Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG Pagi Ini Terjun ke Zona Merah: Apa yang Terjadi?

    IHSG Pagi Ini Terjun ke Zona Merah: Apa yang Terjadi?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini dengan performa kurang menggembirakan. 
     
    Mengutip data RTI, Kamis, 27 Februari 2025, setelah dibuka di level 6.606,17, IHSG terpantau melemah 0,5 persen atau turun 33,06 poin ke posisi 6.573,11 pada pukul 09.22 WIB. Padahal, sempat menyentuh zona hijau di level 6.626,26. 
     
    Volume transaksi pagi ini mencapai 1,81 miliar saham dengan nilai Rp1,46 triliun. Sebanyak 230 saham menguat, 221 saham melemah, dan 165 saham stagnan.
     

    Cara membaca pergerakan IHSG untuk pemula
    Bagi kamu yang baru terjun ke dunia investasi, memahami pergerakan IHSG adalah langkah penting. Berikut panduan dasarnya:

    Apa Itu IHSG? 

    IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan mencerminkan kinerja rata-rata harga saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks ini menjadi barometer kesehatan pasar saham Indonesia.

    Cara membaca IHSG

    Angka IHSG: Menunjukkan level rata-rata harga saham. Jika IHSG naik, berarti rata-rata harga saham meningkat, begitu pula sebaliknya.

    Persentase perubahan: Menunjukkan seberapa besar kenaikan atau penurunan IHSG dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi gerak IHSG
    – Sentimen pasar
    Berita ekonomi, politik, dan global dapat mempengaruhi kepercayaan investor.
    – Kinerja perusahaan
    Laporan keuangan dan perkembangan bisnis emiten.
    – Kondisi ekonomi makro
    Inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
     
    Memahami faktor-faktor ini dapat membantumu membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Cinema XXI bukukan laba bersih Rp802,5 miliar pada 2024

    Cinema XXI bukukan laba bersih Rp802,5 miliar pada 2024

    Cinema XXI mengapresiasi kepercayaan para penonton serta dukungan berbagai pihak di industri perfilman, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis

    Jakarta (ANTARA) – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) membukukan laba bersih Rp802,5 miliar pada 2024, tumbuh 8,1 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp742,3 miliar.

    Laba perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA tercatat Rp1,8 triliun. Sementara emiten dengan kode saham CNMA ini meraih pendapatan sebesar Rp5,7 triliun per 31 Desember 2024, meningkat 9,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp5,2 triliun.

    “Cinema XXI mengapresiasi kepercayaan para penonton serta dukungan dari berbagai pihak di industri perfilman, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan, yang telah mendukung perusahaan untuk terus berkembang dan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024,” ujar Direktur Utama Cinema XX Suryo Suherman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Suryo menjelaskan peningkatan pendapatan tahun 2024 didukung oleh kontribusi penjualan tiket bioskop serta makanan dan minuman yang mencapai Rp5,5 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan penjualan tersebut didorong berbagai inovasi dan strategi bisnis seperti penambahan bioskop baru di lokasi yang strategis dan potensial, diversifikasi menu makanan dan minuman sesuai dengan selera penonton, serta program promosi yang efektif dan tepat sasaran.

    Dalam upaya meningkatkan akses layanan serta pertumbuhan bisnis, sepanjang tahun 2024 Cinema XXI membuka 16 lokasi bioskop baru dan menambah 70 layar, sehingga total bioskop yang dioperasikan mencapai 256 bioskop dengan total 1.350 layar di 65 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

    Perluasan jaringan bioskop ini turut mendorong peningkatan jumlah penonton yang mencapai 87,1 juta penonton pada 2024, tumbuh 3,3 persen dari 84,3 juta penonton pada 2023.

    “Di tengah tantangan pemulihan pasar film internasional, perkembangan industri film dalam negeri telah menghasilkan beragam film berkualitas yang mendukung pertumbuhan industri bioskop di Indonesia. Hal ini turut mendorong pertumbuhan jumlah penonton bioskop Cinema XXI dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan,” ungkap Suryo.

    Menurut dia, industri film dalam negeri menunjukkan tren positif dengan menyuguhkan beragam cerita dan kualitas yang menarik minat masyarakat untuk menonton.

