Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG ditutup menguat dipimpin sektor teknologi

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 18:58 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

    IHSG ditutup menguat 70,01 poin atau 1,11 persen ke posisi 6.381,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,47 poin atau 0,21 persen ke posisi 711,67.

    “Bursa regional Asia cenderung mixed, pasar merespons hasil rapat FOMC The Fed yang mengisyaratkan adanya kemungkinan pemotongan suku bunga pada akhir tahun ini,” ujar Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis.

    Para pejabat kebijakan di Amerika Serikat (AS) memprediksi akan ada dua kali pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin selama tahun ini. Sebelumnya, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 sampai 4,50 persen.

    Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan menyebutkan bahwa kebijakan saat ini dirasa cukup memadai dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian yang ada.

    Selanjutnya, Powell mengungkapkan langkah yang bijak saat ini adalah menunggu informasi yang lebih jelas mengenai kondisi ekonomi.

    Pernyataan itu menunjukkan tantangan yang dihadapi pembuat kebijakan dalam menyikapi rencana Presiden Donald Trump untuk menerapkan tarif pada impor dari mitra dagang AS, serta dampaknya terhadap perekonomian.

    Dari dalam negeri, IHSG melanjutkan penguatan yang didukung dari aksi emiten konglomerasi dan BUMN meningkatkan aksi beli, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan kebijakan buyback tanpa perlu persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

    Kebijakan ini mendorong peningkatan risk-appetite para investor, dan jaminan dari dari bank sentral untuk menjaga stabilitas, dengan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya.

    Keputusan itu sejalan dengan upaya untuk menjaga inflasi pada tahun 2025 dan 2026, agar tetap terkendali dalam kisaran target 2,5 plus minus 1 persen, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

    Di sisi lain pasar juga menantikan langkah kebijakan selanjutnya dari pemerintah dalam komitmen untuk disiplin fiskal dan kebijakan pro-pertumbuhan

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi naik sebesar 10,10 persen, diikuti oleh sektor transportasi dan logistik dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 2,35 persen dan 2,16 persen.

    Sementara itu, dua sektor melemah yaitu sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,88 persen dan 0,62 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu MINA, FORU, POLU, RONY dan SAFE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IFII, ACES, BOAT, dan MIRA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.093.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,17 miliar lembar saham senilai Rp11,30 triliun. Sebanyak 318 saham naik, 286 saham menurun, dan 353 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain Indeks Nikkei menguat 93,54 poin atau 0,25 persen ke 37.751,88, indeks Shanghai melemah 3,33 poin atau 0,10 persen ke 3.408,43, indeks Kuala Lumpur melemah 10,15 persen atau 0,66 poin ke posisi 1,504,66, dan indeks Straits Times menguat 12,08 poin atau 0,31 persen ke 3.931,05.

    Sumber : Antara

  • Rupiah menguat dipengaruhi respon pemerintah cegah stagnasi ekonomi

    Rupiah menguat dipengaruhi respon pemerintah cegah stagnasi ekonomi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat dipengaruhi respon pemerintah cegah stagnasi ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 19:05 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi respon serius pemerintah mencegah stagnasi ekonomi.

    “Pemerintah serius merespon gejolak di pasar keuangan melalui langkah-langkah yang akan diambil guna mencegah stagnasi ekonomi dan dukungan BI (Bank Indonesia) memberi ruang penurunan suku bunga,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 46 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.485 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.531 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.491 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.528 per dolar AS.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan kebijakan pelaksanaan pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka, di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 September 2024, mengalami tekanan yang terindikasi dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari highest to date.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS ini sudah disampaikan kepada direksi perusahaan terbuka melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025.

    Sesuai Pasal 7 Peraturan OJK Nomor 13 Tahun 2023, dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, perusahaan terbuka dapat melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa memperoleh persetujuan RUPS.

    Pelaksanaan pembelian kembali saham karena kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan juga wajib memenuhi ketentuan POJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.

    Sementara itu, penetapan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berlaku sampai dengan enam bulan setelah tanggal surat yang dikeluarkan oleh OJK.

