Kementrian Lembaga: BRIN

  • 2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi di RI, Waspada Dampaknya

    2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi di RI, Waspada Dampaknya

    Daftar Isi

    Picu squall line

    Dampak bibit siklon tropis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua bibit siklon tropis terdeteksi berada di dekat lautan Indonesia. Masyarakat diminta mewaspadai dampaknya.

    Merujuk laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), per 8 Desember 2024 ada dua bibit siklon tropis yang terdeteksi berada di sekitar wilayah Indonesia.

    Pertama, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 10,0 derajat Lintas Selatan dan 99,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Kedua, bibit siklon tropis 93S yang terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15,7 derajat Lintang Selatan dan 119,1 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1002 hPa.

    “Secara umum, potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah,” ujar BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram.

    BMKG mengungkap suspect area yang mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi bibit siklon tropis saat ini terpantau di Laut Arafura sebelah selatan Kepulauan Tanimbar dengan kecepatan angin maksimum 5-10 knot (9-19 km/ jam) dan tekanan minimum sekitar 1007 hPa.

    Menurut BMKG supsect area gangguan tropis menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah.

    Kemunculan siklon tropis di dekat wilayah Indonesia ini berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Tanah Air, misalnya hujan lebat, angin kecang, hingga gelombang tinggi.

    Picu squall line

    Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap dua bibit siklon tropis yang terdeteksi di selatan Indonesia itu kini bergabung dan memicu squall line.

    “Update: proses penggabungan dua bibit siklon yg memicu squall line tengah terjadi malam ini. Sejumlah wilayah alami hujan deras di Jateng dan Jatim, yg berpotensi awet. Semoga tak memicu banjir,” cuit Erma di X, Minggu (8/12).

    Erma mengatakan, sejumlah wilayah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan mengalami hujan dini hari tadi, efek pembentukan squall line yang dipicu oleh penggabungan dua bibit siklon di perairan selatan Jawa. Menurutnya hujan berpotensi awet dan terus meluas.

    Lantas, apa itu squall line?

    Menurut National Weather Service Amerika Serikat (NWS), fenomena squall line atau garis squall adalah salah satu tipe badai.

    Terkadang badai petir akan terbentuk dalam garis yang dapat memanjang ke samping hingga ratusan mil. ‘Garis badai’ ini dapat bertahan selama berjam-jam dan menghasilkan angin dan hujan es yang merusak.

    Aliran udara ke atas terus menerus terbentuk kembali di ujung depan sistem badai. Hujan mengikutinya. Aliran naik dan turun badai individu di sepanjang garis badai ini bisa menjadi sangat kuat.

    “Menghasilkan rangkaian hujan es besar dan angin aliran keluar yang kuat yang bergerak cepat di depan sistem,” lanjut NWS.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dampak bibit siklon tropis

    BMKG, dalam unggahannya di Instagram, mengungkap sejumlah daerah yang berpotensi terdampak dari kemunculan dua bibit siklon tropis tersebut. Berikut rinciannya:

    Dampak bibit siklon tropis 91S

    Hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat

    Kemudian, angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Bengkulu dan Lampung

    Gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan barat Aceh hingga Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Karimata, Laut Jawa

    Gelombang tinggi (2,5-4 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan barat Bengkulu dan Lampung, Samudera Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Pulau Jawa, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa

    Dampak bibit siklon tropis 93S

    Hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur

    Gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Selat Makassar bagian selatan, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu, Laut Bali, Laut Flores

    Gelombang tinggi (2,5-4 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan selatan Bali, NTB, dan NTT; Samudera Hindia selatan Bali, NTB, dan NTT

    [Gambas:Instagram]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Partai Golkar Banyak Kehilangan ‘Akar’ di Pilkada 2024

    Partai Golkar Banyak Kehilangan ‘Akar’ di Pilkada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Keberadaan Koalisi Indonesia Maju alias KIM Plus dilematis bagi Golkar dalam Pilkada 2024. Pasalnya, partai berlambang beringin itu banyak kehilangan akarnya di daerah-daerah yang menjadi basis atau penopang suara dalam setiap Pemilu.

    Namun demikian, Wakil Ketua Umun Partai Golkar Adies Kadir membantah bahwa KIM Plus menjadi beban bagi Golkar dalam pelaksanaan Pilkada 2024 lalu. Dia mengakui Golkar kehilangan daerah-daerah strategis seperti Banten dan Riau. Namun demikian, kekalahan itu telah dikompensasi oleh tambahan kemenangan di berbagai gelaran Pilkada.

    “Langkah kami sudah tepat, karena Golkar dapat menambah banyak Kemenangan baik di Pilgub, Pilbup dan Pilwakot,” ujar Adies kepada Bisnis, dikutip Senin (9/12/2024).

    Dalam catatan Bisnis, drama pencalonan kepala daerah di Golkar terjadi sejak proses pengusungan calon kepala daerah Agustus lalu. Golkar banyak ‘membuang’ kader-kader potensialnya demi mengusung calon gubernur atau calon kepala daerah dadi KIM Plus.

    Di Jawa Barat misalnya, kendati meraup banyak kursi pada pemilihan legislatif alias Pileg 2024 lalu, Golkar harus merelakan kursi Gubernur Jawa Barat kepada bekas politisinya, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi saat ini berstatus sebagai kader Gerindra. Dia hampir dipastikan memenangkan kontestasi Pilgub Jawa Barat dengan suara yang mutlak.

    Selain di Jawa Barat, Golkar juga berpotensi kehilangan kursi Gubernur Banten. Calon dari partai Golkar Airin Rachmy Diani, kalah melawan politikus Gerindra Andra Soni. Airin hanya memperoleh suara di angka 40-an persen jauh tertinggal dari Andra Soni yang berpasangan dengan Dimyati Natakusumah.

    Golkar juga kehilangan momentum di Pilgub Jakarta. Calon dari partai Golkar Ridwan Kamil saat ini jauh tertinggal dengan perolehan suara calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.

