Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG ditutup naik ikuti bursa kawasan Asia

    IHSG ditutup naik ikuti bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup naik ikuti bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 April 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 17,73 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.766,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,32 poin atau 0,57 persen ke posisi 761,51.

    “Sentimen eksternal dan internal menopang penguatan indeks IHSG,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Rabu.

    Dari mancanegara, bursa regional Asia bergerak menguat dibayangi progres proses negosiasi tarif dagang dan juga aktivitas manufaktur dan nonmanufaktur China yang mengecewakan.

    Pelaku pasar tetap berhati-hati di tengah sinyal yang saling bertentangan dari Amerika Serikat (AS) dan China tentang kemajuan yang telah dicapai dalam meredakan sengketa perdagangan yang mengancam pertumbuhan global.

    Presiden AS Donald Trump telah menandatangani tarif otomotif dari tarif impor, sehingga mengurangi beban tarif secara keseluruhan. Produsen mobil yang sudah membayar tidak akan dikenakan tarif tambahan.

    Trump bersama Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan bahwa AS telah berhasil mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan dengan berbagai negara di Asia.

    Selain itu, pernyataan Scott Bessent tentang kemajuan substansial negosiasi tarif, dan kesepakatan akan segera terjadi untuk India dan Korea Selatan. Pelaku pasar berharap ini akan menjadi putaran baru perubahan kebijakan tarif dagang untuk meredakan ketegangan bilateral.

    Dari China, PMI Manufaktur NBS resmi China turun menjadi 49,0 pada April 2025 dari 50,5 pada Maret 2025, atau lebih rendah dari konsensus 49,8 dan PMI Non-Manufaktur NBS resmi China merosot ke 50,4 pada April 2025 dari level tertinggi tiga bulan sebesar 50,8 pada Maret, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 50,7.

    Data itu memperkuat kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang lebih luas dari ketegangan perdagangan, terutama karena masih belum jelas apakah Beijing dan Washington secara aktif terlibat dalam negosiasi.

    Sejauh ini, otoritas China menahan diri untuk tidak meluncurkan langkah-langkah stimulus yang agresif, sebaliknya memilih pendekatan yang lebih terukur dalam menanggapi dampak tarif.

    Dari dalam negeri, sentimen pasar seiring dengan rilis laporan kinerja keuangan emiten periode kuartal I 2025 dan rangkaian rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diikuti dengan estimasi pembagian dividen, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang mendorong aliran modal masuk.

    Selain itu, rebalancing indeks LQ45/IDX30 hari ini berpotensi menciptakan likuiditas yang lebih baik, mendukung sentimen positif di pasar domestik.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dimana sektor kesehatan paling tinggi yaitu 2,76 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti yang naik masing-masing 1,62 persen dan 0,66 persen.

    Sedangkan, lima sektor terkoreksi di mana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 1,29 persen, diikuti sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing minus 0,57 persen dan minus 0,37 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu TCID, SMBR, PAMG, NICL, dan INAI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni VICO, NIKL, CMNP, MINE, dan FWCT.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.296.160 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,46 miliar lembar saham senilai Rp14,18 triliun. Sebanyak 308 saham naik, 318 saham menurun, dan 180 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 205,39 poin atau 0,57 persen ke 36.045,38, indeks indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,03, indeks indeks Kuala Lumpur menguat 24,66 poin atau 1,63 persen ke 1.540,22, dan indeks Strait Times menguat 14,24 poin atau 0,37 persen ke 3.819,42.

    Sumber : Antara

  • Profil Taipan Pemilik Indorama yang Bakal Bangun Pabrik Blue Ammonia di AS

    Profil Taipan Pemilik Indorama yang Bakal Bangun Pabrik Blue Ammonia di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Indorama Corporation, grup usaha multinasional milik pengusaha asal Indonesia Sri Prakash Lohia, kembali menjadi sorotan setelah disebut akan membangun pabrik blue ammonia di Amerika Serikat (AS). 

    Rencana tersebut diumumkan pertama kali oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melaporkan hasil kunjungan ke AS dalam rangka negosiasi tarif resiprokal yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dia mengatakan bahwa Indorama berencana berinvestasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33 triliun di Louisiana, AS.

    “Kami sampaikan juga dari perusahaan Indorama untuk investasi US$2 miliar di Louisiana untuk blue ammonia,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Presiden.

