Kementrian Lembaga: Bursa Efek Indonesia

  • Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memutuskan untuk menghentikan penjualan barang fisik di marketplace milik perseroan. Hal itu juga berisiko menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan Bukalapak.

    Corporate Secretary Bukalapak, Cut Fika Lutfi pun mengakui bahwa rencana aksi korporasi berupa penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Kendati demikian, dia memastikan bahwa para karyawan Bukalapak yang terdampak aksi korporasi perseroan itu akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan yang berlaku.

    “Dalam pelaksanaannya perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Cut Fika mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/1/2025).

    Dia mengatakan, proses penghentian layanan produk fisik akan dilakukan secara bertahap dan akan dimulai pada Februari 2025. Menurutnya, perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah dikembangkan dan yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar.

    “Meskipun kami telah melakukan berbagai upaya terbaik, namun lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri,” kata Cut Fika.

    Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Alhasil, perseroan memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak.

    Selanjutnya, perusahaan berfokus pada penjualan produk virtual saja, seperti pulsa, voucer gim, dan token listrik. Meski demikian, penghentian layanan produk fisik diklaim tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha perseroan.

    “Layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan perseroan. Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” pungkasnya.

    Sebagai pengingat, BUKA tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Hingga saat ini, BUKA masih menjadi perusahaan dengan raihan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di lantai bursa sepanjang masa.

    Kala itu, BUKA berhasil meraup dana IPO sebesar Rp21,9 triliun. BUKA saat itu menawarkan sahamnya pada harga Rp850 per saham.

  • Berapa Harga 1 Lot Saham BBCA? Segini Kisarannya

    Berapa Harga 1 Lot Saham BBCA? Segini Kisarannya

    Di tengah fluktuasi pasar saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) muncul sebagai pilihan menarik untuk investasi. Kinerja perusahaan yang stabil menjadi salah satu keunggulan BBCA dibandingkan dengan emiten perbankan lainnya.

    Menurut laporan keuangan, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp35,99 triliun, tumbuh 13,50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY) pada Agustus 2024. Pertumbuhan laba ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,36% YoY.

    Performa BBCA tersebut membuat sahamnya selalu menarik bagi para investor. Lantas berapa harga 1 lot saham BBCA? Berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Kinerja saham BBCA 2024

    Sejak awal tahun hingga November 2024, saham BBCA mengalami kenaikan sebesar 5,84%. Selain itu, analisis Bareksa juga menunjukkan bahwa saham BBCA memiliki rasio price to book value (PBV) yang tergolong premium, yakni sebesar 4,8 kali.

    Rasio tersebut diketahui hampir mencapai batas atas pergerakan PBV dalam lima tahun terakhir yang berkisar antara 3,9 kali hingga 5,4 kali.

    Diketahui, BCA resmi melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada 31 Mei 2000 dengan harga per lembar saham sebesar Rp1.400. Jika dilihat dari tren pergerakan harga sahamnya, saham BCA cenderung menunjukkan pola uptrend dalam jangka panjang.

    Saham BBCA menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar modal terbesar di BEI hingga saat ini.

    Berapa harga 1 lot saham BBCA?

    Untuk memulai investasi saham di BBCA, Anda perlu mengetahui harga per lembar saham dan berapa jumlah minimal saham yang dapat dibeli, yaitu 1 lot. Di pasar modal Indonesia, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Aturan mengenai jumlah lembar saham dalam 1 lot ini diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Harga per lembar saham BBCA pada Jumat, 10 Januari 2025, pukul 10.56 WIB terpantau naik 75 poin atau 0,75% menjadi Rp9.925 per lembar.

    Harga 1 lot = 100 lembar x Rp9.925 = Rp992.500

    Jadi, untuk membeli 1 lot saham BBCA, Anda harus mengeluarkan sekitar Rp992.500 dengan asumsi harga saham per lembar adalah Rp9.925. Sebagai catatan, harga saham BBCA bisa berfluktuasi, jadi pastikan untuk memeriksa harga terkini sebelum Anda melakukan pembelian.

  • Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    PT BUKAlapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan marketplace jual beli Produk Fisik dan fokus pada layanan Produk Virtual. Nantinya, Minggu, 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di Bukalapak.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak di blog resminya, dikutip Jumat (10/1).

