Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG Senin dibuka menguat 83,09 poin

    IHSG Senin dibuka menguat 83,09 poin

    Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

    IHSG Senin dibuka menguat 83,09 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka menguat 83,09 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.130,53. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,22 poin atau 0,28 persen ke posisi 788,32.

    Sumber : Antara

  • IHSG Jumat dibuka menguat 30,93 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 30,93 poin

    Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan

    IHSG Jumat dibuka menguat 30,93 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 11:30 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat 30,93 poin atau 0,44 persen ke posisi 7.036,30.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,14 poin atau 0,53 persen ke posisi 783,29.

    Sumber : Antara

  • Saham Digembok Bursa, Krakatau Steel Buka Suara

    Saham Digembok Bursa, Krakatau Steel Buka Suara

    Jakarta

    PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) buka suara soal suspensi atau penghentian sementara saham yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/7). Suspensi ini dilakukan lantaran lonjakan harga saham KRAS yang dinilai tidak wajar.

    Terkait hal tersebut, Manajemen Krakatau Steel menggelar acara public expose insidentil berkaitan dengan suspensi tersebut. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald Liman menerangkan acara tersebut digelar berdasarkan instruksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI).

    Di sisi lain, Daniel juga menekankan pergerakan saham KRAS terjadi semata-mata akibat dinamika pasar. Namun begitu, suspensi saham KRAS tidak terjadi pertama kalinya sepanjang 2025. Sebelumnya, saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga disuspensi akibat masuk dalam papan pemantauan unusual market activity (UMA) di awal 1 Juli 2025.

    Kemudian, terang Daniel, BEI kembali membuka saham KRAS di perdagangan saham pada tanggal 2 Juli 2025. Kemudian pada 7 Juli 2025, saham KRAS kembali disuspensi sampai waktu yang belum ditentukan akibat kenaikan harga saham yang dinilai tak wajar.

    “Dapat kami sampaikan bahwa pergerakan saham perseroan yang terjadi selama periode tersebut Sepenuhnya merupakan dinamika pasar dan tidak berkaitan dengan informasi material yang belum diungkapkan kepada publik,” terang Daniel kepada wartawan dalam acara Public Expose virtual, Jumat (11/7/2025).

    Kinerja Krakatau Steel

    Di sisi lain, Daniel juga menyampaikan kinerja keuangan Krakatau Steel untuk menjawab untuk menjawab keraguan yang muncul pada para pemegang saham. Hingga kuartal I-2025, Krakatau Steel mencatat produksi 226 ribu ton.

    Pendapatan Krakatau Steel hingga Maret 2025 juga tercatat sebesar US$ 234,8 juta 3,80 triliun (kurs Rp 16.216). Dengan begitu, Krakatau Steel mengantongi laba kotor sebesar US$ 12,9 juta atau sekitar Rp 209,22 miliar. Namun, Krakatau Steel masih rugi US$ 45,4 juta atau sekitar Rp 736,33 miliar.

    “Untuk saat ini, net profit perusahaan masih di posisi rugi US$ 45,4 juta sampai dengan bulan Maret 2025. Secara keseluruhan, perseroan masih mencatatkan rugi bersih pada periode ini, yang disebabkan oleh kondisi fasilitas hot strip mill yang masih dalam periode ramp up, upaya masuk kembali ke pasar, serta beban keuangan yang masih tinggi,” ungkapnya.

    Hingga Maret 2025, Krakatau Steel mencatat aset sebesar US$ 2,918 miliar, liabilitas sebesar US$ 2,497 miliar, dan ekuitas sebesar US$ 421 juta. Ke depan, Daniel menyebut pihaknya akan terus melakukan restrukturisasi.

    “Restrukturisasi lanjutan di mana perseroan sedang menyusun rencana penyehatan keuangan atau RPK Secara menyeluruh sehingga perseroan dapat beroperasi secara optimal sekaligus menjamin keberlangsungan usaha. Di sini kami berharap akan mendapatkan dana pembayaran yang lebih panjang serta bunga yang jauh lebih ringan untuk mendukung bottom line,” pungkasnya.

