Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin

    Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom/am

    IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.197,99.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,36 poin atau 0,79 persen ke posisi 686,38.

    Sumber : Antara

  • XLSmart Resmi Lahir, Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Efektif Beroperasi 16 April 2025 – Page 3

    XLSmart Resmi Lahir, Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren Efektif Beroperasi 16 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – XL Axiata dan Smartfren resmi mengumumkan penggabungan usaha atau merger menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart, Selasa (25/3/2025). 

    Dalam merger senilai lebih dari Rp 104 triliun ini, XLSmart akan menjadi perusahaan telekomunikasi dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan.

    Pengumuman ini disampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) masing-masing entitas secara terpisah.  

    Disebutkan, tanggal efektif penggabungan menjadi XLSmart atau legal day one akan terjadi pada 16 April 2025. 

    Adapun merger ini mendapatkan persetujuan dari regulator yakni Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Setelah merger, XLSmart diproyeksikan akan mendapatkan pendapatan proforma Rp 45,8 triliun dengan pangsa pasar gabungan 25 persen. 

    Dari segi pelanggan, jumlah pelanggan yang dikelola sebanyak 94,5 juta pelanggan. Jumlah pelanggan ini merupakan gabungan dari pelanggan XL Axiata sebanyak 58,8 juta pelanggan dan Smartfren 35,5 juta pelanggan.  

    CEO XLSmart Rajeev Sethi mengatakan, merger akan menciptakan perusahaan telekomunikasi yang lebih kompetitif dan inovatif. XLSmart juga akan memperluas jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan. 

    “Dengan menggabungkan keunggulan XL Axiata dan Smartfren, kami berkomitmen meningkatkan pengalaman pelanggan, memperluas jaringan dan membawa layanan digital lebih berkualitas bagi masyarakat,” kata Rajeev.

     

  • Direstui Merger, Operator XLSmart Resmi Beroperasi 16 April 2025

    Direstui Merger, Operator XLSmart Resmi Beroperasi 16 April 2025

    Jakarta

    Pemegang saham XL Axiata dan Smartfren menyetujui terjadinya penggabungan kedua operator seluler menjadi XLSmart. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), XLSmart akan resmi beroperasi pada 16 April 2025 mendatang.

    Merger perusahaan telekomunikasi ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari regulator, yaitu Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aksi korporasi ini juga telah mendapatkan persetujuan secara prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Langkah ini akan menciptakan perusahaan telekomunikasi yang lebih kompetitif dan inovatif. Dengan menggabungkan keunggulan, XL Axiata dan Smartfren, kami berkomitmen meningkatkan pengalaman pelanggan, memperluas jaringan, dan membawa layanan digital yang lebih berkualitas bagi masyarakat,” ujar CEO XLSmart Rajeev Sethi di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Dengan disetujuinya merger XL Axiata dan Smartfren menjadi XLSmart, maka operator seluler ini akan menjadi kekuatan baru menghadapi persaingan dengan Indosat Ooredoo Hutchison dan Telkomsel di industri seluler Tanah Air.

    Berbeda dengan pucuk kepemimpinan kedua operator seluler sebelumnya, XLSmart akan dinakhodai seorang ekspat asal Bangladesh. Punya pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang telekomunikasi mancanegara, Rajeev menyakini dapat memimpin XLSmart ke depannya.

    “Pengalaman saya mentransformasi perusahaan di berbagai pasar mengajarkan bahwa keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada bagaimana kita mengintegrasikan budaya, talenta, dan strategi operasional,” ucapnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Rajeev merupakan bos operator seluler di Bangladesh, tepatnya sebagai pemimpin CEO Robi Axiata, anak usaha Grup Axiata.

    “XLSmart yang akan datang bisa menghadirkan kombinasi terbaik dari XLAxiata dan Smartfren untuk menciptakan perusahaan yang lebih kuat, inovatif, dan berorientasi pada pelanggan,” kata Rajeev.

    XL Axiata dan Smartfren menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada hari ini, Selasa (25/3/2025). Setelah itu, diharapkan akan melahirkan entitas perusahaan seluler baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren, yaitu XLSmart.

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart. Kesepakatan tersebut penggabungan perusahaan senilai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menetapkan XLSmart, entitas operator seluler baru hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, harus mengembalikan lebar pita 2 x 7,5 MHz ke negara.