    Daftar pemilik Saham BUKA

    Dari data terbaru per Desember 2024, diketahui BUKA dimiliki publik sebesar 50,51%, PT Kreatif Media Karya (KMK) sebesar 24,62%, Citibank Hongkong 13,03%, dan The Northern Trust Company 9,44%.

    Sisanya, diketahui CEO Bukalapak Willix Halim memiliki total 1,40% saham BUKA, disusul CEO Komisaris BUKA yaitu Adi Wardhana Sariaatmadja memiliki 0,75%.

    Kemudian, mantan direktur Bukalapak yang mengundurkan diri pada 30 September 2024, Teddy Nuryanto Oetomo memiliki 0,15% saham BUKA. Selanjutnya ada Howard Nugraha Gani 0,04%, Natalia Firmansyah 0,03%, dan Victor Putra Lesmana 0,02%.

    Sebagai catatan, Bukalapak menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp850 per saham dan menghasilkan dana sekitar Rp21,9 triliun dari aksi korporasi tersebut.

    Harga IPO tersebut berada di batas atas karena Bukalapak sebelumnya menawarkan kisaran harga Rp750–Rp850 selama periode bookbuilding.

    Selain menjadi unicorn pertama yang tercatat di BEI, penghimpunan dana oleh Bukalapak ini juga mencetak rekor IPO terbesar sepanjang sejarah di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Kondisi keuangan Bukalapak

    Bukalapak mengumumkan kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp597,35 miliar untuk sembilan bulan pertama 2024. Kerugian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp776,22 miliar.

    Dalam laporan keuangan, BUKA mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp3,39 triliun pada Januari–September 2024. Naik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,24 triliun, dengan pertumbuhan utama berasal dari segmen marketplace dan online to offline.

    Sementara itu, pendapatan BUKA tercatat Rp1,74 triliun hingga akhir September 2024, sedikit meningkat dari Rp1,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan dari bisnis online to offline naik dari Rp1,59 triliun menjadi Rp1,66 triliun, tapi segmen pengadaan mencatatkan nol pendapatan tahun ini, berbeda dengan Rp11,09 miliar pada tahun lalu.

    Kenaikan beban pokok pendapatan dan beban operasi lainnya menyebabkan rugi usaha Bukalapak meningkat dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,32 triliun.

    Bukalapak ubah strategi bisnis

    Bukalapak mengungkapkan seiring penghentian layanan Produk Fisik, nantinya akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Manajemen perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan Produk Virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” ujar manajemen Bukalapak.

    Langkah tersebut diyakini sebagai strategi jangka panjang Bukalapak untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham BUKA.

    Adapun kontribusi layanan Produk Fisik disebutkan hanya sekitar 3% dari seluruh pendapatan Bukalapak sehingga penghentian layanan tersebut tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha.

    “Sebaliknya, penghentian layanan Produk Fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” tulis manajemen.

    Penghentian layanan Produk Fisik juga merupakan bagian dari langkah berkesinambungan yang terus menerus dilakukan oleh Bukalapak untuk memastikan bahwa seluruh unit bisnis di dalam grup perseroan fokus pada tujuan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.

  • Intip Rencana dan Target Bisnis 2025 HGII-BRRC Setelah IPO

    Intip Rencana dan Target Bisnis 2025 HGII-BRRC Setelah IPO

    Jakarta, FORTUNE – Bagaimana langkah lanjutan dua Emiten terbaru, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) dan PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), selepas mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025?

    Sebulan setelah IPO, Hero Global Investment, emiten energi baru terbarukan (EBT), mengumumkan akan kedatangan partner strategis asal Jepang, Shikoku Electric Power. Kerja sama itu akan dilakukan melalui anak perusahaannya, CEP International Netherlands (CEPI). 

    Menurut Direktur Utama HGII, Robin Sunyoto, setelah Yonden bergabung menjadi mitra strategis, maka komposisi saham perseroan akan terdiri dari: para pendiri sebagai pengendali (55 persen), Yonden (25 persen), dan publik (20 persen).

    “Kemitraan ini akan memberikan tambahan pengetahuan, mereka sudah begitu paham tentang EBT, sehingga akan membantu kami di bidang operasional dan maintenance,” ujar Robin di konferensi pers setelah pencatatan saham, dikutip Jumat (10/1).

    Yonden sendiri adalah emiten yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange. Perusahaan yang didirikan sejak 1951 itu bergerak di bisnis penyedia listrik di Shikoku, Jepang. Portofolio pembangkitnya berjumlah 5.332 MW, yang didukung oleh tenaga hidro, nuklir, termal, dan surya.

