Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • IHSG berpotensi variatif seiring sentimen domestik dan global

    IHSG berpotensi variatif seiring sentimen domestik dan global

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpotensi bergerak variatif seiring sentimen data-data ekonomi domestik dan global.

    IHSG dibuka melemah 7,46 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.530,31.

    Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,26 persen ke posisi 794,75.

    “IHSG diperkirakan fluktuatif di level 7.400 sampai 7.680 seiring pasar yang akan lebih reaktif pada pekan ini,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang diperkirakan 4,8 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 4,87 persen (yoy).

    Selain itu, pelaku pasar masih akan mencermati kelanjutan earning season kuartal II 2025.

    Dari mancanegara, data nonfarm payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) pada Juli 2025 tercatat sebanyak 73 ribu, atau di bawah estimasi 110 ribu.

    Sementara itu, untuk data NFP Juni 2025 direvisi turun menjadi 14 ribu dari sebelumnya 147 ribu, dan Mei 2024 direvisi menjadi 19 ribu dari 125 ribu.

    Data itu mengindikasikan pasar tenaga kerja AS mulai melemah, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi.

    Data tenaga kerja terbaru itu meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September 2025 mendatang.

    Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump melalui perintah eksekutif menetapkan tarif impor antara 10-41 persen untuk 68 negara mitra dagang yang akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.

    Sebagai dampak dari potensi penurunan suku bunga The Fed pada September 2025, tarif impor, dan pengunduran diri salah seorang Gubernur The Fed, US 10-year Bond Yield turun 13 basis poin level 4.236 persen pada Jumat (1/8/2025).

    Hal itu juga mendorong penguatan harga emas akibat permintaan akan safe haven. Harga minyak turun karena kekhawatiran akan kenaikan produksi oleh OPEC+ pada September.

    Pada perdagangan Jumat (1/8/2025), bursa saham Eropa ditutup melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 2,90 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,70 persen, indeks DAX Jerman turun 2,66 persen, serta indeks CAC Prancis melemah tipis 2,91 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup melemah pada Jumat (1/8/2025), di antaranya Dow Jones melemah 1,23 persen di level 43.588,58, indeks S&P 500 turun 1,60 persen di level 6.238,01, dan Nasdaq merosot 2,24 persen ke level 20.650,1.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 689,82 poin atau 1,67 persen ke 40.111,50, indeks Shanghai menguat 8,42 poin atau 0,23 persen ke 3.567,87, indeks Hang Seng menguat 85,69 poin atau 0,21 persen ke 24.586,55, dan indeks Strait Times menguat 27,74 poin atau 0,71 persen ke 4.183,45.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Senin dibuka melemah 7,46 poin

    IHSG Senin dibuka melemah 7,46 poin

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka melemah 7,46 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.530,31.

    Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,26 persen ke posisi 794,75.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RUPSLB Bank Mandiri Dimajukan, Ada Pergantian Direksi

    RUPSLB Bank Mandiri Dimajukan, Ada Pergantian Direksi

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (4/8) pukul 09.00 WIB. Jadwal rapat ini dimajukan dari rencana sebelumnya yang akan dilaksanakan pada Senin (4/8) pukul 15.00 WIB.

    “Merujuk pada Pemanggilan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (selanjutnya disebut “Rapat”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”), yang telah dimuat pada situs web PT Bursa Efek Indonesia, situs web Perseroan dan situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2025, bersama ini kami informasikan kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan bahwa Perseroan mengubah waktu pelaksanaan Rapat, yang selanjutnya informasi pelaksanaan Rapat dimaksud,” tulis pengumuman Bank Mandiri dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/8/2025).

    Salah satu agenda utama RUPSLB Bank Mandiri perubahan pengurus perseroan. Hal ini tertuang dalam surat rencana agenda yang diterbitkan pada Juli 2025.