    Data KPU Jakarta setidaknya menunjukkan bahwa Pramono-Rano memenangkan Pilkada Jakarta 1 putaran dengan perolehan suara 5,07%. Sedangkan, Ridwan Kamil jauh tertinggal dengan perolehan suara di kisaran 39%.

    Adapun Ridwan Kamil sejatinya akan dicalonkan oleh Golkar di Pilkada Jawa Barat. Namun demikian, karena komitmen di koalisi, Golkar akhirnya menggeser Ridwan Kamil di Jakarta. Semula Ridwan Kamil alias Kang Emil yang berpasangan dengan politkus PKS Suswono berada di atas angin. Survei masih menempatkan Emil di atas 50%. 

    Selain itu, sebelum putusan MK tentang RUU Pilkada, ada potensi Emil melawan kotak kosong. Sayangnya skenario itu pecah ketika MK melonggarkan syarat threshold alias ambang batas pencalonan Pilkada 2024. Hasilnya, PDIP yang semula tidak bisa mencalonkan sendiri mengusung Pramono Anung dan Rano Karno. 

    Nasib Golkar juga kian tidak menentu di Pilkada Riau dan Kalimantan Barat. Riau telah lama dikenal sebagai basis suara Partai Golkar. Sejak reformasi bergulir, nyaris tidak ada satupun partai politik yang berhasil menguasai kursi Gubernur Riau selain Golkar. 

    Namun demikian, pada Pilkada 2024, calon yang diusung Golkar Syamsuar yang notabene petahana berpotensi kalah melawan pasangan yang diusung oleh PKB, PDIP dan Nasdem yakni Abdul Wahid – Haryanto. “Kami akan mengevaluasi kekalahan di hampir seluruh wilayah di Riau,” imbuh Kadier.

    Sementara itu di Kalimantan Barat alias Kalbar, drama politik bahkan terjadi sebelum proses kontestasi berlangsung. Semula, Golkar telah mengusung salah satu kadernya Ria Norsan sebagai calon gubernur Kalimantan Barat. 

    Namun ketika terjadi perubahan konstelasi politik di pusat ditandai dengan pergantian ketua umum dari Airlangga Hartarto ke Bahlil Lahadalia, Golkar kemudian memecat kadernya sendiri Ria Norsan. Mereka memilih mengusung kader partai lain, Sutarmidji bersama KIM Plus.

    Ironisnya, dalam kontestasi Pilkada 2024 lalu, calon yang diusung oleh KIM Plus yakni Sutarmidji gagal terpilih. Pilkada Kalbar 2024 dimenangkan oleh kader yang dipecat Golkar, Ria Norsan dann Krisantus Kurniawan. Keduanya diusung PDIP.

    Kendati demikian, Golkar masih memiliki harapan di Sumatra Utara meskipun kursinya bukan gubernur melainkan wakil gubernur. Padahal di Sumut status Golkar adalah partai pemenang pemilihan umum alias Pemilu. Kursi gubernur berada di tangan Gerindra.

    Golkar juga hanya sebatas menjadi partai pengusung tanpa mewakilkan calon di Pilkada Jawa Tengah alias Pilkada Jateng. Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, hasil Pilkada 2024 akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan langkah partai ke depan.

    “Tentu akan ada evaluasi secara menyeluruh akan hasil Pilkada. Agar dapat mulai membuat strategi jangka panjang menuju Pemilu 2029.”

    Golkar Kehilangan Momentum 

    Sementara itu, pengamat politik dari Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan bahwa Golkar telah kehilangan momentum dalam Pilkada 2024. Menurutnya, Golkar telah kehilangan banyak basisnya mulai dari Banten, Jawa Barat, hingga Lampung.

    Menurut Adi, banyak faktor kenapa golkar kehilangan basis, salah satunya faktor figur. Golkar dalam Pilkada 2024 kelihatan tidak punya daya tawar politik seperti di Jawa Barat dan Banten. “Banten jagoan Golkar tak diusung KIM plus,” ujarnya.

    Faktor daya tawar itu pula juga yang membuat Golkar merelakan tidak mengusung calon atau kadernya dalam Pilkada 2024 seperti di Jawa Barat atau di Lampung. “Apapun judulnya, Golkar mesti berkompromi dengan keinginan KIM yang dalam bangak hal membuat golkar rugi secara politik.”

    Di sisi lain, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menuturkan bahwa kekalahan di Banten dan Riau yang selama ini jadi basis tradisional Golkar cukup mengejutkan. Hal ini terjadi dikarenakan pergeseran preferensi pemilih yang cenderung ke calon alternatif daripada petahana.

    Pergeseran itu, kata dia, salah satunya tampak dari animo publik untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja petahana selama ini sehingga hal itu mendorong pemilih untuk mewujudkan kebaruan baik dari sisi kepemimpinan maupun kebijakan.

    Meski demikian, Wasisto menganggap bahwa apa yang diperoleh Golkar pada Pilkada 2024 sudah maksimal. “Saya pikir Golkar tentu sudah maksimal, di banyak daerah lain, partai ini memenangkan kursi gubenur dan bupati dan wali kota.”

  • Komdigi Bakal Bentuk Badan Khusus Ekosistem Digital, Ini Peluang dan Hambatannya

    Komdigi Bakal Bentuk Badan Khusus Ekosistem Digital, Ini Peluang dan Hambatannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang dalam rencana untuk membuat badan atau lembaga yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia. 

    Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menilai rencana ini akan membuat digitalisasi di Indonesia membaik.

    “Peluangnya adalah usaha digitalisasi Indonesia bisa lebih terpusat atau terkoordinir,” kata Eddi kepada Bisnis dikutip, Minggu (8/12/2024).

    Namun, Eddi melihat ada beberapa hambatan yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum membuat lembaga ini.

    Salah satunya, kata Eddi adalah elemen dari ekosistem digital itu sangat luas. Contohnya adalah pada e-commerce yang memiliki banyak elemen didalamnya.

