Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Bos Garuda Buka-bukaan soal Merger dengan Pelita Air

    Bos Garuda Buka-bukaan soal Merger dengan Pelita Air

    Jakarta

    PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara soal rencana merger atau penggabungan usaha dengan maskapai milik PT Pertamina (Persero), yakni PT Pelita Air Service. Diketahui, merger ini masuk rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam program streamlining dan konsolidasi BUMN.

    Wakil Direktur Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro menyebut rencana merger masih dalam pembahasan pemegang saham Seri A perseroan, yakni Danantara. Kajian merger juga dilakukan bersama Pertamina sebagai induk usaha Pelita Air.

    “Ya, itu adalah satu yang kita masih dalam tahap pembicaraan dengan pemegang sahamnya, yaitu Danantara, dan juga dengan Pertamina,” ungkap Thomas dalam acara Public Expose secara virtual, Kamis (27/11/2025).

    Thomas tak menjelaskan skema merger lebih lanjut. Pasalnya, masih terdapat banyak opsi dalam skema aksi korporasi tersebut.

    “Sekarang ini kita sedang menjalankan kajian dan melihat beberapa opsi untuk hal tersebut. Jadi, saya belum bisa jawab secara detail, tapi itu sedang kita lakukan sekarang,” pungkasnya.

    Sebelumnya, isu konsolidasi maskapai pelat merah ini dikonfirmasi oleh Wamildan Tsani, yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ia menyebut isu merger masih dalam tahap awal penjajakan.

    “Terkait dengan wacana konsolidasi BUMN sektor penerbangan hingga saat ini masih berada di tahap awal penjajakan, dan terkait hal tersebut Perseroan masih terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait,” kata Wamildan dalam keterbukaan informasi dikutip, Selasa (16/9/2025).

    Belum lama ini, Pj Corporate Secretary Pelita Air, Patria Rhamadonna, juga sempat menjawab nasib merger dengan Garuda. Pelita Air mengaku akan mengikuti keputusan Danantara terkait penggabungan tersebut.

    Menurutnya, langkah Danantara menggabungkan Pelita Air dengan Garuda Indonesia untuk kepentingan bangsa dan negara. Patria mengatakan saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan di Danantara.

    “Kami sih mengikuti arahan dari pemegang saham lah ya. Apapun itu kami percaya bahwa keputusan itu diambil untuk kepentingan bangsa lah gitu ya. Sekarang sih masih intens dibicarakan ya gitu. Jadi kalau untuk target sih yang pasti kalau targetnya secepatnya,” katanya dalam Media Briefing Satgas Nataru di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    Tonton juga video “Efek Merger, Paramount Skydance akan PHK Seribu Karyawan”

    (ahi/ara)

  • IDXCarbon Bidik Realisasi Penjualan 1,4 Juta Ton Unit Karbon

    IDXCarbon Bidik Realisasi Penjualan 1,4 Juta Ton Unit Karbon

    Liputan6.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IDXCarbon tengah bersiap merealisasikan potensi transaksi besar dalam peta perdagangan karbon nasional.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan adanya sinyal kuat minat pembelian unit karbon dalam jumlah pasif, yakni mencapai 1,4 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e).

    Minap pembelian ini berkaitan erat dengan momentum konferensi iklim global, Conference of the Paties (COP) KE-30, yang diselenggarakan di Brasil.

    Angka ini menjadi indikator positif bagi likuiditas pasar karbon Indonesia yang terus mendorong pertumbuhannya oleh regulator dan pelaku pasar.

    Jeffrey menjelaskan bahwa permintaan tersebut bukan sekedar wacana, melainkan peluan bisnis nyata yang harus segera ditangkap.

    “Ada minat membeli 1,4 juta ton CO2 equivalent dari unit karbon yang tercatat di IDXCarbon,” ujar Jeffrey di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (25/11/2025).

    Hal ini menandakan bahwa kredit karbon asal Indonesia, khususnya yang berbasis alam dan energi terbarukan, memiliki daya tarik kompetitif di mata pembeli internasional yang membutuhkan offset emisi berkualitas tinggi.

    Momentum menuju COP30 di Brasil dinilai sangat strategis bagi Indonesia. Sebagai sesama negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia, posisi Indonesia dan Brasil menjadi sorotan utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.

    Rencana transaksi ini diharapkan dapat memecah kebuntuan likuiditas di bursa karbon dan membuktikan bahwa mekanisme perdagangan karbon di Indonesia telah berjalan sesuai standar global.

