Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • 7 Perusahaan Backdoor Listing di BEI, Cuan Besar 2025?

    7 Perusahaan Backdoor Listing di BEI, Cuan Besar 2025?

    Initial Public Offering atau IPO bukanlah satu-satunya cara bagi perusahaan untuk terdaftar di bursa saham. Metode lain yang dikenal adalah Backdoor Listing.

    Backdoor listing adalah proses merger atau akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan swasta terhadap perusahaan yang sahamnya sudah terdaftar di bursa saham. Biasanya aksi backdoor listing juga disebut sebagai “jalur belakang”. Setelah proses merger atau akuisisi, perusahaan swasta dapat mengakses pasar saham tanpa harus melalui IPO.

    Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan melakukan backdoor listing sebagai alternatif untuk menjadi perusahaan publik. Berikut adalah beberapa alasannya:

    Proses pencatatan yang lebih cepat: Backdoor listing biasanya lebih cepat dibandingkan dengan pencatatan langsung di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena tidak memerlukan proses penawaran umum atau prosedur rumit lainnya. Biaya yang lebih rendah: Backdoor listing cenderung lebih efisien dari segi biaya karena perusahaan memanfaatkan perusahaan yang sudah terdaftar untuk mencapai status publik. Hal ini mengurangi biaya administrasi dan promosi yang biasanya terkait dengan pencatatan langsung. Akses ke modal tambahan: Dengan status sebagai perusahaan publik, perusahaan dapat lebih mudah mengakses pasar modal dan menarik investor baru untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.

    Backdoor listing atau reverse takeover dilakukan melalui akuisisi, yaitu emiten yang diakuisisi memiliki skala bisnis yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan akuisisi.

    Jika perusahaan berhasil mengakuisisi emiten dan memiliki setidaknya 50 persen dari total saham, maka perusahaan tersebut akan memiliki wewenang penuh untuk mengubah berbagai kebijakan bisnis emiten. Hal itu kemudian dapat memengaruhi kinerja saham di BEI. Dengan demikian, perusahaan akan secara otomatis menjadi pengendali emiten tersebut.

    Daftar perusahaan backdoor listing di BEI

    1. PT AirAsia Indonesia Tbk

    PT AirAsia Indonesia Tbk memasuki pasar modal melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk atau sebelumnya merupakan perusahaan tambang dengan kode saham CMPP.

    CMPP menerbitkan 13,65 miliar saham baru seharga Rp250 per saham melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan rasio delusi mencapai 97,97 persen.

    Sebelum penerbitan, CMPP dimiliki oleh PT Rimau Multi Investama (76,24 persen) dan masyarakat (23,76 persen). Rimau Multi Investama mengalihkan haknya kepada AirAsia Investment Ltd dan PT Fersindo Nusaperkasa yang juga pemegang saham PT Indonesia AirAsia (IAA).

    Setelah rights issue, pemegang saham CMPP terdiri dari Fersindo Nusaperkasa 49,96 persen, AirAsia Investment Ltd 48 persen, Rimau Multi Investama 1,55 persen, dan masyarakat 0,48 persen.

    Penerbitan saham baru ini menghasilkan dana Rp3,4 triliun. Sebanyak 76 persen digunakan untuk mengakuisisi surat berharga sekuritas perpetual IAA senilai Rp2,6 triliun, lalu dikonversi menjadi saham IAA.

    Akibatnya, CMPP menguasai 57,25 persen saham IAA, sehingga IAA menjadi perusahaan terbuka melalui CMPP dan berganti nama menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Namun, perdagangan saham ini dihentikan di bursa sejak 5 Agustus 2019 karena masalah porsi dan jumlah pemegang saham publik.

    Saat ini, AirAsia Indonesia dimiliki 49,25 persen oleh AirAsia Investment Ltd, 49,16 persen oleh Fersindo Nusaperkasa, dan masyarakat 1,59 persen.

    2. PT Meratus Jasa Prima Tbk

    Pada Februari 2024, perusahaan pelayaran nasional, Meratus Group, mengumumkan akuisisi 80,19 persen saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk (IJP) senilai Rp31 miliar. Sebelumnya, IJP dikuasai oleh perusahaan Filipina, Maharlika, melalui ICTSI Far East.

    PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) sudah melakukan IPO di BEI sejak 1994. Sebelumnya, Meratus Jasa Prima bernama PT Karwell Indonesia Tbk dan bergerak di sektor garmen. Pada 2012, Maharlika melakukan backdoor listing dan mengubah fokus bisnisnya menjadi bongkar muat dan logistik pelabuhan.

    Meskipun menjadi cangkang baru bagi Meratus Group melalui Sarana Kelola Investasi, bisnis KARW tetap mirip dengan sebelumnya.

    Perusahaan yang kini dimiliki oleh pengusaha Charles Menaro ini juga dikabarkan menjalin kerja sama dengan Abu Dhabi Ports untuk mengelola Pelabuhan Patimban, meskipun manajemen belakangan membantah isu tersebut.

    3. PT Green Power Energy Tbk

    PT Green Power Energy Tbk (LABA) atau sebelumnya dikenal sebagai PT Ladangbaja Murni Tbk merupakan perusahaan yang mengalami perubahan nama setelah diakuisisi pada Juni 2024 oleh PT Nev Stored Energy dan PT Longpin Investasi Indonesia. Kedua perusahaan tersebut memiliki 72 persen saham senilai Rp29 miliar.

    Huang Yeping menjadi figur kunci dalam akuisisi ini, yaitu ia menjabat sebagai Komisaris Utama LABA. Setelah akuisisi, LABA beralih dari bisnis baja ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dengan fokus pada baterai kendaraan listrik dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    Dalam waktu singkat, perusahaan ini berhasil mendapatkan kontrak senilai Rp139 miliar dari PT Gotion Materials Indonesia untuk memproduksi baterai motor listrik.

    Selain itu, LABA juga aktif mencari kontrak untuk pengadaan PLTS. Baru-baru ini, perusahaan ini menandatangani perjanjian awal untuk memproduksi panel surya di Timor Leste dengan bekerja sama dengan perusahaan lokal.

    4. PT Eagle High Plantation Tbk

    PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) adalah emiten yang menjadi target backdoor listing. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama PT BW Plantation Tbk.

    Aksi korporasi ini dimulai ketika pebisnis Peter Sondakh melalui PT Rajawali Capital Internasional mengakuisisi 51 persen saham BW Plantation pada 2014. Akuisisi ini dilakukan melalui penerbitan saham baru atau rights issue dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp11 triliun dengan harga saham baru Rp400 per lembar.

    Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut digunakan oleh BW Plantation untuk mengakuisisi Group Green Eagle milik Peter Sondakh dengan nilai transaksi mencapai Rp10,53 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari ekuitas Rp8,52 triliun dan utang Rp2 triliun.

    5. PT Hexa Prima Nusantara

    PT Hexa Prima Nusantara mengakuisisi emiten media dan telekomunikasi, PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR). Dalam akuisisi ini, Hexa Prima mengambil alih perusahaan pengendali FUTR, PT Digital Futurama Global yang memiliki 51,22 persen saham FUTR dengan nilai akuisisi sebesar Rp24,9 miliar.

    Hexa Prima dimiliki oleh Halim Suwandi sebagai pemilik manfaat. Setelah akuisisi, FUTR segera mengubah fokus bisnisnya, beralih ke sektor energi yang diklaim lebih menjanjikan dibandingkan dengan bisnis sebelumnya.

    Salah satu langkah awal yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) melalui calon anak perusahaan, PT Hexa Prima Mekanikal untuk proyek infrastruktur energi.

    Selain itu, pada 5 Desember 2024, FUTR mengumumkan akuisisi blok minyak di Pulau Seram, Maluku, dari Karlez Petroleum yang masih memiliki kontrak selama 15 tahun.

    6. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk

    PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) merupakan bagian dari Salim Group yang melakukan backdoor listing melalui PT Dyviacom Intrabumi Tbk.

    Proses ini dimulai dengan rights issue DNET pada 2013. Saat itu, perusahaan menerbitkan 14 miliar saham dengan harga penawaran Rp500 per saham, sehingga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp7 triliun.

    Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru ini digunakan DNET untuk mengakuisisi dua perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa. Pertama, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yaitu pengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia dengan kepemilikan 35,85 persen senilai Rp1,99 triliun. Kedua, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), pemilik merek Sari Roti, sebanyak 31,5 persen dengan nilai Rp2,13 triliun.

    Selain itu, DNET juga menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi PT Indomarco Prismatama, pengelola gerai Indomaret, sebanyak 40 persen dengan nilai Rp2,63 triliun. Dengan demikian, Indomaret secara tidak langsung telah melakukan listing di Bursa melalui skema backdoor listing.

