Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Saham Bukalapak Anjlok Nyaris 5 Persen Usai Umumkan Tutup Marketplace

    Saham Bukalapak Anjlok Nyaris 5 Persen Usai Umumkan Tutup Marketplace

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga saham Bukalapak anjlok nyaris 5 persen pada perdagangan siang ini, Rabu (8/1) usai mengumumkan tutup bisnis marketplace.

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, saham emiten berkode BUKA ini jatuh 4,92 persen ke level Rp116 per lembar pada pukul 15.00 WIB.

    Saham BUKA ditutup di harga Rp122 per lembar pada perdagangan kemarin. Hari ini harga sahamnya bergejolak jatuh dan sempat berada di titik terendah Rp113 per lembar.

    Perusahaan ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021, dengan harga IPO Rp850 per saham.

    Bukalapak resmi menutup layanan marketplace mulai hari ini, Selasa (7/1). Pengumuman itu disampaikan dalam blog resminya.

    Perusahaan menyetop penjualan produk fisik seperti handphone, produk fesyen, peralatan rumah tangga, makanan dan lainnya. Namun, pembeli masih bisa berbelanja hingga 9 Februari 2025.

    Bukalapak menyatakan penutupan marketplace ini merupakan upaya transformasi untuk fokus pada produk virtual seperti token listrik, pulsa, iuran BPJS Kesehatan hingga pajak.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak.

    Bukalapak menyadari penutupan marketplace ini akan berdampak pada usaha para pedagang. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin.

    Pedagang di Bukalapak masih dapat mengunggah produk baru hingga Kamis, 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB untuk produk fisik di Bukalapak. Namun per 1 Februari 2025, Bukalapak akan menonaktifkan fitur untuk menambahkan produk baru dalam etalase.

    “Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini,” bunyi pengumuman itu.

    Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    Terkait uang penjual, Bukalapak akan melakukan pengembalian dana otomatis.

    “Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet,” pungkas Bukalapak.

    Setelah layanan marketplace ditutup, pembeli ke depannya hanya dapat melakukan transaksi produk virtual.

    Produk virtual yang dijual Bukalapak nantinya:

    – Pulsa Prabayar
    – Paket Data
    – Token Listrik
    – Listrik Pascabayar
    – Prakerja
    – Bukasend
    – Angsuran Kredit
    – BPJS Kesehatan
    – Air PDAM
    – Telkom
    – Pulsa Pascabayar
    – TV Kabel & Internet.

    (pta/sfr)

  • Bos Krakatau Steel Bicara Peta Industri Baja Nasional dari Soekarno hingga Prabowo

    Bos Krakatau Steel Bicara Peta Industri Baja Nasional dari Soekarno hingga Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Perjalanan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) dalam membangun industri baja nasional terus berlanjut guna menyambut Indonesia Emas 2024. Meski demikian, upaya tersebut masih diselimuti sejumlah tantangan.

    Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar menuturkan bahwa pembangunan industri baja nasional sejatinya telah dimulai sejak pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi Presiden Soekarno pada 1960.

    Keberlanjutan pembangunan industri baja kemudian terus berlanjut di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan kini berlangsung di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan Indonesia memiliki kemandirian produksi.

    “Baja merupakan salah satu industri penggerak untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan presiden,” ujar Akbar saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025).

    Menurutnya, Krakatau Steel memiliki peran signifikan dalam membangun Indonesia Emas 2045. Salah satunya, perseroan dapat menjadi tulang punggung industri baja sehingga mampu mengurangi ketergantungan impor.

    Di samping itu, perseroan diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan surplus perdagangan melalui penurunan impor.

    Meski demikian, perseroan saat ini masih dihadapkan pada upaya restrukturisasi yang rencananya dapat rampung pada kuartal I/2025. KRAS, saat ini tercatat memiliki pokok utang dan bunga sebesar US$1,4 miliar.

    Di tengah upaya restrukturisasi, manajemen KRAS juga membuka peluang untuk membawa anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut sejalan dengan rencana penggalangan dana yang akan ditempuh perseroan.

    Krakatau Steel memang berencana melakukan penggalangan dana atau fundraising dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan anak usaha secara jangka panjang.

    Sebelumnya, Akbar mengatakan, upaya perbaikan yang dilakukan Krakatau Steel Group sejatinya diarahkan untuk meningkatkan kinerja konsolidasi. Untuk itu, manajemen berpeluang mengkaji lebih lanjut rencana initial public offering (IPO) anak usaha.

