Kementrian Lembaga: Dinkes

  • Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    JAKARTA – Terminal Bus Mandala Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjamin kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025. Berbagai langkah telah disiapkan, termasuk penempatan personel kepolisian di titik rawan kemacetan dan tindak kejahatan guna memastikan pemudik dapat bepergian dengan aman dan nyaman.

    Kepala Terminal Mandala Kabupaten Lebak, Muksin, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Organisasi Angkutan Darat (Organda), serta pengusaha otobus. Langkah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan kelancaran perjalanan bagi para pemudik.

    “Kami melibatkan semua instansi terkait agar arus mudik berjalan lancar. Tujuan kami adalah memastikan pemudik bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan,” ujar Muksin, Sabtu 22 Maret.

    Pemeriksaan Ketat Kendaraan dan Sopir

    Selain kesiapan personel keamanan, seluruh kendaraan yang beroperasi pada musim mudik ini telah menjalani pemeriksaan ketat melalui ramp check. Pemeriksaan tersebut mencakup sistem pengereman, lampu, kondisi ban, kaca spion, serta berbagai aspek teknis lainnya guna memastikan kendaraan laik jalan.

    Tak hanya itu, seluruh sopir angkutan mudik juga telah menjalani tes narkoba. Hasilnya, tidak ditemukan pengemudi yang terindikasi menggunakan narkotika atau zat terlarang lainnya.

    “Kami memastikan semua kendaraan angkutan mudik dalam kondisi layak dan seluruh sopir bebas dari narkoba agar perjalanan pemudik lebih aman,” tambah Muksin.

    Terminal Mandala menyiapkan 61 unit bus Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) dari lima perusahaan otobus yang melayani enam trayek utama. Beberapa trayek tersebut meliputi:

    Rangkasbitung – BogorKalideres – Tanjung PriokBekasi – Bandung – Garut

    Selain itu, sebanyak 12 unit bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan 25 unit angkutan pedesaan (Angdes) juga disiapkan untuk melayani wilayah Banten. AKDP akan melayani trayek Rangkasbitung – Tangerang – Serang – Merak – Bayah – Wanasalam – Labuan, sementara angkutan pedesaan akan menjangkau 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.

    Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Mandala terjadi pada H-4 Lebaran dengan jumlah penumpang mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. Jika terjadi lonjakan pemudik, pihak terminal telah menyiapkan cadangan bus guna mengantisipasi kekurangan armada.

    Tidak Ada Kenaikan Tarif Tiket

    Untuk menghindari lonjakan harga tiket yang merugikan penumpang, pihak Terminal Mandala bersama perusahaan otobus, Organda, dan Dinas Perhubungan telah menyepakati tidak adanya kenaikan tarif selama periode mudik Lebaran. Semua kendaraan angkutan Lebaran juga telah diberi stiker khusus sebagai penanda bahwa tarif tetap stabil.

    “Kami meminta penumpang segera melapor jika ada oknum yang menaikkan tarif bus Lebaran. Jika ditemukan pelanggaran, akan diberikan sanksi tegas,” kata Muksin.

    Pemudik Mulai Meningkat

    Salah satu pengemudi bus trayek Rangkasbitung – Bekasi, Toni (55), mengatakan bahwa jumlah penumpang sudah mulai meningkat sejak hari ini. Menurutnya, lonjakan ini terjadi karena sebagian perusahaan telah memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan.

    “Hari ini penumpang mulai ramai, terutama dari Bekasi menuju berbagai daerah di Banten,” ujar Toni.

    Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, Terminal Bus Mandala optimistis arus mudik Lebaran 2025 akan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.

  • Pemkab Bekasi pastikan pelayanan publik berjalan saat WFA

    Pemkab Bekasi pastikan pelayanan publik berjalan saat WFA

    Segenap aparatur yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat untuk tetap bekerja menjalankan tugas dan kewajiban.

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal saat penerapan kebijakan bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara di daerah itu, mulai 24 hingga 27 Maret 2025.

