Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Bursa Asia Tenggelamkan IHSG

    Bursa Asia Tenggelamkan IHSG

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
     
    IHSG ditutup melemah 94,10 poin atau 1,29 persen ke posisi 7.214,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,75 poin atau 1,21 persen ke posisi 875,70.
     
    “Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), di saat ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dalam pertemuan Desember 2024 nanti, merespons rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, periode Oktober 2024 yang meningkat 0,2 persen pada Oktober 2024, atau tumbuh 2,6 persen (yoy) yang sesuai dengan ekspektasi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, dilansir Antara, Kamis, 14 November 2024.
    Pelaku pasar cenderung bersifat jangka panjang melihat kebijakan moneter The Fed di saat pemerintahan Presiden Terpilih Donald Trump yang dapat memperburuk inflasi.
     
    Pelaku pasar respons hubungan AS-Tiongkok

    Sebelumnya, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari meyakini inflasi akan menyusut, yang terkonfirmasi pada jalur penurunan.
     
    Selain itu, pelaku pasar juga merespons kekhawatiran ketidakpastian hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, yang berdampak potensial dari kebijakan perdagangan Presiden terpilih AS Donald Trump dan penunjukan tokoh anti-Tiongkok pada ekonomi dan pasar Tiongkok.
     
     

     
    Hal ini berpotensi mendorong sikap yang lebih keras pada perdagangan dan tarif terhadap Tiongkok.
     
    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 186,00 poin atau 0,48 persen ke posisi 38.535,69, indeks Hang Seng melemah 387,63 poin atau 1,96 persen ke 19.435,81, indeks Shanghai melemah 59,43 poin atau 1,73 persen ke 3.379,84, dan indeks Straits Times menguat 17,81 poin atau 0,48 persen ke 3.738,15.
     
    IHSG melemah
     
    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
     
    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor teknologi yang menguat 1,31 persen.
     
    Sedangkan, sepuluh sektor melemah yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 1,67 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang turun masing- masing sebesar 1,66 persen dan 1,40 persen.
     
    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NAIK, DART, DAAZ, SKRN dan MLPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, BOAT, DEWA, MEJA, dan SURI.
     
    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.170.808 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,14 miliar lembar saham senilai Rp10,92 triliun. Sebanyak 173 saham naik 431 saham menurun, dan 182 tidak bergerak nilainya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • IHSG Siang Hari Ini Tergerus 46 Poin Dipicu Sektor Cyclic

    IHSG Siang Hari Ini Tergerus 46 Poin Dipicu Sektor Cyclic

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I siang hari ini Kamis (14/11/2024) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 80,9 poin (1,1%) ke level 7.206. Saham cycylic menjadi sektor yang tergerus paling dalam.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 3,0 (0,6%) mencapai 453,0.

    Sedangkan indeks LQ45 melemah 5,7 poin (0,65%) ke level 880,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,1 poin (0,8%) mencapai 506,9.

    Volume perdagangan IHSG siang siang hari ini tercatat sebanyak 133,1 miliar saham senilai Rp 5,8 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 395 saham melemah, dan 208 saham stagnan.

    Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor cyclic sebesar 1,3% disusul sektor properti 1,1%. Sementara sektor yang menguat hanya teknologi 1,38%.

  • IHSG diprediksi melemah seiring penurunan ekspektasi sikap dovish Fed

    IHSG diprediksi melemah seiring penurunan ekspektasi sikap dovish Fed

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak melemah seiring penurunan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.

    IHSG dibuka melemah 4,77 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.303,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,06 poin atau 0,12 persen ke posisi 885,39.

    “Pasar keuangan Indonesia hari ini diproyeksi akan tertekan dan cenderung melemah karena besarnya tekanan eksternal,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024 menunjukkan inflasi tahunan merangkak naik ke 2,6 persen year on year (yoy), atau naik dibandingkan September 2024 sebesar 2,4 persen (yoy), yang mencerminkan stabilitas inflasi di tengah perlambatan ekonomi global.

