Kementrian Lembaga: BRIN

  • Viral Penampakan UFO di Langit Depok, Begini Penjelasan BRIN

    Viral Penampakan UFO di Langit Depok, Begini Penjelasan BRIN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menanggapi fenomena penampakan objek misterius di Depok, Jawa Barat.

    Banyak orang yang menduga objek misterius yang muncul di langit malam Depok tersebut tak lain adalah UFO. Thomas mengatakan belum bisa mengidentifikasi objek tersebut.

    “Dari laporan-laporan sebelumnya yang mirip di media, saya menduga itu suar (flare),” kata Thomas kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/8/2025).

    Lebih lanjut, Thomas mengatakan sebenarnya istilah UFO (unidentified flying object) tak semata-mata berarti pesawat luar angkasa yang kerap dikaitkan dengan alien.

    “UFO mencakup semua benda terbang yang tidak dikenal, termasuk suar (flare), lampion, atau balon udara bercahaya yg tidak dikenal warga,” kata Thomas.

    “UFO dalam makna wahana makhluk luar Bumi (alien) tidak ada pada dunia nyata,” ia menegaskan.

    Sebagai informasi, sebelumnya jagat maya dihebohkan dengan video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, tampak benda bulat berwarna biru yang melayang di langit area Pitara, Pancoran Mas, Depok.

    Objek bulat berwarna biru tersebut memancarkan cahaya putih. Cahaya tersebut tampak timbul tenggelam, sehingga memicu kecurigaan bahwa itu benda tak biasa. Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Senin (5/8) pukul 22.10 WIB malam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ada Spesies Baru Piranha, Vegetarian dan Gigi Mirip Manusia

    Ada Spesies Baru Piranha, Vegetarian dan Gigi Mirip Manusia

    Jakarta

    Myloplus sauron, ikan Amazon yang baru-baru ini dideskripsikan, sekilas tampak menakutkan. Tubuhnya yang bulat dan keperakan dihiasi garis hitam mencolok yang meruncing ke arah perut, pola yang mengingatkan pada ‘Mata Sauron’ yang berapi-api dalam cerita The Lord of the Rings.

    Namun, penampilan bisa menipu. Meski masih jenis piranha, ia bukan karnivora atau pemakan daging, melainkan herbivora yang cinta damai dan dilengkapi dengan gigi geraham seperti manusia. Ibaratnya, berwujud piranha tapi vegetarian.

    Dr. Rupert Collins dari Natural History Museum di London, Inggris, kurator senior ikan, turut memimpin tim internasional yang bertanggung jawab atas penemuan ini.

    “Begitu rekan-rekan saya menyarankan nama untuk ikan ini, kami langsung tahu nama itu cocok untuknya. Polanya sangat mirip Mata Sauron, terutama dengan bercak-bercak oranye di tubuhnya,” kata Collins seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/8/2025).

    Mengenal Myloplus Sauron

    Myloplus sauron termasuk dalam famili Serrasalmidae, klan yang sama yang mencakup piranha yang terkenal. Kerabatnya yang disebut pacu sebagian besar adalah pemakan tumbuhan, dan spesies baru ini mengikuti jejak tersebut, menggunakan gigi datar dan pendek untuk mengunyah buah dan biji, bukan daging.

    Jika diamati lebih dekat, gigi-gigi itu tampak memiliki mahkota berbentuk persegi dan tonjolan email gigi yang mencengkeram dan menghancurkan makanan berserat.

    Kode DNA dan hitungan sisik terperinci memastikan bahwa ikan tersebut berbeda dari dua ikan pacu yang mirip dan sudah lama dikelompokkan bersama dengan M. schomburgkii.

    Alat genetik tersebut mengungkap tiga garis keturunan terpisah: M. sauron yang baru diberi nama di Sungai Xingu, M. aylan di anak sungai Amazon barat, dan M. schomburgkii yang didiagnosis ulang tersebar di sungai-sungai perisai lebih jauh ke utara dan timur.

