Profil Idham Azis, Eks Kapolri yang Jadi Anggota Komisi Reformasi Polri
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal (Purn) Pol Idham Azis sebagai anggota anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Idham Azis
dilantik bersama sembilan orang lainnya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditetapkan 7 November 2025.
Nama Idham Azis tidak asing dalam institusi Kepolisian Republik Indonesia (
Polri
). Dia adalah Kapolri periode 2019-2021.
Berikut Ini 10 orang yang dilantik jadi
Komisi Reformasi Polri
:
Ketua:
Anggota:
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Sebelum dipercaya menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri pada 2019, Idham Azis adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
Di Institusi Kepolisian, Idham juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2008, Dirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009, dan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror pada 2010.
Kemudian, Dirtipidkor Bareskrim Polri pada 2013, Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014, dan Irwil II Itwasum Polri pada 2016.
Diberitakan
Kompas.com
sebelumnya, Idham pernah terlibat dalam upaya melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Idham juga menjadi anggota tim kobra yang dipimpin Tito dalam memburu putra bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Hal itu terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 yang ketika itu melibatkan Tommy.
Selain Idham pernah menjadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo.
Karena prestasinya, pada 2017, Idham Azis dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri pada Januari 2019.
Belum genap setahun menjabat sebagai Kabareskrim, pada 1 November 2019, Idham Azis dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Densus 88
-

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tanjungbalai Sumut
Tanjungbalai –
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menangkap terduga teroris di Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut). Kepala Lingkungan II Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Aziz mengatakan penangkapan itu dilakukan pagi tadi
“Iya, (penangkapan) terduga teroris, (sekitar) setengah 9 (pagi),” kata Aziz dilansir detikSumut, Senin (6/10/2025).
Aziz turut mendampingi Densus 88 saat menggeledah rumah terduga teroris itu. Aziz mengatakan ada seorang pria berinisial RR (29) yang diamankan.
Setelah mengamankan RR itu, Densus 88 melakukan penggeledahan ke rumah RR di Lingkungan II, Kelurahan Pahang. RR turut menyaksikan saat rumahnya digeledah.
“Yang diamankan ada satu orang, laki laki. Ditangkapnya di luar, bukan di rumah, penggeledahan di rumah. (Di rumah ada) suami istri, ada anaknya satu, suaminya saja (diamankan),” jelasnya.
Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Tanjungbalai Iptu M Ruslan membenarkan Densus 88 melakukan kegiatan di Tanjungbalai. Namun, Ruslan belum memerinci lebih lanjut soal itu. Dia mengatakan kasus itu ditangani oleh Densus 88.
“Kegiatan Densus 88 ada di jalan tersebut. Sejauh ini data belum ada dapat kita, sebab ditangani oleh pihak Densus 88,” ujarnya.
(isa/idn)
-

BNPT: Waspadai radikalisasi menyusup lewat “game online”
Kita semua, terutama para orang tua, harus mewaspadai ruang baru radikalisasi ini. Jangan sampai anak-anak kita justru belajar kebencian lewat permainan
Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai radikalisasi yang kini menyusup melalui dunia gim daring (game online).
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan fenomena tersebut semakin mengkhawatirkan karena menyasar anak-anak dan remaja, kelompok usia yang paling rentan terhadap paparan ideologi ekstrem.
“Sedikitnya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia telah terhubung melalui permainan daring Roblox, yang kemudian menjadi pintu masuk bagi jaringan simpatisan teroris,” ucap Komjen Pol. Eddy, saat mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga Dalam Rangka Membahas Upaya Pencegahan Radikalisasi di Dunia Maya di Jakarta (30/9).
Dari ruang permainan itu, lanjut dia, interaksi bergeser ke platform komunikasi tertutup, seperti Telegram dan WhatsApp, tempat proses indoktrinasi lebih intens berlangsung.
Dengan demikian, ia menilai hal tersebut merupakan pola rekrutmen baru, dimana anak-anak tidak lagi hanya menjadi target propaganda di media sosial, tetapi juga dalam gim daring yang mereka mainkan sehari-hari, sehingga menjadi tantangan besar bagi semua pihak.
Eddy mengungkapkan fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara. Pada 2024, seorang remaja 16 tahun di Singapura ditangkap karena membuat simulasi zona militer Afghanistan di Roblox.