    Menurut Rully, sentimen terhadap respon pemerintah ditangkap secara positif dari para pelaku pasar. Hal ini tergambar dari membaiknya pasar saham dan kenaikan harga obligasi negara.

    Penurunan yield obligasi negara di kisaran 1-2 basis points (bps) untuk tenor 2,5 & 10 tahun. Selain itu, IHSG BEI dibuka menguat 63,85 poin atau 1,01 persen ke posisi 6.375,51.

    Di samping itu, penguatan kurs rupiah juga dipengaruhi pernyataan dovish dari Federal Reserve (The Fed).

    Gubernur The Fed Jerome Powell memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS diturunkan dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen.

    Adapun penurunan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) diperkirakan dari posisi saat ini 4,25-4,50 basis points (bps) saat ini menjadi 3,75-4,00 bps.

    Berdasarkan informasi Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), The Fed sudah diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan FFR di kisaran 4,25 – 4,50 persen.

    Namun, proyeksi ekonomi terbaru dari para pejabat The Fed menjadi sorotan utama mengingat risiko resesi meningkat akibat kebijakan perdagangan yang agresif.

    Saat ini, sentimen pasar menunjukkan kekhawatiran bahwa tarif impor AS dapat memperburuk inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Pasar juga mencermati pernyataan The Fed terkait potensi pemangkasan suku bunga di semester kedua tahun ini.

    Sumber : Antara

  • IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen domestik dan global

    IHSG diprediksi mendatar seiring sentimen domestik dan global

    Pada perdagangan Jumat (21/3), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi, dengan rentang perdagangan di level 6.318 hingga 6.440

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, diperkirakan bergerak mendatar seiring adanya sentimen domestik maupun global.

    IHSG dibuka menguat 7,02 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.388,69. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,25 poin atau 1,16 persen ke posisi 701,95.

    “Pada perdagangan Jumat (21/3), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi, dengan rentang perdagangan di level 6.318 hingga 6.440. Support di level 6.300,” sebut Tim Riset Mirae Asset Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Tim Riset Mirae menilai penguatan IHSG dalam dua hari terakhir tidak didukung oleh faktor fundamental yang kuat, lebih dipengaruhi oleh kebijakan relaksasi buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Net outflows asing masih berlanjut, kemarin investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp499,3 miliar, total net outflows asing di Maret 2025 mencapai Rp8,9 triliun (544 juta dolar AS), dan sepanjang tahun 2025, net outflow asing mencapai Rp30,8 triliun (1,9 miliar dolar AS).

    Tim Riset Mirae memandang bahwa ketidakpastian global maupun domestik saat ini cukup besar, sentimen global dipengaruhi oleh tensi perdagangan AS dengan mitra-mitra dagangnya dan ketidakpastian tentang kebijakan suku bunga The Fed.

    Sementara, dalam negeri, sentimen yang masih akan memberatkan adalah faktor ekonomi dan politik.

    Dari sisi ekonomi, pasar khawatir tentang kebijakan fiskal pemerintah, termasuk inisiatif belanja sosial yang ambisius oleh Prabowo di tengah penurunan penerimaan pajak.

    Sementara dari sisi politik, isu mundurnya Sri Mulyani dan rencana perubahan legislatif militer yang dapat memperluas peran militer dalam lembaga sipil, menambah ketidakpastian.

    Tim Riset Mirae merasa beberapa perkembangan tersebut akan menyebabkan pasar saham Indonesia masih mengalami fluktuasi yang tinggi.

    Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup sedikit melemah pada Kamis (20/01) setelah bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah. Investor menganalisis berbagai data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat serta pernyataan kebijakan Federal Reserve terkait kekhawatiran atas tarif.