    “Kami sudah sampaikan agar pelayanan masyarakat tetap berjalan. Di luar itu, silakan WFA,” kata Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Cikarang, Sabtu.

    Bupati meminta perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat seperti dinas kependudukan dan pencatatan sipil, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dinas kesehatan, hingga RSUD untuk tetap bekerja dari tempat pelayanan atau masing-masing kantor mereka.

    Kebijakan WFA juga tidak berlaku bagi badan penanggulangan bencana daerah, satpol PP, dinas perhubungan, hingga kantor kecamatan dan desa/kelurahan mengingat tugas mereka dalam membantu kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Ade mengingatkan segenap aparatur yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat untuk tetap bekerja menjalankan tugas dan kewajiban, baik dari rumah maupun di lokasi-lokasi lain.

    “Laporan kinerja tetap diberlakukan dan presensi (kehadiran) juga tetap ada bagi aparatur berstatus WFA selama pemberlakuan kebijakan ini,” katanya.

    Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bekasi Beni Yulianto Iskandar mengatakan bahwa kebijakan WFA termaktub dalam Surat Edaran Nomor 800.1.6.2/1468-BKPSDM/2025 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai ASN di Lingkungan Pemkab Bekasi.

    Surat edaran tersebut juga mengatur penyelenggaraan pelayanan publik pada masa libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1947 serta Lebaran 2025.

    “Surat edaran ini merupakan turunan dari Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2025 terkait dengan WFA,” katanya.

    Beni menyebut ada 12 perangkat daerah yang tidak diperkenankan untuk WFA karena penyelenggara pelayanan publik, yakni dinas kesehatan termasuk puskesmas, dinas perhubungan, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, serta dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

    Berikutnya dinas lingkungan hidup, dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dinas sosial, dinas pemadam kebakaran, badan pendapatan daerah, satuan polisi pamong praja, RSUD, serta kecamatan dan kelurahan.

    “Untuk yang WFA, mereka harus tetap mengisi E-Kinerja, ada datanya semua, termasuk mereka yang WFA itu sudah mendapatkan persetujuan pimpinan,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Maret 2025

    Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes Megapolitan 22 Maret 2025

    Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
    Laskar Merah Putih
    mengamuk di Kantor
    Dinas Kesehatan
    (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
    Aksi anarkis
    yang dilakukan ormas itu terjadi setelah mereka kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan. Namun belum diketahui maksud dan tujuannnya.
    Peristiwa ini terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan videonya kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
    Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang anggota Laskar Merah Putih melempar sebuah tong sampah berisi dedaunan kering tepat di depan pintu masuk kantor.
    Suara benturan tong sampah membuat para pegawai di dalam kantor terkejut dan ketakutan.
    Tak berselang lama, anggota ormas lainnya menuangkan isi sampah ke lantai hingga berserakan di depan pintu masuk.
    Mereka juga menuangkan air dari sebuah galon minuman ke lantai Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Dalam video lainnya, terjadi cekcok mulut antara seorang wanita berseragam dinas berwarna cokelat dan seorang perempuan berompi Laskar Merah Putih.
    “Jangan bentak-bentak saya, dong,” ujar wanita berseragam ASN.
    “Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?” sahut perempuan berompi loreng.
    Perdebatan tersebut sempat dilerai oleh anggota ormas lainnya.
    Salah satu anggota Laskar Merah Putih juga terlihat berbicara di depan kamera CCTV. Di belakangnya, anggota lain sudah masuk ke dalam kantor.
    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar seorang pria berkemeja loreng, diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah seolah meledek.
    Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh mengatakan bahwa aksi tersebut menyebabkan para pegawai Dinkes merasa takut dan tidak nyaman saat bekerja.
    “Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Elia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/3/2025).
    Elia menjelaskan, kejadian itu bermula ketika sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
    “Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
    Namun, saat itu Kepala Dinkes tidak berada di tempat karena sedang menghadiri rapat.
    Tak terima dengan situasi itu, anggota ormas kemudian meluapkan kekesalan mereka dengan mengotori lantai kantor menggunakan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
    “Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” jelas Elia.
    Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Namun,
    aksi anarkis
    ini berakhir damai setelah kedua belah pihak menjalani mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
    Dalam pertemuan tersebut, pihak Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
    “Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkas Elia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Maret 2025

    Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Sampah Dibuang dan Lantai Dikotori Tanah Merah Megapolitan 22 Maret 2025

    Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Sampah Dibuang dan Lantai Dikotori Tanah Merah
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Anggota organisasi masyarakat (ormas)
    Laskar Merah Putih
    mengamuk di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi di Sukamahi,
    Cikarang Pusat
    .
    Sejumlah angggota ormas tersebut mengotori gedung Dinkes Kabupaten Bekasi dengan membuang sampah dan menginjak lantai dengan tanah merah di depan pintu lobi.
    “Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Kapolsek Cikarang Pusat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
    Elia menegaskan, akibat aksi para anggota ormas itu membuat resah, bahkan ketakutan beberapa dari pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi.
    ““Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Elia.
    Peristiwa ini bermula saat sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
    “Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia.
    Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di tempat karena sedang menghadiri rapat.
    Tak terima dengan situasi tersebut, anggota ormas itu marah-marah.
    Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Pusat untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Kini,
    aksi anarkis
    tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
    Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
    “Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkas Elia.
    Sebelumnya, aksi anarkis tersebut terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
    Dalam video itu, terlihat seorang anggota Laskar Merah Putih melempar tong sampah berisi dedaunan kering tepat di depan pintu masuk kantor, menyebabkan suara benturan yang mengejutkan pegawai di dalam gedung.
    Tak berhenti di situ, anggota lainnya menuangkan isi ember sampah hingga berserakan di depan pintu masuk.
    Bahkan, mereka juga menuangkan air dari sebuah galon minuman ke lantai kantor.
    Dalam rekaman berikutnya, terjadi adu mulut antara seorang wanita berseragam dinas berwarna cokelat dengan seorang perempuan berompi Laskar Merah Putih.
    “Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
    “Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?” sahut wanita berompi loreng.
    Percekcokan itu akhirnya dilerai oleh salah satu anggota ormas yang lain.
    Dalam video lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih terlihat berbicara langsung di depan kamera CCTV, sementara rekan-rekannya sudah berada di dalam kantor.
    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar pria berkemeja loreng. Pernyataannya pun diakhiri dengan aksi menjulurkan lidah ke arah kamera, seolah-olah meledek.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Dani Prabowo)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Maret 2025

    4 Ormas Acak-acak Dinkes Kabupaten Bekasi, Pegawai Ketakutan Megapolitan

    Ormas Acak-acak Dinkes Kabupaten Bekasi, Pegawai Ketakutan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi disebut ketakutan saat sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
    Laskar Merah Putih
    mengamuk di depan kantor, Sukamahi,
    Cikarang Pusat
    , Kabupaten Bekasi.
    “Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/3/2025).
    Peristiwa anarkis ini bermula saat sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
    “Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia.
    Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di kantor karena sedang menghadiri rapat.
    Tak terima dengan situasi itu, anggota ormas tersebut marah-marah dan mengotori lantai dengan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
    “Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
    Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Namun,
    aksi anarkis
    tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
    Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
    “Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) Laskar Merah Putih mengamuk di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, yang berlokasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
    Aksi anarkis
    itu terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
    Dalam video itu, mulanya sebuah tong sampah berisi dedaunan kering dilempar oleh salah satu anggota Laskar Merah Putih tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Bunyi tong sampah ember berwarna merah itu membuat pegawai yang berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi terkejut dan ketakutan.
    Tak berselang lama, anggota Laskar Merah Putih yang lain menuangkan seluruh isi sampah dalam ember sehingga berserakan tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Aksi anarkis tak berhenti begitu saja.
    Anggota Laskar Merah Putih yang lain juga tampak menuangkan air dari sebuah galon minuman di depan Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Dalam video berikutnya, memperlihatkan cekcok mulut antara wanita yang mengenakan seragam dinas berwarna cokelat dan perempuan berompi Laskar Merah Putih.
    “Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
    “Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?,” sahut wanita berompi loreng.
    Cekcok keduanya sempat dilerai oleh salah satu anggota ormas.
    Dalam video yang lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih tampak berbicara di depan kamera CCTV.
    Sementara, anggota ormas yang lain sudah berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar anggota ormas berkemeja loreng.
    Penjelasan mengenai maksud kedatangannya diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah, seolah-olah meledek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Aksi Ormas di Bekasi Viral, Acak-acak Kantor Dinkes Hingga Halangi Posko Mudik, Ada Ketua Terseret

    3 Aksi Ormas di Bekasi Viral, Acak-acak Kantor Dinkes Hingga Halangi Posko Mudik, Ada Ketua Terseret

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tiga aksi organisasi massa (ormas) di Bekasi jelang Lebaran 2025 viral di media sosial.

    Aksi ormas itu ada yang mengacak-acak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga menghalangi relawan kemanusiaaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur.

    Terdapat pula, Ketua LSM GMBI Bantargebang berinisial M yang merekam dan menyebarkan aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik di Bantargebang, Bekasi.

    Nasib ketiga oknum ormas itu pun berbeda-beda setelah aksinya viral di media sosial.

    TribunJakarta.com merangkum tiga aksi oknum ormas di Bekasi yang viral di media sosial.

    1.Halangi Posko Mudik 2025

    Video seorang pria berbaju polo hitam lengan pendek dan berpeci diduga melarang relawan kemanusiaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Rabu (19/3/2025) viral di media sosial.

     Cekcok antara pria yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) tersebut terekam dalam video yang kemudian diunggah oleh akun X @kabarnegri_. 

    Dalam video itu, relawan meminta penjelasan mengapa tidak diperbolehkan mendirikan posko. 

    “Kenapa enggak boleh di sini? Alasannya kenapa?” tanya relawan, dikutip dari unggahan akun X @kabarnegri_, Jumat (21/3/2025). 

    “Ini lahan pemerintah bukan?” sahut pria mengaku ormas tersebut. 

    Karena tidak puas dengan jawabannya, relawan kembali mencecar alasan tidak diperbolehkannya mendirikan posko mudik 2025. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Sosok Jagoan Cikiwul Emosi Saat Meminta THR ke Pabrik di Kota Bekasi Akhirnya Terkuak. Ia Kabur Setelah Kedok Dibongkar Polisi.

    “Ya sudah, kalau jangan, ya jangan. Mau ngomong apa? Jangan, enggak boleh. Mau ngomong apa?” ujar pria mengaku ormas sambil merokok. 

    Sedangkan akun instagram @jabodetabek24info mengabarkan pria tersebut marah dan melarang pendirian posko mudik 2025.

    “Iya ga boleh, ga boleh diriin tenda di sini, harus ijin gua, mau apa lu”, ucapnya.

    Farhan yang menjelaskan dan tergabung dalam relawan sampai ngeri ketakutan. Ia berusaha lapor ke kepolisian Polsek Cikarang Timur.

    “Iya ada ormas yang datang larang kami dirikan tenda, saya ngeri lalu menelpon Polsek Cikarang Timur @polsekcikarang_timur Alhamdulillah mereka lari ketika Kanit Reskrim Cikarang Timur datang,” ucap Farhan. Ketika tim unit Kanit Reskrim Cikarang Timur datang semua berjalan kondusif dan aman.

    Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, mengaku telah menerima laporan terkait pelarangan pendirian posko mudik oleh ormas, yang viral di media sosial. 

    Dia menegaskan, jajarannya telah menangkap pria yang dimaksud dalam video tersebut. 

    “Sudah kami tindak lanjuti, sudah kami tangkap, dan kami tahan,” tegas Karyoto di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). 

    Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, mendirikan posko mudik di atas tanah milik perorangan atau bukan milik pemerintah, tetap diperbolehkan. 

    “Enggak ada urusan. Bahkan, nanti mau kami periksa itu, siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang,” tegas dia. 

    Terlebih, pendirian posko mudik 2025 oleh relawan seyogianya merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat sekaligus bagian dari ibadah. 