    “Ada elemen perdagangan [Kemendag], ada elemen teknologi [Komdigi], ada elemen keamanan data [BSSN],” ucapnya.

    Secara terpisah, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai hadirnya lembaga tersebut harus dikelola baik oleh pemerintah.

    Dirinya menyampaikan, lembaga ini mirip dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang dibuat oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

    Selain itu, Tesar melihat nantinya lembaga ini tidak perlu berada dibawah Komdigi. Sebab masalah bisnis, lebih cocok diurus oleh Bapenas atau menteri UMKM atau industri kreatif.

    “Silahkan komdigi fokus saja untuk tatakelola aspek teknologi, keamanan data, dan pengembangan sumberdaya manusia berbasis teknologi,” ucap Tesar kepada Bisnis.

    Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut lembaga tersebut nantinya akan mensupervisi pertumbuhan startup dan memperkuat ekosistem digital di Indonesia.

    “Mungkin kita bilang semacam Indonesia Digital Entrepreneurship Council, seperti itu,” kata Nezar dalam Nex-Be Fest di Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Nezar mengatakan, pihaknya bakal berbicara dengan sejumlah kementerian, seperi Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan guna membahas ide tersebut.

    Selain beberapa Kementerian, Nezar menuturkan pihaknya bakal berkomunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

    Komunikasi dengan BRIN, kata Nezar perlu dilakukan karena pihaknya melihat masih ada kekosongan atau kelemahan dalam pembangunan startup yang belum match dengan situasi yang ada saat ini.

    “Jadi kita masih agak tertinggal dan soal R&D, ini juga yang dilihat oleh lembaga-lembaga internasional terhadap kondisi yang ada di Indonesia,” ujarnya.

    Sehingga Nezar menilai, R&D memang harus diperkuat agar ke depannya Indonesia bisa mandiri dan lebih punya sovereignty dalam teknologi. Maka dari itu, perubahan tersebut harus dimulai sekarang dan tidak bisa ditunda tunda lagi. 

    “Kita mulai sekarang atau tidak sama sekali, karena ini 5 tahun ke depan sangat challenging dan kalau kita memang punya cita-cita Indonesia emas 2045, itu harus kita lakukan sekarang,” ucap Nezar.

  • Jadi Produk Unggulan, Pemkab Kediri Patenkan Nanas Simplek

    Jadi Produk Unggulan, Pemkab Kediri Patenkan Nanas Simplek

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan perhatian penuh terhadap sektor pertanian. Kali ini dengan mendaftarkan nanas simplek ke Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP).

    Menurut Kabid Pengelolaan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Dwi Kristiyono, hal tersebut karena melihat buah ini memiliki potensi yang besar sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Kediri. Proses pendaftaran verietas nanas simplek ini cukup memakan waktu dan proses yang panjang.

    “Mulai dari identifikasi, baik daun, bunga, buah, kandungan nutrisi, rasa dan lain-lain, dilanjutkan observasi. Proses ini Dinas bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan juga dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Timur,” ujar Dwi Kristiyono kepada wartawan.

    Apabila nanas simpek sudah terdaftar di Kementan, maka dia, akan lebih mudah untuk menjaga kelestarian dan keamanan varietas serta memberi kemudahan bagi masyarakat Kediri untuk mengembangkannya.

    Pihaknya mengatakan, jika varietas tersebut dimiliki oleh Pemkab Kediri, nanas tersebut tidak akan klaim milik pihak lain, sehingga masyarakat Kediri lebih mudah untuk mengembangkan varietas simplek.

    “Pengajuan mulai tahun 2023 dan pada bulan Agustus 2024 tanda daftar varietas keluar. Dan dilanjutkan untuk proses lebih lanjut ke pelepasan varietas. Sehingga bisa menjadi varietas unggul nasional,” imbuh dia.

    Ke depan, pihaknya akan tetap fokus untuk mendampingi varietas nanas simplek supaya terdaftar resmi di Kementerian Pertanian. “Rencana di 2025 kita mendampingi semoga pelepasasan varietas nanas simplek bisa berhasil,” paparnya.

    Dwi menambahkan proses panjang juga berangkat dari mengikuti umur tanaman tersebut. Mulai dari benih tumbuh kecil, selanjutnya proses bunga, berbuah, kondisi warna buah sampai kestabilan tanaman.

    Pemkab Kediri bersama BRIN dan juga dari BPSB Provinsi Jawa Timur mendampingi selama proses mulai masa tanam sampai panen dan memotret keunggulan dan keunikan varietas dibanding varietas unggul yang sudah ada. Selain itu juga pembuatan makalah untuk diusulkan masuk varietas unggul ke Kementan.

    Pemkab Kediri harus ada komitmen untuk pegembangannya. Untuk itu varietas-varietas yang akan dilepas, harus punya keunggulan dan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

    Sebagai informasi, Nanas Simplek sendiri mulai dikenal dan dikembangkan masyarakat Kediri sejak ahun 2000. Dengan sebaran di Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Kecamatan Wates, Kecamatan Puncu, dan Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.

    Aroma buah nanas ini sangat harum menyengat dan tekstur daging lembut ketika sudah matang. Lalu, dagingnya tidak berserat, manis dan segar serta sedikit asam. Sedangkan potensi hasil panen bisa mencapak 65 sampai 80 ton per hektare.

    Dan nanas tersebut memiliki keunggulan ukuran mahkota kecil, rasa sangat manis, tidak berserat serta bisa beradaptasi di dataran rendah kabupaten Kediri dan sekitarnya. [ADV PKP/nm]

  • Genjot Startup Dalam Negeri, Pemerintah Mau Bentuk Badan Ekosistem Digital

    Genjot Startup Dalam Negeri, Pemerintah Mau Bentuk Badan Ekosistem Digital

    Jakarta

    Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki badan khusus yang diperuntukkan menggenjot ekosistem digital dalam negeri, termasuk soal nasib startup dalam negeri di masa mendatang.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar mengatakan rencana pembentukan badan ekosistem digital tersebut akan dibahas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementeriaan BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan lainnya.

