Kementrian Lembaga: BPS

  • Penumpang Angkutan Laut Naik, Barang Diangkut Malah Naik Sepanjang September 2024

    Penumpang Angkutan Laut Naik, Barang Diangkut Malah Naik Sepanjang September 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan jumlah penumpang angkutan laut sepanjang September 2024 atau secara bulanan. Penurunan penumpang berbanding terbalik dengan jumlah angkutan barang pada angkutan laut. 

    Berdasarkan data BPS jumlah penumpang angkutan laut domestik yang berangkat pada September 2024 tercatat mencapai 2,1 juta orang, mengalami penurunan 3,14% dibandingkan dengan Agustus 2024. 

    Secara tahunan, jumlah penumpang mencapai 19,4 juta orang, atau meningkat 27,17% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.

    Penurunan jumlah penumpang tercatat di Pelabuhan Belawan sebesar 52,58%, Tanjung Priok sebesar 36,84%, Balikpapan sebesar 18,38%, dan Tanjung Perak sebesar 18,05%. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Makassar mengalami kenaikan sebesar 3,07%.

    Penurunan bulanan jumlah penumpang angkutan laut disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung pelayaran pada bulan September.

    Berbanding terbalik dengan penumpang, secara bulanan, jumlah barang yang diangkut meningkat 1,12% menjadi 33,1 juta ton, sementara secara tahunan jumlah barang yang diangkut naik 0,04% mencapai 276,7 juta ton.

    Kenaikan jumlah barang yang diangkut secara bulanan terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 12,41% dan Tanjung Priok sebesar 0,29%. Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut tercatat di Pelabuhan Panjang sebesar 20,71%, Makassar sebesar 8,07%, dan Tanjung Perak sebesar 6,78%.

    Sementara untuk tahunan, peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 32,76 persen, Tanjung Priok sebesar 10,86%, Tanjung Perak sebesar 5,54%, dan Makassar sebesar 3,44%. Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang sebesar 3,59 persen.

    Angkutan barang dengan moda angkutan laut domestik mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan, terutama untuk komoditas BBM, CPO, dan channel kargo.

  • Bahlil akui siapkan opsi penyaluran subsidi energi selain BLT

    Bahlil akui siapkan opsi penyaluran subsidi energi selain BLT

    Ada beberapa opsi lah tapi belum ada keputusanJakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya tengah menyiapkan opsi selain menggunakan skema bantuan langsung tunai (BLT) dalam proses penyaluran subsidi tepat sasaran untuk BBM dan listrik.

     

    “Opsi A bisa ke BLT langsung, Opsi B-nya nanti kita lagi pikirkan. Ada beberapa opsi lah tapi belum ada keputusan,” kata Menteri Bahlil di Jakarta, Jumat.

     

    Disampaikan Bahlil, saat ini pihaknya masih mencari formulasi skema distribusi BBM dan listrik subsidi tepat sasaran, serta akan bertahap memberikan bantuan tersebut untuk penggunaan LPG.

     

    “Kalau untuk LPG karena itu terkait dengan UMKM, kemudian masyarakat ibu-ibu rumah tangga, dan saya pikir itu bertahap aja. Tapi kita akan mencoba untuk mencari formulasi listrik dan BBM,” katanya.

     

    Selanjutnya, ia mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, dirinya yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus Subsidi, diminta untuk mencari skema dan formulasi distribusi yang matang, sehingga beleid yang ditetapkan nantinya mencerminkan keputusan yang sesuai.

     

    “Pak Prabowo mengarahkan kalau sudah matang maka siap untuk kita jalankan yang paling penting adalah skemanya yang matang. Jangan sampai keputusan kita itu tidak mencerminkan sebuah keputusan yang pas,” katanya.

     

    Bahlil menyampaikan, dirinya bakal mengadakan rapat dengan beberapa lembaga terkait guna membahas lebih jauh mengenai kriteria penerima subsidi tersebut.

     

    “Kami nanti rapat kemungkinan hari Senin atau Selasa, kami mulai rapatin untuk menggodok,” ujarnya.

