarahan antara kedua belah pihak yakni permintaan maaf dari perwakilan LSM LMP kepada pihak Dinkes.”

    “LSM LMP berjanji tidak akan mengulangi kembali. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan, dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Jagoan Cikiwul Bantargebang Bekasi Tak Sendirian Minta Uang THR ke Pabrik, Datang Bersama 3 Rekannya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunTangerang.com/Rendy Rutama, Kompas.com/Achmad Nasrudin)

  • Polisi siapkan sejumlah mitigasi saat mudik dan Lebaran 2025

    Polisi siapkan sejumlah mitigasi saat mudik dan Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah mitigasi menjelang mudik dan perayaan Lebaran atau Idul Fitri 2025 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    “Kita sudah melakukan upaya-upaya persiapan, yang pertama, bagi warga masyarakat yang akan meninggalkan kota Jakarta, kami mengimbau keamanan dan keselamatan propertinya, salah satunya kebakaran,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto saat memimpin Apel Gelar Pasukan persiapan Operasi Ketupat Jaya 2025 di Monas, Jumat.

    Kemudian Karyoto juga menyebutkan selain kebakaran, jangan sampai properti yang ditinggalkan menjadi potensi untuk dilakukan pencurian.

    “Disini saya mengimbau kepada yang mau mudik, alangkah baiknya menitipkan rumahnya kepada tetangganya atau kalau memang di situ ada sekuriti, ya kepada sekuriti sehingga tempat-tempat yang ditinggalkan akan dipantau oleh sekuriti maupun warga masyarakat,” katanya.

    Kemudian Karyoto juga telah berkoordinasi dengan Polres, Polsek dan Kodam telah siap dijadikan tempat penitipan properti.

    “Kami juga kemarin sudah mengingatkan kepada staf-staf kami, para Kapolres administrasikan yang baik. Jangan sampai nanti menitipkan tapi setelah mengambil ada kekecewaan. Artinya, kondisinya bagaimana, jangan sampai misalnya tiba-tiba lupa menutup kaca jendela mobil, lupa mengunci, ada barang hilang saling menuduh,” katanya.

    Kemudian, Kapolda juga sudah menyiapkan pos-pos secara terpadu di sejumlah jalur mudik yang jumlahnya ada ratusan.

    “Mudah-mudahan dimana ada polisi, di situ ada TNI, di situ ada Satpol PP. Kalau ada kebutuhan masyarakat yang mendadak, masalah kesehatan, di situ ada Dinas Kesehatan,” kata Karyoto.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho optimistis Operasi Ketupat 2025 berjalan lancar karena berbagai strategi telah dipersiapkan dengan baik bersama kementerian/lembaga, baik dari sisi administrasi, teknis, hingga taktis.

    Agus menjelaskan persiapan yang dilakukan berdasarkan evaluasi dan catatan dari pelaksanaan Operasi Ketupat tahun-tahun sebelumnya mulai dari survei hingga mitigasi lapangan secara berkala.

    “Korlantas Polri bersama ‘stakeholder’ sudah melakukan survei, mitigasi, dan bahkan evaluasi, membandingkan, me-review (meninjau) kembali Operasi Ketupat tahun lalu dari 2023–2024 dan saat ini semua sudah punya rumusan dan sebenarnya untuk melakukan kegiatan yang akan dilakukan,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • LSM Acak-acak Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi Karena Tidak Bisa Ketemu Kepala Dinas, Begini Akhirnya – Halaman all

    LSM Acak-acak Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi Karena Tidak Bisa Ketemu Kepala Dinas, Begini Akhirnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG  – Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diacak-acak sejumlah orang yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Merah Putih (LMP).

    Anggota LSM tersebut marah karena tidak bisa bertemu dengan kepala dinas kesehatan. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (18/3/2025).

    Awalnya, petugas telah memberitahu kepada massa LSM itu jika kepala dinas kesehatan tidak ada di kantor karena sedang rapat.