    Pada 2024, terdapat 21 judul film nasional yang telah ditonton lebih dari satu juta penonton, bahkan 7 dari 10 film dengan jumlah penonton terbanyak di tahun 2024 merupakan produksi dalam negeri.

    Beberapa di antaranya: “Agak Laen”, “Vina Sebelum 7 Hari”, “Kang Mak: from Pee Mak”,“Ipar Adalah Maut”, dan “Badarawuhi di Desa Penari” serta “Siksa Kubur”.

    Hal ini memperkuat posisi film nasional sebagai pilihan utama yang turut mendorong jumlah penonton bioskop.

    Lebih lanjut, Suryo membeberkan perihal Cinema XXI yang berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya Rp300 miliar.

    Pelaksanaan Buyback dilatarbelakangi kondisi perdagangan harga saham saat ini dianggap belum mencerminkan nilai, kinerja, dan prospek sebenarnya.

    Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, selain melalui pembagian dividen.

    “Kami berharap buyback dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Cinema XXI dan memberikan fleksibilitas perusahaan dalam pengelolaan modal jangka panjang,” jelas Suryo.

    Perusahaan membatasi harga pembelian kembali sampai dengan maksimum Rp270 per lembar saham, dengan tetap mematuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

    Buyback akan dilakukan secara bertahap melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai ketentuan dalam POJK No. 29 Tahun 2023.

    Cinema XXI menargetkan pelaksanaan pembelian kembali saham akan berlangsung paling lama 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

    Adapun RUPST dijadwalkan pada 24 Maret 2025, sehingga batas akhir perusahaan dapat melakukan buyback adalah 24 Maret 2026.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi

    IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 17:58 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat ditopang oleh saham-saham sektor teknologi.

    IHSG ditutup menguat 19,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.606,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,25 poin atau 0,03 persen ke posisi 747,45.

    “Bursa saham regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), pasar cemas akan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca rilis indeks kepercayaan konsumen yang mengalami penurunan dari 105,3 menjadi 98,3,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Penurunan indeks kepercayaan konsumen AS menunjukkan adanya penurunan daya beli konsumen, yang tidak terlepas sikap konsumen dalam konsumsinya di tengah masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global dampak kebijakan tarif dagang, inflasi dan suku bunga, sehingga mendorong konsumen cenderung menahan diri untuk membelanjakannya sehingga berdampak terhadap kondisi ekonomi yang tidak solid.

    Sementara itu, pelaku pasar tampak menyambut baik apa yang dilakukan oleh kongres rakyat China, sehingga memberikan sentimen membaik untuk pelaku pasar mencari katalis baru.

    Pasar menyerap pembaruan dari pertemuan Kongres Rakyat Nasional yang baru-baru ini berakhir, yang mana para pembuat kebijakan menekankan upaya untuk memperkuat ekonomi swasta, meningkatkan kepercayaan bisnis, serta menstabilkan kondisi pasar.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon rilis terbaru dari Morgan Stanley Capital International yang menurunkan peringkat saham Indonesia dari posisi equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

    Posisi itu memberikan indikasi bahwa bahwa saham-saham di Indonesia mungkin akan berkinerja lebih buruk dibandingkan dengan saham-saham di negara lain yang terdapat dalam indeks MSCI.

    Dalam rilisnya, MSCI mengungkapkan bahwa penurunan ini dikarenakan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah dan meningkatnya tekanan terhadap profitabilitas.

    Sehingga, penurunan ini menjadi suatu tantangan bagi pasar saham Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah, karena dapat memicu aliran keluar dana asing yang semakin deras.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 8,25 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,34 persen dan 0,25 persen.

    Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus sebesar 2,37 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 1,19 persen dan 0,71 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VAST, WAPO, INAI, PART dan LION. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni XSSI, BSML, BTEX, FMII, dan ANDI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.056.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,67 miliar lembar saham senilai Rp10,84 triliun. Sebanyak 253 saham naik 383 saham menurun, dan 319 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 95,42 poin atau 0,25 persen ke 38.142,37, indeks Shanghai menguat 34,17 poin atau 1,02 persen ke 3.380,21, indeks Kuala Lumpur melemah 20,68 persen atau 1,32 poin ke posisi 1,588,71, dan indeks Straits Times melemah 7,82 poin atau 0,20 persen ke 3.908,05.

    Sumber : Antara

  • Hashim Djojohadikusumo Dorong Penurunan PPh Badan

    Hashim Djojohadikusumo Dorong Penurunan PPh Badan

    Jakarta, Beritasatu.com – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menegaskan, kebijakan perpajakan pemerintah tidak akan memberatkan masyarakat. Ia juga mendorong agar tarif pajak penghasilan (PPh) badan diturunkan menjadi 18%.

    “Untuk (PPh) perseroan kan 22%, insyaallah kita bisa kurangi jadi 20%, bahkan jadi 18%,” kata  Hashim dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025).

    Mengacu pada catatan Direktorat Jenderal Pajak, tarif PPh Badan mengalami beberapa perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019 dan sebelumnya sebesar 25% (20% untuk perusahaan go public), pada 2020 diturunkan menjadi 22%, dan pada 2022 hingga saat ini sebesar 22%. Untuk perseroan terbuka dengan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia minimal 40% berhak mendapatkan tarif lebih rendah, yakni 19%.

    Dalam acara tersebut, hadir pula Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan pengusaha Chairul Tanjung. Hashim berharap Kementerian Keuangan dapat segera merealisasikan penurunan tarif PPh Badan.

    “Nanti tinggal Pak CT (Chairul Tanjung) bisik-bisik ke Pak Anggito,” seloroh Hasyim.

    Selain PPh Badan, Hashim juga menyoroti target rasio pajak pemerintah sebesar 12,1% pada 2025, dengan proyeksi jangka panjang menyamai Kamboja (18%) dan Vietnam (23%). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah membutuhkan tambahan penerimaan pajak sekitar Rp 900 triliun per tahun.

  • 8 Aplikasi Investasi Saham Terbaik, Legal, dan Diawasi OJK

    8 Aplikasi Investasi Saham Terbaik, Legal, dan Diawasi OJK

    Jakarta: Investasi saham kini semakin mudah berkat berbagai aplikasi yang memungkinkan investor untuk bertransaksi langsung melalui ponsel. 
     
    Namun, memilih aplikasi yang tepat sangat penting agar investasi tetap aman, legal, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
     
    Jika kamu sedang mencari aplikasi investasi saham terbaik, melansir Antara, berikut adalah tujuh pilihan yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga aman digunakan.
    7 Aplikasi Investasi Saham Terbaik

    1. Bibit – Investasi Otomatis dengan Robo Advisor

    Bibit menjadi favorit bagi investor pemula karena fitur Robo Advisor, yang secara otomatis merekomendasikan investasi berdasarkan profil risiko pengguna. 

    Aplikasi ini telah terdaftar di OJK sejak 2019, Bibit bekerja sama dengan lebih dari 30 manajer investasi.
     

    2. Ajaib – Investasi Saham Tanpa Deposit Awal

    Ajaib populer karena kemudahannya dalam membuka rekening saham tanpa setoran awal. 
     
    Aplikasi ini menawarkan lebih dari 600 saham dan 100 reksa dana dengan biaya transaksi 0,15-0,25 persen. Ajaib telah terdaftar di OJK sejak 2019 dan cocok untuk pemula berkat antarmuka yang user-friendly.

    3. Stockbit – Komunitas Investor dengan Fitur Lengkap

    Stockbit tidak hanya sekadar aplikasi investasi, tetapi juga memiliki fitur komunitas investor, di mana pengguna bisa berdiskusi dan berbagi strategi. 
     
    Stockbit menawarkan layanan trading gratis serta akun premium dengan analisis teknikal dan fundamental yang lebih dalam.

    4. MOST by Mandiri – Fitur Auto Order untuk Transaksi Otomatis

    MOST adalah aplikasi saham dari Bank Mandiri yang memiliki fitur unggulan auto order, yang memungkinkan pembelian dan penjualan saham otomatis sesuai target harga. 
     
    Setoran awalnya bervariasi: Rp2 juta untuk mahasiswa, Rp5 juta untuk umum, dan Rp100 juta untuk layanan penuh.
     

    5. Bareksa – Investasi All-in-One

    Bareksa menawarkan lebih dari sekadar investasi saham. Aplikasi ini juga menyediakan reksa dana, obligasi, dan fitur watchlist untuk memantau saham favorit secara real-time. 
     
