Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Smartfren Resmi Hengkang dari Bursa

    Smartfren Resmi Hengkang dari Bursa

    Jakarta

    PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi menghapus pencatatan saham atau delisting dari pasar modal Indonesia. Keputusan delisting tersebut berlaku efektif per 17 April 2025.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memberikan persetujuan delisting saham FREN. Adapun permohonan delisting berkenaan dengan penggabungan usaha atau merger FREN dan PT Smart Telecom ke PT XL Axiata Tbk (EXCL).

    Mengacu pada ketentuan butir A angka 8 peraturan BEI Nomor I-G tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha, maka otoritas pasar modal melakukan delisting saham FREN.

    “Oleh karenanya terhitung sejak tanggal 17 April 2025, efek PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tidak dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,” tulis Manajemen BEI.

    BEI meminta pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan setiap pengumuman terkait merger FREN dan EXCL, khususnya jadwal-jadwal terkait dengan tindakan korporasi yang dilakukan.

    Saham FREN yang dikonversi ke EXCL sebanyak 5,07 miliar. Dengan begitu, total saham usai merger kedua perusahaan tersebut menjadi 18,2 miliar.

    Sebagai informasi, FREN dan EXCL resmi melakukan merger usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 25 Maret 2025. Dari merger tersebut, menghasilkan nama entitas usaha baru, yakni XLSmart.

    Nilai gabungan pra-sinergi mencapai Rp 104 triliun dengan nilai sinergi pra pajak diperkirakan US$ 300-400 juta per tahun. Proyeksi pendapatan proforma mencapai Rp 45,8 triliun.

    Sementara EBITDA diperkirakan Rp 22,5 triliun dengan total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta. Sementara pangsa pasar gabungan ditaksir besar 25%.

    Resmi Berubah Nama

    Usai RUPSLB, EXCL dan FREN resmi berubah nama menjadi XLSmart. Entitas usaha ini secara resmi dikenalkan di Hutan Kota by Pelataran, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    CEO XLSmart Rajeev Sethi mengatakan, perusahaannya memiliki pangsa pasar sebesar 25% setelah merger. Selain itu, pihaknya juga memproyeksikan pendapatan proforma Rp 45,8 triliun.

    Rajeev mengatakan, merger yang dilakukan didasarkan pada kesamaan tujuan antara FREN dan EXCL, yakni memberi layanan yang optimal kepada para pelanggan. Dalam merger ini, XLSmart mengusung slogan Bersama Melaju Tanpa Batas.

    “Itu akan menjadi filosofi kami, itu akan menjadi semangat kami, dan saya yakin ini akan membantu kami bergerak ke depan dengan lebih cepat,” kata Rajeev dalam konferensi persnya di Hutan Kota by Pelataran, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Rajeev mengatakan, setiap keputusan yang diambil XLSmart didasarkan pada kepuasan pelanggan. Mengingat saat ini, pelanggan XLSmart mencapai 94,5 juta pengguna. Selain itu, XLSmart juga memiliki sekitar 3.000 pekerja. Melalui tim yang ada, Rajeev yakin entitas baru ini dapat melayani semua pelanggan di seluruh Indonesia.

    “Satu hal yang membuat kita bersatu adalah komitmen untuk memastikan bahwa kita dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dan dapat mengambil Indonesia lebih lanjut dan lebih cepat dalam perjalanan digital ini,” jelasnya.

    Tak Ada PHK

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart David Arcelus Oses mengatakan, tidak ada rebranding dari hasil merger yang dilakukan. Perseroan hanya mengubah nama, logo, dan struktur pengurus perusahaan.

    Ia mengatakan, perusahaan masih mewakili masing-masing entitas usaha, di mana dalam proses merger terdapat tiga perusahaan yang bergabung, yakni XL, Axis, dan Smartfren. Adapun XLSmart ke depan akan melayani pelanggan multi-brand sesuai entitas usaha yang bergabung.