    (agt/agt)

  • Ini Biang Kerok Rupiah Makin Ambrol – Page 3

    Ini Biang Kerok Rupiah Makin Ambrol – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah Indonesia (IDR) pada 25 Maret 2025 menunjukkan fluktuasi yang cukup dinamis. Fliktuasi rupiah terhadap dolar AS ini mencerminkan sifat volatilitas pasar mata uang.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa pagi di Jakarta melemah sebesar 42 poin atau 0,26 persen menjadi 16.610 per dolar AS dari sebelumnya 16.568 per dolar AS.

    Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai kepercayaan investor terhadap bursa saham yang melemah memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa pagi.

     “Kepercayaan investor terhadap bursa saham dalam negeri, turut memberikan tekanan ke rupiah. Pesimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terefleksi di pergerakan indeks saham BEI (Bursa Efek Indonesia),” ujarnya dikutip dari Antara.

    Berdasarkan laman konversi mata uang Wise mencatat rata-rata nilai tukar USD/IDR dalam 30 hari terakhir sekitar Rp 16.418,25 dan rata-rata 90 hari terakhir sekitar Rp 16.311,03. Namun, pada 25 Maret 2025, Wise mencatat nilai tukar USD/IDR sekitar Rp 16.625.

    Perlu diingat bahwa nilai tukar ini bersifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat, selalu periksa situs web penyedia layanan keuangan terpercaya atau aplikasi konverter mata uang real-time.

    Jangan mengandalkan hanya satu sumber informasi, karena perbedaan angka bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk perbedaan waktu dan metode perhitungan.

  • Resmi Catatkan Perdana Saham di BEI, Produsen Permen Yupi Kantongi Dana Rp2,04 Triliun – Halaman all

    Resmi Catatkan Perdana Saham di BEI, Produsen Permen Yupi Kantongi Dana Rp2,04 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Produsen permen, PT Yupi Indo Jelly Gum resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3/2025).

    Pada pembukaan perdagangan perdana, saham YUPI berada di level Rp 2.440 per saham atau naik 2,09 persen

    Dalam pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), YUPI menawarkan maksimal 854,44 juta saham atau setara dengan 10?ri modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. 

    YUPI memasang harga IPO Rp 2.390 per saham, sehingga total dana terhimpun dari IPO senilai Rp2,04 triliun.

    Direktur Utama YUPI, Yohanes Teja mengatakan, dana yang dikumpulkan perusahaan dari IPO ini akan difokuskan untuk membangun pabrik baru di Nganjuk.

    Selain itu, dana IPO  juga akan digunakan sebagai modal kerja untuk rencana ekspansi bisnis ke pasar domestik maupun internasional.

    “Melalui strategi ekspansi yang matang, kami yakin YUPI akan memperluas jejaknya di pasar global sambil terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di dalam negeri,” kata Yohanes di kantor BEI, dikutip dari Kontan.

    Untuk mencapai target tersebut, YUPI menyiapkan rencana pertumbuhan secara komprehensif. Hal ini mencakup peningkatan pangsa pasar dalam negeri dan percepatan penetrasi pasar internasional. Namun, sayangnya Yohanes tak memaparkan negara tujuan dalam hal ekspansi.

    Strategi pertumbuhan dengan target utama menggandakan pasar untuk segmen anak-anak dan generasi muda, termasuk orang dewasa. 

    “Perusahaan meyakini strategi ekspansi ini akan memperkuat bisnis yang telah memiliki performa solid,” jelasnya.

    Dalam setahun terakhir, laba YUPI meningkat 10% secara year on year (YoY) menjadi Rp 484 miliar pada September 2024. Laba YUPI bertumbuh rata-rata 19,6% sejak 2021 hingga 2023.

    Sementara pendapatan YUPI meningkat rata-rata 16,3 ?lam tiga tahun, dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,1 triliun di 2023.

     

    Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Resmi Melantai di Bursa, Harga Saham YUPI Naik 2,09%

  • IHSG Sesi I Menguat 65 Poin, Sektor Kesehatan Pimpin Kenaikan

    IHSG Sesi I Menguat 65 Poin, Sektor Kesehatan Pimpin Kenaikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini menunjukkan tren positif dengan bertahan di zona hijau. Pada perdagangan Selasa (25/3/2025), IHSG tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 65 poin atau meningkat 1,06% ke level 6.226.

