Kementrian Lembaga: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

  • Pertamina Patra Niaga sidak SPBU di Badung

    Pertamina Patra Niaga sidak SPBU di Badung

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga sidak SPBU di Badung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Memasuki bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama dengan Kemetrologian Kabupaten Badung dan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melakukan inspeksi mendadak atau sidak. 

    Sidak dalam rangka pengecekan dan monitoring terkait ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 54.803.01, SPBU 54.803.32 dan SPBU 54.803.08 di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk dan Pertashop 5P.803.17 pada Jumat, 7 Maret 2025.

    “Pada hari ini kami, Disperindag Provinsi Bali, bersama Kemetrologian Badung dan Pertamina melaksanakan pengecekan stok BBM di SPBU. Hasil pengecekaan sementara, Pertamina menjamin ketersediaan stok BBM aman di bulan puasa maupun Idul Fitri,” kata Pengawas Perdagangan Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra, Jumat (7/3). 

    Ia menjelaskan stok-stok BBM di SPBU saat ini terpantau secara digital oleh Pertamina. Sehingga apabila terjadi kekosongan stok BBM, Pertamina bisa langsung mengetahui dan segera mengisi stok BBM di SPBU tersebut.

    Dalam kegiatan sidak ini dilakukan pengecekan kualitas dan kuantitas BBM, pemeriksaan masa tera SPBU serta keakuratan takaran SPBU melalui pengecekan dispenser dan uji tera nozzle. 

    “Dalam pengawasan kali ini dilakukan pengecekan  terhadap kualitas BBM dan Kuantitas BBM yang keluar dari Nozzle Dispenser yang mana hasilnya Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya. 

    “Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel BBM Pertamax untuk dilakukan cek kandungan RON dari Produk Pertamax yang disalurkan kepada masyarakat ,” terangnya.

    Sementara itu,  Sales Area Manager wilayah Bali Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus,  Endo Eko Satryo menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Bali dalam melakukan pengawasan terkait ketersediaan BBM di SPBU. 

    “Berdasarkan hasil sidak bersama hari ini,  stok BBM Pertalite, Pertamax, Biosolar dan Produk BBM NPSO lainnya dalam kondisi aman. Jelang hari raya Idul Fitri kita ada juga satgas dan kami pastikan semua produk BBM tersedia  untuk wilayah Bali” kata Endo Eko Satryo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Jumat (7/3).

    Endo menegaskan bahwa semua produk BBM yang ada di SPBU Pertamina sudah sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli produk BBM di SPBU Pertamina.

    Terpisah Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, kegiatan sidak  bersama  Instansi Pemerintah Daerah setempat selain untuk memastikan keamanan stok dan distribusi, juga untuk memonitor kehandalan sarfas di wilayah operasinya dapat berjalan secara baik. 

    “Hal ini dilakukan untuk memonitoring distribusi pasokan, memastikan tepat secara kuantitas dan kualitas, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjelang masa liburan Idul Fitri di Pulau Bali,” kata Ahad Rahedi.

    Untuk Wilayah Bali terdapat  204 SPBU yang seluruhnya dalam posisi optimal  dan di wilayah Jatimbalinus terdapat 566 SPBU yang berada di jalur utama pergerakan masyarakat baik tol maupun non tol selama RAFI 2025 ini. 

    “kami pastikan semuanya sesuai dengan standard pelayanan kenyamanan baik yang utama takaran BBM, alat pembayaran digital hingga toilet musholanya” sambungnya.

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di wilayahnya mematuhi Standard Operasional Procedure (SOP) dan seluruh peralatan pengisian telah dicek dengan hasil tera dibawah toleransi minimum. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bazar Ramadan Tangsel Hadirkan Sembako Murah di Tujuh Kecamatan, Catat Tanggalnya – Halaman all

    Bazar Ramadan Tangsel Hadirkan Sembako Murah di Tujuh Kecamatan, Catat Tanggalnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG  – Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali menggelar Bazar Ramadan sebagai upaya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. 

    Berkolaborasi dengan para pelaku usaha, bazar ini menawarkan sembako dengan harga lebih murah dari pasaran, sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga dan keterbatasan stok menjelang lebaran nanti.  

    Jadwal dan ketentuan 

    Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dan dijadwalkan untuk tiap kecamatan. 