    7. PT Solusi Kemasan Digital Tbk

    PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) diakuisisi oleh triliuner asal Cina, Deng Weiming, melalui PT Eco Energi Perkasa. Deng Weiming mengakuisisi 48,94 persen saham perusahaan.

    Setelah akuisisi, pengendali baru berencana untuk menerbitkan saham baru melalui rights issue tahap I dengan total hingga 100 miliar saham. Langkah korporasi ini berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan saham lama mencapai 98,43 persen.

    PACK berupaya menyelaraskan bisnisnya dengan pengendali baru di sektor pertambangan nikel. Perusahaan meyakini bahwa perubahan kegiatan usaha ini akan meningkatkan skala bisnis PACK dari pendapatan tahunan sebesar Rp50 miliar menjadi Rp5,3 triliun.

    PACK membukukan laba bersih Rp1,29 miliar pada semester I-2024. Perolehan tersebut tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibanding dari semester yang sama tahun lalu dengan laba bersih sebesar Rp1,16 miliar.

    Demikianlah daftar perusahaan backdoor listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menarik diketahui. 

  • IHSG Senin dibuka melemah 33,06 poin

    IHSG Senin dibuka melemah 33,06 poin

    Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa/pri.

    IHSG Senin dibuka melemah 33,06 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 11:11 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka melemah 33,06 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.003,51.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,86 poin atau 0,71 persen ke posisi 819,27.

    Sumber : Antara

  • IHSG diprediksi variatif jelang libur Tahun Baru 2025

    IHSG diprediksi variatif jelang libur Tahun Baru 2025

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak variatif menjelang libur perayaan Tahun Baru 2025.

    IHSG dibuka melemah 33,06 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.003,51. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,86 poin atau 0,71 persen ke posisi 819,27.

    “Tekanan dari aliran dana keluar atau outflow investor asing masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks. IHSG diperkirakan bergerak variatif menjelang libur Tahun Baru 2025,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari dalam negeri, pada Kamis (2/1/2025), ada dua data penting yang perlu dicermati pelaku pasar, yaitu PMI Manufaktur serta data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Desember 2024.

    Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan merilis data IHK yang hingga saat ini diperkirakan kembali mengalami inflasi secara tahunan.

    Dari mancanegara, beberapa investor tetap optimis bahwa saham akan naik memasuki tahun baru, didorong oleh apa yang disebut Santa Claus Rally.

    Fenomena ini merujuk pada kecenderungan pasar untuk naik selama lima hari terakhir perdagangan di akhir tahun dan dua hari pertama di Januari.

    Dari regional, Selasa (31/12/2024), akan dirilis data dari China yang PMI Manufacturing dan Non-Manufacturing dari sisi NBS (National Bureau of Statistics of China). Sementara proyeksi dan konsensus sejauh ini memperkirakan akan terjadi kenaikan untuk PMI Manufaktur China periode Desember.

    Sementara itu, bursa saham AS Wall Street, diantaranya Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 333,59 poin atau 0,77 persen ke 42.992,21, menghentikan kenaikan beruntun selama enam sesi. S&P 500 turun 1,11 persen menjadi 5.970,84, sementara Nasdaq Composite melemah 1,49 persen ke 19.722,03, dipengaruhi oleh penurunan saham Tesla sekitar 5 persen dan Nvidia sebesar 2 persen.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 388,76 poin atau 0,98 persen ke level 39.956,82, indeks Shanghai menguat 3,28 poin atau 0,10 persen ke posisi 3.394,80, indeks Kuala Lumpur menguat 11,79 poin atau 0,73 persen ke posisi 1.625,49, dan indeks Straits Times menguat 14,10 poin atau 0,37 persen ke 3.775,55.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Divestasi Vale: “Akhirnya Satu Lagi Tambang Asing Dikuasai NKRI”

    Divestasi Vale: “Akhirnya Satu Lagi Tambang Asing Dikuasai NKRI”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID resmi menggenggam kepemilikan saham mayoritas di PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Hal tersebut seiring dengan adanya penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi 14% pada tahun 2024 ini.

    Divestasi saham Vale Indonesia ini menjadi salah satu berita yang disorot dan masuk ke dalam Big Stories CNBC Indonesia di tahun 2024. Simak ulasan lengkapnya..