    Pergerakan indeks ini mencerminkan optimisme pelaku pasar, dengan sebanyak 307 saham mencatatkan penguatan, sementara 265 saham mengalami pelemahan, dan 210 saham lainnya stagnan tanpa perubahan harga.

    Selama sesi pertama pergerakan IHSG hari ini, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau cukup tinggi. Volume transaksi saham mencapai 7,2 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,3 triliun. Frekuensi perdagangan juga cukup aktif, dengan total transaksi yang dilakukan mencapai 503.851 kali.

    Dari sisi sektoral, sebagian besar sektor mencatatkan kenaikan. Sektor kesehatan menjadi pendorong utama dengan lonjakan tertinggi sebesar 2,05%.

    Kinerja positif juga terlihat pada sektor keuangan yang menguat 1,55%, sektor teknologi yang naik 0,76%, sektor konsumsi primer yang bertambah 0,70%, sektor energi yang meningkat 0,68%, serta sektor transportasi yang mengalami kenaikan 0,51%.

    Di sisi lain, hanya satu sektor yang mengalami pelemahan, yaitu sektor industri yang mencatatkan penurunan sebesar 1,87 poin atau setara dengan 0,20%.

    Sementara itu, indeks saham unggulan juga menunjukkan pergerakan beragam. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sebesar 1,46%, sementara Jakarta Islamic Index (JII) menguat sebesar 0,21%.

    Di sisi lain, indeks Investor33 mencatatkan penguatan sebesar 1,48%, mencerminkan minat investor terhadap saham-saham unggulan tertentu.

    Dengan dinamika IHSG yang cukup positif di sesi pertama ini, pelaku pasar masih menantikan arah pergerakan IHSG di sesi kedua dan bagaimana faktor eksternal maupun internal akan memengaruhi laju indeks sepanjang hari ini.

  • Rupiah Terperosok ke Level Terlemah Sejak 1998, Mungkinkah Tembus Rp17.000?

    Rupiah Terperosok ke Level Terlemah Sejak 1998, Mungkinkah Tembus Rp17.000?

    PIKIRAN RAKYAT – Nilai tukar rupiah kembali tertekan. Pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, rupiah melemah sebesar 42 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.568 per dolar AS. Pelemahan ini mencatatkan level terlemah sejak krisis moneter 1998.

    Penyebab Rupiah Melemah

    Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, pelemahan rupiah dipicu oleh sikap hati-hati investor terhadap potensi risiko dari tarif perdagangan Amerika Serikat (AS).

    “Pelaku pasar menilai potensi risiko dari tarif perdagangan AS yang akan datang. Sentimen pasar bersikap hati-hati menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai 2 April,” tuturnya.

    Donald Trump mengulangi ancamannya pada Minggu 16 Maret 2025 terkait tarif timbal balik, yang diperkirakan memperparah ketegangan perdagangan global. Akibatnya, pasar global diliputi ketidakpastian.

    Selain faktor eksternal, kondisi ekonomi dalam negeri juga menambah tekanan pada rupiah. Banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran berdampak pada daya beli masyarakat, yang masih belum pulih sejak akhir tahun lalu.

    “Di 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024, yang ternyata berlanjut di dua bulan pertama 2025 ini,” ujar Ibrahim Assuabi.

    Lebaran yang biasanya menjadi momentum pemulihan konsumsi pun diprediksi tidak akan berjalan optimal.

    “Perputaran uang selama periode lebaran biasanya cenderung meningkat. Tapi kali ini, daya beli yang lemah bisa meredam dampak positif itu bagi sektor ritel, pariwisata, makanan dan minuman, serta transportasi,” ucap Ibrahim Assuabi.

    Kepercayaan Investor di Bursa Saham Tergerus

    Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menyoroti bahwa pelemahan rupiah juga dipicu oleh menurunnya kepercayaan investor terhadap pasar modal dalam negeri.

    “Kepercayaan investor terhadap bursa saham dalam negeri turut memberikan tekanan ke rupiah. Pesimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terefleksi di pergerakan indeks saham BEI (Bursa Efek Indonesia),” katanya.

    Sejak awal tahun, IHSG tercatat melemah 931,21 poin atau 13,13 persen year-to-date (ytd), dari posisi 7.164 pada 2 Januari 2025 ke 6.161,22 per 24 Maret 2025. Ditambah lagi, indeks dolar AS juga naik ke kisaran 104,30 dari sebelumnya 104,10. Ini makin menekan posisi rupiah.