    Secara bulanan, inflasi AS mencapai 0,2 persen month to month (mtm) pada Oktober 2024 atau sama dengan September 2024, yang meningkatkan peluang Federal Reserve untuk kembali memangkas suku bunganya pada Desember 2024.

    Saat ini, pelaku pasar semakin skeptis bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2024 mendatang.

    Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 4,77 poin

    Baca juga: IHSG ditutup melemah di tengah ‘wait and see’ data inflasi AS

    Menurut CME FedWatch Tool, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan telah menurun dari 82,73 persen menjadi hanya 58,7 persen.

    Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan Kamis malam serta data penjualan ritel AS pada Jumat (15/11), yang diantisipasi akan memberikan sinyal tambahan mengenai arah kebijakan moneter AS.

    Dari dalam negeri, kabar kurang menggembirakan datang dari data terbaru penjualan ritel Indonesia, yang mana BI melaporkan penjualan eceran yang kurang memuaskan.

    Per September 2024, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8 persen (yoy).

    Sedangkan, pada prakiraan Oktober 2024 tampak melandai menjadi 1 persen (yoy), penjualan ritel yang lemah bisa menjadi sinyal bahwa konsumen semakin berhati-hati dalam pengeluaran, yang berpotensi memperlambat konsumsi domestik-komponen utama yang menopang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 37,60 poin atau 0,10 persen ke level 38.759,30, indeks Hang Seng melemah 35,95 poin atau 0,18 persen ke level 19.787,49, indeks Shanghai melemah 5,16 poin atau 0,15 persen ke 3.435,11, dan indeks Straits Times melemah 9,23 poin atau 0,25 persen ke 3.711,10.

    Baca juga: IHSG diperkirakan variatif di tengah ‘wait and see’ data inflasi AS

    Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 20,01 poin

  • Pembukaan Perdagangan, IHSG Hari Ini di Sekitar Garis Datar

    Pembukaan Perdagangan, IHSG Hari Ini di Sekitar Garis Datar

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Kamis (14/11/2024) turun tipis atau di sekitar garis datar pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penurunan tipis IHSG di tengah bervariasinya bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.13 WIB, IHSG turun 2,7 poin (0,02%) menjadi 7.306.

    Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 melemah menjadi ke 455,8, indeks LQ45 melemah ke 886, dan indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun menjadi 510,2.

    Bursa saham AS Wall Street bervariasi dengan S&P 500 dan Dow Jones naik tipis pada perdagangan Rabu (13/11/2024) di tengah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi.

    Indeks S&P 500 naik tipis 0,02% ke level 5.985, Dow Jones yang terdiri dari 30 saham unggulan naik 47,21 poin atau 0,11%, menjadi 43.958, dan Nasdaq Composite mengakhiri dengan penurunan 0,26% pada 19.230,74.

    Sementara IHSG Rabu (13/11/2024) berbalik arah berkurang 13,31 poin atau 0,18% ke level 7.308,6. IHSG membalikan penguatan pada perdagangan sebelumnya setelah pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Adapun nilai transaksi mencapai Rp 11,44 triliun, volume perdagangan 38,34 miliar saham dan frekuensi 1.346.147 kali. Sebanyak 293 saham terpantau naik, 298 saham turun, dan 200 saham stagnan.

  • IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` data inflasi AS

    IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` data inflasi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` data inflasi AS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 13 November 2024 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap “wait and see” terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

    IHSG ditutup melemah 13,32 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.308,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,93 poin atau 0,22 persen ke posisi 886,45.

    “Bursa regional Asia cenderung melemah, tampaknya di pengaruhi dari sikap pelaku pasar yang menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS)” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/11).

    Data inflasi AS akan menjadi ukuran kebijakan bagi bank sentral AS The Fed terkait pemangkasan suku bunga acuannya.