    Bazar murah di Kecamatan Serpong Utara, Setu, Ciputat Timur dan Pondok Aren akan dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2025 sedangkan, untuk bazar di wilayah Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Serpong akan dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

    Dalam pelaksanaan bazar ini tidak ada sistem kupon dalam pembelian. 

    Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi yaitu satu orang hanya diperbolehkan membeli satu paket bahan pokok.

    Pembelian grosiran dilarang, agar lebih banyak warga Tangsel yang bisa menikmati manfaat Bazar Ramadan ini.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan, Abdul Azis, menegaskan bahwa bazar ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat.  

    “Kami ingin membantu warga mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, terutama bagi mereka yang terdampak kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan bazar ini, kami berharap daya beli masyarakat tetap stabil, dan kebutuhan pokok bisa terpenuhi dengan mudah,” ujarnya pada Jumat (7/3/2025).

    “Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama saat nanti terjadi kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan adanya bazar ini, kita berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Abdul Azis.

     

     

  • Diduga BBM Oplosan Beredar di Kendari Sultra, Motor Baru dari Dealer Mogok Usai Isi Pertalite – Halaman all

    Diduga BBM Oplosan Beredar di Kendari Sultra, Motor Baru dari Dealer Mogok Usai Isi Pertalite – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Sejumlah motor ojek online (ojol) mengalami mogok setelah melakukan isi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di salah satu SPBU Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

    Mereka pun menduga bensin yang dibelinya merupakan BBM oplosan dan melaporkannya ke Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Kapolresta Kendari Kombes Pol Eko Widiantoro mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan Pertalite oplosan.

    “Terkait dugaan BBM oplosan kemarin laporannya telah diterima, informasi sementara sekitar 10 korban terdampak,” kata Eko dikutip dari TribunSultra, Kamis (6/3/2025).

    Motor Baru dari Dealer

    Dandy, salah satu pengemudi ojol, mengaku menjadi korban BBM diduga oplosan hingga membuat motor barunya rusak mesin.

    Ia menyebut, motor yang ditungganginya baru tiga hari turun dari dealer dan kemudian mengisi BBM di salah satu SPBU di Kota Kendari.

    “Saya isi Pertalite pada Senin (3/3/2025) semenjak saat itu motorku mulai tersendat-sendat kemarin (Selasa) baru mogok,” kata Dandy.

    Karena motor baru, dia menghubungi teknisi dealer tempat membeli motor untuk mengetahui penyebab motornya mogok.

    “Saya diarahkan datang ke dealer, pas diperiksa ternyata saringan tangki BBM-nya kotor, heran juga masa motor baru langsung kotor mi filternya,” jelasnya.

    Rupanya kejadian serupa bukan hanya dirinya yang mengalami, motor mogok juga dialami rekan-rekannya usai mengisi BBM Pertalite di SPBU.

    “Kejadian begini bukan hanya saya, tapi teman-teman ojol lain juga jadi korban, dan kemarin (Selasa) kita sudah datang ke Polres Kendari untuk buat laporan,” tutupnya.

    Kata Pertamina

    Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi menyeluruh berkaitan dengan isu tersebut.

    “Pertamina telah menurunkan tim Quality Control untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan, termasuk di SPBU yang menerima suplai Pertalite,” katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (5/3/2025).

    Selain itu, Fahrougi menyebut pertamina juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum serta pihak independen untuk sama-sama melakukan uji kualitas bahan bakar, agar memberikan rasa kepastian kepada masyarakat.

    “Uji sampling akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat,” tuturnya.

    Pada Kamis (6/3/2025), Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Kendari mengklaim penyebab sejumlah motor warga dan pengemudi ojek online (Ojol) mogok bukan dari BBM jenis Pertalite yang mereka distribusikan.

    Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho menyampaikan, mogoknya sejumlah motor ojol maupun warga bukan disebabkan Pertalite.

    “Secara mutu tidak ada hubunganya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribuksikan Pertamina Terminal Kendari. Jadi hasilnya sudah sesuai on spek,” kata Supriyono saat konferensi pers, dikutip dari TribunSultra.

    Supriyono mengatakan klaim kerusakan motor bukan dari BBM oplosan yang didistrubusikan Pertamina Patra Niaga setelah melakukan pengecekan spesifikasi di empat SPBU.

    Pengecekan tersebut dilakukan Pertamina bersama Polda Sultra dan ESDM Sultra pada Rabu (05/3/2025) pagi.

