Kementrian Lembaga: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

  • Ancam Ekonomi Jabar, Tarif Ekspor Amerika Bisa Picu PHK Besar-Besaran

    Ancam Ekonomi Jabar, Tarif Ekspor Amerika Bisa Picu PHK Besar-Besaran

    PIKIRAN RAKYAT – Serikat pekerja di Jawa Barat resah atas kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk Indonesia.

    Aturan ini, yang mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025), dinilai akan berdampak serius pada industri padat karya di Jabar, terutama sektor alas kaki dan tekstil yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.

    Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Barat, Roy Jinto, menyatakan bahwa kebijakan ini berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat penurunan produksi. Bahkan, beberapa perusahaan dikhawatirkan akan gulung tikar karena beban biaya ekspor yang meningkat.

    “Industri seperti alas kaki dan garmen di Jabar sangat bergantung pada pasar AS. Dengan kenaikan tarif ini, perusahaan terpaksa mengurangi biaya produksi, termasuk dengan memangkas tenaga kerja,” ujar Roy pada Sabtu (5/4/2025).

    Ia mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah strategis, termasuk memperluas pasar ekspor ke negara lain dan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS guna mengurangi dampak negatifnya.

    Strategi

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, mengakui bahwa kebijakan Trump akan sangat memengaruhi industri manufaktur di Jabar. Namun, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalisir dampaknya.

    Di antaranya diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

    Meningkatkan daya saing produk melalui inovasi, efisiensi produksi, dan peningkatan kualitas. Memperkuat kerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk mencari solusi jangka panjang.

    “Kami akan mendorong pelaku industri untuk tidak hanya bergantung pada AS, tetapi juga mencari peluang di pasar baru,” ujar Nining.

    Ancaman PHK massal

    Sementara itu, menyikapi ancaman PHK massal, Pemprov Jabar berencana menguatkan ekonomi pedesaan berbasis pertanian sebagai jaring pengaman sosial. Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa langkah ini terinspirasi dari ketahanan sektor pertanian saat krisis 1998.

    “Jika terjadi PHK, kami ingin memastikan bahwa lapangan kerja alternatif tersedia di sektor pertanian dan UMKM berbasis kearifan lokal,” ujar Herman.

    Ia menambahkan bahwa kenaikan tarif ekspor ke AS dari 12% menjadi 44% akan membuat produk Jabar sulit bersaing, sehingga penurunan permintaan berpotensi memicu penurunan produksi dan PHK.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga bahan pangan di Lebak mulai turun usai Lebaran 2025

    Harga bahan pangan di Lebak mulai turun usai Lebaran 2025

    UHarga komoditi sembilan bahan pokok atau sembako di pasar malam Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mulai turun usai Lebaran 1446 Hijriah/2025 Masehi.ANTARA/Mansur

    Harga bahan pangan di Lebak mulai turun usai Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 03 April 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Harga sejumlah bahan pangan pokok  pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mulai turun usai perayaan Lebaran 2025. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Yani di Lebak, Kamis mengatakan bahwa kini  harga bahan pangan pada sejumlah pasar tradisional terjadi penurunan mulai beras medium, terigu hingga cabai.

    Penurunan harga sembako ini belum signifikan dengan kisaran antara Rp200 sampai Rp10.000 per kilogram. Misalnya , kata dia, harga beras medium KW 1 dijual pada tiga hari lalu Rp15.000, namun kini menjadi Rp14.500/kilogram. Harga beras medium KW 2 sebelumnya Rp14.000 kini menjadi Rp13.800/kilogram dan beras medium KW 3 dari semula Rp12.800 kini menjadi Rp18.600/kilogram.

    Sedangkan harga telur dari Rp32.000 menjadi Rp26.500/kilogram dan daging unggas semula Rp45.000 menjadi Rp40.000/kilogram. Harga cabai keriting dari Rp100.000 menjadi Rp90.000/kilogram dan cabai besar Rp75.400 menjadi Rp69.400/kilogram. Sedangkan cabai hijau dari Rp61.500 menjadi Rp58.200/kilogram, cabai merah Rp75.600 menjadi Rp60.300/kilogram dan bawang merah dari Rp30.500 kini menjadi Rp29.500/kilogram.