    Dari segi kinerja, per 31 Maret 2024, Yonden membukukan pendapatan operasional sebesar 787,403 juta yen Jepang. Selain di Indonesia, perusahaan itu juga berinvestasi di berbagai perusahaan energi di Qatar, Oman, Cile, Amerika Serikat, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Myanmar, dan Vietnam.

    “Jadi kolaborasi ini kami harapkan juga dapat meningkatkan efisiensi dengan adanya transfer pengetahuan dan teknologi kepada kami,” kata Direktur Keuangan HGII, Hugo Feber Parluhutan.

    Perseroan sendiri menargetkan kinerja dapat tumbuh tiga kali lipat pada 2025, dengan detail: pendapatan sebesar Rp548,8 miliar dan laba Rp95,4 miliar. Katalisnya adalah pendapatan dari tiga proyek perseroan yang sudah aktif beroperasi atau existing.

    Adapun, tiga proyek itu, meliputi: PLTM Parmonangan-1 (9 MW), PLTM Parmonangan-2 (10 MW) di Sumatra Utara. Selain itu, perseroan pun menanamkan modal di PLTBg Ujung Batu (3 MW) di Riau.

  • Pos Indonesia Catatkan Sukuk Ijarah Rp 1 Triliun untuk Ekspansi Bisnis Jangka Panjang

    Pos Indonesia Catatkan Sukuk Ijarah Rp 1 Triliun untuk Ekspansi Bisnis Jangka Panjang

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pos Indonesia (Persero) menyelenggarakan pencatatan penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan I Pos Indonesia tahap I 2024 di Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/1/2025).

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung rencana ekspansi serta pengembangan bisnis jangka panjang. Adapun sukuk yang diluncurkan hari ini memiliki nilai emisi Rp 1 triliun.

    Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan, peluncuran sukuk ijarah hari ini mencerminkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan secara transparan dan berkelanjutan. Peluncuran sukuk ini menjadi momen penting perusahaan untuk mengembangkan bisnis usai bertransformasi menjadi BUMN logistik.

    “Selama 3 tahun bertransformasi menuju BUMN Logistik, Pos Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda dan memang arahnya sudah benar. Kenapa? Karena portofolio terbesar kita sekarang sudah logistik service,” ucap ucap Faizal pada konferensi pers di BEI Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Lebih lanjut, saat meluncurkan sukuk ijarah, Pos Indonesia menyebut portofolio kedua perusahaan, yakni kurir express parcel service, kemudian, financial service, dan property service.

    “Namun, untuk masuk lebih dalam ke industri logistik, kita membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Oleh sebab itu kita perlu membiayai kegiatan investasi kita melalui sukuk ijarah ini,” tambah Faizal.

    Lebih lanjut, Faizal menyebut, sukuk ijarah menjadi produk yang ideal bagi Pos Indonesia untuk menghimpun dana dari investor, terutama seusai mendapatkan rating A dari Feds Rating pada 2024 lalu.

    “Alhamdulillah kita mendapatkan rating A dari Feds Rating 2024 kemarin, sehingga penerbitan sukuk ijarah ini menjadi menarik bagi Pos Indonesia karena cost of funding-nya lebih rendah pada saat kita menerbitkan obligasi pada 2022,” ucapnya.

    Ia menambahkan, ketika pada 2022, Pos Indonesia masih memiliki rating triple B plus.

    “Sekarang menjadi rating-nya A sehingga kita bisa dapat cost of money yang lebih rendah melalui penerbitan sukuk ijarah ini,” tambah Faizal.

    Pos Indonesia akan menggunakan dana yang dihimpun dari sukuk ijarah untuk beberapa tujuan, seperti pembayaran utang dan investasi pada teknologi IT demi perkembangan bisnis di masa depan.

  • 97 Persen Perusahaan Tercatat di BEI Telah Penuhi Laporan Keberlanjutan

    97 Persen Perusahaan Tercatat di BEI Telah Penuhi Laporan Keberlanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, sebanyak 97 persen perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia, telah mempublikasikan laporan keberlanjutan atau sustainability report.

    “Penyampaian laporan sustainability reporting yang diwajibkan oleh OJK kepada perusahaan tercatat di BEI telah mencapai 97 persen,” ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Dikatakan Jeffrey, dalam menyusun laporan keberlanjutan tersebut, perusahaan tercatat di BEI harus juga menyampaikan pelaporan terkait penerapan prinsip-prinsip keuangan keberlanjutan.