    Sejatinya, aksi pengambilalihan saham tambang milik asing yang ada di Indonesia ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada tahun 2018 pemerintahan Presiden Jokowi resmi menjadi pemilik saham mayoritas atau 51,2% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui MIND ID.

    Divestasi Vale sendiri merupakan salah satu syarat agar Kontrak Karya (KK) perusahaan yang akan berakhir pada Desember 2025 bisa diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan divestasi saham INCO menjadi pertanda penting bagi program hilirisasi nikel Indonesia ke depannya. Terutama untuk menyuplai kebutuhan produk turunan nikel kepada pasar Eropa dan Amerika Serikat.

    Luhut membeberkan pihaknya baru saja kembali dari AS untuk mendiskusikan mengenai kebijakan pengurangan inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) dengan pemerintahan AS. Mengingat, melalui kebijakan ini, pabrik atau kendaraan listrik yang mendapatkan pasokan nikel dari RI dikecualikan dari insentif hijau pemerintah AS.

    “Kita berharap itu bisa kita tuntaskan dalam beberapa waktu ke depan tentu agak terhambat karena pemilu presiden di sana,” ujar Luhut pada acara penandatanganan Divestasi Vale Indonesia di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).

    Selain itu, Luhut juga mendorong agar program hilirisasi yang dilakukan PT Vale dapat digenjot kembali. Pasalnya, program hilirisasi yang dilakukan perusahaan masih tertinggal dengan perusahaan lain.

    Meski demikian, ia mengakui Vale sebagai salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia memiliki pengelolaan ESG yang baik.

    “Jadi jangan ada juga berkomentar kita hilirisasi dari sendok garpu kita lakukan. Dari iron steel kami ingin turun sampai kepada perangkat dapur juga yang menggunakan, ini bisa dibuat Indonesia, sehingga betul-betul downstreaming ini sampai kepada hal-hal sekecil-kecilnya, saya kira itu akan menciptakan lapangan kerja,” kata Luhut.

    Sebagaimana diketahui, MIND ID menjadi pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan 34%. Sementara itu, VCL dan SMM masing-masing memiliki 33,9% dan 11,5%. Sedangkan sekitar 20,6% masih dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia.

    (pgr/pgr)

  • BEI Catat IHSG Sepekan Menguat 0,75 Persen

    BEI Catat IHSG Sepekan Menguat 0,75 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan mencatat kenaikan sebesar 0,75%, berakhir di level 7.036,571 dibandingkan posisi pekan sebelumnya di 6.983,865.

    Selain IHSG, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 23–27 Desember 2024 menunjukkan performa positif pada sejumlah indikator utama.

    Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan, peningkatan signifikan terlihat pada rata-rata volume transaksi harian yang melonjak 27,15%. Volume ini mencapai 24,40 miliar lembar saham, lebih tinggi dari 19,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    “Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 0,60% menjadi Rp 12.264 triliun dari Rp 12.191 triliun pada pekan sebelumnya,” ujar Kautsar dalam keterangannya dikutip Minggu (29/12/2024).

    Namun, saat saat IHSG sepekan naik, ada penurunan pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang berkurang 10,48% menjadi 970.000 kali transaksi dibandingkan 1,08 juta transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian juga menurun 13,13% menjadi Rp 10,64 triliun dari Rp 12,25 triliun.

    Kautsar menambahkan, performa positif IHSG pekan ini mencerminkan kepercayaan investor menjelang akhir tahun. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas perdagangan yang meningkat dan IHSG yang tetap berada di zona hijau.

    “Stabilitas ini menjadi indikasi optimisme terhadap prospek pasar saham Indonesia di awal tahun 2025,” ucapnya.

    Meskipun terdapat penurunan pada beberapa aspek saat IHSG naik, investor asing tetap menunjukkan optimisme. Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, investor asing mencatat nilai beli bersih harian sebesar Rp 759,38 miliar. Secara kumulatif sepanjang 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 15,97 triliun.

  • 6 Keunggulan Berinvestasi Saham Syariah

    6 Keunggulan Berinvestasi Saham Syariah

    Jakarta: Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan investasi yang sesuai dengan prinsip syariat Islam, saham syariah kini semakin populer di Indonesia.
     
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor saham syariah melonjak lebih dari 268 persen, dari 44 ribu pada 2018 menjadi 164 ribu pada Oktober 2024.
     