    (ara/ara)

  • Diterpa Isu Gagal IPO, Saham Rontok Sampai Mentok

    Diterpa Isu Gagal IPO, Saham Rontok Sampai Mentok

    Jakarta

    PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) resmi menjadi perusahaan tercatat di perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7). Namun sebelumnya, langkah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PMUI sempat diterpa isu gagal.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PMUI Agus Susanto mengakui adanya kabar tersebut yang sebelumnya disampaikan oleh Komisaris Independen, Theo Lekatompessy. Namun, pernyataan tersebut bersifat pribadi dan tidak mewakili perseroan.

    “Benar pada saat itu, Bapak Theo Lekatompessy, menjawab pertanyaan telepon dari beberapa wartawan, mengenai issue IPO PMUI dibatalkan. Dapat dijelaskan pada saat itu, Bapak Theo Lekatompessy tidak sedang bersama dengan Dirut dan Komut PMUI,” ujar Agus dikutip dari Keterbukaan Informasi, Jumat (11/7/2025).

    Pada saat Theo Lekatompessy memberikan pernyataan tersebut, PMUI tengah memproses pemenuhan administrasi IPO, sehingga Theo Lekatompessy tidak mempunyai informasi terbaru ihwal progres aksi korporasi perseroan.

    Saat ini, Theo Lekatompessy tidak memiliki kepemilikan saham PMUI. Selain itu, Agus juga menekankan, terpaan isu gagal IPO tidak mengganggu kelangsungan usaha perseroan.

    “Bapak Theo Lekatompessy meminta maaf atas informasi ini yang menyebabkan salah tafsir,” imbuhnya.

    Saham Anjlok hingga Mentok

    Alih-alih naik, saham PMUI justru menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) lantaran menurun hingga 15% di debut awal IPO. Harga saham PMUI juga turun dari harga penawaran awal, yakni sebesar Rp 180 per lembar saham.

    Emiten di bidang perdagangan telekomunikasi ini melepas sebanyak 1,16 miliar saham atau setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Adapun pada penawaran perdana, perseroan mematok harga Rp180 per lembar. Maka, perusahaan distributor produk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) ini meraup dana segar IPO sebesar Rp 208,8 miliar.

    Pelemahan harga saham PMUI pun terpantau terus berlanjut hingga hari ini. Berdasarkan data perdagangan RTI Business pukul 13.37 WIB, saham PMUI terjun bebas 14,38% ke harga Rp 131 per lembar.

    Saham PMUI juga mencatat jual bersih investor asing atau net foreign sell sebesar Rp 38,76 juta di kiprah perdananya. Sebelumnya, Direktur Utama Prima Multi Indonesia, Agus Susanto menjelaskan, langkah IPO ini menjadi salah satu langkah strategis perseroan.

    “IPO adalah bagian dari strategi kami untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan mendorong tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih baik lagi. Kami optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini, seiring dengan pertumbuhan sektor telekomunikasi dan kebutuhan akan konsultasi manajemen yang profesional di Indonesia,” ungkap Agus dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

    (ara/ara)

  • IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 18:22 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG ditutup menguat 61,45 poin atau 0,88 persen ke posisi 7.005,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,37 poin atau 1,35 persen ke posisi 779,15.

    “Risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Fed tanggal 17-18 Juni 2025 memberikan harapan bahwa tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan.

    Beberapa anggota menargetkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada Juli 2025, sementara beberapa lainnya tidak melihat perlunya pelonggaran apa pun tahun ini.

    Di sisi lain, pelaku pasar masih dibayangi terkait tarif impor terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak.

    Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara pada awal pekan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20 persen hingga 40 persen, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia selama pekan ini, yang mana ada delapan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

    Dari delapan saham, mayoritas atau sebanyak enam saham bergerak naik menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), yang menandakan antusiasme pelaku pasar menyambut IPO.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu sektor keuangan naik sebesar 1,88 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang naik masing-masing sebesar 1,83 persen dan 1,68 persen.

    Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen non primer paling dalam minus 0,5033 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COIN, IOTF, CHEK, MERI, dan CDIA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPR, PMUI, MFIN, NICE, dan INPS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.285.080 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,26 miliar lembar saham senilai Rp13,32 triliun. Sebanyak 375 saham naik, 204 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 147,28 poin atau 0,37 persen ke 39.674,00, indeks Hang Seng melemah 136,05 poin atau 0,57 persen ke 24.028,48, indeks Shanghai naik 16,63 poin atau 0,48 persen ke 3.509,05, dan indeks Strait Times menguat 18,20 poin atau 0,41 persen ke 4.075,17.

    Sumber : Antara

  • IHSG Kamis dibuka menguat 22,35 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 22,35 poin

    Investor memantau perkembangan informasi saham di Denpasar, Bali, Kamis (3/7/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.

    IHSG Kamis dibuka menguat 22,35 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 10:03 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.966,27.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,59 poin atau 0,34 persen ke posisi 771,37.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati arah negosiasi dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 18:07 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah negosiasi perdagangan di tingkat global, utamanya dari Amerika Serikat (AS).

    IHSG ditutup menguat 39,53 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.943,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,42 poin atau 0,84 persen ke posisi 768,78.

    “Bursa regional Asia cenderung menguat di saat pelaku pasar berjuang untuk arah yang jelas di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Rabu.

    Pelaku pasar mempertimbangkan perkembangan tarif terbaru dari AS, yang mana Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi tidak akan ada perubahan atau perpanjangan.

    Meskipun ada ruang dalam negosiasi tarif perdagangan, namun, Trump menegaskan tidak akan ada waktu perpanjangan yaitu deadline tarif resiprokal tetap 1 Agustus 2025.

    Di sisi lain, pelaku pasar mencermati rilis data China, yang mana harga konsumen di naik tipis 0,1 persen year on year (yoy) pada Juni 2025, menandai positif pertama dalam lima bulan dan menandakan tanda-tanda tentatif stabilisasi permintaan.

    Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke AS dalam rangka melanjutkan negosiasi tarif dagang pasca penerapan tarif tetap 32 persen Trump yang akan diberlakukan pada 1 Agustus 2025 tahun ini. Pelaku pasar berharap ada kabar baik dari hasil negosiasi.

    Di sisi lain, pelaku pasar menyambut aksi penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, yang mayoritas saham-saham IPO terpantau bergerak menembus batas atas atau mengalami Auto Rejection Atas (ARA).

    Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2025 tercatat 232,4 atau tumbuh sebesar 1,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen (yoy), yang mencerminkan perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

    Data ini merupakan sinyal positif bagi sektor industri, yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu sektor properti naik sebesar 1,69 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor kesehatan yang naik masing-masing sebesar 0,91 persen dan 0,86 persen.

    Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi paling dalam minus 0,40 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COIN, CDIA, IOTF, PSAT, dan NICE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, SHID, ASPR, PANS, dan UDNG.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.067.715 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,19 miliar lembar saham senilai Rp10,43 triliun.

    Sebanyak 362 saham naik, 205 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 137,19 poin atau 0,35 persen ke 39.826,00, indeks Hang Seng melemah 255,75 poin atau 1,06 persen ke 23.892,48, indeks Shanghai turun 4,43 poin atau 0,13 persen ke 3.493,05, dan indeks Strait Times menguat 7,31 poin atau 0,18 persen ke 4.005,17.

    Sumber : Antara

  • IHSG Rabu pagi dibuka menguat 18,66 poin

    IHSG Rabu pagi dibuka menguat 18,66 poin

    Ilustrasi – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.

    IHSG Rabu pagi dibuka menguat 18,66 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 09:20 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 18,66 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.923,05.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,83 poin atau 0,24 persen ke posisi 764,19.

