Kementrian Lembaga: BPS

  • Ekspor Oktober 2024 Naik 10,69%, Indonesia Raup US,41 Miliar dari Mitra Dagang

    Ekspor Oktober 2024 Naik 10,69%, Indonesia Raup US$24,41 Miliar dari Mitra Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$24,41 miliar. 

    Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyampaikan kinerja ekspor pada Oktober tersebut tumbuh 10,69% secara bulanan (month-to-month/MtM).

    “Pada Oktober 2024, nilai ekspor mencapai US$24,41 miliar atau naik 10,69% dari September 2024. ekspor migas tercatat senilai US$1,35 miliar atau naik 16,88%,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (15/112024). 

    Amalia menjelaskan nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 10,45% MtM dengan nilai US$23,07 miliar yang didorong peningkatan komoditas Lemak dan Minyak Hewani/Nabati (HS 15) yang naik 52,67%. 

    Kemudian komoditas bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,5% MtM dan komoditas alas kaki (HS 64) naik 25,87%. 

    Adapun kenaikan nilai ekspor migas didorong peningkatan nilai ekspor gas yang andilnya sebesar 0,68%

    Sementara secara tahunan atau year-on-year/YoY, nilai ekspor Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 10,25%.

    “Kenaikan ini karena adanya peningkatan ekspor nonmigas terutama pada komoditas HS15, HS85 (mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya), HS18(kakao dan produk olahannya),” ungkap Amalia.

  • Neraca Dagang Oktober 2024 Diramal Tetap Surplus, Imbas Impor Melemah

    Neraca Dagang Oktober 2024 Diramal Tetap Surplus, Imbas Impor Melemah

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memperkirakan neraca perdagangan barang Indonesia Oktober 2024 masih akan mencatatkan surplus senilai US$2,74 miliar atau lebih rendah dari September US$3,26 miliar. Bukan karena ekspor yang melaju, tetapi akibat impor yang mengalami pelemahan.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menyampaikan meski demikian, ekspor dan impor diperkirakan akan mencatat pertumbuhan tahunan (year on year/YoY). 

    ⁠Sejalan dengan perlambatan global, pertumbuhan impor tahunan Indonesia diperkirakan melambat dari 8,55% YoY pada September 2024 menjadi 7,26% pada Oktober 2024. 

    “Proyeksi pertumbuhan impor masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor, yang mengindikasikan permintaan domestik yang relatif lebih kuat dibandingkan dengan permintaan eksternal,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Jumat (15/11/2024). 

    Josua menyampaikan berdasarkan data ekspor impor China, Negeri Tirai Bambu tersebut melaporkan bahwa pertumbuhan ekspor tahunannya ke Indonesia meningkat tajam menjadi 28,14% YoY pada Oktober, naik dari 12,52% YoY dari bulan sebelumnya. Tercatat komoditas yang masuk dari China 90% merupakan bahan baku dan barang modal. 

    Sementara itu, Josua memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia melambat menjadi 2,80% YoY pada Oktober 2024 atau turun dari 6,44% dari bulan sebelumnya. Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan global, terutama dari China, dan berlanjutnya normalisasi harga komoditas.

    Negara yang menjadi pasar ekspor utama Indonesia itu, telah menunjukkan tanda-tanda tren pertumbuhan yang cenderung ‘slower-for-longer’. Impor China dari Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,50% YoY pada Oktober 2024, penurunan tajam dari pertumbuhan 7,88% yang tercatat pada September 2024.

    Dengan demikian, Josua mempertahankan prospek defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) untuk full year 2024 dengan pelebaran secara moderat, dari 0,16% PDB pada 2023 menjadi 0,78% PDB.

    Sebelumnya, konsensus yang Bloomberg himpun dari 18 ekonom, memperkirakan surplus neraca perdagangan yang berlanjut tersebut dengan nilai tengah (median) US$3,09 miliar. Tetap lebih rendah dari realisasi September.

    Estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom dari JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dengan nominal US$3,6 miliar dan estimasi terendah oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual di angka US$2,16 miliar. 