    Kapitalisasi pasar saham syariah juga mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai Rp7.256 triliun atau 57,2 persen dari total pasar modal Indonesia. Jumlah saham syariah dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turut meningkat 75,6 persen, menjadi 641 saham pada periode yang sama.
    SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi mengatakan, saham syariah tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang kompetitif, tetapi juga menawarkan kepatuhan terhadap prinsip syariat Islam, sambil berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan.
     
    Saham syariah menawarkan peluang investasi yang sesuai dengan prinsip syariat Islam tanpa mengorbankan potensi keuntungan jangka panjang.
     

    Berikut beragam keunggulan saham syariah:

    1. Investasi halal

    Saham syariah hanya mencakup perusahaan yang bebas dari praktik yang dilarang dalam Islam, seperti riba, perjudian, dan kerusakan lingkungan.
     
    Hal ini memberikan investor keyakinan bahwa dana mereka tidak hanya menguntungkan tetapi juga halal dan berkah.

    2. Potensi keuntungan kompetitif

    Meski selektif dalam memilih perusahaan, saham syariah tetap memberikan keuntungan yang kompetitif.
     
    Perusahaan yang terdaftar memiliki fundamental kuat dan model bisnis berkelanjutan, seperti yang tercermin dalam kinerja positif Indeks Saham Syariah, seperti Jakarta Islamic Index (JII).

    3. Pengelolaan risiko yang hati-hati

    Saham syariah menghindari sektor berisiko tinggi dan fokus pada perusahaan dengan stabilitas finansial.
     
    Hal ini menjadikannya lebih tahan terhadap fluktuasi pasar, memberikan portofolio yang lebih stabil di tengah ketidakpastian ekonomi.
     

    4. Mendorong investasi bertanggung jawab

    Investasi saham syariah mendorong tanggung jawab sosial dengan mendukung perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan sosial, serta transparansi. Ini memungkinkan investor untuk berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan.

    5. Menghindari riba dan spekulasi

    Saham syariah menghindari transaksi berbasis bunga dan spekulasi jangka pendek, memastikan investasi didasarkan pada nilai fundamental yang jelas dan adil.

    6. Perlindungan dari ketidakpastian ekonomi

    Saham syariah lebih tahan terhadap krisis ekonomi berkat fokusnya pada perusahaan dengan stabilitas dan model bisnis berkelanjutan, menjadikannya pilihan aman dalam menghadapi gejolak pasar.
     
    Itulah beberapa keunggulan saham-saham syariah yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Sobat Medcom dalam berinvestasi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Starlink Resmi Masuk RI, Hadapi Badai Kritik di Sana-sini

    Starlink Resmi Masuk RI, Hadapi Badai Kritik di Sana-sini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masuknya Starlink ke Indonesia jadi pembicaraan hangat sepanjang tahun ini. Termasuk menjadi salah satu topik terpopuler CNBC Indonesia pada 2024.

    Rumor masuknya Starlink ke Indonesia memang sudah jauh terdengar sejak beberapa waktu terakhir. Tahun lalu, CNBC Indonesia sempat melaporkan layanan tersebut siap beroperasi di Indonesia pada 2024 dengan melabeli wilayah tanah air dengan ‘Starting in 2024’.

    Saat itu, masyarakat sudah bisa langsung melakukan pemesanan. Mereka perlu memberikan deposit sebesar US$9 untuk tiap order, dan akan dikembalikan setelahnya.

    April lalu, Budi Arie Setiadi yang waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika mengabarkan Starlink melakukan uji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara usai lebaran tahun ini.

    Saat itu, dia memastikan layanan internet berbasis satelit itu sudah mengikuti semua aturan yang ada di Indonesia. Layanannya juga menyasar langsung ke konsumen dengan skema B2C.

    “Yang jelas bisnisnya harus fair, level of playing field-nya harus fair, semua harus ikuti regulasi yang ada. [Starlink] dia nanti B2C [business to consumer], ” kata Budi, Rabu (3/4/2024).

    Mulai pertengahan tahun, Starlink resmi masuk ke Indonesia. Bosnya, Elon Musk langsung datang ke Bali untuk meresmikan layanan tersebut.

    Harga layanan tersebut dibanderol mulai dari Rp 750 ribu untuk paket Residensial dan Jelajah sebesar Rp 990 ribu. Untuk perangkatnya, Starlink menjualnya Rp 7,8 juta, namun sempat didiskon menjadi Rp 4,7 juta dan Rp 5,9 juta dalam dua kali kesempatan.

