Kementrian Lembaga: BPS

  • IHSG ditutup melemah di tengah optimisme pemangkasan bunga The Fed

    IHSG ditutup melemah di tengah optimisme pemangkasan bunga The Fed

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed.

    IHSG ditutup melemah 13,45 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.313,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,14 poin atau 1,03 persen ke posisi 874,45.

    “Pelaku pasar mencerna komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) berada dalam kondisi yang sangat baik, sehingga The Fed tidak perlu terburu-buru dalam menurunkan suku bunga acuan sambil menunggu inflasi turun ke target 2 persen,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Ketua bank sentral AS The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan tanggal 18 Desember 2024 mendatang.

    Pelaku pasar melihat sebesar 77 persen peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari peluang 67 persen seminggu lalu.

    Dari pasar tenaga kerja, data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS menambah 146.000 pekerja pada November 2024, atau paling sedikit dalam tiga bulan, menyusul penambahan 184.000 pekerja pada Oktober 2024, namun sedikit di bawah ramalan pasar sebanyak 150.000.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,64 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing- masing sebesar 0,49 persen dan 0,46 persen.

    Sedangkan, satu sektor melemah yaitu sektor transportasi & logistik turun sebesar minus 0,40 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu EMDE, SSTM, PTIS, KONI dan JIHD. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FUJI, DADA, REAL, KMTR dan ZATA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.199.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,90 miliar lembar saham senilai Rp9,43 triliun. Sebanyak 318 saham naik 303 saham menurun, dan 325 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 119,21 poin atau 0,30 persen ke level 39.395,60, indeks Shanghai menguat 4,21 poin atau 0,13 persen ke posisi 3.368,86, indeks Kuala Lumpur menguat 1,55 poin atau 0,10 persen ke posisi 1.615,64, dan indeks Straits Times menguat 22,74 poin atau 0,60 persen ke 3.822,68.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemprov Sumbar: Maksimalkan atraksi budaya untuk tarik wisatawan

    Pemprov Sumbar: Maksimalkan atraksi budaya untuk tarik wisatawan

    Festival Pesona Minangkabau 2024 yang diselenggarakan oleh Kabupaten Tanah Datar ini adalah atraksi budaya dan bisa menyedot wisatawan mancanegara

    Kabupaten Tanah Datar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendorong 19 kabupaten/kota di daerah itu memaksimalkan berbagai kegiatan atraksi budaya untuk menarik wisatawan termasuk mancanegara (wisman) ke Ranah Minang.

    “Festival Pesona Minangkabau 2024 yang diselenggarakan oleh Kabupaten Tanah Datar ini adalah atraksi budaya dan bisa menyedot wisatawan mancanegara,” kata Staf Ahli Gubernur Sumbar Bidang Keuangan, Syaiful Bahri pada kegiatan Festival Pesona Minangkabau 2024 di Kabupaten Tanah Datar, Kamis.

    Menurut Syaiful, dengan mengadakan berbagai kegiatan atraksi budaya secara berkala maka bisa menjadi peluang besar bagi kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumbar untuk menggaet wisman.

    Sejalan dengan itu, Syaful Bahri juga menyarankan pemerintah daerah agar memanfaatkan rute penerbangan langsung Malaysia tujuan Padang maupun sebaliknya sebagai pintu utama mendatangkan turis ke Ranah Minang.

    “Ayo manfaatkan empat maskapai tujuan Malaysia-Padang itu untuk mendatangkan wisatawan asing ke Sumbar,” ajak dia.

    Sebab, negeri Jiran Malaysia sudah memiliki visi pariwisata 2026 yang menargetkan sebagai negara dengan kunjungan pariwisata terbesar se-ASEAN pada 2026. Bahkan, hingga 2024 saja Malaysia sudah berhasil mendatangkan 27 juta wisman.