    “Potensi IPO pada anak perusahaan akan kami eksplorasi dan kaji lebih lanjut guna memberikan nilai tambah bagi kinerja Krakatau Steel,” kata Akbar.

    Sementara itu, dari sisi operasional, manajemen KRAS menargetkan total penjualan baja dapat mencapai 1,7 juta ton sepanjang 2025. Target itu seiring dengan kembali beroperasinya pabrik Hot Strip Mill (HSM) I di Cilegon, Banten.

    Akbar mengatakan, dengan beroperasinya pabrik HSM I, perseroan memperkirakan adanya kenaikan pendapatan dan volume penjualan baja pada tahun depan.

    “Dengan target beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill, kami proyeksikan akan terjadi peningkatan pendapatan dan volume penjualan baja,” ucapnya.

    Dia menambahkan optimisme tersebut juga diperkuat dengan adanya kerja sama antara KRAS bersama 23 perusahaan distributor, pabrikan maupun coil centre untuk suplai produk selama kurun 2 tahun ke depan.

    “Beberapa waktu lalu kami telah menandatangani long term supply agreement dengan 23 perusahaan distributor, pabrikan, maupun coil centre untuk suplai produk baja mencapai 38.500 ton per bulan selama 1 hingga 2 tahun ke depan,” ucapnya.

    Sepanjang 2024, emiten pelat merah ini telah melaksanakan long term supply agreement sebesar 1.256.000 ton. Perinciannya, hot rolled coil mencapai 786.000 ton dan cold rolled coil sebesar 470.000 ton.

    Dari sisi kinerja, sampai dengan kuartal III/2024, Krakatau Steel membukukan pendapatan sebesar US$657,5 juta. Raihan ini ditopang oleh pendapatan produk baja senilai US$436,1 juta dan pendapatan nonbaja senilai US$221,4 juta.

    Akbar mengatakan bahwa realisasi pendapatan perseroan diikuti dengan volume penjualan sebesar 532.200 ton atau 66,3% dari total pendapatan KRAS.

    “Hingga September 2024, secara konsolidasi, perseroan juga mencatatkan laba bruto sebesar US$64,3 juta dan perseroan berhasil menurunkan biaya SGA sebesar 15% melalui program efisiensi yang secara konsisten dijalankan,” kata Akbar.

  • Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid, telah mencatat perjalanan panjang yang penuh inovasi di dunia digital Indonesia. Bermula sebagai platform marketplace yang mendukung UMKM, Bukalapak berkembang pesat menjadi unicorn pertama Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Namun, persaingan yang semakin ketat dan tantangan pasar membuat Bukalapak memutuskan untuk bertransformasi, mengalihkan fokus dari marketplace ke pemberdayaan UMKM melalui solusi teknologi, warung digital, dan layanan lainnya.

    Berikut kisah perjalanan Bukalapak dari awal hingga transformasi besar yang dijalani:

    Awal Berdiri

    Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid. Platform ini dimulai sebagai marketplace online yang bertujuan membantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia memasarkan produk mereka secara online. Awalnya, Bukalapak beroperasi dari sebuah rumah sederhana dengan visi mendukung pedagang kecil agar menjangkau konsumen lebih luas.

    Lini Waktu Perjalanan Bukalapak

    2010: Peluncuran website Bukalapak pertama

    Sebanyak 6.500 pelapak bergabung dengan total 17.000 pengguna.

    2011: Status sebagai PT

    Bukalapak telah memiliki lima karyawan dan mengelola 20.000 pelapak dengan total 50.000 pengguna. Pada 9 September 2011, Bukalapak resmi menjadi Perseroan Terbatas (PT).

    2012: Meraup untung lewat bisnis teknologi

    Buka Komunitas merangkul 50.000 pelapak. Komunitas ini menjadi wadah untuk berbagi informasi sukses berjualan online. Area Komunitas Bukalapak mencakup Depok, Bekasi, Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

    2013: Menggapai transaksi Rp 15 miliar per bulan

    Lebih dari 80.000 pelapak tersatukan, dengan 400.000 barang tersedia dan total 360.000 pengguna Bukalapak.

    2014: Peluncuran aplikasi Bukalapak

    Bukalapak meluncurkan aplikasi belanja online versi Android, melayani 800.000 pengguna dan memfasilitasi 250.000 pelapak.

