Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • DPR Mau Panggil OJK-BEI Bahas soal Free Float Saham

    DPR Mau Panggil OJK-BEI Bahas soal Free Float Saham

    Jakarta

    Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bakal memanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) untuk membahas batas saham yang diperdagangkan atau free float pada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan saat ini terdapat batas free float ada di angka 7,5% dengan dengan total emiten yang memenuhi ketentuan sebanyak 907 perusahaan tercatat dan 47 lainnya berada di bawah ketentuan free float.

    Inarno menyebut, semakin tinggi ketentuan free float, akan semakin banyak emiten yang tidak memenuhi ketentuan. Seandainya ketentuan tersebut dinaikkan menjadi 10%, hanya ada sebanyak 764 emiten yang memenuhi ketentuan begitu juga seterusnya.

    Sementara untuk perkiraan nilai free float, ada sebanyak Rp 13,42 triliun dana investasi yang harus diserap pasar modal. Begitu juga seterusnya, jika free float dinaikan menjadi 10%, nilai yang harus diserap oleh pasar itu sebesar Rp 36,64 triliun.

    “Jadi saya ingin mengatakan bahwasannya ini yang memang perlu kita diskusikan, artinya kami harus diskusikan. Bahwasannya untuk menaikan 10% (free float) itu pasar yang harus atau nilai free float yang harus diserap oleh pasar untuk 10% itu Rp 36,64 triliun,” ungkap Inarno dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI, dikutip dari YouTube TV Parlemen, Kamis (18/9/2025).

    Ke depan, OJK akan mengubah free float IPO berdasarkan nilai kapitalisasi pasar calon emiten. Adapun saat ini, ketentuan free float IPO diputuskan berdasarkan ekuitas calon emiten.

    Jika ekuitas calon emiten sebesar Rp 500 miliar, ketentuan free float yang harus dipenuhi sebesar 20% dan terus menyusut sesuai besaran ekuitas yang dimiliki calon emiten. Skema ini juga akan digunakan jika ketentuan free float berdasarkan kapitalisasi pasar.

    “Nantinya kita akan ubah menjadi berdasarkan bukan dari nilai ekuitas tetapi dari kapitalisasi pasar. itu kalau lebih kecil dari Rp 5 triliun itu kira-kira minimumnya 20% antara Rp 5 triliun dan Rp 50 triliun itu 15% dan lebih besar dari Rp 50 triliun itu 10%. Ini ada initial free float IPO,” jelasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyebut perubahan ketentuan ini penting melibatkan para pemangku kepentingan pasar modal. Pasalnya, OJK ingin melihat jumlah floating share lebih banyak di pasar saat ada IPO.

    “Di satu sisi kita ingin melihat floating share lebih banyak, tapi di lain sisi kalau kita tidak perkuat demandnya, permintaan terhadap yang akan kita IPO-kan listing-kan, lalu kalau tidak terjual akhirnya nanti tidak terjadi IPO-nya. Kalau kita siarkan dia tinggi ternyata tidak terserap oleh pasar, kan jadi tidak jadi. Jadi mesti dua sisi kita lakukan, kita minta dia lebih besar tapi pasarnya kita perkuat dari segi demand,” ungkapnya.

    Karenanya, Mahendra meminta DPR RI kembali memberi waktu untuk membahas ketentuan free float IPO ini bersama penyelenggara pasar modal, yakni BEI dan AEI. Pada pertemuan tersebut, OJK dan BEI akan memaparkan hasil penyusunan ketentuan free float yang baru.

    “Kami akan menyampaikan kemungkinan-kemungkinan itu yang terbaik. Sebab kami juga memahami cara pandang dari otoritas pajak yang melihatnya ‘ah ini sudah diberikan kok malah meminta lagi sesuatu yang pada gilirannya menguntungkan dari segi emiten itu sendiri’,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyetujui usul tersebut. Pada agenda pembahasan berikutnya, DPR akan melibatkan BEI dan AEI untuk membahas ketentuan free float IPO dan obligasi.