Disebutkan bahwa permainan itu menarik banyak pengikut sebelum kemudian dipindahkan ke grup tertutup untuk penyebaran ideologi radikal.
Di Amerika Serikat dan Jerman, sambung dia, gim daring juga dipakai untuk mengangkat isu kebencian, termasuk narasi Nazi, guna melawan pemerintah dan aparat.
Dia pun berpendapat pola itu selaras dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa ancaman terorisme global kini semakin adaptif.
“Meski pengaruh Al-Qaeda dan ISIS di Asia Tenggara menurun, faktor lokal seperti ketidakadilan sosial dan isu politik tetap memicu kerentanan radikalisasi,” tuturnya.
Selain itu, ia menambahkan, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten propaganda memperparah situasi.
Menurut dia, konten buatan mesin yang sulit dibedakan dari asli berpotensi menyesatkan, terutama bila terus diulang dan dianggap sebagai kebenaran.
Oleh karenanya, BNPT mendorong koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk memperkuat literasi digital, meningkatkan pengawasan ruang siber, serta memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak dan remaja.
“Kita semua, terutama para orang tua, harus mewaspadai ruang baru radikalisasi ini. Jangan sampai anak-anak kita justru belajar kebencian lewat permainan,” ungkap Eddy.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 Antiteror Polri Brigadir Jenderal Polisi Arif Makhfudiharto menyambut baik inisiatif BNPT untuk memperkuat sinergi antar-kementerian/lembaga dalam menghadapi ancaman radikalisasi di dunia maya.
“Kolaborasi adalah kunci agar upaya pencegahan dan mitigasi radikalisasi di ruang digital bisa berjalan lebih efektif,” ucap Brigjen Pol. Arif.
Ia mengungkapkan ancaman radikalisasi di dunia maya kini tidak lagi bersifat lokal, melainkan sudah menjadi persoalan global.
Dirinya pun menyebut pergeseran signifikan terjadi dalam pola perekrutan, penyebaran ideologi, hingga tahapan aksi terorisme.
Menurutnya, transformasi tersebut tampak jelas dalam proses tahapan pelaku teror. Jika sebelumnya perekrutan dimulai dari tatap muka melalui penyebaran ideologi, baiat, pelatihan, hingga eksekusi, kini seluruh proses itu dapat dilakukan secara daring.
Bahkan, lanjut dia, baiat dan latihan persiapan (idad) telah berpindah ke ruang digital. Situasi tersebut pun semakin berbahaya karena menyasar kelompok rentan, terutama anak-anak dan remaja.
“Ketika seorang anak memiliki permasalahan pribadi, mereka bisa lebih mudah terjerumus dalam jejaring radikal melalui dunia maya. Ini masalah serius yang perlu kita tangani bersama,” ujarnya.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Waspada! IndoXXI dan LK21 Bisa Curi Data, Ini Alternatif Aman
Jakarta –
Situs streaming film ilegal seperti IndoXXI dan LK21 memang populer karena menawarkan ribuan film gratis, tapi di balik itu tersimpan risiko besar. Bukan cuma soal melanggar hukum, situs-situs bajakan ini juga rawan mencuri data pribadi pengguna.
Situs film ilegal biasanya penuh dengan iklan pop-up, tautan berlapis, hingga permintaan izin akses yang berbahaya. Banyak di antaranya disusupi malware, spyware, atau phising yang bisa mengintai aktivitas pengguna. Begitu kamu klik tautan palsu, data pribadi seperti password, email, hingga informasi kartu kredit bisa dicuri.
Pakar keamanan siber juga mengingatkan bahwa situs bajakan jarang punya sistem enkripsi yang memadai. Artinya, aktivitas nonton kamu bisa dengan mudah dilacak oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna.
Selain ancaman keamanan, penggunaan situs ilegal bisa merugikan industri film. Kreator, rumah produksi, dan aktor kehilangan pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan dari distribusi resmi. Tidak heran jika pemerintah dan lembaga hak cipta gencar memblokir domain IndoXXI dan LK21 yang terus berganti-ganti.