    Setelah itu mereka justru tidak terima dan mulai marah hingga meluapkannya dengan mengotori kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.

    “Mereka marah lalu mengotori lantai dengan alas kakinya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi Dinkes,” kata Kapolsek Cikarang Pusat, AKP Elia Umboh, saat dikonfirmasi Jumat (21/3/2025).

    Elia menjelaskan akibat peristiwa itu, petugas di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi menjadi tidak nyaman.

    Aksi tidak terpuji itu dilaporkan ke Polsek Cikarang Pusat agar ditindaklanjuti.

    “Peristiwa itu menyebabkan pegawai Dinas kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.

    Namun Elia menuturkan perkara laporan tersebut berakhir dengan musyawarah antara dua belah pihak, yakni Dinkes Kabupaten Bekasi dan LSM LMP.

    “Hasil permusyawarahan antara kedua belah pihak yakni permintaan maaf dari perwakilan LSM LMP kepada pihak Dinkes, LSM LMP berjanji tidak akan mengulangi kembali. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan, dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya. 

    Pria ngaku Ormas halangi relawan

    Viral di media sosial video yang menampilkan seorang pria, mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) dan melarang pendirian tenda posko mudik 2025.

    Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @wargavilla dan telah menarik perhatian banyak netizen.

    Dalam rekaman yang diunggah pada Kamis (20/3/2025), terlihat pria berkopiah tersebut melarang tim relawan kemanusiaan dan tim Jurpala @jurpalaindonesia serta KOSMI Indonesia @kosmi_indonesia untuk mendirikan tenda di area Citarik Puteran, Cikarang Timur.

    Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam (19/3/2025).

    Penuh emosi dan bicara dengan nada tinggi, pria itu meminta agar pendirian tenda dihentikan dan menuntut agar izin diberikan kepadanya.

    “Iya ga boleh, ga boleh diriin tenda di sini, harus ijin gua, mau apa lu,” ucap pria itu dengan nada keras.

    Kemudian seorang relawan bernama Farhan,yang berada di lokasi, mengaku merasa ketakutan atas tindakan pria tersebut dan segera menghubungi Polsek Cikarang Timur.

    Didatangi sejumlah petugas polisi dari Polsek Cikarang Timur oknum yang mengaku anggota ormas itu pun segera melarikan diri.

    “Iya ada ormas yang datang larang kami dirikan tenda, saya ngeri lalu menelpon Polsek Cikarang Timur @polsekcikarang_timur. Alhamdulillah mereka lari ketika Kanit Reskrim Cikarang Timur datang,” ujar Farhan.

    Insiden ini memicu diskusi di kalangan netizen mengenai hak dan prosedur dalam mendirikan posko kemanusiaan di area publik.

    Banyak yang mengapresiasi tindakan cepat dari pihak kepolisian pada peristiwa tak beretika tersebut.

     

     

    Penulis: Rendy Rutama

    dan

    Sok Jago! Pria yang Mengaku Ormas Halangi Relawan Dirikan Tenda Posko Mudik 2025 di Cikarang Timur

     

  • Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 36 orang diduga mengalami keracunan makanan takjil buka puasa di Masjid Al Ikhlas, Jodog, Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/3/2025).

    Keluhan yang dirasakan oleh para korban antara lain demam, muntah, dan diare.

    Dari jumlah tersebut, dua orang yakni usia di atas 20 tahun dan anak-anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit yang berbeda.

    Untuk korban berusia di atas 20 tahun menjalani rawat inap di RS UII.

    Sedangkan untuk korban anak-anak menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati.

    Para korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kabupaten Bantul itu, kini telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. 

    “Kami dapat info hari ini, semua sudah membaik dan diperbolehkan pulang,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Kamis (20/3/2025).

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul juga masih menunggu hasil uji sampel makanan yang dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan. 

    “Hasil lab masih kami tunggu, karena untuk melakukan uji sampel makanan itu butuh beberapa waktu,” ungkap Samsu.