    “Untuk melayani saudara-saudara kita yang sudah capek, yang butuh istirahat, yang butuh duduk, dan lain-lain,” kata dia. 

    “Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini,” tambah dia. 

    “Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti akan kita tindak,” pungkas dia.

    2. Acak-acak Kantor Dinkes Bekasi

    Sementara itu, Polres Metro Bekasi menangkap lima orang anggota ormas yang melakukan aksi anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyatakan bahwa lima anggota Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi sudah ditangkap dan saat ini tengah proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi.

    “Betul sudah diamankan dan saat ini para pelaku sedang kami periksa di Polres Metro Bekasi,” kata Onkoseno saat dikonfirmasi mengenai lima anggorta Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, pada Jumat (21/3/2025).

    Kejadian itu berawal saat sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih datang ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 18 Maret 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kedatangannya dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan, dr Alamsyah.

    Namun kepala dinas tidak ada di tempat sedang ada rapat di luar. Tetapi sekelompok orang tersebut tidak terima dan marah-marah.

    “Mereka marah-marah, mengotori lantai dengan alas kakinya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi kantor Dinas kesehatan,” imbuhnya.

    Akibat perbuatan lima anggota ormas itu, kata Onkoseno, pegawai Dinas kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, bahkan ada seorang pegawai Dinkes yang disabilitas terjatuh.

    “Para pelaku kami jerat Pasal 335 KUHPidana tentang perbuatan tidak menyenangkan,” katanya.

    Dalam video yang viral itu, terlihat sejumlah orang dari ormas mendatangi Kantor Dinas Kesehatan.

    Bahkan, seseorang berbicara dihadapan CCTV. “Assalamuaikum kami dari Laskar Merah Putih, yang melihat dari CCTV untuk Dinas Kesehatan kita ngopi bersama walaupun bulan puasa, terima kasih,” katanya dengan wajah meledek.

    Tak hanya itu, terdapat rekaman CCTV anggota LSM itu menghambur-hamburkan sampah di depan pintu Kantor Dinkes.

    3. Ketua LSM GMBI Bantargebang Dicopot

    Aksi ormas yang viral lainnya terkait aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik kawasan Bantargebang, Bekasi.

    Saat itu, Suhada mengenakan kaus merah marun serta rompi hitam dilengkapi logo LSM GMBI.

    Di bagian punggung rompi yang dikenakan Suhada terpasang logo LSM GMBI berwarna hitam.  Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut. 

    Polisi telah menangkap Suhada yang kabur ke daerah Sukabumi, Jawa Barat setelah aksinya viral di media sosial.

    Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya mengaku Suhada alias Jagoan Cikiwul bukanlah anggotanya.

    Mengenai rompi berlogo yang dikenakan Suhada, Asep mengatakan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.

    Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi. 

    Namun, ia mengakui wanita perekam aksi Suhada yakni M yang menjabat sebagai Ketua LSM GMBI Bantargebang. 

    Wanita itu bersama rekannya yakni Suhada alias Jagoan Cikiwul, A dan D mendatangi perusahan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Wanita tersebut merekam melalui ponsel saat Suhada berdebat dengan sekuriti pabrik.

    Kini, M telah dicopot dari jabatannya tersebut. Pasalnya, ia turut meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Bantargebang, Bekasi, bersama tiga rekannya, Suhada alias jagoan Cikiwul, A, dan D. 

    Selain itu, M juga menandatangani proposal THR yang diduga dikirimkan ke puluhan perusahaan di Bantargebang. 

    “Betul, (posisi M) dibekukan, sekaligus dicopot sebagai ketua LSM GMBI Bantergebang,” kata Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, Jumat (21/3/2025). 

    Selain dicopot dari jabatannya, GMBI Distrik Kota Bekasi juga akan memanggil M untuk menjalani sidang etik. 

    “Nanti dia akan kita panggil untuk kita bina di dalam sidang Dewan Kode Etik. Nah, itu langkah-langkah secara secara kelembagaan seperti itu,” ungkap dia. 