    Selain itu, pelaku pasar menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya di saat kepemimpinan Donald Trump sebagai Presiden AS yang diprediksi akan mendorong kenaikan harga, yang pada akhirnya akan memberikan dampak kemungkinan inflasi, yang akan berpengaruh terhadap ruang The Fed dalam melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.

    Selanjutnya. pasar menilai kebijakan Trump meningkatkan kekhawatiran apabila blok Eropa membayar harga mahal karena tidak membeli cukup banyak ekspor dari AS dan ancaman China dengan tarif menyeluruh sebesar 60 persen.

    Kemudian, rencana AS akan agresif ke China, seiring dengan Presiden terpilih AS dalam kabinetnya nanti akan menunjukkan orang yang agresif terhadap China di bawah pemerintahan Donald Trump yang baru, yang berpotensi mengambil tindakan keras terhadap perdagangan dan tarif terhadap China.

    Sehingga, hal itu membuat pelaku pasar menjaga posisi untuk masuk berinvestasi pada aset keuangan yang berisiko.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang menguat 2,01 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang naik masing- masing sebesar 0,41 persen dan sebesar 0,27 persen.

    Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer sebesar 1,58 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor infrastruktur yang turun masing- masing sebesar 1,29 persen dan 0,5 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NAIK, TOSK, FORU, CCSI dan MLPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DSNG, BDKR, SPRE, LSIP, dan BRMS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.346.203 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 38,42 miliar lembar saham senilai Rp11,63 triliun. Sebanyak 293 saham naik 298 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 654,40 poin atau 1,66 persen ke posisi 38.721,69, indeks Hang Seng melemah 23,43 poin atau 0,12 persen ke 19.823,44, indeks Shanghai melemah 17,31 poin atau 0,51 persen ke 3.439,28, dan indeks Straits Times melemah 8,86 poin atau 0,24 persen ke 3.720,34.

    Sumber : Antara

  • Komdigi Dirombak, Emiten Telekomunikasi Terdampak?

    Komdigi Dirombak, Emiten Telekomunikasi Terdampak?

    Bisnis.com, JAKARTA – Perombakan yang terjadi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dinilai tidak akan berdampak negatif terhadap emiten telekomunikasi di Tanah Air. 

    Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Reza Priyambada mengatakan peralihan Kemenkominfo menjadi Komdigi beserta perubahan nomenklatur di dalamnya, tidak akan berdampak signifikan terhadap operator seluler.

    Struktur baru diyakini tidak akan membuat bisnis operator telekomunikasi seperti Telkom, Indosat, XL Axiata dan Smartfren menjadi terbatas. 

    “Harapannya tidak sampai membatasi kegiatan usaha dari para emiten ini,” kata Reza kepada Bisnis, Rabu (23/9/2024). 

    Reza menilai bahwa pergerakan harga saham telekomunikasi cenderung variatif di tengah pergantian pemerintahan meskipun dari sisi kinerja menunjukan peningkatan, kecuali FREN yang tercatat rugi di periode 9 bulan pertama 2024. 

    Sementara itu dari sisi top line, mayoritas mencatatkan peningkatan yang cukup baik. 

    “Hal ini menandakan bahwa masih ada ruang pertumbuhan untuk peningkatan layanan kepada masyarakat melalui produk yang ditawarkan oleh emiten telekomunikasi ini,” kata Reza. 

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan perubahan pada struktur organisasi, dengan menggabungkan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) dan Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) menjadi Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital. 

    Perubahan struktur organisasi tertuang Peraturan Presiden Nomor 174 Tahun 2024 Tentang Kementerian Komunikasi dan Digital yang ditandatangani Presiden Prabowo pada 5 November 2024

    Sesuai dengan PP tersebut pihaknya bakal membagi Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) menjadi tiga direktorat. Pertama adalah Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital. Kedua adalah Direktorat Jenderal Ekosistem Digital dan yang ketiga Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital.

    Selain pemecahan, Komdigi juga melakukan penggabungan terhadap Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) dan Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) yang nantinya menjadi Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital. 