    Bahlil Lahadalia saat menjabat sebagai Menteri Investasi sebab mengungkapkan nilai investasi Starlink di Indonesia di hadapan Komisi VI DPR pada Juni lalu. “Saya jujur Starlink ini menurut Online Single Submission (OSS), investasinya Rp 30 miliar,” ujarnya.

    Buka Kantor di RI, Karyawan Cuman Tiga

    Bahlil juga sempat mengatakan Starlink hanya mempekerjakan tiga orang. Namun dia tidak merinci detail ucapannya itu.

    “Saya takut nanti akhirnya melahirkan multi interpretasi,” kata Bahlil.

    Informasi soal perusahaan tersebut di Indonesia didapatkan CNBC Indonesia dari website Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM.

    Dokumen itu menuliskan nama Leonard Mamahit sebagai direktur Starlink Service Indonesia. Dia berusia 69 tahun dan tinggal di Jakarta.

    Untuk posisi komisaris diisi oleh warga negara Amerika Serikat (AS) berbasis di Belanda bernama Lauren Ashley Dreyer. Kedua orang itu tercatat tidak memiliki saham untuk Starlink Indonesia.

    Sahamnya dimiliki oleh Starlink Holdings Netherlands dan SpaceX Netherlands, yang sama-sama berasal dari Belanda. Starlink Holdings memiliki 99 ribu lembar saham dengan total Rp 9,9 miliar dan SpaceX Netherland mengantongi 1.000 lembar saham senilai Rp 100 juta.

    Terkait kantor, alamat yang tertera dalam dokumen berada di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan.

    Isu Anak Emas hingga Harga Kemurahan

    Namun masuknya Starlink tak lepas dari kritikan. Misalnya sempat beredar sebutan anak emas untuk masuknya layanan ke Indonesia.

    Sejumlah operator juga menginginkan adanya perlakuan yang sama antara Starlink dan pemain lokal lain. Budi mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk Starlink, mereka tetap melakukan kewajiban yang sama dengan penyelenggara lain.

    “Pemerintah tidak menjadikan Starlink sebagai anak emas. Dan memberikan perlakuan yang setara kepada semua penyelenggara internet service provider,” kata Budi menjawab pertanyaan dari anggota Komisi I, saat rapat kerja di DPR RI, Senin (10/6/2024).

    Dalam kesempatan berbeda, Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari juga mengatakan izin yang didapatkan Starlink tidak didapatkan secara instan. Butuh dua tahun untuk perusahaan bisa menyesuaikan dengan regulasi yang ada.

    Kabar lain menyebut regulatory charges yang dibebankan kepada perusahaan hanya Rp 2 miliar per tahun untuk satu unit satelit berdasarkan BHP izin stasiun radio satelit.

    Namun Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo yang kala itu dijabat Ismail mengatakan ISR yang dibayarkan Starlink sekitar Rp 23 miliar. Besaran BHP itu sama dengan penyelenggara satelit lain, dan merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (PP No. 43 Tahun 2023).

    “Besaran BHP ISR yang dikenakan kepada Starlink yang benar adalah sekitar Rp23 Miliar per tahun,” kata Ismail, dalam keterangan pers, dikutip Senin (24/6/2024).

    Harganya yang cukup murah juga sempat menjadi isu. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto menyebut harganya memang cukup murah, namun tidak beda jauh dengan negara lain.

    “Tapi kalo dibandingkan dengan negara-negara sekitar kita Malaysia, Filipina gitu ya saya kira ga berbeda jauh. jadi mereka juga menyesuaikan dengan daya beli yang ada di negara di mana mereka akan beroperasi,” jelasnya dalam wawancara di program Profit di CNBC Indonesia TV, Selasa (4/6/2024).

    Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sempat mengeluarkan sebuah studi soal layanan low-earth orbit, yang juga diadopsi oleh Starlink. Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamenggala menjelaskan pihaknya menyarankan satelit LEO hanya beroperasi untuk di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    “Lebih lanjut, KPPU juga menyarankan penyediaan jasa internet di daerah 3T tersebut mengutamakan kemitraan antara penyedia jasa internet berbasis LEO dengan pelaku jasa telekomunikasi dan pelaku UMKM dengan mempertimbangkan kepentingan nasional,” kata Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamenggala dalam keterangan resminya.