    Jika Jika terealisasi, ini akan menjadi salah satu tansaksi terbesar yang pernah dicatatkan IDXCarbon, memberikan sinyal kepercayaan kuat bagi investor dan pengembangan proyek hijau lainnya di tanah air.

    Perubahan iklim semakin menjadi tantangan global, termasuk bagi Indonesia, yang rentan terhadap dampaknya. Salah satu solusi yang berkembang adalah carbon storage dan kredit karbon, tetapi seberapa efektif langkah ini dalam menahan laju perubahan ikl…

  • IHSG ditutup melemah seiring “profit taking” pelaku pasar

    IHSG ditutup melemah seiring “profit taking” pelaku pasar

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelaku pasar melakukan aksi profit taking (ambil untung) di pasar saham Indonesia.

    IHSG ditutup melemah 48,36 poin atau 0,56 persen ke posisi 8.521,89 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,19 poin atau 0,72 persen ke posisi 857,16.

    “Bursa Asia bergerak mixed karena investor melakukan aksi ambil untung,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus alias Nico dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, pernyataan beberapa pejabat The Fed menimbulkan optimisme, yang mana Presiden The Fed New York John Williams memberikan sinyal bahwa ada ruang untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

    Seiring dengan itu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) baru-baru ini membuat pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 menjadi masuk akal.

    Terkait perang dagang global, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon, yang menjadi diskusi pertama mereka sejak menyepakati kesepakatan dagang pada bulan lalu, menandakan membaiknya hubungan China dan AS.

    Dari dalam negeri, perlambatan pertumbuhan kredit pada Oktober 2025 menyoroti berlanjutnya hambatan di sisi permintaan, meskipun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyuntikkan likuiditas sebesar Rp200 triliun pada awal September 2025.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gelar IPO, Superbank milik Emtek-Grab tawarkan Rp525-Rp695 per saham

    Gelar IPO, Superbank milik Emtek-Grab tawarkan Rp525-Rp695 per saham

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan bank digital milik Grup Emtek dan Grab yaitu PT Super Bank Indonesia atau Superbank berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public pffering (IPO) di pasar modal Indonesia dengan menetapkan harga penawaran awal (book building) sebesar Rp525-Rp695 per saham.

    Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 4,40 miliar saham atau setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, sehingga berpotensi meraih dana sebanyak-banyaknya Rp3,06 triliun, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa.

    Masa book building calon emiten ini berlangsung pada 25 November 2025-1 Desember 2025, masa penawaran umum pada 10-15 Desember 2025, dan masa penjatahan pada 15 Desember 2025.

    Kemudian, secara resmi akan melantai di BEI dengan kode saham SUPA pada 17 Desember 2025.

    Terkait penggunaan dana IPO, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan yaitu sekitar 70 persen untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit.

    Kemudian, sekitar 30 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal yang akan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2026 hingga lima tahun ke depan, guna pengembangan produk perseroan.

    Pengembangan produk meliputi pengembangan produk pendanaan, pembiayaan, dan sistem pembayaran dengan fokus pada solusi digital bagi ritel dan UMKM guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

    Selain itu, didukung oleh pengembangan teknologi informasi (IT) yang saling melengkapi, melalui investasi pada infrastruktur, sistem operasional, AI & data analytics, serta peningkatan cybersecurity untuk membangun fondasi digital yang kuat, aman, dan efisien.

    Dalam aksi korporasi IPO ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta PT Sucor Sekuritas.

    Kepemilikan Superbank saat ini sebesar 31,11 persen oleh PT Elang Media Visitama, selaku anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan sebesar 19,16 persen dimiliki oleh PT Kudo Teknologi Indonesia (KTI), yang merupakan entitas milik Grab Holding, Inc.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BEI kaji model demutualisasi yang optimal bagi pasar modal RI

    BEI kaji model demutualisasi yang optimal bagi pasar modal RI

    Jakarta (ANTARA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan proses penyusunan kajian dalam rangka mendukung Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai demutualisasi Bursa Efek.

    “Terkait RPP tentang demutualisasi, bursa efek masih proses penyusunan kajian untuk mendukung RPP tersebut, termasuk hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat demutualisasi berlaku efektif,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Nyoman menjelaskan, BEI tengah melakukan diskusi, serta melakukan komparasi beberapa model bentuk demutualisasi yang telah diterapkan di beberapa bursa global.

