Kementrian Lembaga: Densus 88

  • 4 Teman Satu Letting Kapolri Sandang Pangkat Komjen, Ada Peraih Adhi Makayasa

    4 Teman Satu Letting Kapolri Sandang Pangkat Komjen, Ada Peraih Adhi Makayasa

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan promosi, rotasi, dan mutasi di tubuh Polri.

    Satu di antara yang mendapat promosi adalah teman satu letting Kapolri di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, yaitu Irjen Syahar Diantono.

    Syahar Diantono yang saat ini menjabat Kadiv Propam kini dipromosikan menjadi Kepala Badan Intelkam.

    Dengan dipromosikannya Syahar Diantono, ia akan menyandang pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) alias jenderal bintang 3.

    Sebelum Syahar Diantono, ada tiga teman seangkatan Kapolri lainnya yang sudah menjadi Komjen.

    Bahkan, satu di antara mereka adalah peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik di Akpol 1991 Batalyon Bhara Daksa.

    Inilah 4 teman satu letting Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Akpol 1991 yang kini menyandang pangkat Komjen:

    1. Komjen Wahyu Widada
    Wahyu Widada saat menjadi Asisten Kapolri Bidang SDM dan berpangkat Irjen. (Dok. pribadi)

    Komjen Wahyu Widada adalah teman seangkatan Kapolri yang pertama kali bergelar Komjen.

    Saat itu, ia yang tengah menduduki jabatan Asisten SDM Kapolri dipromosikan menjadi Kepala Badan Intelkam (Kabaintelkam) pada 26 Februari 2023.

    Namun hanya empat bulan menjadi Kabaintelkam, Komjen Wahyu Widada dipindahtugaskan sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).

    Upacara pelantikan Wahyu Widada sebagai Kabareskrim dilakukan di Gedung Rupatama, Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).

    Wahyu Widada lahir di Sleman Yogyakarta, 11 September 1969 sehingga saat ini usianya 54 tahun.

    Ia juga dikenal sebagai lulusan terbaik Akpol 1991 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.

    Termasuk saat di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, lagi-lagi Wahyu Widada menjadi lulusan terbaik.

    Wahyu Widada diketahui memiliki latar belakang reserse dan termasuk dalam jajaran perwira tinggi yang berprestasi.

    Di masa Kapolri Jendera Listyo Sigit, Wahyu Widada memiliki peran penting. Ia merupakan Ketua Tim Naskah makalah visi misi Listyo Sigit Prabowo saat menjadi calon Kapolri. 

    Wahyu Widada juga menjadi tim khusus (Timsus) pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J yang begitu menyorot perhatian publik karena menyeret Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam. 

    2. Komjen Fadil Imran
    Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran memberikan keterangan terkait kesiapan pengamanan jelang pengumuman rekapitulasi Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2024). (Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti)

    Teman satu letting Kapolri lainnya yang ikut dipromosikan menjadi Komjen adalah Fadil Imran.

    Ia diangkat menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri pada 27 Maret 2023.

    Fadil Imran adalah perwira tinggi (pati) Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.

    Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kapolda Metro Jaya.

    Sebelum menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran merupakan Kapolda Jawa Timur.

    Saat menjadi Kapolda Jatim, Fadil Imran sempat menjadi sorotan media saat marah dan mengusir seorang kapolsek yang tertidur.

    Momen itu terjadi saat rapat soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya pada 22 Mei 2020. 

    Komjen Fadil Imran lahir di Makasssar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 atau saat ini berusia 55 tahun.

    Sepanjang kariernya di Polri, beragam jabatan strategis pernah ia emban.

    Di antaranya ia pernah menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok, Kapolres Metro Jakarta Barat, Dirreskrimum Polda Kepri, hingga Dirreskrimsus Polda Metro Jaya.

    3. Komjen Marthinus Hukom
    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Marthinus Hukom menjalani pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Irjen Pol Marthinus Hukom dilantik menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Pol Petrus Golose yang telah memasuki masa pensiun. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    Sosok alumnus Batalyon Bhara Daksa yang kini berpangkat Komjen adalah Komjen Marthinus Hukom.

    Saat ini, Komjen Marthinus Hukom menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak 8 Desember 2023.