    2015: Memayungi 250 talenta, mengayomi 500.000 pelapak

    Kantor pusat Bukalapak berpindah ke Plaza City View, Kemang. Pada tahun yang sama, Bukalapak berhasil mencatat 2 juta transaksi dalam sehari saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

    2016: Bergerak bersama Bekraf

    Bukalapak meluncurkan program “Pahlawan” untuk memberdayakan pelapak di seluruh Indonesia. Perusahaan juga bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk mendorong potensi kreatif di Indonesia.

    2017: Menjadi Unicorn Indonesia

    Sebanyak 2,4 juta pelapak terdaftar di Bukalapak. Pada tahun ini, Bukalapak membangun ekosistem warung digital bernama Mitra Bukalapak.

    2018: Harbolnas Bukalapak

    Harbolnas disertai drama action yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto berhasil mencatat 5 juta transaksi dalam satu hari.

    Perkembangan dan Inovasi (2019-2023)

    2019: Achmad Zaky mengundurkan diri sebagai CEO dan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Fokus bisnis diperluas ke sektor offline melalui program Mitra Bukalapak.2021: Bukalapak melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, mengumpulkan lebih dari Rp 21,9 triliun. Bukalapak menjadi unicorn pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Penurunan Popularitas Marketplace

    Persaingan yang ketat dengan Shopee, Tokopedia, dan Lazada membuat Bukalapak kesulitan mempertahankan pangsa pasar. Akibatnya, perusahaan mulai mengalihkan fokus ke layanan lain seperti Mitra Bukalapak, fintech, dan logistik.

    Penutupan Marketplace dan Transformasi Bisnis

    Pada Januari 2024, Bukalapak mengumumkan penutupan operasional marketplace mereka untuk fokus pada pengembangan ekosistem UMKM, warung digital, dan solusi teknologi lainnya. Bukalapak tetap beroperasi sebagai perusahaan teknologi yang mendukung pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia.

    Bukalapak memulai perjalanannya sebagai marketplace yang inovatif, tumbuh menjadi unicorn, dan akhirnya bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang berfokus pada UMKM. Meski menghadapi tantangan dalam persaingan e-commerce, Bukalapak tetap berkontribusi bagi ekonomi digital Indonesia melalui layanan seperti Mitra Bukalapak dan solusi pemberdayaan lainnya.

  • Bidik Marketing Sales Rp 300 Miliar, KSIX Fokus pada Hunian di Jabodetabek

    Bidik Marketing Sales Rp 300 Miliar, KSIX Fokus pada Hunian di Jabodetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten properti PT Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) fokus ekspansi pada proyek hunian dan komersial di Jabodetabek. KSIX berharap ekspansi akan menopang target marketing sales sebesar Rp 300 miliar pada 2025.

    Direktur Utama Kentanix Supra Internasional Ferdinand Aryanto mengungkapkan, pengembangan di Jabodetabek akan tetap menjadi prioritas utama perusahaan, termasuk rencana ekspansi ke Bekasi pada tahun ini. 

    “Kami masih fokus di Jabodetabek karena potensi pengembangannya besar. Selain hunian, kami juga mengembangkan ruko-ruko komersial yang menjadi bagian dari proyek kami,” jelasnya seusai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1/2025).

    Sebagai bagian komitmen mendukung program pemerintah, KSIX akan turut serta dalam program 3 juta rumah. “Kami memiliki sejumlah proyek hunian subsidi. Program ini akan kami hitung sebagai kontribusi kami ke arah itu,” jelasnya. 

    Meski demikian, fokus utama perusahaan saat ini masih pada segmen pasar menengah hingga menengah atas.

    Hingga 2026, Kentranix Supra Internasional menargetkan pengembangan tambahan sekitar 30 hektare lahan, dengan fokus pada 3-4 proyek utama di berbagai wilayah. “Rencana pengembangan ini sangat tergantung pada akuisisi lahan, tetapi kami terus berupaya memperluas cakupan proyek,” tambahnya.

    Meski suku bunga kredit perumahan (KPR) masih berada di level tinggi, perusahaan tetap optimistis pada prospek properti. “Indonesia pernah menghadapi suku bunga hingga 15%-17%. Saat ini, suku bunga masih di bawah 10%, jadi seharusnya tidak terlalu berdampak signifikan,” katanya. 

    Dengan 90% konsumen menggunakan fasilitas KPR, hubungan perusahaan dengan berbagai bank menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran penjualan.