    “Kami sedang melakukan diskusi dan komparasi beberapa model bentuk demutualisasi yang diterapkan di beberapa bursa global yang optimal bagi pasar modal Indonesia,” ujar Nyoman.

    Pemerintah tengah menyusun RPP mengenai demutualisasi bursa efek sebagai mandat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

    Kebijakan tersebut akan mengatur perubahan struktur kelembagaan BEI, dari bursa yang sepenuhnya dimiliki anggota bursa (struktur mutual), menjadi perseroan yang dapat dimiliki secara lebih luas.

    “Demutualisasi akan membuka kepemilikan BEI bagi pihak selain perusahaan efek dengan memisahkan keanggotaan dan kepemilikan. Ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi potensi benturan kepentingan, memperkuat tata kelola, meningkatkan profesionalisme, dan mendorong daya saing global pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan Masyita Crystallin.

    Masyita menjelaskan demutualisasi bukanlah konsep baru dalam pengembangan pasar modal global. Saat ini, BEI termasuk sedikit bursa yang masih berstruktur mutual, sementara negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan India telah lebih dahulu melakukan transformasi itu.

    Model tersebut memungkinkan tata kelola bursa lebih profesional, adaptif, dan responsif terhadap dinamika keuangan global.

    Ia juga menilai struktur baru ini dapat mendorong inovasi produk dan layanan, mulai dari pengembangan instrumen derivatif, exchange-traded fund (ETF), hingga instrumen pembiayaan infrastruktur dan transisi energi, sehingga memperdalam serta meningkatkan likuiditas pasar.

    “Melalui demutualisasi, kami ingin memastikan bahwa tata kelola BEI sejalan dengan praktik terbaik internasional, sekaligus tetap menjaga kepentingan publik dan integritas pasar,” jelas Masyita.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gelar IPO, Emiten sarang burung walet tawarkan Rp150-Rp168 per saham

    Gelar IPO, Emiten sarang burung walet tawarkan Rp150-Rp168 per saham

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan pengolahan sarang burung walet PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia, dengan menetapkan harga penawaran awal (book building) sebesar Rp150-Rp168 per saham.

    Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 625 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, sehingga berpotensi meraih dana sebanyak-banyaknya Rp105 miliar, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

    Masa book building RLCO berlangsung pada 24-26 Oktober 2025, masa penawaran umum pada 2-4 Desember 2025, dan masa penjatahan pada 4 November 2025. Kemudian, secara resmi akan melantai di BEI dengan kode saham RLCO pada 8 November 2025.

    Terkait penggunaan dana IPO, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan yaitu sekitar 56,33 persen untuk pemenuhan modal kerja rencana pembelian bahan baku, yaitu pembelian sarang burung walet.

    Kemudian, sekitar 43,67 persen akan disetorkan kepada anak usaha yaitu PT Realfood Winta Asia (Realfood) dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk rencana pembelian bahan baku, yaitu pembelian sarang burung walet.

    Perseroan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil IPO untuk modal kerja mengingat tingkat utilitas pabrik saat ini masih belum optimal. Melalui tambahan modal kerja, perseroan dapat meningkatkan kapasitas operasional dan produktivitas pabrik, yang akhirnya akan mendorong pertumbuhan pendapatan.

    Apabila dana hasil IPO tidak mencukupi untuk membiayai rencana penggunaan dana tersebut, maka sumber lain yang menjadi alternatif adalah pinjaman kepada pihak ketiga dan/atau dari dana internal perseroan.

    Dalam aksi korporasi berupa IPO ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Samuel Sekuritas Indonesia.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perusahaan Sarang Burung Walet Mau IPO, Bidik Dana Segar Rp 105 M

    Perusahaan Sarang Burung Walet Mau IPO, Bidik Dana Segar Rp 105 M

    Jakarta

    Perusahaan eksportir sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, perseroan mulai melakukan pencatatan saham pada 8 Desember 2025.

    Mengutip dari prospektus IPO, Abadi Lestari berencana melepas 625 juta lembar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga setiap saham yang dipatok sebesar Rp 150 hingga Rp 168 per lembar, maka dana segar IPO yang diraih perseroan sebesar Rp 105 miliar.

    “Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 105.000.000.000,” tulis Manajemen Abadi Lestari Indonesia, Senin (24/11/2025).