    Asep mengatakan, GMBI Distrik Kota Bekasi melarang anggotanya meminta THR Lebaran, baik ke pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya. 

    Oleh sebab itu, lanjut Asep, setiap anggota yang melanggar larangan tersebut akan menerima konsekuensi yang sama dengan M. 

    “Jadi berlaku bukan hanya untuk dia (M), tapi berlaku keseluruh GMBI di tingkat kecamatan,” imbuh dia. 

    Sedangkan Suhada telah ditetapkan sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik. 

    “Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025). (TribunJakarta.com/Kompas.com/TribunBekasi) 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Maret 2025

    7 Ormas Acak-acak Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Megapolitan

    Ormas Acak-acak Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
    Laskar Merah Putih
    mengamuk di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, yang berlokasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
    Aksi anarkis
    itu terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
    Dalam video itu, mulanya sebuah tong sampah berisi dedaunan kering dilempar oleh salah satu anggota Laskar Merah Putih tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Bunyi tong sampah ember berwarna merah itu membuat pegawai yang berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi terkejut.
    Tak berselang lama, anggota Laskar Merah Putih yang lain menuangkan seluruh isi sampah dalam ember sehingga berserakan tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Aksi anarkis tak berhenti begitu saja.
    Anggota Laskar Merah Putih yang lain juga tampak menuangkan air dari sebuah galon minuman di depan Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    Dalam video berikutnya, memperlihatkan cekcok mulut antara wanita yang mengenakan seragam dinas berwarna cokelat dan perempuan berompi Laskar Merah Putih.
    “Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
    “Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?,” sahut wanita berompi loreng.
    Cekcok keduanya sempat dilerai oleh salah satu anggota ormas.
    Dalam video yang lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih tampak berbicara di depan kamera CCTV.
    Sementara, anggota ormas yang lain sudah berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar anggota ormas berkemeja loreng.
    Penjelasan mengenai maksud kedatangannya diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah, seolah-olah meledek.
    Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Umboh menjelaskan, peristiwa bermula saat ormas mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
    “Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
    Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di kantor karena sedang menghadiri rapat.
    Tak terima dengan situasi tersebut, anggota ormas tersebut marah-marah dan mengotori lantai dengan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
    “Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
    Aksi itu membuat pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi ketakutan dan tidak aman dalam bekerja.
    Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Namun,
    aksi anarkis
    tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
    Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
    “Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Kena ISPA Akibat RDF Rorotan Berobat Mandiri, Biaya Capai Rp 1,5 Juta

    Anak Kena ISPA Akibat RDF Rorotan Berobat Mandiri, Biaya Capai Rp 1,5 Juta

    Jakarta

    Sebanyak 11 anak dilaporkan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), sementara tiga anak lainnya mengalami infeksi mata disebut-sebut karena efek negatif dari uji coba refuse derived fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. Anak-anak yang terkena ISPA-infeksi mata itu berobat secara mandiri.

    “Semua sudah berobat secara mandiri,” ujar Wahyu Andre Maryono selaku Koordinator Forum Warga Peduli Kesehatan lewat pesan singkat kepada detikcom, Jumat (21/3/2025).

    Wahyu mengatakan dokter dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebetulnya sudah memeriksa anak-anak yang terkena ISPA dan infeksi mata kemarin (21/3) pagi. Namun, mereka hanya mengecek saja.

    “(Biaya berobat mandiri) Antara Rp ribu sampai dengan Rp 1,5 jutaan,” kata Wahyu.

    Dari pernyataan sikap yang dikirim Wahyu, Forum Warga Peduli Kesehatan dengan tegas menolak beroperasinya RDF Rorotan milik Pemprov Jakarta. Menurut mereka, tidak ada sosialisasi sejak awal pembangunan RDF Rorotan, baik sosialisasi dampak lingkungan, dampak sosio-kultural dan dampak kesehatan.

    “RDF Plant Rorotan telah berkali-kali gagal dalam proses uji coba sehingga kami menerima dampak pencemaran udara ke permukiman kami sejak awal bulan Februari 2025,” jelas Wahyu.