     

    Lebih lanjut, Bahlil mengatakan pihaknya turut menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mengkaji data untuk formula distribusi. Hal ini karena institusi tersebut ditunjuk Presiden dalam menginventarisasi dan memadukan data.

     

    “BPS adalah institusi yang ditunjuk oleh Bapak Presiden untuk mengumpulkan semua data baik yang ada di Mensos, Pertamina maupun PLN,” katanya.

     

    Sebelumnya, dirinya menyatakan hingga saat ini pemerintah masih terus mengkaji formulasi subsidi BBM tepat sasaran bagi masyarakat, dengan salah satu opsi subsidi langsung.

     

    Menteri Bahlil mengatakan, guna mengoptimalkan dan mengakselerasi kajian itu, dirinya diberikan amanat oleh Presiden Prabowo sebagai Ketua Tim Khusus Subsidi.

     

    Bahlil menyampaikan kebijakan subsidi yang tepat harus ditinjau secara cermat karena berpengaruh langsung pada masyarakat, itu karena pemerintah tidak ingin subsidi justru diberikan pada kelompok yang tidak berhak

    Baca juga: PGN sebut pembangunan jargas sejalan dengan target swasembada energi
    Baca juga: Formula subsidi BBM masih dikaji, bantuan langsung jadi opsi
    Baca juga: Kementerian ESDM masih dalami mekanisme pembatasan BBM subsidi

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPS: Ekspor Sulteng September 2024 meningkat 13,35 persen

    BPS: Ekspor Sulteng September 2024 meningkat 13,35 persen

    Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen….Palu (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada September 2024 mencapai 1.915,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 13,35 persen dibandingkan Agustus 2024.

    “Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Jumat.

     

    Ia menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai 1.272,80 juta dolar AS atau 66,46 persen dari total nilai ekspor. Kemudian, ekspor nikel senilai 295,86 dolar AS dan bahan bakar mineral senilai 271,74 dolar AS.

     

    Dia mengemukakan terdapat tiga negara tujuan ekspor, yakni Tiongkok, Taiwan, dan India. Negara Tiongkok menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar senilai 899,58 juta dolar AS atau 46,97 persen dari total nilai ekspor.

     

    Sementara itu, kata dia, untuk nilai impor September 2024 sebesar 841,76 juta dolar AS, menurun 5,91 persen atau 52,89 juta dolar AS dibandingkan bulan Agustus 2024.

     

    “Kontribusi terbesar impor berasal dari bijih, kerak dan abu logam senilai 242,95 juta dolar AS atau 28,86 persen dari total nilai impor,” ujarnya.

     

    Tiongkok juga merupakan negara asal impor terbesar senilai 340,91 juta dolar AS atau 40,51 persen dari total nilai impor.

     

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Perdagangan Kalbar September 2024 alami surplus 159,71 juta dolar AS

    Perdagangan Kalbar September 2024 alami surplus 159,71 juta dolar AS

    Neraca perdagangan itu atas nilai ekspor sebesar 222,93 juta dolar AS dan impor 63,22 juta dolar AS.Pontianak (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat neraca perdagangan Kalbar pada September 2024 surplus sebesar 159,71 juta dolar Amerika Serikat (AS).

    “Neraca perdagangan itu atas nilai ekspor sebesar 222,93 juta dolar AS dan impor 63,22 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin, di Pontianak, Jumat.

    Ia menjelaskan untuk nilai ekspor Kalbar pada Oktober 222,93 juta dolar AS tersebut, didominasi oleh tiga jenis barang utama.

    Ketiga jenis tersebut, yakni Bahan Kimia Anorganik (HS28); Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS15); serta Karet dan Barang dari Karet (HS40) masing-masing berkontribusi 55,31 persen, 26,59 persen, dan 6,35 persen.

    “Untuk tujuan ekspor Kalbar sendiri yakni Tiongkok, Malaysia, dan Belanda yang merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalbar terbesar pada September 2024, masing-masing mencapai nilai ekspor 39,09 juta dolar AS, 35,85 juta dolar AS dan 28,38 juta dolar AS dengan total kontribusi 103,32 juta dolar AS atau 46,34 persen,” kata dia lagi.