    Kemungkinan penurunan harga bahan pokok itu akibat daya beli masyarakat menurun usai Lebaran juga pasokan melimpah. Selain itu juga dampak pasar murah yang dilakukan pemerintah daerah setempat di 28 kecamatan.

    “Kami berharap harga sembako kembali normal usai Lebaran 2025,” kata Yani.

    Aripudin (50), pedagang sembako di Pasar Rangkasbitung mengakui jika harga sejumlah kebutuhan pokok usai Lebaran mengalami penurunan karena daya beli masyarakat berkurang. Selain itu juga pasokan bahan kebutuhan pokok di Pasar Rangkasbiting berjalan lancar dan melimpah sehingga tidak terjadi kelangkaan.

    “Kami memastikan harga sembako (sembilan bahan pokok) itu usai Lebaran terus menurun,” katanya menjelaskan.

    Sementara itu, Edi, seorang pedagang di Pasar Maja mengatakan sejak usai Lebaran harga sembako mengalami penurunan sehingga berdampak terhadap omzet pendapatan.

    “Hampir semua sembako menurun usai Lebaran,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Wakil Komisi VI DPR sidak pasar pastikan harga bahan pokok stabil

    Wakil Komisi VI DPR sidak pasar pastikan harga bahan pokok stabil

    Makassar (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah pasar tradisional guna memastikan harga bahan pokok stabil di penghujung bulan ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri 1446 Hijiriah tahun 2025.

    “Alhamdulillah, setelah memantau langsung di daerah yang saya kunjungi ini harga cukup stabil. Ini menunjukkan pedagang patuh terhadap aturan harga yang telah ditetapkan pemerintah, ujar Nurdin Halid di Pasar Pa’baeng-baeng Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    Dari pantauan di pasar tradisional setempat, kata dia, sejumlah bahan pokok harganya relatif stabil terutama pada harga beras, minyak goreng dan gula pasir serta kebutuhan pokok lainnya.

    Sidak tidak hanya di pasar Pa’baeng-baeng, tapi beberapa pasar wilayah pemilihannya di Sulsel seperti di Kabupaten Bone, Soppeng dan Wajo. Dari hasil peninjauan tersebut, harga bahan pangan masih dalam batas normal dan tidak ada lonjakan signifikan.

    “Ini kabar baik bagi masyarakat karena tidak ada kenaikan yang memberatkan,” kata mantan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia ini menuturkan.

    Menurutnya, sesuai aturan Anggota DPR RI mulai 26 Maret 2025 diwajibkan melakukan kunjungan reses dengan turun langsung ke daerah pemilihannya, apalagi di bulan Ramadhan dan jelang lebaran untuk melakukan pengawasan perkembangan harga bahan pokok di masyarakat.

    “Saya sengaja turun langsung ke pasar untuk memastikan harga-harga terkendali dan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok,” paparnya kepada wartawan.

    Terkait dengan harga minyak goreng terutama yang disubsidi pemerintah yakni Minyak Kita, Nurdin bilang, sejauh ini ditemukan di pasar masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.500 per liter, meskipun ada sebagian dijual di atas harga ketentuan, namun dinilai masih dalam batas kewajaran.

    Selain minyak goreng, harga beras dan telur, kata dia, relatif stabil. Kendati demikian, harga cabai masih mengalami sedikit kenaikan akibat meningkatnya permintaan.

    “Masyarakat kita ini suka makanan pedas, jadi permintaan cabai tinggi, dan tentu itu sedikit mempengaruhi harga,” tuturnya.

    Ia menegaskan pemantauan harga pangan akan terus dilakukan guna mencegah spekulasi pasar yang dapat merugikan masyarakat. Sinergisitas antara pemerintah dan pedagang harus tetap terjaga sehingga harga tetap terkendali.