    Ternyata tidak hanya warga Jakarta saja yang protes, namun juga ada warga Bekasi. “Kami warga masyarakat yang berjumlah puluhan ribu di sekitar RDF Plant Rorotan bukan kelinci percobaan!” tegasnya.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut sejumlah anak terkena ISPA dan infeksi mata akibat uji coba RDF di Rorotan. Anak-anak ini seluruhnya tinggal di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, yang terpapar bau sampah dan asap hitam.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung berjanji akan bertanggung jawab terhadap kesehatan warganya. Dia memerintahkan Dinas Kesehatan dan jajaran lainnya untuk menyelesaikan.

    “Saya sebagai gubernur bertanggung jawab, saya yang memutuskan,” kata Pramono saat meninjau RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2024).

    “Siapa pun yang terdampak karena commissioning kemarin, maka saya sudah meminta, memerintahkan kepada kepala dinas (kesehatan) nanti segera dikoordinasikan di dalam, untuk diselesaikan. Kami bertanggung jawab,” lanjutnya.

    (isa/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kantor Polisi dan TNI Siap Jadi Tempat Penitipan Kendaraan Pemudik – Page 3

    Kantor Polisi dan TNI Siap Jadi Tempat Penitipan Kendaraan Pemudik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dipersilakan untuk menitipkan kendaraan selama musim mudik Lebaran 2025 di kantor polisi. Kantor polres, polsek, hingga polda siap dijadikan tempat penitipan kendaraan.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menegaskan warga Jakarta yang hendak mudik tidak perlu khawatir soal keamanan kendaraan.

    “Kami TNI-Polri sudah siap dijadikan tempat penitipan properti. Kendaraan, motor, dan lain-lain silakan dititipkan di situ,” kata Karyoto saat apel gelar pasukan, Jumat (21/3/2025).

    Karyoto mewanti-wanti kepada jajaran untuk melakukan mendata barang-barang milik warga dengan baik agar tidak ada masalah saat pengambilan.

    “Jangan sampai nanti menitipkan tapi setelah mengambil ada kekecewaan. Artinya, kondisinya bagaimana. Jangan sampai misalnya tiba-tiba lupa menutup kaca jendela mobil, lupa mengunci, ada barang hilang saling menuduh,” ujar Karyoto.

    “Ini yang saya jaga bagi saudara-saudara kita yang meninggalkan Jakarta untuk mudik betul-betul memberikan, menyerahkan barang titipan dengan aman, mudah-mudahan mengambilnya juga dalam keadaan aman. Tidak ada kekecewaan, jauhkan dari potensi bahaya,” kata Kapolda.

    Kecuali, lanjut Kapolda, kalau memang ada bencana alam, yang dampaknya di luar kuasa manusia. “Ya itu namanya force majeure, di luar batas kemampuan pencegahan oleh kita semua,” kata Karyoto.

    Selain itu, Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan 100 pos pengamanan terpadu di berbagai titik. Pos-pos ini akan diisi oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, dan tenaga kesehatan.

    “Mudah-mudahan di mana ada polisi, di situ ada TNI, di situ ada Satpol PP. Kalau ada kebutuhan masyarakat yang mendadak, masalah kesehatan, di situ ada Dinas Kesehatan,” ujar dia.

    “Sehingga terpadu, ada hal-hal yang bisa ditanggulangi bersama, ada bencana, ya mari kita sama-sama bergotong-royong untuk melakukan emergency intervention, atau keadaan tanggap darurat secara bersama-sama. Dan ini sudah dibuktikan sepanjang kita ada, kita selalu bersama-sama, apalagi dalam hal menanggulangi bencana,” Kapolda menandaskan.

    Pemerintah telah mengizinkan masyarakat untuk mudik dengan beberapa syarat. Diperkirakan 85 juta orang akan tumpah ruah mudik Lebaran tahun ini. Mengingat pembatasan perjalanan berlaku selama 2 lebaran terakhir akibat pandemi.

  • Bandara KNIA proyeksikan penumpang angkutan Lebaran 2025 naik 5 persen 

    Bandara KNIA proyeksikan penumpang angkutan Lebaran 2025 naik 5 persen 

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Bandara KNIA proyeksikan penumpang angkutan Lebaran 2025 naik 5 persen 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Maret 2025 – 21:32 WIB

    Elshinta.com – PT Angkasa Pura Aviasi Bandar Udara International Kualanamu melaksanakan apel  kesiapan posko angkutan lebaran tahun 2025 yang ini menandakan kesiapan Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam melayani para calon penumpang pada masa liburan Idul Fitri tahun ini di mana pelaksanaan posko angkutan lebaran  berlangsung selama 22 hari dimulai pada tanggal 21 maret 2025 (H-10) sampai dengan 11 april 2025 (H+10).

    President Director Of PT Angkasa Pura Aviasi, Yosrizal Syamsur menyampaikan, dibentuknya posko  terpadu untuk integrasi seluruh stakeholder tersebut selalu menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di area bandara agar pelaksanaan kegiatan selama posko berjalan dengan baik juga dibentuk posko monitoring untuk penginputan data, zoom meeting terkait kegiatan posko.

    Selain itu Yosrizal juga menyebut bahwa untuk Traffic dan Prognosa Angkutan Lebaran 2025 diproyeksikan jumlah penumpang angkutan mudik lebaran tahun ini menignkat 5% dibandingkan 2024

    “PT Angkasa Pura Aviasi Bandar Udara International Kualanamu proyeksikan akan layani 507.605 ribu orang  penumpang atau meningkat 5% dibandingkan dengan realisasi pada masa angkutan lebaran 2024 sebanyak 499.755 ribu orang penumpang,” sebut Yosrizal seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Jumat(21/03)

    Selain itu Yosrizal juga menyampaikan bahwa untuk puncak arus mudik lebaran 2025 diperkirakanakan terjadi pada H-3 (28 Maret 2025) dengan jumlah penumpang 28.416 orang, sedangkan puncak arus balik lebaran 2024 akan terjadi pada H+7 (8 April 2025) dengan jumlah penumpang 25.789 orang.

    Selama masa angkutan lebaran, terdata saat ini adanya extra flight dari maskapai Singapore Airlines (KNO-SIN-KNO) dan Pelita Air (KNO-CGK-KNO) dimana saat ini Airlines yang beroperasi di bandar udara internasional  kualanamu berjumlah 14 maskapai. 

    Disimpulkan OTP (OnTime Performance) tertinggi didapatkan pada tahun 2019 dengan 94,03% dan terendah adalah tahun 2023 dengan 86,84%. Sementara terjadi peningkatan persentasi OTP jika di bandingkan antara tahun 2023 Vs 2024 sebesar 3,83%.

    Sementara itu untuk Kesiapan Fasilitas Operasional, PT Angkasa Pura Aviasi Bandar Udara Internasional Kualanamu telah menyiapkan sejumlah 774 personil bandara yang terdiri dari AVSEC, ARRF, AMC, Teknik dan Service. Selain personil bandara telah disiagakan juga 29 personil external diantaranya personil TNI/POLRI, DISHUB, DINKES dan KKP.

    Bukan hanya dalam kesiapan personil, moda transportasi darat juga disiapkan yang terdiri dari  60 unit bus, 20 unit taxi, 175 unit taxi online serta kereta api bandara yang melakukan perjalanan 24 trip perharinya.

    Dan selama masa angkutan lebaran 2025, pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri dengan kelas ekonomi sebessar 13 hingga 14 persen dalam periode pembelian tiket 1 maret 2025 sampai dengan 7 april 2025. Penurunan harga tiket berlaku selama 15 hari dengan jadwal penerbangan dari 24 maret 2025 hingga 7 april 2025.

    PT Angkasa Pura Aviasi juga akan memberikan hampers kecil kepada penumpang, petugas airlines, ground handling, cleaning service pada saat idul fitri 1 syawal 1446H.

    Sumber : Radio Elshinta