    Ditemui pada pertengahan Desember, Sekjen ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia), Marwan O Baasir mengatakan asosiasi mendukung studi itu untuk diberikan pada rural dan kerja sama dengan pihak lain.

    ATSI juga berencana akan mengirim surat ke pemerintah menanggapi studi KPPU. “Kita pure mendukung rural, dan kolaborasi, bekerja sama, tapi tidak direct-to-cell. Biarin aja, ini yang nanti jualannya operator-operator juga gitu,” jelasnya.

    Direct-to-Cell

    Salah satu fitur yang juga dikritik adalah direct-to-cell. Fitur tersebut membuat Starlink bisa diakses langsung melalui ponsel masyarakat.

    Starlink mengumumkan peluncuran layanan tersebut secara bertahap. Dimulai tahun 2024 untuk kemampuan text, tahun depan untuk voice, data dan IoT.

    Namun dalam pengumuman tersebut, tidak ada operator seluler Indonesia yang bekerja sama dengan Starlink untuk pengimplementasian di tanah air. Tercatat delapan operator dan negara yang telah bermitra dengan Starlink, yakni T-Mobile (Amerika Serikat), Optus (Australia), Rogers (Kanada), One Nz (Selandia Baru), KDDI (Jepang), Salt (Swiss), Entel (Chili), dan Entel (Peru).

    Terkait hal ini, Aju menjelaskan Starlink tidak bisa menyediakan layanan tersebut di Indonesia. Sebab perusahaan hanya memiliki izin untuk ISP dan Jartup Vsat.

    “Dalam implementasi saat ini, PT Starlink Services Indonesia dengan jenis izin penyelenggaraan telekomunikasi yang dimiliki (ISP dan Jartup VSAT) tidak dapat menyediakan layanan D2C (Direct-to-Cell) secara langsung kepada pelanggan,” kata Aju kepada CNBC Indonesia, beberapa saat lalu.

    Aju menjelaskan layanan Direct-to-Cell juga tidak ada dalam penawaran Starlink. Perusahaan juga belum menyampaikan rencana untuk meluncurkan layanan tersebut di tanah ait.

    “Saat ini layanan D2C juga bukan bagian dari layanan yang ditawarkan oleh Starlink di Indonesia dan hingga saat ini belum menyampaikan mengenai rencana implementasi layanan dimaksud di Indonesia,” jelasnya.

    KPPU juga menyinggung soal layanan tersebut dalam kajiannya. Menurut KPPU, Direct-to-Cell dapat membuat persaingan tidak sehat antar pelaku yang tidak memiliki layanan itu.

    “Pengembangan teknologi satelit LEO juga dapat terus berkembang, di antaranya pengembangan teknologi Direct to Cell. Teknologi direct-to-cell ini berpotensi pelaku usaha penyedia jasa internet melalui LEO dapat menjadi pelaku usaha dominan di wilayah tersebut dan mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat dengan pelaku usaha nasional yang tidak memiliki teknologi satelit LEO,” kata Mulyawan.

    (luc/luc)

  • Antusiasme IPO di tengah “wait and see” pasar 2024

    Antusiasme IPO di tengah “wait and see” pasar 2024

    Jakarta (ANTARA) – Pasar modal Indonesia menawarkan wadah bagi perusahaan swasta ataupun badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendapatkan dana segar melalui proses pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO).

    Saat IPO, perusahaan akan melepas sebagian sahamnya ke investor, baik institusi ataupun individu, dengan harga yang telah ditentukan dalam proses book building atau penawaran awal, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 41 Tahun 2020.

    Setelah itu, perusahaan bersama Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan menetapkan harga saham yang akan dipatok saat aksi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Melalui pasar modal, Direktur Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Kevin Praharyawan mengatakan perusahaan akan memperoleh dana untuk ekspansi atau pengembangan usaha, meningkatkan profil perusahaan di mata publik, membuka peluang kerja sama strategis, serta memperluas jaringan investor.

    Selain itu, perusahaan tercatat juga memiliki akses lebih luas terhadap berbagai instrumen keuangan, serta dapat memanfaatkan berbagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, yang sebelumnya sulit dijangkau melalui pembiayaan konvensional.

    Sepanjang tahun 2024, pasar IPO global melambat di tengah sikap tunggu dan lihat atau wait and see pelaku pasar seiring ramainya berbagai sentimen, di antaranya arah kebijakan bank sentral, konflik geopolitik, serta penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

    Seiring dengan itu, jumlah IPO di Indonesia juga melambat sepanjang tahun 2024 seiring pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka dan arah kebijakan Bank Indonesia (BI).