    Kerja sama dengan hampir semua bank besar di Indonesia memungkinkan calon pembeli mendapatkan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. “Yang penting kualitas konsumennya, dan bank siap memberikan persetujuan,” jelasnya.

    Dia mengatakan, sebagian besar konsumen berasal dari kelas menengah yang mencari hunian dengan harga terjangkau. Adapun properti yang paling diminati berada pada kisaran harga Rp 300 juta hingga Rp 1,5 miliar. “Permintaan tertinggi masih ada di segmen di bawah Rp 500 juta,” ungkapnya.

  • Emiten Happy Hapsoro (RATU) IPO, Ada Rencana Akuisisi Blok M

    Emiten Happy Hapsoro (RATU) IPO, Ada Rencana Akuisisi Blok M

    Jakarta, FORTUNE – Emiten afiliasi Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1). Setelah aksi korporasi itu, adakah rencana RATU untuk mengakuisisi blok migas lain ke depannya?

    “Kami belum bisa publishya, tapi kami tetap melakukan studi untuk kemudian ke depannya tetap ada,” kata Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti kepada pers di Main Hall BEI.

    Lebih lanjut, perseroan masih akan konsentrasi pada bisnis minyak dan gas (migas), yang ditopang oleh Blok Cepu dan Blok Jabung. Dari segi produksi, Blok Cepu berkapasitas 230.000 BBL selama dua tahun terakhir dengan tingkat utilisasi 67,42 persen. Sementara itu, Blok Jabung memiliki kapasitas produksi 62.000 BOE dengan tingkat utilisasi 85,17 persen.

    Berdasarkan prospektus, RATU berpartisipasi di Blok Cepu melalui anak usahanya, PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), dengan operator ExxonMobil Cepu Ltd. Untuk Blok Jabung, partisipasi perseroan dilakukan melalui PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), dengan operator PetroChina.

    RATU akan fokus menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnis, dengan alokasi sebesar Rp192,33 miliar. Khusus di Blok Cepu, perseroan akan meminjamkan dana IPO Rp34,97 miliar kepada PJUC.

    “Memang akan ada pengembangan [dari operator] ya. Mereka akan melakukan drilling sumber-sumber baru di Cepu. Jadi akan ada peningkatan [produksi] mungkin di tahun berikutnya,” katanya lagi.

    Adapun, melalui IPO, RATU menggandeng PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Perseroan menghimpun dana sebesar Rp 624 miliar dengan melepas 543,01 juta saham ke publik pada harga penawaran Rp 1.150 per saham. IPO RATU mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,15 kali 
    dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2–6 Januari 2025.

    Selain untuk meningkatkan produksi di Blok Cepu, dana IPO RATU juga akan digunakan untuk pengembangan cadangan minyak dan keberlanjutan operasional Blok Jabung. Untuk itu, dana IPO sebesar Rp157,36 miliar akan dipinjamkan kepada RETJ. Sementara itu, sisa dana IPO perseroan gunakan untuk kebutuhan operasional. 

    Terkait pergerakan, saham RATU dibuka menguat 24,78 persen ke harga Rp1.435 pada pembukaan perdagangan. Itu berarti sahamnya menyentuh auto reject atas (ARA). Harga tersebut bertahan hingga akhir perdagangan sesi I.

  • Bukalapak Tutup Layanan E-Commerce, dari Unicorn jadi Jualan Pulsa Cs

    Bukalapak Tutup Layanan E-Commerce, dari Unicorn jadi Jualan Pulsa Cs

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melakukan transformasi dengan menghentikan penjualan produk fisik, beralih hanya menjual produk-produk virtual seperti pulsa, tagihan listrik dan lain sebagainya. Salah satu unicorn e-commerce terbesar pada masanya terus mencoba bertahan. 

    Untuk diketahui, Unicorn merupakan istilah yang populer di dunia bisnis startup, yang mengacu pada perusahaan swasta dengan nilai valuasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (kurs Rp16.179). Bukalapak masuk dalam daftar unicorn sekitar 6-7 tahun lalu. 

    Pada 2021, Bukalapak memutuskan melantai di bursa. Bukalapak melakukan IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana saham dana dan menjadi unicorn Indonesia pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

    Bukalapak berhasil mengumpulkan dana IPO sebesar Rp21 triliun. Ini merupakan salah satu jumlah dana IPO terbesar yang pernah ada di pasar modal Indonesia.