    Sampel Pertalite yang disebutkan warga dan ojol Pertalite oplosan juga sudah dilakukan pengujian spesifikasi.

    “Untuk BBM hasil dari pemeriksaan baik internal kita ataupun pengambilan sampel yang langsung dari nosel, pengambilan sampel yang dikirimkan masyatakat ke SPBU itu sudah kita pengujian seluruhnya,” jelasnya.

    “Itu sudah diperoleh dengan hasil masuk dalam range mutu atau standar dari dirjen migas,” lanjut Supriyono.

    Sementara terkait kerusakan motor atau kendaraan yang mogok setelah mengisi BBM Pertalite, pihak pertamina tidak mau bertanggungjawab.

    Karena untuk mengetahui secara pasti penyebab kendaaran mogok apakah dari pertalite yang didistrbusikan terminal Kendari atau pedagang eceran masih harus diselidiki.

    “Terkait kendaraan warga yang rusak kita perlu lalukan pemeriksaaan lebih mendalam. Kalau nanti ada hasil dari LEMIGAS yang kita uji kalau memang diperlukan akan kita sampaikan kembali,” tutur Supriyono.

  • Ini Kata Pertamina soal Motor Driver Ojol Mogok Diduga karena BBM Oplosan di Kendari – Halaman all

    Ini Kata Pertamina soal Motor Driver Ojol Mogok Diduga karena BBM Oplosan di Kendari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kendari – Pertamina Patra Niaga Sulawesi telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait dugaan Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan yang menyebabkan sejumlah motor pengemudi ojek online (ojol) mogok di Kendari.

    Hal ini disampaikan oleh Manager Communication Relation CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, pada Rabu (5/3/2025).

    Fahrougi menjelaskan bahwa tim Quality Control dari Pertamina sedang melakukan pengecekan langsung di lapangan, termasuk di SPBU yang menerima suplai Pertalite.

    “Kami tengah melakukan investigasi menyeluruh berkaitan dengan isu ini,” ujarnya.

    Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta aparat penegak hukum.

    “Kami akan melakukan uji sampling bersama instansi terkait untuk memberikan kepastian kepada masyarakat,” tambahnya.

    Laporan dari Driver Ojol

    Sebelumnya, sejumlah driver ojol di Kendari melaporkan bahwa mereka menjadi korban BBM oplosan.

    Mereka mendokumentasikan kondisi motor yang mogok setelah mengisi BBM di salah satu SPBU.

    Beberapa dari mereka bahkan mendatangi Polresta Kendari untuk melaporkan kejadian tersebut pada Selasa (4/3/2025).

    Kasi Humas Polresta Kota Kendari, IPDA Hariddin, menyatakan bahwa pihaknya akan memeriksa laporan yang masuk.

    “Saya cek dulu sebentar, saya pastikan dulu,” ungkapnya.

    Pengalaman Korban

    Salah satu pengemudi ojol, Dandy, mengungkapkan pengalamannya.

    Motor yang baru digunakannya selama tiga hari mogok setelah mengisi BBM di SPBU.

    “Saya isi Pertalite pada Senin (3/3/2025), sejak saat itu motorku mulai tersendat, dan kemarin baru mogok,” tuturnya.

    Setelah menghubungi teknisi diler, Dandy mengetahui bahwa saringan tangki BBM motor tersebut kotor. “Heran juga, masa motor baru langsung kotor filternya,” jelasnya.

    Dandy menambahkan bahwa kejadian serupa juga dialami oleh rekan-rekannya yang mengisi BBM di SPBU yang sama.

    “Kejadian begini bukan hanya saya, temanteman ojol lain juga jadi korban. Kami sudah membuat laporan ke Polres Kendari,” tutupnya.