    Sumber : Antara

  • Resmi Melantai di Bursa, Chandra Daya Investasi Alami Kelebihan Permintaan

    Resmi Melantai di Bursa, Chandra Daya Investasi Alami Kelebihan Permintaan

    JAKARTA – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi melantai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

    Melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, CDIA berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,37 triliun melalui penerbitan 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp190 per saham, sebuah langkah strategis untuk mendukung ekspansi jangka panjang.  

    Tingkat kepercayaan investor terhadap CDI Group tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran.  

    Selain itu, antusiasme ini terlihat selama seluruh proses penawaran, mulai dari masa penawaran awal pada 19-24 Juni 2025 hingga masa penawaran umum pada 2 – 7 Juli 2025.   

    Presiden Direktur CDIA Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. 

    “Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujarnya Rabu, 9 Juli. 

    Ruly menyampaikan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.

    Menurutnya, kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan. 

    “CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” Jelas Ruly. 

    Ruly menyampaikan melalui dana yang dihimpun dari IPO ini pihaknya akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri. 

    “Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas.” Tambah Ruly. 

    Ruly juga menekankan pentingnya dukungan dari pemangku kebijakan dalam keberhasilan IPO ini. 

    “Kami menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dukungan, arahan dan pendampingan dalam memastikan kelancaran proses IPO. Hal ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pasar, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong petumbuhan sektor infrastruktur di Kawasan,” tutupnya.  

    Adapun, CDI Group memiliki portofolio yang terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik. 

    Ruly menyampaikan dana yang dihimpun melalui IPO akan dimanfaatkan untuk memperkuat kapabilitas inti Perseroan, khususnya di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.  

    Ia menambahkan sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.  

    Sementara itu, dana sekitar Rp1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. 

    Menurutnya investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.  

    “Dengan resmi melantai di BEI, CDI Group memperkuat posisi sebagai solusi infrastruktur dalam menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang di tingkat nasional dan regional,” tuturnya. 

  • Kala Anak Prajogo Pangestu Ikut Saksikan Debut Saham CDIA di BEI

    Kala Anak Prajogo Pangestu Ikut Saksikan Debut Saham CDIA di BEI

    Jakarta

    PT Chandra Asri Investasi Tbk (CDIA) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) pada di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (9/7). Seremoni pencatatan saham perdana ini juga dihadiri keluarga konglomerat Prajogo Pangestu.

    CDIA merupakan anak usaha dari emiten PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik Prajogo Pangestu. TPIA sendiri tercatat memiliki 74.897.620.800 lembar saham atau sekitar Rp 7,48 triliun di CDIA.

    Konglomerat yang hadir dalam IPO CDIA adalah putra pertama Prajogo Pangestu, yakni Agus Salim Pangestu. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

    Agus mengaku mendukung langkah IPO Chandra Asri Investama lantaran memiliki potensi pertumbuhan yang baik di sektor infrastruktur. Di samping itu, CDIA juga diyakini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan program Presiden Prabowo Subianto.

    “Baguslah, harus support pak presiden punya growth yang 8% dan untuk Chandra Asri, infrastruktur itu penting untuk growth-nya. Jadi semoga bisa mendukung negara dan programnya pak presiden,” ungkap Agus.

    Untuk diketahui, CDIA melepas 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 190 per lembar. Dengan begitu, Chandra Daya Investasi berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 2,37 triliun. Dalam catatan perdagangan pukul 09.00, saham CDIA terbang 34,74% hingga Auto Reject Atas (ARA) ke harga Rp 256 per lembar.

    Perseroan juga mencatat oversubscription atau kelebihan permintaan hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran. Presiden Direktur Chandra Daya Investasi, Fransiskus Ruly Aryawan, mengatakan oversubscription yang diraih perseroan menjadi yang terbesar sepanjang IPO di BEI.

    “sepertinya oversubscription CDIA kami merupakan yang tertinggi di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini,” ungkap Ruly dalam sambutannya di Main Hall BEI.

    Tonton juga “BEI Kaji Rencana Pemangkasan Jumlah Satuan Lot Saham” di sini:

    (ara/ara)