    “OJK menyampaikan kepada Komisi XI tentang hasil dari penyusunan tentang initial free float IPO dan continuous obligation free float untuk kelanjutannya dibahas bersama dalam rapat kerja OJK bersama Bursa Efek Indonesia dan Asosiasi Emiten Indonesia. Nanti rapatnya kita yang mengatur teknisnya. Kita dahulukan dengan siapa, dengan apa, nanti kita atur. Tentunya kalau kita dengan asosiasi emiten, tentu ini kan bisa RDPU yang kita panggil secara terpisah saat kita rapat dengan pihak otoritas atau lembaga yang mempunyai kewenangan,” ungkap Misbakhun.

    Tonton juga Video Yudhi Sadewa Sebut Jokowi Perkuat Peran LPS: Kita Disamakan OJK

    (acd/acd)

  • IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) usai keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 September, IHSG ditutup menguat sebesar 0,85 persen ke posisi 8.025,18 pada penutupan perdagangan hari ini.

    Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.940,51 hingga 8.025,17. Tercatat, 360 saham mengalami kenaikan, 318 saham terkoreksi, dan 124 saham tidak mengalami perubahan.

    Kemudian, total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 43,74 miliar dengan nilai transaksi Rp17,86 triliun.

    Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menyampaikan bahwa pergerakan IHSG hari ini secara dominan dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 basis poin serta potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (FFR) yang diperkirakan akan diumumkan dini hari nanti.

    Menurut Reydi kenaikan IHSG bukanlah suatu kebetulan karena kenaikan ini sejalan dengan arus masuk dana asing dalam beberapa hari terakhir serta pemindahan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Himbara.

    “Meski ada reshuffle menteri untuk kedua kalinya, tetapi pasar melihat hasil transisi mengarah kepada kebijakan yang pro terhadap pemulihan ekonomi, didukung juga oleh program stimulus ekonomi 8+4+5 yang kemarin baru saja diumumkan oleh pemerintah,” ujarnya kepada VOI, Rabu, 17 September.

    Ia juga menambahkan bahwa IHSG berpotensi untuk terus menguat, terutama karena adanya katalis makro yang mendorong masuknya investor asing secara agresif menjelang akhir tahun.

    Menurutnya secara historis, menjelang akhir tahun IHSG cenderung ditutup di level yang lebih tinggi akibat fenomena musiman seperti window dressing dan Santa Claus rally.

    “Tapi (naiknya IHSG) potensinya besar untuk bisa terus continue di area all time high,” pungkasnya.

  • IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) usai keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 September, IHSG ditutup menguat sebesar 0,85 persen ke posisi 8.025,18 pada penutupan perdagangan hari ini.

    Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.940,51 hingga 8.025,17. Tercatat, 360 saham mengalami kenaikan, 318 saham terkoreksi, dan 124 saham tidak mengalami perubahan.

    Kemudian, total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 43,74 miliar dengan nilai transaksi Rp17,86 triliun.

    Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menyampaikan bahwa pergerakan IHSG hari ini secara dominan dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 basis poin serta potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (FFR) yang diperkirakan akan diumumkan dini hari nanti.

    Menurut Reydi kenaikan IHSG bukanlah suatu kebetulan karena kenaikan ini sejalan dengan arus masuk dana asing dalam beberapa hari terakhir serta pemindahan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Himbara.

    “Meski ada reshuffle menteri untuk kedua kalinya, tetapi pasar melihat hasil transisi mengarah kepada kebijakan yang pro terhadap pemulihan ekonomi, didukung juga oleh program stimulus ekonomi 8+4+5 yang kemarin baru saja diumumkan oleh pemerintah,” ujarnya kepada VOI, Rabu, 17 September.

    Ia juga menambahkan bahwa IHSG berpotensi untuk terus menguat, terutama karena adanya katalis makro yang mendorong masuknya investor asing secara agresif menjelang akhir tahun.

    Menurutnya secara historis, menjelang akhir tahun IHSG cenderung ditutup di level yang lebih tinggi akibat fenomena musiman seperti window dressing dan Santa Claus rally.

    “Tapi (naiknya IHSG) potensinya besar untuk bisa terus continue di area all time high,” pungkasnya.

  • Strategi Tri Perkuat Loyalitas Pelanggan di Tengah Sengitnya Persaingan

    Strategi Tri Perkuat Loyalitas Pelanggan di Tengah Sengitnya Persaingan

    Jakarta

    Persaingan industri telekomunikasi kian ketat, mendorong operator seluler untuk terus menghadirkan inovasi dalam mempertahankan basis pelanggan. Menjawab tantangan ini, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melancarkan strategi terbarunya.