    “Sekarang, seperti yang Anda tahu, ketika Anda memiliki strategi multi-brand, tiga brand, Anda perlu memiliki setiap brand, sangat fokus pada segmen pelanggan yang spesifik. Jadi kita fokus pada segmen pelanggan yang spesifik, melihat titik perhatian dan kebutuhan segmen pelanggan, dan membuat proposisi nilai menurut itu,” kata David dalam konferensi persnya.

    Ia mengatakan, strategi tersebut bukan hal batu dilakukan perseroan. Langkah ini juga dilakukan kala XL merger dengan Axis tahun 2016. Saat itu terdapat dua segmen pelanggan yang dilayani.

    “Jadi, kita akan memiliki tiga brand, XL, Axis, dan Smartfren, setiap brand fokus secara jelas pada segmen pelanggan. Dari fokus tersebut, kemudian akan datang proposisi nilai yang berbeda, strategi yang berbeda untuk setiap brand,” tutupnya.

    (hns/hns)

  • Transaksi Bursa Karbon RI Capai 690.675 tCO2e pada Kuartal I-2025

    Transaksi Bursa Karbon RI Capai 690.675 tCO2e pada Kuartal I-2025

    JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan selama kuartal I-2025, terdapat total 690.675 ton CO2 ekuivalen atau tCO2e unit karbon yang diperdagangkan melalui IDXCarbon.

    Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan jumlah ini melebihi jumlah total volume transaksi perdagangan karbon sepanjang tahun 2024 maupun sepanjang tahun 2023, dan menjadikan IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon dengan jumlah transaksi terbesar di regional.

    Adapun pada tahun 2024, IDXCarbon membukukan transaksi sebesar 413.764 tCO2e, sedangkan sejak beroperasinya IDXCarbon pada 26 September 2023 hingga akhir Desember 2023 membukukan transaksi sebesar 494.254 tCO2e.

    Kautsar menyampaikan saat ini, telah terdapat 7 proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang diperjualbelikan, dengan jumlah available to be traded sebanyak 2.203.119 tCO2e.

    Selain itu, terdapat pula peningkatan Pengguna Jasa IDXCarbon sebesar 22 persen menjadi 111 Pengguna sepanjang kuartal pertama tahun 2025 ini.

    “Statistik tersebut secara umum memberikan optimisme pada prospek perdagangan karbon di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 17 April.

    Selain itu, pada kuartal I-2025 IDXCarbon telah mencatatkan pencapaian di berbagai aspek dimana pada 20 Januari 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon di Main Hall BEI.

    “Peresmian ini merupakan salah satu milestone penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi gerbang awal terciptanya kolaborasi untuk implementasi perdagangan karbon luar negeri,” tegasnya.

    Dalam peluncuran tersebut, terdapat 5 proyek pengurangan emisi yang berasal dari sektor energi dan memperoleh otorisasi untuk perdagangan internasional, yaitu Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4, Konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2.

    Kemudian, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.

    Kautsar menyampaikan IDXCarbon dengan berkoordinasi bersama OJK dan Kementerian atau Lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia.

    “IDXCarbon juga akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply, baik dari pasar domestik maupun internasional dan sesuai dengan kebijakan dan pengaturan pemerintah,” tuturnya.

    Menurutnya dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, perdagangan karbon di Indonesia akan terus tumbuh dan semakin berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional.

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar `wait and see` negosiasi RI-AS

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar `wait and see` negosiasi RI-AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar `wait and see` negosiasi RI-AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 17 April 2025 – 20:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap proses negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait tarif resiprokal.

    IHSG ditutup menguat 38,22 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.438,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,44 poin atau 0,76 persen ke posisi 722,69.