    Marthinus Hukom adalah lulusan Akpol 1991 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

    Marthinus Hukom lahir di Ameth, Nusalaut, Maluku Tenggara pada 30 Januari 1969. Sehingga saat ini, usianya 54 tahun.

    Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara pun telah diembannya khususnya di dunia terorisme.

    Marthinus tercatat pernah menjadi Katim Anti Teror Bom Polda Metro Jaya (2001-2002) dan Analis Intelijen Satgas Anti Teror Polri (2002-2015),

    Dia juga tak asing terkait penanganan narkotika lantaran pernah menjabat sebagai Kelompok Ahli BNN RI Bidang Intelijen (2010-2012).

    Karier Marthinus pun semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Kabid Intelijen Densus 88 AT Polri pada 2010.

    Pada 2015 dan 2018, ia diangkat menjadi Wakadensus 88 AT Polri.

    Kemudian, Marthinus dimutasi menjadi Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI pada 2016.

    Setelah itu, Irjen Marhinus Hukom diangkat menjadi Kadensus 88 AT Polri pada tahun 2020.

    4. Komjen Syahar Diantono
    Syahar Diantono saat menjabat sebagai Kadivpropam Polri berpangkat Irjen Pol di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) POM TNI Tahun 2024 di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta pada Kamis (2/5/2024). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

    Syahar Diantono menjadi teman satu letting terbaru dari Kapolri yang akan menyandang pangkat Komjen.

    Terlebih setelah ia dipromosikan menjadi Kabaintelkam menggantikan Komjen Suntana yang memasuki masa pensiun pada Juni 2024.

    Saat ini, Syahar Diantono memang belum resmi menyandang lambang bintang tiga lantaran belum dilantik.

    Namun hanya dalam hitungan hari, pangkat bintang tiga akan tersemat di kerah seragamnya.

    Syahar Diantono atau kerap ditulis Syahardiantono lahir di Blora, Jawa Tengah pada 2 Februari 1970. Saat ini, ia berusia 54 tahun.

    Irjen Syahar Diantono berpengalaman di bidang reserse dengan jabatan terakhir sebagai Kadiv Propam Polri.

    Pada 2010, Syahar Diantono mengemban tugas sebagai Kapolres Pasuruan dan setahun setelahnya menjadi Wadirreskrimsus Polda Jatim.

    Kemudian pada 2012, ia menjabat sebagai Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri dan Dirreskrimsus Polda Kepri pada 2014.

    Pada 2018, Syahar Diantono bertugas sebagai Kabagpenum Divhumas Polri dan pada 2019 menjabat sebagai Karo PID Divhumas Polri.

    Ia juga pernah menjadi Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri pada 2020 sebelum akhirnya dipilih menjadi Wakabareskrim Polri.

    Syahar Diantono juga merupakan sosok perwira tinggi yang memerintahkan kasus tersebut ditarik ke Mabes Polri. Sebelumnya, kasus ini ditangani Polda Metro Jaya.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • Kepala BNPT: Tahun 2023 sampai Juni 2024 Indonesia Zero Terrorist Attack Namun Tidak Boleh Lengah

    Kepala BNPT: Tahun 2023 sampai Juni 2024 Indonesia Zero Terrorist Attack Namun Tidak Boleh Lengah

    Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan sepanjang tahun 2023 hingga Juni 2024 ini, tidak ada satupun terjadi serangan terorisme di Indonesia

    Tayang: Kamis, 27 Juni 2024 11:17 WIB

    Tribunnews.com/ Chaerul Umam

    Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel, Kamis (27/6/2024). Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan, bahwa sepanjang tahun 2023 hingga Juni 2024 ini, tidak ada satupun terjadi serangan terorisme di Indonesia. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan, bahwa sepanjang tahun 2023 hingga Juni 2024 ini, tidak ada satupun terjadi serangan terorisme di Indonesia.

    Hal itu diungkapkan Rycko dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, pada Kamis (27/6/2024).

    “Sepanjang tahun 2023 sampai dengan saat ini bulan Juni 2024, alhamdulillah tidak ada satupun terjadi aksi serangan terorisme di Indonesia atau yang biasa kita sebut zero terrorist attack,” kata Rycko di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

    Rycko mengatakan bahwa kondisi demikian berkat penegakan hukum yang masif dan efektif yang dilakukan Densus 88 Polri dibantu TNI.