    Melalui BombasTri 2025, Tri menyakini program loyalitas tersebut dapat menjadi andalan dalam mempertahankan basis pelanggan di tengah kompetisi operator seluler saat ini.

    “Tri selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama. Kepercayaan mereka adalah fondasi perjalanan kami, dan BombasTri merupakan wujud nyata apresiasi atas loyalitas tersebut,” ujar Bilal Kazmi, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia pada (31/7) lalu, bahwa jumlah pelanggan Indosat mencapai 95,4 juta pada semester I 2025.

    Tahun ini, program BombasTri hadir lebih besar dengan peluang ganda untuk menang. Bilal menambahkan, inisiatif ini mencerminkan komitmen Tri untuk menghadirkan pengalaman berkesan, memperkuat keterikatan pelanggan, sekaligus mendukung layanan yang lebih hemat dengan sinyal cepat.

    Program yang berlangsung mulai 1 September hingga 31 Desember 2025, menghadirkan ribuan hadiah menarik mulai dari voucher belanja, konsol game, hingga mobil listrik.

    Adapun, setiap bulan, Top 200 Point Redeemers otomatis mendapatkan hadiah eksklusif tanpa diundi, sementara di akhir periode pelanggan tetap berpeluang meraih Grand Prize spektakuler seperti Samsung Galaxy A56 5G, Nintendo Switch 2, ASUS ROG Strix G16, Vespa LX 125, hingga mobil BYD Atto 1 Dynamic.

    Melalui program ini, Tri tidak hanya mengapresiasi pelanggan, tetapi juga memperkuat strategi retensi untuk mempertahankan posisi kompetitifnya di industri telekomunikasi.

    (agt/agt)

  • PTPP Lolos dari Gugatan Pailit

    PTPP Lolos dari Gugatan Pailit

    Jakarta

    PT PP (Persero) Tbk (PTPP) buka suara soal perkembangan kasus gugatan pailit yang dilayangkan dua perusahaan, yakni PT Stahlindo Jaya Perkasa dan PT Sinar Baja Prima. Permohonan pailit tersebut tercatat dalam nomor perkara 50/Pdt.Sus-Pailit/2025/PN Niaga Jkt.Pst.

    Direktur Manajemen Risiko dan Legal PTPP, Tommy Wiranata Anwar, menjelaskan kedua perusahaan yang menggugat perseroan telah mencabut permohonan pailitnya. Padahal, sidang perdana seharusnya digelar pada Senin (15/9) di Pengadilan Negeri (PN) Niaga Jakarta Pusat.

    Namun, kata Tommy, pemohon menunda sidang hingga akhirnya memutuskan untuk mencabut gugatan tersebut. Permohonan pencabutan itu telah diterima Majelis Hakim PN Jakarta Pusat.

    “Sidang pertama diagendakan pada hari Senin, namun pemohon sudah mengajukan permohonan pencabutan dan telah diterima Majelis,” terang Tommy dalam Public Expose secara virtual, Rabu (17/9/2025).

    Dengan demikian, perkara permohonan pailit resmi berakhir dan tidak dilanjutkan ke tahap pembuktian. Status perkara juga telah diubah dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat.

    “Kasus ini tidak berlanjut sampai tahap pembuktian dan sudah ter-update di SIPP bahwa permohonan tersebut telah dicabut,” tambahnya.

    Berdasarkan klarifikasi PTPP pada laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, sebelumnya mengaku belum menerima dokumen resmi pengadilan atau relaas seiring terdaftarnya gugatan tersebut.

    Kedua perusahaan penggugat PTPP diketahui merupakan vendor Kerja Sama Operasi (KSO) PP-Urban yang melibatkan perseroan. PTPP mengaku belum mengetahui nilai pasti dari pernyataan pailit yang diajukan ke PN Niaga Jakarta Pusat. Namun, PTPP menegaskan peristiwa ini tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan.

    “Sampai dengan tanggapan ini dibuat, perseroan sampaikan bahwa pemohon pernyataan pailit memiliki hubungan hukum dan utang-piutang dengan perseroan dan KSO PP-Urban. Selanjutnya, kronologi dan penyebab akan kami sampaikan lebih detail setelah adanya relaas,” ujar Agus, dikutip dari Keterbukaan Informasi, Rabu (10/9/2025).