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi ekspor, impor, dan neraca perdagangan Oktober 2024 pada Jumat (15/11/2024) pukul 09.00 WIB. 

  • Video Tanggapan Veronica Tan soal Meningkatnya Tren Childfree

    Video Tanggapan Veronica Tan soal Meningkatnya Tren Childfree

    Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, turut menanggapi soal meningkatnya tren childfree. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan periode 2023 terkait childfree dan ditemukan 71 ribu perempuan enggan memiliki anak.

  • Ombudsman Beri Penghargaan Layanan Publik ke Kementerian-Pemda, Ini Peraihnya

    Ombudsman Beri Penghargaan Layanan Publik ke Kementerian-Pemda, Ini Peraihnya

    Jakarta

    Ombudsman RI merilis hasil Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024 terhadap kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah. Ombudsman mengatakan ada peningkatan jumlah penyelenggara layanan yang masuk Zona Hijau atau memperoleh Opini Kualitas Tertinggi dan Tinggi di 2024 dibandingkan dengan 2023.

    “Hasil penilaian kepatuhan tahun 2024 secara nasional menunjukkan tren positif, terlihat dari meningkatnya jumlah pada Zona Hijau dan turunnya jumlah pada Zona Kuning dan Merah,” ujar Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Dia mengatakan hasil penilaian tahun 2021 hingga 2024 menunjukkan mutu pelayanan publik yang disediakan oleh berbagai penyelenggara mengalami peningkatan yang signifikan. Dia mengatakan hal itu terbukti dari lonjakan jumlah penyelenggara yang meningkat pada Zona Hijau, yakni dari 179 penyelenggara pada 2021 menjadi 494 pada 2024.

    “Capaian ini adalah buah dari komitmen kuat seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ujar Najih.

    Najih menjelaskan terdapat 587 entitas yang dinilai pada tahun 2024. Hasilnya, yang masuk Zona Hijau dengan Kualitas Tertinggi sebanyak 337 entitas (57,41%), Zona Hijau dengan Kualitas Tinggi sebanyak 157 (26,75%), Zona Kuning dengan kualitas sedang sebanyak 70 entitas (11,93%), Zona Merah dengan Kualitas Rendah sebanyak 14 entitas (2,39%), dan Kualitas Terendah sebanyak 9 entitas (1,53%).

    Penilaian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara kepada pelaksana layanan, wawancara pengguna layanan, observasi ketampakan fisik dan pembuktian dokumen pendukung standar pelayanan. Sedangkan waktu penilaian dilakukan pada bulan Mei hingga September 2024.

    Penganugrahan Predikat Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024

    Tingkat Kementerian

    Tingkat Lembaga

    1. Badan Pusat Statistik: 94,99
    2. Badan Pengawas Obat dan Makanan: 94,94
    3. Badan Narkotika Nasional: 93,22
    4. Lembaga Perpustakaan Nasional Indonesia: 90,09
    5. Lembaga Sensor Film Indoensia: 88,45

    Tingkat Pemerintah Provinsi

    1. Pemprov Sulawesi Utara: 98,63
    2. ⁠Pemprov Jawa Tengah: 98,21
    3. ⁠Pemprov DI Yogyakarta: 97,22
    4. ⁠Pemprov Bali: 96,94
    5. ⁠Pemprov Riau: 96,47

    Tingkat Pemerintah Kota

    1. Kota Magelang: 99,61
    2. ⁠Kota Surakarta: 99,14
    3. ⁠Kota Yogyakarta: 98,91
    4. ⁠Kota Surabaya: 98,59
    5. ⁠Kota Pasuruan: 98,22

    Tingkat Pemerintah Kabupaten

    1. Pemkab Wonogiri: 99,71
    2. ⁠Pemkab Sukoharjo: 99,36
    3. ⁠Pemkab Tuban: 99,03
    4. ⁠Pemkab Rembang: 98,90
    5. ⁠Pemkab Tulungagung: 98,73.

    (ond/haf)

  • Lulusan SMK jadi Penyumbang Pengangguran Terbanyak, Pengamat Pendidikan Soroti Kebijakan Pemerintah

    Lulusan SMK jadi Penyumbang Pengangguran Terbanyak, Pengamat Pendidikan Soroti Kebijakan Pemerintah

    JABAR EKSPRES – Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), saat ini menjadi penyumbang terbanyak bagi tingkat pengangguran terbuka, khususnya di Jawa Barat (Jabar).

    Bahkan berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga bulan Februari 2024 kemarin, dari sekitar 1,7 juta orang yang masuk ke dalam data pengangguran terbuka di Jabar, 12,33 persen diantaranya terjadi pada lulusan SMK.

    Menanggapi hal ini, Pengamat Pendidikan Universitas Pendidikan (UPI), Cecep Darmawan menilai bahwa hal ini disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah yang salah terhadap SMK.

    Pasalnya dari segi pemetaan, Cecep menyebut pemerintah kurang menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang berada di daerah masing-masing.

    BACA JUGA: Benarkah Aplikasi XGHG Penghasil Uang? Ini Bukti Aplikasi ini Penipuan

    “Misal kalau dia di daerah pantai, itu SMK dengan jurusan kelautan bisa masuk disitu, atau lain sebagainya. Jadi ini harus disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. Nah pemetaan itu nampaknya kurang disentuh oleh pemerintah, sehingga akhirnya lulusan SMK ini membeludak, sementara lapangan pekerjaan semakin sempit,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Kamis (14/11).

    Selain soal kebijakan, Cecep menambahkan kurikulum juga menjadi sesuatu hal yang sangat krusial dalam hal tersebut. Sebab menurut pandangannya, hingga sejauh ini guru SMK belum sepenuhnya link and Match atau selaras dengan lapangan pekerjaan.

    “Ini yang masih kurang. Jadi guru SMK itu harus ditinjau ulang karena sampai sekarang belum sepenuhnya link and match dengan lapangan pekerjaan,” katanya.

    Maka agar kondisi ini dapat segera teratasi, Cecep menuturkan pemerintah harus segera mengevaluasi seluruh kebijakan yang selama ini ditujukan kepada SMK.

    BACA JUGA: Anggarkan Rp900 Juta untuk ke Bali, Begini Respon Kepala Dinsos Kabupaten Bogor

    “Nah yang selanjutnya, pemerintah harus menjadi bridging atau menjadi jembatan dengan Industri. Jadi misal perusahaan di daerah itu boleh berdiri diizinkan oleh pemerintah asal bermitra dengan SMA/SMK. Dan nanti untuk prakteknya, anak SMK itu bisa langsung disana di perusahaan itu. Jadi keterlibatan pemerintah akan penting disitu,” pungkasnya.(San).

  • Sri Mulyani Blak-blakan! Warga RI Punya Uang Tapi Dipakai Judi Online

    Sri Mulyani Blak-blakan! Warga RI Punya Uang Tapi Dipakai Judi Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Transaksi judi online atau judol yang terus meningkat di tanah air beberapa tahun terakhir semakin membuat resah pemerintah. Sebab, menjadi salah satu pemicu tergerusnya daya beli masyarakat untuk melakukan kegiatan konsumsi produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 53,08%, hanya mampu tumbuh 4,91% pada kuartal III-2024, lebih rendah dari laju pertumbuhan kuartal II-2024 sebesar 4,93%.

    Kondisi ini membuat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 hanya mampu tumbuh 4,95%, lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2024 yang sebesar 5,11% maupun kuartal I-2024 yang tumbuh 5,05%, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Saya tidak memungkiri ada indikasi-indikasi yang kita harus waspada makanya saya sampaikan kita tetap waspada. Belum lagi faktor munculnya judol yang timbulkan mungkin punya daya beli tapi kesedot untuk aktivitas yang tidak timbulkan konsumsi tapi hilang di judol,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, dikutip Kamis (14/11/2024).

    Meski begitu, pemerintah sebetulnya perlu memahami juga bahwa maraknya aktivitas judi online di Indonesia disinyalir turut dipicu keinginan masyarakat untuk memperoleh pendapatan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup di Indonesia mengingat inflasi bahan pokok sangat tinggi beberapa bulan terakhir melampaui kenaikan gajinya. Hal ini diungkapkan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.

    “Motif mereka bermain judi online adalah pendapatan mereka terbatas, berkurang, jikapun meningkat, peningkatannya sangat rendah. Sedangkan di sisi lain, kebutuhan hidup tetap tinggi, bahkan meningkat sehingga mereka ini butuh pendanaan guna mencukup kebutuhan hidup mereka,” tegas Huda.

    Salah satu yang juga terus menekan pendapatan masyarakat ia katakan sebetulnya dipicu pula oleh beberapa kebijakan masyarakat. Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang telah naik dari 10% ke 11%, dan menjadi 12% pada 2025, lalu harga BBM Pertalite juga telah meningkat harganya 30% pada 2022 sila.

    “Hidup mereka terhimpit oleh kebijakan-kebijakan fiskal kontraktif pemerintah. Mereka akan mencari sumber pendapatan lainnya yang termudah, masuklah mereka ke judi online. Maka kita lihat grafik, ketika pandemi, pemain judi online meningkat tajam, pencarian kata zeus slot meningkat drastis. Saat itu, mereka kekurangan pendapatan,” ucap Nailul Huda.

    Tak heran Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) telah mencatat selama Semester I-2024, angka perputaran transaksi judi online mencapai Rp 174 triliun. Kini, memasuki Semester II-2024 angkanya sudah mencapai Rp 283 triliun.

    Sementara itu, Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, judol memang bisa menjadi salah satu pemicu penghambat konsumsi produktif masyarakat sebagaimana yang dikatakan Sri Mulyani. Apalagi, bila melihat transaksi judol yang terus meningkat hingga menjadi ratusan triliun pada 2024.

    “Uang tersebut seharusnya jika tidak digunakan untuk judol bisa digunakan untuk konsumsi produktif atau mungkin ditabung yang nantinya bisa digunakan untuk aktivitas yang sifatnya lebih penting,” ungkap Manilet.

    Tapi, ia juga mengingatkan, menjadi keliru bila melihat aktivitas judi online semata-mata sebagai penyebab berkurangnya daya beli masyarakat, sebab tertekannya daya beli masyarakat di Indonesia saat ini dipicu banyak faktor.

    “Penurunan daya beli sesungguhnya merupakan fenomena multidimensi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,” ucapnya.

    Manilet menjelaskan, bila dikaitkan dengan merosotnya daya beli masyarakat, sebetulnya faktor yang berkontribusi di antaranya masih adanya ketimpangan pendapatan di Indonesia, kemudian juga peningkatan upah yang relatif lebih kecil dibandingkan peningkatan inflasi.

    “Dan relatif terbatasnya mereka yang bekerja di sektor-sektor formal sehingga sangat rentan terkena gejolak perekonomian yang mungkin terjadi secara tiba-tiba,” ucap Manilet.

    Hal ini juga didukung dengan data yang menunjukkan pelemahan pendapatan masyarakat, misalnya fenomena banjirnya pemutusan hubungan kerja atau PHK yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

    Kemudian peranan sektor industri terhadap produk domestik bruto atau PDB yang terus mengalami penurunan dan menjadi tanda di industrialisasi dini terjadi di Indonesia. Adapula data masih tingginya angka ketimpangan antara kelompok pendapatan.

    “Jadi saya kira penyebab penurunan daya beli tidak semata-mata hanya karena jodoh online saja,” tegasnya.

    (arj/mij)

  • Mungkinkah Kelahiran RI Turun Imbas Childfree?

    Mungkinkah Kelahiran RI Turun Imbas Childfree?

    Jakarta

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengatakan munculnya fenomena childfree belum akan berdampak pada kondisi angka kelahiran di Indonesia. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan adanya temuan 71 ribu wanita berusia 15-49 tahun pada periode 2023 tidak ingin memiliki anak.

    Angka ini diprediksi dapat memengaruhi angka kelahiran atau total fertility rate (TFR). Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China diketahui sudah lebih dulu mengalami penyusutan angka kelahiran, salah satunya karena keputusan childfree.

    “Saya meyakini kultur masyarakat Indonesia berbeda dengan negara lain. Maka saya masih yakin akan baik-baik saja,” kata Wihaji ketika dihubungi detikcom, Rabu (14/11/2024).

    Meski kemungkinan penurunan angka kelahiran akibat childfree masih sangat kecil, risiko tersebut tetap ada. Oleh karena itu, penting juga menurut Wihaji untuk melakukan langkah antisipasi.

    Wihaji mengatakan saat ini dirinya akan fokus memastikan masyarakat terlayani dalam kebutuhan dan harapan keluarga berencana. Selain itu, menekankan edukasi pada masyarakat remaja hingga kelompok lansia untuk mendapatkan pemahaman tentang keluarga berencana juga sangat penting menurutnya.

    “Tentu saya sebagai menteri Kemendugbangga menghormati pilihan tersebut. Tetapi kewajiban saya sebagai pembantu Presiden adalah memastikan bagaimana pendudukan Indonesia terkendali,” tandasnya.

    Berdasarkan data BPS, tren childfree mengalami peningkatan pasca pandemi COVID-19. BPS menilai peningkatan tren ini mungkin berkaitan dengan kebijakan work from home yang ada pada saat itu.

    Terkait alasan mengapa wanita memutuskan untuk childfree, persoalan kesulitan ekonomi menjadi faktor utama. Selain itu hal lain yang memengaruhi adalah keinginan untuk mengejar pendidikan atau karier yang lebih baik.

    Saat ini, diperkirakan satu dari 1.000 perempuan di Indonesia memutuskan untuk childfree.

    Curhat Wanita RI yang Memutuskan Childfree

    Seorang mahasiswi di Depok bernama Tasya (20) mengungkapkan alasan mengapa ia memutuskan untuk childfree. Ia mengaku masih ada keraguan dalam dirinya apakah bisa menjadi orang tua yang baik atau tidak nantinya.

    Tasya menuturkan memiliki anak merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang wanita.

    “Karena belum selesai dengan masalah aku, takut malah nggak sadar jadi melampiaskan ke anak aku. Nggak siap secara mental, kan itu pekerjaan seumur hidup ya. Anak yang ngebentuk kepribadian dan orang tua yang bantuin. Jadi nggak siap dan nggak yakin bisa aku,” cerita Tasya.

    Hal yang sama juga dirasakan oleh mahasiswi lain bernama Audrey (21) yang mengaku belum siap mental untuk menjadi orang tua. Terlebih belakangan ia juga sering melihat banyaknya kasus penelantaran anak.

    “As simple as karena aku takut di part melahirkan. Terus mikirin ke depannya seandainya dikasih rezeki untuk hamil dan melahirkan, lalu worst casenya aku meninggal saat melahirkan, aku lebih mikirin nasib anak aku dan suami aku gimana,” kata Audrey.

    Meskipun begitu, Audrey juga menyadari bahwa pandangannya mengenai childfree mungkin dapat berubah seiring waktu, bergantung pada berbagai faktor di masa depan.

    (avk/kna)

  • Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau masih melemah pada pembukaan perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Kamis, 14 November 2024, pada pagi ini rupiah melemah 63 poin atau 0,4 persen menjadi Rp15.847 per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 80 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.849 per USD. Pada perdagangan hari ini rupiah akan bergerak di level Rp15.769-Rp15.849 per USD.
     

    Melansir Antara, rupiah melemah setelah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024.
     
    “Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
     
    Inflasi utama bulanan AS tercatat sebesar 0,2 persen month on month (mom), sesuai dengan ekspektasi. 
    Inflasi utama tahunan sedikit naik menjadi 2,6 persen year on year (yoy), juga sejalan dengan estimasi pasar.
     
    Data IHK tersebut meningkatkan ekspektasi investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan pada Desember 2024.
     
    Indeks dolar AS rebound karena beberapa pernyataan dari pejabat Fed, yang mendukung untuk mempertahankan pendekatan hati-hati mereka mengenai jalur Fed Funds Rate (FFR). 
     