    Di samping itu, BEI juga melihat dari sampling laporan keberlanjutan perusahaan tercatat tersebut masih terdapat ruang untuk perbaikan bagi mereka dalam menyampaikan informasi penghitungan emisi yang lebih transparan dan akurat.

    “Data emisi tersebut dapat membantu investor untuk mengambil keputusan investasi yang mengedepankan aspek perubahan iklim,” pungkasnya.

    Lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan, kesulitan memperoleh data environmental, social, dan governance (ESG) menjadi  tantangan utama yang mungkin dialami oleh perusahaan tercatat dalam menyusun laporan keberlanjutan.

    Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh BEI dengan Mandiri Institute pada 2024,  setidaknya ada 150 emiten yang menyampaikan kesulitannya dalam menyusun laporan keberlanjutan.

    Ada tiga kendala utama perusahaan dalam menyusun laporan keberlanjutan. Pertama, kekurangan kuantitas data yang dapat digunakan dalam melaporkan kinerja ESG. Kedua, terbatasnya sumber daya manusia (SDM).

    Ketiga, beban biaya yang diakibatkan oleh adanya pengumpulan data ESG dan penyusunan pelaporan ESG, seperti biaya konsultan di emiten tersebut.

    Untuk itu, BEI terus berkomitmen mendukung penerapan ESG di pasar modal Indonesia melalui berbagai inisiatif dengan berkolaborasi dengan lembaga yang fokus dalam pengembangan ESG.

    Selain itu, BEI juga mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada perusahaan tercatat guna memberikan awareness dan technical assistance bagi mereka dalam menyusun laporan keberlanjutan perusahaan yang tercatat di BEI.

  • BEI Harapkan Aliran Dana Investasi Mengalir setelah Indonesia Bergabung di BRICS

    BEI Harapkan Aliran Dana Investasi Mengalir setelah Indonesia Bergabung di BRICS

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengharapkan, ada dampak langsung maupun tidak langsung ke pasar modal Indonesia setelah resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS pada Senin (6/1/2025).

    Secara langsung, Jeffrey berharap adanya aliran investasi masuk ke dalam negeri dari sesama negara BRICS. Selain itu, secara tidak langsung, dia berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di Indonesia.

    “Yang direct tentu kita harapkan ada aliran investasi masuk dari sesama negara BRICS  dan tentunya itu kita harapkan. Yang indirect adalah tentu dari aktivitas ekonominya sehingga dari kerja sama tersebut bisa meningkatkan aktivitas ekonomi di dalam negeri,” ujar Jeffrey saat ditemui di main hall BEI, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Dari kerja sama dengan negara BRICS itu, kata Jeffrey, nantinya akan mendongkrak kinerja emiten yang terdaftar di BEI sehingga perfomance mereka juga ikut meningkat.

    Lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan upaya BEI menghadapi tantangan Indonesia di tengah gejolak global setelah bergabung di BRICS. Menurutnya, secara periodik selalu ada tantangan yang terjadi, tetapi BEI bisa melewatinya dengan kolaborasi dan sinergi.

    “Misalnya antara SRO kita juga ada koordinasi, kemudian dengan OJK, dengan industri keuangan sampai skala nasional ada forum-forum yang memang dibentuk untuk menjaga itu,” tandas Jeffrey.

    Pada Senin (6/1/2025), Brasil mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, kelompok negara berkembang yang dibentuk pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, yang kemudian diperluas dengan bergabungnya Afrika Selatan pada 2010.

    Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS kini mencakup kekuatan besar dunia serta negara-negara yang berpengaruh di benua masing-masing, dengan total populasi mencapai sekitar 3,5 miliar jiwa, atau 45% dari populasi dunia dan ekonomi gabungan 28% dari ekonomi global.

  • IHSG Kamis dibuka menguat 7,83 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 7,83 poin

    Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). IHSG ditutup pada akhir tahun 2024 menguat 43,33 poin atau 0,62 persen ke posisi 7.079,90 sementara saham unggulan kelompok 45 atau indeks LQ45 naik 1,52 poin yaitu 0,18 persen ke posisi 826,62. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym/pri.

    IHSG Kamis dibuka menguat 7,83 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 10:01 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 7,83 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.088,18.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,46 poin atau 0,42 persen ke posisi 825,27.

    Sumber : Antara

  • Akal-akalan Investasi ‘Abal-abal’ PT Taspen, Banyak Sekuritas Terlibat?