    “Jadi, kita coba menyatukan banyak stakeholder nantinya. Kita akan bicara dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait yang beririsan untuk membangun ekosistem digital,” ujar Nezar di acara Nex-BE Fest 2024, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Untuk Komdigi memiliki program yang berhubungan dengan ekosistem digital dan startup, mulai dari Startup Studio Indonesia, Hub.id, hingga Gerakan 1.000 Startup Digital.

    “Nah, kami berpikir untuk menggagas satu, mungkin kita bisa bilang concern lah gitu ya, untuk mempersupervisi pertumbuhan startup dan memperkuat ekosistem digital. Mungkin, kita bilang semacam Indonesia Digital Enterpreneurship Council, seperti itu,” ungkapnya.

    Badan ekosistem digital tersebut, ungkap Nezar, masih dalam pembahasan sehingga belum diketahui kapan akan terbentuk. Adapun sejauh ini, tiap pemangku kebijakan yang memiliki program digital untuk nantinya gabungkan sehingga dapat berdampak besar terhadap ekonomi digital nasional.

    “Karena kita tahu ada kekosongan ataupun ada katakanlah kelemahan kita dalam pembangunan startup yang belum match dengan satu proyek nasional untuk melakukan riset dan inovasi. Jadi, kita masih agak tertinggal dan soal R&D ini juga yang dilihat oleh lembaga-lembaga internasional terhadap kondisi yang ada di Indonesia,” tuturnya.

    Wamenkomdigi menambahkan penguatan penelitian dan pengembangan akan memperkuat Indonesia agar lebih mandiri dan memiliki sovereignty dalam sektor teknologi.

    “Nah, ini harus dimulai sekarang karena ini pertumbuhannya sudah ada. Kita nggak bisa mundurin lagi lah gitu ya. Kita mulai sekarang atau tidak sama sekali karena ini lima tahun ke depan sangat challenging dan kalau kita memang punya cita-cita Indonesia Emas 2024. Itu harus kita lakukan sekarang,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Periset Nuklir RI Raih Anugerah Siwabessy Award dan Memorial Lecture 2024 BRIN

    Periset Nuklir RI Raih Anugerah Siwabessy Award dan Memorial Lecture 2024 BRIN

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua peneliti bidang nuklir mendapatkan penganugerahan Siwabessy Award dan Memorial Lecture 2024 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    “Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) secara berkelanjutan memberikan penghargaan Siwabessy Award  kepada perorangan yang berasal dari internal maupun dari eksternal BRIN yang sudah berkecimpung dan menghasilkan berbagai prestasi maupun inovasi yang temuannya sangat luar biasa dan menaruh perhatian khusus dalam dunia ketenaganukliran di Indonesia. G.A. Siwabessy Memorial Lecture merupakan suatu kegiatan keilmuan dalam bentuk orasi ilmiah yang disampaikan oleh individu yang berjasa dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan di bidang ilmu pengetahuan dan ketenaganukliran, serta memiliki kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta.

    Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Zaki Su’ud, yang mengembangkan penelitian dalam dua bidang yaitu analisa dan desain PLTN generasi lanjut serta dalam bidang instrumentasi meraih anugerah Siwabessy Awards 2024.

    Pria kelahiran Wonosobo pada 12 Desember 1962 itu juga mengembangkan sejumlah komputer klaster untuk melakukan komputasi paralel guna menunjang penelitian analisa reaktor nuklir yang lebih canggih.

    Dia mengembangkan penelitian dalam 2 bidang yaitu analisis dan desain PLTN generasi lanjut serta dalam bidang instrumentasi.

    Dalam bidang analisis dan desain PLTN generasi lanjut dilakukan pengembangan lebih lanjut dari program difusi dan burnup, serta program analisis kecelakaan yang ada dengan sejumlah pengembangan model dan fitur.

    Selain itu, mulai dilakukan studi desain PLTN berumur panjang tanpa pengisian ulang bahan bakar dengan basis PLTN PWR, BWR, HTGR, dan GCFR. Program analisis gabungan netronik dan thermal hidraulik untuk analisis BWR dikembangkan dengan bahasa fortran maupun delphi.

    Selain itu, sejumlah penelitian agak teoritik mulai dilakukan misalnya dengan melakukan analisis perhitungan cross-section dengan model RGM-GCM, HArtree FOCK beserta variasinya, perhitungan grup konstan dengan collision probability, dll. Pada tahun 2005, ia mengembangkan penelitian breed burn reaktor dengan melakukan riset selama satu bulan di lab Prof. Sekimoto yang secara intensif mengembangkan reaktor jenis CANDLE.

    Dari penelitian inilah dihasilkan ide dan program untuk perhitungan skem burnup Modified CANDLE dengan menerapkan pembagian region dalam teras reaktornya. Penelitian tentang fusi juga mulai dilakukan dengan fokus pada perhitungan keseimbangan energi dan optimasi bahan untuk blanket dan first wall untuk reaktor tokamak. Berikutnya penelitian tentang korosi dan reaktor terapung juga dikembangkan.

    Untuk penelitian tentang korosi Pb-Bi cair setelah melalui 2 penelitian doktoral berhasil dicapai pembuktian teoritis/komputasional pertama di dunia bahwa korosi Pb-Bi dapat ditekan dengan optimasi kadar oksigen dalam bahan pendingin yang tepat.

    Penelitian MCANDLE juga berhasil menghasilkan desain yang dapat beroperasi dengan burnup minimal sekitar 18% (sesuai batas limit teoritis yang dikemukakan oleh Prof. Ehud Greenspan dari Univ. California Berkeley). Selanjutnya dengan memakai input bahan bakar berupa bahan bakar bekas PWR maka dapat dicapai reaktor MCANDLE yang dapat beroperasi dengan burnup keluaran sekitar 16%  sehingga dapat menggunakan bahan material generasi lanjut untuk reaktor cepat.