Untuk menonton film, ada banyak pilihan legal yang kini makin mudah diakses. Berikut rekomendasinya:
1. Netflix
Film Dasim Foto: IMDB
Neflix baru saja menanyangkan dua film Indonesia. Pertama Dasim yang mengisahkan cerita mencekam pasangan muda Salma dan Arman yang baru saja menikah, di mana kebahagiaan mereka terganggu oleh serangkaian gangguan mistis yang semakin mengerikan.
Saat Arman pergi, Salma pindah tinggal bersama ibu mertuanya setelah mengalami visi-vision mengganggu yang membuatnya curiga adanya kehadiran paranormal jahat, yang dikenal sebagai “dasim” atau jin penghancur rumah tangga.
Kamu juga bisa menikmati film ayap-Sayap Patah 2: Olivia. Melanjutkan perjuangan Pandu, seorang agen Densus 88 yang tangguh, kini menghadapi dualitas berat sebagai penegak hukum dan ayah tunggal bagi putrinya Olivia. Film ini terinspirasi dari kisah nyata di Indonesia dan menyoroti konflik emosional antara tugas negara dan ikatan keluarga.
Kamu bisa menonton keduanya melalui aplikasi di HP, tablet, laptop dan smart TV. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.
Link akses Netflix di sini.
Superman Foto: Instagram @warnerbrosid
2. HBO Max
Film Superman (2025), disutradarai oleh James Gunn, menandai awal era baru DC Universe dengan David Corenswet sebagai Man of Steel yang ikonik. Cerita mengikuti Superman yang terlibat dalam konflik internasional setelah menghentikan perang antara dua negara fiktif, Boravia dan Jarhanpur. Tindakannya yang mulia untuk melindungi umat manusia justru memicu kontroversi di dalam negeri, di mana kerentanannya dieksploitasi oleh miliarder teknologi licik, Lex Luthor (diperankan Nicholas Hoult), yang melihat peluang untuk menyingkirkan sang pahlawan super secara permanen.
Di sisi lain, Superman berjuang menyeimbangkan identitas gandanya sebagai reporter Clark Kent di Daily Planet, di mana ia bertemu kembali dengan Lois Lane (Rachel Brosnahan) yang pemberani. Film ini penuh aksi epik, dilema moral, dan sentuhan humor khas Gunn, sambil mengeksplorasi tema harapan, kekuatan, dan kelemahan manusiawi. Dengan pendapatan box office global mencapai $615 juta, Superman telah menjadi sensasi musim panas dan kini tersedia streaming di HBO Max. Jangan lewatkan reboot DC yang segar dan mendebarkan ini!
Harga berlangganan mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun. Akses HBO Max di sini.
3. Apple TV+
Highest 2 Lowest Foto: Apple
Apple TV+ menanyangkan film Highest 2 Lowest. Film berdurasi 2 jam 13 menit ini merupakan adaptasi modern dari film klasik Akira Kurosawa, High and Low (1963), yang diadaptasi dari novel King’s Ransom karya Ed McBain. Berlatar di jalanan keras New York City kontemporer, cerita ini mengeksplorasi konflik moral di tengah dunia musik hip-hop yang penuh intrik.
David King (Denzel Washington), seorang mogul musik berpengaruh yang dijuluki “pria dengan telinga terbaik di bisnis ini,” sedang merencanakan kesepakatan bisnis besar saat hidupnya terguncang oleh plot penculikan. Ancaman tebusan memaksanya menghadapi dilema etis yang mengerikan: membayar untuk menyelamatkan nyawa yang salah satu di antaranya adalah keponakannya, atau membiarkan tragedi terjadi demi melindungi warisan dan keluarganya.
Saat polisi (dipimpin oleh Jeffrey Wright) menyelidiki, King terjebak dalam pusaran keputusan berisiko tinggi yang menguji batas moral, finansial, dan emosionalnya. Elemen cerita mencakup konspirasi penculikan oleh mantan penggemar yang terpinggirkan, intrik korporat di ruang rapat, dan ketegangan jalanan yang khas Spike Lee.
Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.
Apple TV+ bisa ditonton di sini.