    Sebagaimana diketahui, di Amerika Serikat (AS), telah diselenggarakan pesta demokrasi berupa Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 5 November 2024 dan di Indonesia diselenggarakan Pilpres pada 14 Februari 2024 dilanjutkan pelantikan presiden baru pada 20 November 2024.

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • IHSG Jumat dibuka menguat 13,27 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 13,27 poin

    Ilustrasi – Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

    IHSG Jumat dibuka menguat 13,27 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, dibuka menguat 13,27 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.079,02. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,11 poin atau 0,01 persen ke posisi 830,38.

    Sumber : Antara

  • Tanah Hary Tanoe di Bali Akan Jadi Lokasi TOD Kereta Bawah Tanah

    Tanah Hary Tanoe di Bali Akan Jadi Lokasi TOD Kereta Bawah Tanah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengatakan tanah PT MNC Land Tbk. (KPIG) milik Hary Tanoesoedibjo disiapkan untuk menjadi lokasi Transit Oriented Development (TOD) kereta bawah tanah Bali Subway.

    “Sudah komitmen mereka (KPIG dan investor utama PT Bumi Indah Prima) sudah deal tinggal menanti prosesnya,” kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta di Denpasar, Selasa (24/12) seperti dikutip dari Antara.

    Ia menyampaikan tanah milik pengusaha sekaligus politisi itu berada di Kabupaten Tabanan, tak jauh dari daya tarik wisata Tanah Lot yang rencananya akan dijadikan area terkoneksi bak sebuah kota.

    “TOD itu satu daerah yang dibangun terkompaksi dengan baik, jadi di sana memungkinkan orang bisa melakukan mobilitas dengan lebih efisien, ada perkantoran, ada tempat rekreasi, mal, hotel itu terkumpul jadi satu area,” ujar Samsi.

    Ia menjelaskan di area tersebut nantinya masyarakat dapat melakukan mobilitas dengan berjalan kaki, pun apabila diperlukan transportasi maka penghentian kereta akan terhubung dengan transportasi umum lainnya.

    Diketahui berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) tanah Hary Tanoesoedibjo dijual senilai Rp5,5 triliun dan transaksi ditargetkan rampung pada Januari 2025.

    Dishub Bali belum mengetahui luasan area, sebab proses jual beli dilakukan bersama investor utama proyek kereta bawah tanah PT Bumi Indah Prima.

    Tetapi umumnya Samsi melihat luasan lahan yang dibutuhkan untuk area TOD mencapai 50 hektar.

    Ia mengakui awalnya proyek kereta bawah tanah hanya dirancang empat fase yaitu pertama Bandara I Gusti Ngurah Rai terhubung ke Sentral Parkir Kuta, Seminyak, Berawa, dan Cemagi; fase kedua dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Jimbaran, Universitas Udayana, dan Nusa Dua; fase ketiga dari Sentral Parkir Kuta ke Sesetan, Renon, dan Sanur; dan fase keempat dari Renon ke Sukawati dan Ubud.

    Namun muncul rencana pengembangan rute hingga Tanah Lot, Tabanan, dimana keinginan Pemprov Bali proyeknya dikerjakan bersamaan tetapi belum dapat disetujui investor.

    “Realisasinya nanti kalau sudah selesai perencanaanya, sekarang ambil tanah area dulu kalau sudah selesai baru direncanakan dikoneksikan,” kata dia.

    “Sebetulnya kami meminta dijadikan satu kali kerja tapi sepertinya itu butuh waktu dan mereka juga ada yang perlu dikejar terkait konstruksi supaya lebih cepat,” sambung Samsi.

    Meski belum dapat memastikan proses pengerjaan di kawasan Tanah Lot itu, Pemprov Bali merasa senang dengan pengembangan kereta bawah tanah bahkan hendak dibuatkan area berbasis transit.

    Menurut Samsi ini menambah efisiensi dan memudahkan mobilitas masyarakat, bahkan berharap perluasan juga dilakukan ke kawasan Bali lainnya.

    “Ini perpanjangan dari rute Cemagi Canggu dan bisa saja tidak berhenti disana, kemungkinan tidak berhenti di Tabanan, ada peluang jalurnya lebih, nanti kita lihat,” ujarnya.

    (agt/agt)