    “Pasar masih mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang akan segera diberlakukan tanggal 2 April, serta kekhawatiran baru dari konflik di Timur Tengah,” tutur Ariston Tjendra.

    Terlemah Sejak 1998

    Pada pukul 09.10 WIB, rupiah menembus Rp16.620 per dolar AS atau melemah 0,39 persen, menjadikannya level terlemah sejak krisis moneter 1998.

    Pada saat pandemi lima tahun lalu, rupiah sempat menyentuh Rp16.575 per dolar AS. Sementara saat krisis moneter 1998, rupiah terpuruk hingga Rp16.650 per dolar AS pada 17 Juni 1998.

    Di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), rupiah diperdagangkan di level Rp16.667 per dolar AS untuk kontrak satu bulan. Mayoritas mata uang Asia pun ikut melemah, dengan baht Thailand memimpin pelemahan 0,52 persen.

    Akankah Tembus Rp17.000?

    Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan, memperingatkan bahwa tren ini berpotensi membawa rupiah ke level Rp17.000 per dolar AS — atau bahkan lebih buruk.

    “Kalau melihat tren seperti ini, kemungkinan kurs rupiah akan tembus Rp17.000 sangat besar, bahkan bisa lebih buruk dari itu,” ucapnya.

    Menurut Anthony Budiawan, stabilisasi rupiah menjadi tanggung jawab Bank Indonesia yang seharusnya independen dari pemerintah.

    Selama periode Gubernur Bank Indonesia di bawah Perry Warjiyo sejak Mei 2018, rupiah sudah terdepresiasi dari sekitar Rp14.000 per dolar AS menjadi lebih dari Rp16.500 saat ini. Bank Indonesia nampaknya tidak berdaya menjaga rupiah agar tidak terus melemah.

    Padahal, dia mengatakan fundamental ekonomi Indonesia sangat bagus. Jadi, seharusnya tidak ada alasan nilai tukar rupiah melemah. Namun, faktanya nilai tukar rupiah terus melemah.

    “Kenapa? Apakah berarti ada salah kebijakan? Hanya Bank Indonesia yang dapat menjelaskannya,” ujar Anthony Budiawan.

    Pasar kini menanti respons dan kebijakan yang akan diambil Bank Indonesia untuk memperkuat rupiah dan menahan agar kurs tidak semakin terperosok.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Yupi Resmi IPO, Bidik Ekspansi ke Pasar Global

    Yupi Resmi IPO, Bidik Ekspansi ke Pasar Global

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/3/2025). Sahamna sempat naik 2,09% ke level Rp 2.440 per lembar setelah prosesi initial public offering (IPO) YUPI saat pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, tetapi turun 6,28% ke Rp 2.240 per lembar pada pukul 10.21 WIB.

    Dalam IPO ini, YUPI melepas 854,4 juta saham atau 10% dari modal disetor dengan harga Rp 2.390 per lembar. Total dana yang dihimpun mencapai Rp 2,04 triliun.

    Direktur Utama YUPI Yohanes Teja menyatakan, dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur, serta sebagai modal ekspansi bisnis ke pasar domestik dan internasional.

    “Kami optimistis dapat memperkuat posisi YUPI di pasar domestik sekaligus memperluas ekspansi internasional,” ujar Yohanes di BEI, Jakarta pada Selasa (25/3/2025).

    Perusahaan menggandeng CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, serta OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

    Laba perusahaan naik 10% secara year on year (yoy) menjadi Rp 484 miliar pada September 2024, dengan pertumbuhan rata-rata 19,6% sejak 2021.

    Pendapatan juga meningkat rata-rata 16,3% dalam tiga tahun terakhir, dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,1 triliun pada 2023.

    Dengan pencatatan perdana ini, IPO YUPI menjadi langkah strategis untuk memperkuat bisnis dan ekspansi global. Perusahaan optimistis dapat terus tumbuh dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri permen kenyal, baik di dalam maupun luar negeri.

  • IHSG Menguat Pagi Ini! Apa yang Mendorong Pergerakan Pasar?

    IHSG Menguat Pagi Ini! Apa yang Mendorong Pergerakan Pasar?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini dengan performa positif. 
     
    Melansir data RTI, Selasa, 25 Maret 2025, IHSG dibuka menguat di level 6.196,98 dan terus menunjukkan tren naik. Pada pukul 09.14 WIB, indeks tercatat naik 0,93 persen atau bertambah 58,08 poin menjadi 6.218,3.
     