Poster Film Elio. Foto: TIX.ID
4. Disney Plus Hotstar
Elio adalah film animasi petualangan fiksi ilmiah Pixar yang dirilis Disney pada 2025, kini tersedia di Disney+. Disutradarai Domee Shi, Adrian Molina, dan Madeline Sharafian, cerita mengikuti Elio (disuarakan Yonas Kibreab), bocah 11 tahun penggila luar angkasa yang tinggal bersama bibi Olga (Zoe Saldaña), perwira Angkatan Udara. Merasa kesepian di Bumi, impiannya terwujud saat ia tak sengaja terpindah ke Communiverse, markas antargalaksi, dan bertemu Glordon (Remy Edgerly), alien ramah putra panglima perang.
Sebagai “Duta Besar Bumi” tak diinginkan, Elio terlibat krisis galaksi yang mengancam perdamaian semesta, belajar berkomunikasi dengan makhluk aneh seperti Tegman dan Questa, serta membentuk ikatan pertemanan. Film ini mengeksplorasi tema kesepian, pencarian jati diri, dan kekuatan keluarga dengan humor Pixar dan visual memukau.
Untuk berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan). Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.
5. Prime Video
Confidence Queen Foto: dok. TV Chosun
Gen V musim 2, spin-off dari The Boys, melanjutkan petualangan mahasiswa super-powered di Godolkin University. Serial ini menggali konflik yang lebih dalam: perang antara manusia dan supe yang membara, serta rahasia program rahasia Vought dari era 1960-an yang ternyata relevan dengan kekacauan saat ini.
Pilihan lainnya Confidence Queen, drama Korea orisinal Amazon, merupakan remake dari The Confidence Man JP Jepang tahun 2018, yang kini dibintangi Park Min-young sebagai Yi-rang, wanita pintar yang bertransformasi menjadi ratu penipu ultimate.
Bersama James (Park Hee-soon), profesional berpengalaman, dan Gu-ho (Joo Jong-hyuk), anggota termuda yang polos tapi tampan, mereka membentuk trio penipu yang menargetkan para penjahat rakus di sektor properti dan keuangan.
Kedua serial ini menjanjikan hiburan berkualitas di Prime Video: Gen V untuk pecinta aksi brutal, dan Confidence Queen untuk penggemar drama cerdas dengan sentuhan humor.
Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.
6. CubMu
CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.
Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.
Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.
Kamu bisa mengakses CubMu di sini.
Halaman 2 dari 4
Simak Video “5 Ancaman Malware Paling Berbahaya di Dunia “
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr) -
/data/photo/2025/09/11/68c250b15d9e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelaku Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta Ditangkap Yogyakarta 11 September 2025
Pelaku Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta Ditangkap
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menangkap satu orang pelaku pelemparan batu dan bom molotov ke Pos Polisi di beberapa titik di Daerah Istimewa Yogyakarta pada awal September 2025.
Satu orang pelaku tersebut adalah ARS, warga Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Diketahui beberapa pos polisi yang dirusak adalah:
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia menjelaskan kronologis peristiwa pelemparan ini bermula pada tanggal 4 September 2025 sekitar pukul 05.20.
Di Pos Pingit, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, anggota polisi yang berada di pos tersebut mendengar adanya lemparan.
Lalu, satu anggota keluar untuk melakukan pengecekan dan diketahui terdapat molotov yang apinya masih menyala serta terdapat minyak berceceran.
Beruntung, molotov tersebut tidak sampai meledak dan membakar Pos Polisi Pingit.
“Dari situ mereka akhirnya inisiatif untuk melihat CCTV. Dari CCTV itu akhirnya kelihatan bahwa ada satu orang yang menggunakan hoodie berwarna abu-abu dan celana warna hitam, mengendarai sepeda motor warna hitam, melaksanakan pelemparan,” ujar Kapolresta, Kamis (11/9/2025).
Pada hari berikutnya, katanya, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta bersama tim Densus 88 dan Resmob Polresta Sleman melakukan penyusuran sebanyak 41 titik CCTV yang diduga menjadi rute oleh ARS.
“Dari situ disimpulkan bahwa pelaku pelemparan adalah satu orang yang menggunakan helm berwarna hitam, hoodie berwarna abu-abu, dan celana warna hitam, menggunakan sandal dan sepeda motor Vario melaksanakan pelemparan di semua titik itu,” jelasnya.
Setelah dilakukan penyelidikan dan lidik oleh Polresta Yogyakarta, Densus 88, dan Resmob Polresta Sleman, pada tanggal 10 September 2025, polisi mendatangi rumah pelaku pelemparan.