    Bukalapak awalnya berencana menggunakan dana tersebut untuk memperkuat bisnisnya, melakukan ekspansi, dan mengembangkan berbagai inovasi baru. Namun, dalam perkembangannya, dana besar yang dihimpun itu menjadi sorotan karena tidak digunakan secara maksimal. 

    Sejalan dengan itu valuasi saham emiten dengan kode BUKA itu juga terus mengalami penurunan. 

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.00 WIB, saham BUKA diperdagangkan pada level Rp117 per saham, atau turun 4,10% dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya. 

    Aplikasi BukalapakPerbesar

    Sebanyak 43,84 juta saham BUKA diperdagangkan, dengan nilai transaksi sebesar Rp5,19 miliar. Harga rata-rata transaksi saham BUKA adalah pada Rp118,43 per saham. 

    Saham BUKA diperdagangkan dengan harga terendah sebesar Rp116 per saham dan tertinggi Rp119 per saham pada pukul 09.00 WIB. Adapun, kapitalisasi pasar BUKA saat ini sebesar Rp12,07 triliun. 

    Sejak IPO, harga saham BUKA tercatat telah terjun hingga 85,65% hingga penutupan perdagangan kemarin, Selasa (7/1/2025), pada harga Rp122 per saham. Saat IPO, BUKA menawarkan sahamnya pada harga perdana Rp850 per saham.

    Penurunan itu terjadi setelah perusahaan mengumumkan transformasi bisnis dari berjualan produk fisik menjadi berjualan pulsa. 

    Respons Bukalapak

    Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu memastikan bahwa layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi meski perusahaan menutup layanan produk fisik.

    “Layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi,” kata Dimas dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Dimas mengatakan bahwa Bukalapak akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025.

    Emiten bersandi saham BUKA itu nantinya akan berfokus pada layanan produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

    “Ke depannya, kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami, guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Dimas menyampaikan bahwa Bukalapak akan berfokus untuk terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi pemegang saham.

    “Kami juga sedang berfokus pada pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan untuk terus tumbuh lebih baik ke depannya sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” terangnya.

    Konsumen membuka aplikasi BukalapakPerbesar

    Dalam masa transisi ini, Bukalapak telah menyiapkan skema pengembalian saldo dan dana, pengunduhan data transaksi dan riwayat penjualan untuk pelapak dan pembeli. 

  • Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Kini Fokus Jualan Token Listrik hingga Pulsa

    Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Kini Fokus Jualan Token Listrik hingga Pulsa

    Jakarta, Beritasatu.com– PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace. BUKA menjalani transformasi dalam upaya meningkatkan fokus pada produk virtual. 

    “Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha pelapak. Kami berkomitmen membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin,” tulis manajemen Bukalapak (BUKA) melalui blog resmi perseroan, Selasa (7/1/2025).

    Bukalapak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Perseroan menggelar initial public offering (IPO) dengan mematok harga Rp 850 per saham. 

    Bukalapak telah menyiapkan panduan dan langkah-langkah untuk membantu pelapak dalam proses transisi, yang meliputi saldo dan pengembalian dana hingga pengunduhan data transaksi serta riwayat penjualan bagi pelapak. “Untuk pembeli, ke depannya tetap dapat melakukan transaksi produk virtual,” sebut Bukalapak.

    Adapun produk virtual yang kini masih bisa dibeli di Bukalapak adalah pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik pascabayar, prakerja, Bukasend, angsuran kredit, BPJS Kesehatan, air PDAM, Telkom, pulsa pascabayar, TV kabel dan internet, bayar pajak/penerimaan negara, voucher streaming, bayar denda tilang, BPJS Ketenagakerjaan, Bmoney, hingga voucher digital emas.

    Selanjutnya, pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di marketplace Bukalapak untuk kategori produk, seperti aksesoris rumah, elektronik, evoucher, fashion anak, fashion pria, fashion wanita, food, games, hand phone, hobi dan koleksi, industrial, kamera, kesehatan, komputer, logam mulia, luxury, media, mobil, part dan aksesoris, motor, olahraga, perawatan dan kecantikan, perawatan rumah tangga, perlengkapan bayi, perlengkapan kantor, personal care, rumah tangga, sepeda, tiket & voucher, vape.

  • Melantai di BEI, IPO YOII Melonjak 23 Persen

    Melantai di BEI, IPO YOII Melonjak 23 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) resmi melakukan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025). 