    “IHSG bergerak sideways dalam perdagangan Kamis, yang mengindikasikan sikap wait and see pelaku pasar menjelang libur panjang akhir pekan. Pasar mengantisipasi hasil atau perkembangan proses negosiasi antara Indonesia dengan AS,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Kamis.

    Terkait kebijakan tarif, Valdy menyebut pelaku pasar mengkhawatirkan perubahan kebijakan tarif atau kebijakan baru terkait tarif selama libur panjang pada akhir pekan ini.

    Pasalnya, China justru menerapkan sejumlah kebijakan nontarif yang membatasi perdagangan dengan AS, yang dikhawatirkan berpotensi memicu gangguan produksi domestik, kenaikan angka pengangguran, serta lonjakan inflasi di AS.

    Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kekhawatirannya terhadap outlook inflasi yang mempersempit ruang gerak The Fed.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 2,43 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti naik masing-masing 2,41 persen dan 1,23 persen.

    Sedangkan, tiga sektor terkoreksi, yang mana sektor industri paling dalam yaitu minus 0,69 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 0,27 persen dan minus 0,69 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CENT, NASI, FMII, BNBA, dan SOHO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni LION, DOSS, BOAT, BEER, MEJA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.151.570 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,84 miliar lembar saham senilai Rp9,76 triliun. Sebanyak 324 saham naik, 267 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 457,20 poin atau 1,35 persen ke 34.377,60, indeks Shanghai menguat 4,34 poin atau 0,13 persen ke 3.280,34, indeks Kuala Lumpur naik menguat 6,35 poin atau 0,43 persen ke 1.483,27, dan indeks Strait Times menguat 57,88 poin atau 1,58 persen ke 3.720,33.

    Sumber : Antara

  • Arsjad Rasjid Pastikan Tidak Ada PHK Usai Merger XL dan Smartfren – Halaman all

    Arsjad Rasjid Pastikan Tidak Ada PHK Usai Merger XL dan Smartfren – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Komisaris XLSmart Arsjad Rasjid memastikan, tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) usai merger antara PT XL AxiataTbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

    “Yang utama juga adalah mengenai yang namanya lapangan kerja,” ujar Arsjad di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

    Arsjad memastikan merger tidak akan mengganggu pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu, XLSmart tidak melakukan PHK.

    “Kami juga memiliki komitmen terhadap bagaimana bahwa kami memastikan tidak ada adanya PHK untuk karyawan,” tambah Arsjad.

    Lalu, Arsjad berujar XLSmart berkomitmen untuk membangun industri menjadi lebih sehat. Di antaranya, XLSmart akan membangun 8.000 Base Transceiver Station (BTS) baru untuk memperluas jangkauan jaringan.

    “Jadi supaya nanti juga secara teknologi bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan, untuk membantu juga pemerintahan,” terang Arsjad.

    Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Lalu, mengacu pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan.

    Dengan begitu, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

  • Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren dengan Syarat, Apa Saja? – Halaman all

    Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren dengan Syarat, Apa Saja? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merestui merger antara PT XL AxiataTbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

    “Kami pada prinsipnya telah memberikan persetujuan,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

    Meutya berujar, Komdigi tidak hanya memberikan persetujuan tapi juga memberikan kewajiban atas komitmen-komitmen diantaranya adalah peningkatan kecepatan unduh hingga 16 persen pada tahun 2029 nanti.

    “Kemudian, penambahan 8000 BTS baru yang difokuskan pada daerah dengan layanan yang saat ini masih terbatas, peningkatan akses layaran digital di lebih dari 175 ribu sekolah, 8000 fasilitas layanan kesehatan dan 42 ribu kantor pemerintahan di seluruh Indonesia,” ucap Meutya.

    Selain itu, Meutya juga meminta kepada XLSmart untuk turut serta dalam penyehatan industri seluler, termasuk memberikan layanan yang harus terjaga secara efisien, inklusif, dan terjangkau.