    Untuk diketahui, blue ammonia yang diproduksi menggunakan hidrogen rendah karbon dan proses penangkapan karbon (carbon capture) merupakan komoditas penting dalam peta energi masa depan, terutama untuk industri pupuk dan bahan bakar alternatif. Proyek ini memperkuat posisi Indorama di sektor energi terbarukan dan bahan kimia global.

    Profil Bisnis Indorama Corp

    Dikutip dari situs resminya, Indorama Corporation didirikan oleh konglomerat RI yaitu Sri Prakash Lohia pada tahun 1976. Hingga saat ini, Indorama Corporation dimiliki dan dipimpin oleh keluarga Lohia. 

    Pendiri dan Chairman-nya adalah Sri Prakash Lohia, sementara sang putra, Amit Lohia, kini menjabat sebagai Vice Chairman dan CEO Grup. Keluarga ini termasuk dalam jajaran taipan industri global yang memiliki pengaruh besar di sektor kimia dan tekstil dunia.

    Indorama kini berkantor pusat di Singapura. Meski demikian, akarnya berawal dari Indonesia, tepatnya dari berdirinya PT Indorama Synthetics Tbk di Purwakarta, Jawa Barat. 

    Perusahaan ini awalnya fokus pada produksi benang pintal. Namun, berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri petrokimia, poliester, dan serat sintetis.

    Indorama saat ini memiliki jaringan bisnis yang tersebar di lebih dari 30 negara, dengan lini usaha yang mencakup pupuk, tekstil, PET resin, poliolefin, dan berbagai bahan kimia industri. Di sektor pupuk dan kimia, Indorama juga mengoperasikan pabrik-pabrik besar di Nigeria, Mesir, dan AS.

    Di Indonesia, Indorama tetap menjadi kekuatan industri yang signifikan. PT Indorama Synthetics Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1990 merupakan produsen tekstil dan serat sintetis terkemuka dengan pasar ekspor yang menjangkau lebih dari 70 negara. 

    Tak hanya itu, grup ini juga memiliki anak usaha seperti PT Indorama Polychem Indonesia dan PT Indorama Polypet Indonesia yang beroperasi di Purwakarta dan Cilegon, dengan fokus pada produk kimia dan resin PET.

    Perusahaan ini juga tampak aktif dalam penerapan prinsip keberlanjutan. Salah satu pabriknya di Indonesia menggunakan teknologi rendah emisi yang mampu mengurangi jejak karbon hingga 100.000 ton CO₂ ekuivalen setiap tahun.

    Profil Sri Prakash Lohia

    Dilansir dari Forbes Real Time Net Worth pada Rabu (30/4/2025), kini Lohia memiliki total kekayaan sebesar US$8,5 miliar atau setara dengan Rp141,8 triliun. Lohia juga menjadi orang terkaya ke-5 di Indonesia. 

    Sri Prakash Lohia lahir di Kolkata, India, pada 11 Juli 1952. Lohia merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokomia dan tekstil, yakni Indorama Corporation. 

    Dirinya merupakan lulusan dari Bachelor of Commerce di Universitas Delhi dan berpindah ke Indonesia pada tahun 1973 bersama dengan orang tuanya. Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, Lohia akhirnya merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics sekitar pada sekitar tahun 1976. 

    Indo berasal dari nama untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama. Pada awal perjalanan, Indorama merupakan produsen benang pintal. Kemudian Indorama melakukan diversifikasi, hingga akhirnya berkembang ke industri serat polyester.

    Kini, Indorama telah berkembang dan bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik petrokimia. 

    Dilansir dari laman resmi perusahaan Indorama, Indorama Corporation juga telah menjadi produsen pupuk urea dan fosfat terbesar di Afrika Sub-sahara, produsen poliolefin terbesar di Afrika Barat, dan produsen sarung tangan sintetis terbesar ketiga di dunia. 

  • Gelar RUPST Perdana, RATU Tebar Dividen Tunai Rp 108 Miliar – Halaman all

    Gelar RUPST Perdana, RATU Tebar Dividen Tunai Rp 108 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 pada hari ini, Rabu (3/4/2025) di Thamrin Nine Ballroom, Chubb Square, Jakarta Pusat. 

    Direktur Utama RAJA, Alexandra Sinta Wahjudewanti, mengatakan rapat ini digelar secara hybrid dengan menggabungkan kehadiran fisik dan partisipasi daring sehingga para pemegang saham yang berhalangan hadir secara langsung tetap dapat mengikuti jalannya RUPST melalui sistem elektronik yang disediakan oleh KSEI.

    “RUPST ini juga merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh RATU sebagai perusahaan publik setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025,” ujar Alexandra.

    RUPST tahun 2024 ini telah mencapai kuorum sebagaimana yang disyaratkan oleh undang undang dan peraturan yang berlaku.

    Pada RUPST perseroan kali ini  membahas 6 agenda yaitu: 

    1. Pada agenda pertama, para pemegang saham memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2024.

    “Agenda ini menjadi sorotan utama terkait kinerja tahun 2024, di mana Perseroan mencatatkan pendapatan penuh selama 12 bulan, sementara pada tahun 2023 hanya tercatat selama 10 bulan,” ujarAlexandra.

    Meskipun demikian, laba bersih Perseroan tercatat mengalami penyesuaian, yang dipengaruhi oleh peningkatan COGS (biaya produksi migas di Blok Jabung). 

    Tahun 2023 merupakan periode transisi dalam perpanjangan PSC Jabung, yang mengakibatkan pengeluaran di Blok tersebut belum sepenuhnya optimal, sehingga sebagian biaya perlu dialihkan ke tahun 2024.

    2. Pada agenda kedua Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 108 miliar atau setara dengan Rp 40 per saham.

    Menurut Alexandra keputusan ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. 

    “Pembagian dividen ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan yang telah disampaikan di prospektus pada saat penawaran umum perdana Perseroan,” ujarnya.

    Dengan alokasi dividen sebesar 46 persen dari laba bersih tahun 2024, Perseroan menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keseimbangan antara memberikan imbal hasil yang menarik kepada pemegang saham dan memastikan alokasi dana yang optimal untuk mendukung ekspansi dan investasi berkelanjutan. 

    “Dividen ini juga memperlihatkan konsistensi Perseroan dalam menciptakan nilai bagi para pemegang saham, meskipun menghadapi dinamika industri yang terus berubah,” ujarnya.

    Berikut adalah jadwal pembagian Dividen Perseroan:

    ⦁ Recording date  pada tanggal 15 Mei 2025
    ⦁ Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal  8 Mei 2025
    ⦁ Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal  9 Mei 2025
    ⦁ Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal  15 Mei 2025
    ⦁ Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal  16 Mei 2025 2024
    ⦁ Pembayaran Dividen pada tanggal 4 Juni 2025

    3. Pada agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan lainnya bagi Direksi Perseroan.

    Selain itu, para pemegang saham juga menyetujui penetapan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris.

    “Penetapan tersebut dilakukan dengan memperhatikan daya saing industri sejenis serta kondisi keuangan Perseroan yang terkini,” ujarnya.

    4. Pada agenda keempat, para pemegang saham menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2025. 

    Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kriteria profesionalisme, independensi, serta rekam jejak KAP yang akan ditunjuk, guna memastikan kualitas dan akurasi dalam proses audit, serta mendukung transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.

    5. Pada agenda kelima, rapat membahas perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan.

    Dalam rapat ini, para pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Alexandra Sinta Wahjudewanti sebagai Direktur Utama, Bagus Pinandityo sebagai Direktur Perseroan, dan Sumantri sebagai Komisaris Utama Perseroan. 

    Selanjutnya, para pemegang saham menyetujui pengangkatan: 

    ⦁ Sumantri yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan, diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan.

    ⦁ Alexandra Sinta Wahjudewanti, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, kini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

    ⦁ Adrian Hartadi diangkat sebagai Direktur Perseroan. Bapak Adrian memiliki latar belakang yang kuat di sektor keuangan dan investasi, dengan pengalaman luas di lembaga keuangan dan perusahaan investasi, khususnya di bidang energi, seperti Chandra Daya Investasi.

    ⦁ Orias Petrus Moedak diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Bapak Orias membawa pengalaman yang kaya di berbagai perusahaan BUMN, dan sebelumnya juga berkontribusi sebagai Komisaris Independen pada induk perusahaan RATU, PT Rukun Raharja, Tbk.

    ⦁ Merly diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Ibu Merly memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di industri energi, dan saat ini masih menjabat sebagai Direktur di Star Energy Geothermal Group, PT Barito Renewables Energy Tbk, serta PT Chandra Daya Investasi.