    Saat ditanya terkait adanya isu jamur dalam makanan takjil yang dikonsumsi oleh puluhan jemaah Masjid Al Ikhlas di Jodog tersebut, Samsu memilih untuk tidak berkomentar. 

    “Kami masih nunggu hasil lab dulu,” sebutnya.

    Biaya Berobat Ditanggung Infak Masjid

    Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog, Nurul Fuad, menyebutkan bahwa makanan tersebut sebenarnya disajikan untuk kategori anak-anak hingga remaja.

    “Makanan itu untuk anak-anak dan biasanya juga sama walinya. Karena, di tempat kami itu ada jadwal untuk mengisi takjil selain Senin dan Kamis itu, khusus anak-anak. Dan saat kejadian itu kan hari Sabtu, jadi makanannya khusus untuk anak-anak,” ujar Nurul, Selasa (18/3/2025).

    Akan tetapi, saat momen pembagian takjil, Nurul mengaku tidak mengetahuinya karena pada hari kejadian ia sedang mengikuti kegiatan lain.

    “Warga kami yang terkena keracunan makanan itu tidak langsung bereaksi keluhan keracunan. Itu kan dimakan Sabtu sore, jadi rata-rata bereaksi hari Minggu malam. Tapi, waktu itu belum mengetahui kalau ada dugaan keracunan makanan. Pas hari Senin itu baru banyak yang mengalami hal sama,” ungkap Nurul.

    “Yang diare itu ada yang diobati sendiri, terus sembuh. Tapi, ada juga yang berobat di layanan kesehatan. Setelah itu booming dan ketahuan kalau sumbernya sama-sama dari makanan katering itu,” lanjutnya. 

    Nurul juga mengungkapkan bahwa makanan takjil itu berasal dari salah satu katering di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

    Makanan itu dipesan oleh salah satu warga Gilangharjo yang mendapat jatah untuk memberi takjil di Masjid Al Ikhlas Jodog.

    “Kan biasanya untuk mengisi takjil itu diserahkan ke warga kami dan itu digilir per keluarga. Nah, kebetulan kali ini, keluarga itu memasan takjil di katering yang ada di Pandowoharjo,” jelas Nurul.

    Menurut Nurul, ada sekitar 150 makanan takjil yang dipesan di tempat katering tersebut.

    Tetapi, yang dibawa ke masjid ada sekitar 125 makanan, sedangkan sisanya dikonsumsi pribadi oleh keluarga yang menerima jatah mengisi takjil dan dibagikan kepada beberapa orang lain.

    “Takjil itu makanan rice bowl. Isinya ada nasi, ayam fillet, dan telur goreng. Ayamnya itu seperti dibuat teriyaki. Waktu ditelusuri, ternyata ada yang enggak makan lauknya saja, tidak ada reaksi keluhan. Tapi, yang makan nasinya itu bereaksi. Jadi kemungkinan itu berasal dari nasi,” beber Nurul.

    Sementara itu, untuk sajian minum tidak didapatkan dari katering.

    Nurul menyebut minuman yang disajikan berupa teh yang dibuat sendiri.

    Adapun seluruh makanan tersebut telah dibawa ke laboratorium oleh Dinkes Bantul untuk dilakukan pengujian dan dicari tahu penyebabnya.

    “Jadi semuanya sudah komplet yang dibawa sama orang dinas itu untuk dilakukan uji coba. Dan tadi, Polsek Pandak juga sudah memanggil pihak katering itu. Tapi, pihak katering belum ketemu sama saya, jadi belum ada omong-omongan (pembicaraan),” jelas Nurul.

    Nurul mengatakan bahwa seluruh korban mendapatkan uang ganti biaya pengobatan.

    Di mana, pasien yang berobat mandiri yakni di klinik maupun dokter pribadi mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari infak masjid.

    Sedangkan, korban yang berobat di layanan kesehatan pemerintah mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari Pemerintah Kabupaten Bantul.