Namun, saat itu ARS sudah melarikan diri, lalu dilakukan tindakan persuasif kepada keluarga agar keluarga pelaku membujuk pelaku untuk pulang.
“Kasat Reskrim beserta tim melaksanakan tindakan persuasif kepada keluarga korban, sehingga dari keluarga korban akhirnya menyerahkan terduga pelaku,” jelasnya.
“Pada pukul 10.00 WIB pada tanggal 10, akhirnya pelaku bisa diamankan ke Polresta Yogyakarta,” imbuh Pandia.
Setelah ARS diamankan, dilakukan pemeriksaan kembali dan diketahui bahwa dalam pembuatan molotov, ARS dibantu oleh DSP alias Yaya.
Di hari yang sama, DSP berhasil diamankan oleh Polresta Yogyakarta.
Atas perbuatannya, ARS dikenakan pasal 187 dengan maksimal hukuman 12 tahun penjara.
Sedangkan DSP dikenakan pasal 187 dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mantan Amir Jamaah Islamiyah Ungkap Perubahan Sikapnya
Surabaya (beritajatim.com) – Cahaya bulan dan bintang di langit malam Pantai Kuta, Bali, 12 Oktober 2002 bersinar terang. Tentu tidak tak seterang lampu dari sejumlah klub malam di sepanjang pantai Kuta. Tapi dari cahaya yang menghiasi langit, ratusan turis bersepakat malam itu semesta mendukung mereka untuk bersenang-senang.
Cuaca cerah. Suara musik dari berbagai klub malam di pantai Kuta saling bertaut. Para turis dari lokal maupun mancanegara berjoget sembari menenggak minuman beralkohol yang sudah dibeli. Hingga saling bercengkrama. Tidak ada yang mengira, malam itu berakhir buruk.
Tepat pukul 23.05 WITA, ledakan besar terjadi dari Paddy’s Pub dan Sari Club (SC). Dua klub malam favorit turis yang berada di Jalan Legian itu hancur lebur. Potongan tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan. Api melahap bangunan. Dilaporkan, 200 orang tewas dalam ledakan dua klub malam itu.
Sekitar 10 menit kemudian, sebuah bom dengan daya ledak besar juga aktif di wilayah Renon, Denpasar. Bom meledak Tepat di sekitar Kantor Konsulat AS. Cahaya bintang dan bulan yang menghiasi langit Pulau Bali malam itu pun tertutup kepulan asap hitam pekat. Suara musik berganti menjadi suara teriak dan tangis. Bali berduka malam itu. Peristiwa itu lantas dikenal dengan Bom Bali 1. Dalam peristiwa itu, 208 nyawa manusia melayang.
Peristiwa Bom Bali 1 merupakan salah satu aksi besar yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Jamaah Islamiyah merupakan buah dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang didirikan oleh Kartosuwiryo pada tahun 1949. Berkembangnya NII melahirkan kelompok militer Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang saat itu mampu menjadi ancaman keamanan NKRI yang masih seumuran jagung.
Dari berbagai keterangan yang dihimpun dari eks anggota JI. Saat itu mereka memiliki mimpi untuk merubah sistem dan ideologi Indonesia. Mengubah Pancasila dengan konstitusi Islam yang Kaffah. Organisasi yang berdiri pada 1993 akibat perpecahan di kelompok Darul Islam Indonesia ini percaya bahwa dengan jihad yang mereka lakukan, ke depan Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara akan menganut sistem islam yang murni.
Mereka lantas berpandangan sistem pemerintahan di Indonesia harus diganti. Ideologi Pancasila harus berubah. UUD tahun 1945 tidak relevan digunakan sebagai landasan sistem pemerintah dan hukum yang dianut. Tujuannya jelas, Negara Islam yang Kaffah seperti zaman nabi dan sahabat.
Bom Bali 1 merupakan salah satu tragedi kemanusiaan yang dilakukan anggota JI di Indonesia. Mereka juga bertanggung jawab atas Bom Gereja di 13 kota saat Malam natal tahun 2000, Bom JW Marriot Jakarta Agustus 2003, Bom Bali 2 pada Oktober 2005, hingga mutilasi 3 siswi di Poso.
Rangkaian kejahatan yang dilakukan oleh kelompok yang terafiliasi dengan Al Qaeda ini sempat membuat masyarakat ketakutan. Memunculkan islamophobia dan menggoyang kerukunan umat beragama di Indonesia. Atas segala yang sudah dilakukan, negara lalu memerangi JI. Negara mengumumkan perang dan menyatakan JI merupakan organisasi terlarang pada 21 April 2008. Penangkapan anggota JI masif dilakukan oleh pihak Densus 88 Anti Teror bersama aparat negara lainnya.
Walaupun telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang, anggota JI tetap beroperasi secara senyap. Para anggota tetap berani melakukan aktivitas untuk mewujudkan mimpi organisasi walaupun terus diburu oleh aparatur negara.
Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) lalu ‘melemah’ pasca sejumlah tokoh petinggi ditangkap. Lalu juga adanya konflik internal terkait dengan pro/kontra jihad pasca Bom Bali. Selain itu, negara juga menetapkan UU No 15 tahun 2003 tentang Terorisme pada tahun 2018 untuk memperluas penanganan terhadap kelompok ekstrimis.
Namun, cara yang paling efektif supaya organisasi Jamaah Islamiyah bubar dan memberhentikan aktivitasnya bukan dengan cara beradu tembakan. Juga bukan dengan cara kekerasan dan represif. Namun dengan komunikasi dan memberikan ruang kepada pimpinan dan para ahli Jamaah Islamiyah untuk berdiskusi.
Selama menjalani masa penahanan, anggota dan pimpinan JI ‘difasilitasi’ negara untuk mengkaji dan berdiskusi terkait dengan kebenaran paham yang mereka anut. Para ahli ilmu di Jamaah Islamiyah juga diberikan keleluasaan untuk bertukar pendapat dengan ulama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan kementerian Agama.
Dari serangkaian proses yang dijalani, ahli ilmu dan pimpinan JI menyadari bahwa paham yang mereka anut selama ini keliru. Paham yang keliru itu dilahirkan dari kesalahan tafsir.
“Walaupun permasalahan yang ditimbulkan bukan karena seluruh anggota JI. Namun, 80 persen masalah yang ditimbulkan karena mudahnya kami saat itu mengkafirkan orang, lalu paham terorisme, juga radikal. Sehingga perlu ada evaluasi secara internal,” kata mantan Amir (pimpinan tertinggi) Jamaah Islamiyah, Ustadz Para Wijayanto kepada Beritajatim.
Sebagai mantan Amir Jamaah Islamiyah selama 11 tahun, Ustadz Para Wijayanto menjelaskan dari hasil evaluasi dan kajian yang ia lakukan bersama para ahli alim ulama lainnya tentang cara beragama. Menurut kajian para alim ulama bersama eks JI, Agama harus mendatangkan kemaslahatan dan menjauhkan dari kemungkaran. Agama juga harus melindungi akal, jiwa, keturunan, dan harta.
“Dan kemudian juga ada nilai-nilai universal Islam seperti rahmat, keadilan, persamaan, kebebasan, dan lain-lain. Nah ketika aktivitas organisasi itu bertentangan dengan tiga hal tadi, dengan tujuan syariat, dengan maqasid syariat, dan dengan nilai-nilai universal Islam, maka seharusnya kegiatan itu memang dihentikan. Nah itulah makanya kita menjadikan organisasi ini dibubarkan,” jelasnya.
Pimpinan JI lantas sepakat untuk kembali ke pangkuan NKRI dengan membawa misi transformasi Ideologi untuk membangun kesadaran baru menuju Wasathiyah (di tengah). Wasathiyah berarti konsep beragama moderat dan menolak sikap ekstrem. Kini para pimpinan eks JI kembali menjadi tulang punggung eksodus anggotanya ke NKRI.
“Sebenarnya kami sudah mengkaji sebelum ditangkap. Namun, saluran komunikasi ke negara saat itu tidak ada. Jadi pendekatan Densus 88 ke kami bisa dibilang berhasil. Sehingga kami memilih Densus 88 untuk menjadi jembatan kami. Kami memberikan kepercayaan penuh kepada Densus 88,” pungkas Ustadz Para Wijayanto. (ang/but)
/data/photo/2020/02/28/5e58e33b16573.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