    “Rapat akan diselenggarakan dengan Mata Acara sebagai berikut, Perubahan Pengurus Perseroan. Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) dan Pasal 14 ayat (12) Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut “RUPS”), dimana dalam RUPS tersebut dihadiri dan keputusannya harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,” tulis surat tersebut.

    Sebelumnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri yang digelar 25 Maret 2025, juga dilakukan perombakan jajaran direksi. Dalam rapat itu disepakati Darmawan Junaidi kembali menjadi Direktur Utama Bank Mandiri.

    Namun, posisi Wakil Direktur Utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Susunan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri Saat Ini:

    Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Direksi

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    Direktur Consumer Banking: Saptari
    Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

    (ada/ara)

  • Bank Mandiri gelar RUPSLB pagi ini, bahas perubahan pengurus perseroan

    Bank Mandiri gelar RUPSLB pagi ini, bahas perubahan pengurus perseroan

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kode saham: BMRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini atau Senin (4/8) di Menara Mandiri 1, Jakarta, dengan agenda utama perubahan pengurus perseroan.

    Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, semula RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Namun pada Minggu (3/8) malam, Bank Mandiri mengumumkan perubahan jadwal menjadi pukul 09.00 WIB.

    Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) dan Pasal 14 ayat (12) Anggaran Dasar Bank Mandiri, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, di mana dalam RUPS tersebut dihadiri dan keputusannya harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

    Adapun daftar riwayat hidup calon pengurus Bank Mandiri yang akan diangkat akan tersedia paling lambat pada saat RUPSLB diselenggarakan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengubah susunan pengurus dalam RUPST pada 25 Maret 2025 di mana Darmawan Junaidi tetap menjadi Direktur Utama Perseroan. Sedangkan Wakil Direktur Utama diganti dari sebelumnya Alexandra Askandar menjadi Riduan.

    Sehari setelahnya atau pada 26 Maret 2025, Alenxandra ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), mendampingi Putrama Wahju Setyawan yang menjadi Direktur Utama BNI.

    Selain itu, dua direksi Bank Mandiri ditunjuk menjadi pengurus di BPI Danantara. Keduanya yaitu Rohan Hafas yang sebelumnya menjabat Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri serta Agus Dwi Handaya yang sebelumnya menjabat Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri.

    Kemudian, terdapat direksi dari bank lain yang bergabung ke Bank Mandiri seperti Novita Widya Anggraini yang berasal dari BNI ditunjuk menjadi Direktur Finance & Strategy di Bank Mandiri serta Ari Rizaldi yang berasal dari BSI kini menjadi Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri.

    Berikut daftar lengkap jajaran direksi Bank Mandiri berdasarkan hasil RUPST Maret 2025

    Komisaris:

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Direksi:

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi​​​​​​​
    Direktur Consumer Banking: Saptari​​​​​​​
    Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    ​​​​​​​Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini​​​​​​​

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Acset Ungkap Kronologi Ikut Terseret di Kasus Tol MBZ

    Acset Ungkap Kronologi Ikut Terseret di Kasus Tol MBZ

    Jakarta

    PT Acset Indonusa Tbk (ACST) buka suara usai ditetapkan sebagai tersangka korporasi dalam dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat atau jalan tol layang MBZ.

    Anak usaha Astra Grup ini menyatakan telah menerima surat penetapan tersangka korporasi dari Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 3 Juni 2025. Manajemen menyebut pihaknya akan kooperatif dan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan.

    Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Acset membeberkan kronologi awal keterlibatan dalam proyek tersebut. Dimulai pada Desember 2016, saat PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) membuka pelelangan terbatas untuk proyek pembangunan Japek.

    Acset menggandeng PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan membentuk kerja sama operasi (KSO) bernama Waskita-Acset KSO guna mengikuti tender. Dalam struktur kerja sama tersebut, Waskita ditunjuk sebagai ketua KSO.