    “Kemudian juga tentu terhadap pegawainya tidak boleh dan tadi sudah dinyatakan komitmen juga bahwa tidak ada PHK yang dilakukan atas entitas baru ini,” terang Meutya.

    Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Lalu, mengacu pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan.

    Dengan begitu, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

     

  • Menkomdigi Wajibkan XLSmart Tambah 8.000 BTS Baru dan Tingkatkan Kecepatan

    Menkomdigi Wajibkan XLSmart Tambah 8.000 BTS Baru dan Tingkatkan Kecepatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mewajibkan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart) untuk menambah 8.000 base transceiver station (BTS) baru dan meningkatkan kecepatan internet.  

    Meutya menyebut Komdigi telah memberikan persetujuan merger kepada XL Axiata dan Smartfren untuk merger dengan syarat menambah Base Transceiver Station (BTS) baru di 8.000 site.

    Selain itu juga peningkatakan kecepat jaringan sampai dengan 16% pada tahun 2029.

    “Jadi yang kita hitung adalah komitmen fisik dengan angka minimal penambahan 8.000 di BTS,” kata Meutya di Jakarta, Kamis (17/2/2025). 

    Meutya menegaskan pemerintah tidak hanya memberikan persetujuan tetapi juga memberikan kewajiban atas komitmen-komitmen di antaranya adalah peningkatan kecepatan unduh hingga 16% pada 2029. 

    XLSmart juga wajib meningkatkan akses layanan digital dilebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas layanan kesehatan dan 42.000 kantor pemerintahan di seluruh Indonesia.

    Diberitakan sebelumnya, emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan. Kini, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

    “Dengan diperolehnya keputusan persetujuan, penggabungan usaha antara XL Axiata, Smartfren Telecom dan Smart Telecom telah efektif,” kata manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/4/2025).

    XL Axiata juga sebelumnya juga telah memperoleh persetujuan terkait dengan penggabungan usaha tersebut dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025

    Pada Februari 2025, Bos Sinar Mas Group Franky O. Widjaja berharap lewat merger ini kinerja perusahaan bisa lebih efisien mendatang. Hanya saja, dia enggan berkomentar banyak ihwal target pendapatan dan laba dari perusahaan hasil peleburan tersebut.

    Menurutnya, peleburan perusahaan telekomunikasi tersebut bakal berdampak positif pada kinerja jangka panjang dan efisiensi operasional nantinya.

    “Kita bisa lihat yang di Malaysia, Thailand di Indonesia itu kan semuanya membaik saya rasa begitu,” imbuhnya.

  • Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren, XLSmart Beroperasi!

    Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren, XLSmart Beroperasi!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan restu merger antara PT XL AxiataTbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart)

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa pihaknya memberikan restu setelah melakukan pertemuan dengan pihak XL Smart.

    “Maka hari ini kami setelah verifikasi faktual dengan bertemu, kami prinsipnya memberikan persetujuan kepada PT XLSmart Telecom Sejahtera,” kata Meutya di Komdigi, Kamis (17/4/2025).

    Meutya menyebut, persetujuan ini juga memberikan beberapa syarat kepada seperi penambahan Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 8.000.

    Selain itu juga peningkatakan kecepat jaringan sampai dengan 16% pada tahun 2029.

    Diberitakan sebelumnya, emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan. Kini, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

    “Dengan diperolehnya keputusan persetujuan, penggabungan usaha antara XL Axiata, Smartfren Telecom dan Smart Telecom telah efektif,” kata manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/4/2025).

    XL Axiata juga sebelumnya juga telah memperoleh persetujuan terkait dengan penggabungan usaha tersebut dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025

    Pada Februari 2025, Bos Sinar Mas Group Franky O. Widjaja berharap lewat merger ini kinerja perusahaan bisa lebih efisien mendatang. Hanya saja, dia enggan berkomentar banyak ihwal target pendapatan dan laba dari perusahaan hasil peleburan tersebut.

    Menurutnya, peleburan perusahaan telekomunikasi tersebut bakal berdampak positif pada kinerja jangka panjang dan efisiensi operasional nantinya.

    “Kita bisa lihat yang di Malaysia, Thailand di Indonesia itu kan semuanya membaik saya rasa begitu,” imbuhnya. 

    Sementara itu, XLSmart nantinya akan mengembalikan 2×7,5 MHz pada pita frekuensi 900 MHz kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai salah satu syarat merger. Pengembalian dilakukan setelah pemerintah melakukan kalkulasi terkait kebutuhan spektrum frekuensi perusahaan gabungan tersebut.

    Direktur & Chief Financial Officer XL Smart Antony Susilo mengatakan penarikan pita frekuensi 900 MHz berdampak positif kepada bisnis perusahaan. Dengan penarikan tersebut, perusahaan dapat lebih fokus dalam menyiapkan investasi dan dana untuk pengembangan layanan data berbasis 4G dan 5G.

    “Dengan langkah ini bisa lebih fokus kepada 5G, dan jaringan digital, kami ingin fokus pada hal-hal yang bersifat pada pertumbuhan bisnis,” kata Anthony dalam Konferensi Pers Update Merger, Selasa (25/3/2025). 

    Sekadar informasi XLSmart awalnya memiliki pita frekuensi sebesar 2×7,5 MHz di pita 900 MHz. Kemudian, Komdigi mengambil pita tersebut karena dinilai tidak optimal jika digunakan untuk pengembangan 4G dan 5G.

    Teknologi 5G butuh lebar pita frekuensi minimal 100 MHz. XLSmart hanya punya 2×2,5 MHz, sangat jauh dari yang dibutuhkan. 

    Sementara itu untuk teknologi 4G memang hanya membutuhkan lebar pita (bandwidth) frekuensi minimal sebesar 2x5MHz. Semakin banyak bandwidth, maka layanan makin baik. Namun, jika XLSmart hanya memakai 2x5MHz untuk 4G, untuk bertarung dengan Indosat dan Telkomsel yang menggunakan pita frekuensi 2×15 MHz – 40 MHz untuk 4G, maka pengalaman yang dirasakan pelanggan akan timpang. 

    Di sisi lain, memaksakan 4G di 900 MHz, juga akan menyisakan spektrum frekuensi sebesar 2×2,5 MHz, yang ke depan hanya akan jadi beban XLSmart karena tidak bisa digunakan untuk 4G. Sementara itu, jika 2×2,5 MHz dialihkan untuk 2G, teknologi tersebut juga mulai ditinggalkan secara perlahan. 

    “Kami ingin lebih efisien,” kata Anthony. 

  • Petinggi XLSmart Datangi Komdigi, Bahas Pelanggan dan Karyawan

    Petinggi XLSmart Datangi Komdigi, Bahas Pelanggan dan Karyawan

    Jakarta

    Pihak XLSmart bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia. Ini beberapa hal yang dibahas.

    “Jadi kami di sini bertemu dengan Ibu Menteri, dengan Pak Wamen, dengan Pak Dirjen, Pak Sekjen, dan semuanya, untuk menjelaskan apa yang sudah dilaksanakan dan juga memberikan komitmen-komitmen,” kata Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid, di Kantor Komdigi, Kamis (17/4/2025).

    Arsjad menyebutkan beberapa komitmen yang dimaksud ialah mengenai pelanggan dan status karyawan perusahaannya. Dirinya memastikan merger yang dilakukan ini tidak akan mengganggu pengalaman para pelanggannya.

    “Jadi di sini juga dikatakan bahwa brand-brand dari semua yang ada, apakah itu XL, apakah itu Axis, apakah itu Smart, semuanya berjalan sesuai. Jadi dengan ini Insya Allah semuanya tidak akan terganggu dan sudah bisa bersatu. Itu satu hal,” ujar Arsjad.

    Kemudian mengenai karyawan, Arsjad menegaskan pihaknya tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya ini menjadi poin yang begitu penting, mengingat kondisi saat ini.

    “Tapi selain itu juga komitmen untuk membangun industri-nya, supaya industrinya lebih sehat, supaya industrinya juga dimana kami membuat komitmen untuk melakukan investasi,” ucap Arsjad.

    Petinggi XLSmart ke Komdigi. Foto: Panji Saputro/detikinet

    Lebih lanjut ia menjelaskan, akan dibuat lebih dari 8 ribu site BTS. Arsjad mengungkapkan alasannya adalah supaya XLSmart dapat mencangkup lebih banyak pelanggan.

    Jadi menurutnya, nanti secara teknologi dapat digunakan untuk banyak hal seperti pendidikan, kesehatan, dan membantu pemerintahan juga. Dengan begitu, ia menambahkan, hal tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

    Direktur & Chief Regulatory Officer, Merza Fachys, mengingatkan kalau penggabungan XL Axiata dan Smartfren bukan hanya mengkombinasikan dua perusahaan. Ia menyampaikan, merger ini menjadi sebuah transformasi yang bisa bermanfaat bagi Indonesia.

    “Ini yang tadi kami sampaikan kepada Ibu Menteri. Dengan demikian, merger ini akan merupakan satu lompatan besar yang akan membuat industri dan Indonesia akan menjadi lebih bekembang, lebih maju. Transformasi digital akan terdorong dengan adanya merger ini,” pungkas Merza.

    Seperti yang beritakan sebelumnya, pemegang saham XL Axiata dan Smartfren menyetujui terjadinya penggabungan kedua operator seluler menjadi XLSmart. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), XLSmart resmi beroperasi pada 16 April 2025.

    Merger perusahaan telekomunikasi ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari regulator, yaitu Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aksi korporasi ini juga telah mendapatkan persetujuan secara prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    (hps/fyk)

  • IHSG Kamis dibuka menguat 6,96 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 6,96 poin

    Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

    IHSG Kamis dibuka menguat 6,96 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 17 April 2025 – 11:23 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 6,96 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.407,02.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,97 poin atau 0,14 persen ke posisi 718,22.

    Sumber : Antara

  • Smartfren (FREN) Resmi Hengkang dari Bursa Saham Indonesia

    Smartfren (FREN) Resmi Hengkang dari Bursa Saham Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi mengakhiri kiprahnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Kamis (17/4/2025). Saham FREN tak lagi bisa diperdagangkan setelah disetujui untuk dihapuskan (delisting) oleh BEI, seiring bergulirnya proses penggabungan usaha antara FREN, PT Smart Telecom (ST), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

    Penghapusan saham ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BEI Nomor I-G, khususnya pada bagian yang mengatur mengenai merger atau konsolidasi perusahaan.

    “Terhitung mulai Senin (17/4/2025), efek PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,” demikian disampaikan manajemen BEI dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (17/4/2025).

    Bursa turut mengimbau para pemegang saham dan pihak terkait untuk memantau setiap pengumuman resmi seputar aksi korporasi dan jadwal penting yang menyertai proses penggabungan ini.

    Adapun penggabungan usaha ini telah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 25 Maret 2025.

    Dari proses tersebut, lahir entitas gabungan bernama XLSmart, yang menandai langkah strategis tiga pemain besar dalam industri telekomunikasi Indonesia untuk memperkuat daya saingnya.

    Sebagai bagian dari penggabungan, sebanyak 5,07 miliar saham FREN dikonversi menjadi saham EXCL. Setelah proses ini, total saham EXCL tercatat menjadi lebih dari 18,19 miliar lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

    Saham gabungan hasil merger ini mulai diperdagangkan di BEI dengan kode EXCL mulai Senin (17/4/2025), bertepatan dengan resminya Smartfren FREN angkat kaki dari lantai bursa.