    Tonton juga Video Menaker Ungkap Penyebab Banyak Terjadi PHK: Pailit hingga Efisiensi

    (rrd/rrd)

  • Modal Asing Rp 14,24 Triliun Hengkang dari Indonesia – Page 3

    Modal Asing Rp 14,24 Triliun Hengkang dari Indonesia – Page 3

    Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan 8-12 September 2025. Sentimen reshuffle kabinet dan harga emas membayangi IHSG sepekan.

    Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/9/2025), IHSG sepekan melemah terbatas 0,17% dan ditutup ke posisi 7.854,06. Pada pekan lalu, IHSG bertambah 0,47% ke posisi 7.867,34. Kapitalisasi pasar merosot 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari pekan lalu Rp 14.211 triliun.

    Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,17% didorong sejumlah sentimen. Herditya mengatakan, faktor pertama, reshuffle kabinet yang terjadi pada awal pekan ini, investor cenderung bereaksi negatif. Faktor kedua,  rilis data neraca dagang dan inflasi China yang cenderung menguat. Faktor ketiga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

    Faktor keempat, ada harapan akan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed). Faktor kelima, katalis dari suntikan perbankan Himbara sebesar Rp 200 triliun. “Faktor keenam, penguatan komoditas emas global,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

  • IHSG Melemah Sepekan Terakhir, Dana Asing Kabur Tembus Rp 61 T

    IHSG Melemah Sepekan Terakhir, Dana Asing Kabur Tembus Rp 61 T

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat koreksi pada perdagangan sepekan terakhir. IHSG melemah pada periode 8-12 September menyusul perubahan Kabinet Merah Putih pada, Senin (8/9/2025).

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, IHSG sepekan mencatat terkoreksi sebesar 0,17% ke level 7.854,06 pada penutupan perdagangan Jumat (12/9) dari 7.867,34 di pekan sebelumnya.

    Sejalan dengan koreksi tersebut, IHSG juga mencatat tren jual bersih investor asing atau net foreign sell Rp 31,59 miliar pada penutupan perdagangan Jumat. Catatan ini memperpanjang tren jual bersih sepanjang tahun 2025 yang tembus lebih dari Rp 60 triliun.

    “Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 61,72 triliun,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Namun begitu, IHSG mencatat peningkatan rata-rata nilai transaksi 7,6% sepekan terakhir menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami perubahan sebesar 2,21% menjadi 2,04 juta kali dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

    Kemudian, kapitalisasi pasar BEI turun sebesar 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari Rp 14.211 triliun pada sepekan sebelumnya.

    Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga menurun sebesar 9,87% menjadi 33,56 miliar lembar saham dari 37,24 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    (rrd/rrd)

  • IHSG Melemah Sepekan Terakhir, Dana Asing Kabur Tembus Rp 61 T

    IHSG Melemah Sepekan Terakhir, Dana Asing Kabur Tembus Rp 61 T

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat koreksi pada perdagangan sepekan terakhir. IHSG melemah pada periode 8-12 September menyusul perubahan Kabinet Merah Putih pada, Senin (8/9/2025).

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, IHSG sepekan mencatat terkoreksi sebesar 0,17% ke level 7.854,06 pada penutupan perdagangan Jumat (12/9) dari 7.867,34 di pekan sebelumnya.

    Sejalan dengan koreksi tersebut, IHSG juga mencatat tren jual bersih investor asing atau net foreign sell Rp 31,59 miliar pada penutupan perdagangan Jumat. Catatan ini memperpanjang tren jual bersih sepanjang tahun 2025 yang tembus lebih dari Rp 60 triliun.

    “Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 61,72 triliun,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Namun begitu, IHSG mencatat peningkatan rata-rata nilai transaksi 7,6% sepekan terakhir menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami perubahan sebesar 2,21% menjadi 2,04 juta kali dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

    Kemudian, kapitalisasi pasar BEI turun sebesar 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari Rp 14.211 triliun pada sepekan sebelumnya.

    Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga menurun sebesar 9,87% menjadi 33,56 miliar lembar saham dari 37,24 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    (rrd/rrd)

  • Garap 5 Proyek Tol, Jasa Marga Buka Peluang Akuisisi

    Garap 5 Proyek Tol, Jasa Marga Buka Peluang Akuisisi

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyiapkan anggaran belanja modal hingga Rp 12 triliun sepanjang 2025. Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menjelaskan perseroan baru menghabiskan belanja modal sebesar Rp 4,95 triliun.

    Dana tersebut untuk menggarap 5 proyek tol, Jakarta-Cikampek II Selatan, Jogja-Bawen, Jogja-Solo, Probolinggo-Banyuwangi, hingga Akses Patimban.

    “Serapan capex (belanja modal) investasi di pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 4,95 triliun. Serapan capex hingga akhir tahun ini akan sangat tergantung atau sangat bergantung pada progres konstruksi dari masing-masing ruas jalan tol, yaitu Jakarta-Cikampek II Selatan, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta, YIA-Kulon Progo, dan juga Probolinggo-Banyuwangi, dan lagi ada satu lagi adalah Akses Patimban,” terang Rivan dalam Public Expose Live Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/9/2025).

    Rivan menjelaskan pembebasan lahan dari setiap proyek pembebasan lahan bergantung pada alokasi anggaran dari pemerintah. Sehingga, Jasa Marga mengestimasikan belanja modal mencapai Rp 12 triliun hingga akhir tahun 2025.

    “Kemajuan pembebasan lahan dari setiap proyek, di mana proyek ini progres pembebasan lahan tergantung pada pula pada alokasi anggaran dari pemerintah. Kami mengestimasikan untuk capex sampai dengan akhir tahun ini adalah sekitar Rp 10 sampai dengan Rp12 triliun,” ujar Rivan.

    Dia menambahkan, perseroan tidak menutup kemungkinan melakukan aksi korporasi mengakuisisi sejumlah jalanan tol yang akan dilepas BUMN maupun swasta.

    Namun Jasa Marga akan terlebih dahulu melakukan studi untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

    “Saat ini, strategi jasa marga adalah melakukan investasi di ruas jalan tol yang terkoneksi dengan ruas jalan tol existing dan masih fokus di Pulau Jawa. Apabila ada ruas jalan tol baru pasti yang kita pilih atau kami pilih adalah yang memiliki prospek yang baik ke depannya. Tentunya jasa marga akan melakukan studi yang diperlukan dan juga dipertimbangkan,” tutur Rivan.

    (hns/hns)

  • Tumbuh 7,1%, Jasa Marga Catat Laba Rp 1,9 T di Semester I 2025

    Tumbuh 7,1%, Jasa Marga Catat Laba Rp 1,9 T di Semester I 2025

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I Tahun 2025 di tengah dinamika eksternal yang fluktuatif dengan membukukan pertumbuhan Pendapatan Usaha di Luar Konstruksi dan EBITDA sebesar 4,1%. Perseroan juga mampu membukukan Laba Inti pada Semester I Tahun 2025 sebesar Rp 1,9 triliun, tumbuh 7,1% dibandingkan Semester I Tahun 2024.

    Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono menjelaskan Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol beroperasi Jasa Marga Group sepanjang 1.294 KM yang merepresentasikan 42% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia, dan total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 KM.

    Rivan menyampaikan, kinerja Semester I ini didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Usaha dan EBITDA Perseroan serta penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 20,4% (YoY), sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada Kuartal IV 2024.

    “Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada optimalisasi efisiensi dan efektivitas operasional, yang secara keseluruhan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan Perseroan,” ujar Rivan dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia, hari ini.

    Selain itu, perseroan hingga saat ini fokus terhadap lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Pada 6 Agustus 2025, Jasa Marga mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km.

    Perseroan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan operasional dan preservasi jalan tol terkemuka melalui anak usahanya yaitu PT Jasa Marga Tollroad Operator (PT JMTO) dan PT Jasa Marga Toll Road Maintenance (JMTM). Hingga Semester I Tahun 2025, PT JMTO telah menyediakan layanan pengoperasian untuk 1.481 km jalan tol, sementara itu PT JMTM menyediakan layanan preservasi untuk 1.160 km jalan tol.

    Keduanya tidak hanya melayani jalan tol Jasa Marga Group, namun juga mengelola jalan tol lainnya sehingga dapat tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri pengoperasian dan preservasi jalan tol.