    Akal-akalan Investasi ‘Abal-abal’ PT Taspen, Banyak Sekuritas Terlibat?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kasus korupsi investasi di PT Taspen (Persero) memasuki babak baru usai KPK menetapkan bekas Direktur Investasi Taspen, Antonius N S Kosasih dan mantan Direktur Utama PT Insight Investmentes Management (IIM) Ekiawan Heri Primantyo (EHP) sebagai tersangka.

    Kasus ini juga menyeret nama sejumlah sekuritas. Total kerugian negara tidak main-main, mencapai Rp200 miliar.

    “Perbuatan tersangka telah merugikan keuangan negara atas penempatan dana investasi PT Taspen sebesar Rp1 triliun pada Reksadana RD I-Next G2 yang dikelola oleh PT IIM, setidak-tidaknya sebesar Rp200 miliar,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Rabu (8/1/2025) kemarin.

    Adapun kasus itu bermula dari keputusan Taspen untuk menempatkan dana Tabungan Hari Tua (THT) Rp1 triliun ke dalam Reksadana Insight Tunas Bangsa Balanced Fund atau R I-Next G2, yang dikelola oleh PT IIM. Komite Investasi Taspen pada Mei 2019 memutuskan untuk mengoptimalkan aset investasi melalui reksadana dan memilih PT IIM. 

    Perusahaan pengelola investasi itu disebut sebagai satu-satunya yang memiliki cangkang yang siap. Menariknya, proses penunjukkan dilakukan secara langsung. 

    Berbekal hasil advisory Bahana Sekuritas dan Firma Hukum Tumbuan and Partners, Komite Investasi Taspen sepakat melakukan optimalisasi obligasi sukuk ijarah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau TPS Food II (SIASIA02) dengan mengonversikannya ke Reksadana milik PT IIM yakni R I-Next G2. Nilai investasi itu sebesar Rp1 triliun. 

    Skema optimalisasi itu telah dipaparkan oleh Antonius dan PT IIM sebelumnya kepada Komite Investasi Taspen. Pada saat itu, Antonius belum lama diangkat menjadi Direktur Investasi. 

    Taspen lalu melakukan subscribe unit penyertaan Reskadana I-Next G2 sebesar Rp1 triliun dengan harga per unit penyertaan Rp1.003,32 dan jumlah unit penyertaan 996.694.959,51. 

    KPK menyebut investasi itu tidak seharusnya dilakukan karena melanggar Peraturan Direksi Taspen No.PD-19/DIR/2019. Aturan itu menjelaskan bahwa penanganan sukuk dalam perhatian khusus adalah hold and average down, alias tidak untuk diperjualbelikan.

    Sukuk Tidak Layak

    Usut punya usut, sukuk ijarah TPS Food II yang dioptimalkan Taspen ke reksadana sebenarnya telah dinyatakan tidak layak diperdagangkan (Non-Investment Grade) pada 2018 oleh Pefindo. Sebab, sukuk SIASIA02 itu gagal bayar kupon. 

    Sukuk TPS Food II itu sebelumnya merupakan investasi Taspen sebesar Rp200 miliar menggunakan dana program Tabungan Hari Tua (THT). 

    Di sisi lain, TPSF yang saat itu berkode emiten AISA tengah menghadapi gugatan PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pemohon PKPU. 

    “Saat itu peringkat sukuk gagal bayar dan [TPSF] dalam kondisi PKPU, jadi Non-Investment Grade. Jadi, sejak awal 2018 itu Pefindo sudah menyatakan sukuk itu tidak layak. Tapi masih dicoba digoreng-goreng,” jelas Asep. 

    Perbesar

    Asep menerangkan bahwa, tersangka Antonius dan Ekiawan diduga mencoba untuk menutupi penempatan dana Taspen Rp200 miliar pada 2016 lalu, dengan investasi Rp1 triliun yang dilakukan pada 2019. 

    Seret Sejumlah Sekuritas

    Sejumlah perusahaan manajer investasi dan sekuritas turut terseret. Dalam konstruksi perkara yang dibacakan KPK, perusahaan-perusahaan tersebut ikut serta menjual dan membeli instrumen investasi yang sudah tidak layak diperdagangkan itu.

    Para perusahaan sekuritas itu diduga terseret dalam transaksi jual beli instrumen investasi yang dinilai tak layak oleh Pefindo. Ada dugaan upaya mengakali agar sukuk itu terlihat bagus dengan menaikkan harganya. 