    Indeks Dow Jones Industrial Average turun 11,31 poin 0,03 persen menjadi 41.953,32, sementara S&P 500 melemah 12,40 poin atau 0,22 persen menjadi 5.662,89, dan Nasdaq Composite turun 59,16 poin atau 0,33 persen ke level 17.691,63.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 93,54 poin atau 0,00 persen ke level 37.874,61, indeks Shanghai melemah 9,85 poin atau 0,29 persen ke posisi 3.402,52, indeks Kuala Lumpur menguat 0,01 poin atau 0,00 persen ke posisi 1.505,81, dan indeks Straits Times melemah 23,36 poin atau 0,60 persen ke 3.923,78.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonomi Indonesia Masih Tangguh Meski IHSG Sempat Anjlok, Optimisme Tetap Terjaga – Halaman all

    Ekonomi Indonesia Masih Tangguh Meski IHSG Sempat Anjlok, Optimisme Tetap Terjaga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 6 persen pada sesi pertama perdagangan Selasa (18/3/2025), yang sempat memicu penangguhan perdagangan (trading halt) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Meski begitu, setelah itu, pasar saham Indonesia sudah mulai pulih, dengan IHSG kembali menunjukkan kenaikan setelah penurunan tersebut.

    Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump dan penantian suku bunga Bank Indonesia yang masih menunggu kepastian

    Meski begitu, ia meyakini penurunan ini hanya bersifat sementara dan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

    Adanya Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diharapkan meningkatkan investasi ke Indonesia yang bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

    “Mudah-mudahan saja Danantara bisa mampu meningkatkan kinerja investasi. Karena ini akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru,” katanya lewat keterangan, Kamis (20/3/2025).

    Menurutnya, ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh positif meskipun pasar saham mengalami penurunan, tergantung pada faktor-faktor lain seperti konsumsi domestik yang kuat, investasi publik, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

    Adapun kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada pada konsumsi rumah tangga yang kuat atau household consumption dan investasi.

    Nafan menjelaskan pemerintah harus menggerakkan investasi supaya pertumbuhan ekonomi rata-rata bisa bertumbuh lebih dari angka 5 persen.

    “Tapi memang untuk kedepannya kalau kita tidak ingin stuck di level 5 persen tentunya investment juga harus ditumbuhkan. Sebagai bagian dari GDP seperti itu,” ucap Nafan.

    Nafan menambahkan, pasar saham memang cenderung sepi menjelang Hari Raya Idul Fitri dan diperkirakan akan kembali normal setelah bulan Ramadan. 

    Prabowo Akan Temui Pelaku Pasar Saham

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana menemui pelaku pasar saham atau investor untuk mendengar langsung kekhawatiran mereka terkait fluktuasi IHSG.

    “Nanti Presiden akan bertemu dengan para investor market,” kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Luhut menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan fiskal untuk menghindari dampak negatif terhadap pasar. 

    Menanggapi ketidakpercayaan sebagian investor terhadap pasar saham, Luhut optimistis bahwa IHSG akan kembali pulih. 

    “Ya ada saja bisa terjadi peristiwa sejenis. Tapi saya pikir hari ini rebound. Kita awasi lah dengan cermat ke depan semua,” pungkasnya.

  • Prabowo Panggil Airlangga, Sri Mulyani, dan Luhut

    Prabowo Panggil Airlangga, Sri Mulyani, dan Luhut

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengambil langkah cepat dalam menanggapi gejolak pasar modal yang terjadi baru-baru ini. Pada Rabu, 19 Maret 2025, ia memanggil tiga tokoh penting dalam bidang ekonomi ke Istana Kepresidenan Jakarta.

    Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

    Pemanggilan ini diduga kuat berkaitan dengan penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memaksa Bursa Efek Indonesia untuk menghentikan sementara perdagangan pada hari Selasa, 18 Maret 2025.

    Airlangga Hartarto menjadi yang pertama tiba di Istana, namun ia memberikan jawaban yang singkat dan terkesan hati-hati kepada para wartawan yang menunggunya. Ia hanya menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan pembahasan bersama DEN, dan mereka akan mendengarkan masukan dari dewan tersebut.

    “Ini kan ada DEN, kita mendengarkan DEN,” kata Airlangga singkat dalam wawancara cegat kepada media. Seperti yang dikutip dari ANTARA.

    Meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut, pernyataan Airlangga mengindikasikan bahwa pertemuan ini akan berfokus pada upaya untuk memahami dan mengatasi penyebab penurunan IHSG, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan pasar.