    Dalam 10 tahun terakhir sejalan dengan kemajuan komputer penelitian dengan program Monte Carlo dan analisis 3 dimensi yang lebih akurat mulai banyak digunakan di dunia. Sejalan dengan itu ia mengembangkan sejumlah komputer klaster untuk melakukan komputasi paralel guna menunjang penelitian analisis reaktor nuklir yang lebih canggih. Sejak 2007 mulai dilaksanakan konferensi internasional ICANSE yang ia inisiasi beserta sejumlah kolega.

    Sampai 2018 ada konferensi ICANSE dengan prosiding yang dipublikasikan di AIP conf proceeding dan IOP JOurnal of Physics conference proceedings.Ia telah menghasilkan 225 paper yang terbit di SCOPUS dan lebih dari 100 paper lain di jurnal nasional, prosiding nasional, dll.

    Sejumlah paten sedang diusulkan terkait desain reaktor MCANDLE generasi terbaru dan sejumlah program komputer baru yang dihasilkan. Sejauh ini ia telah meluluskan 160 mahasiswa meliputi 25 mahasiswa S3, 60 mahasiswa S2 dan 75 mahasiswa S1.

    Dalam penelitiannya, dia banyak melakukan kerja sama, antara lain dengan BATAN (BRIN-ORTN), BAPETEN, UGM, UNSRI, UNAND, Tokyo Tech, Tokyo City University, Osaka Univ., Gazi Univ., dll. Kerjasama dengan BATAN antara lain dikembangkan melalui forum IFAR (Indonesian Forum of Advanced Reactor). Adapun kerja sama dengan BAPETEN antara lain terkait pengembangan regulasi untuk PLTN.

    Sementara itu kuliah ilmiah Siwabessy Memorial Lecture tahun 2024 disampaikan oleh Prof Liem Peng Hong, diaspora Indonesia yang kini menjadi bagian Nippon Advanced Information Service (NAIS), Tokyo City University (TCU), Jepang.

    Prof Liem berhasil meneliti desain reaktor riset fluks tinggi dengan moderator grafit dan pendingin gas helium, yang mencakup aspek desain netronik, manajemen bahan bakar teras, termohidrolik, serta analisis simulasi kecelakaan reaktor.

    Pria yang lahir dan dibesarkan di Semarang itu mengalami dua kecelakaan nuklir utama dalam perjalanan karirnya, yakni kecelakaan kekritisan JCO Tokaimura (5 km dari rumah, September 1999) dan kecelakaan parah PLTN Fukushima Dai-Ichi (125 km dari rumah, Maret 2011), yang memberikan dampak khusus pada kegiatan litbang dan isi kontrak komersial yang diterima yang tidak bisa dijumpai di negara lain.

    Dia pernah ditempatkan di Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) G.A. Siwabessy (RSG GAS) di Bidang Fisika Reaktor (BFR). Selain tugas rutin perhitungan dan eksperimen fisika reaktor, dia melakukan litbang pengembangan perangkat lunak fisika reaktor untuk RSG GAS (program BATAN-2DIFF, -3DIFF, BATAN-FUEL, MTR-DYN).

    Program-program tersebut sampai saat ini masih digunakan oleh BATAN/BRIN dalam operasi, manajemen bahan bakar serta analisis transien/kecelakaan RSG GAS, dan mampu menggantikan seluruh program-program yang disediakan olehpemasok RSG GAS (Interatom, Jerman).

    Selain untuk reaktor riset, pengembangan perangkat lunak reaktor daya HTGR tipe pebble-bed reactor (program BATAN-MPASS, BATAN-Peu), dan reaktor daya jenis pressurized water reactor(PWR) (program NODAL3) juga dilakukan. Saat itu, reaktor daya HTGR dan PWR ini direncanakan akan dibangun masing-masing di Kepulauan Natuna (panas proses untuk Enhance oir Recovery) dan di Semanjung Muria (pembangkitan listrik).

    Program BATAN-MPASS kemudian dipakai oleh ia dan rekan-rekan peneliti dalam analisis dan desain RDE BATAN. Selama di PRSG, ia melakukan desain konversi teras oksida ke silisida RSG GAS dengan tujuan meningkatan umur teras dan pendayagunaan reaktor. Teras silisida yang dirancang berhasil direalisasi (awal tahun 2000-an) dan dioperasikan dengan selamat sampai saat ini (teras No. 108).

    Teras silisida ini lebih unggul, ekonomis, dan lebih mudah dioperasikan dibanding teras oksida awal rancangan pemasok Jerman. Selain itu, kerjasama dengan Pusat Elemen Bakar Nuklir (PEBN) dalam mempersiapkan jenis elemen bakar reaktor riset masa depan dengan muatan lebih tinggi juga dilakukan melalui desain plat bahan bakar mini. Eksperimen iradiasi plat bahan bakar mini di RSG GAS sudah berhasil dilakukan dengan selamat, dan sekarang sedang dilakukan evaluasi pasca iradiasi.

    Sejak 1999 sampai saat ini (2024, genap 25 tahun) ia melanjutkan karir di satu perusahaan penyedia jasa industri nuklir Jepang (NAIS Co., Inc., lokasi Tokaimura) sambil menjadi Visiting Professor di Tokyo Insitute of Technology (TIT), Tokyo City University (TCU), dan Lecturer di Sophia University.

    Pengguna jasa NAIS mencakup institusi litbang nuklir pemerintah (JAEA, IEA dll.), badan regulasi nuklir (NRA, NMCC), perusahaan pemasok reaktor (Mitsubishi, Hitachi-GE dll.), produsen elemen bakar nuklir (NFI), perusahaan listrik swasta dan grup (Shikoku Electric Power Company, TEPCO, TEPSYS dll.), universitas (Tsukuba University, Tokyo University, TIT, TCU dll.) dll.

