Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG Rontok Parah! Perdagangan Saham Langsung Dihentikan Sementara

    IHSG Rontok Parah! Perdagangan Saham Langsung Dihentikan Sementara

    Jakarta: Pagi ini pasar modal Indonesia kembali diguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung terjun bebas hingga 9,19 persen, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah ekstrem yaitu trading halt alias penghentian sementara perdagangan saham.
     
    Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme perlindungan pasar agar perdagangan tetap berlangsung teratur, wajar, dan efisien, apalagi saat sentimen global tengah panas-panasnya.
    IHSG ambles di menit awal perdagangan
    Mengacu pada data RTI, Selasa pagi, 8 April 2025, IHSG dibuka di level 5.914,28. Namun, hanya dalam dua menit, indeks langsung anjlok 598,55 poin atau turun 9,19 persen ke level 5.912,02 pada pukul 09.02 WIB.
     
    Volume transaksi di awal sesi mencapai 1,59 miliar lembar saham, dengan total nilai transaksi Rp1,92 triliun.
     

    Saham-saham anjlok
    Sebanyak 552 saham tercatat melemah, hanya 9 saham yang berhasil menguat, dan 65 saham stagnan sebuah sinyal kuat bahwa pasar sedang dalam tekanan berat.

    BEI juga mencatat seluruh sektor saham mengalami koreksi tajam. Dua sektor saham yang mengalami koreksi paling dalam adalah teknologi dan material dasar, masing-masing 10,38 persen dan 10,07 persen.
     

    BEI aktifkan trading halt
    Melihat penurunan yang drastis, BEI langsung mengambil langkah pengamanan dengan melakukan trading halt atau pembekuan sementara perdagangan saham.
     
    “Hari ini, Selasa, 8 April 2025, telah dilakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan IHSG yang mencapai 8 persen,” jelas manajemen bursa.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Awas! Dolar AS Dekati 17.000 – Page 3

    Awas! Dolar AS Dekati 17.000 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Rupiah terpantau berada di level 16.800-an pada Selasa, 8 April 2025 setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) saham. 

    Melansir data Bloomberg, Rupiah diperdagangkan menguat di level 16.827 terhadap Dolar AS pada Selasa (8/4).

    Perdagangan IHSG Disetop

    Seperti diketahui, BEI melakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada Selasa, 8 April 2025 pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). 

    Pada pebukaan perdagangan Selasa (8/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 9,19% ke level 5.912,06, Penurunan ini juga terjadi usai libur panjang Lebaran Idulfitri 1446 H. 

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan bahwa perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. 

    Pemberhentian sementara dilakukan karena terdapat penurunan IHSG hingga 8%.

    “BEI melakukan upaya ini dalam rangka menjaga perdagangan saham agar senantiasa teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut pada Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025,” kata Kautsar dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (8/4/2025). 

    Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya telah melakukan penyesuaian terhadap regulasi perdagangan efek yang bersifat ekuitas atau perdagangan saham.

    Perubahan ini juga mencakup panduan mengenai kelangsungan perdagangan di BEI ketika menghadapi situasi darurat.

    Perubahan yang dilakukan BEI mencakup ketentuan mengenai penghentian sementara perdagangan efek serta batasan pada persentase auto rejection bawah (ARB).

    Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Direksi yang dikeluarkan pada 8 April 2025 dengan Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 yang membahas perubahan panduan penanganan perdagangan dalam kondisi darurat, serta Nomor Kep-00003/BEI/04-2025 yang mengatur Peraturan Nomor II-A mengenai perdagangan efek yang bersifat ekuitas.

     

     

  • Perdagangan Saham Kembali Dibuka setelah Trading Halt

    Perdagangan Saham Kembali Dibuka setelah Trading Halt

    Jakarta, Beritasatu.com – Perdagangan saham kembali dibuka setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan penghentian sementara perdagangan efek atau trading halt imbas indeks harga saham gabungan (IHSG) turun lebih dari 8%.