    Sedangkan untuk impor sendiri dari 63,22 juta dolar AS pada September 2024 dari jenis barang, didominasi oleh tiga jenis yakni Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84), Bahan Bakar Mineral (HS27), dan Bahan Kimia Anorganik (HS28).

    Ketiga golongan barang tersebut menyumbang masing-masing 55,39 persen, 14,28 persen, dan 7,05 persen dengan kontribusi 76,72 persen.

    “Negara Malaysia, Tiongkok, dan Singapura merupakan tiga negara pemasok terbesar impor Kalbar pada September 2024 dengan total kontribusi 56,00 juta AS atau 88,58 persen dari keseluruhan nilai impor Kalbar,” ujar dia pula.
    Baca juga: Perdagangan Kalbar hingga Oktober 2023 surplus 1.254,79 juta dolar AS
    Baca juga: Pemprov Kalbar: FMM perkuat perdagangan Kalbar-Malaysia
     

    Pewarta: Dedi
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPS: Jateng alami inflasi 0,19 persen pada Oktober 2024

    BPS: Jateng alami inflasi 0,19 persen pada Oktober 2024

    Selain itu juga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen yang disebabkan harga emas perhiasanSemarang (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat tingkat inflasi di provinsi tersebut yang mencapai sebesar 0,19 persen (month to month) pada Oktober 2024, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,18.

    Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih, di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa penyumbang utama inflasi Oktober 2024 adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,46 persen, terutama karena kenaikan harga daging ayam ras dan bawang merah.

    “Selain itu juga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen yang disebabkan harga emas perhiasan. Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,38 persen,” katanya.

    Ia menyebutkan bahwa lima komoditas dengan andil inflasi secara bulanan terbesar di Jateng, yaitu daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, bawang merah, dan kopi bubuk.

    Kenaikan harga lima komoditas itu terjadi di sembilan kota IHK, meliputi Cilacap, Purwokerto, Wonosobo, Wonogiri, Rembang, Kudus, Surakarta, Kota Tegal, dan Kota Semarang.

    Untuk komoditas daging ayam ras dengan andil terbesar inflasi terjadi di Purwokerto sebesar 0,09 persen, kenaikan bahan bakar rumah tangga dan bawang merah dengan andil inflasi terbesar di Wonogiri sebesar 0,08 dan 0,09 persen, serta emas perhiasan andil terbesar di Kota Semarang sebesar 0,06 persen.

    “Kopi bubuk berturut-turut selama hampir tiga bulan mengalami kenaikan dari 9 kota IHK, andil terbesar ada di Wonosobo, Kudus, dan Surakarta,” kata Endang.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa tingkat inflasi bulanan Jateng pada Oktober sebesar 0,19 persen atau meningkat dibandingkan September 2024 sebesar 0,05 persen.

    Menurut dia, inflasi Jateng pada Oktober 2024 masih di bawah jangkauan yang ditetapkan, yakni 2,5 persen.

    “Yang menjadi penyebab inflasi Jateng masih dari makanan, minuman, juga sigaret. Mudah-mudahan dampak di lapangan atau terhadap masyarakat tidak terlalu signifikan,” katanya.

    Baca juga: BPS: Jateng alami deflasi 0,07 persen pada Agustus
    Baca juga: BPS: Inflasi Jateng selama Juni 2024 capai 2,22 persen

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jakarta Catat Inflasi 0,03% di Oktober 2024 – Page 3

    Jakarta Catat Inflasi 0,03% di Oktober 2024 – Page 3

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi Oktober 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Maluku.

    “Sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia menglamai inflasi, sedangkan 10 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflais tertinggi terjadi di Maluku yakni 0,65 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara 1,05 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/11/2024).

    Untuk rinciannya, inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65 persen, Nusa Tenggara Timur 0,26 persen, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat sebesar 0,21 persen, Lampung inflasinya 0,20 persen, Jawa Tengah 0,19 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 0,17 persen.

    Selanjutnya, untuk inflasi terendah terjadi diJawa Barat sebesar 0,02 persen, Bali 0,07 persen. Sementara, deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara 1,05 persen, Gorontalo 0,57 persen, Kepulauan Babel 0,18 persen, dan Kalimantan Timur 0,16 persen.

    Adapun BPS melaporkan data inflasi Indonesia pada Oktober sebesar 0,08 persen. Secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 1,71 persen, dan secara tahun kalender (year to date) 0,82 persen.

    Amalia mengatakan, inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024. Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi 0,94 persen dan memberi andil inflasi 0,06 persen.

    BPS mencatat komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang beri andil 0,06 persen. Sementara itu, ada komoditas lain yang memberikan andil inflasi, antara lain daging ayam ras dengan andil inflasi 0,04 persen, bawang merah andil inflasi 0,03 persen, tomat dan nasi dengan lauk dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen.

    Selanjutnya, kopi bubuk, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin dan beras memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

  • Potensi produksi beras Jabar tertinggi di tingkat Nasional

    Potensi produksi beras Jabar tertinggi di tingkat Nasional

    ANTARA – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat menyebutkan Jabar memiliki potensi produksi beras tertinggi di tingkat nasional periode Oktober-Desember 2024 yang mencapai 1,16 juta ton. Pemprov Jabar pun direkomendasikan untuk menjaga program pupuk dan pompanisasi pertanian berjalan lancar agar produksi beras optimal. (Dian Hardiana/Fahrul Marwansyah/Farah Khadija)

  • BPS: Ekspor dan impor Sumut turun pada September 2024 

    BPS: Ekspor dan impor Sumut turun pada September 2024 

    Medan (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan nilai ekspor dan impor di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan pada September 2023 bila dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Nilai ekspor pada September mencapai 996,23 juta AS, turun 4,34 persen dibandingkan dengan keadaan Agustus dengan nilai 1.041,48 dolar AS,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra di Medan, Jumat.

    Asim mengatakan secara year on year bila dibandingkan dengan September 2023, jumlah ekspor Sumut mengalami peningkatan sebesar 13,89 persen.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, sektor industri masih mendominasi yakni 95,16 persen, sementara Agustus sektor industri 93,38 persen.

    kemudian, untuk sektor pertanian memberikan pangsa pasar 4,84 persen, menurun Agustus 6,62 persen.

    “Kiriman ekspor terbesar September 2024 lemak dan minyak hewan nabati mencapai 400,19 juta dolar AS dan berbagai produk kimia 125,67 juta dolar AS,” kata Asim.

    Kemudian pangsa ekspor ke Tiongkok 17,93 persen dengan total 178,65 juta dolar AS, Amerika Serikat 14,44 persen dengan nilai 143,82 juta dolar AS, India dengan nilai 6,20 persen dengan nilai 61,79 juta dolar AS.

    “Pangsa pasar tiga negara dominan ini menyentuh 38,57 persen,” kata Asim.

    Untuk tujuan ke negara ASEAN total ekspor mencapai 128,51 juta dolar AS dengan pangsa pasar 12,90 persen. Sementara di Asia di luar ASEAN total pasar 346,52 juta dolar AS atau 34,78 persen.

    Untuk nilai impor sebesar 456,10 juta dolar AS atau turun 8,94 persen dibandingkan Agustus 2024. Peran bahan baku penolong mencapai 77,67 persen dari total impor September ini.

    Untuk negara asal impor yakni Tiongkok dengan nilai 121,50 juta dolar AS, Singapura 68,88 juta, Malaysia 59,92 juta dolar AS. Impor dari ASEAN 168,68 juta dolar AS, Asia di luar ASEAN 171,89 juta dolar AS.

    Sementara neraca perdagangan September surplus perdagangan dari kegiatan ekspor dan impor Sumatera Utara bernilai 540,13 juta dolar AS, turun tipis 0,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Neraca perdagangan Sumut menurut negara yakni Amerika Serikat 105 juta dolar AS, Rusia 60 juta dolar AS dan Tiongkok 57 dolar AS.

     

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait masih terkontraksinya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia  pada Oktober 2024 di level 49,2. 