    Selain itu, kondisi tersebut membuat indeks terorisme global atau Global Terorrisme Index (GTI) Indonesia semakin membaik.

    “Global Terorrism Index Indonesia juga semakin baik, dari posisi 24 di tahun 2023 menjadi posisi 31 tahun 2024,” ucap Rycko.

    Kendati demikian, Rycko meminta hal itu tidak membuat semua pihak lengah.

    Sebab, dalam teori gunung es, peningkatan sel-sel teror bisa terjadi di balik kondisi yang baik tersebut.

    “Kita tidak boleh lengah dan cepat berpuas diri. Dalam teori gunung es ini merupakan fenomena yang muncul di atas permukaan, sementara itu di bawah permukaan terjadi peningkatan konsolidasi sel-sel teror,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    BERITA TERKINI

  • Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Densus 88 Anti Teror Sosialisasi ke Kasek se-Kabupaten Gresik

    Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Densus 88 Anti Teror Sosialisasi ke Kasek se-Kabupaten Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Untuk menangkal bahaya intoleransi, radikalisme, extremisme, dan terorisme (IRET), Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan sosialisasi serta edukasi ke kepala sekolah (Kasek) dan guru se-Kabupaten Gresik.

    Kasubdit Kontra Narasi Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror AKBP Moh. Dofir menuturkan, tujuan sosialiasi ini untuk memberikan edukasi bahwa sekolah merupakan salah satu tempat radikalisme. “Ini juga menunjukkan tim kami selain militan memiliki sisi humanis dalam penanganan aksi teror,” tuturnya di sela-sela sosialiasi di Aula Ainul Yakin Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, Kamis (20/6/2024).

    Perwira menengah Polri itu lebih lanjut mengatakan, melalui definisi tentang paham IRET, kepala sekolah atau guru secara detail diberi edukasi soal intoleransi dan terorisme maupun radikalisme serta extremisme. “Kami berharap melalui sosialisasi ini kepala sekolah dan guru teredukasi sehingga bisa melakukan deteksi dini di lingkungan sekolah,” katanya.

    Moh. Dofir menambahkan, dengan terus melakukan sosialisasi serta edukasi di lingkup pendidikan, potensi radikalisme di tengah masyarakat Indonesia ‘zero attack’ di tahun 2023. “Tahun lalu Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah melakukan 16.500 pencegahan untuk menekan penyebaran IRET,” imbuhnya.

    Masih menurut Moh.Dofir, ideologi yang menyimpang merupakan salah satu penyebab terbesar munculnya paham IRET. Pasalnya, jika sudah tersusupi malah rela untuk membunuh sesama muslim hanya karena alasan ingin mendirikan khilafah di Indonesia. “Saat ini medos menjadi salah satu sarana penyebaran paham radikalisme tertinggi karena bisa diakses oleh siapapun, dan kapanpun,” ungkapnya.

    Sementara Kadis Dispendik S.Haryanto menyatakan melalui kegiatan ini dirinya mengajak kepala sekolah dan guru untuk menjadi agen pencegahan paham IRET di lingkungan sekolah, agar para siswa bisa terbentengi dari paham radikalisme. “Ini kegiatan yang positif bagi kepala sekolah serta guru untuk merawat keragaman di lingkup sekolah,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Bentrok dengan Tentara Filipina, Dalang Bom Misa Tewas

    Bentrok dengan Tentara Filipina, Dalang Bom Misa Tewas

    Manila

    Terduga dalang utama pengeboman misa Katolik di sebuah kampus di Marawi, Filipina bagian selatan, tewas dalam bentrokan antara kelompok pro-Islamic State (ISIS) dengan tentara Filipina. Pengeboman yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan sedikitnya empat orang pada Desember tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), pengeboman yang mengguncang misa Katolik yang digelar di sebuah gedung olahraga atau gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi pada 3 Desember lalu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Marawi yang merupakan kota yang dihuni warga Musim terbesar di Filipina, pernah dikepung dan diduduki militan pro-ISIS tahun 2017 lalu. ISIS, dalam pernyataannya pada Desember lalu, mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas pengeboman di Marawi tersebut.