    IHSG Penghentian sementara atau trading halt mulai diberlakukan tepat pukul 09.00 WIB melalui sistem Jakarta Automated Trading System (JATS).

    BEI kemudian melanjutkan kembali aktivitas perdagangan pada pukul 09.30 WIB sesuai jadwal yang telah ditetapkan, tanpa ada perubahan sesi perdagangan.

    Hingga pukul 09.41 WIB, IHSG masih terkoreksi 530 poin atau 8,16% hingga berada di level 5.978.

    Kebijakan trading halt merupakan langkah responsif BEI untuk meredam gejolak pasar dan menjaga perdagangan tetap berlangsung secara teratur, wajar, dan efisien.
     

  • IHSG Terjun Bebas, BEI Aktifkan Trading Halt

    IHSG Terjun Bebas, BEI Aktifkan Trading Halt

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara aktivitas perdagangan (trading halt) pada Selasa (8/4/2025), setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok hingga menyentuh batas penurunan 8 persen.

    Penghentian sementara sistem perdagangan dilakukan tepat pukul 09.00 WIB pada sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). BEI memastikan bahwa perdagangan akan kembali dibuka pukul 09.30  WIB tanpa perubahan jadwal sesi selanjutnya.

    “Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme pengaman yang bertujuan menjaga stabilitas pasar, serta memastikan proses transaksi tetap berlangsung dalam kondisi yang teratur, wajar, dan efisien,” ucap Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

    Ketentuan mengenai trading halt tersebut merujuk pada Peraturan BEI Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, serta tertuang secara rinci dalam Surat Keputusan Direksi Nomor Kep-00002/BEI/04-2025 mengenai Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di BEI dalam Kondisi Darurat.

    Trading halt merupakan salah satu instrumen penting yang digunakan bursa untuk memberikan ruang bagi pelaku pasar dalam mencerna informasi dan menghindari kepanikan berlebihan yang dapat menyebabkan gejolak harga lebih tajam.

    BEI menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas pasar dengan trading halt serta memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh investor, terutama di tengah tekanan eksternal yang dapat memengaruhi dinamika pasar modal nasional.

  • IHSG Hari Ini Rontok 9 Persen dan Kena Trading Halt

    IHSG Hari Ini Rontok 9 Persen dan Kena Trading Halt

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini turun tinggi mencapai 9 persen lebih pada awal perdagangan, Selasa (8/4/2025). Namun, berdasarkan aturan baru Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terkena penghentian sementara perdagangan efek atau trading halt imbas turun lebih dari 8 persen.

    Diketahui, perdagangan hari ini merupakan awal perdagangan setelah libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi atau setelah pengumuman tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hari ini dibuka terjun bebas mencapai 598 poin tau 9,19 persen hingga berada di level 5.912.

    Sebanyak 9 saham menguat, 552 saham turun dan 65 saham stagnan. Volume perdagangan awal mencapai 1,5 miliar lembar saham dan transaksi Rp 1,9 triliun dengan frekuensi 64.620 kali.

    Dalam aturan baru BEI, yang berlaku hari ini, ada penyesuaian terhadap sejumlah regulasi atau aturan penting terkait perdagangan efek di pasar modal.

    Penyesuaian ini tertuang dalam dua Surat Keputusan Direksi terbaru, yakni Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat, dan Nomor Kep-00003/BEI/04-2025 tentang Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

    Kedua keputusan tersebut merupakan tindak lanjut atas perubahan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00196/BEI/12-2024 dan Nomor Kep-00024/BEI/03-2020, yang masing-masing mengatur tentang perdagangan efek bersifat ekuitas serta panduan penanganan perdagangan dalam kondisi darurat.