    Kontrak-kontrak komersial meliputi bidang energi nuklir secara umum, analisis dan desain netronik serta termohidrolik berbagai macam perangkat kritis, reaktor riset, reaktor daya, akselerator, analisis resiko probabilistik, dekomissioning fasilitas nuklir, penyimpanan limbah lestari, kedokteran nuklir dan terapi 73BNCT, perisai radiasi fasilitas nuklir termasuk reaktor fusi ITER, evaluasi data nuklir, pengembangan perangkat lunak fisika reaktor, dan jasa layanan lainnya.

    Dalam perjalanan karir di Jepang, ia mengalami sendiri dua kecelakaan nuklir utama, yakni kecelakaan kekritisan JCO Tokaimura (5 km dari rumah, September 1999) dan kecelakaan parah PLTN Fukushima Dai-Ichi (125 km dari rumah, Maret 2011), yang memberikan dampak khusus pada kegiatan litbang dan isi kontrak komersial yang diterima yang tidak bisa dijumpai di negara lain.

    Di universitas, selain litbang, ia juga melakukan bimbingan mahasiswa/i Indonesia, yang setelah lulus sekarang sudah tersebar di BATAN/BRIN, BAPETEN, IAEA, perguruan tinggi dan perusahaan swasta.Kerja sama litbang dan pengembangan sumber daya manusia dengan institusi BATAN/BRIN (PRSG, PTKRN, PEBN dll.) lebih meningkat setelah ia berada di Jepang, termasuk pembentukan dan peningkatan jaringan hubungan antara lembaga litbang, regulasi nuklir dan universitas Jepang-Indonesia.

    Fokus kerma litbang salah satunya adalah pendayagunaan RSG GAS untuk produksi radiofarmaka Tc-99m/Mo-99 dengan menggunakan Mo alam, Neutron Transmutation Doping (silicon wafer), eksperimen fisika reaktor baru & partisipasi CRP IAEA dengan memakai RSG GAS; partisipasi desain dan analisis proyek RDE, IAEA expert mission ke Reaktor Triga Bandung, teknologi terapi BNCT, dll.

    Beberapa kunjungan dan kerja singkat atas undangan PRSG (RSG GAS) dilakukan dalam mencari solusi problem keselamatan dan perijinan operasi RSG GAS. Pada acara ulang tahun ke-34 RSG G. A. Siwabessy, ia menerima penghargaan tertinggi dari PRSG atas dedikasi dan kontribusinya selama tiga dekade.

  • Komdigi-Kemendag Akan Rilis Badan Khusus Ekosistem Digital pada 2025, Pacu Startup

    Komdigi-Kemendag Akan Rilis Badan Khusus Ekosistem Digital pada 2025, Pacu Startup

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengodok badan atau lembaga (counsil) yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia, termasuk perusahaan rintisan (startup).

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut lembaga tersebut nantinya akan mensupervisi pertumbuhan startup dan memperkuat ekosistem digital di Indonesia.

    “Mungkin kita bilang semacam Indonesia Digital Entrepreneurship Council, seperti itu,” kata Nezar dalam Nex-Be Fest di Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Nezar mengatakan, pihaknya bakal berbicara dengan sejumlah kementerian, seperi Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan guna membahas ide tersebut.

    Selain beberapa Kementerian, Nezar menuturkan pihaknya bakal berkomunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

    Komunikasi dengan BRIN, kata Nezar perlu dilakukan karena pihaknya melihat masih ada kekosongan atau kelemahan dalam pembangunan startup yang belum match dengan situasi yang ada saat ini.

    “Jadi kita masih agak tertinggal dan soal R&D, ini juga yang dilihat oleh lembaga-lembaga internasional terhadap kondisi yang ada di Indonesia,” ujarnya.

    Sehingga Nezar menilai, R&D memang harus diperkuat agar ke depannya Indonesia bisa mandiri dan lebih punya sovereignty dalam teknologi. Maka dari itu, perubahan tersebut harus dimulai sekarang dan tidak bisa ditunda tunda lagi. 

    “Kita mulai sekarang atau tidak sama sekali, karena ini 5 tahun ke depan sangat challenging dan kalau kita memang punya cita-cita Indonesia emas 2045, itu harus kita lakukan sekarang,” ucap Nezar.

    Terkait dengan target pembentukan lembaga tersebut, Nezat menuturkan bahwa pihaknya mengharapkan lembaga ini bisa terbentuk pada tahun depan atau tahun 2025.

    “Kita lagi bicara dengan stakeholder startup yang mudah-mudahan gagasan ini bisa terbentuk, bisa terwujud di tahun depan,” pungkasnya.

  • Indonesia perjuangkan standar tenaga kerja perikanan di ajang WCPFC21

    Indonesia perjuangkan standar tenaga kerja perikanan di ajang WCPFC21

    Indonesia mengikuti rangkaian pertemuan Finance and Administration Committee (FAC18) dan Commission Meeting Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC21) pada tanggal 27 November – 3 Desember 2024, di Suva, Fiji. ANTARA/HO-Humas KKP

    Indonesia perjuangkan standar tenaga kerja perikanan di ajang WCPFC21
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 16:01 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Indonesia memperjuangkan standar tenaga kerja perikanan (Conservation and Management Measure (CMM) on Crew Labour Standards) pada pertemuan tahunan tuna dunia Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC21) yang digelar di Suva, Fiji.

    Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lotharia Latif menjelaskan upaya yang dibawa Indonesia pada pertemuan internasional itu lantaran banyaknya kasus tenaga kerja pada kapal perikanan berkewarganegaraan Indonesia yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia saat bekerja di kapal asing.

    “Banyak penyelewengan yang kami temukan, di antaranya mulai dari kasus gaji yang tidak dibayarkan, telantar, perlakuan tidak baik di atas kapal, hingga pelarungan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan kita bawa ke ranah internasional,” kata Latif dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Perjuangan tersebut telah Indonesia bawa sejak sidang WCPFC17 di tahun 2020 yang didukung sebagian besar negara anggota WCPFC.

    Hingga akhirnya dibentuk Intersessional Working Group yang di ketuai bersama (co-chair) oleh Indonesia dan New Zealand sebagai perwakilan dari Fisheries Forum Agency (FFA) atau Forum negara di kawasan Pasifik.

    Menurut Latif, perjuangan Indonesia itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pembahasan proposal usulan Indonesia pada Intersessional Working Group WCPFC berlangsung selama 4 tahun dan akhirnya bisa mengakomodir pandangan dan kompromi dari semua negara anggota.

    “Diadopsinya CMM tersebut disambut gembira oleh negara anggota WCPFC dan juga observer karena WCPFC menjadi Regional Fisheries Management Organization (RFMO) pertama yang menyepakati dan mengadopsi CMM Crew Labour Standard,” terangnya.

    CMM akan berlaku mulai 1 Januari 2028 untuk memberikan waktu pada negara anggota WCPFC untuk mengadopsi aturan kedalam aturan nasional. Implementasi CMM ini mengatur kewajiban yang harus dijalankan oleh negara bendera anggota WCPFC.

    Hal-hal yang wajib diterapkan diantaranya terkait dengan kondisi pekerjaan dan remunerasi yang layak, kontrak yang transparan dan adil bagi pihak yang terlibat, penanganan untuk kru yang mengalami cedera serius, jatuh dari kapal, maupun meninggal di atas kapal perikanan.

    Lebih lanjut ketentuan ini juga mengatur prosedur dan jalur komunikasi untuk kemudahan kontak dan koordinasi dengan crew provider dan keluarga terdekat.

    CMM tersebut menunjukkan komitmen yang besar dari negara anggota WCPFC untuk tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sumber daya ikan tetapi memperhatikan standar keselamatan dan keamanan bagi para awak kapal.

    Indonesia mengikuti rangkaian pertemuan Finance and Administration Committee (FAC18) dan Commission Meeting Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC21) pada tanggal 27 November – 3 Desember 2024, di Suva, Fiji.

    Delegasi Indonesia diketuai oleh Tim Kerja Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Laut Lepas Putuh Suadela dengan anggota Ketua Pusat Riset Perikanan – BRIN, perwakilan Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP serta para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Sebelumnya, di berbagai kesempatan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di industri perikanan baik di dalam maupun di luar negeri.

    “Dokumen perjanjian bekerja di laut itu mutlak dimiliki awak kapal perikanan. Rekrutmen tenaga kerja tidak boleh asal. Selain itu peningkatan kompetensi juga menjadi salah satu cara untuk memutus rantai perbudakan di kapal perikanan,” kata Trenggono.

    Sumber : Antara

  • Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengajak warga dunia untuk merawat ibu bagi semua makhluk hidup pada perayaan hari tanah dunia (World Soil Day) yang jatuh pada 5 Desember 2024.

    Ibu bagi semua makhluk hidup di dunia adalah tanah. FAO berkampanye mengajak publik untuk merawat tanah melalui tiga hal yaitu mengukur, memantau, dan mengelola.

    Ajakan itu menggunakan 3 tagline yang menjadi tema hari tanah tahun 2024 yaitu “caring for soil” mencakup measure, monitor, manage.’

    Tanah memang bagaikan ibu yang harus dirawat oleh manusia. Tentu, semua ingat dengan konsep sederhana rantai makanan yang pernah dipelajari di sekolah dasar.

    Pada konsep yang ketika itu dikenal sebagai konsep makan dan dimakan tersebut, tanah diilustrasikan berada di bawah, tempat pengurai bermukim.

    Namun, banyak yang lupa atau tak menyadari, pada ilustrasi itu juga terlihat tanah menjadi tempat tumbuhan hijau, yang menjadi produsen pada siklus rantai makanan, kokoh berdiri.

    Tumbuhan tersebut tidak sekadar berdiri di atas tanah, tetapi juga menyerap nutrisi, air, dan mineral penting.

    Tanah memasok “bahan masakan” bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, menciptakan makanan yang menjadi sumber energi pertama dalam rantai makanan.

    Tanah bagaikan seorang ibu yang menyusui dan menyuapi anaknya untuk tumbuh besar.

    Berikutnya tumbuhan dimakan oleh konsumen tingkat 1 yaitu hewan-hewan herbivora alias pemakan tumbuhan seperti sapi, kambing, dan belalang, tergantung pada jenis tumbuhan yang dimakan.

    Dengan kata lain, tanah secara tidak langsung juga memberi makan pada hewan herbivora melalui tumbuhan yang tumbuh subur di atasnya.

    Konsumen tingkat 1 dimakan oleh karnivora alias pemakan daging yang termasuk konsumen tingkat 1 dan tingkat 2. Mereka contohnya ular, elang, atau harimau yang berada di tingkat konsumen lebih tinggi dari konsumen tingkat 1 yang juga bergantung pada tanah.

    Hewan karnivora memang tidak makan langsung dari tanah, tetapi kehidupan mangsanya (herbivora) tergantung pada tumbuhan yang tumbuh di atas tanah. Pada konteks ini, tanah adalah fondasi dari semua rantai energi ini.

    Setelah semua makhluk hidup tersebut mati, biomassa mereka kembali ke tanah dan didaur ulang oleh pengurai.

    Dengan kata lain, tanah menjadi tempat kembalinya jasad mereka melalui proses penguraian oleh jamur dan bakteri. Tanah yang semula ‘menumbuhkan’ pada akhirnya ‘memeluk’ jasad makhluk hidup kembali.

    Pengurai mengurai jasad menjadi nutrisi yang akan kembali menyuburkan tanaman. Tanah seperti cara ibu menjaga siklus kehidupan tetap berjalan dengan penuh kasih.

    Manusia memiliki posisi unik pada rantai makanan. Manusia memang berada di puncak rantai makanan sebagai konsumen tingkat tinggi (top predator) karena manusia dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan baik berupa tumbuhan maupun hewan.

    Namun, peran manusia lebih kompleks dibandingkan makhluk hidup lain dalam ekosistem. Manusia juga dapat melakukan intervensi pada ekosistem karena dapat mempengaruhi, mengelola, bahkan memodifikasi rantai makanan itu sendiri.

    Manusia tidak seperti hewan lain yang hanya mengikuti alur rantai makanan, tetapi manusia dapat mengelola dan memodifikasi rantai makanan melalui aktivitas, seperti 1) pertanian dengan menanam tumbuhan untuk makanan; 2) peternakan dan perikanan dengan membudidayakan ternak dan ikan untuk dikonsumsi; 3) intervensi teknologi dengan menciptakan cara baru untuk memproduksi makanan, seperti rekayasa genetika atau budidaya daging sintetis.

    Di sisi lain manusia juga dapat berperan sebaliknya sebagai pengganggu rantai makanan. Aktivitas manusia merusak ekosistem seperti perburuan besar-besaran, penangkapan ikan tak terkendali, pemupukan anorganik berlebihan, penggunaan pestisida secara sembrono, dan deforestasi tanpa reboisasi.

    Manusia harus menyadari bahwa posisinya sebagai konsumen tingkat tinggi tidak hanya sebagai pemakan, tetapi juga penjaga ekosistem.

    Pada konteks ini, menjaga ekosistem hanya dapat dilakukan dengan baik jika dilakukan dari hal paling mendasar yaitu merawat tanah sebagai asal seluruh makhluk hidup dan tempat kembali seluruh makhluk hidup.

    Bahan organik

    Pada konteks mendukung kehidupan manusia, penulis pada Jurnal Soil Security terbitan volume 16, pada September 2024, menawarkan definisi tanah yang sederhana dan mudah dipahami publik.

    Tanah merupakan mineral lepas atau bahan organik yang terdiri dari tiga fase padat, cair, dan gas, yang berada di permukaan bumi yang dihasilkan dari proses pelapukan melalui interaksi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer yang berfungsi sebagai habitat bagi mikroorganisme dan makroorganisme, tumbuhan, dan hewan, dan pada akhirnya mendukung kehidupan dan peradaban manusia.

    Definisi sederhana tersebut mendorong lebih banyak perhatian pada interaksi manusia dengan tanah dan membangun solusi berkelanjutan untuk tanah dan peradaban di masa depan.

    Pada konteks untuk mendukung kehidupan manusia, maka tepat sekali adagium yang mengatakan bahwa peradaban sehat berasal dari ekonomi yang sehat.

    Ekonomi yang sehat berasal dari manusia yang sehat. Manusia yang sehat berasal dari makanan, tumbuhan dan hewan, yang sehat. Terakhir, makanan yang sehat berasal dari tanah yang sehat.

    Hanya dengan menjaga tanah agar tetap sehat, maka peradaban dunia menjadi sehat. Mari kita rawat tanah dengan mengukur indikator-indikator kesehatan tanah secara fisik, biologi, dan kimia; kemudian memantau tanah agar tetap sehat atau memulihkan tanah yang terdegradasi; dan secara bersamaan mengelola agar tanah tetap sehat.

    Terakhir, tanah layaknya seorang ibu yang sabar dan setia, menyediakan kebutuhan dasar, menjaga, dan mengembalikan kehidupan tanpa henti.

    Kehidupan, baik sebagai manusia maupun bagian dari alam, berutang besar pada tanah sebagai ibu dari semua makhluk hidup.

    Kini saatnya menjaga tanah, karena menjaga tanah sehat ibarat menjaga ibu agar tetap sehat.

    *) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Copyright © ANTARA 2024

  • 1,5 Bulan Menjabat, Menko Curhat Hadapi Banyak Tantangan di Sektor Pangan – Page 3

    1,5 Bulan Menjabat, Menko Curhat Hadapi Banyak Tantangan di Sektor Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan cerita mengenai tantangan yang dihadapi di sektor pangan selama 1,5 bulan menjabat.

    Zulkifli menyoroti berbagai masalah yang membuat sektor pangan dan pertanian di Indonesia menjadi sangat rumit dan terbengkalai.

    Ia menilai, salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menyediakan bibit unggul. 

    “Kalau bahas bibit pasti berkaitan dengan BRIN karena Pertanian sudah enggak boleh lagi melakukan penelitian. BRIN kadang-kadang ngomongin mengenai moderasi beragama, padahal kita butuhnya bibit unggul padi, ini memang enggak mudah. Pertanian sungguh-sungguh terbengkalai,” ujar Zulkifli Hasan dalam acara Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

    Zulkifli juga menyoroti banyaknya pakar pertanian di Indonesia, tetapi hal tersebut tidak serta-merta mendorong tercapainya swasembada pangan. “Jadi, padahal banyak pakar, tapi menuju swasembada tetap ruwet,” ujar dia.

    Penyederhanaan Distribusi Pupuk

    Salah satu langkah yang telah dilakukan Zulkifli Hasan adalah merapikan sistem distribusi pupuk yang selama ini dinilai terlalu rumit. Ia menuturkan sebelumnya, pengadaan pupuk melibatkan banyak tahapan administrasi yang memperlambat proses. 

    “Misalnya pupuk. SK bupati kita hilangkan. SK gubernur kita hilangkan lagi aturan menteri perdagangan. Macam-macam kita hilangkan. Sekarang distribusi pupuk langsung dari Kementerian Pertanian ke Direktur Utama Pupuk, lalu ke Gapoktan atau pengecer,” kata dia.

    Ia menuturkan, langkah ini dilakukan untuk memastikan pupuk bisa langsung sampai kepada petani tanpa melalui prosedur berbelit-belit. Zulkifli Hasan juga mengatakan penyuluh pertanian yang sebelumnya kurang optimal kini diurus langsung oleh Kementerian Pertanian agar dapat memberikan dukungan secara menyeluruh.

    “Penyuluh di kabupaten kadang-kadang jadi supir, macam-macam. Dan saya juga tiga kali rapat sudah selesaikan. Penyuluh sekarang yang ada dari pusat. Oleh Kementan ditangani langsung oleh Kementan karena nanti penyuluh itu tidak hanya tanaman padi. Tapi tanam dalam artian luas,” kata dia.