    Dengan fitur riset saham dan laporan keuangan perusahaan, Bareksa menjadi pilihan ideal bagi investor yang ingin melakukan analisis mendalam sebelum berinvestasi.

    6. IPOT – Saham & Reksa Dana dalam Satu Aplikasi

    IPOT dari Indo Premier Sekuritas dikenal dengan fitur trading otomatis dan tanpa minimum deposit. Selain saham, IPOT juga menawarkan reksa dana serta edukasi investasi yang komprehensif bagi investor pemula.

    7. IDX Mobile – Aplikasi Resmi dari BEI

    IDX Mobile adalah aplikasi resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyediakan informasi saham, grafik harga, berita pasar modal, dan laporan keuangan perusahaan. Meskipun bukan aplikasi trading, IDX Mobile sangat berguna bagi investor untuk melakukan riset dan memantau pergerakan saham secara real-time.

    8. Bibit – Populer di Kalangan Muda

    Bibit merupakan aplikasi populer di kalangan anak muda karena kemampuannya dalam memilih investasi terbaik berdasarkan usia, penghasilan, tingkat risiko, dan tujuan investasi pengguna.
     
    Hal ini karena pengguna dapat diarahkan untuk memprioritaskan investasi di saham, reksa dana, obligasi, atau pasar uang. Selain itu, mereka juga dapat menemukan investasi dengan nilai setoran awal mulai dari Rp10.000.
     
    Dalam memilih aplikasi investasi saham, pastikan kamu mempertimbangkan aspek keamanan, biaya transaksi, kemudahan penggunaan, dan fitur yang tersedia. 
     
    Semua aplikasi di atas sudah terdaftar dan diawasi OJK, sehingga kamu bisa berinvestasi dengan tenang.
     
    Sudah siap memulai perjalanan investasi kamu? Pilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan mulai kembangkan portofoliomu sekarang!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin

    Arsip foto – Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU.)

    IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, dibuka menguat 11,71 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.761,31. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,28 poin atau 0,04 persen ke posisi 770,20.

    Sumber : Antara

  • Perdagangan Bursa Karbon Cuma Rp 76 M, Anggota DPR Sebut Miris!

    Perdagangan Bursa Karbon Cuma Rp 76 M, Anggota DPR Sebut Miris!

    Jakarta

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengklaim bursa karbon Indonesia lebih baik dibanding bursa karbon Jepang dan Malaysia. Hal itu berdasarkan perbandingan jumlah transaksi antara ketiga bursa tersebut.

    Volume unit karbon yang diperdagangkan bursa karbon Indonesia tercatat sebesar 1.557.326 ton CO2 ekuivalen yang setara Rp 76,56 miliar. Sementara perdagangan karbon di Jepang baru 768.000 ton CO2 ekuivalen, sementara Malaysia 200.000 ton CO2 ekuivalen.

    “Kita mencoba untuk membandingkan antara bursa karbon yang ada di Indonesia dan juga di Jepang dan juga Bursa Malaysia. Ini hanya untuk pembanding kenapa kok kita ambil Jepang dan Malaysia karena didirikan tidak lama tidak terlalu berpaut jauh dengan apa yang kita didirikan di 2023,” kata Inarno dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

    “Kita lihat bahwasannya untuk Indonesia ini cukup maju yang telah dilakukan atau telah transaksi yang ada itu sejumlah 1.557.000 ton CO2 ekuivalen dibanding untuk Jepang itu hanya 768.000 ton dan juga Bursa Malaysia yang setelah kita itu juga tidak terlalu jauh dari kita itu baru 200.000 ton,” tambah dia.

    Namun klaim tersebut tampaknya tidak disetujui oleh sejumlah anggota DPR RI. Anggota Komisi XI DPR RI Harris Turino misalnya yang mengkritik bursa karbon dan mengaku miris karena nilai transaksinya hanya Rp 76 miliar meski sudah diluncurkan sejak 26 September 2023.

    “Ini juga miris lagi dibuka 26 September 2023, total transaksinya tadi dikatakan hanya Rp 76,5 miliar. Padahal saya masih ingat ketika pembukaan dihadiri orang paling penting di Republik saat itu didengang-dengungkan bahwa ini akan mencapai angka ratusan triliun katanya,” sebut Harris.

    Harris menduga persoalan yang terjadi di bursa karbon disebabkan karena tidak adanya sinkronisasi antara kementerian/lembaga yang membuat pasar bursa karbon tidak bisa menjadi besar. Ia juga mempertanyakan kemampuan Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara bursa kabron.

    “Kemudian OJK menunjuk BEI sebagai penyelenggara bursa karbon. Bapak yakin BEI siap, karena BEI tidak punya pengalaman sama sekali dengan produk ini. Evaluasinya selama ini seperti apa tentang transaksi karbon. Dan apakah OJK siap secara infrastruktur, teknologi maupun SDM untuk mengembangkan ini,” tambah Harris.

    Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun juga terlihat tidak puas dengan perkembangan bursa karbon Indonesia. Meski baru berjalan selama 2 tahun, Misbakhun meminta ada evaluasi total terhadap bursa karbon.

    “Kita termasuk salah satu negara yang dianggap paru-paru dunia, hutan tropis kita dianggap nilai paling tinggi. Tapi kita juga malu melihat perkembangan bursa karbon kita. Kita malu melihat perkembangan bursa kabron,” ujar Misbakhun.

    “Apakah ini karena kita tidak bisa menjadi penyelenggara, atau kita tidak bisa bangun bursanya sebagai instrumen bursa yang bisa menarik minat para investor untuk memperdagangkan keinginan mereka. Siapa punya demand, siapa punya supply, bertemu di pasarnya. Ini perlu evaluasi total,” tegasnya.

    Tonton juga Video: Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia: Kontribusi Lawan Krisis Iklim

    (ily/rrd)

  • BEI Bidik Volume Transaksi Foreign Index Futures Tembus 1 Juta Kontrak pada 2025

    BEI Bidik Volume Transaksi Foreign Index Futures Tembus 1 Juta Kontrak pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Foreign Index Futures atau Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA) dengan underlying indeks MSCI Hong Kong Listed Large Cap di main hall BEI, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik membidik volume transaksi Foreign Index Futures menembus 750.000 hingga 1 juta kontrak pada 2025.

    “Sepanjang tahun ini (2025) kita harapkan akan ada (transaksi) paling tidak 750.000 sampai 1 juta kontrak tahun ini,” ujar Jeffrey di BEI, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Jeffrey mengaku, target transaksi tersebut terbilang kecil mengingat Foreign Index Futures merupakan produk yang baru diluncurkan. Untuk itu, BEI akan mengedepankan edukasi dan familiarisasi produk agar investor paham potensi dan risikonya.

    “Setelah investor paham potensi dan risikonya, baru kemudian melakukan kegiatan transaksi. Jadi, edukasi dan familiarisasi kita kedepankan untuk itu,” ucap Jeffrey.

    MSCI merupakan perusahaan penyedia indeks pasar dan data yang dapat digunakan oleh investor untuk membuat keputusan investasi. Pemilihan indeks MSCI sebagai underlying dilakukan karena indeks ini secara umum digunakan sebagai acuan oleh investor institusional global untuk melacak kinerja pasar saham di berbagai negara.

    “Indeks ini bertujuan untuk merepresentasikan performa saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang tercatat di Hong Kong Stock Exchange,” ujar Jeffrey.

    Ia menuturkan, Foreign Index Futures memiliki beberapa kelebihan. Pertama, produk Foreign Index Futures dapat dimanfaatkan untuk bertransaksi efek bursa luar negeri dengan tetap menjadi investor di pasar modal indonesia.

    Kedua, Foreign Index Futures juga dapat dimanfaatkan saat keadaan pasar sedang bullish maupun bearish. Investor dapat meraih potensi keuntungan dengan mengambil posisi beli (long) ketika pasar sedang bullish atau posisi jual (short) ketika pasar sedang bearish.

    Ketiga, Foreign Index Futures memiliki tingkat leverage hingga 33 kali lipat dengan contract size sebesar Rp 10.000 per poin indeks, sehingga produk ini relatif terjangkau. Dana yang dibutuhkan untuk mentransaksikan produk ini adalah sekitar Rp 200.000.

    Keempat, realisasi keuntungan investor didapatkan lebih cepat, karena penyelesaian produk derivatif diselesaikan secara tunai dalam 1 hari bursa (T+1).

    “Selain itu, seperti produk lainnya, trade di IDX, transaksi ini aman dan transparan karena mereka dilakukan secara real-time di pertukaran, disiapkan oleh IDX dan OJK, dan disyaratkan oleh ID Clear,” pungkas Jeffrey.

    Dengan diluncurkannya Foreign Index Futures, investor diharapkan dapat mengelola risiko pasar global dengan lebih efektif dan memanfaatkan volatilitas pasar untuk mengoptimalisasi keuntungan portofolio investasinya.

    Selain itu, Foreign Index Futures diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar derivatif keuangan di Indonesia, membuka peluang partisipasi yang lebih luas bagi berbagai jenis investor, dan meningkatkan likuiditas pasar modal.

  • Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini

    Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini

    Karyawan berjalan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.)

    Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 19:38 WIB

    Elshinta.com – Peluncuran Danantara memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG pada Senin (24/2), di mana IHSG dibuka menguat 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584. 

    Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menilai diluncurkannya Danantara baru ini oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjadi sentimen positif untuk pasar modal. Ia mengatakan bahwa pelaku pasar menghendaki Danantara dikelola oleh orang-orang yang benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam hal pengelolaan.

    “Karena memang aset BUMN ini kan totalnya sampai Rp 1.400 triliun, kalau benar-benar dikelola secara efektif jadi hal positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Nafan kepada wartawan pada Senin (24/2).

    Ia menilai kehadiran Danantara juga baik bagi pasar modal karena dapat menciptakan modal masuk atau inflow pada pasar.

    “Selama ini kan pertumbuhan ekonomi 5 persen ditopang oleh konsumsi masyarakat, maupun government spending. Peningkatan investasi tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jadi Danantara memang harus cepat dibentuk,” kata Nafan, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com

    Pada Senin, Prabowo menandatangani UU Nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola BP Danantara.

    Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana Danantara.

    Sumber : Sumber Lain

  • BEI Optimistis Danantara Perkuat Likuiditas dan Investasi di Bursa

    BEI Optimistis Danantara Perkuat Likuiditas dan Investasi di Bursa

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut positif kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara yang resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). 

    Superholding Danantara diharapkan menjadi pendorong bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun aktivitas investasi.

    Direktur BEI Iman Rachman mengatakan kehadiran BPI Danantara membawa sentimen positif bagi pasar. Menurutnya, sosok yang memimpin lembaga ini memiliki kapabilitas tinggi dan kredibilitas di dunia investasi. 

    “Kalau melihat siapa saja yang ada di dalamnya, semua adalah figur yang kompeten. Pak Pandu Sjahrir, Pak Doni P Joewono, dan Pak Rosan Roeslani memiliki rekam jejak yang kuat di pasar. Ini memberikan kepercayaan bahwa Danantara akan dikelola secara profesional,” kata Iman di Jakarta.

    Iman menambahkan keberadaan Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) di masa depan. Sebagai lembaga superholding yang akan mengelola berbagai aset strategis negara, Danantara diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar dan menghadirkan lebih banyak aksi korporasi di pasar modal.

    “Dengan struktur yang kuat, mereka bisa menjadi penggerak baru di IHSG, selain saham-saham di indeks LQ45. Fundraising dan aksi korporasi mereka di pasar modal bisa memperdalam likuiditas dan memperkuat daya tarik investasi di bursa,” jelasnya.

    BEI juga membuka peluang untuk beradaptasi dengan instrumen investasi baru yang relevan dengan kebutuhan Danantara. “Bursa selalu adaptif dan agile. Kami akan melihat regulasi yang ada bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menentukan instrumen investasi yang paling sesuai,” ujar Iman.

    Ia mencontohkan, selain saham, terdapat berbagai instrumen lain seperti obligasi, Dana Investasi Real Estat (DIRE), dan sekuritisasi infrastruktur yang bisa digunakan dalam skema investasi Danantara.

    Dalam hal penggalangan dana (fundraising), Iman menegaskan  Danantara tetap memerlukan underwriter jika ingin menerbitkan efek bersifat utang atau ekuitas di pasar modal. 

    “Kalau fundraising, pasti ada underwriter yang menangani proses penerbitan efek. Untuk transaksi sekunder seperti di sistem penyelenggara pasar alternatif (SPPA), mekanismenya berbeda,” jelasnya.