    Ia mengatakan keberhasilan negara tetangga tersebut bisa dicontoh untuk memajukan pariwisata di Ranah Minang dengan memperbanyak atraksi budaya, kesenian dan lain sebagainya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, tingkat kunjungan wisman ke provinsi itu pada Oktober 2024 melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau yakni sebanyak 7.511 orang.

    Angka kunjungan wisman ke Provinsi Sumbar tersebut mengalami penurunan sebesar 8,76 persen bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan periode September 2024 yang mencapai 8.232 orang.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cagub Sulsel Tebar Klaim Punya Riwayat Berhasil Tangani Pendidikan Anak, Bagaimana Faktanya?

    Cagub Sulsel Tebar Klaim Punya Riwayat Berhasil Tangani Pendidikan Anak, Bagaimana Faktanya?

    Pada 2023, ATS di Makassar 9.291 anak. Rinciannya, ada 2.018 Drop Out (DO) di Sekolah Dasar (SD), 1.016 DO di Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1.211 DO di SMA, 2.311 tidak lanjut SMP, dan 2.535 tidak lanjut SMA.

    Data tersebut merujuk pada Pangkalan Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per 1 November 2023.

    Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah anak yang putus sekolah di Sulawesi Selatan pada tahun 2023 adalah 1.613 orang

    Di tahun yang sama, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah anak di Sulsel hanya delapan tahun. Menunjukkan anak usia sekolah di Sulsel kebanyakan hanya menempuh jenjang pendidikan SD, sementara jenjang selanjutnya banyak yang putus sekolah.

    Data terbaru, untuk tahun 2024, per September ada sekitar 140.017 ATS di Sulsel.

    Salah satu orang tua yang anaknya putus sekolah adalah Muhammad. Ia warga Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar.

    Dua anaknya tidak menyelesaikan sekolah dasar dan menengah. Anak pertamanya, Muhardi kandas di kelas 5 SD. Anak keduanya, Muliana setelah lulus SMP tidak lagi melanjutkan SMA.

    “Saya memang yang suruh anakku berhenti. Dimana mau saya carikan uang,” kata Muhammad.

    Cerita Muhammad dan data di atas, menunjukkan efektivitas program Revolusi Pendidikan Danny perlu dipertanyakan. Begitu pula dengan Sekolah Pintar Sudirman.

    Sekolah Pintar ini, membekali sejumlah TV pintar di sekolah-sekolah di Sulsel. Harapannya dijadikan media belajar.

    “Jadi televisi di sekolah itu terpakai. Biasa digunakan untuk media belajar, presentasi, dan juga nonton video,” kata Alfi, siswa SMA Negeri 10 Bulukumba.

  • Jangan Paksakan Penaikan PPN

    Jangan Paksakan Penaikan PPN

    BESAR kemungkinan penaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025. Kado pada awal tahun itu mesti diterima masyarakat meski daya beli terus menurun sepanjang 2024.

    Hingga kini, belum ada pembicaraan antara pemerintah dan DPR untuk merevisi UU No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang menjadi dasar hukum penaikan PPN itu. Apalagi pada 6 Desember 2024, DPR memasuki masa reses dan baru akan kembali bersidang pada Januari tahun depan.

    Artinya, hanya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang dapat dikeluarkan Presiden jika pemerintah ingin membatalkan rencana penaikan PPN itu. Namun, pertanyaannya, ada situasi kegentingan memaksa apa sehingga perppu harus diterbitkan? Sepertinya opsi itu pun tak akan diambil Presiden mengingat penaikan PPN ada dasar hukumnya.

    Jika menilik UU No 62/2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, dapat dipandang wajar jika pemerintah tetap menaikkan PPN. Bagaimana tidak? Dengan rencana belanja senilai Rp3.621,3 triliun pada tahun depan, pemerintah hanya punya duit sebesar Rp3.005,1 triliun. Artinya, ada defisit sebesar Rp616,19 triliun yang mesti ditalangi.

    Kalau bukan berutang, pilihannya efisiensi dan pungutan negara yang mesti ditambah buat menalanginya. Dari perincian Perpres No 201/2024 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2025, terlihat jelas pemerintah memilih ingin menambah pendapatan negara ketimbang berutang. Dengan pemberlakuan PPN sebesar 12%, pemerintah menargetkan penerimaan PPN dalam negeri Rp609,04 triliun. Target PPN itu naik 23,4% dari tahun sebelumnya, yakni Rp493,3 triliun.

    Jelas tambahan PPN itu masih belum mampu menutupi besaran defisit APBN. Karena itu, siap-siap saja pemerintah akan menambah pungutan pajak lainnya, termasuk cukai.

    Terbitnya Perpres pada 30 November 2024 itu sekaligus menandai sikap pemerintah yang tetap akan jalan terus dengan menaikkan tarif PPN meski penolakan dari masyarakat dan dunia usaha terus menguat.

    Pemerintah berdalih tergerusnya daya beli masyarakat yang diperparah oleh tambahan penaikan PPN itu akan diganjal dengan guyuran bansos dan PPNBM (pajak pertambahan nilai dan bea masuk) yang ditanggung negara. Tak cuma itu, insentif, utamanya untuk industri padat karya, juga tengah disiapkan pemerintah.

    Namun, itu hitung-hitungan versi pemerintah. Masyarakat yang kini banyak yang sudah turun kelas, dari menengah menjadi menuju menengah dan rentan miskin, tentu juga punya hitung-hitungan sendiri.

    Saat pendapatan tak berubah atau hanya naik tak sampai 10% pada tahun depan, masyarakat mesti menghadapi kenaikan berbagai harga barang dan jasa. Dunia usaha pun akan kelimpungan karena barang dan jasa mereka banyak yang tak laku akibat harganya naik.

    Pemerintah tentu belum lupa, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kelas menengah pada 2024 tinggal 47,85 juta jiwa, melorot jika dibandingkan dengan periode prapandemi covid-19 pada 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa. Artinya, sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah turun kelas dalam lima tahun terakhir.

    Penurunan itu tentu berdampak pada pengurangan kontribusi kelas menengah terhadap konsumsi domestik. Pangsa konsumsi mereka turun dari 45,6% pada 2018 menjadi hanya 40,3% pada 2023.

    Jika banyak anggota masyarakat yang turun kelas, bagaimana negara bisa mendapat kenaikan pendapatan lewat penaikan PPN? Pemerintah tentu mesti memikirkan dampak penurunan konsumsi tersebut. Apalagi BPS mencatat ekonomi kuartal III 2024 hanya mampu tumbuh 4,94% secara tahunan, anjlok dari 5,05% pada kuartal II 2024. Itu semua diakibatkan turunnya konsumsi masyarakat yang selama ini jadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dengan berkaca dari semua itu, sebenarnya simpel saja jalan keluarnya. Ketimbang memaksakan penaikan PPN yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat, lebih baik pemerintah memangkas pengeluaran yang bukan prioritas. Belanja-belanja besar yang bersifat jangka panjang sebaiknya ditunda dulu di tengah anggaran yang pas-pasan. Gunakan anggaran yang ada buat menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    Mimpi indah tentu dibolehkan, tapi hidup di atas realitas itu kewajiban.

    BESAR kemungkinan penaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2025. Kado pada awal tahun itu mesti diterima masyarakat meski daya beli terus menurun sepanjang 2024.
     
    Hingga kini, belum ada pembicaraan antara pemerintah dan DPR untuk merevisi UU No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang menjadi dasar hukum penaikan PPN itu. Apalagi pada 6 Desember 2024, DPR memasuki masa reses dan baru akan kembali bersidang pada Januari tahun depan.
     
    Artinya, hanya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang dapat dikeluarkan Presiden jika pemerintah ingin membatalkan rencana penaikan PPN itu. Namun, pertanyaannya, ada situasi kegentingan memaksa apa sehingga perppu harus diterbitkan? Sepertinya opsi itu pun tak akan diambil Presiden mengingat penaikan PPN ada dasar hukumnya.
    Jika menilik UU No 62/2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, dapat dipandang wajar jika pemerintah tetap menaikkan PPN. Bagaimana tidak? Dengan rencana belanja senilai Rp3.621,3 triliun pada tahun depan, pemerintah hanya punya duit sebesar Rp3.005,1 triliun. Artinya, ada defisit sebesar Rp616,19 triliun yang mesti ditalangi.
     
    Kalau bukan berutang, pilihannya efisiensi dan pungutan negara yang mesti ditambah buat menalanginya. Dari perincian Perpres No 201/2024 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2025, terlihat jelas pemerintah memilih ingin menambah pendapatan negara ketimbang berutang. Dengan pemberlakuan PPN sebesar 12%, pemerintah menargetkan penerimaan PPN dalam negeri Rp609,04 triliun. Target PPN itu naik 23,4% dari tahun sebelumnya, yakni Rp493,3 triliun.
     
    Jelas tambahan PPN itu masih belum mampu menutupi besaran defisit APBN. Karena itu, siap-siap saja pemerintah akan menambah pungutan pajak lainnya, termasuk cukai.
     
    Terbitnya Perpres pada 30 November 2024 itu sekaligus menandai sikap pemerintah yang tetap akan jalan terus dengan menaikkan tarif PPN meski penolakan dari masyarakat dan dunia usaha terus menguat.
     
    Pemerintah berdalih tergerusnya daya beli masyarakat yang diperparah oleh tambahan penaikan PPN itu akan diganjal dengan guyuran bansos dan PPNBM (pajak pertambahan nilai dan bea masuk) yang ditanggung negara. Tak cuma itu, insentif, utamanya untuk industri padat karya, juga tengah disiapkan pemerintah.
     
    Namun, itu hitung-hitungan versi pemerintah. Masyarakat yang kini banyak yang sudah turun kelas, dari menengah menjadi menuju menengah dan rentan miskin, tentu juga punya hitung-hitungan sendiri.
     
    Saat pendapatan tak berubah atau hanya naik tak sampai 10% pada tahun depan, masyarakat mesti menghadapi kenaikan berbagai harga barang dan jasa. Dunia usaha pun akan kelimpungan karena barang dan jasa mereka banyak yang tak laku akibat harganya naik.
     
    Pemerintah tentu belum lupa, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kelas menengah pada 2024 tinggal 47,85 juta jiwa, melorot jika dibandingkan dengan periode prapandemi covid-19 pada 2019 yang mencapai 57,33 juta jiwa. Artinya, sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah turun kelas dalam lima tahun terakhir.
     
    Penurunan itu tentu berdampak pada pengurangan kontribusi kelas menengah terhadap konsumsi domestik. Pangsa konsumsi mereka turun dari 45,6% pada 2018 menjadi hanya 40,3% pada 2023.
     
    Jika banyak anggota masyarakat yang turun kelas, bagaimana negara bisa mendapat kenaikan pendapatan lewat penaikan PPN? Pemerintah tentu mesti memikirkan dampak penurunan konsumsi tersebut. Apalagi BPS mencatat ekonomi kuartal III 2024 hanya mampu tumbuh 4,94% secara tahunan, anjlok dari 5,05% pada kuartal II 2024. Itu semua diakibatkan turunnya konsumsi masyarakat yang selama ini jadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi nasional.
     