    Pergerakan positif ini didorong oleh kenaikan harga pada 291 saham emiten, sementara 140 saham melemah dan 174 lainnya stagnan. Volume perdagangan mencapai 1,288 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,53 triliun.
     

    Mengapa IHSG volatil dalam beberapa hari terakhir?

    Pergerakan IHSG dalam beberapa waktu terakhir memang cukup fluktuatif. Melansir Antara, menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, volatilitas ini lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dan politik dalam negeri.

    “Yang terjadi di pasar modal Indonesia dalam beberapa waktu terakhir merupakan suatu gambaran persepsi pelaku pasar. Kita tidak bicara fundamental, tetapi persepsi yang tumbuh di investor,” ujar Iman
     
    Salah satu contoh volatilitas yang terjadi adalah pada perdagangan Senin, 24 Maret 2025. Pada sesi pertama, IHSG sempat turun tajam hingga 4,17 persen atau 261,22 poin ke level 5.996,96. 
     
    Namun, setelah pengumuman struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di sesi kedua, IHSG mulai membaik dan akhirnya hanya melemah 1,55 persen atau 96,96 poin di level 6.161,22.
     
    “Kalau kita lihat, indeks sempat turun menyentuh hampir lima persen. Lalu, ketika pengumuman Danantara itu kembali menjadi berkurang negatifnya. Itu sebagai bukti bahwa Indonesia butuh persepsi,” tutur Iman.
     

    BPI Danantara dan dampaknya bagi pasar modal
    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa kehadiran BPI Danantara membawa dampak positif bagi pasar modal Indonesia, terutama bagi investor ritel yang saat ini aktif melakukan akumulasi saham.
     
    “Tentu bukan harapan, tetapi kita bersama- sama meyakini kalau keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pasar modal Indonesia, khususnya kepada investor, khususnya investor retail yang akhir- akhir ini melakukan akumulasi,” ujar Jeffrey.
     
    Bagi investor, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG sangat penting untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Selalu lakukan riset sebelum berinvestasi dan jangan terpancing oleh sentimen sesaat!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Danantara Tunjuk PT BKI jadi Holding Operasional

    Danantara Tunjuk PT BKI jadi Holding Operasional

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) atau Danantara Indonesia menunjuk PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI untuk menjadi holding operasional.

    Saat ini, BKI merupakan Holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey. Holding tersebut hasil penggabungan dari BKI, Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

    Terkait penunjukan tersebut, Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan BKI dipilih menjadi holding operasional di bawah Danantara karena perusahaan tersebut memiliki kondisi finansial yang sehat.

    “Parameter yang kita pilih adalah perusahaan-perusahaan yang paling sehat secara finansial. Paling sehat itu artinya tidak punya problem-problem finansial yang besar. Kita sudah memutuskan memilih BKI,” kata Dony di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 24 Maret.

    Nantinya, sambung Dony, akan dilakukan aksi korporasi dan konsolidasi untuk menjadikan BKI sebagai holding operasional Danantara. Dony bilang BKI juga akan berganti nama.

    “Nanti BKI-nya akan menjadi perusahaan baru di bawahnya, sehingga dengan demikian nanti yang akan dipakai adalah BKI sebagai holding yang akan diganti nama tentunya menjadi holding daripada Danantara untuk operasional,” ucap Dony.

    Setelah inbreng saham seluruh BUMN dilakukan ke BKI yang menjadi holding operasional, sambung Dony, maka Danantara akan kembali memetakan BUMN. Baik dari sisi konsolidasi bisnis, maupun kondisi holding-holding BUMN eksisting atau yang sebelumnya sudah terbentuk.

    “Jadi setelah ini (Danantara) di-launching, kemudian BUMN-BUMN yang sudah di inbrengkan ke dalam Holding Operasional, kita akan me-maping ulang seluruh BUMN kita. Akan terjadi nanti bisnis konsolidasi, termasuk me-review daripada existing holding yang sudah ada,” jelas Dony.

    Sekadar informasi, saat ini sudah ada 13 BUMN berstatus perusahaan terbuka yang sahamnya resmi dialihkan ke PT KBI. Pengalihan saham dengan skema inbreng ini diumumkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini.

    BUMN tersebut di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

    Lalu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

    Kemudian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).