Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Kenapa Beli Saham IPO Lebih Menarik? Ini Alasan dan Tipsnya

    Kenapa Beli Saham IPO Lebih Menarik? Ini Alasan dan Tipsnya

    Initial Public Offering atau IPO adalah proses ketika sebuah perusahaan pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan resmi menjual Saham ke publik. Bagi banyak investor, IPO dianggap sebagai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan finansial yang signifikan.

    Namun, apa yang membuat Investasi saham IPO begitu menarik? Apa yang membuat banyak investor begitu antusias untuk bisa berpartisipasi dan membeli sahamnya?

    Simak penjelasan kenapa saham IPO lebih menarik bagi investor, serta beberapa tips berinvestasi di saham IPO.

    Keuntungan membeli saham IPO

    1. Berpotensi untung di hari pertama perdagangan

    Dilansir Stockbit, saham IPO sering kali menunjukkan lonjakan harga pada hari pertama perdagangan, memberikan peluang keuntungan cepat bagi investor. Bahkan, beberapa saham IPO dapat terus mengalami kenaikan harga meskipun sudah beberapa minggu atau bulan setelah peluncuran pertamanya.

    Misalnya, emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sudah naik 521,74% pada perdagangan Jumat (24/1). RATU pertama kali tercatat di BEI pada 8 Januari 2025. Perseroan menggelar IPO di level Rp1.150. Namun, saat ini nilai per lembar sahamnya mencapat Rp7.150.

    2. Kesempatan membeli saham dengan harga murah

    IPO memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham pada harga yang lebih rendah di awal, sebelum harga saham tersebut berpotensi naik seiring waktu.

    Perlu diketahui, harga saham IPO biasanya masih cukup terjangkau karena perusahaan yang baru melantai sering kali berada dalam kondisi bullish. Pada saat seperti ini, investor menjadi yang paling diuntungkan karena mereka memiliki potensi untuk meraih keuntungan yang makin besar.

    3. Lebih mudah menjual saham

    Saham IPO biasanya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi pada beberapa hari pertama perdagangan, sehingga investor dapat menjualnya dengan cepat, terutama jika harga saham melonjak setelah listing.

    4. Potensi keuntungan dari dividen

    Jika perusahaan yang baru terdaftar berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid, ada kemungkinan besar perusahaan tersebut akan membagikan dividen di masa depan, yang tentunya menguntungkan bagi investor.

    Risiko membeli saham IPO

    Meskipun saham IPO menawarkan potensi keuntungan yang menarik, terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh investor, di antaranya:

    1. Risiko penurunan harga

    Tidak semua saham IPO mengalami kenaikan harga pada saat pertama kali diperdagangkan. Bagi investor, hal ini mengingatkan pentingnya untuk tidak terjebak dalam euforia IPO.

    Banyak yang tergoda untuk membeli hanya karena antusiasme pasar, tapi penting untuk melakukan riset mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan dan prospek masa depannya. Pasar saham bisa sangat volatile, dan kenaikan harga yang cepat bisa diikuti dengan penurunan yang sama cepatnya.

    2. Keterbatasan akses informasi

    Salah satu tantangan dalam berinvestasi di saham IPO adalah keterbatasan informasi yang tersedia. Biasanya prospektus yang disediakan oleh perusahaan hanya memberikan gambaran umum, bukan detail yang cukup untuk melakukan analisis fundamental yang menyeluruh.

    Tanpa data yang lengkap, sulit bagi investor untuk menilai nilai wajar saham tersebut dan memprediksi kinerja jangka panjang perusahaan. Karena itu, investor perlu berhati-hati dan tidak hanya mengandalkan informasi terbatas yang ada.

    3. Keterbatasan riwayat performa

    Salah satu kelemahan utama dari saham IPO adalah kurangnya riwayat performa yang panjang. Karena perusahaan yang terdaftar di bursa efek baru saja go public, mereka tidak memiliki data historis yang cukup untuk menunjukkan bagaimana kinerjanya di masa lalu.