    Komandan brigade militer Filipina, Brigadir Jenderal Yegor Rey Barroquillo, menuturkan kepada AFP bahwa delapan militan Dawlah Islamiyah dicurigai mendalangi pengeboman tersebut.

    Lima militan di antara, sebut Barroquillo, tewas dalam operasi perburuan yang dilakukan pasukan Filipina. Sedangkan satu militan lainnya telah ditahan dan dua militan lainnya masih buron.

    Di antara militan yang tewas, menurut Barroquillo, terdapat Khadafi Mimbesa yang menggunakan nama samaran “Insinyur”. Angkatan Bersenjata Filipina dalam sebuah pernyataannya menyebut Mimbesa sebagai “dalang utama” dalam pengeboman di Marawi.

    Barroquillo menyebut Mimbesa awalnya terluka dalam baku tembak antara tentara Filipina dan para militan yang bersembunyi di sebuah peternakan di area pegunungan dekat kota terpencil Piagapo pada akhir Januari lalu.

    Saksikan juga ‘Kala Karyawan Biro Umrah di Semarang Ditangkap Densus 88’:

    Sembilan militan, termasuk tiga tersangka pengeboman, tewas dalam baku tembak tersebut.

    Mimbesa, seperti diceritakan Barroquillo, berhasil kabur dari baku tembak itu dalam keadaan luka-luka, namun dia meninggal dunia beberapa hari kemudian saat dirawat oleh seorang pendukungnya. Penjelasan Barroquillo itu didasarkan atas laporan intelijen Filipina.

    Panglima militer Filipina Jenderal Romeo Brawner, dalam pernyataan terpisah, menyerukan kepada para militan lainnya untuk menyerahkan diri dan “menghindari nasib yang sama seperti rekan-rekan Anda yang telah meninggal”.

    Rentetan serangan militan terhadap bus, gereja Katolik dan pasar umum setempat telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir di wilayah selatan Filipina yang marak dilanda kerusuhan.

    Manila menandatangani pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara tersebut, Front Pembebasan Islam Moro, tahun 2014 lalu, yang mengakhiri pemberontakan bersenjata mematikan.

    Namun masih ada kelompok-kelompok kecil petempur Muslim yang menentang perjanjian damai itu, termasuk kelompok militan yang mengaku setia pada ISIS.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Densus 88 Sita Laptop dan HP Terduga Teroris Ngawi 

    Densus 88 Sita Laptop dan HP Terduga Teroris Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror butuh waktu 3,5 jam untuk menggeledah rumah yang ditinggali SU (51) di Desa Semen, Paron, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2023).

    Densus 88 lantas membawa laptop dan ponsel milik SU. Dua alat itu dibawa petugas sebagai barang bukti keterlibatan SU dalam tindakan terorisme.

    IAM (47), istri SU mengaku jika dirinya tak tahu menahu apa yang dilakukan suaminya. Dia bahkan tak tahu jika suaminya sudah ditangkap sampai petugas datang ke rumah untuk melakukan penggeledahan.

    “Ya berangkat anter anak. Abis itu kok gak balik-balik. Saya ga tahu kalau sudah diamankan,” katanya.

    Dia mengiyakan bahwa petugas memang menggeledah rumahnya. Penggeledahan berakhir saat petugas memutuskan membawa laptop dan ponsel suaminya.

    “Cuma bawa laptop dan hape saja,” katanya.

    Diketajui, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang pria terduga teroris di Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2023).

    Pria berinisial SU (51) warga asli Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang itu ditangkap di rumah tempatnya tinggal di Ngawi. Pria terduga teroris itu ditangkap saat perjalanan pulang usai mengantar sang buah hati ke sekolah TK.

    Bapak enam anak itu langsung dibawa ke Mapolsek Paron untuk diamankan. Kemudian, rumah SU digeledah oleh petugas sekitar pukul 09.00 WIB. Penggeledahan disaksikan oleh ketua RT dan kepala desa setempat. Di rumah, ada IAM (47), istri SU.

    Kamiji, tetangga, mengaku jika pasutri tersebut jarang srawung dengan lingkungan sekitar. Namun, dia kerap melihat ada sejumlah orang yang mendatangi rumah SU membawa mobil untuk berkumpul bersama.

    “Jarang keluar rumah paling antar anak sekolah dan bercocok tanam sering ada tamu dirumah itu kumpul-kumpul bawa mobil,” kata Kamiji.