    (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemkab Flores Timur Jamin Stok Pangan Aman untuk 2 Pekan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Pemkab Flores Timur Jamin Stok Pangan Aman untuk 2 Pekan Regional 6 Maret 2025

    Pemkab Flores Timur Jamin Stok Pangan Aman untuk 2 Pekan
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) menjamin ketersediaan
    stok bahan pokok
    selama bulan
    Ramadhan 2025
    .
    Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Flores Timur, Siprianus Ritan. Ia mengungkapkan bahwa hasil pantauan lapangan menunjukkan pasokan pangan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
    Siprianus mencatat bahwa per akhir Februari 2025, stok beras di pertokoan dan pasar mencapai 709.494 ton, gula pasir 106.678 ton, minyak goreng 86.968 liter.
    Kemudian, tepung terigu 22.741 kilogram, telur 1.860 papan, bawang merah 133 kilogram, dan bawang putih 33 kilogram.
    “Stok di atas itu cukup untuk memenuhi kebutuhan dua pekan ke depan,” ujar Siprianus saat dihubungi pada Kamis (6/3/2025).
    Ia menambahkan bahwa petugas lapangan akan terus memantau ketersediaan pangan setiap tiga hari.
    Menurutnya, saat ini pendistribusian sembako ke Flores Timur berjalan lancar, baik melalui tol laut, kapal barang, maupun ekspedisi dari Maumere.
    Siprianus juga menegaskan bahwa harga bahan pokok di sejumlah pasar masih dalam kondisi aman.
    “Misalnya, beras berkisar Rp 13.000-Rp 16.000 per kilogram, tergantung jenis. Begitu pun dengan harga pangan lainnya. Harga masih stabil termasuk bahan pokok lainnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Pertalite Oplosan di SPBU Kendari, Puluhan Driver Ojol Kuras Tangki BBM Gegara Mogok

    Heboh Pertalite Oplosan di SPBU Kendari, Puluhan Driver Ojol Kuras Tangki BBM Gegara Mogok

    GELORA.CO –  Puluhan driver ojek online (ojol) mengeluhkan adanya pertalite oplosan yang diduga berasal dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

    Satu satu driver ojol bernama Asnung mengaku peristiwa itu telah membuat heboh komunitas mereka karena banyaknya kendaraan ojol yang mengalami mogok atau mati mesin secara bersamaan.

    “Mogok semua ini pak, jadi kita kuras isi tangki,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2025).

    Asnung dan rekan-rekannya kemudian melakukan aksi dengan menguras tangki motor mereka di depan SPBU sembari meneriakan aksi protes terkait dugaan pertalite oplosan.

    “Kita sudah kuras, baunya saja ini kayak bau sampah seperti dicampur dengan tiner,” kesalnya.

    Para ojol ini pun terlihat memindahkan pertalite yang diduga oplosan itu ke dalam jerigen yang kemudian isi tangki motornya diganti dengan bahan bakar yang baru.

    Setelah menggelar aksi protes, komunitas ojol tersebut kemudian bergerak ke Polresta Kendari untuk memberikan aduan dan laporan secara resmi.

    Sementara itu, menyikapi adanya tuduhan pertalite oplosan, pihak pertamina pun angkat bicara lewat rilis resminya. 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu memastikan bahwa kualitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan investigasi.

    “Pertamina saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan distribusi BBM tetap sesuai standar yang berlaku,” tulis Fahrougi Andriani selaku Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

    Kini pihak pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum serta pihak independen untuk memastikan hasil uji kualitas bahan bakar.

    “Hasil uji nantinya dilakukan secara transparan dan akurat, uji sampling juga akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat,” tambahnya.

    Sembari menunggu investigasi yang sedang dilakukan, pihak pertamina pun membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM.

    “Pengaduan dapat disampaikan melalui SPBU terdekat, kantor layanan Pertamina di wilayah Sulawesi Tenggara, atau Call Center Pertamina 135 yang siap melayani 24 jam. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu membeli BBM di SPBU resmi Pertamina guna memastikan kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan,” pungkasnya. 

  • Pertalite Berbau Thinner Bikin Ratusan Motor Ojol Mogok, Ini Kata Pertamina

    Pertalite Berbau Thinner Bikin Ratusan Motor Ojol Mogok, Ini Kata Pertamina

    TRIBUNJATENG.COM – Ratusan pengendara ojek online (ojol) berdemo karena motor mereka mogok setelah mengisi BBM pertalite.

    Awalnya menurut mereka motornya ngadat. Setelah itu barulah kendaraan tersebut mogok.

    Tercium bau menyengat dari BBM yang baru mereka beli.

    Yakni berbau seperti thinner dan oli. Ada yang mengatakan seperti campuran cat.

    Ilustrasi SPBU (istimewa)

    Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan Pertamina telah menerjunkan tim quality control, menyikapi dugaan ketidaksesuaian kualitas Pertalite di Kendari.  