    Sementara itu di lini bisnis prospektif, anak usaha Perseroan yaitu PT Jasa Marga Related Business (JMRB) berinovasi menghadirkan kawasan terpadu yang mengintegrasikan hub transportasi umum, rumah sakit, dan kawasan komersial melalui pembangunan Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan mencapai 98,3% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2025.

    “Seluruh pencapaian dan upaya peningkatan kinerja Perseroan di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga kesimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial Perseroan tercermin dari stabilitas rasio keuangan yang baik pada Semester I 2025. Hal ini menunjukkan Perseroan selalu berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya,” jelas Rivan.

    Jasa Marga juga menunjukkan dedikasinya dalam menghadirkan pelayanan yang optimal guna melayani peningkatan mobilitas masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan dalam pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol yang terintegrasi, sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas melalui super-app Jasamarga Integrated Digital Map (JID) yang dilengkapi lebih dari 3000 CCTV, smart camera, Incident Management System deteksi kondisi darurat untuk mempercepat layanan yang digunakan di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dan dapat diakses oleh pengguna jalan melalui aplikasi Travoy.

    Dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal dan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, Jasa Marga mencatat Indeks Kepuasan Pelanggan tahun 2024 sebesar 5,04 dari skala 6 masuk dalam kategori ‘puas’. Selain itu, JMTC berhasil meraih peringkat 1 dengan predikat ‘Exceptional’ pada CCSEI 2024 untuk kategori call center public service. Hasil tersebut menegaskan komitmen Jasa Marga untuk terus mengakselerasi digitalisasi layanan, meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan menjadikan pengalaman pelanggan sebagai tolok ukur utama.

    Di bidang Human Capital, Jasa Marga mendukung keberagaman gender dan inklusi generasi. Hal ini tercermin dari capaian di atas target Key Performance Indicators (KPI) Utama Perusahaan, dimana jumlah perwakilan perempuan dalam Nominated Talent saat ini mencapai 47,3% (target KPI 39%), serta jumlah milenial dalam Nominated Talent yang kini berada di level 78,9% (target KPI 50%).

    Sebagai bagian dari strategi talenta yang inklusif dan lintas generasi, pada 2025 Perusahaan kembali melaksanakan rekrutmen melalui Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025, termasuk membuka jalur pada Kategori Disabilitas, guna memastikan akses kesempatan yang setara dan memperkaya keberagaman kompetensi dalam organisasi.

    Dalam rangka mendukung implementasi Employee Well-being Policy, Jasa Marga juga telah meluncurkan Roadster Sportivo (Sport, Art, Interest, Activity, & Community) sebagai wadah yang membina kegiatan karyawan di bidang olahraga, kesenian, hobi, aktivitas dan komunitas, untuk mendorong terciptanya Roadster Jasa Marga yang sehat dan produktif. Hal ini sejalan dengan prinsip peningkatan Employee Value dimana talent perusahaan yang berkualitas dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

    Sebagai Perusahaan pengembang dan operator jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga terus meningkatkan implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) di setiap lini bisnis Perusahaan. Sejumlah program yang mengedepankan prinsip ESG yang diinisiasi oleh Perseroan yaitu sertifikasi Green Toll Road Indonesia di empat jalan tol, percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan 157 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 54 titik Rest Area, pengolahan sampah terpadu di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Travoy Rest KM 88B.

    Lebih lanjut, penanaman pohon di sekitar koridor jalan tol, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam operasional jalan tol, membina dan mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) hingga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) seperti Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) bantuan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar proyek Jalan Tol Jogja- Bawen dan modernisasi pertanian di wilayah operasional Jalan Tol Jogja-Solo.

    Dalam upaya mencapai target pertumbuhan kinerja dan memastikan kesehatan finansial Perseroan secara berkelanjutan, Jasa Marga secara konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis hingga akhir tahun 2025. Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan SPM jalan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai rencana.

    Sebagai informasi, dalam acara ini turut hadir jajaran Direksi Jasa Marga, Direktur Utama, Rivan Achmad Purwantono; Direktur Keuangan & Manajemen Risiko, Pramitha Wulanjani; Direktur Pengembangan Usaha, M. Agus Setiawan dan Direktur Human Capital & Transformasi, Yoga Tri Anggoro.

    (akn/ega)