    Kedatangan Sri Mulyani tak lama berselang, menambah spekulasi mengenai urgensi pertemuan ini. Namun, Sri Mulyani memilih untuk tidak memberikan komentar dan hanya memberikan senyuman kepada para awak media.

    Setelah kehadiran Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, perhatian tertuju pada Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), yang juga dipanggil oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sama seperti kedua rekannya, Luhut memilih untuk tidak memberikan keterangan rinci mengenai agenda rapat yang akan mereka hadiri. Ia hanya memberikan jawaban singkat, menyatakan bahwa informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah rapat selesai.

    Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh gejolak signifikan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Selasa, perdagangan saham mengalami penurunan tajam yang memaksa BEI untuk memberlakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt).

    Langkah ini diambil pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 5 persen. Pada penutupan sesi I perdagangan, IHSG tercatat melemah 395,87 poin atau 6,12 persen, mencapai posisi 6.076,08. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mengalami penurunan signifikan sebesar 38,27 poin atau 5,25 persen, berada di posisi 691,08.

    Meskipun sempat mengalami pembekuan perdagangan di sesi I, pada penutupan perdagangan sore hari Selasa, IHSG menunjukkan sedikit pemulihan. Namun, indeks tetap ditutup melemah sebesar 248,56 poin atau 3,84 persen, berada di posisi 6.223,39.

    Indeks LQ45 juga mengalami penurunan, meskipun tidak separah sesi I, dengan penurunan sebesar 20,34 poin atau 2,79 persen, mencapai posisi 709,01. Fluktuasi tajam ini menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi di pasar modal Indonesia, yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan para pelaku pasar.***(Riva Siti Rahmadani_INABA)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Anjlok Drastis, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS: Solusi atau Risiko Baru?

    IHSG Anjlok Drastis, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS: Solusi atau Risiko Baru?

    PIKIRAN RAKYAT- Pasar modal Indonesia mengalami tekanan besar setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok drastis hingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) pada 18 Maret 2025.

    Kejatuhan ini menjadi yang pertama sejak pandemi COVID-19 pada 2020. IHSG sempat menyentuh titik terendah di level 6.011 sebelum akhirnya ditutup turun 3,84 persen di posisi 6.223. Sektor teknologi menjadi yang paling terdampak dengan penurunan mencapai 9,77 persen.

    Beberapa faktor utama yang mendorong penurunan IHSG antara lain tekanan jual yang berlangsung selama empat hari berturut-turut, saham DCI Indonesia yang terkena auto reject bawah (ARB) selama tiga hari, serta laporan keuangan Chandra Asri Pacific yang tidak memenuhi ekspektasi investor.

    Selain itu, keputusan Goldman Sachs dan Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menambah kekhawatiran pasar. Munculnya rumor mengenai dua menteri ekonomi yang akan mengundurkan diri turut meningkatkan ketidakpastian, menyebabkan investor asing menarik dana dalam jumlah besar dan investor ritel melakukan aksi jual massal.

    Sebagai respons cepat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan emiten melakukan buyback saham tanpa harus mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Langkah ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham dan mengembalikan kepercayaan investor. Beberapa perusahaan besar langsung memanfaatkan kebijakan ini, termasuk pengusaha nasional Garibaldi “Boy” Thohir yang membeli 7,3 juta lembar saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).

    Pada hari pengumuman kebijakan tersebut, IHSG yang sebelumnya jatuh hingga 7,1 persen berhasil rebound sekitar 1 persen. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat peningkatan transaksi harian, yang mengindikasikan mulai adanya pemulihan kepercayaan di pasar modal.

    Meskipun buyback saham dapat memberikan stabilitas jangka pendek, kebijakan ini juga menimbulkan sejumlah risiko. Salah satunya adalah potensi penyalahgunaan oleh pemegang saham mayoritas untuk mengamankan kendali tanpa proses deliberasi terbuka. Selain itu, tindakan buyback dalam situasi pasar yang tidak stabil dapat meningkatkan spekulasi yang justru memperburuk volatilitas. Dari sisi keuangan perusahaan, buyback dalam jumlah besar bisa mengganggu likuiditas dan menghambat ekspansi bisnis. Penelitian juga menunjukkan bahwa buyback saham tanpa RUPS tidak selalu berdampak signifikan terhadap return saham atau volume perdagangan dalam jangka panjang.