    Reza juga mengomentari mengenai aksi korporasi yang dilakukan emiten telekomunikasi, salah satunya jajaran direksi Indosat yang memborong saham perusahaan. 

    Dilansir dari laman keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), President Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham. Sementara itu Director and Chief Financial Officer Indosat , Nicky Lee memborong sebanyak 620.000  lembar saham. 

    Selain itu, Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer juga melakukan transaksi sebanyak 1.320.000 lembar saham. 

    Reza berpendapat bahwa aksi tersebut mensinyalir adanya kepercayaan akan prospek kinerja kedepannya. 

    “Manajemen percaya bahwa kinerja perusahaannya masih ada peluang dan ruang untuk bertumbuh,” kata Reza. 

    Merujuk pada laporan info memo, Indosat meraup pendapatan sebesar Rp41,8 triliun sepanjang 9 bulan pertama 2024 atau tumbuh sebesar 15% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tak tanggung-tanggung, Indosat juga melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 39,1% atau senilai Rp3,8 triliun. 

    “Hasil ini mencerminkan upaya kami dalam menonjolkan keunggulan operasional, alokasi modal yang strategis, dan memanfaatkan transformasi berbasis-AI,” kata Vikram.

  • BEI: Stabilitas ekonomi tarik minat investasi ke ‘lighthouse company’

    BEI: Stabilitas ekonomi tarik minat investasi ke ‘lighthouse company’

    Usai pesta demokrasi di Indonesia, iklim politik yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, diyakini dapat meningkatkan optimisme dan ketertarikan investor domestik maupun asing untuk berinvestasi di lighthouse company yang prospective,Jakarta (ANTARA) – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa mulai kondusifnya iklim politik dan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional akan meningkatkan ketertarikan investor domestik maupun asing untuk berinvestasi pada perusahaan mercusuar (lighthouse company) yang prospektif.

    Ia menyebut bahwa saat ini masih terdapat beberapa lighthouse company dalam antrean pencatatan saham di pasar modal Indonesia.

    “Usai pesta demokrasi di Indonesia, iklim politik yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, diyakini dapat meningkatkan optimisme dan ketertarikan investor domestik maupun asing untuk berinvestasi di lighthouse company yang prospective,” ujar Nyoman kepada awak media di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebut bahwa BEI optimistis perusahaan yang masuk dalam kategori lighthouse company tersebut dapat tercatat pada tahun ini, serta memperoleh pendanaan yang optimal melalui pasar modal.

    Adapun, sampai saat ini baru terdapat satu perusahaan kategori lighthouse company yang mencatatkan sahamnya di BEI, yaitu PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang bergerak di sektor energi dan tercatat pada 2 Juli 2024.

    Sementara itu, dalam waktu terdekat terdapat lighthouse company sektor energi yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang direncanakan akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 5 Desember 2024.

    Dalam kesempatan ini, Nyoman mengatakan bahwa pasar modal Indonesia telah berpengalaman dalam menyerap beberapa Intial Public Offering (IPO) Jumbo.

    “Pasar modal kita telah berpengalaman dalam menyerap beberapa IPO Jumbo,” ujar Nyoman.

    Adapun, lighthouse company merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp3 triliun, dan memenuhi aturan free float sebesar 20 persen.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • IHSG Rabu dibuka menguat 20,01 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 20,01 poin

    Arsip foto – Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

    IHSG Rabu dibuka menguat 20,01 poin
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 13 November 2024 – 11:15 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 20,01 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.344,00.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,27 poin atau 0,48 persen ke posisi 888,79.

    Sumber : Antara

  • Minat Perusahaan Teknologi Melantai di Bursa Minim, Ini Tanggapan BEI

    Minat Perusahaan Teknologi Melantai di Bursa Minim, Ini Tanggapan BEI

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, ada 29 perusahaan yang masuk dalam pipeline penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa per 8 November 2024. Sayangnya, perusahaan teknologi atau startup tidak ada satu pun dalam pipeline.