    Ke depan, dana hasil IPO ini akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan untuk mengelola usaha sarang burung walet. Adapun rinciannya, 56,33% dialokasikan untuk pemenuhan modal kerja pembelian bahan baku, yakni sarang burung walet.

    Kemudian sekitar 43,67% akan dialokasikan untuk penyertaan modal kepada PT Realfood Winta Asia untuk pembelian bahan baku berupa sarang burung walet. Perseroan meyakini bisnis sarang burung walet prospektif untuk jangka panjang.

    Pada 2024, nilai ekspor sarang burung walet Indonesia sendiri tercatat mencapai US$ 551,556. Kemudian dari sisi domestik, sarang burung walet untuk produk segmen kesehatan di marketplace mencapai Rp 10,7 triliun, dengan suplemen makanan berkontribusi sekitar 55%.

    “Perseroan menargetkan segmen kelas menengah ke atas di Indonesia yang tengah bertumbuh pesat, sehingga kemampuan menangkap peluang pada segmen ini menjadi penentu pertumbuhan jangka panjang. Prospek sarang burung walet sangat menjanjikan seiring kenaikan permintaan, terutama dari pasar Asia seperti China, Hong Kong, dan Singapura,” pungkasnya.

    (ara/ara)

  • Bank Raya Raih Penghargaan ESG Appreciation 2025, Komitmen Keuangan Berkelanjutan Kian Terbukti

    Bank Raya Raih Penghargaan ESG Appreciation 2025, Komitmen Keuangan Berkelanjutan Kian Terbukti

    Liputan6.com, Jakarta Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, Bank Raya kembali menegaskan komitmennya dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen tersebut dibuktikan dengan raihan penghargaan Investor Daily ESG Appreciation 2025 untuk kategori Initiative in Social Innovation.

    Penghargaan ini diberikan kepada Bank Raya sebagai korporasi yang berhasil mengembangkan dan menerapkan inovasi baru yang memberikan solusi terhadap permasalahan sosial secara efektif, berkelanjutan, dan berdampak luas.

    Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia, Danar Widyantoro mengatakan, Penghargaan ESG Appreciation 2025 merupakan dorongan bagi pihaknya untuk terus memperkuat agenda keberlanjutan di seluruh lini bisnis.

    “Bank Raya percaya bahwa implementasi ESG bukan sekadar kepatuhan, tetapi merupakan fondasi penting dalam membangun nilai perusahaan secara berkelanjutan. Melalui implementasi green banking, inovasi digital, peningkatan literasi keuangan, dan pengembangan operational excellence yang ramah lingkungan, kami berkomitmen memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan, kami juga terus mengembangkan produk digital yang berfokus pada segmen Mikro dan Kecil berbasis Sustainability Green Economy didukung tata kelola yang baik,” kata Danar.

    Danar menambahkan bahwa penghargaan yang diraih oleh Bank Raya ini akan menjadi penyemangat bagi Bank Raya agar dapat terus mendorong prinsip ESG secara berkesinambungan dalam praktik bisnis perusahaan yang berdampak nyata bagi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.

    “Bank Raya juga berkomitmen memperkuat pengelolaan risiko lingkungan melalui inovasi produk digital yang diharapkan dapat mendorong penurunan emisi karbon,” tambahnya.

    Bank Raya terus memperkuat komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini terbukti dari keberhasilan Bank Raya masuk dalam daftar perusahaan Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia untuk periode Juni 2025 – November 2025. Bank Raya masuk menjadi salah satu emiten pilihan investor untuk berinvestasi karena telah menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam segala aktivitas bisnis dan operasional perusahaan, Bank Raya juga masuk dalam indeks Kata Data Green dengan score : 53,17 penilaian dilakukan secara independen untuk menilai kinerja keberlanjutan pada perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

    Bank Raya telah melakukan penerapan ESG sebanyak 11 Kegiatan Utama, yaitu: Green Office, Carbon Emission, Operational Efficiency, Human Capital, Human Right, Financial Inclusion, CSR, Product Governance, Corporate Governance, Business Ethics, Information System & Cyber Security dari 11 kegiatan utama diturunkan menjadi 41 program yang dilakukan oleh seluruh Unit Kerja di Bank Raya.

    Langkah tersebut tercermin pada penyaluran pembiayaan kepada UMKM yang menyumbang penyaluran kredit kepada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang terus terjaga tiap tahunnya. Komposisi pembiayaan yang disalurkan untuk segmen UMKM pada September 2025 sebesar 31,2% terus meningkat apabila dibandingkan Desember tahun 2024 sebesar 30,62%.