    Kepala Desa Semen Suyanto mengatakan, dirinya tak tahu menahu jika ada teroris tinggal di desa yang dia pimpin. Dirinya pun hanya menemani petugas yang hendak melakukan penggeledahan.

    “Saya tidak tahu. Tiba-tiba ada yang katanya mau menggeledah, ya kami dampingi. Ternyata, yang rumahnya digeledah ini adalah terduga teroris,” kata Suyanto. [fiq/but]

  • 23 Napi Terorisme Dilimpahkan ke 7 Lapas di Jatim

    23 Napi Terorisme Dilimpahkan ke 7 Lapas di Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Jajaran lapas Kanwil Kemenkumham Jatim menerima pelimpahan 23 narapidana kasus terorisme. Pemindahan dari Rutan Cikeas, Bogor itu dilakukan secara berseri ke 7 lapas berbeda.

    “Kami telah menerima 23 narapidana kasus terorisme, proses pengirimannya dilakukan sejak Selasa hingga Rabu (6-7/12),” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.

    Menurut Heni, pemindahan ini merupakan program dari Ditjen Pemasyarakatan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror. Tujuan utamanya untuk pembinaan lebih lanjut dan lebih terukur.

    “Seluruhnya masuk klasifikasi hijau, artinya tingkat ekstrimisme-nya sudah dapat ditekan, untuk itu diperlukan pembinaan lebih lanjut di lapas agar lebih optimal lagi proses pembinaannya,” lanjut Heni.

    Namun, meski begitu, Heni menegaskan bahwa pihaknya tetap akan melakukan pemantauan lebih lanjut. Termasuk memastikan para narapidana kasus terorisme tersebut benar-benar telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

    “Kalau perlu akan kita agendakan untuk ikrar dan janji setia kepada NKRI, sehingga semakin mantap,” tutur Heni.

    Keenam lapas yang menerima adalah Lapas Madiun (3 orang), Lapas Ngawi (2), Lapas Tuban (1), Lapas Kediri (4), Lapas Bojonegoro (2), Lapas Probolinggo (2) dan Lapas Surabaya (9). Dengan penambahan jumlah ini, saat ini terdapat 33 napiter yang mengikuti pembinaan di lapas di Jawa Timur.

    “Lapas Surabaya di Porong mendapatkan tambahan paling banyak 9 narapidana kasus terorisme, sehingga saat ini di sana ada 11 orang napiter, terbanyak dari lapas-lapas yang lain,” urai Heni.

    Sementara itu, Kalapas Surabaya Jayanta mengatakan bahwa kesembilan narapidana kasus terorisme tersebut juga memiliki pidana maupun jaringan kelompok yang berbeda.

    BACA JUGA:

    Napi Teroris Neo Jamaah Islamiyah Semarang Hari Ini Dibebaskan Dari Lapas Tuban

    “Kesembilan narapidana terorisme yang kita terima hari ini pidana paling rendah selama 3 tahun sementara paling lama 15 tahun, dan beberapa dari mereka dari jaringan kelompok yang berbeda,” ungkap Jayanta.

    Kesembilan narapidana terorisme tersebut, lanjut Jayanta, telah dilakukan pemeriksaan dan penerimaan berkas administrasi. Kemudian dilakukan pengecekan kesehatan, serta pemberian baju dis maupun peralatan untuk menunjang ibadah.

    “Sama seperti narapidana baru lainnya, semua wajib terlebih dahulu ditempatkan di blok khusus masa pengenalan lingkungan (mapenaling),” tegas Jayanta.

    BACA JUGA:

    Kisah Napi Teroris, 18 Tahun Baru Bisa Ketemu Orang Tua dan Anak

    Jayanta menjelaskan bahwa nantinya pihaknya akan terus melakukan berkoordinasi dengan BNPT dan pihak terkait untuk melakukan pendampingan dan pembinaan. Untuk memastikan mereka tidak memiliki paham ekstrimisme lagi.

    “Nanti akan dilanjutkan assessment, kita berkoordinasi dengan BNPT dan wali napiter sehingga pembinaan kesembilan terorisme berjalan dengan baik serta bisa kembali ke NKRI lagi,” tutup Jayanta. [uci/but]