    Tanpa informasi tersebut, investor kesulitan untuk memperkirakan bagaimana perusahaan akan berkembang di masa depan. Faktor ini membuat prediksi mengenai stabilitas dan potensi pertumbuhannya menjadi lebih spekulatif, sehingga meningkatkan risiko investasi.

  • IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin

    IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin

    Arsip foto: Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

    IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 30 Januari 2025 – 11:09 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah 34,23 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.131,83.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,79 poin atau 0,70 persen ke posisi 825,70.

    Sumber : Antara

  • OJK Bubarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna

    OJK Bubarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna

    GELORA.CO -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna.

    Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (KADK) Nomor KEP-10/D.05/2025 tanggal 17 Januari 2025 tentang Pembubaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna.

    “Pembubaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna yang beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 30 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190, terhitung efektif sejak tanggal 23 Juni 2023,” kata Kepala Departemen Perizinan,Pemeriksaan Khusus dan Pengendalian Kualitas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Asep Iskandar dikutip Rabu 29 Januari 2025.

    Ia menambahkan pembubaran ini dilakukan atas permohonan Tim Likuidasi PT Asuransi Jiwa Kresna (Dalam Likuidasi).

    “Keputusan tersebut juga menetapkan Tim Likuidasi Untuk bertindak sebagai Likuidator Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kresna Indonesia,” tambanya.

    Nantinya tim tersebut bertugas melaksanakan proses likuidasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.05/2014 tentang Pembubaran dan Likuidasi Dana Pensiun.

  • 17 Perusahaan Beraset Jumbo Siap IPO di Pasar Modal Indonesia pada 2025

    17 Perusahaan Beraset Jumbo Siap IPO di Pasar Modal Indonesia pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan,ada 17 perusahaan dengan aset besar yang sedang dalam proses untuk melaksanakan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

    Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan yang masuk kategori aset besar memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar.

    Selain itu, BEI juga melaporkan bahwa secara total terdapat 18 perusahaan dalam antrean IPO, terdiri dari 17 perusahaan beraset besar dan satu perusahaan dengan aset menengah senilai Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

    Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan,dari sisi sektor, perusahaan-perusahaan yang bersiap IPO terdiri dari enam perusahaan di sektor barang konsumen primer, tiga di sektor industri, dan dua di sektor energi.

    “Perusahaan yang akan IPO di pasar modal Indonesia itu juga terdiri dari dua perusahaan dari sektor kesehatan, dua dari sektor barang baku, satu dari sektor barang konsumen nonprimer, satu dari sektor keuangan, serta satu dari sektor transportasi dan logistik,” ucapnya dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).

    Hingga 24 Januari 2025, sudah tercatat delapan perusahaan yang berhasil melakukan IPO, dengan total dana yang terkumpul mencapai Rp 3,70 triliun.

    Pada periode yang sama, terdapat delapan penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dari tujuh penerbit, dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 8,6 triliun. Kemudian, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang saat ini dalam proses untuk menerbitkan emisi EBUS.

    Sementara itu, hingga 24 Januari 2025, belum ada perusahaan tercatat yang melaksanakan aksi rights issue. Meski demikian, terdapat tujuh perusahaan yang sedang bersiap untuk melangsungkan aksi tersebut.

    Perusahaan-perusahaan ini terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, dan dua perusahaan sektor kesehatan.

    Selain IPO perusahaan beraset besar di pasar modal Indonesia pada 2025, beberapa perusahaan juga tercatat akan bersiap untuk right issue.

  • IHSG Sepekan Catat Kenaikan 0,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun 0,08 Persen

    IHSG Sepekan Catat Kenaikan 0,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun 0,08 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan periode 20-24 Januari 2025. IHSG sepekan naik 0,16% dan menutup perdagangan pada level 7.166,06, lebih tinggi dari 7.154,66 pada pekan sebelumnya.

    Rata-rata nilai transaksi harian juga naik 6,90% pada minggu ini, mencapai Rp 12,45 triliun, dibandingkan Rp 11,64 triliun pada pekan sebelumnya.

    Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, rata-rata volume transaksi harian juga mengalami peningkatan.

    “Volume transaksi harian naik 5,23% menjadi 18,43 miliar lembar saham, dari sebelumnya 17,51 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Namun, saat IHSG sepekan naik, kapitalisasi pasar saham turun 0,08%, menjadi Rp 12.462 triliun, dibandingkan pekan lalu yang berada di angka Rp 12.472 triliun.

    Sementara, rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami penurunan 9,46% menjadi 1,27 juta transaksi dari 1,40 juta transaksi pekan sebelumnya.

    Sepanjang pekan ini, BEI mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya peluncuran Perdagangan Internasional Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada Senin (20/1/2025).

    Pada perdagangan perdana, IDXCarbon mencatat volume perdagangan karbon internasional sebanyak 49.807 tCO2e dalam 22 transaksi yang melibatkan 17 pembeli.

    Harga penutupan unit karbon untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized (IDTBSA) adalah Rp 96.000 sementara untuk IDTBSA Renewable Energy (IDTBSA-RE) mencapai Rp 144.000.

    Pada Rabu (22/1/2025), BEI juga meluncurkan modul ESG Reporting, yang terintegrasi dalam sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet).

    Modul ini mencakup laporan tahunan dan keberlanjutan berbasis form E020, yang mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics sebagai pedoman dasar.

    Selain itu, modul ESG Reporting juga telah diselaraskan dengan regulasi OJK, termasuk Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan dan Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 mengenai format dan isi laporan tahunan emiten atau perusahaan publik.

    Dengan adanya ESG Reporting, BEI berharap dapat meningkatkan jumlah, kualitas informasi, dan transparansi perusahaan tercatat dalam pelaporan data terkait ESG. Hal ini diharapkan membantu investor membuat keputusan investasi yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan secara lebih menyeluruh.

    IHSG sepekan yang menguat, pergerakan transaksi bursa yang beragam, hingga peluncuran IDXCarbon dan ESG Reporting mengisi agenda BEI sepekan terakhir.

  • IHSG akhir pekan ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG akhir pekan ditutup melemah 66,58 poin atau 0,92 persen ke posisi 7.166,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,10 poin atau 1,43 persen ke posisi 831,49.

    “Pelaku pasar terus memantau langkah kebijakan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump menyerukan pemotongan suku bunga dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia, Davos,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dalam pidatonya, Trump mendesak penurunan suku bunga secara segera dan mendorong negara lain untuk mengambil tindakan serupa. Trump juga menekankan bahwa bisnis harus memproduksi barang mereka di AS, apabila ingin menghindari tarif.

    Namun demikian, pasar memiliki pandangan beragam terkait pernyataan itu, sebagian menilai itu hanya retorika, mengingat sebelumnya Trump menyatakan tengah mempertimbangkan pengenaan tarif sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, serta 10 persen terhadap China, yang kemungkinan diberlakukan pada 1 Februari mendatang.

    Selain itu, pasar juga merespons kebijakan baru yang diumumkan pemerintah China untuk mendorong investasi di pasar saham, yang mana regulator keuangan utama China mendorong dana jangka menengah dan panjang, seperti asuransi, pensiun, jaminan sosial nasional, dan dana anuitas, untuk meningkatkan investasi ekuitas.

    Dari dalam negeri, pasar memberikan perhatian terhadap program Proyek Strategis Nasional (PSN), yang mana Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajaran untuk mengevaluasi PSN.

    Pasar berharap evaluasi tersebut tetap mendukung rencana berkelanjutan dari program PSN. Evaluasi ini mencakup seluruh proyek PSN, baik yang telah selesai dan beroperasi, yang direncanakan selesai pada tahun 2025, maupun evaluasi teknis dan rekomendasi keberlanjutan yang diminta dari para menteri dan gubernur pengusul.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dengan sektor properti naik paling tinggi yaitu sebesar 2,35 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang naik sebesar 0,85 persen.