    Tim quality control akan turun ke lapangan untuk mengecek, termasuk di SPBU yang menerima suplai Pertalite.

    Koordinasi juga terus dilakukan dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), penegak hukum, serta pihak independen untuk memastikan hasil uji kualitas bahan bakar dilakukan secara transparan dan akurat.

    Uji sampel akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat.

    ”Pertamina juga membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM. Pengaduan dapat disampaikan melalui SPBU terdekat, kantor layanan Pertamina di wilayah Sulawesi Tenggara, atau Call Center Pertamina 135 yang siap melayani 24 jam. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu membeli BBM di SPBU resmi Pertamina guna memastikan kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan,” kata Fahrougi seperti dikutip dari Kompas.id, Rabu (5/3/2025).

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi yang akan segera disampaikan.

    Pertamina akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    Seperti diberitakan sebelumnya, pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendatangi Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Mereka mengeluhkan kendaraan yang mogok setelah mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU di wilayah tersebut.

    Para pengemudi menduga bahwa bahan bakar jenis Pertalite yang dijual di SPBU telah tercampur atau dioplos dengan bahan lain.

    Aksi para ojol ini menjadi viral di media sosial.

    Salah seorang pengemudi, Sabarudin, menyatakan bahwa banyak rekan-rekannya mengalami masalah serupa, dengan kerusakan pada motor yang diduga disebabkan oleh kualitas bahan bakar.

    “Masalahnya semua SPBU di Kendari itu bermasalah, terindikasi kemungkinan Pertalite dioplos,” kata Sabarudin.

    Dari sekitar 100 motor yang mengalami kerusakan, menurut Sabarudin, semua disebabkan oleh bahan bakar yang mereka beli dari SPBU.

    “Kurang lebih 100 motor yang mengalami kerusakan murni dari bahan bakar, bahan bakar Pertalite,” ujarnya.

    Sabarudin berharap pihak kepolisian segera menyelidiki dan memeriksa kondisi bahan bakar di SPBU-SPBU di Kendari.

    Ia mencurigai bahwa masalah ini berasal dari depot pengisian bahan bakar, karena hampir semua SPBU yang pengisiannya sudah habis mengalami masalah yang sama.

    “Kami berharap pihak kepolisian bisa memeriksa SPBU-SPBU di Kendari, tapi saya duga masalahnya datang langsung dari depot, karena hampir semua SPBU yang ada di Kota Kendari yang habis mengisi, kendalanya sama semua,” ungkapnya.

    Ia menegaskan pentingnya pemeriksaan langsung ke depot untuk memastikan penyebab masalah tersebut.

    Selain itu, para pengemudi ojol juga berharap pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan masalah ini agar tidak merugikan banyak orang.

    Mereka juga meminta Pertamina untuk bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan yang diduga disebabkan oleh bahan bakar tersebut.

    “Kami berharap masalah ini cepat diselesaikan, apalagi ini bulan puasa. Kami hanya berharap satu hal, supaya masalah ini selesai dengan cepat. Kami juga meminta agar Pertamina dapat bertanggung jawab atas kendaraan-kendaraan yang rusak,” pungkasnya.

    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Armin, seorang pengemudi ojol lainnya.

    Ia mengaku motornya mogok setelah mengisi Pertalite di salah satu SPBU di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

    “Setelah saya isi Pertalite di SPBU depan perbelanjaan itu motor ngadat-ngadat tidak lama langsung mati, ternyata banyak teman ojol lain mengalami kejadian yang sama,” ujarnya.

    Seorang petugas polisi yang menerima para ojol menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak dapat langsung menindak pihak SPBU tanpa melalui proses pengujian laboratorium.

    Ia meminta perwakilan ojol untuk membawa kendaraan yang mogok beserta bahan bakarnya untuk dimintai keterangan.

    “Tidak bisa langsung kita tindak harus melalui uji laboratorium. Jadi yang motornya macet setelah isi BBM silakan ke ruanganku, tidak usah gerombolan begini, Oke,” katanya.

    Para pengendara lain yang motornya mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU tertentu menceritakan saat diperiksa, mereka mencium bau yang tidak biasa dari BBM tersebut.

    Baunya seperti thinner dan oli yang sangat menyengat. (*)

    Sebagian artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul “Motor Mogok Usai Isi Pertalite di Kendari, Pertamina Terjunkan Tim Quality Control”

  • Pengawasan Diperketat, Pertamina Pastikan Stok dan Kualitas BBM di Cimahi Aman

    Pengawasan Diperketat, Pertamina Pastikan Stok dan Kualitas BBM di Cimahi Aman

    JABAR EKSPRES – Menjelang bulan Ramadan 2025, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Cimahi dipastikan dalam kondisi aman, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

    Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon I Bandung, Mochamad Chasanudin, memastikan bahwa distribusi BBM di Cimahi berjalan lancar dan tidak mengalami kendala.

    “Kondisi konsumen baik-baik saja, jadi kualitas dan kuantitas BBM di Kota Cimahi dapat dipastikan aman,” ujar Chasanudin saat ditemui di SPBU Cibabat, Kota Cimahi, Kamis (27/2/2025).

    Terkait kasus dugaan korupsi Pertamina yang mengoplos BBM yang tengah ramai diperbincangkan, Chasanudin menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu proses hukum yang berjalan.

    BACA JUGA:Pertamina Bantah Oplos Pertalite jadi Pertamax, Kejagung: Dioplos, Dicampur!

    “Untuk kasus yang sedang ramai saat ini, kami hanya menunggu prosesnya bagaimana. Fokus kami saat ini adalah memastikan stok BBM aman jelang bulan Ramadan,” katanya.

    Pengawasan distribusi BBM juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Polres Cimahi, Komisi II DPRD Kota Cimahi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cimahi, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Hiswana Migas, serta pemilik SPBU Cibabat.

    Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho, menegaskan, pengawasan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam distribusi BBM.

    “Tadi kita sudah cek, hasilnya dari dinas Metrologi menunjukkan bahwa takaran sudah sesuai, tidak ada kecurangan dalam distribusi. Secara kualitas juga tidak mengalami gangguan,” ungkap Dimas.

    BACA JUGA:Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Geledah Rumah Pengusaha Riza Chalid

    Menurutnya, pengawasan ini merupakan bentuk sinergi antara berbagai pihak untuk menjaga kestabilan pasokan BBM di Kota Cimahi.

    “Ini adalah bentuk pengawasan bersama, kegiatan yang diinisiasi tidak hanya oleh Polres Cimahi, tetapi juga melibatkan semua stakeholder yang ada untuk menjaga kualitas dan kuantitas BBM di Kota Cimahi,” jelasnya.

    Dimas juga menambahkan, pengecekan kualitas BBM secara menyeluruh bukan hanya dilakukan di tingkat kota, melainkan juga melibatkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

    “Kami hanya memiliki alat untuk pengecekan kuantitas, sementara untuk pengecekan kualitas lebih lengkap ada di BPH Migas,” tandasnya. (Mong)

  • Lampung dorong diversifikasi ubi kayu agar bernilai tinggi

    Lampung dorong diversifikasi ubi kayu agar bernilai tinggi

    Bandarlampung (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Lampung mendorong agar petani setempat bisa melakukan diversifikasi produk ubi kayu agar bernilai jual tinggi, salah satunya diolah menjadi tepung “mocaf” (modified cassava flour) atau modifikasi tepung ketela pohon.

    “Sebenarnya ubi kayu ini dapat didiversifikasi menjadi berbagai produk turunan yang bernilai jual tinggi, seperti mocaf yang merupakan tepung sehat yang dijual cukup mahal bisa mencapai Rp20 ribu per kilogram,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung Evie Fatmawaty di Bandarlampung, Selasa.

    Ia mengatakan diversifikasi ubi kayu menjadi mocaf dan berbagai produk lainnya akan lebih menguntungkan bagi petani ketimbang menjual dalam bentuk barang mentah.

    Lampung selama ini dikenal sebagai daerah utama penghasil ubi kayu nasional, yakni pada 2024 mencapai 7,5 juta ton dari lahan 254 ribu hektare.

    Dan pada 2023 produksi singkong di daerahnya mencapai 7,1 juta ton dengan luas lahan 243 ribu hektare atau meningkat dari 2022 produksi mencapai 6,7 juta ton.

    Pemprov Lampung melakukan berbagai upaya mendorong agar warga melakukan diversifikasi, termasuk memfasilitasi bantuan alat membuat tepung mocaf, dan alat cetaknya ini sudah berjalan rutin di salah satu industri kecil dan menengah (IKM) binaan di Kabupaten Lampung Timur.

    Dia menjelaskan tepung mocaf pun menjadi salah satu produk turunan ubi kayu yang bernilai ekspor, dan memiliki pangsa pasar luas sehingga perlu dikembangkan.

    “Offtaker (pemasok) untuk tepung mocaf ini sudah ada juga sebenarnya, tinggal mengubah pola pikir masyarakat serta petani agar mereka tidak menjual bahan mentah. Karena selama ini mereka gemar menjual komoditas secara cepat tanpa dikelola terlebih dahulu,” ucap dia.

    Menurut dia, melalui hilirisasi ubi kayu menjadi beragam produk, maka dapat membantu ekonomi desa bertumbuh makin baik karena adanya penyerapan tenaga kerja dan tumbuhnya industri pengolahan ubi kayu.

    “Oleh karena itu kami akan coba bina lagi masyarakat dan petani agar mau mengelola ubi kayu ini menjadi produk turunan yang bernilai ekonomis, dan memperkuat hilirisasi ubi kayu agar saat panen harga tidak jatuh lagi,” tambahnya.

    Mocaf meskipun namanya “berbau asing” tapi penemu dan pengembangnya orang Indonesia. Penelitian tepung mocaf pertama kali pada 2004 oleh para peneliti dari Universitas Jember Jatim Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonomi Lesu, Blitar Malah Genjot Target Retribusi Pasar Hingga Rp4,8 M

    Ekonomi Lesu, Blitar Malah Genjot Target Retribusi Pasar Hingga Rp4,8 M

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar memasang target tinggi sektor retribusi pasar pada 2025 ini. Target retribusi pasar pada tahun ini cukup besar yakni mencapai Rp4,8 miliar.

    Target retribusi pasar ini meningkat Rp55,4 juta dibandingkan 2024 kemarin. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar pun harus kerja keras untuk mewujudkan target retribusi tersebut.

    Tentu bukan hal mudah mewujudkan retribusi pasar ini. Pasalnya ekonomi khususnya di pasar tradisional kini tengah lesu akibat gempuran pasar modern dan digitalisasi.

    “Kami optimistis target 2025 bisa tercapai jika penerapan e-retribusi bisa diterapkan di seluruh pasar,” kata Kabid Pasar Disperindag Kabupaten Blitar, Sri Supartiningsih, Sabtu (15/2/2025).

    Meski optimis, nampaknya Disperindag Kabupaten Blitar akan menghadapi masalah serius soal realisasi target retribusi pasar ini. Pasalnya pada tahun 2024 kemarin, capaian realisasi retribusi pasar hanya mencapai 65,19 persen atau sekitar Rp3,1 miliar dari target yang ditetapkan.

    Rendahnya capaian ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk banyaknya kios dan los yang kosong serta penerapan sistem e-retribusi yang belum maksimal. Data Disperindag Kabupaten Blitar menunjukkan ada sekitar 20-30 kios yang kosong atau ditinggalkan oleh pedagang di setiap pasar tradisional.

    Dari 13 pasar yang ada di Kabupaten Blitar hanya 3 pasar dengan capaian retribusi tertinggi pada 2024 lalu. Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Gandusari (72,92 persen), Pasar Wlingi (71,15 persen), dan Pasar Lodoyo (61,47 persen). Pasar Wlingi menjadi pasar dengan target retribusi tertinggi, mencapai Rp.1,6 miliar, disusul Pasar Lodoyo dengan Rp626 juta dan Pasar Kesamben dengan 65,11 persen capaian realisasi.

    Disperindag Kabupaten Blitar sendiri tidak menutup mata soal hal itu. Pihaknya juga paham bahwa pasar tradisional kini kian ditinggalkan oleh konsumen. Namun target retribusi telah diketok, Disperindag Blitar pun mau tidak mau harus kerja keras merealisasikannya.

    “Fenomena ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Blitar, tetapi juga di banyak daerah lain di Indonesia,” imbuhnya.

    Salah satu sisi yang akan memungkinkan untuk mewujudkan target retribusi itu adalah pengoptimalan e-retribusi. Pasalnya selama ini e-retribusi belum bisa optimal dan belum diterapkan di semua pasar.

    “Kami optimistis target 2025 bisa tercapai jika penerapan e-retribusi bisa diterapkan di seluruh pasar,” pungkasnya. [owi/beq]