    Berdasarkan surat pengumuman pemenang tertanggal 8 Februari 2017 dan penunjukan resmi pada 16 Februari 2017, JJC menetapkan Waskita-Acset KSO sebagai kontraktor pelaksana. Pembangunan proyek dimulai pada 27 Maret 2017 dan rampung pada Februari 2020.

    “Sepanjang yang Perseroan ketahui melalui pemberitaan media massa, pada tahun 2023 dan 2024, pengadilan menjatuhkan putusan pidana korupsi terhadap perorangan dari PT JJC, PT Bukaka Teknik Utama Tbk, PT Jasa Marga (Persero), PT LAPI Ganeshatama Consulting dan Waskita terkait Proyek Pembangunan Japek,” terang manajemen Acset dalam keterangannya, Minggu (3/8/2025).

    Lebih lanjut dijelaskan, pada 3 Juni 2025, Acset menerima surat dari Kejagung yang menetapkan perseroan sebagai tersangka korporasi atas dugaan keterlibatan dalam tindak pidana korupsi proyek tersebut. Proses penyidikan kini masih berlangsung.

    Acset belum memaparkan lebih lanjut terkait dampak material maupun implikasi hukum terhadap operasional dan saham perusahaan akibat status tersangka tersebut.

    “Kami belum dapat berkomentar lebih lanjut, mengingat proses penyidikan masih berlangsung, namun demikian Perseroan berkomitmen untuk senantiasa bersikap kooperatif pada setiap proses hukum yang sedang berlangsung,” tutup manajemen.

    (rrd/rrd)

  • IHSG Rehat Sejenak, Net Sell Asing Tembus Rp 61 T

    IHSG Rehat Sejenak, Net Sell Asing Tembus Rp 61 T

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan. Setelah mencatat reli panjang dalam beberapa pekan sebelumnya, indeks kini terkoreksi tipis.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sepekan terakhir turun 0,08% ke level 7.537,76 pada penutupan Jumat (1/8), dari posisi 7.543,50 di pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian juga ikut turun 0,26% menjadi Rp 16,05 triliun dari Rp 16,09 triliun.

    “Perubahan turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI yaitu sebesar 0,26% menjadi Rp 16,05 triliun dari Rp 16,09 triliun pada pekan sebelumnya,” ujar Sekretaris BEI Kautsar Permadi Nurahmad, dikutip Minggu (3/8/2025).

    Meski terkoreksi secara indeks, beberapa indikator perdagangan menunjukkan tren positif. Volume transaksi harian naik 18,80% menjadi 32,55 miliar lembar dari 27,40 miliar di pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi juga meningkat 2,44% menjadi 1,77 juta kali dari 1,73 juta kali.

    Kapitalisasi pasar BEI bahkan naik 3,37% menjadi Rp 13.599 triliun dari Rp 13.519 triliun sepekan sebelumnya. Namun, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih atau net foreign sell senilai Rp 73,66 miliar pada penutupan Jumat.

    “Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 61,98 triliun,” tutup Kautsar.

    Pasar kini menanti arah baru pergerakan IHSG pekan depan, terutama di tengah tekanan aksi jual investor asing yang masih berlanjut.

    (rrd/rrd)

  • IHSG Jumat dibuka menguat 66,39 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 66,39 poin

    Ilustrasi – Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa./aa.

    IHSG Jumat dibuka menguat 66,39 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 09:51 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat 66,39 poin atau 0,89 persen ke posisi 7.550,73.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,25 poin atau 1,17 persen ke posisi 799,72.

    Sumber : Antara

  • Beda Nasib Emiten Prajogo Pangestu, Laba BRPT-TPIA Ngebut tapi CUAN Amblas

    Beda Nasib Emiten Prajogo Pangestu, Laba BRPT-TPIA Ngebut tapi CUAN Amblas

    Jakarta

    Konglomerat Prajogo Pangestu tercatat memiliki sejumlah perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga awal Agustus ini, tercatat tiga emiten milik Prajogo Pangestu yang telah melaporkan laporan keuangannya hingga semester I-2025.