    Implementasi ESG lainnya juga diwujudkan melalui penerapan Green Banking, Hingga September 2025, Digital Saving tercatat sebesar Rp1,75 Triliun dengan total pengguna Aplikasi Raya lebih dari 1,6 juta nasabah. Bank Raya mencatat Green Lending sebesar Rp2,27 Triliun pada segmen UMKM dan menengah dengan kategori Usaha Berkelanjutan pada Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati Bank Raya telah melakukan pembelian Green Bond sebanyak Rp73 miliar. Selain menerapkan Green Banking, Bank Raya juga menerapkan Green Office melalui beberapa inisiatif, seperti penggunaan tumbler bagi karyawan untuk mengurangi sampah plastik dan efisiensi energi untuk penurunan konsumsi listrik.

  • IHSG menguat di tengah pasar cermati arah suku bunga The Fed

    IHSG menguat di tengah pasar cermati arah suku bunga The Fed

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG dibuka menguat 43,94 poin atau 0,52 persen ke posisi 8.458,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,76 poin atau 0,56 persen ke posisi 850,44

    “Pekan ini tidak ada rilis data ekonomi dari dalam negeri, sehingga pasar keuangan Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh data global, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, rangkaian data yang sebelumnya tertunda akibat government shutdown AS mulai dirilis kembali, termasuk Indeks Harga Produsen (IHP) AS periode September 2025, penjualan ritel, pesanan barang tahan lama, serta data inflasi Proce Consume Index (PCE).

    Semua data-data ekonomi AS tersebut akan menjadi penentu ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan oleh The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2025.

    Pada pekan ini, perdagangan Bursa AS lebih pendek seiring libur Thanksgiving pada Kamis (27/11) dan akan tutup lebih awal Jumat pada (28/11), sehingga volatilitas berpotensi meningkat.

    Dari kawasan Eropa, fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi Jerman, Prancis, Italia, serta Anggaran Musim Gugur Inggris yang diproyeksikan menaikkan pajak.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dorong ASN Investasi Saham, Bobby: Daripada Main Judi Online
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        22 November 2025

    Dorong ASN Investasi Saham, Bobby: Daripada Main Judi Online Medan 22 November 2025

    Dorong ASN Investasi Saham, Bobby: Daripada Main Judi Online
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut untuk terlibat menjadi investor pasar modal.
    Ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (
    OJK
    ) dan PT Bursa Efek Indonesia (
    BEI
    ) memberikan literasi agar
    ASN
    memahami investasi yang aman dan produktif.
    “Saya minta dalam kesempatan ini kalau boleh para ASN kami bisa diajari atau diberi literasi tentang
    pasar modal
    sehingga bisa membuka peluang ASN juga bisa terlibat atau menjadi bagian investor pasar modal di
    Sumut
    ,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/11/2025).
    Bobby menyampaikan itu saat memberi sambutan pada acara
    Medan
    Sharia Investor City di Hotel JW Marriott Medan, Jumat (21/11/2025).
    Menurut dia, pemahaman pasar modal dapat membantu ASN meningkatkan kondisi ekonomi sekaligus mencegah tindakan negatif seperti judi online dan korupsi.
    “Yang main pasar modal ini tadi saya lihat ada yang dari Ojol, pedagang dan ASN. Daripada main Judol (judi online), bagus belajar pasar modal,” ujarnya.
    Bobby juga menyoroti potensi
    industri halal
    di Indonesia, termasuk di Sumut, yang menurutnya belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menyebut meskipun Indonesia memiliki jumlah konsumen produk halal terbesar, mayoritas produk justru berasal dari negara Tiongkok dan Australia.
    “Produk halal kita yang dikonsumsi masyarakat Indonesia kebanyakan diproduksi bukan dari Indonesia,” kata Bobby.
    Sementara itu, Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal di Sumut merupakan salah satu yang terbesar di luar Pulau Jawa. Ada sekitar 736 ribu investor dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,7 triliun.
    Ia menyebut pertumbuhan tersebut tidak hanya berasal dari pembukaan rekening baru, tetapi juga dari aktivitas pengelolaan portofolio yang cukup tinggi.
    “(Sementara itu) Untuk pasar modal syariah, pertumbuhan investor secara nasional mencapai 142 persen, sedangkan di Sumut meningkat hingga 270 persen dalam lima tahun terakhir,” ujar Khoirul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.