    Airlangga menyebutkan sektor manufaktur masih bertengger di bawah angka 50—yang menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas—akibat kondisi daya beli masyarakat yang mempengaruhi permintaan. 

    “Kami melihat dari segi domestik itu terjadi pelemahan konsumen,” ujarnya kepada media massa di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

    Pasalnya, permintaan yang turun dari masyarakat membuat stok barang meningkat dan produksi barang baru menjadi turun. 

    Dirinya berharap kondisi daya beli masyarakat ini dapat segera pulih sehingga permintaan naik dan pabrik ataupun industri dapat terus melakukan produksi. 

    Airlangga menuturkan pemerintah terus mencapi potensi baik dari pasar domestik maupun pasar ekspor agar barang-barang tersebut dapat terserap. 

    “Kalau konsumsinya recover kita juga berharap industrinya juga bisa akan terdorong,” tuturnya. 

    Pernyataan Airlangga tersebut sejalan dengan informasi S&P Global terbaru bahwa operasional manufaktur Indonesia masih mengalami penurunan dari sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan. 

    Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan hal tersebut dikarenakan aktivitas pasar yang belum bergairah karena ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak.

    Kondisi pasar yang lesu membuat penumpukan pekerjaan baru turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat. 

    Sementara dari data inflasi yang kerap dikaitkan dengan daya beli masyarakat, mulai mencatatkan terjadi inflasi setelah liam bulan mengalami deflasi bulanan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya inflasi sebesar 1,71% secara tahunan atau year on year (YoY) dan sebesar 0,08% secara bulanan atau month to month (MtM). 

    Di mana secara bulanan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,06%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

    Sementara penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara tahunan adalah kelompok kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,67%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, minyak goreng, dan bawang merah.

  • BPS: Sebanyak 25.149 wisman berkunjung ke Sumut pada September 2024

    BPS: Sebanyak 25.149 wisman berkunjung ke Sumut pada September 2024

    Kunjungan wisman pada September ini juga meningkat cukup tajam secara year on year, yakni 58,53 persen bila dibandingkan September 2023.Medan (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan sebanyak 25.149 wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi wilayah ini pada September 2024, yang didominasi berasal dari Malaysia.

    “Secara month to month mengalami peningkatan 12,97 persen dibandingkan dengan wisman yang datang pada Agustus 2024 sebanyak 22.261 kunjungan,” ujar Kepala BPS Provinsi Sumut Asim Saputra, di Medan, Jumat.

    Lebih lanjut, kunjungan wisman pada September ini juga meningkat cukup tajam secara year on year, yakni 58,53 persen bila dibandingkan September 2023.

    Menurut kebangsaan pada September, turis asing ke Sumut didominasi dari Malaysia sebesar 48,15 persen, disusul Singapura 3,86 persen, Belanda 3,26 persen, Jerman 2,80 persen, Tiongkok 2,51 persen, dan negara lainnya.

    Untuk wisman asal Malaysia sebanyak 13.600 orang, Singapura 972 orang, Belanda 820 orang, Jerman 705 orang, Tiongkok 632 orang, dan lainnya.

    Secara keseluruhan, sepanjang Januari sampai September 2024, BPS menyebut 189.399 wisman yang datang ke Sumut, lebih tinggi dari periode serupa tahun sebelumnya yakni 149.136 orang.

    Sementara itu, wisman yang masuk dari Bandar Udara Kualanamu 24.956 orang, dan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai 193 orang.

    Dengan rata-rata menginap turis asing tersebut pada September ini mencapai mencapai 1,34 hari, mengalami penurunan sebesar 0,04 poin bila dibanding September 2023 yang sebesar 1,38 hari.

    Adapun Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut menargetkan kedatangan 200 ribu wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayahnya pada tahun 2024.

    Sebelumnya, sepanjang tahun 2023, dengan target jumlah yang sama, tercatat ada 197.015 turis asing datang ke Sumut.
    Baca juga: BPS: 14.830 wisman kunjungi Sumut pada Juni 2024
    Baca juga: BPS sebut 22.261 turis asing berkunjung ke Sumut pada Agustus 2024

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024