    “Sukuk itu supaya terlihat ada peningkatan, dibeli dijual dengan ada kenaikan 0,2% sampai 0,4% seolah-olah ada kenaikan. Padahal itu diakali. Akhirnya ya harus menanggung kerugian,” jelas Asep. 

    Salah satunya yakni SS. Taspen diduga menjual sukuk TPS Food II itu melalui S Sekuritas di harga PAR (harga obligasi sama dengan nilai nominal) ditambah bunga akrual. Total transaksinya senilai Rp228,7 miliar. 

    Penjualan sukuk non-investment grade melalui sekuritas terafiliasi dengan salah satu grup korporasi raksasa itu dilakukan pada hari yang sama Taspen menyuntikkan Rp1 triliun ke reksadana PT IIM. 

    S Sekuritas lalu menjual sukuk itu ke lima reksadana lain yang dikelola PT IIM dengan harga yang dikerek menjadi 100.02%. Pada hari yang sama, sukuk itu dijual lagi ke PT PS dengan harga dikerek ke 100.04%. 

    Selanjutnya, sukuk yang dijual ke PT PS itu dijual lagi ke PT VS. Harganya loncat ke 100,08%. Kemudian sukuk itu dijual juga ke reksadana PT IIM dengan harga 67%. Total transaksinya mencapai Rp142,7 miliar. 

    “Atas transaksi tersebut PT VS mengalami kerugian sebesar Rp87 miliar. Kemudian untuk mengganti kerugian tersebut, PT IIM menginstruksikan kepada PT VS untuk melakukan transaksi seolah olah ada jual beli saham yang dilakukan antara RD INEXTG2 dengan PT VS dengan jumlah pembayaran netting sebesar Rp87 Miliar,” tutur Asep.

    Pada rentang waktu 21 Agustus 2019 hingga 4 November 2019, sukuk itu akhirnya dijual dengan harga turun di bawah harga beli alias cutloss. Sukuk TPS Food II itu lalu dibeli kembali oleh Reksadana lain yang dikelola PT IIM dengan harga 3-5% melalui sekuritas anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni VS dan BS.

    Akhirnya, pada Oktober 2019, reksadana I-Next G2 itu mencapai titik terendah karena telah merealisasikan obligasi/sukuk TPS Food (berkode emiten AISA) dengan nominal Rp200 miliar, namun dengan harga penjualan sekitar 3-5%. 

    “Sehingga secara nominal telah merealisasikan kerugian sebesar Rp191,64 miliar ditambah dengan kerugian bunga sebesar Rp28,78 miliar,” lanjut Asep. 

    Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah pihak swasta diduga menerima keuntungan dari perbuatan melawan hukum Antonius dan Ekiawan. 

    Menurut Asep, tim penyidik akan mendalami keterlibatan perusahaan-perusahaan tersebut. Komisi antirasuah akan mendalami apabila ada kesepakatan-kesepakatan jahat di antara mereka. 

    “Sedang kami dalami juga perannya apakah memang ada kesepakatan-kesepakatan di antara mereka. Bisa jadi tidak ada mens rea,” paparnya. 

    Melalui pesan tertulis, Bisnis telah mencoba menginformasi akal-akalan investasi abal-abal itu ke pihak Taspen. Namun hingga berita ini dibuat, belum ada jawaban dari Taspen mengenai perkara tersebut.

  • IHSG Siang Hari Ini Naik 39 Poin Ditopang Sektor Industri Dasar dan Energi

    IHSG Siang Hari Ini Naik 39 Poin Ditopang Sektor Industri Dasar dan Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir sesi I siang hari ini Jumat (10/1/2025) naik 39,7 poin (0,56%) ke level 7.104. Saham indutri dasar menjadi sektor yang naik paling tinggi.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 1,8 (0,4%) mencapai 423,3.

    Saat IHSG siang hari ini naik, indeks LQ45 naik 3,8 poin (0,47%) ke level 825,2. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,8 poin (1,24%) mencapai 476,5.

    Volume perdagangan IHSG siang hari ini tercatat sebanyak 69,8 miliar saham senilai Rp 3,5 triliun. Sebanyak 273 saham naik, 241 saham melemah, dan 270 saham stagnan.

    Saat IHSG siang hari ini naik, mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor industri dasar sebesar 2,02% disusul energi 1,4%. Sementara sektor yang melemah, di antaranya teknologi 3,2%.