    Pasar modal Indonesia masih menghadapi ketidakpastian, tergantung pada dinamika politik dan kondisi ekonomi global. Jika tekanan jual terus berlangsung, ada kemungkinan tren penurunan lebih dalam akan terjadi. Namun, jika kepercayaan investor kembali pulih dan pasar menemukan titik keseimbangan baru, pemulihan bisa berlangsung lebih cepat. OJK menyatakan akan terus menyiapkan langkah-langkah tambahan guna menjaga stabilitas pasar. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pasar Saham Ambruk, Sandiaga Uno: Waktunya Beli Saham?

    Pasar Saham Ambruk, Sandiaga Uno: Waktunya Beli Saham?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno memberikan sindiran di tengah anjloknya pasar saham Indonesia.

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Sandiaga Uno menyindir dengan menyebut saatnya berinvestasi.

    Padahal, saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki masa-masa sulit.

    “IHSG anjlok?! Saatnya berinvestasi?,” tulisnya dikutip Kamis (20/3/2025)

    Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang luar biasa dalam beberapa hari terakhir.

    Pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/3), IHSG terjun bebas hingga 395,87 poin atau 6,12 persen, menutup sesi di level 6.076,08.

    Hal ini memaksa, Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan selama 30 menit setelah IHSG anjlok lebih dari 5 persen.

    Dan per hari ini IHSG menguat 70,01 poin atau 1,11 persen ke 6.381 pada sesi terakhir perdagangan Kamis (20/3/2025).

    Pada penutupan perdagangan,  terdapat 318 saham menguat, 286 saham melemah dan 353 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp11,2 triliun dari 16,1 miliar saham yang diperdagangkan.

    (Erfyansyah/fajar)

  • IHSG Anjlok, Gimana Dampaknya ke Industri Otomotif?

    IHSG Anjlok, Gimana Dampaknya ke Industri Otomotif?

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sampai mencapai level terendah, 6.011,8 pada Selasa (18/3). Hal itu bikin Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada Selasa (18/3) pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Apakah anjloknya IHSG berpengaruh ke industri otomotif?

    Dijelaskan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, pihaknya berharap masalah ini bisa segera diselesaikan sehingga investor nyaman berbisnis di Indonesia.

    “Saya rasa tidak hanya Indonesia. Seluruh dunia juga, beberapa negara mengalami indeks yang merosot. Wall Street aja merosot. Kita berharap ini tidak berlangsung lama, cepat diselesaikan. Kita berharap pemerintah bisa kasih positive sign ke investor, sehingga harapannya mereka masuk lagi,” ungkap Bob di sela-sela acara buka bersama Toyota Indonesia di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    “Karena Indonesia itu potensi marketnya besar. Kemudian penduduknya masih muda. Demand-nya akan meningkat terus. Kemudian kalau kita masuk ke green, kita punya sumber karbon yang bisa menyerap karbon yang luar biasa, ada hutan, geothermal. Jadi nggak ada alasan pesimis untuk Indonesia, yang penting semua stakeholder bisa kompak,” tambah Bob.

    Kabar terbaru hari ini, Kamis (20/3), IHSG dikabarkan menguat 63,85 poin atau 1,01 persen ke posisi 6.375,51. Dikutip dari situs Antara, hal itu terjadi seiring pelaku pasar merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) dan The Fed yang menahan tingkat suku bunga acuannya.

    Kembali ke industri otomotif Indonesia, Bob berharap tahun ini kondisi market kurang lebih sama seperti tahun lalu. Bob juga berharap pemerintah Indonesia bisa memberi insentif ke konsumen otomotif, karena itu bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    “Jadi domestic market itu harus jadi prime mover. Jadi dalam beberapa kesempatan dengan pemerintah, kita minta ‘tolong dong pak dikasih insentif konsumen kita di dalam negeri’. Kalau dia daya belinya kembali, itu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi. Tapi dari sisi pemerintah, mereka juga bilang sedang berada dalam fiskal terbatas,” ungkap Bob.