    Dengan adanya perubahan ini, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan hingga penutupan RUPS Tahunan Tahun Buku 2027 adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris yakni Komisaris Utama: Orias Petrus Moedak, Komisaris: Merly, Komisaris  Independen: Taufik Ahmad.

    Direksi yakni Direktur Utama: Sumantri, Direktur: Alexandra Sinta Wahjudewanti, Direktur Adrian Hartadi

    6. Pada agenda keenam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Perseroan melaporkan secara rinci mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana (IPO), yang sesuai dengan prospektus, sebagian besar dialokasikan untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak dan entitas asosiasi. 

    Pinjaman ini digunakan untuk mendukung cashcall serta pengembangan bisnis Perseroan, termasuk untuk modal kerja.

    Dari total dana IPO yang masuk ke Perseroan sebesar Rp. 218.561.870.000, hingga April 2025, sisa alokasi dana yang masih tersedia adalah sebesar Rp. 118.487.826.018.

    Laporan ini menunjukkan transparansi penggunaan dana tersebut dan komitmen Perseroan dalam memanfaatkan sumber daya untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan usaha.

  • Investor Pasar Modal RI Tembus 16 Juta, Anak Muda Mendominasi! Ini Strategi Digital BEI

    Investor Pasar Modal RI Tembus 16 Juta, Anak Muda Mendominasi! Ini Strategi Digital BEI

    PIKIRAN RAKYAT – Pasar modal Indonesia mencatat tonggak penting pada tahun 2025. Hingga Selasa, 29 April 2025, jumlah investor pasar modal telah menembus angka 16.216.944 Single Investor Identification (SID).

    Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan sebanyak 1.345.305 SID hanya dalam kurun waktu empat bulan sejak awal tahun.

    Hal yang menarik dari total investor tersebut adalah lebih dari 79 persen berusia di bawah 40 tahun. Ini menandakan minat generasi muda terhadap investasi pasar modal terus tumbuh pesat.

    Lonjakan tersebut bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari strategi edukasi dan digitalisasi yang konsisten dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta dukungan masif dari berbagai mitra.

    “Kedua hal tersebut tidak hanya mengubah strategi BEI, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk terus mendorong literasi dan inklusi pasar modal melalui pendekatan digital yang adaptif, kolaboratif, dan partisipatif,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Rabu 30 April 2025.

    Digitalisasi Jadi Motor Utama

    Dalam lanskap yang makin terdigitalisasi, BEI berhasil menyesuaikan strategi dengan kebutuhan zaman. Digitalisasi tidak hanya menjadi respons terhadap krisis seperti pandemi, tapi juga terbukti sebagai strategi jangka panjang yang inklusif dan efektif. BEI memanfaatkan berbagai kanal untuk memperluas akses informasi dan edukasi pasar modal:

    Aplikasi IDX Mobile, yang kini telah memiliki lebih dari 285 ribu pengguna. Media sosial resmi BEI dan Kantor Perwakilan (KP) BEI di berbagai wilayah. Kolaborasi dengan influencer dan komunitas digital untuk menjangkau generasi muda. Penyediaan data pasar, materi edukasi, dan analisis yang dapat diakses kapan pun. Galeri Investasi dan Duta Pasar Modal Jadi Jembatan ke Daerah

    Selain kanal digital, pendekatan luring juga tetap dijaga. Hingga kini, BEI telah memiliki hampir 1.000 Galeri Investasi (GI) yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, sekolah, dan instansi. Ditambah lagi, ada sekitar 6.000 Duta Pasar Modal yang aktif menyebarkan edukasi ke pelosok negeri.

    “Melalui Galeri Investasi BEI dan Duta Pasar Modal, edukasi pasar modal hadir hingga pelosok daerah,” ucap Jeffrey Hendrik.

    Langkah ini memperkuat sinergi antara dunia akademis dan dunia investasi, mendorong terbentuknya budaya finansial yang sehat sejak usia muda.

    Ribuan Kegiatan Edukasi Digelar

    Selama awal 2025, BEI bersama SRO telah menyelenggarakan setidaknya 3.979 kegiatan edukasi di berbagai daerah. Kegiatan tersebut meliputi:

    Sekolah Pasar Modal (SPM) dari Level 1 hingga 3 Webinar dan seminar nasional Workshop dan pelatihan teknikal Kunjungan edukatif ke kantor BEI Pembuatan konten edukasi di media sosial

    Program-program ini disesuaikan untuk berbagai segmen masyarakat, mulai dari pemula hingga investor lanjutan.