    Meski kondisi saat ini stabil, namun pihaknya mengingatkan agar tetap waspada terhadap kemungkinan lonjakan harga menjelang hari-hari besar karena diikuti dengan permintaan yang turut meningkat.

    Dalam kunjungan itu, Nurdin Halid didampingi Ketua Komisi D DPRD Sulsel dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Provinsi Sulsel Ahmad Akil serta pihak terkait lainnya.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Aman Pace, BBM di SPBU Sentani Jayapura Sesuai Standar

    Aman Pace, BBM di SPBU Sentani Jayapura Sesuai Standar

    Liputan6.com, Jayapura – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura memastikan kualitas dan takaran BBM di SPBU Sentani sesuai standar. Hal ini diketahui setelah dilakukan pengecekan di SPBU Sentani, guna menjamin hak dan perlindungan konsumen dalam  pembelian BBM yang sesuai standar kelayakan.

    Kepala Dinas Disperindag Kabupaten Jayapura, Theopilus Hendrik Tegai menjelaskan pengecekan dilakukan bersama Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dan juga disaksikan masyarakat.

    “Dipastikan standar pelayanan dan kelayakan SPBU ini telah sesuai dengan aturan. Kami yakin, jika kualitas dan takaran BBM baik, maka pelayanan di SPBU juga ikut baik dan masyarakat yang terlayani puas,” ujar Theopilus.

    Reynold A. Korwa yang mewakili UPTD Metrologi Kota Jayapura juga memastikan kualitas dan takaran BBM yang diberikan kepada masyarakat telah sesuai dengan ketentuan pemerintah.

    “Masyarakat tak perlu khawatir, karena pada pompa dispenser ini segel masih terpasang utuh, ini artinya tidak diotak-atik oleh pemilik SPBU dan lain-lain, artinya selagi segel ini masih terpasang berarti volume yang dikeluarkan sesuai dengan yang diminta,” ucapnya.

     Pada pemeriksaan mesin dispenser SPBU, terkonfirmasi bahwa perangkat yang digunakan dalam kondisi standar, tidak ditemukan adanya perangkat tambahan, yang menunjukkan bahwa mesin dispenser beroperasi sesuai standar.

    “Kami simpulkan pada uji sampling kali ini,  volume yang dikeluarkan pada dispenser SPBU adalah benar-benar tepat sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Reynold memastikan.

    Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Isfahani menjelaskan pengecekan SPBU dilakukan untuk memastikan pasokan BBM berjalan lancar, serta mengevaluasi kesiapan fasilitas dan operasional SPBU termasuk kondisi fisik SPBU, kualitas pelayanan serta ketersediaan stok BBM jelang Idul Fitri.

    “Takaran telah sesuai dengan regulasi, begitu juga kualitas BBM telah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan Ditjen Migas. Selain itu juga dilakukan pengecekan pada tangki pendam untuk memastikan tidak adanya kandungan air pada BBM,” kata Isfahani.

     

  • Ratusan Warga Berburu Sembako Murah di Operasi Pasar Bandung 

    Ratusan Warga Berburu Sembako Murah di Operasi Pasar Bandung 

    JABAR EKSPRES  – Ratusan warga sudah mengantre sejak pagi di halaman Kantor Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu, 19 Maret 2025, menunggu giliran mendapatkan paket sembako murah dalam program Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Alhamdulillah, biasanya Rp70.000 cuma dapat beras, sekarang bisa dapat empat macam,” kata Enung (52), salah satu warga yang ikut antre. Ia tiba sejak pukul 07.00 WIB dan baru mendapatkan paketnya beberapa jam kemudian.

    Paket sembako yang disediakan dalam Opadi berisi beras (5 kg), minyak goreng (2 liter), gula pasir (1 kg), dan tepung terigu (1 kg). Harga normalnya Rp145.800, namun berkat subsidi pemerintah, warga hanya perlu membayar Rp72.000 per paket.

    BACA JUGA: Pemkab Bandung Hadirkan Teknologi Pengolahan Sampah Hasilkan Oksigen “Jaleuleu Bedas”

    Opadi kali ini digelar di dua lokasi, yakni Kantor Kecamatan Gedebage dengan 1.500 paket dan Kantor Bulog Kota Bandung dengan 2.926 paket. Total, ada 4.426 paket sembako** yang disalurkan di Bandung dalam program ini.

    Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, program ini digelar menjelang Idul Fitri untuk membantu masyarakat dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.

    “Hari ke-3 pelaksanaan Opadi ini semoga bisa menstabilkan harga di Jawa Barat, variasi harga antar wilayah terjaga, dan keterjangkauan harga tetap terjamin,” ujarnya.

    Pemprov Jabar menyiapkan 143 ribu paket subsidi yang disebar di 27 kabupaten/kota, setiap daerah mendapat dua titik distribusi, dengan harapan mampu meredam lonjakan harga dan mencegah panic buying.

    BACA JUGA: Bandel! Satpol PP Bandung Tindak Tegas Pengusaha Hiburan Malam yang Buka saat Ramadan

    Bagi mereka yang terbiasa mengatur uang belanja dengan ketat, program seperti Opadi menjadi angin segar, terutama di tengah harga kebutuhan pokok yang terus bergejolak.

    Bagi warga seperti Rita Herawati, program ini sangat membantu. “Terbantu sekali. Ada beras, terigu, minyak, dan gula. Ini buat masak di rumah,” pungkasnya.

  • Pastikan Minyakita Sesuai Takaran, Polda Riau Sidak Gudang dan Pasar

    Pastikan Minyakita Sesuai Takaran, Polda Riau Sidak Gudang dan Pasar

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Satgas Pangan Polda Riau melakukan sidak ke sejumlah pasar dan gudang logistik di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (13/3/2025). Sidak ini dilakukan guna memastikan isi kemasan Minyakita sesuai takaran.

    Sidak oleh Subdit I Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau ini dilakukan di empat lokasi, yaitu Pasar Kodim, toko sembako dan dua pergudangan.

    “Kita melakukan sidak minyak goreng Minyakita di Pasar Kodim, tiga toko sembako di Jalan Alauddin Syah, gudang distributor di Jalan Hang Tuah dan gudang distributor di Pergudangan Siak 2 blok F8 Jalan Siak 2 Pekanbaru,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro, Jumat (14/3/2025).

    Dari hasil sidak, pihaknya tidak menemukan adanya penyelewengan isi kemasan Minyakita. Volume produk sudah sesuai dengan angka yang tertera pada kemasan.

  • Viral Kecurangan Minyakita, Disperindag Sulsel Adakan Sidak Distributor dan Sebut Aman

    Viral Kecurangan Minyakita, Disperindag Sulsel Adakan Sidak Distributor dan Sebut Aman

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Viralnya kasus kecurangan distributor minyak kemasan Minyakita, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel bergerak.

    Disperindag Sulsel pun turun langsung ke pasaran untuk mengecek minyak kemasan tersebut.

    Dipimpin langsung oleh Kepala Disperindag, Ahmadi Akil tim melakukan peninjauan langsung ke distributor di Makassar dan Gowa, Rabu (12/3/2025).

    Distributor D2 terletak di Antang, sementara Sumatera di Kabupaten, Gowa.

    “Sumatera Gowa itu diberi kewenangan untuk melakukan kemasan Minyakita, yang kemasan bantal ya,” katanya.

    Untuk distributor pertama yang dikunjungi pihak Disperindag tidak menemukan kecurangan.

    “Untuk kemasan bantal tadi kita sudah uji coba tidak ada, pas tidak ada kurang, pas, aman,” ungkapnya.

    Kemudian, untuk kemasan pouch yang seperti ditemukan Amran Sulaiman tak beredar di Sulawesi.

    Ahmad Akil menegaskan kemasan tersebut tidak beredar di wilayahnya dan khusus di Pulau Jawa.

    “Kita cek tidak ada masalah, pas. yang bermasalah kemarin itu waktu Pak Mentan (sidak) kemasan botol,” sebutnya.

    “Nah memang kalau kemasan botol tidak ada di Sulawesi itu, semua ada di Jawa,” tuturnya. (Erfyansyah/fajar)

  • Sidak Peredaran Minyakita di Magetan, Polres Magetan: Volume Kurang, Izin Edar Diragukan

    Sidak Peredaran Minyakita di Magetan, Polres Magetan: Volume Kurang, Izin Edar Diragukan

    Magetan (beritajatim.com) – Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Joko Santoso, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap peredaran minyak goreng Minyakita di Pasar Sayur Magetan dan Pasar Gorang Gareng. Sidak ini turut melibatkan personel dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan. Hasil pengecekan menemukan beberapa indikasi kecurangan yang merugikan konsumen.

    Dalam sidak tersebut, ditemukan minyak goreng Minyakita kemasan 1 liter atau 1.000 mililiter yang volumenya hanya 950 mililiter. Selain itu, harga jualnya di pasaran berkisar antara Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

    Lebih mencurigakan lagi, kualitas minyak goreng Minyakita yang beredar diduga tidak sesuai standar. “Dimungkinkan Minyakita tersebut merupakan minyak goreng corah yang dikemasi,” ungkap AKP Joko Santoso.

    Dugaan semakin kuat dengan fakta bahwa barcode pada kemasan tidak terdeteksi, yang mengindikasikan kemungkinan tidak adanya izin edar. “Dalam kemasan, tidak ada barcode ya. Kami menduga izin edar juga tidak ada,” kata Joko.

    Dari interogasi awal terhadap para pedagang, terungkap bahwa mereka memperoleh Minyakita dari sales dengan harga sudah mencapai Rp16.000 per liter.

    “Namun, para pedagang tidak mengenali sales tersebut dan tidak memiliki kontak person. Bahkan, alamat produsen yang tertera pada kemasan diduga palsu, sehingga menyulitkan pelacakan lebih lanjut,” pungkasnya. [kun]

  • Anggota DPR RI Dukung UMKM Batik Besurek Bengkulu Tingkatkan Daya Saing

    Anggota DPR RI Dukung UMKM Batik Besurek Bengkulu Tingkatkan Daya Saing

    KOTA BENGKULU – Anggota Komisi VII DPR RI daerah pilih (dapil) Bengkulu Erna Sari Dewi di Bengkulu, Sabtu menyatakan, pihaknya  ingin mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Bengkulu khususnya perajin Batik Besurek agar naik kelas.

    Ia menyebutkan, sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mendukung para perajin Batik Besurek di Provinsi Bengkulu dapat naik kelas seperti diberikan permodalan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Kemudian, mengeksplorasi kemampuan seni diri dalam membatik, menyalurkan bantuan peralatan, dan memberikan pendidikan Batik Besurek.

    “Ini juga bagian dari bidang kerja saya di bidang UMKM, saya tentunya fokus ingin melihat bagaimana UMKM di Provinsi Bengkulu berkembang. Kebetulan hari ini kita ke UMKM batik Besurek, kita ingin melihat bagaimana dukungan pemerintah terhadap perajin batik sehingga mereka bisa berkembang,” ujarnya, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 8 Maret.

    Hal tersebut dilakukan, sebab Batik Besurek merupakan salah satu kearifan lokal milik Provinsi Bengkulu, sehingga pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada UMKM batik agar dapat lebih berkembang.

    “Di sepanjang sejarah pertumbuhan perekonomian ini, usaha yang dapat berhasil yaitu UMKM. Sehingga kenapa batik Besurek lekat dengan budaya dan bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat kecil, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” terang Erna.

    Untuk itu, para pelaku UMKM khususnya perajin Batik Besurek dapat lebih berkreasi khususnya di bidang promosi atau marketing, salah satunya yaitu dapat menjual melalui e-commerce yang mudah diakses oleh masyarakat.

    Selanjutnya, terang Erna, para influencer atau selebriti internet dapat juga membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat luas.

    “Tentu harus lebih berkreasi dari sisi promosi, marketing dan lainnya harus diatur dari awal, sebab mereka tidak dapat berjualan melalui daring sendiri agar bisa dapat menembus pasar global salah satunya yaitu melalui e-commerce,” sebutnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu Foritha Ramadhani Wati berharap, dengan adanya kunjungan kerja anggota Komisi VII dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada para pelaku UMKM khususnya perajin Batik Besurek.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Erna Sari Dewi yang sudah berkunjung ke UMKM salah satunya perajin batik di Kampung Batik Besurek,” katanya.

  • Bazar Ramadan Sembako Murah Diadakan Pemkot Tangsel di Tujuh Kecamatan, Cek Tanggalnya ya!

    Bazar Ramadan Sembako Murah Diadakan Pemkot Tangsel di Tujuh Kecamatan, Cek Tanggalnya ya!

    Tangerang Selatan: Bazar Ramadan kembali digelar Pemkot Tangerang Selatan. Kegiatan ini  untuk membantu meringankan beban warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

    Menggandeng pelaku usaha, bazar ini menyediakan sembako murah guna menekan lonjakan harga dan memastikan ketersediaan stok menjelang Hari Raya.

    Jadwal dan ketentuan 

    Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dan dijadwalkan untuk tiap kecamatan. 

    Bazar murah di Kecamatan Serpong Utara, Setu, Ciputat Timur dan Pondok Aren akan dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2025.

    Sedangkan, untuk bazar di wilayah Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Serpong akan dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

    Dalam pelaksanaan bazar ini tidak ada sistem kupon dalam pembelian.  Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi yaitu satu orang hanya diperbolehkan membeli satu paket bahan pokok.

    Pembelian grosiran dilarang, agar lebih banyak warga Tangsel yang bisa menikmati manfaat Bazar Ramadan ini.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan, Abdul Azis, menegaskan bahwa bazar ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat.  

    “Kami ingin membantu warga mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, terutama bagi mereka yang terdampak kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan bazar ini, kami berharap daya beli masyarakat tetap stabil, dan kebutuhan pokok bisa terpenuhi dengan mudah,” ujarnya pada Jumat 7 Maret 2025.

    “Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama saat nanti terjadi kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan adanya bazar ini, kita berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Abdul Azis.

    Jangan lewatkan kesempatan ini! Pastikan Anda datang ke lokasi sesuai jadwal dan nikmati sembako murah tanpa ribet!

    Tangerang Selatan: Bazar Ramadan kembali digelar Pemkot Tangerang Selatan. Kegiatan ini  untuk membantu meringankan beban warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

    Menggandeng pelaku usaha, bazar ini menyediakan sembako murah guna menekan lonjakan harga dan memastikan ketersediaan stok menjelang Hari Raya.

    Jadwal dan ketentuan 

    Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dan dijadwalkan untuk tiap kecamatan. 
     
    Bazar murah di Kecamatan Serpong Utara, Setu, Ciputat Timur dan Pondok Aren akan dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2025.
     
    Sedangkan, untuk bazar di wilayah Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Serpong akan dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

    Dalam pelaksanaan bazar ini tidak ada sistem kupon dalam pembelian.  Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi yaitu satu orang hanya diperbolehkan membeli satu paket bahan pokok.
     
    Pembelian grosiran dilarang, agar lebih banyak warga Tangsel yang bisa menikmati manfaat Bazar Ramadan ini.
     
    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan, Abdul Azis, menegaskan bahwa bazar ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat.  
     
    “Kami ingin membantu warga mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, terutama bagi mereka yang terdampak kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan bazar ini, kami berharap daya beli masyarakat tetap stabil, dan kebutuhan pokok bisa terpenuhi dengan mudah,” ujarnya pada Jumat 7 Maret 2025.
     
    “Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama saat nanti terjadi kenaikan harga menjelang lebaran. Dengan adanya bazar ini, kita berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Abdul Azis.
     
    Jangan lewatkan kesempatan ini! Pastikan Anda datang ke lokasi sesuai jadwal dan nikmati sembako murah tanpa ribet!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)