    Bob menambahkan, pemberian insentif kepada industri otomotif terbukti bisa meningkatkan revenue. Dan di sisi lain, peningkatan pajak tak selalu berakhir pada peningkatan revenue. Bisa sebaliknya.

    “Jadi kita berharap pemerintah menempuh yang pertama itu, memberikan relaksasi yang pada akhirnya revenue dari pajak itu akan naik. Itu tak hanya pengalaman kita saat Covid-19 lalu, negara-negara lain juga begitu. Di Jepang ada satu kota, Nagoya misalnya, mereka memberikan insentif dan dalam 3 tahun revenue-nya naik. Itu Jepang yang konsumsinya sudah turun. Indonesia yang konsumsinya bagus, saya yakin akan cepat return-nya ke revenue pemerintah,” tukas Bob

    (lua/dry)

  • Ekonom: “Buyback” tanpa RUPS beri fleksibilitas emiten stabilkan saham

    Ekonom: “Buyback” tanpa RUPS beri fleksibilitas emiten stabilkan saham

    kebijakan ‘buyback’ saham tanpa RUPS dapat berdampak kepada kenaikan harga saham dalam jangka pendek

    Jakarta (ANTARA) – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto ​​​​menilai kebijakan “buyback” atau pembelian kembali tanpa RUPS yang baru diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar yang tinggi.

    Namun, menurutnya, kebijakan buyback saham tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) hanya akan berdampak dalam jangka pendek terhadap kenaikan harga saham.

    “Saya rasa kebijakan buyback saham tanpa RUPS dapat berdampak kepada kenaikan harga saham dalam jangka pendek, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar yang tinggi,” ujar Rully dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Ia menilai efektivitas kebijakan itu dalam jangka panjang masih belum terlalu jelas, karena buyback saham tidak dapat secara langsung mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level sebelumnya.

    Bahkan, Ia menilai ada risiko dari sisi governance, yang mana tanpa RUPS, transparansi oleh perusahaan dalam melakukan buyback saham kemungkinan akan berkurang.

    “Kebijakan ini mungkin hanya memberikan solusi sementara tanpa menyelesaikan akar permasalahan,” ujar Rully.

    Rully menilai saat ini problem utama dari pelemahan IHSG sepanjang tahun 2025 adalah rendahnya tingkat optimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS diterapkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 September 2024, mengalami tekanan yang terindikasi dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari “highest to date”.

    Kebijakan ini sudah disampaikan kepada direksi perusahaan terbuka, melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025 dan akan berlaku selama enam bulan setelah tanggal surat dikeluarkan oleh OJK.

    Pelaksanaan buyback saham karena kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan juga wajib memenuhi ketentuan POJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Sesi I Menguat 0,90 Persen, Sektor Teknologi Memimpin

    IHSG Sesi I Menguat 0,90 Persen, Sektor Teknologi Memimpin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I, Kamis (20/3/2025).

    Sejak awal perdagangan, IHSG sudah bergerak ke atas setelah dua hari lalu mengalami penurunan tajam yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan atau trading halt.

    Pada penutupan sesi I hari ini, IHSG menguat 0,90 persen atau 56,97 poin ke level 6.368,6. Sepanjang sesi ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.359 hingga 6.446.

    Total volume perdagangan mencapai 9,44 miliar lembar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp 6,37 triliun dari 674.256 kali transaksi.

    Secara keseluruhan, terdapat 290 saham yang mengalami kenaikan, 265 saham terkoreksi, dan 238 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

    Sektor teknologi pada sesi ini menguat paling besar hingga 10 persen, diikuti sektor barang baku yang menguat 1,4 persen, energi 1,1 persen, transportasi 1 persen, dan sektor infrastruktur 0,6 persen. Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor keuangan sebesar 0,9 persen dan sektor barang konsumsi primer 0,6 persen.

    Di sisi lain, saat IHSG menguat pada sesi I hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menguat. Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada di level Rp 16.470 per dolar AS, menguat 61 poin atau 0,37 persen.