Kementrian Lembaga: Departemen Luar Negeri AS

  • Konvoi Konsulat AS Diserang di Nigeria, 4 Orang Tewas

    Konvoi Konsulat AS Diserang di Nigeria, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah konvoi kendaraan konsulat Amerika Serikat diserang di Nigeria dan menewaskan empat orang, termasuk dua personel dari konsulat AS dan dua petugas polisi. Para penyerang juga menculik tiga orang lainnya, menurut polisi setempat dan pejabat-pejabat AS.

    Dilansir media CNN, Rabu (17/5/2023), serangan itu terjadi pada Selasa (16/5) waktu setempat di negara bagian Anambra, Nigeria tenggara. Komando Kepolisian Anambra mengatakan kepada CNN bahwa para penyerang “membunuh dua petugas polisi dan dua staf konsulat AS dan membakar tubuh serta kendaraan mereka.”

    Menurut Gedung Putih dan polisi setempat, para personel yang tewas bukan warga AS.

    “Tidak ada warga AS yang terlibat dan karenanya tidak ada warga AS yang terluka,” kata John Kirby dari Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat. “Kami mengetahui beberapa korban, bahkan mungkin beberapa tewas.”

    Ketika para penyerang melihat pasukan keamanan “mereka membawa kabur dua petugas polisi dan seorang pengemudi kendaraan kedua dalam konvoi itu,” kata Ikenga Tochukwu, wakil inspektur polisi. “Tidak ada warga negara AS dalam konvoi itu,” tambahnya.

    Polisi mengatakan bahwa pasukan keamanan gabungan “telah memulai operasi penyelamatan dan pemulihan di daerah tersebut.”

    Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Selasa (16/5) bahwa “Personel Misi Nigeria bekerja sama dengan dinas keamanan Nigeria untuk menyelidiki.”

    Lihat Video: Buntut Penembakan Massal, Sejumlah Negara Keluarkan Travel Warning ke AS

    (ita/ita)

  • Liga Arab Terima Kembali Suriah, AS Kritik Keras!

    Liga Arab Terima Kembali Suriah, AS Kritik Keras!

    Washington DC

    Liga Arab kembali menerima Suriah sebagai anggota usai penangguhan selama 12 tahun akibat konflik berkepanjangan di negara itu. Amerika Serikat (AS) mengkritik keras langkah Liga Arab, dengan menyatakan Presiden Bashar al-Assad tidak pantas mendapatkan normalisasi setelah konflik brutal di negaranya.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (9/5/2023), kritikan itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, saat berbicara kepada wartawan setempat pada Senin (8/5) waktu setempat.

    “Kami tidak meyakini bahwa Suriah pantas untuk diterima kembali ke dalam Liga Arab pada saat ini,” ucap Patel.

    “Kami terus meyakini bahwa kami tidak akan menormalisasi hubungan kami dengan rezim Assad dan kami juga tidak mendukung sekutu dan mitra kami untuk melakukan hal itu,” imbuhnya.

    Kritikan lebih keras datang dari sejumlah anggota penting Kongres AS lintas partai, yang menyerukan pemerintah menggunakan kekuatan sanksi untuk mencegah normalisasi dengan Assad.

    “Menerima kembali Assad ke Liga Arab merupakan kesalahan strategis yang besar yang akan memberanikan Assad, Rusia dan Iran untuk terus membantai warga sipil dan mendestabilisasi Timur Tengah,” demikian bunyi pernyataan gabungan dari Ketua Komisi Urusan Luar Negeri DPR AS, Mike McCaul, McCaul dari Partai Republik dan anggota parlemen dari Partai Demokrat, Gregory Meeks.

    “Assad tidak berubah — dia akan melanjutkan kekejaman ini, sambil menetapkan preseden global bahwa diktator kejam bisa menunggu untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka,” imbuh pernyataan itu.