    Habitat Ikan Mata Sauron

    Air jernih berbatu Sungai Xingu memungkinkan sinar Matahari mencapai dasar sungai, mengubah ikan menjadi papan reklame hidup. M. sauron memperkuat sorotan itu dengan semburat jingga cerah di sisi tubuhnya dan sirip merah darah yang menonjolkan garis tengahnya.

    Collins mencatat bahwa menamai suatu spesies berdasarkan ikon budaya membantu orang mengingat penemuan tersebut dan yang lebih penting, sungai tempat spesies itu berada.

    Gigi Piranha Vegetarian

    Berbeda dengan bilah piranha yang berbentuk segitiga, gigi ikan pacu hampir berbentuk persegi. Ujung-ujungnya bertemu seperti gunting, ideal untuk memecahkan kacang atau memotong daun tebal.

    Studi tentang mekanika makan menunjukkan bahwa gigi-gigi ini mendistribusikan tekanan secara merata di seluruh gigitan, mencegah retakan sekaligus memaksimalkan gaya penghancuran.

    Adaptasi itu penting karena denyut banjir Amazon menghasilkan buah-buahan musiman yang berjatuhan, ikan yang mampu mengolah kulit yang keras menikmati santapan ketika pohon-pohon menjorok ke tepian yang banjir.

    Para ahli taksonomi telah mengkatalogkan sekitar 2.500 spesies ikan di Amazon, namun diperkirakan 34 hingga 42% ikan air tawar di lembah tersebut masih belum terdeskripsikan.

    Secara praktis, hampir satu dari tiga ikan yang berenang melewati jaring peneliti mungkin masih belum memiliki nama resmi.

    Ketidakpastian ini mempersulit upaya konservasi. Tanpa daftar spesies yang andal, sulit untuk menilai populasi mana yang berkembang pesat dan mana yang menyusut akibat tekanan seperti limpasan tambang, penangkapan ikan berlebihan, atau pembangunan bendungan.

    Arti Penemuan Bagi Konservasi

    Nama baru yang mencolok tidak menjamin keselamatan. Bendungan besar di hulu dapat meratakan banjir musiman yang dulu memicu migrasi ikan pacu, sementara penambangan emas yang tidak diatur mencemari saluran air dengan lumpur dan merkuri.

    Untuk saat ini, tim tersebut menggolongkan M. sauron sebagai spesies ‘Least Concern’ karena jangkauannya membentang hingga beberapa ratus kilometer sungai. Meskipun demikian, Collins berpendapat bahwa pengenalan dini sangatlah penting.

    Penemuan ini juga menyoroti nilai kode DNA, sebuah teknik yang menandai garis keturunan tersembunyi sebelum menghilang. Setiap kode yang ditambahkan ke basis data global mempertajam gambaran kita tentang keanekaragaman Amazon dan memandu ekspedisi lapangan masa depan menuju sungai yang mungkin menyimpan lebih banyak kejutan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru, Kadal Buta dari Pulau Buton”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Sesar Rawan Gempa Lewat Tengah Kota, BRIN Tunjuk 3 Wilayah di Jawa

    Sesar Rawan Gempa Lewat Tengah Kota, BRIN Tunjuk 3 Wilayah di Jawa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan keberadaan sesar aktif yang membentang di wilayah Semarang dan sekitarnya, termasuk Demak dan Kendal.

    Penemuan ini terungkap dalam ekspedisi geologi darat yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN pada Mei 2025. Fokus utama riset adalah mendokumentasikan struktur sesar naik yang menunjukkan adanya aktivitas seismik di masa lalu.

    “Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” ujar Sonny Aribowo, Periset Bidang Paleoseismologi BRIN, dikutip dari keterangan resmi BRIN, Senin (11/8/2025).

    BRIN memetakan tiga zona utama menjadi:

    Zona Timur (Demak): Ditemukan gawir sesar (fault scrap) setinggi 1 meter di atas endapan aluvial muda. Diperkirakan terbentuk akibat satu kejadian gempa. Lokasi ini dinilai ideal untuk survei geolistrik dan pemetaan LiDAR.Zona Kota (Semarang): Struktur sesar serupa muncul di area Taman Makam Pahlawan, dengan gawir mencapai 4 meter. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan karena kawasan sudah banyak dimodifikasi.Zona Barat (Kendal): Jadi titik paling menjanjikan, dengan gawir setinggi 0,5-3 meter dan singkapan sesar aktif. Beberapa bagian bahkan terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menandakan aktivitas tektonik Holosen.

    Gawir sesar adalah tebing curam yang terbentuk akibat sesar yang baru yang biasanya disertai pergeseran vertikal.

    Lokasi patahan di Semarang memiliki panjang signifikan, yang masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan apakah berasal dari satu segmen sesar yang sama atau terdiri dari beberapa segmen berbeda.

    Jika terbukti berasal dari satu segmen sesar utuh, potensi magnitudo gempa bisa lebih besar. Bahkan, bagian terpanjangnya berada di utara Semarang dan lebih panjang dari Sesar Lembang di Jawa Barat.

    “Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” jelas Sonny.

    Ekspedisi lanjutan pada Agustus 2025 akan mencakup pengambilan 10 sampel ilmiah, pemetaan tujuh lokasi, dan penyusunan draf publikasi ilmiah.

    BRIN berharap hasil riset ini bisa menjadi dasar mitigasi bencana, perencanaan tata ruang, dan edukasi publik terhadap risiko gempa bumi di Semarang dan sekitarnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih terjebak dalam ketergantungan impor bawang putih. Produksi domestik masih terpuruk dan belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, akibat lemahnya daya saing, rendahnya harga jual di tingkat petani, serta belum optimalnya integrasi hulu-hilir.

    Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) BRIN, Umi Karomah Yaumidin mengungkapkan tahun 1982 menjadi tonggak penting dalam sejarah swasembada bawang putih Indonesia. Keberhasilan swasembada ini didukung oleh luas panen di sentra-sentra utama seperti Temanggung (Jawa Tengah), Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Enrekang (Sulawesi Selatan), yang memiliki agroklimat ideal untuk budi daya bawang putih.

    “Pada periode tersebut, teknologi budi daya masih sederhana, namun cukup memadai untuk mendukung produktivitas. Selain itu, kebijakan pemerintah yang membatasi impor serta harga jual yang stabil turut mendorong minat petani untuk menanam bawang putih,” jelas Umi dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Namun, sejak pertengahan 1990-an, terutama setelah 1994, Indonesia mulai membuka impor bawang putih secara lebih luas, terutama dari China yang menawarkan harga jauh lebih murah. Dampak liberalisasi perdagangan semakin terasa setelah krisis moneter 1998, ketika deregulasi perdagangan memperbesar volume impor dan menyebabkan petani lokal kehilangan daya saing.

    Foto: Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
    Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Akibatnya, luas panen dan produksi nasional menurun drastis. Data menunjukkan pada 2000 impor bawang putih sudah mencapai 174,14 ribu ton, dan melonjak menjadi 587,94 ribu ton pada 2018.

    Pada 2025, Kementerian Perdagangan menetapkan alokasi kebutuhan impor bawang putih sebesar 550.000 ton. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor, terutama dari China, India, Taiwan, dan Amerika Serikat, mendominasi pasar bawang putih nasional saat ini.

    Kondisi tersebut menyebabkan defisit pasokan bawang putih yang terus meningkat setiap tahun. Pada 2020, defisit ketersediaan bawang putih mencapai 393,65 ribu ton dan diproyeksikan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya.

    Konsumsi nasional pada 2020 diperkirakan sebesar 498,94 ribu ton, dengan proyeksi kebutuhan pada 2023 sekitar 517,93 ribu ton dan 2024 sebesar 526,77 ribu ton. Sehingga, lebih dari 90% konsumsi nasional dipenuhi melalui impor.