    Pada saat pembukaan, harga saham YOII melonjak 23% ke level Rp 123 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 100. Adapun pada pukul 10.17 WIB, saham YOII naik 30% ke level 130 per saham. 

    “Dengan menjadi perusahaan terbuka kami harapkan bisa berkembang dengan investor baik dalam maupun luar negeri serta bisa meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi, hingga corporate governance untuk menjadi perusahaan yang lebih baik,” ujar Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Adi Wibowo Adisaputro dalam sambutannya di gedung BEI, Rabu. 

    Adi menyampaikan, sekitar 80% dana IPO untuk biaya marketing guna mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya, sekitar 20% untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet) beserta infrastruktur penunjang, seperti data center, web hosting, system security, penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia.

    YOII melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 3.568.235.300 lembar saham  Pada IPO YOII, bertindak sebagai penjamin emisi PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.  

    Pada masa penawaran IPO, saham YOII mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 18,35 kali dari target sebanyak 412.087.500 lembar saham atau mewakili 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.

  • Saham RATU Sentuh ARA saat Debut IPO, Berapa Harganya?

    Saham RATU Sentuh ARA saat Debut IPO, Berapa Harganya?

    Emiten milik Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025) hari ini. Perusahaan ini tercatat menjadi emiten ketiga yang melantai di bursa pada Januari 2025.

    RATU menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp1.150 per saham. Pada pembukaan perdana hari ini, saham RATU langsung meroket 285 poin atau 24,78%, mencapai harga Rp1.435 per saham.

    Pembukaan perdana ini menyebabkan saham RATU mengalami auto reject atas (ARA). Adapun RATU mencatat kapitalisasi pasar sebanyak Rp3,90 triliun.

    Berdasarkan prospektus, RATU menawarkan 543,10 juta lembar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.

    Jumlah tersebut terdiri dari 190,53 juta saham baru yang diterbitkan oleh RATU atau sekitar 7%, serta 352,95 juta saham yang merupakan saham milik RAJA dalam rangka divestasi atau setara dengan 13%.

    Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki investasi di Blok Cepu melalui perusahaan afiliasi dan berpartisipasi di Blok Jabung Jambi melalui anak usahanya. Sejak didirikan, PT Raharja Energi Cepu Tbk berkomitmen terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi mitra dan masyarakat.

    Rencana penggunaan dana IPO RATU

    Menurut prospektus IPO RATU, dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk modal kerja Perusahaan Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perseroan, sebagai berikut:

    Sebanyak Rp157,36 miliar akan dipinjamkan kepada PT Raharja Energi Tanjung Jabung untuk memenuhi kewajiban pembayaran Cash Call kepada PetroChina International Jabung Ltd dalam pengelolaan Blok Jabung. Maksimal Rp34,96 miliar akan dipinjamkan kepada PT Petrogas Jatim Utama Cendana untuk mendukung operasional dan pembayaran Cash Call kepada ExxonMobil Cepu Ltd. dalam pengelolaan Blok Cepu. Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja, termasuk remunerasi karyawan, pengurus, pengawas, dan biaya operasional perseroan.

  • Listing di BEI, IPO RATU Meroket Sentuh ARA

    Listing di BEI, IPO RATU Meroket Sentuh ARA

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) resmi melakukan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025). Pada saat pembukaan, harga saham RATU meroket 24,78% ke level Rp 1.435 per saham atau mencapai level auto rejection atas (ARA).

    RATU melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 543.010.800 saham ke publik dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham. Dengan demikian, perusahaan energi ini berhasil menghimpun dana segar dari bursa sebesar Rp 624 miliar 

    “Dengan pencatatan saham ini, kami berkomitmen meningkatkan kinerja, mengembangkan inovasi, serta memberikan kinerja terbaik bagi para pemegang saham,” ujar Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti, salam sambutannya di gedung BEI, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).

    Dia mengatakan, dana IPO akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, dengan fokus pada pendanaan (cash call) di Blok Cepu dan Blok Jabung. Alokasi dana di Blok Cepu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak.

    Sementara itu, alokasi untuk Blok Jabung difokuskan pada pengembangan cadangan migas dan keberlanjutan operasional blok tersebut. Sebagian dana IPO juga akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

    Antusiasme pasar ritel terlihat sangat tinggi. Hal ini tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 313,15 kali dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2-6 Januari 2025. 

    Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO RATU adalah PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas.