Kementrian Lembaga: BPS

  • Bapanas dorong penggunaan bibit padi unggul untuk swasembada pangan

    Bapanas dorong penggunaan bibit padi unggul untuk swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong penggunaan bibit padi unggul guna meningkatkan produktivitas dalam mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.

    “Melalui optimalisasi penggunaan benih padi unggul dapat turut melejitkan produktivitas beras nasional,” kata Arief dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.

    Arief menyatakan bahwa optimalisasi penggunaan benih padi unggul dapat mempercepat peningkatan hasil panen beras nasional dan mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

    Dia mengaku bahwa dirinya telah mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifili Hasan (Zulhas) telah meninjau lahan yang dikelola PT Sang Hyang Seri (SHS) dan ID FOOD di Subang, Jawa Barat, sebagai pusat produksi benih padi unggul.

    Arief menekankan pentingnya pengembangan pusat pembenihan padi berkualitas yang mampu meningkatkan produktivitas dan mendukung target swasembada pangan nasional yang lebih cepat.

    “Dengan benih padi terbaik yang ditanam oleh petani, maka dapat menentukan skala produktivitas saat panen nantinya. Target swasembada pangan pun (akan) semakin cepat tercapai,” ujarnya.

    Pusat benih SHS di Subang saat ini memiliki lahan seluas 3.200 hektar, yang diharapkan mampu menjadi fondasi penting dalam meningkatkan produksi beras dalam negeri.

    Dengan benih padi unggul yang dikelola secara baik oleh petani di lahan itu, Arief yakin bahwa produktivitas panen dapat mencapai 7 hingga 8 ton per hektar.

    Peningkatan produktivitas ini diperkirakan mampu mengangkat produksi nasional hingga 20 persen, sehingga potensi impor beras dapat ditekan secara signifikan.

    “Jika semakin banyak petani menanam dengan benih dari sini, dapat bantu melejitkan produksi nasional sampai 20 persen. Impor pun bisa kita hindari,” jelasnya.

    Arief memastikan pemerintah juga turut mengupayakan penyerapan hasil panen oleh Bulog untuk menjaga stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) secara berkelanjutan.

    Dia menyebutkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produktivitas padi nasional pada 2023 mencapai 52,85 kuintal per hektare, meningkat dari 51,28 kuintal per hektare pada 2020.

    Peningkatan produktivitas ini memerlukan adanya standby buyer, seperti Bulog, untuk memastikan penyerapan hasil produksi dan menjaga kestabilan harga di pasaran.

    “Tentunya dengan adanya eskalasi produksi yang progresif tersebut, harus ada standby buyer untuk membantu penyerapannya,” ucap Arief.

    Arief juga memastikan komitmen pemerintah dalam menjaga stok CPP yang akan dipergunakan untuk program-program intervensi pemerintah, termasuk menopang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di awal tahun 2025.

    Ia menambahkan, penyerapan beras oleh Bulog untuk stok CPP dilaporkan berjalan dengan baik, menunjukkan progres positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Bantuan pangan beras tahap ketiga tahun 2024 masih berlangsung dan diperkirakan akan dilanjutkan hingga Desember, sebagai bagian dari upaya kontinuitas pemerintah membantu keluarga kurang mampu lewat program bantuan pangan beras 10 kg.

    Bantuan tersebut menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

    Arief juga menyebutkan bahwa realisasi pengadaan beras dalam negeri yang dilaksanakan Bulog sampai minggu keempat Oktober, telah mencapai 1,084 juta ton. Perolehan ini meningkat hingga 34,15 persen jika dibandingkan pada periode yang sama dalam dua tahun terakhir.

    “Pada Januari-Oktober 2022 kala itu tercatat 808 ribu ton. Sementara Januari-Oktober 2023 di 895 ribu ton, sehingga telah terjadi peningkatan sebesar 21,03 persen,” kata Arief.

    Baca juga: Menko Zulkifli: Bibit padi unggul mampu tingkatkan produksi beras

    Baca juga: Padi peranakan Jepang hasil radiasi nuklir dikembangkan di Sulsel

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPK Bongkar Penyebab Kementan & Bapanas Sulit Wujudkan Ketahanan Pangan RI

    BPK Bongkar Penyebab Kementan & Bapanas Sulit Wujudkan Ketahanan Pangan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap adanya sederet permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam mewujudkan ketahanan pangan.

    Berdasarkan laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I/2024, hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan masih terdapat permasalahan signifikan yang mengakibatkan terhambatnya Kementan dan Bapanas untuk memenuhi ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan tahun 2021 sampai dengan semester I/2023.

    Mengacu hasil pemeriksaan kinerja atas pemenuhan ketersediaan dan keterjangkauan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan mengungkap adanya 12 temuan yang memuat 15 permasalahan ketidakefektifan. Selain itu, BPK juga menemukan adanya satu permasalahan pemborosan.

    Adapun, sederet permasalahan yang dimaksud, antara lain pertama, perhitungan produksi dan kebutuhan komoditas pangan strategis yang dinilai belum sepenuhnya valid dan mutakhir.

    Permasalahan ini terlihat pada penyusunan prognosa neraca pangan strategis yang disusun oleh Bapanas yang dinilai belum sepenuhnya didasarkan pada data produksi dan kebutuhan yang valid dan mutakhir, serta belum sepenuhnya tersinkronisasi dengan Sistem Nasional Neraca Komoditas (SNANK).

    “Akibatnya, proyeksi Neraca Pangan Bapanas dan Neraca Komoditas untuk komoditas padi, jagung, kedelai, bawang, cabai, gula, daging lembu, daging unggas, dan telur unggas pada SNANK tidak bisa dijadikan alat ukur dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan nasional, termasuk kebijakan impor,” ungkap laporan BPK, seperti dikutip pada Sabtu (2/11/2024).

    Untuk itu, BPK telah merekomendasikan kepada kepala Bapanas agar berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG), Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan instansi lain yang terkait dengan data statistik pangan untuk pengintegrasian data yang berbasis digital dan mutakhir dari data kebutuhan, persediaan, produksi, dan distribusi serta impor pangan.

    Permasalahan kedua yang ditemukan BPK adalah sarana produksi pertanian berupa benih, bibit, pupuk, dan pakan yang belum mencukupi untuk memproduksi pangan strategis sesuai kebutuhan nasional.

    “Permasalahan tersebut di antaranya Kementan belum menganalisis kebutuhan minimal benih, bibit, pupuk, dan pakan untuk memproduksi pangan strategis,” ungkapnya.

    Selain itu, Kementan juga dinilai belum optimal memenuhi ketersediaan benih bersertifikat dan benih/bibit ternak berkualitas untuk mencukupi kebutuhan nasional. Imbasnya, Kementan belum dapat mencapai pemenuhan produksi jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, daging lembu, dan tebu untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

    BPK pun telah merekomendasikan kepada menteri pertanian untuk mengoptimalkan analisis kebutuhan minimal atas benih bersertifikat dan pupuk. Ini dilakukan untuk dapat memproduksi komoditas pangan strategis sesuai kebutuhan nasional, serta melakukan upaya menjamin ketersediaan benih bersertifikat dan pupuk non subsidi.

    Di samping itu, BPK juga menemukan permasalahan terkait tata cara pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dan harga acuan pembelian beras luar negeri belum diatur secara jelas.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan regulasi yang mengatur tata cara pengadaan cadangan pangan pemerintah (CPP), khususnya pengadaan CBP, baik yang diserap dari dalam negeri maupun pembelian dari luar negeri, belum disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Bapanas.

    Pasalnya, BPK menyebut bahwa selama ini tata cara pengadaan CBP dilaksanakan oleh Perum Bulog. Selain itu, Bapanas juga belum menetapkan kriteria harga pembelian pemerintah atau harga acuan pembelian yang dapat dijadikan patokan bagi Perum Bulog dalam pembelian beras dari luar negeri.

    “Akibatnya, pengendalian atas pengadaan CPP, khususnya pengadaan beras dari luar negeri lemah,” imbuhnya.

  • Wamentan Sudaryono dinobatkan menjadi “Bapak Pembina Petani Milenial”

    Wamentan Sudaryono dinobatkan menjadi “Bapak Pembina Petani Milenial”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dinobatkan sebagai “Bapak Pembina Petani Milenial” karena terus mendukung generasi muda terjun ke sektor pertanian dalam meningkatkan produktivitas pangan nasional.

    Penobatan itu dilakukan dalam Konsolidasi Nasional Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) yang diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

    Acara tersebut dihadiri ratusan petani muda dan organisasi kepemudaan lain, yang datang untuk membangun sektor pertanian nasional.

    Wamentan menyatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi dorongan semangat bagi dirinya untuk semakin berkomitmen mendukung generasi muda dalam dunia pertanian.

    “Penobatan ini menjadi pemicu semangat kami dalam meningkatkan regenerasi petani muda,” kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Menurut Sudaryono, regenerasi petani muda sangat penting, mengingat komposisi petani di Indonesia saat ini masih didominasi oleh kalangan yang lebih tua.

    Dia menyebutkan, bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa 38,02 persen petani di Indonesia adalah generasi yang telah berusia 41 hingga 56 tahun.

    Sementara itu, hanya 21,93 persen petani yang termasuk kategori petani muda, atau sekitar 6,2 juta orang dari total populasi petani.

    “BPS pada tahun 2023 mencatat sebanyak 38,02 persen petani di Indonesia adalah generasi baby boomers berusia 41-56 tahun, untuk petani muda, hanya 21,93 persen atau sekitar 6,2 juta orang,” terangnya.

    Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menilai bahwa generasi petani milenial memiliki peran besar dalam menjamin keberlanjutan sektor pertanian nasional.

    Ia berharap generasi petani muda mampu mengatasi tantangan sektor pertanian modern dengan inovasi dan kreativitas, agar produksi nasional terus meningkat.

    Sebagai anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah, Sudaryono merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menginspirasi petani muda di seluruh Indonesia.

    Ia mengatakan akan berupaya menjadi sosok yang selalu hadir sebagai solusi bagi berbagai kekhawatiran dan tantangan yang dihadapi petani milenial.

    Dengan dukungan ini, Sudaryono berharap lebih banyak anak muda tertarik bergabung ke sektor pertanian untuk memastikan ketahanan pangan nasional di masa depan.

    “Saya menyambut dengan baik kegiatan ini. Sebagai bapak, kakak, atau abang asuh petani milenial, tentu saya ingin selalu berusaha menjadi solusi dari segala kekhawatiran dan tantangan para petani milenial,” kata Sudaryono.

    Baca juga: Mentan target swasembada pangan dalam tiga tahun lewat petani muda
    Baca juga: Regenerasi petani untuk pertanian berkelanjutan
    Baca juga: Kementan dampingi petani millenial kembangkan pertanian modern
     

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dituntut Buruh, Jadi Berapa UMP Jakarta kalau Naik 10% Tahun Depan?

    Dituntut Buruh, Jadi Berapa UMP Jakarta kalau Naik 10% Tahun Depan?

    Jakarta

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) Said Iqbal menuntut kenaikan upah minimum tahun 2025 hingga 10%. Pihaknya menegaskan tidak segan mogok kerja, bila usulan kenaikan upah tidak dituruti. Said menyatakan kenaikan upah 1,58% di tahun 2024 itu hanya untuk mengejar angka inflasi.

    Sesuai catatan detikcom, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan perlu melihat perkembangannya terlebih dahulu sebelum menetapkan upah minimum. Sebab penetapan upah minimum harus mengacu peraturan yang ada.

    Pemerintah juga masih menunggu data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Pengumuman Upah Minimum Provinsi (UMP) wajib disampaikan para gubernur paling lambat 21 November 2024.

    Jadi berapa UMP Jakarta tahun depan jika naik 10% seperti tuntutan buruh?

    Sebagai informasi, di 2024 ini UMP Jakarta berada di angka Rp 5.067.381. Maka, dengan hitungan kasar jika ditambahkan 10%, UMP Jakarta tahun depan akan menjadi sebesar Rp 5.574.119, atau naik Rp 506.738.

    Namun perlu dicatat bahwa angka tersebut merupakan hitungan kasar. Dalam menetapkan upah minimum, pemerintah biasanya menggunakan formula khusus, seperti tahun 2023 misalnya.

    Formula yang digunakan biasanya dengan mempertimbangkan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi. Semua komponen itu dihitung dan kemudian ditetapkan oleh kepala daerah di setiap wilayah.

    “UMP ini kan kita masih punya waktu, artinya 21 November untuk provinsi jelas kita akan mengeluarkan surat edaran, kami sebelum itu tentu tanggal kita akan menghitung dulu ya sesuai dengan data BPS tanggal 6 (November) masuk, dari situ kita akan melakukan simulasi perhitungan ya inflasi berapa, pertumbuhan ekonomi berapa,” beber Yassierli.

    (fdl/fdl)

  • RI Akhiri Deflasi 5 Bulan Beruntun, Pengusaha: Masa Transisi Dongkrak Daya Beli

    RI Akhiri Deflasi 5 Bulan Beruntun, Pengusaha: Masa Transisi Dongkrak Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai berakhirnya tren deflasi yang dialami Indonesia selama lima bulan berturut-turut sejalan dengan rampungnya masa transisi pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden ke-8 Prabowo Subianto.

    Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengakhiri tren deflasi selama lima bulan berturut-turut pada Oktober 2024. Adapun, inflasi bulanan Indonesia adalah 0,08% secara month-to-month (mtm).

    Ketua Umum Kadin Indonesia 2024–2029 Anindya Novyan Bakrie pun mengaku tidak terlalu kaget dengan berakhirnya tren deflasi lima beruntun ini. Menurutnya, selama deflasi terjadi lantaran adanya dua teori.

    Pertama, kata Anin, penurunan daya beli yang menyebabkan masyarakat pergerakan inflasi utama. Kedua, lanjut dia, masyarakat masih menunggu masa transisi pemerintahan baru Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka.

    “Selama beberapa bulan orang banyak wait and see. Tetapi setelah sudah ada kejelasan, orang lebih berani lagi berinvestasi dan menghasilkan daya beli yang naik, dan ini justru yang membuat inflasi mulai terlihat,” kata Anin saat ditemui seusai acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam.

    Namun, menurut Anin, selama pemerintah bisa mengendalikan inflasi, maka akan terjadi uang beredar di tengah masyarakat. Ini artinya, akan memicu gairah masyarakat untuk meningkatkan daya beli, selain menanamkan investasinya.

    Dengan begitu, Anin menyebut, program kerja yang diusung Presiden Prabowo bisa membuka peluang bagi masyarakat.

    “Dan ini juga mungkin boleh orang berantisipasi dengan program-program Pak Prabowo, yang intinya memberikan kesempatan masyarakat untuk dapat berkontribusi atau menjadi bagian dari perputaran ekonomi,” tuturnya.

    Sebelumnya, BPS mengungkap bahwa tren deflasi selama lima beruntun telah berakhir pada Oktober 2024. Bahkan, inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada Oktober 2023, inflasi Indonesia berada di level 2,56% dan melandai ke level 1,71% pada periode yang sama 2024.

    Sementara itu, penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara bulanan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,06%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

    Secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi lima kali pada 2022 serta deflasi tiga kali pada 2023. Sejak September 2023, komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024.

    Kemudian, secara tahunan, penyumbang utama inflasi Oktober 2024 berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,67%.

    Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, minyak goreng, dan bawang merah.

  • Ekspor di Kalsel capai 1,05 miliar dolar AS pada September 2024

    Ekspor di Kalsel capai 1,05 miliar dolar AS pada September 2024

    Tumbuh sebesar 10,61 persen dibanding nilai ekspor pada Agustus 2024 yang sebesar 946,33 juta dolar ASBanjarmasin (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan mencatat nilai ekspor di provinsi tersebut mencapai 1,05 miliar dolar AS pada September 2024.

    “Tumbuh sebesar 10,61 persen dibanding nilai ekspor pada Agustus 2024 yang sebesar 946,33 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Provinsi Kalsel Martin Wibisono dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu.

    Martin juga mengatakan nilai ekspor di Provinsi Banua pada periode September 2024 tersebut meningkat dibandingkan September 2023 yang mencapai 852,69 juta dolar AS atau sebesar 22,76 persen.

    Berdasarkan Harmonized System (HS) dua digit, Martin mengungkapkan nilai ekspor terbesar di Kalsel selama September 2024 disumbangkan kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai 913,69 juta dolar AS yang mengalami kenaikan sebesar 9,49 persen dibandingkan Agustus 2024 mencapai 834,46 juta dolar AS.

    Kemudian, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang sebesar 93,07 juta dolar AS atau naik 24,02 persen dibandingkan Agustus 2024 yang mencapai 75,04 juta dolar AS dan kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) senilai 15,97 juta dolar AS.

    Martin menjelaskan kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar sebesar 87,29 persen berdasarkan kontribusi terhadap total ekspor pada September 2024, disusul kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sekitar 8,89 persen, serta kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) mencapai 1,53 persen.

    Sementara itu, nilai impor di Kalsel mencapai 102,83 juta dolar AS pada September 2024 atau menurun sebesar 29,40 persen dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 145,65 juta dolar AS dan menurun dibandingkan September 2023 mencapai 151,56 juta dolar AS atau 32,15 persen.

    Martin pun mengungkapkan lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi masuk ke Kalsel mencakup kelompok bahan bakar mineral (HS 27), kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), kelompok barang dari besi dan baja (HS 73), dan bahan kimia organik (HS 29).

    Nilai impor kelima kelompok barang tersebut meliputi HS 27 sebesar 85,29 juta dolar AS, HS 84 (6,28 juta dolar AS), HS 85 (3,18 juta dolar AS), HS 73 (2,42 juta dolar AS), dan HS 29 (1,86 juta dolar AS).

    Berdasarkan kontribusi total impor selama September 2024 meliputi HS 27 sebesar 82,94 persen, HS 84 (6,10 persen), HS 85 (3,09 persen), HS 73 (2,35 persen), dan HS 29 (1,81 persen).

    Martin menambahkan nilai total kelima komoditas terbesar, yaitu 99,03 juta dolar AS dengan kontribusi sebesar 96,30 persen dari total impor di Kalsel pada September 2024 atau turun sebesar 27,33 persen dibandingkan Agustus yang mencapai 136,28 juta dolar AS.

    Baca juga: Nilai ekspor di Kalsel tembus 946,33 juta dolar AS pada Agustus 2024
    Baca juga: Barantin perkuat sinergi lintas sektor akselerasi ekspor pangan Kalsel

    Pewarta: Taufik Ridwan
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Tiket Pesawat Mahal, Miliaran Dolar Devisa RI dari Pariwisata Terancam Hilang

    Harga Tiket Pesawat Mahal, Miliaran Dolar Devisa RI dari Pariwisata Terancam Hilang

    Bisnis.com, JAKARTA – Mahalnya tiket pesawat menjadi salah satu tantangan sektor pariwisata Tanah Air  dalam 10 tahun terakhir. Hal ini berpotensi menyebabkan Indonesia kehilangan miliaran dolar devisa dari pariwisata.

    Pakar Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menyampaikan, mahalnya tiket pesawat berdampak langsung terhadap jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).

    “Kenaikan harga tiket pesawat, terutama pada rute internasional dan destinasi wisata domestik yang dekat maupun jauh, hal ini semakin menyulitkan Indonesia dalam menarik wisatawan,” kata Taufan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (2/11/2024).

    Menurut simulasi yang dilakukan Taufan, potensi kehilangan devisa dari wisman diperkirakan mencapai US$1,8 miliar atau sekitar Rp28,3 triliun. Taufan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total wisman yang datang berkunjung ke Indonesia mencapai 15 juta kunjungan pada 2019.

    Setiap wisman rata-rata menghabiskan sekitar US$1.200 per kunjungan di Indonesia, yang mencakup akomodasi, makanan, belanja, dan transportasi lokal. Artinya, total devisa yang diraup mencapai sekitar US$18 miliar per tahun.

    Namun, tingginya harga tiket pesawat menyebabkan penurunan minat wisatawan untuk mengunjungi Indonesia. Jika penurunan wisman akibat kenaikan harga tiket diasumsikan sebesar 10%, dia menyebut bahwa Indonesia berpotensi kehilangan sekitar 1,5 juta wisman.

    Dengan demikian, jika dikalikan dengan rata-rata pengeluaran wisman sebesar US$1.200 per kunjungan, Indonesia berpotensi kehilangan devisa sebesar US$1,8 miliar per tahun atau sekitar Rp28,3 triliun.

    Selain wisman, mahalnya harga tiket pesawat juga berdampak terhadap wisnus. Masih merujuk data BPS, Taufan menuturkan bahwa rata-rata pengeluaran wisnus di destinasi wisata mencapai Rp2 juta per perjalanan.

    “Jika mahalnya tiket pesawat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan domestik sebesar 5%, potensi kerugian pada ekonomi domestik juga cukup signifikan,” ungkapnya.

    Dalam simulasi yang dilakukan Taufan, jika jumlah penurunan wisatawan domestik 5% dari sekitar 100 juta perjalanan, Indonesia bakal kehilangan sekitar 5 juta perjalanan.

    Dengan demikian, jika dikalikan dengan rata-rata pengeluaran wisnus yang mencapai Rp2 juta per perjalanan, Indonesia berpotensi kehilangan kontribusi ekonomi sebesar Rp10 triliun per tahun. 

  • Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga konsumen atau IHK pada Oktober 2024 tercatat terjadi inflasi bulanan sebesar 0,08% dan mengalami inflasi tahunan sebesar 1,71%. Utamanya terdorong oleh inflasi oleh komoditas emas perhiasan dan lauk pauk. 

    Dari tiga komponen, inti tercatat mengalami inflasi bulanan yang lebih tinggi pada Oktober 2024 sebesar 0,22%, dari pada September yang sebesar 0,16% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,14% month to month (MtM).

    Sementara komponen harga diatur pemerintah dan harga bergejolak masih mencatatkan deflasi yang cukup dalam, masing-masing 0,25% dan 0,11%. 

    Ekonom Center of Reform on Economics alias Core Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan meski masih terlalu dini menyimpulkan pemulihan daya beli masyarakat dari berbaliknya deflasi lima bulan beruntun, tetapi beberapa indikator menunjukkan adanya pemulihan tersebut. 

    “Beberapa indikasi menunjukkan inflasi yang terjadi di bulan lalu [Oktober] disebabkan salah satunya karena peningkatan permintaan,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (1/11/2024). 

    Indikasi tersebut terlihat dari indikator inflasi komponen inti Oktober yang secara bulanan maupun tahunan relatif lebih tinggi dari posisi September. Secara tahunan atau year on year (YoY), tingkat inflasi inti naik dari 2,09% pada September menjadi 2,21% pada Oktober.

    Yusuf menekankan bahwa inflasi inti yang menjadi indikator terkait permintaan barang dan jasa di masyarakat. Artinya, ketika inflasi inti mengalami peningkatan, sangat mungkin mengindikasikan bahwa permintaan terhadap komoditas dari komponen inti mengalami kenaikan pada Oktober dibandingkan September. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nasi dengan lauk menjadi salah satu komoditas yang memiliki bobot terbesar dalam komponen inti. 

    Komoditas tersebut mengalami inflasi bulanan dan tahunan masing-masing 0,67% dan 2,54% dan memberikan andil masing-masing 0,02% dan 0,06%. 

    Sementara itu, komoditas emas perhiasan yang tidak menjadi lima teratas dengan bobot terbesar dalam komponen inti, mengalami kenaikan harga di pasar global yang signifikan sepanjang tahun ini. 

    “Ini langsung pasti ditransmisikan dari perkembangan harga emas global ke harga emas di pasar domestik. Para pedagang pasti mengacu kepada harga emas internasional. Jadi itu tidak ada lag, langsung secara instan,” jelasnya Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024). 

    Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Reny Eka Putri mengamini pergerakan harga emas dunia sepanjang tahun ini sudah naik sebesar 12%. 

    Naiknya harga emas dipengaruhi situasi global di mana tensi geopolitik kembali memanas, sehingga membuat pelaku pasar/investor mencari instrumen investasi yang dinilai aman (safe haven) di saat ketidakpastian meningkat. 

    Dua aset utama yang biasanya menjadi pilihan pasar adalah mata uang dolar AS dan komoditas emas. Meningkatnya permintaan terhadap komoditas emas membuat harganya berlanjut dalam tren peningkatan pada tahun ini.

    Meski demikian, Eka melihat umumnya komoditas ini dikonsumsi oleh kalangan menengah atas yang memiliki kelebihan pendapatan. 

    “Emas perhiasan bukan kebutuhan pokok. Kalau masyarakat kelas bawah, akan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok [pangan],” ujarnya. 

    Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap indeks daya beli masyarakat tersebut akan semakin membaik meski saat ini inflasi yang tercatat masih tipis. 

    “[Daya beli] Sudah mulai membaik, ya kita terus dorong saja,” ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

  • Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia merekam di tengah kondisi ekonomi global dan domestik saat ini terjadi aliran modal asing keluar dari para investor nonresiden alias asing sebanyak Rp4,86 triliun pada pekan terakhir Oktober 2024. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebutkan pada periode 28–31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto paling banyak di pasar Surat Berharga Negara (SBN).  

    “Berdasarkan data transaksi 28 – 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,86 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp3,95 triliun di pasar SBN,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (2/11/2024). 

    Aliran keluar modal asing tersebut terkoreksi oleh adanya beli neto senilai Rp1,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Berdasarkan data sepanjang tahun ini hingga 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sejumlah Rp39,91 triliun di pasar saham, Rp43,51 triliun di pasar SBN, dan Rp200 triliun di SRBI.

    Sementara sepanjang semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto senilai Rp39,57 triliun di pasar saham, Rp77,47 triliun di pasar SBN, dan Rp69,65 triliun di SRBI.

    Adapun, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 31 Oktober 2024 sebesar 68,69 bps, naik dibandingkan 25 Oktober 2024 sebesar 67,80 bps.

    Pada periode yang sama, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan pada pekan ini dari 6,8% pada Kamis (31/10) menjadi 6,73% pada Jumat (1/11). 

    Sementara nilai tukar rupiah pada akhir Kamis (31/10) ditutup pada level (bid) Rp15.690 per dolar AS dan dibuka pada Jumat pagi (1/11) pada level (bid) Rp15.685 per dolar AS.

    Pada penutupan pasar di akhir Jumat, Bisnis mencatat rupiah ditutup pada level Rp15.732 per dolar AS. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, terpantau aliran modal asing ramai ramai keluar sepanjang Oktober 2024. Dari lima pekan, hanya satu pekan terjadi aliran modal masuk, yakni pada pekan pertama senilai Rp570 miliar. 

    Denny menuturkan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. 

  • Di Depan 75 Dubes, Menko Airlangga Pamer Bisa Kendalikan Inflasi

    Di Depan 75 Dubes, Menko Airlangga Pamer Bisa Kendalikan Inflasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan capaian tingkat inflasi Indonesia yang bisa dijaga di level 1,71%. Menurutnya, pencapaian ini tak banyak negara G20, seperti Amerika Serikat (AS), bisa menekan inflasi di level rendah seperti Indonesia.

    Hal itu diungkapkan Airlangga di acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam. Adapun, acara ini dihadiri 75 duta besar atau 90 perwakilan luar negeri.

    “Saya ingin menggarisbawahi bahwa Indonesia telah berhasil tumbuh sebesar 5% dan inflasi kami adalah 1,71%. Jadi saya pikir tidak banyak negara, bahkan di G20, yang dapat mengelola pertumbuhan serta inflasi,” kata Airlangga.

    Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengakhiri tren deflasi selama lima bulan berturut-turut pada Oktober 2024. Adapun, inflasi bulanan Indonesia adalah 0,08% secara month-to-month (mtm).

    Di sisi lain, inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Oktober 2023, inflasi Indonesia berada di level 2,56% dan melandai ke level 1,71% pada periode yang sama tahun ini.

    Kendati demikian, Airlangga mengaku bahwa ke depan akan terjadi sedikit gejolak karena fragmentasi perdagangan global dan konflik Timur Tengah dan di Indo Pasifik yang masih memanas.

    Apalagi, International Monetary Fund (IMF) melaporkan bahwa biaya output global dari fragmentasi perdagangan berkisar antara 0,2%—7% dari produk domestik bruto (PDB).

    Namun, menurut Airlangga, Indonesia sebagai kekuatan menengah dan pemain global yang sedang berkembang secara aktif memimpin inisiatif untuk memanfaatkan aset geopolitik dan geoekonomi.

    “Dan pemerintahan Presiden Prabowo membuka jalan menuju keadilan ekonomi dan sosial dengan menyeimbangkan kerja sama dan memperkuat doktrin kebijakan bebas dan aktif yang tidak selaras,” tuturnya.