    Umi mengemukakan, Pemerintah telah berupaya mengurangi ketergantungan impor melalui berbagai program, seperti penugasan wajib tanam kepada importir dan insentif budi daya di dataran tinggi.

    “Namun, tantangan besar masih dihadapi. Antara lain rendahnya minat petani akibat harga jual yang kurang kompetitif, juga lemahnya integrasi antara sektor hulu (budi daya) dan hilir (pasar),” ucapnya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Gempa Kuat! Ada Potensi Sesar Aktif di Semarang, Buktinya Ini

    Waspada Gempa Kuat! Ada Potensi Sesar Aktif di Semarang, Buktinya Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya. Hal itu terungkap saat tim melakukan ekspedisi geologi darat di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Semarang, Demak, dan Kendal, pada Mei 2025.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendokumentasikan dan memahami fitur geologi aktif, terutama struktur sesar naik yang menunjukkan potensi aktivitas seismik di masa lalu. Terdapat temuan menarik berupa jejak morfologi unik antara pantai utara Jawa dan kota Semarang, yang menunjukkan adanya batas morfologi mencolok antara area datar di utara dan area yang lebih tinggi di selatan.

    “Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” ujar Sonny Aribowo, periset bidang Paleoseismologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Ekspedisi ini menyusuri tiga zona utama, yaitu Zona Timur (Demak), Zona Kota (Semarang), dan Zona Barat (Kendal). Di Zona Timur, ditemukan gawir sesar berupa lereng curam setinggi 1 meter di atas endapan aluvial muda yang diperkirakan merupakan hasil dari satu kejadian gempa, dan lokasi ini dinilai sangat cocok untuk survei geolistrik serta pemetaan lanjutan menggunakan LiDAR. Survei geolistrik merupakan metode untuk melihat struktur bawah permukaan tanah dengan menggunakan listrik.

    Di Zona Kota, struktur serupa muncul di area Taman Makam Pahlawan dengan ketinggian gawir mencapai 4 meter, namun pelacakan lebih lanjut dengan geolistrik akan dilakukan, mengingat kawasan tersebut merupakan daerah perkotaan yang landscapenya sudah banyak modifikasi oleh manusia.

    Sementara itu, Zona Barat di kawasan Bendungan Juwero menjadi titik paling menjanjikan, dengan jejak gawir sesar antara 0,5-3 meter dan singkapan sesar aktif yang menunjukkan aktivitas tektonik Holosen, yaitu pergerakan kerak bumi selama periode 11.700 tahun yang lalu hingga sekarang. Bahkan beberapa bagian sesar terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menjadi bukti nyata pergerakan kerak bumi dalam skala waktu geologis.

    Lokasi Semarang dipilih karena memiliki patahan panjang, yang masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan apakah berasal dari satu segmen sesar yang sama atau terdiri dari beberapa segmen berbeda. Jika berasal dari satu sesar utuh, maka potensi magnitudo gempa yang dihasilkan akan lebih besar.

    Menariknya, bagian paling panjang dari patahan tersebut berada di utara Semarang, bahkan lebih panjang dari Sesar Lembang, sehingga menandakan potensi gempa yang bisa lebih kuat.

    “Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” imbuhnya.

    Menindaklanjuti temuan sebelumnya akan dilakukan ekspedisi lanjutan di bulan Agustus 2025 ini dengan fokus kegiatan meliputi pengambilan 10 sampel ilmiah untuk analisis lanjutan, pemetaan tujuh lokasi, serta finalisasi satu draf publikasi ilmiah.

    Sesar aktif yang ditemukan di Semarang dan sekitarnya menyimpan informasi penting terkait potensi gempa bumi. Dengan dokumentasi dan pemetaan yang akurat, hasil riset ini dapat menjadi dasar ilmiah untuk mitigasi bencana, perencanaan tata ruang, dan edukasi masyarakat terhadap risiko geologi yang tersembunyi.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merah dari BMKG

    Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merah dari BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap ancaman bencana gempa dan tsunami. Ini mengingat Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, dari 13 segmen tersebut, ada dua segmen yang memiliki potensi risiko tertinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sudah memberikan peringatan bahwa gempa dari 2 zona Megathrust tinggal menunggu waktu. Masing-masing zona tersebut adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Kedua zona itu sudah lama tidak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 7 Mei 2025, gempa berkekuatan M5,2 yang mengguncang wilayah Nias Barat dikaitkan dengan Megathrust Mentawai-Siberut.

    Daryono mengungkapkan, gempa di Nias Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    “Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Gempa Dahsyat Ancam Jawa Barat

    Secara terpisah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan perlunya sikap waspada terhadap dampak Megathrust untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda.

    Para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, maka bisa menimbulkan dampak berupa gempa besar hingga magnitudo 8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, melainkan juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Mengacu pada hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, maka gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 meter hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata dia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Untuk kawasan Jakarta, bencana tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain. Tsunami diperkirakan baru tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    “Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.

    Lantas, BRIN mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, melainkan juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.

    Kapan Megathrust Hantam RI?

    Belum ada yang dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi, termasuk BMKG. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita.

    Pembahasan mengenai isu Megathrust ini disebut BMKG memiliki tujuan untuk mitigasi, edukasi, persiapan, dan kesiapsiagaan dari seluruh masyarakat.

    Dwikorita melanjutkan, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi terhadap masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, BMKG juga berkolaborasi dengan Indian Ocean Tsunami Information Center. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami. “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, BMKG senantiasa mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, BMKG berupaya terus menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” tandas dia.

    Berdasarkan pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut ini daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    Foto: Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)
    Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus, PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperkuat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta transformasi teknologi berbasis keberlanjutan.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengatakan, perusahaan kini tidak hanya berfokus pada bisnis hidrokarbon sebagai warisan (legacy business), tetapi juga telah mengembangkan beragam solusi energi hijau. Salah satu inovasi utama yang ditonjolkan adalah program pengembangan bioetanol di lingkungan Pertamina Group.

    “Pertamina tengah memanfaatkan berbagai jenis feedstock lokal seperti molase (produk samping industri gula), batang sorgum, dan nira aren untuk memproduksi bioetanol. Produk ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar campuran (blending) untuk gasolin,” terang Oki pada kegiatan forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) di Bandung, 8 Agustus 2025.

    Selain bioetanol, lanjutnya, Pertamina juga menampilkan progres pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan, serta bahan baku minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO). Ke depan, Pertamina mendorong terbentuknya ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO sebagai bahan baku SAF.

    Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat produksi SAF untuk kawasan ASEAN.

    “Kedepannya kita berharap akan ada ekosistem untuk pengumpulan minyak goreng bekas atau used cooking oil menjadi Sustainable Aviation Fuels. Cita-cita besarnya Indonesia nanti akan menjadi hub bagi produksi Sustainable Aviation Fuel di ASEAN,” imbuh Oki.

    Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah dalam inisiatif menyelenggarakan forum KSTI 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat yang berlangsung pada tanggal 7 – 9 Agustus 2025.

    Menurut Oki, Forum KSTI 2025 dinilai sangat strategis dalam membuka peluang kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset.

    Partisipasi Pertamina dalam acara ini menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia. Dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan riset berkelanjutan, Pertamina berkomitmen mendukung agenda nasional menuju energi yang lebih bersih, efisien, dan berdaulat.

    “Tentunya kita mendapatkan lebih banyak lagi kerjasama dengan universitas-universitas termasuk dengan balai penelitian, BRIN yang nantinya akan membantu Pertamina dalam menjalankan mandat dari pemerintah. Baik itu di hulu, meningkatkan produksi di hilir, meningkatkan efisiensi, menghasilkan BBM yang ramah lingkungan, dan juga di bidang energi terbarukan, sebagai kontribusi untuk meningkatkan porsi dari renewables atau energi terbarukan di dalam bauran energi nasional,” ujar Oki.

    Hari Kebangkitan Teknologi Nasional menjadi momentum bagi Pertamina untuk mempercepat adopsi teknologi inovatif yang berdampak langsung pada keberlanjutan energi.

    Inovasi teknologi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan strategis bagi keberlangsungan energi. Melalui pengembangan EBT, bioetanol, dan SAF, Pertamina berupaya menghadirkan solusi untuk mendukung transisi energi sekaligus menjaga ketahanan energi nasional.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Robot Temukan Ruang Rahasia di Piramida Giza yang Belum Pernah Terungkap

    Robot Temukan Ruang Rahasia di Piramida Giza yang Belum Pernah Terungkap

    Jakarta

    Sebuah proyek yang dipimpin oleh para insinyur dari Leeds University telah mengungkap sebuah ruang tersembunyi jauh di dalam Piramida Agung Giza di Mesir, yang menawarkan wawasan langka tentang konstruksi dan tujuan piramida tersebut.

    Temuan tersebut, yang ditangkap oleh robot khusus yang dirancang untuk menjelajahi terowongan sempit di bagian dalam, menunjukkan tanda-tanda yang sebelumnya tak terlihat, dan memunculkan pertanyaan baru tentang apa yang tersembunyi di balik batu yang tersegel.

    Perjalanan Robot di Dalam Piramida Tertua

    Ekspedisi ini bermula dari penelitian yang dimulai pada 2010, ketika Profesor Rob Richardson, kepala robotika di Leeds University, bermitra dengan penemu Dr. Tze Chuen Ng, seorang dokter gigi yang berbasis di Hong Kong dengan ketertarikan yang telah lama terpikat pada Mesir Kuno.

    Tujuan mereka adalah untuk menjelajahi salah satu fitur internal piramida yang paling sulit diakses, sebuah terowongan sempit yang mengarah keluar dari Kamar Ratu.

    Upaya sebelumnya untuk menyelidiki terowongan tersebut, yang hanya berukuran 20 cm x 20 cm dan menjulang ke atas dengan sudut 40 derajat, telah merusak beberapa bagian struktur kuno tersebut. Tim Richardson menghadapi tantangan desain yang kompleks. Mereka harus menciptakan robot yang cukup kecil dan ringan untuk menavigasi terowongan tanpa risiko kerusakan lebih lanjut.

    Setelah hampir lima tahun pengembangan, versi final robot yang berbobot 5 kg ini mampu bermanuver dengan lancar di sepanjang terowongan sepanjang 60 meter.

    Misi tersebut merupakan bagian dari Proyek Djedi. Dinamai demikian berdasarkan kisah seorang penyihir dari zaman Firaun Khufu, yang diyakini telah menugaskan pembangunan piramida lebih dari 4.500 tahun yang lalu.

    Kamera internalnya merekam pemandangan eksklusif sebuah ruangan kecil tertutup tepat sebelum ujung terowongan yang tampak. Foto: Leeds University

    Penemuan Ruang Tersembunyi

    Saat robot menaiki terowongan, kamera internalnya merekam pemandangan eksklusif sebuah ruangan kecil tertutup tepat sebelum ujung terowongan yang tampak. Di dalamnya, para peneliti menemukan simbol-simbol berwarna yang dilukis langsung di lantai batu ruangan, detail tak terduga yang mungkin menunjukkan fungsi simbolis atau ritual.

    “Tidak ada yang tahu tujuan terowongan itu,” kata Richardson seperti dikutip dari The Daily Galaxy dilansir Sabtu (9/8/2025).

    “Ada spekulasi bahwa itu bisa jadi ventilasi udara atau mungkin akses ke makam. Namun, tanda-tanda tersebut memperumit teori tersebut. Mengingat karya seni tersebut, kemungkinan besar terowongan itu memiliki tujuan yang lebih besar,” tambahnya.

    Lubang itu juga berisi batu penghalang sekitar 50 meter di dalamnya, yang sebagian dapat dilewati robot dengan lengan kamera fleksibel. Di belakangnya terdapat ruangan berlantai cat. Namun, batu kedua, yang terletak lebih jauh di dalam, benar-benar menghalangi jalan robot, dan apa yang ada di baliknya masih belum diketahui.

    Proyek Ditunda

    Misi tersebut ditunda karena meningkatnya kekhawatiran keamanan di Mesir pada tahun-tahun setelah pengerahan robot tersebut. Hal ini mencegah para peneliti mengembangkan alat baru untuk melewati batu kedua atau menyelidiki lebih jauh ke dalam terowongan tersebut.

    Tim peneliti awalnya berharap dapat menganalisis geometri dan material ruangan untuk lebih memahami fungsinya, baik secara arsitektural, simbolis, maupun lainnya. Karena proyek ini ditunda tanpa batas waktu, analisis tersebut masih belum lengkap.

    Namun, rekaman video robot tersebut telah disimpan dan dirilis ke publik dalam dua bagian melalui kanal YouTube Ancient Architects, yang menawarkan akses mentah ke data visual bagi para sejarawan dan peneliti.

    “Saya sangat senang bisa merilis dokumenter ini secara eksklusif di YouTube,” kata Matthew Sibson , pendiri kanal tersebut.

    “Namun, sembilan jam rekaman mentah inilah yang benar-benar membuat saya bersemangat sebagai peneliti independen sejarah kuno,” sebutnya.

    Keberadaan simbol-simbol yang dilukis, kemungkinan bersifat seremonial, menunjukkan peran yang lebih kompleks. Foto: Leeds UniversityArti Tanda Tersembunyi

    Penemuan karya seni di dalam ruangan tersebut menambah bukti yang semakin kuat yang menunjukkan bahwa poros-poros piramida tidak sepenuhnya berfungsi. Meskipun teori yang telah lama diterima secara umum menyatakan bahwa poros-poros tersebut berfungsi sebagai ventilasi udara, keberadaan simbol-simbol yang dilukis, kemungkinan bersifat seremonial, menunjukkan peran yang lebih kompleks.

    Para ahli Mesir Kuno dan arkeolog berspekulasi bahwa terowongan tersebut mungkin memiliki fungsi ritual, yang mungkin sejalan dengan kepercayaan Mesir kuno tentang kehidupan setelah kematian dan perjalanan jiwa firaun. Penempatan beberapa batu yang menghalangi terowongan juga mengisyaratkan adanya penyembunyian yang disengaja, alih-alih kelalaian arsitektur.

    Tanpa akses lebih lanjut, mustahil untuk mengonfirmasi teori-teori ini. Namun, kunjungan singkat robot ke dalam terowongan telah memicu kembali minat terhadap bagian dalam Piramida Agung yang belum dijelajahi, dan memunculkan kemungkinan adanya ruang-ruang lain yang belum ditemukan di dalam struktur tersebut.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video POV: Lihat Langsung Koleksi Artefak Bersejarah di BRIN”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Gempa Besar Tsunami di RI Hanya Tunggu Waktu, BRIN Tunjuk Wilayah Ini

    Gempa Besar Tsunami di RI Hanya Tunggu Waktu, BRIN Tunjuk Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan tsunami raksasa pernah terjadi di Jawa bagian selatan. Kemungkinan kejadian tersebut bisa terulang lagi di masa depan.

    Informasi ini merupakan temuan dari riset paleotsunami dari tim Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG). Riset ini mendeteksi jejak tsunami purba dengan data geologi dari lapisan sedimen dalam tanah dan batuan.

    Salah satu temuannya adalah lapisan sedimen tsunami purba berusia 1.800 tahun di sepanjang selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, dan Kulon Progo. Ini mengindikasikan pernah terjadi gempa megathrust M9,0 atau lebih, mirip seperti yang terjadi saat bencana Aceh tahun 2004 lalu.

    “Dikarenakan penyebarannya yang meluas di banyak lokasi di selatan Jawa, jejak ini diperkirakan merupakan hasil dari tsunami raksasa yang disebabkan gempa megathrust berkekuatan magnitudo 9,0 atau lebih. Ini bukan satu-satunya. Jejak tsunami raksasa lainnya ditemukan berumur sekitar 3.000 tahun lalu, 1.000 tahun lalu, dan 400 tahun lalu,” kata Peneliti Ahli Madya PRKG BRIN, Purna Sulastya, Kamis (7/8/2025).

    Dari temuan tersebut juga terungkap tsunami raksasa di wilayah tersebut memiliki sifat berulang. Siklusnya terjadi sekitar 600 hingga 800 tahun sekali.

    “Ini artinya bukan soal apakah tsunami besar akan terjadi, tapi kapan,” dia menjelaskan.

    Ancaman ini perlu jadi perhati serius. Mengingat akan ada lebih dari 30 juta orang terekspos di wilayah pesisir Jawa pada 2030 mendatang.

    BRIN juga menyoroti soal pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Mulai dari bandara, pelabuhan dan kawasan industri belum dirancang dengan risiko bencana tsunami.

    Banyaknya infrastruktur strategis di selatan Jawa, membuat perkembangan pada kawasan di sekitarnya. Mulai dari banyaknya hotel, restoran dan destinasi wisata baru.

    “Peningkatan aktivitas ini, meski memberikan dampak positif dari sisi ekonomi, juga secara tidak langsung menambah kerentanan wilayah terhadap potensi bencana tsunami,” tambahnya.

    Data yang didapatkan BRIN bisa jadi fondasi untuk penetapan kebijakan tata ruang dan mitigasi bencana. Selain itu BRIN mendorong edukasi kebencanaan berbasis riset bisa ditingkatkan mulai dari sekolah, media massa hingga komunitas lokal.

    Khusus untuk masyarakat, Purna mengimbau untuk selalu waspada. Termasuk mengikuti arahan pemangku kepentingan dari masing-masing daerah.

    “Kalau terjadi gempa kuat di dekat pantai, jangan tunggu sirine atau pemberitahuan. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Alam sering memberi sinyal pertama, dan kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan,” pesannya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Matematika Politik Ala PDI Perjuangan, Disebut Jadi Partai Penyeimbang Bukan Jalur Oposisi

    Matematika Politik Ala PDI Perjuangan, Disebut Jadi Partai Penyeimbang Bukan Jalur Oposisi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai PDI Perjuangan tengah memainkan strategi politik yang cerdas dengan mengambil posisi sebagai kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Langkah ini, menurut Hendri, efektif menjaga pengaruh politik partai sekaligus mengamankan dukungan rakyat menjelang Pemilu 2029.

    “PDI Perjuangan saat ini sedang memainkan matematika sederhana sebetulnya. Dengan menempatkan diri di luar kabinet, maka rakyat akan ingat bahwa PDI Perjuangan ini di luar kabinet. Jadi kalau nanti pas pemilu 2029, suara-suara oposisi itu larinya ke PDI Perjuangan,” ujar Hendri kepada wartawan.

    Dikenal dengan sapaan Hensa, ia menjelaskan bahwa strategi “penyeimbang” yang diusung PDI Perjuangan memberikan keuntungan politik tanpa kehilangan akses kekuasaan. Ia mencontohkan posisi kader partai seperti Megawati Soekarnoputri di BRIN dan BPIP, serta Puan Maharani sebagai Ketua DPR.

    “Jadi nikmatnya dapat, suara juga tidak hilang. Nah ini sebetulnya yang dimainkan oleh PDI Perjuangan, makanya saya katakan ini matematika sederhana aja,” lanjut Hensa.

    Ia menilai narasi “penyeimbang” yang dibentuk PDI Perjuangan merupakan upaya untuk menjaga citra independen partai di mata publik.

    “PDI-P, Partai Demokrasi Indonesia Penyeimbang. Kata-katanya aja dibikin sama mereka kalau adalah mereka partai penyeimbang,” katanya.

    Hensa juga menilai langkah ini memungkinkan PDI Perjuangan merebut simpati kelompok kritis yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintahan ke depan.