    Untuk semakin menggaungkan literasi pasar modal secara nasional, BEI juga tengah mempersiapkan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025. Rangkaian acara bertajuk Road to CMSE 2025 telah dimulai sejak Maret lalu.

    Acara ini akan digelar dengan dukungan industri pasar modal, akademisi, komunitas, dan media massa, menggabungkan konsep edukasi offline dan online secara terintegrasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Hari Ini Menguat Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi dan Arah Investasi Global

    IHSG Hari Ini Menguat Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi dan Arah Investasi Global

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, 30 April 2025, dibuka menguat 6,39 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.755,46. Meski mengalami kenaikan, pergerakan IHSG terbilang terbatas.
     
    Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan justru terkoreksi tipis 0,44 poin atau 0,06 persen ke level 756,75.
    Prediksi Pergerakan IHSG: Masih Mixed
    Melansir Antara, Pengamat pasar dari Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyebutkan IHSG hari ini diperkirakan tidak akan bergerak jauh karena pasar masih menanti rilis data penting.
     
    “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.700 sampai 6.810,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, Rabu, 30 April 2025.
     

    Sentimen domestik
    Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis data inflasi April 2025 yang diperkirakan naik menjadi 1,2 persen. Sikap ‘wait and see’ investor membuat IHSG cenderung bergerak datar.

    Di sisi lain, sentimen positif datang dari data realisasi investasi yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pada kuartal I-2025, total investasi tercatat sebesar Rp465,2 triliun, tumbuh 15,9 persen secara tahunan (yoy) dan naik 2,7 persen dibanding kuartal sebelumnya (qoq).
     
    Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi dengan nilai Rp230,4 triliun atau 43 persen, sementara sisanya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp234,8 triliun.

    Negara asing paling aktif berinvestasi di Indonesia
    PMA banyak masuk ke sektor logam dasar, barang logam, tambang, transportasi, gudang, telekomunikasi, dan industri kimia serta farmasi. 
     
    Negara asal investasi asing terbesar di Indonesia berasal dari Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.
     
    Terus pantau perkembangan IHSG dan data ekonomi lainnya agar tidak ketinggalan momentum!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Rabu dibuka menguat 6,39 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 6,39 poin

    Arsip – Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU/aa)

    IHSG Rabu dibuka menguat 6,39 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 30 April 2025 – 10:37 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 6,39 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.755,46.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,44 poin atau 0,06 persen ke posisi 756,75.

    Sumber : Antara

  • Daftar Emiten yang Bagi 100 Persen Dividen Usai RUPS, Ada Sari Roti hingga Sampoerna

    Daftar Emiten yang Bagi 100 Persen Dividen Usai RUPS, Ada Sari Roti hingga Sampoerna

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan pembagian dividen menjadi salah satu magnet utama bagi para investor yang memburu imbal hasil stabil di pasar saham. Tahun ini, sejumlah emiten terkemuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembagian dividen dengan rasio payout mencapai 100 persen atau bahkan lebih dari laba bersih.

    Bagi investor yang berorientasi pada pendapatan (income investor), ini tentu merupakan kabar baik.

    Salah satu sorotan utama datang dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), emiten sektor konsumer yang tak hanya menunjukkan kinerja keuangan solid, tetapi juga memberikan komitmen pembagian dividen penuh kepada para pemegang saham.

    Unilever Indonesia (UNVR): Dividen 100 Persen, Saham Melonjak

    UNVR kembali menegaskan reputasinya sebagai salah satu saham blue-chip yang rajin membagikan dividen penuh. Pada tahun ini, manajemen Unilever mengumumkan komitmen untuk membagikan dividen dengan payout ratio 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    Informasi ini langsung mendorong saham UNVR naik signifikan, hingga 17,39% ke level Rp1.755 per saham hanya dalam sesi pertama perdagangan, memperpanjang reli kenaikan selama empat hari berturut-turut.

    Direktur Keuangan UNVR, Neeraj Lal, menyatakan bahwa dividen 100 persen menjadi bagian dari strategi berkelanjutan untuk memberikan nilai kepada pemegang saham, sekaligus mencerminkan kepercayaan perusahaan pada stabilitas pertumbuhan laba. Pada kuartal I 2025, Unilever mencatat penjualan bersih Rp9,5 triliun dan laba bersih Rp1,2 triliun.

    Namun, UNVR bukan satu-satunya perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar. Setidaknya ada 12 emiten lain yang juga membagikan dividen dengan payout ratio mulai dari 100 hingga lebih dari 300 persen, bahkan dalam kondisi laba bersih yang relatif moderat.

    12 Emiten Bagi Dividen 100 Persen

    Berikut daftar emiten yang patut diperhatikan oleh investor yang mengincar dividen jumbo:

    1. PT Indika Energy Tbk (INDY)

    INDY menjadi yang paling mencolok dengan payout ratio mencapai 300 persen dari laba bersih. Emiten sektor energi ini mencatat dividend yield sebesar 5,99 persen, menunjukkan keagresifan manajemen dalam mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham meskipun di tengah transisi bisnis energi.

    2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

    Salah satu raksasa batu bara ini mencetak payout ratio lebih dari 235 persen. Tak heran jika saham ADRO sering menjadi favorit investor dividen. Yield-nya pun mencolok, mengindikasikan arus kas yang kuat dari bisnis komoditas.

    3. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

    Dikenal sebagai produsen roti kemasan bermerek Sari Roti, ROTI mencatat payout ratio lebih dari 135 persen. Meskipun sektor konsumer tengah menghadapi tekanan daya beli, ROTI tetap royal terhadap investor.

    4. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA)

    Emiten alat berat ini tak kalah menarik, dengan pembagian dividen mencapai 133 persen dari laba. HEXA memperlihatkan sinyal kepercayaan tinggi terhadap prospek sektor tambang dan infrastruktur.

    5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

    Meski sektor media menghadapi disrupsi digital, SCMA tetap membagikan dividen lebih dari 124 persen dari laba bersih. Ini mencerminkan posisi kas yang solid dan strategi distribusi keuntungan yang agresif.

    6. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

    Raksasa rokok ini membagikan lebih dari 121 persen dari laba bersih. Dividen tinggi dari HMSP merupakan daya tarik utama di tengah ketidakpastian regulasi cukai.

    7. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)

    Produsen es krim ini juga tercatat membagikan dividen lebih dari 121 persen. Walau skalanya lebih kecil dibanding kompetitor besar, CAMP menunjukkan konsistensi mengembalikan laba kepada investor.

    8. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

    Emiten ritel ini memberikan dividen dengan payout ratio 112 persen, mengindikasikan kekuatan kas dan efisiensi operasional di tengah tantangan sektor ritel modern.

    9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)

    Produsen bir legendaris ini mencatat payout ratio lebih dari 108 persen, memperkuat reputasinya sebagai penyedia dividen stabil dengan margin keuntungan tinggi.

    10. PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)

    Masuk sektor batu bara, MCOL mencatatkan payout ratio 107 persen. Emiten ini dikenal dengan margin laba tinggi yang memungkinkan pembayaran dividen besar secara konsisten.

    11. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

    Perusahaan sawit ini membagikan dividen lebih dari 106 persen dari laba, menunjukkan ketahanan bisnis agro dan kebijakan distribusi laba yang menguntungkan investor.

    12. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

    GEMS menjadi salah satu yang membagikan 100 persen lebih dari laba bersih. Emiten batu bara ini menegaskan posisi sebagai salah satu penyumbang dividen tertinggi di sektor energi.

    Investasi Dividen Masih Menarik

    Di tengah volatilitas pasar dan ketidakpastian global, saham-saham dengan payout ratio tinggi seperti di atas menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi investor yang mengandalkan pendapatan pasif dari dividen. Namun, perlu diingat bahwa dividen besar tidak selalu menjamin performa jangka panjang, terutama jika tidak diiringi dengan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.

    Strategi yang bijak adalah tetap memperhatikan fundamental bisnis, potensi pertumbuhan, serta kebijakan manajemen dalam mempertahankan profitabilitas jangka panjang sambil tetap memberikan nilai kepada pemegang saham.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • ASGR tetapkan 45 persen total laba 2024 jadi dividen

    ASGR tetapkan 45 persen total laba 2024 jadi dividen

    Sumber foto: M Irza Farel/elshinta.com.

    ASGR tetapkan 45 persen total laba 2024 jadi dividen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 April 2025 – 18:45 WIB

    Elshinta.com – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) `Astragraphia` melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta yang dilanjutkan dengan Paparan Publik kepada investor, kreditur dan media.

    Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, Sepanjang tahun 2024, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp205 miliar atau tumbuh sebesar 45% dibandingkan tahun 2023, dengan pendapatan bersih sebesar Rp2.814 miliar.

    Hal ini sejalan dengan upaya Astragraphia untuk mengembangkan ekosistem solusi dokumen di Indonesia.Informasi atas laporan ringkas studi kelayakan dan keterbukaan informasi ini telah tersedia di situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan sejak 24 April 2025.

     “Astragraphia terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan bisnis dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),” kata Hendrix di Jakarta, Senin (28/4). 

    Di kesempatan yang sama, Direktur PT Astra Graphia Tbk, Trivena Nalsalita, mengatakan, dari jumlah laba tahun berjalan, Astra Graphia telah menetapkan dividen tahun buku 2024 mencapai Rp93 miliar. Jumlah dividen yang disetujui ini setara dengan 45% dari laba bersih tahun lalu Rp 204,65 miliar.

    “Perseroan akan membagikan dividen sebesar 45% dari laba bersih sebesar Rp 69 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai, yang diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 19 per lembar saham yang sudah dibayarkan pada 24 Oktober 2024,” kata Trivena seperti dilaporkan Reporter Elshinta, M Irza Farel, Selasa (29/4).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Astra Agro Lestari Siap Bagi Dividen Rp515,8 Miliar, Catat Kenaikan Pendapatan 5 Persen selama 2024

    Astra Agro Lestari Siap Bagi Dividen Rp515,8 Miliar, Catat Kenaikan Pendapatan 5 Persen selama 2024

    PIKIRAN RAKYAT – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan perkebunan kelapa sawit mencatat pendapatan perusahaan capai Rp21,82 triliun selama 2024, naik 5,16 persen dibandingkan 2023 Rp20,74 triliun.

    Hal ini disampaikan Direktur Astra Agro Lestari Tingning Sukowignjo dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Senin, 28 April 2025.

    “Kenaikan harga telah mendorong revenue kami naik 5 persen year on year menjadi Rp21,82 triliun dengan laba bersih Perseroan meningkat 9 persen dari Rp1,06 triliun menjadi Rp1,15 triliun pada tahun 2024,” kata Tingning seperti dikutip dari Antara.

    RUPST Astra Agro Lestari

    Menurutnya pendapatan disumbang minyak sawit mentah dan turunannya Rp20,18 triliun, inti sawit dan turunannya Rp1,62 triliun serta yang lainnya Rp11,36 miliar.

    Laba yang yang bisa diatribusikan pada entitas induk AALI tahun 2024 ikut naik 8,68 persen jadi Rp1,14 triliun dari Rp1,05 triliun pada 2023.

    Perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 1997 ini siap membagikan dividen Rp515,8 miliar atau Rp268 per saham.

    Dividen tersebut lebih tinggi dari tahun buku 2023 senilai total Rp247 per saham atau Rp475,3 miliar.

    “Dari total dividen tersebut, sebanyak Rp84 per sahan telah dibagikan AALI sebagai dividen interim. Dividen final sebesar Rp184 per saham akan dibayarkan pada 28 Mei 2025,” lanjutnya.

    Penjualan Astra Agro Lestari

    Selain kenaikan harga CPO, strategi melakukan efisiensi biaya, peningkatan keunggulan operasional serta inovasi dalam proses produksi dijalankan secara konsisten.

    Hal ini sebagai bagian dari pembenahan berkelanjutan sudah membuat perseroan mampu memetik hasil yang lebih maksimal.

    Harga rata-rata CPO di pasar Rotterdam meningkat 12 persen dari 964 dolar AS/ton tahun 2023 menjadi 1.084 dolar AS/ton selama 2024.

    Peningkatan harga global berdampak positif untuk harga rata-rata CPO perusahaan yang ikut meningkat 15,6 persen pada 2024 jadi Rp12.883/kg dari Rp11.142/kg di 2023.

    Penjualan Astra Agro Lestari 69 persen ditujukan untuk pasar domestik, 31 persen memenuhi kebutuhan global lewat pasar ekspor ke China, India, Korea Selatan serta Pakistan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Selasa dibuka menguat 26,02 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 26,02 poin

    Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

    IHSG Selasa dibuka menguat 26,02 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 10:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 26,02 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.748,99.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,17 poin atau 0,42 persen ke posisi 756,89.

    Sumber : Antara