    Meskipun mereka mengatakan tentang kemajuan disinflasi di AS, mereka cenderung mempertahankan sikap pendekatan bertahap untuk penurunan suku bunga kebijakan.
     
    Akibatnya, ekspektasi FFR high-for-longer pada tahun 2025 meningkat, sehingga mendorong permintaan Dolar AS. Indeks Dolar AS naik sebesar 0,43 persen menjadi 106,48 dan yield US Treasury 10 tahun meningkat sebesar dua basis poin (bps) menjadi 4,45 persen.
      
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Hari Ini Melemah, Sentimen Domestik dan Global Jadi Pemicunya

    IHSG Hari Ini Melemah, Sentimen Domestik dan Global Jadi Pemicunya

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Kamis (14/11/2024) mengalami pelemahan seiring sentimen domestik dan global.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 10.30 WIB, IHSG turun 59,7 poin (0,82%) ke level 7.249. Sementara itu, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 melemah ke 452,8, indeks LQ45 melemah ke 880, dan Jakarta Islamic Index (JII) turun menjadi 505,2.

    “IHSG hari ini (14/11/2024) diprediksi melemah dalam range 7.200-7.350,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain sejalan dengan capital outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp 692 miliar pada Rabu (13/11/2024). Capital outflow tersebut sejalan dengan rupiah yang masih tertekan, yakni terdepresiasi ke level Rp 15.769 per dolar AS pada Rabu (13/11/2024).

    Kemudian, kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) memberikan dampak pada capital outflow dan memengaruhi kurs dolar terhadap rupiah. 

    Di sisi lain, pelaku pasar juga juga akan mencermati rilis neraca perdagangan Indonesia Oktober 2024 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/11/2024).

    “Kondisi neraca dagang Oktober 2024 diproyeksikan masih tercatat surplus dan melanjutkan surplus 53 bulan beruntun hingga September 2024,” ujar Ratih.

    Dari global, bursa saham AS Wall Street bergerak bervariasi setelah rilis data inflasi AS. Inflasi AS pada Oktober 2024 secara tahunan tercatat 2,6%.

    Meskipun pertumbuhan inflasi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,4%, tetapi sesuai dengan ekspektasi pasar. 

    Sementara, pelaku pasar mencermati kondisi yang cukup anomali akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun  dalam 3 bulan terakhir menjadi di level 4,45% pada Rabu (13/11/2024) dan menguatnya dolar AS.

    Kondisi ini terjadi ketika ekspektasi penurunan suku bunga The Fed berlanjut pada Desember 2024 hingga tahun depan. Situasi tersebut berdampak pada capital outflow di negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • Rupiah Hari Ini Melemah setelah Pengumuman Inflasi AS

    Rupiah Hari Ini Melemah setelah Pengumuman Inflasi AS

    “Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

    Inflasi utama bulanan AS tercatat sebesar 0,2% month on month (mom), sesuai ekspektasi. Sedangkan inflasi utama tahunan sedikit naik menjadi 2,6 % year on year (yoy), juga sejalan dengan estimasi pasar.

    Data IHK tersebut meningkatkan ekspektasi investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Desember 2024.

    Sementara indeks dolar AS rebound karena beberapa pernyataan pejabat Fed, yang mendukung mempertahankan pendekatan hati-hati mereka mengenai jalur Fed Funds Rate (FFR). Meski mereka mengatakan kemajuan disinflasi di AS, tetapi cenderung mempertahankan sikap bertahap dalam penurunan suku bunga.

    Akibatnya, ekspektasi FFR high for longer pada 2025 meningkat, sehingga mendorong permintaan olar AS. Indeks dolar AS naik sebesar 0,43% menjadi 106,48 dan yield US Treasury 10 tahun meningkat sebesar 2 basis poin (bps) menjadi 4,45%.

    Josua memperkirakan, kurs rupiah berada di rentang Rp 15.725 per dolar AS sampai Rp 15.850 per dolar AS pada perdagangan hari ini.