    Direktur BEI I Nyoman Yetna mengatakan, minat perusahaan untuk melantai di BEI dipengaruhi dinamika bisnis sektoral. “Terkait dengan ada atau tidak industri tertentu, dari sisi willingness entrepreneur, apakah sekarang sudah waktunya (untuk IPO), kami belum terima dari perusahaan teknologi,” kata Nyoman ketika ditemui di BEI Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, saat ini situasi pasar bergerak dinamis. Sebelumnya, teknologi dianggap sebagai sektor yang muncul ke publik dan diminati. Namun, minat investor pada saham sektor teknologi kini berkurang. “Kalau masalah appetite, itu kan (berdasarkan) investor. Kalau masuk ke daftar pipeline, itu kan masalah perusahaan,” kata dia.

    Dia mengatakan, beberapa waktu lalu tingkat suku bunga masih tinggi, sehingga investor lebih nyaman berinvestasi ke instrumen dengan return tinggi. “Sekarang semua berubah, tingkat suku bunga acuan sudah di-adjust. Harusnya start up akan muncul lagi. Masalah kapan entrepreneur mau masuk, mereka yang menentukan. Namun, berdasarkan sinyal market, perusahaan-perusahaan startup akan tumbuh lagi,” tambah Nyoman.

    Nyoman berpesan kepada para investor untuk dapat mencermati saham-saham sebelum berinvestasi. Investor harus rasional dalam menilai perusahaan.

    “Yang saya ingin tekankan kepada teman-teman investor untuk lebih rasional. Jangan dipengaruhi euforia. Misalnya euforia di luar, euforia di sini, ujung-ujungnya adalah balik lagi ke fundamental perusahaan dan potensi growth ke depan,” pungkas Nyoman.

  • Listing di BEI, NAIK Bidik Laba Bersih Tumbuh Double Digit hingga Akhir Tahun Ini

    Listing di BEI, NAIK Bidik Laba Bersih Tumbuh Double Digit hingga Akhir Tahun Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK), emiten di bidang proteksi kebakaran, yang hari ini Rabu (13/11/2024) mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan, laba bersih hingga akhir 2024 naik double digit 15% dari 2023 hanya tumbuh 13%.

    “Kita berharap bisa naik, karena sudah ada dana IPO (initial public offering), jadi sudah lebih efisien. Kita menargetkan paling tidak (laba) naik 14% atau 15% itu bisa tercapai,” kata Direktur Utama PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) Johannes saat ditemui seusai seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/11/2024).  

    Sejalan dengan kenaikan laba, pendapatan NAIK ditargetkan tumbuh menjadi Rp 190 miliar pada pengujung tahun ini. Johannes optimistis target itu mampu tercapai mengingat pasar fire protection system di Indonesia semakin besar. 

    “Kita melihat industri banyak dibangun, infrastruktur banyak, gedung-gedung banyak, semuanya butuh proteksi kebakaran. Jadi market kita tumbuh semakin besar, maka kita merasa perlu untuk IPO, untuk mendapatkan perdanaan dan hal-hal yang bisa kita dapatkan dari menjadi perusahaan publik,” tutur dia.

    Johannes mengatakan, dana IPO seluruhnya untuk modal kerja atau operasional sehingga banyak proyek yang bisa dikerjakan. Imbasnya, laba NAIK diharapkan tumbuh.

    PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). NAIK menjadi perusahaan fire protection system pertama dan ke-39 melakukan listing di BEI pada 2024. “IPO NAIK memulai bookbuilding pada 22-24 Oktober 2024,” ungkap Corporate Secretary NAIK Yana Maryanah.

    PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) yang didirikan pada 2007 ini fokus pada bidang usaha proteksi kebakaran, khususnya terkait jasa instalasi dan pemeliharaan sistem kebakaran.  Berbeda dari yang lain, NAIK menawarkan solusi lengkap pada segmen industri dengan risiko dan spesifikasi tinggi, seperti data center, migas, petrochemical, perbankan, kertas, hingga pembangkit.