    Ketiga emiten Prajogo Pangestu ini adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Namun, ketiga emiten taipan tersebut memiliki nasib yang berbeda sepanjang semester I-2025.

    PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

    Dikutip dari laporan keuangan Petrindo dari laman keterbukaan informasi, perseroan membukukan penurunan laba bersih yang signifikan hingga paruh pertama 2025. CUAN membukukan penurunan laba bersih hingga 93,42% menjadi US$ 1,94 juta atau sekitar Rp 31,97 miliar (asumsi kurs Rp 16.490), dari US$ 29,57 juta atau Rp 487,52 miliar di semester I-2024.

    Namun begitu, CUAN membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 49,2% menjadi US$ 462,11 juta atau sekitar Rp 7,61 triliun pada semester I-2025. Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya, CUAN membukukan pendapatan sebesar US$ 309,69 juta atau sekitar Rp 5,10 triliun. Pertumbuhan laba CUAN ditopang oleh penjualan batu bara US$ 108,05 juta untuk waktu tertentu, yang tercatat menurun dari US$ 116,20 juta.

    Sementara untuk sepanjang waktu, pendapatan CUAN ditopang oleh konstruksi dan rekayasa US$ 159,33 juta, yang tumbuh dari US$ 92,01 juta di semester I-2024. Kemudian untuk penambangan, menyumbang pada pendapatan sebesar US$ 158,55 juta dari US$ 87,42 juta. Sementara sektor jasa, menyumbang US$ 34,81 juta dan usaha lainnya sebesar US$ 1,35 juta.

    Namun begitu, CUAN membukukan laba bruto sebesar US$ 47,93 juta, atau susut dari US$ 66,44 juta di semester I-2024. Penyusutan ini terjadi akibat membengkaknya beban pokok pendapatan CUAN yang tercatat sebesar US$ 414,18 juta dari US$ 243,24 juta di semester I-2024.

    PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

    Foto: Chandra Asri

    Emiten Prajogo Pangestu yang bergerak di sektor energi bersih, PT. Barito Renewable Energy Tbk (BREN) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,9%, yakni menjadi US$ 65,46 juta atau sekitar Rp 1,07 triliun di semester I 2025. Adapun pada periode yang sama di tahun sebelumnya, laba bersih BREN tercatat sebesar US$ 57,95 juta atau sekitar Rp 955,53 miliar.

    Dari sisi pendapatan hingga Juni 2025, BREN membukukan sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,94 triliun, naik 3,4% dari pendapatan sebelumnya yakni US$ 290 juta. Namun jika dirinci, BREN juga memiliki beban usaha yang tersebar di sejumlah titik.

    Beban depresiasi dan amortisasi sebesar US$ 47,72 juta, kemudian beban kompensasi dan tunjangan karyawan sebesar US$ 21,63 juta, beban konsultan dan teknisi US$ 7,25 juta, tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) US$ 9,15 juta, beban keuangan US$ 58,79 juta, dan kerugian kurs mata uang asing bersih US$ 397 ribu.

    PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

    Induk usaha BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan laba sebesar US$ 1,72 miliar atau sekitar Rp 28,36 triliun sepanjang semester I 2025. Angka tersebut tumbuh 3,348% yoy dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar US$ 50 juta. Kemudian untuk pendapatan konsolidasian sebesar US$ 3,22 miliar atau sekitar Rp 53,09 triliun.

    Secara rinci, pendapatan Barito Pacific terdiri dari petrokimia US$ 2,92 miliar atau tumbuh 237,9%, energi US$ 300 juta atau tumbuh 3,4%. Namun begitu, BRPT mencatat beban pokok pendapatan sebesar US$ 3,09 miliar atau naik 238,6%. Dengan laba kotor US$ 134 juta.