    BEI menetapkan penyesuaian pada ketentuan penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dalam kondisi penurunan signifikan IHSG dalam satu hari perdagangan. Berikut ketentuannya:

    Trading halt selama 30 menit, jika IHSG turun lebih dari 8%.Trading halt tambahan selama 30 menit, apabila IHSG kembali turun hingga lebih dari 15%.Trading suspend, jika IHSG mengalami penurunan lanjutan lebih dari 20%, dengan dua kemungkinan pelaksanaan:
     Berlaku hingga akhir sesi perdagangan, atau diperpanjang lebih dari satu sesi perdagangan, setelah mendapat persetujuan atau instruksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    BEI menjelaskan bahwa penyesuaian kebijakan untuk IHSG yang berlau hari ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat mekanisme perlindungan pasar dalam menghadapi kondisi ekstrem, serta untuk menyediakan ruang likuiditas yang lebih besar bagi investor dalam menentukan strategi investasinya.

  • BEI Sesuaikan Aturan Auto Rejection dan Trading Halt, Berlaku Hari Ini

    BEI Sesuaikan Aturan Auto Rejection dan Trading Halt, Berlaku Hari Ini

    Jakarta, Beritsatu.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melakukan penyesuaian terhadap sejumlah regulasi atau aturan penting terkait perdagangan efek di pasar modal.

    Penyesuaian ini tertuang dalam dua Surat Keputusan Direksi terbaru, yakni Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat, dan Nomor Kep-00003/BEI/04-2025 tentang Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

    Kedua keputusan tersebut merupakan tindak lanjut atas perubahan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00196/BEI/12-2024 dan Nomor Kep-00024/BEI/03-2020, yang masing-masing mengatur tentang perdagangan efek bersifat ekuitas serta panduan penanganan perdagangan dalam kondisi darurat.

    “Adapun kedua surat keputusan tersebut akan mulai efektif diberlakukan pada Selasa, 8 April 2025,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Salah satu poin utama aturan baru BEI, yakni penyesuaian pada batasan persentase Auto Rejection Bawah (ARB), yang kini ditetapkan menjadi 15% untuk seluruh rentang harga.

    Ketentuan ini berlaku bagi efek berupa saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, serta untuk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Dana Investasi Real Estat (DIRE).

    Perubahan ini dilakukan sebagai langkah untuk menjaga stabilitas dan volatilitas pasar, serta memberikan perlindungan lebih baik kepada investor dalam menghadapi dinamika pergerakan harga saham.

    Selain ARB, BEI juga menetapkan penyesuaian pada ketentuan penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dalam kondisi penurunan signifikan IHSG dalam satu hari perdagangan. Berikut ketentuannya:

    Trading halt selama 30 menit, jika IHSG turun lebih dari 8%.Trading halt tambahan selama 30 menit, apabila IHSG kembali turun hingga lebih dari 15%.Trading suspend, jika IHSG mengalami penurunan lanjutan lebih dari 20%, dengan dua kemungkinan pelaksanaan:Berlaku hingga akhir sesi perdagangan, atau diperpanjang lebih dari satu sesi perdagangan, setelah mendapat persetujuan atau instruksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    BEI menjelaskan bahwa penyesuaian kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat mekanisme perlindungan pasar dalam menghadapi kondisi ekstrem, serta untuk menyediakan ruang likuiditas yang lebih besar bagi investor dalam menentukan strategi investasinya.

    “Dalam proses perumusan kebijakan ini, kami juga telah memperhatikan praktik terbaik (best practice) dari berbagai bursa global, serta menerima masukan dari pelaku pasar sebagai pertimbangan,” tambah Kautsar.

    BEI berharap penyesuaian aturan ini bisa meningkatkan ketahanan pasar modal Indonesia terhadap gejolak eksternal, sekaligus memastikan transaksi perdagangan tetap berlangsung secara adil, teratur, dan efisien.

  • Rupiah Melorot Sore Ini, di Pasar Spot Turun 1 Persen, Mendekati Rp 17.000 per Dolar AS – Halaman all

    Rupiah Melorot Sore Ini, di Pasar Spot Turun 1 Persen, Mendekati Rp 17.000 per Dolar AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.822 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025).

    Rupiah sedikit menguat sore ini dibandingkan saat dibuka di pasar spot pagi tadi Rp 16.898 per dolar AS.

    Namun rupiah melemah 1 persen dibandingkan akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.653 per dolar AS.

    Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini.

    Pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 1,08 persen
    Ringgit Malaysia melemah 0,76 persen
    Baht Thailand melemah 0,69 persen
    Rupee India melemah 0,63 persen
    Yuan China melemah 0,40 persen
    Dolar Taiwan melemah 0,35 persen
    Won Korea melemah 0,23% terhadap dolar AS

    Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini.

    Yen Jepang menguat 0,72%, dolar Singapura menguat 0,08 persen, dolar Hong Kong menguat 0,07% terhadap dolar AS.

    Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 102,52, turun dari akhir pekan lalu yang ada di 103,02.

    Berdampak ke Pasar

    Meski rupiah masih bergerak liar di pasar non-deliverable forward (NDF).

    Sentimen eksternal menjadi pemicu utama volatilitas rupiah ini.

    Industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu sektor yang banyak mengimpor bahan baku dari seluruh dunia.

    Misal untuk baja, alumunium, plastic, chip, dan lain-lain.

    Dengan pelemahan rupiah terhadap dolar, tentu belanja bahan baku usaha otomotif akan terdampak.

    Terkait hal ini, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, mengatakan jika pelaku usaha otomotif bisa terpengaruh cukup besar.

    Meski begitu tiap-tiap perusahaan di bawah GAIKINDO memiliki strategi masing-masing dalam memitigasi polemik ini, salah satunya dengan melakukan penyesuaian.

    “Mengenai nilai tukar yang ini dampaknya jangka panjang ya. Tentu tiap-tiap perusahaan punya strategi sendiri yang tidak bisa disatukan satu sama lain. Dan itu ada tahapannya kapan mereka harus melakukan penyesuaian dan kapan harus bertahan,” beber Kukuh kepada Kontan, Minggu (6/4/2025).

    Jika nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah, tentu saja harga impor komponen dan material otomotif akan mengalami kenaikan.

    Kukuh mengatakan jika pihaknya tak akan langsung menaikkan harga jual otomotif di dalam negeri, sebab itu justru akan menurunkan memperburuk kondisi.

    “Tapi di mobil otomotif, kalau kita menaikkan harga itu bukan malah memperbaiki tapi malah memperburuk kondisi karena masyarakat nggak mau beli sebab harganya mahal banget, gitu kan. Itu harus hati-hati sekali di sana,” lanjutnya.

    Adpun pelaku usaha otomotif akan mempersiapkan “bumper/cushion” untuk menjaga harga kendaraan otomotif tetap normal sambil melihat langkah pemerintah dan posisi rupiah terhadap dolar ke depannya.

    “Makanya saya katakan ada cushion ada bumpernya ya. Tapi mungkin tidak bertahan lama. Harus kita lihat perbaikannya seperti apa. Kita pelajari dulu sampai sejauh mana karena saat ini pemerintah kan sedang negosiasi dengan Amerika ya. Tapi yang jelas kita ingin melindungi industri dalam negeri kita,” terang Kukuh.

    Kukuh berharap pemerintah bisa melakukan negosiasi ke AS terkait tarif resiprokal Trump yang dianggap menjadi salah satu penyebab turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

    Ia juga ingin industri otomotif nasional semakin terlindungi.

    Pengaruh Kebijakan Trump?

    Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi berpendapat serangkaian kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa memicu pelemahan rupiah ke level Rp16.900.

    Kebijakan kontroversial Trump dimaksud antara lain mengenakan kenaikan tarif impor sepihak terhadap negara-negara mitra dagangnya yang selama ini mengalami surplus.

    Rupiah diperkirakan akan tertekan oleh tarif timbal balik Trump sebesar 32 persen yang dikhawatirkan juga akan berdampak negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah.

    “Kita melihat bahwa tadi malam dolar mengalami pelemahan yang cukup tajam tapi ini tidak akan berdampak terhadap mata uang rupiah dan IHSG pada pembukaan pasar di hari Senin,” ujar Ibrahim pekan lalu.

    Ibrahim melihat yang terjadi saat ini adalah perang dagang, sehingga tidak lagi membahas masalah pelemahan indeks dolar, tapi permasalahan perang dagang yang membuat fluktuasi IHSG dan rupiah mengalami suatu kelemahan.

    “Selama ini perdagangan Indonesia dengan AS surplus. Ini harus diperhatikan pemerintah,” tuturnya.

    Ibrahim melihat, mata uang rupiah bisa melemah ke level Rp16.900 dalam perdagangan pekan ini.

    Sedangkan, IHSG bisa merosot lebih dalam setelah diumumkannya ‘perang dagang’ oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Bisa saja akan menuju di level 16.900 dalam perdagangan di minggu ini. IHSG ada kemungkinan pada saat pembukaan pasar ini akan mengalami penurunan 2-3 persen, berarti dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia,” kata Ibrahim.

    Pada saat perang dagang diumumkan, terjadi fluktuasi, rupiah mengalami pelemahan, IHSG kemungkinan juga terjadi pelemahan. 

    Namun, di luar dugaan, kata Ibrahim, harga emas dunia terus mengalami kenaikan, bahkan menyentuh level 3.180 dolar AS per troy ons.

    “Ada kemungkinan besar dalam minggu depan atau minggu ini level 3.200 dolar AS per troy ons akan tercapai.”

    “Ini cukup luar biasa ya bagi emas karena perang dagang ini membuat investor ketakutan dan mereka kembali mengoleksi emas sebagai safe haven,” tuturnya.

    Sebelumnya, besaran tarif yang dikenakan Trump terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen.

    Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.

    Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024.

    Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS.

    Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati

    Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com

  • IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran? Pasar Global Bergejolak Akibat Tarif Impor AS

    IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran? Pasar Global Bergejolak Akibat Tarif Impor AS

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah penutupan panjang selama masa libur Lebaran sejak 28 Maret 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan kembali dibuka pada Selasa, 8 April 2025. Sorotan utama tertuju pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpotensi mengalami tekanan tajam akibat ketegangan perdagangan global, khususnya imbas kebijakan tarif impor agresif dari Amerika Serikat terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    IHSG Melemah Secara Tahunan, Risiko Global Meningkat

    Sebelum libur panjang, IHSG ditutup menguat tipis 0,59 persen ke posisi 6.510,62. Namun secara year to date (YTD), indeks ini masih mencatatkan pelemahan signifikan sebesar 8,04 persen. Sentimen negatif global yang berkembang selama pasar domestik tidak aktif menjadi faktor utama yang berpotensi membebani IHSG pada hari pertama perdagangan pasca-libur.

    Sementara itu, berdasarkan data perdagangan terakhir pada Senin, 7 April 2025 pukul 09.58 WIB, IHSG tercatat berada di level 5.991,62, atau turun sebesar 480,73 poin (7,43 persen). Angka ini mencerminkan simulasi tekanan pasar, bukan hasil perdagangan resmi, mengingat bursa Indonesia masih dalam masa libur. Data tersebut menjadi indikasi bahwa pelaku pasar cenderung bersikap waspada menjelang pembukaan kembali perdagangan.

    Kebijakan Tarif Impor AS dan Reaksi Pasar Global

    Ketegangan perdagangan internasional kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat menerapkan kebijakan tarif impor tinggi terhadap berbagai negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Langkah tersebut langsung memicu reaksi keras dari China, yang membalas dengan menerapkan tarif sebesar 34 persen atas seluruh produk asal Amerika Serikat.

    Selama periode 27 Maret hingga 4 April 2025, ketika bursa Indonesia libur, pasar saham global mengalami gejolak. Di kawasan Asia, fluktuasi masih relatif terkendali. Namun di Amerika Serikat dan Eropa, pelemahan terjadi secara masif. Indeks Nasdaq tercatat merosot hingga 11,44 persen, S&P 500 turun 10,53 persen, dan Dow Jones terkoreksi 9,26 persen. Di Eropa, DAX di Jerman melemah hampir 5 persen, sementara indeks lainnya seperti CAC di Prancis dan IBEX di Spanyol juga mencatatkan penurunan signifikan.

    Sementara itu, indeks di kawasan Asia menunjukkan performa bervariasi. Nikkei 225 di Jepang turun 6,48 persen, Hang Seng di Hong Kong merosot 9,74 persen, dan KOSPI di Korea Selatan terkoreksi 4,39 persen. Indeks Komposit Shanghai (SSE) juga mengalami penurunan sebesar 5,86 persen. Di dalam negeri, indeks-indeks utama seperti IDX30, LQ45, IDX Growth30, dan Sri-Kehati diperkirakan akan mengikuti arah negatif tersebut, dengan potensi penurunan masing-masing lebih dari 13 persen.

    Nilai Tukar Rupiah Mengalami Tekanan Berat

    Selain faktor eksternal dari pasar saham global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tekanan berat. Dolar AS diperdagangkan mendekati level Rp17.000 di beberapa bank. Kondisi ini memperburuk sentimen pasar, terutama terhadap emiten yang sensitif terhadap fluktuasi mata uang asing.

    Bank Indonesia telah mengantisipasi potensi gejolak nilai tukar melalui strategi triple intervention, yaitu intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot, penggunaan skema Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Langkah ini diambil guna menjaga likuiditas valas, stabilitas rupiah, serta kepercayaan pasar menjelang pembukaan perdagangan.

    Prospek dan Rekomendasi Menjelang Pembukaan Pasar

    Pembukaan perdagangan BEI pada 8 April 2025 diprediksi akan dibayangi tekanan dari faktor eksternal, meskipun beberapa analis memproyeksikan bahwa penurunannya tidak akan separah bursa Eropa dan Amerika. Pasar Asia sejauh ini menunjukkan daya tahan yang relatif lebih kuat terhadap kebijakan proteksionisme AS.

    Beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh pelaku pasar dalam menghadapi pembukaan bursa antara lain:

    Meninjau ulang portofolio dengan fokus pada saham defensif, seperti sektor barang konsumsi primer, kesehatan, dan utilitas yang cenderung lebih stabil di tengah gejolak eksternal. Memperhatikan perkembangan nilai tukar dan kebijakan Bank Indonesia sebagai indikator penting untuk emiten berbasis ekspor-impor serta perusahaan yang memiliki beban utang valas tinggi. Melakukan akumulasi secara bertahap pada saham-saham fundamental kuat yang mengalami koreksi harga besar, sebagai bagian dari strategi jangka menengah hingga panjang. Menghindari aksi jual panik, mengingat reaksi emosional terhadap sentimen global justru bisa berdampak negatif terhadap portofolio investasi. Memanfaatkan instrumen alternatif seperti obligasi pemerintah atau reksa dana pendapatan tetap, guna menjaga stabilitas dan diversifikasi aset.

    Situasi pasar yang berkembang pasca-libur panjang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi investor yang mampu bersikap rasional dan analitis. Ketidakpastian global yang meningkat akibat ketegangan dagang perlu terus dipantau, namun langkah stabilisasi domestik seperti intervensi mata uang dan penguatan koordinasi kebijakan fiskal-moneter bisa menjadi bantalan penting untuk mengurangi dampaknya terhadap pasar modal Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tarif Impor AS Menghantui Pasar, IHSG Bisa Turun Tajam

    Tarif Impor AS Menghantui Pasar, IHSG Bisa Turun Tajam

    Jakarta, Beritasatu.com – Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengingatkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi memasuki tren penurunan (bearish) setelah kebijakan tarif impor diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Ia memperkirakan bahwa IHSG kemungkinan akan terkoreksi cukup tajam, yakni sekitar 2% hingga 3% pada hari pertama perdagangan bursa setelah libur panjang Idulfitri, tepatnya pada Selasa (8/3/2025). Perlu diketahui, perdagangan di Bursa Efek Indonesia telah dihentikan sementara sejak 28 Maret 2025 karena libur hari raya Idulfitri.

    “Dalam perdagangan Selasa nanti, IHSG diperkirakan turun sekitar 2% hingga 3%,” kata Ibrahim dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Menurut Ibrahim, pelemahan IHSG kali ini lebih dipicu oleh sentimen negatif dari kebijakan proteksionis yang diambil pemerintah AS, terutama terkait penerapan tarif impor terhadap negara-negara mitra dagangnya.

    “Dampak dari perang dagang ini sangat besar, terlebih Indonesia kini termasuk dalam daftar negara yang dikenai bea masuk oleh AS,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Ibrahim menyarankan pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis, termasuk menerapkan tarif balasan serupa terhadap produk impor dari AS.

    “Indonesia sebagai bagian dari aliansi BRICS harus mengoptimalkan posisinya. Kalau ekspor ke AS menurun akibat tarif, maka orientasi ekspor sebaiknya dialihkan ke negara-negara BRICS lainnya,” ujar Ibrahim.

    Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah memberikan stimulus ekonomi. Salah satunya melalui kebijakan Bank Indonesia yang sudah memiliki instrumen, seperti domestic non-deliverable forward (DNDF) untuk menjaga stabilitas nilai tukar di pasar valas domestik.

    “Pemerintah harus siap dengan langkah taktis, sehingga apabila AS terus melanjutkan perang dagang, Indonesia sudah punya amunisi untuk merespons,” tegasnya terkait pergerakan IHSG setelah ada tarif impor AS. 

  • Startup Fore Coffee bakal IPO, Siap Ekspansi Besar di Pasar Kopi Premium Indonesia – Page 3

    Startup Fore Coffee bakal IPO, Siap Ekspansi Besar di Pasar Kopi Premium Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) secara resmi mengumumkan rencana untuk menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Langkah strategis ini diambil untuk memperluas ekspansi bisnis dan memperkuat posisi Fore Coffee di industri kopi premium yang terus berkembang pesat di Indonesia.

    Dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (3/4/2025), Fore Coffee, dengan kode saham FORE, akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 11 April 2025.

    Perusahaan berencana melepas 1,88 miliar saham atau setara dengan 21,08% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

    Saham tersebut ditawarkan dengan harga dalam kisaran Rp160 – Rp202 per saham, sehingga perusahaan berpotensi meraup dana hingga Rp379,8 miliar.

    Periode book building berlangsung dari 19 hingga 21 Maret 2025, sedangkan masa penawaran umum (indikatif) dijadwalkan pada 26 Maret – 9 April 2025.

    Dengan IPO ini, Fore Coffee berupaya mendapatkan sumber daya finansial yang lebih besar untuk mempercepat ekspansi dan meningkatkan daya saingnya di pasar kopi premium.

    Fore Coffee berencana mengalokasikan 76% dari dana hasil IPO untuk ekspansi jaringan gerainya di seluruh Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan menargetkan pembukaan sekitar 140 outlet baru, untuk memperkuat kehadirannya.

    Dengan konsep outlet yang beragam—flagship, medium, dan satellite—Fore Coffee mampu menjangkau pelanggan dari berbagai segmen, baik mereka yang mencari tempat bersantai maupun layanan grab-and-go.

    Sebanyak 18 persen dana IPO akan digunakan untuk pengembangan bisnis melalui ekspansi outlet donat yang dikelola anak perusahaannya, sedangkan 6 persen sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja.

    “Kami melihat peluang besar di pasar kopi premium Indonesia, dan IPO ini akan memberikan kami sumber daya yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang tersebut,” ujar CEO Fore Coffee Vico Lomar.