    “Karena, kejadian luar biasa ini, pemerintah setempat juga turun tangan. Tadi Dinas Kesehatan sudah turun juga dan yang rawat inap di rumah sakit itu biayanya ditanggung oleh pemerintah setempat,” terangnya.

    Saat disinggung soal besaran biaya yang dibutuhkan, Nurul mengaku belum mengetahuinya.

    Lantaran, pihaknya bersama pihak terkait masih melakukan pendataan terkait kasus tersebut.

    “Untuk pendataan yang dicover oleh kami dari Masjid Al Ikhlas, masih didata juga. Pendataannya hari ini sampai besok,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog Bantul Buka Suara Terkait Kejadian Dugaan Keracunan Makanan Takjil

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

  • Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyediakan sejumlah titik untuk para pemudik melakukan cek kesehatan gratis (CKG). Tidak perlu menunggu tanggal ulang tahun dan tiket di SATU SEHAT, warga bisa langsung mendatangi posko mudik yang disediakan.

    Selain sejumlah posko, masyarakat juga bisa melakukan CKG di tempat tujuan mudik atau kampung halaman. Meski begitu, jumlah jenis pemeriksaan di dua lokasi tersebut relatif terbatas.

    “Jadi yang untuk pemudik ini paket cepat dengan 10 jenis pemeriksaan,” tandas Menkes saat ditemui di Kemang Timur, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Adapun pemeriksaan tersebut termasuk cek gula darah, tekanan darah, lingkar perut, hingga kemungkinan kolesterol tinggi.

    “Paket cepat kita buka di terminal-terminal bus, di bandara juga kita coba, di pelabuhan juga, ada juga di titik-titik tol, yang mudik lewat jalur darat,” lanjutnya.

    Sementara bagi warga yang ingin melakukan cek kesehatan gratis lebih lengkap, meliputi pemeriksaan mata, kesehatan jiwa, dan sebagainya, bisa dilakukan di puskesmas dan fasilitas kesehatan sesuai domisili.

    Menkes memperluas cek kesehatan gratis di luar puskesmas, termasuk ke perkantoran. Harapannya, bisa meningkatkan jumlah pendaftar yang saat ini baru berkisar 90 ribu per hari, menjadi minimal 150 ribu orang dalam satu hari.

    CKG di perkantoran bisa dilakukan secara mandiri, yakni kantor menyediakan sarana dan fasilitas check-up yang sudah sesuai dengan standar Kemenkes RI, dan hasilnya diinput oleh Dinas Kesehatan masing-masing wilayah. Kedua, bisa juga dilakukan bekerja sama dengan Kemenkes RI untuk ketersediaan atau supply alat dan tenaga medis dalam CKG.

    (naf/up)

  • Wali Kota Bekasi pantau kesiapan angkutan Lebaran 2025

    Wali Kota Bekasi pantau kesiapan angkutan Lebaran 2025

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Wali Kota Bekasi Jawa Barat Tri Adhianto melakukan pemantauan lapangan pada sejumlah lokasi guna melihat langsung kesiapan angkutan Lebaran 2025 di daerah itu.

    Dilaporkan di Bekasi, Jumat bahwa pemantauan ke lapangan itu dipimpin langsung Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi Kapolres dan Dandim Bekasi serta jajaran Dinas Perhubungan Kota Bekasi

    Pemantauan terlihat pada tiga titik, antara lain Galian SPAM depan Lagoon serta posko pengamanan Operasi Ketupat Jaya di Sumber Arta dan Stasiun Bekasi.

    “Kami ingin memastikan armada angkutan mudik mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada pemudik hingga sampai ke tempat tujuan,” kata Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

    Ia menekankan unsur keamanan dan keselamatan menjadi faktor utama yang wajib dipenuhi setiap perusahaan otobus maupun armada pemudik lain agar bisa mengawal arus mudik dan arus balik dengan lancar.

    “Hal ini sangat penting untuk memastikan para warga yang mudik merasa aman dan nyaman, tentu harapan pergi dan balik lagi ke Kota Bekasi dengan selamat,” katanya.

    Tri menjelaskan inspeksi ini mencakup pengecekan sarana dan prasarana, kesiapan para petugas hingga penunjang kendaraan untuk mudik terutama infrastruktur jalur mudik dengan memastikan kelaikan kondisi jalan.

    “Kami juga ingin memastikan seluruh ruas jalur mudik tidak membahayakan pengguna jalan, kalau ada jalan berlubang kita perbaiki segera,” ucapnya.

    Pemerintah daerah setempat melalui koordinasi Polres Metro Bekasi Kota juga menyiapkan posko pengamanan dan pelayanan di jalur mudik pada setiap simpul keramaian pemudik.

    “Setiap titik di Kota Bekasi ada posko jalur mudik Operasi Ketupat Jaya dari Polres Metro Bekasi Kota, Kodim 0507 Bekasi dan instansi pendukung seperti dinas kesehatan, dinas perhubungan, satpol PP dan dinas terkait lain,” ucapnya.

    Operasi Ketupat Jaya 2025 pada wilayah hukum Kota Bekasi melibatkan 941 petugas gabungan yang bertugas mempersiapkan kelancaran arus mudik dan balik dengan menyiagakan tujuh posko siap siaga.

    “Kami memastikan kesiapan infrastruktur jalan, armada termasuk kesehatan pengemudi serta fasilitas pendukung seperti rambu lalu lintas dan penerangan jalan. Dan dipastikan dengan rasa aman dan nyaman, pemudik lancar di perjalanan hingga sampai tujuan dan balik dengan keadaan selamat,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • 11 Anak Alami ISPA, 3 Lainnya Infeksi Mata Akibat Uji Coba RDF Rorotan

    11 Anak Alami ISPA, 3 Lainnya Infeksi Mata Akibat Uji Coba RDF Rorotan

    Jakarta

    Proyek uji coba Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Sebanyak 11 anak dilaporkan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), sementara tiga anak lainnya mengalami infeksi mata.

    Semua kasus ini terjadi di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, yang terpapar bau sampah dan asap hitam dari uji coba pengelolaan sampah di lokasi RDF Rorotan.

    “Anak-anak yang kemarin dilaporkan terdampak ada 11 katanya kena ISPA, dan tiga kena infeksi mata,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Kawasan Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (17/3/2025).

    Asep mengatakan Dinas LH telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengunjungi para korban yang terpengaruh oleh uji coba RDF Rorotan.

    “Itu saya sudah koordinasi kemarin dengan Ibu Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan kunjungan, dan melihat kondisi anak-anak tersebut,” jelasnya.

    Sebagai langkah mitigasi, Dinas LH juga telah memasang alat pemantau kualitas udara di Perumahan JGC sesuai dengan permintaan warga. Dengan alat ini, warga dapat memantau kondisi udara di sekitar rumah mereka secara real-time.

    (bel/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Detik-detik Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Diserbu dan Dikuasai Ormas, Pegawai Ketakutan – Halaman all

    Detik-detik Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Diserbu dan Dikuasai Ormas, Pegawai Ketakutan – Halaman all

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG PUSAT – Aksi Anarkis dilakukan sekelompok orang dari organisasi masyarakat (ormas) dengan menguasai dan mengacak-acak Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, yang terletak Komplek Perkantoran Pemda, Cikarang Pusat.

    Dalam video yang beredar, sekelompok orang terlihat masuk di area lobi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi memakai seragam bercorak loreng. 

    Video rekaman CCTV ini kemudian viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @kabarbekasi.id. 

    Dalam video terlihat, seorang pria berbadan gempal mengenakan topi fedora, terlihat berbicara menghadap ke CCTV ruangan. 

    Pria itu mengucapkan salam dan menjelaskan maksud tujuannya, kemudian diakhiri dengan gestur menjulurkan lidah atau melet. 

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami dari Laskar Merah Putih, yang mau liat dari CCTV di depan, untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata pria dalam rekaman CCTV. 

    Masih dalam video yang sama, massa ormas tersebut lalu mengacak-ngacak Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dengan melempar tempat sampah. 

    Tidak puas, sekelompok orang anggota ormas itu juga menuangkan sampah di depan pintu masuk kantor. 

    Menanggapi hal itu, Kapolsek Cikarang Pusat AKP Elia Umboh mengatakan, peristiwa dalam video terjadi pada Selasa (18/3/2025). 

    “Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 18 Maret 2025, sekitar jam 09.00 WIB datang sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi,” kata Elia, Kamis (20/3/2025). 

    Tujuan kelompok ormas mendatangi kantor Dinkes berniat bertemu dengan kepala dinas, tetapi tidak kepala dinas tidak ada di tempat. 

    Tak terima, kelompok ormas itu marah hingga berbuat anarkis dengan cara mengotori lantai kantor dan mengacak-ngacak sampah. 

    “Mengotori lantai dengan alas kakinya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi,” paparnya. 

    Akasi anarkis kelompok ormas itu juga membuat seluruh pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi ketakutan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa saat kantornya diacak-acak. 

    “Pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” terangnya. 

    Elia menambahkan, pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan memanggil kelompok LSM Laskar Merah Putih. 

    Selanjutnya, perwakilan LSM Laskar Merah Putih dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dipertemukan untuk mediasi hingga berakhir damai. 

    “Dari Hasil permusyawarahan antara kedua belah pihak perwakilan LSM LMP meminta maaf kepada pihak Dinas Kesehatan dan berjanji tidak mengulangi lagi,” kata Elia. 

    Preman Cikiwul

    Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria memaksa meminta tunjangan hari raya (THR) ke sebuah pabrik di Cikiwul, Bekasi, Jawa Barat menjadi viral di media sosial.

    Tampak pria itu berdebat dengan seorang satpam yang bekerja di pabrik tersebut.

    Dalam keterangan yang beredar, satpam itu berinisiatif memberikan uang ke pria itu.

    Namun, karena jumlahnya tak seberapa, pria itu langsung menolak mentah-mentah pemberian satpam itu.

    Pria itu bersikeras ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan pabrik tersebut untuk meminta jatah THR.

    Dia juga menunjukkan surat proposal permintaan THR kepada satpam itu untuk diteruskan ke pimpinan perusahaan.

    Tampak satpam tersebut meladeni pria itu dengan tenang meskipun mendapatkan intimidasi.

    Bahkan, ia megancam akan menutup akses jalan depan perusahaan apabila tak bisa bertemu dengan pemilik pabrik.

    Video ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @peristiwa_bekasi.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di sebuah pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi pada Senin (17/3/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

    Pria yang bernama Suhada itu diduga kabur setelah video aksinya meminta THR tersebut viral di media sosial.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi.

    “Kami sudah lakukan pengecekan, sudah mintain keterangan tapi yang bersangkutan yang badannya besar namanya Suhada itu kabur ke Gunung Putri,” ujar Sukadi, Kamis (20/3/2025).

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Duduk Perkara Anggota Ormas Acak-acak Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, Bikin Pegawai Ketakutan – Halaman all

    Duduk Perkara Anggota Ormas Acak-acak Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, Bikin Pegawai Ketakutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Media sosial dihebohkan dengan aksi sekelompok orang dari organisasi masyarakat (ormas) yang mengacak-acak Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi di Komplek Perkantoran Pemda, Cikarang Pusat.

    Massa ormas tersebut merusak fasilitas dengan melempar tempat sampah dan menuangkan sampah di depan pintu masuk kantor.

    Dalam video yang beredar, sekelompok orang terlihat memasuki area lobi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dengan mengenakan seragam bercorak loreng. Seorang pria berbadan gempal yang mengenakan topi fedora terlihat berbicara menghadap ke CCTV ruangan.

    Pria itu mengucapkan salam, menjelaskan maksud kedatangannya, lalu mengakhiri dengan gestur menjulurkan lidah.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami dari Laskar Merah Putih, yang mau lihat dari CCTV di depan, untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa. Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata pria dalam rekaman CCTV.

    Video kejadian tersebut menjadi viral di media sosial dan diunggah oleh akun Instagram @kabarbekasi.id.

    Kapolsek Cikarang Pusat AKP Elia Umboh membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/3/2025).

    “Benar, pada hari Selasa, 18 Maret 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi,” kata Elia, Kamis (20/3/2025).

    Kelompok ormas tersebut awalnya berniat bertemu dengan kepala dinas, tetapi karena kepala dinas tidak berada di tempat, mereka menjadi marah dan bertindak anarkis dengan mengotori lantai kantor serta membuang sampah.

    “Mereka mengotori lantai dengan alas kaki yang kotor akibat tanah merah, membuang sampah dari tong, serta menuangkan air pembuangan AC dari galon ke lantai depan pintu lobi,” jelasnya.

    Aksi anarkis ini membuat seluruh pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi ketakutan dan tidak dapat berbuat apa-apa saat kantor mereka dirusak.

    “Pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

    Elia mengatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan memanggil kelompok LSM Laskar Merah Putih untuk klarifikasi.

    Selanjutnya, perwakilan LSM Laskar Merah Putih dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dipertemukan untuk mediasi, yang akhirnya berujung pada kesepakatan damai.

    “Hasil musyawarah antara kedua belah pihak menyatakan bahwa perwakilan LSM Laskar Merah Putih meminta maaf kepada pihak Dinas Kesehatan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” pungkas Elia. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

     

  • Polres Pamekasan Bersiap Sambut Arus Mudik Lebaran 2025

    Polres Pamekasan Bersiap Sambut Arus Mudik Lebaran 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Polres Pamekasan, bersama sejumlah instansi terkait mulai mempersiapkan pengamanan arus mudik dan arua balik lebaran dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, dengan sandi Operasi Ketupat Semeru 2025.

    Operasi dengan tagline ‘Mudik Aman, Keluarga Nyaman’, dijadwalkan digelar mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk 8 Polda Prioritas. Serta pada 26 Maret hingga 8 April 2025 untuk 28 Polda lain di Indonesia.

    Pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025, ditandai dengan Apel Gelar Pasukan di Lapangan Mapolres Pamekasan, Jl Stadion 81 Pamekasan, Kamis (20/3/2025). Dipimpin langsung Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, dihadiri jajaran Forkopimda, PJU Polres beserta Polsek Jajaran, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    Selain itu juga tampak hadir peserta apel pasukan, di antaranya personil TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinkes, BPBD, Senkom, Pramuka, Orari, Palang Merah Indonesia (PMI), RAPI dan Radio Pamekasan.

    “Apel gelar pasukan ini merupakan bentuk komitmen untuk memastikan kesiapan personil dan sarpras, serta memperkuat sinergitas dengan stakeholder terkait Operasi Ketupat Semeru 2025, dalam rangka pengamanan mudik lebaran dapat berjalan aman, tertib dan lancar,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto.

    Pihaknya menyampaikan puncak arus mudik maupun arus balik lebaran diprediksi terjadi dalam beberapa hari kedepan. “Pemerintah memprediksi puncak arus mudik terjadi mulai tanggal 28 hingga 30 Maret 2025. Sedangkan arus balik diprediksi terjadi mulai 5 hingga 7 April 2025 mendatang,” ungkapnya.

    “Guna mendukung pelaksanaan operasi, pemerintah sudah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyebaran laut, penghentian pekerjaan proyek konstruksi, dan pengalihfungsian sementara penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan,” imbuhnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang ikut serta dalam Operasi Ketupat Semeru 2025. “Selamat bertugas dan tetap semangat, jadikan setiap langkah pengabdian sebagai ladang ibadah untuk mencari ridho dan keberkahan Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya. [pin/kun]