    Sementara itu, sembilan sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 1,30 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 1,23 persen dan 0,57 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu POLU, LION, FUTR, LIVE, dan OBAT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DATA, SMKL, SAPX, MTFN, dan BRRC.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.176.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 22,21 miliar lembar saham senilai Rp12,85 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 368 saham menurun, dan 360 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 26,89 poin atau 0,07 persen ke 39.931,98, indeks Shanghai menguat 22,47 poin atau 0,70 persen ke 3.252,63, indeks Kuala Lumpur melemah 3,47 persen atau 0,22 poin ke posisi 1,573,73, indeks Straits Times melemah 1,69 poin atau 0,04 persen ke 3.804,88.

    Sumber : Antara

  • Brigit Biofarmaka bidik penjualan pohon cair penyerap karbon 50 unit

    Brigit Biofarmaka bidik penjualan pohon cair penyerap karbon 50 unit

    Jakarta (ANTARA) – PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) menargetkan penjualan alat penyerap karbon berbasis mikroalga atau Pohon Cair Penyerap Karbon yang disebut TreeAlgae sebanyak 50 unit pada 2025.

    TreeAlgae merupakan alat penyerap karbon dan pemurni udara dengan sistem fotobioreaktor mikroalga berbasis teknologi cerdas berkelanjutan (sustainable smart technology) yang telah memperoleh paten nomor EC00202510853 pada 22 Januari 2025.

    Direktur Utama OBAT Is Heriyanto di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa satu unit TreeAlgae memiliki kapasitas 200 liter algae cair, yang mampu menyerap karbon setara 15 pohon rimbun.

    “Ini merupakan terobosan dan juga menjawab kebutuhan perdagangan karbon internasional yang belum lama ini resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Is.

    Korporasi dapat mengaplikasikan alat tersebut untuk penyerapan karbon sebagai bagian dari komitmen pengurangan emisi menuju net zero emissions (NZE) 2060.

    Ia menuturkan TreeAlgae dapat diterapkan di daerah perkotaan mengingat terbatasnya lahan untuk menanam pohon.

    “Ruang yang dibutuhkan tak terlalu luas, anda dapat membayangkan sebuah aquarium yang didalamnya berisi TreeAlgae yag dilengkapi dengan teknologi yang kami ciptakan. Seperti misalnya di perempatan jalan, ruang tertutup atau bahkan di pabrik. Kami amat optimis ini dapat diterima oleh masyarakat,” tutur Is.

    Adapun produk sampingannya berupa biomassa dan liquid yang mengandung karbon organik sehingga dapat digunakan sebagai pupuk.

    Alat tersebut mengadopsi siklus fotosintesis sel mikroalga alami di perairan darat dan lautan yang sangat efisien dalam mengabsorpsi karbon dioksida anorganik.

    “Setelah itu, lalu dikonversikan menjadi karbon organik yang tersimpan dalam bentuk biomassa, disertai pelepasan oksigen ke atmosfer secara terus menerus. Kapasitas sel mikroalga dalam penyerapan karbon dan produksi oksigen dilipatgandakan melalui sistem fotobioreaktor berteknologi yang dioperasikan secara otomatis,” ujarnya.

    Alat TreeAlgae terdiri dari empat perangkat utama, diantaranya perangkat pembiakan sel mikroalga di dalam akuarium, perangkat elektronik yang berupa sensor monitoring melalui sistem IoT (internet of things), perangkat sistem tenaga surya dan perangkat yang mudah dipindah-pindah.

    Harga satu unit TreeAlgae senilai Rp150 juta. Sampai saat ini, terdapat sebanyak empat perusahaan yang telah melakukan pre-order (pemesanan), dengan pesanan antara satu sampai 10 unit TreeAlgae.

    Alat TreeAlgae berukuran compact yang tingginya sekitar 140 cm dan perawatannya dapat di otomatisasi, sehingga dapat melakukan peremajaan setiap dua pekan sekali.

    “Kami berupaya berkontribusi mengatasi pemanasan planet kita. Sebagai negara sepuluh besar yang memiliki hutan yang menjadi paru-paru bumi, hasil penelitian kami ini diharapkan dapat membuat udara yang kita hirup semakin bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Is.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • BEI Sebut IPO Masih Menarik di Tengah Isu Ketidakpastian Global

    BEI Sebut IPO Masih Menarik di Tengah Isu Ketidakpastian Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menanggapi situasi perekonomian global yang berpotensi memengaruhi minat perusahaan untuk mencatatkan saham di BEI. Menurut Jeffrey, pasar saham Indonesia saat ini tetap menarik bagi perusahaan-perusahaan. Bahkan, BEI telah mengidentifikasi belasan perusahaan yang siap melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2025.

    “Keputusan untuk melakukan IPO adalah keputusan strategis dari masing-masing calon emiten. Namun, kita melihat bahwa Bursa Indonesia masih menjadi destinasi yang menarik bagi calon perusahaan publik. Dengan target yang sudah kami canangkan, yaitu tahun ini paling tidak ada 66 perusahaan tercatat saham baru di Bursa Efek Indonesia, tentu kita bersama-sama berharap tahun ini dapat mencatatkan emiten yang ke-1.000 di Bursa Efek Indonesia,” ujar Jeffrey kepada Beritasatu.com  di BEI Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Berkaca pada tahun sebelumnya, BEI berhasil mencatatkan 41 perusahaan baru IPO sepanjang 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023, di mana sebanyak 79 perusahaan mencatatkan saham di BEI. Jeffrey menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi untuk menjaga kualitas perusahaan yang tercatat.

    “Selama ini, seluruh proses IPO di Bursa Efek Indonesia sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ada. Namun, kami menyadari bahwa evaluasi terus-menerus harus dilakukan,” ucap Jeffrey.

    Saat ini, BEI mengaku dalam proses meningkatkan ketentuan dan persyaratan untuk pencatatan saham, tidak hanya dari sisi calon emitennya, tetapi juga dari lembaga-lembaga pendukungnya.

    “Dengan demikian, seperti yang kita diskusikan sebelumnya, kita berharap kontribusi perusahaan-perusahaan baru ini dapat meningkatkan kapitalisasi pasar secara signifikan,” tambah Jeffrey.

    Jeffrey juga menyebutkan bahwa saat ini BEI memiliki pipeline yang berisi 16 perusahaan yang siap IPO menggunakan laporan keuangan per September. Ia optimistis jumlah ini akan bertambah setelah laporan keuangan per Desember selesai.

    “Setelah buku Desember selesai, akan ada lebih banyak calon emiten yang mendaftarkan diri menggunakan laporan tersebut,” tutup Jeffrey dalam menanggapi IPO perusahaan di BEI.

  • BEI Optimistis Bursa Karbon Indonesia Bersinar pada 2025

    BEI Optimistis Bursa Karbon Indonesia Bersinar pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai era baru dalam penyelenggaraan pasar modal dengan meresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada 2023. Berdasarkan data, hingga 26 September 2024, atau tepat setahun sejak perdagangan IDXCarbon dimulai, tercatat volume transaksi sebesar 613.740 ton karbon ekuivalen (tCO2e).

    Memasuki 2025, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan optimismenya bahwa IDXCarbon akan semakin diminati investor. Menurut Jeffrey, perdagangan karbon di Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya, terutama setelah IDXCarbon meluncurkan perdagangan internasional pada 20 Januari lalu.

    “Kami sangat optimistis. Sejak awal tahun hingga saat ini, unit karbon yang ditransaksikan telah mencapai hampir 50% dari total transaksi sepanjang tahun lalu. Artinya, prospek ke depan sangat cerah. Dengan partisipasi pembeli asing, ditambah masuknya unit karbon dari sektor energi terbarukan dan nature-based selain teknologi, kami yakin bursa karbon akan semakin aktif,” ujar Jeffrey kepada Beritasatu.com di BEI Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Jeffrey juga percaya bahwa perdagangan di Bursa Karbon Indonesia akan melampaui capaian tahun sebelumnya, meskipun tantangan datang dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang cenderung mendukung energi fosil.

    “Sampai saat ini, kami belum melihat dampak langsung dari kebijakan tersebut. Hal ini masih tergolong baru, dan kami terus berkomunikasi dengan pelaku perdagangan karbon internasional. Hingga saat ini, minat beli serta aktivitas perdagangan di pasar karbon internasional tetap stabil, sehingga peluangnya masih sangat besar,” tambah Jeffrey.

    Jeffrey menyampaikan keyakinannya bahwa IDXCarbon dapat mencapai nilai transaksi yang lebih besar dibandingkan tahun lalu.

    “Secara nilai transaksi, hingga saat ini kami telah mencapai sekitar Rp50 miliar. Kami optimistis, dengan perkembangan yang ada, angka tersebut dapat meningkat signifikan pada akhir tahun. Hal ini sangat bergantung pada jumlah dan kualitas suplai yang masuk, terutama dari proyek-proyek berkualitas tinggi. Jika suplai memenuhi ekspektasi, transaksi akan jauh lebih baik,” tutup Jeffrey.

    Sebagai informasi, data resmi Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon per 10 Januari 2025 mencatat total perdagangan unit karbon mencapai 1,13 juta ton CO2 ekuivalen, dengan nilai transaksi sebesar Rp 58,86 miliar.

  • IHSG diprediksi menguat ikuti bursa kawasan dan global

    IHSG diprediksi menguat ikuti bursa kawasan dan global

    Melihat pergerakan IHSG kemarin, kami memproyeksikan hari ini IHSG menguat

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

    IHSG dibuka menguat 21,32 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.253,96. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,72 poin atau 0,56 persen ke posisi 848,31.

    “Melihat pergerakan IHSG kemarin, kami memproyeksikan hari ini IHSG menguat,” ujar Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, pasar saham melonjak setelah Donald Trump dalam pidato virtual di Forum Ekonomi Dunia, menyatakan akan “menuntut agar suku bunga segera diturunkan”.

    Trump juga mengungkapkan rencana untuk meminta Arab Saudi menurunkan harga minyak, yang menyebabkan harga minyak mentah turun.

    Sepanjang pekan ini, pasar saham telah mendapatkan dorongan dari optimisme terkait potensi pemangkasan pajak dan deregulasi di bawah pemerintahan Trump, serta pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat.

    Kemudian, musim laporan keuangan kuartal IV 2024 dimulai, didorong oleh laporan positif dari Netflix dan beberapa bank besar.

    Namun, optimisme pasar sedikit terganggu setelah saham American Airlines anjlok lebih dari 8 persen pada Kamis menyusul proyeksi keuangan yang lemah dari perusahaan tersebut.

    Dari regional, pasar Asia Pasifik bergerak variatif pada Kamis (23/1/2025), investor di kawasan ini tengah mencermati dan menilai serangkaian data ekonomi yang akan dirilis.

    Inflasi Singapura pada Desember 2024 tercatat sebesar 3,7 persen year on year (yoy), naik dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,6 persen (yoy).

    Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya hari ini dan besok, Jumat (24/1/2025). Gubernur BoJ Kazuo Ueda telah mengisyaratkan niat untuk menaikkan suku bunga.

    Sementara itu, indeks-indeks Wall Street Kembali naik pada Kamis (23/1/2025), indeks S&P 500 naik 0,53 persen ke level 6.118,71, Dow Jones Industrial Average meningkat 0,92 persen menjadi 44.565,07 dan Nasdaq Composite bertambah 0,22 persen ke posisi 20.053,68.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 274,24 poin atau 0,69 persen ke level 40.233,11, indeks Shanghai menguat 12,35 poin atau 0,38 persen ke posisi 3.242,73, indeks Kuala Lumpur melemah 6,40 poin atau 0,54 persen ke posisi 1.570,25, dan indeks Straits Times melemah 1,91 poin atau 0,59 persen ke 3 804,68.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025