    Peningkatan signifikan dalam laba terutama didorong oleh keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (ACE) pada April 2025, yang menghasilkan pencatatan bargain purchase accounting. Pencapaian ini semakin diperkuat oleh peningkatan kontribusi dari Barito Renewables.

    PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

    Terakhir, Chandra Asri Group, dengan induk usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan laba sebesar US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 25,39 triliun sepanjang semester I 2025. Capaian itu tumbuh 3.565% dari periode yang sama di tahun 2024, sebesar US$ 46,6 juta.

    Sementara itu, TPIA mencatat pendapatan bersih sebesar US$ 2,92 miliar atau sekitar Rp 48,16 triliun sepanjang semester I 2025. Pendapatan tersebut ditopang oleh kilang sebesar US$ 1,07 miliar, kimia US$ 1,79 miliar dan infrastruktur US$ 62,9 juta. Secara total, pendapatan TPIA tercatat naik hingga 237,7%.

    “Kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi tersebut. Hal ini mencerminkan nilai tambah yang luar biasa dari aksi korporasi kami baru-baru ini, yang tidak hanya mendorong kinerja kami namun juga memperkuat struktur neraca keuangan,” tulis Chief Financial Officer dan Direktur Perseroan, Andre Khor, dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (1/8/2025).

    Simak juga Video: Elon Musk Diprediksi Jadi Triliuner Pertama, Prajogo Pangestu Keempat

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar respon The Fed tahan suku bunga

    IHSG ditutup melemah seiring pasar respon The Fed tahan suku bunga

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah seiring pasar respon The Fed tahan suku bunga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 19:36 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar merespon kebijakan The Fed yang menahan tingkat suku bunga acuannya.

    IHSG ditutup melemah 65,55 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.484,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,68 poin atau 0,96 persen ke posisi 790,47.

    “Bursa regional Asia bergerak melemah, seiring pelaku pasar merespon The Fed yang kembali menahan tingkat suku bunga untuk tidak berubah di level 4,25-4,5 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan level suku bunga acuan saat ini sudah tepat untuk mengelola ketidakpastian yang berkelanjutan seputar tarif dan inflasi di AS.

    Pelaku pasar juga mempertimbangkan data AS yang lebih kuat dari perkiraan, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan lapangan kerja swasta yang melampaui perkiraan.

    Perhatian pelaku pasar kini tertuju pada data inflasi Price Consumer Index (PCI) dan klaim pengangguran yang akan dirilis pada Kamis (31/07), diikuti oleh laporan ketenagakerjaan Juli 2025 pada Jumat (01/07).

    Dari kawasan Asia, Bank Of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga acuan jangka pendeknya di level 0,5 persen, seiring bank sentral ingin melanjutkan normalisasi kebijakan moneter secara bertahap.

    Pelaku pasar juga merespon rilis data ekonomi China, National Bureau Statistic (NBS) China menyampaikan PMI Manufaktur turun menjadi 49,3 pada Juli 2025 dari level tertinggi tiga bulan pada Juni 2025 yang sebesar 49,7, atau jauh di bawah ekspektasi dan menandai kontraksi aktivitas pabrik selama empat bulan berturut-turut.

    PMI Non-Manufaktur NBS resmi China turun ke level 50,1 pada Juli 2025 dari level 50,5 pada bulan sebelumnya, atau menandai angka terendah sejak November 2024 dan lebih rendah dari konsensus pasar yang sebesar 50,3.

    Data terbaru mencerminkan tanda-tanda melemahnya momentum pertumbuhan dan meningkatnya ketidakpastian perdagangan di tengah tarif AS yang tinggi.

    Dari dalam negeri, rebalancing indeks LQ45 yang efektif awal Agustus 2025, berpotensi menciptakan likuiditas yang lebih baik, namun demikian rebalancing tersebut tentunya membuat pelaku pasar akan melakukan rotasi, sehingga perubahan konstitusi dapat membuat IHSG bergerak fluktuatif.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang naik sebesar 0,72 persen, diikuti oleh dan sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,53 persen dan 0,13 persen.

    Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 2,41 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 2,36 persen dan 2,33 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu BBRC, BUVA, CGAS, KUAS dan COCO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni OASA, OKAS, KBLM, VAST dan PNGO.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.004.162 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 41,63 miliar lembar saham senilai Rp18,27 triliun. Sebanyak 228 saham naik, 412 saham menurun, dan 164 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 407,80 poin atau 1,00 persen ke 41.062,50, indeks Shanghai melemah 42,51 poin atau 1,18 persen ke 3.573,21, indeks indeks Hang Seng melemah 403,60 poin atau 1,60 persen ke 24.773,22, dan indeks Strait Times melemah 36,24 poin atau 0,86 persen ke 4.183,42.

    Sumber : Antara

  • Pentingnya Teknologi AI untuk Pendidikan Berkualitas yang Inklusif

    Pentingnya Teknologi AI untuk Pendidikan Berkualitas yang Inklusif

    Jakarta: Higher Committee of Human Fraternity (HCHF) menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Pelajar juga harus dibekali dengan pengetahuan dan kepercayaan diri sebagai bekal menuju masa depan akademik dan karier mereka.
     
    Hal itu yang mendasari kerja sama antara HCHF dan Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia (YMGPI) bersama Dompet Aman Indonesia serta Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka mendorong memajukan pendidikan yang inklusif dan beretika dengan mendistribusikan 100 tablet edukasi berbasis AI kepada para pelajar di Amal Khair Yasmin dan Daarul Rahman Jakarta.
     
    Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi global HCHF untuk mendorong penggunaan teknologi yang etis dalam dunia pendidikan dan mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Kemanusiaan.

    Upaya kolaboratif ini secara langsung mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4 Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDG 4): Menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
     
    Perangkat bertenaga AI ini dilengkapi dengan aplikasi Dompet Aman dan BEI yang interaktif dan berbasis pengetahuan, dirancang khusus untuk memberikan akses kepada pelajar terhadap alat pembelajaran digital yang aman serta edukasi pasar keuangan secara real-time.
     
    Selain itu, para pelajar yang terlibat juga akan menerima pendidikan literasi keuangan dari Bursa Efek Indonesia, guna membekali mereka dengan pengetahuan dan kepercayaan diri untuk menjelajahi lanskap keuangan modern sebagai bekal menuju masa depan akademik dan karier mereka nantinya.
     
    Dengan berfokus pada komunitas yang kurang terlayani, inisiatif ini menegaskan keyakinan HCHF bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan merupakan fondasi bagi perdamaian, toleransi, dan pembangunan berkelanjutan.
     
    “Donasi tablet bertenaga AI oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia bersama Dompet Aman Indonesia dan Yayasan Muda Giat Peduli mencerminkan keyakinan bahwa dengan alat dan bimbingan yang tepat, generasi muda dapat belajar, memahami keuangan sejak dini, dan membentuk masa depan cerah,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.
     
    Chief Marketing Officer Dompet Aman Indonesia & Ketua Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia, Tania Nordina mengatakan, proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi yang etis dapat memberdayakan generasi muda dan menjembatani kesenjangan digital. 
     
    “Ketika kita berinvestasi dalam pendidikan, kita sedang berinvestasi dalam koeksistensi dan masa depan bersama,” kata Tania.
     
    Keterlibatan Dompet Aman mencerminkan peran sektor swasta yang semakin besar dalam menjembatani kesenjangan digital, memastikan bahwa keterbatasan finansial maupun infrastruktur tidak menjadi penghalang bagi hak anak untuk belajar.
     
    Kunjungan HCHF ke Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia yang diselenggarakan bersama Dompet Aman menjadi tonggak penting dalam upaya lebih luas organisasi ini untuk mendorong pendidikan transformatif dan inklusif, serta memajukan kemajuan manusia bersama melalui teknologi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)