    Dengan berkaca dari semua itu, sebenarnya simpel saja jalan keluarnya. Ketimbang memaksakan penaikan PPN yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat, lebih baik pemerintah memangkas pengeluaran yang bukan prioritas. Belanja-belanja besar yang bersifat jangka panjang sebaiknya ditunda dulu di tengah anggaran yang pas-pasan. Gunakan anggaran yang ada buat menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
     
    Mimpi indah tentu dibolehkan, tapi hidup di atas realitas itu kewajiban.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Kementan-Kemen PU dan TNI kolaborasi penguatan irigasi demi swasembada

    Kementan-Kemen PU dan TNI kolaborasi penguatan irigasi demi swasembada

    Strategi kita adalah bekerja bersama untuk membangun ataupun rehabilitasi infrastruktur irigasi mendukung pertanaman,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memperkuat infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi demi mewujudkan swasembada pangan.

    “Faktor penentu keberhasilan peningkatan produksi selain benih dan pupuk adalah ketersediaan air. Strategi kita adalah bekerja bersama untuk membangun ataupun rehabilitasi infrastruktur irigasi mendukung pertanaman,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada Rapat Koordinasi Irigasi di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Kamis.

    Mentan memaparkan bahwa pemerintah menargetkan penguatan irigasi untuk total lahan sekitar 2,3 juta hektare. Adapun rinciannya terdiri atas optimasi lahan (oplah) seluas 851 ribu hektare, cetak sawah seluas 500 ribu hektare dan lahan eksisting seluas 1 juta hektare.

    “Ini sudah kita petakan sampai level bawah, 851 ribu hektare untuk oplah daerah rawa yang tanam 1 kali menjadi 3 kali, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian normalisasi irigasi tersier sekunder seluas 1 juta hektare yang dulunya tanam 3 kali karena saluran tersumbat kita perbaiki agar bisa tanam kembali. Target 2025 dan ini kita persiapkan dari sekarang,” papar Mentan Amran.

    Untuk itu, Kementan, Kemen PU dan TNI saling bergandengan tangan untuk mengakselerasi swasembada pangan melalui penguatan irigasi dan program lainnya.

    Sementara itu, Kementerian PU memastikan ketersediaan air melalui penguatan infrastruktur, seperti pintu air, sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, dam parit, embung dan lainnya. Kemudian, TNI berperan besar dalam pelaksanaan program dan mengawal agar akselerasi swasembada dapat tercapai.

    “Kementan bergerak menyediakan sarana produksi, kemudian Kementan PU intinya membantu menyediakan air tiga kali tanam, dan TNI motor penggerak kita di lapangan,” ungkap Mentan.

    Mentan optimistis dengan kerja keras dan kolaborasi, ketahanan pangan Indonesia dapat dicapai sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita melihat kerja keras kita selama tahun 2024 mampu meningkatkan produksi, sesuai data BPS ada peningkatan di Agustus, September, Oktober. Jadi, kita meyakini bahwa produksi dapat meningkat dengan gerakan-gerakan yang kita lakukan,” ucapnya.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kiri), Menteri PU Dody Hanggodo (kanan), dalam jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Irigasi di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (5/12/2024). ANTARA/Harianto/aa.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh sinergi bersama Kementan dan TNI untuk penyediaan air bagi produksi pangan.

    “Air itu multiplier effectnya besar. Fungsi utama ketersediaan air ke depan adalah ketahanan pangan. Kami siap mendukung sektor pertanian, tujuannya agar swasembada pangan tercapai dalam waktu sesingkat-singkatnya,” jelas Dody.

    Di tempat yang sama, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan siap mendukung penuh untuk mengawal jalannya penguatan infrastruktur irigasi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengumuman! Bahlil Kasih Sinyal Ojol Dapat Subsidi BBM

    Pengumuman! Bahlil Kasih Sinyal Ojol Dapat Subsidi BBM

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal ojek online (ojol) tetap masuk kriteria penerima BBM subsidi. Menariknya, subsidi untuk ‘pasukan hijau’ tersebut bukan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), melainkan dengan skema usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

    “Ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM. Semua UMKM itu kemungkinan besar akan disubsidikan secara bahan. Jadi kalau dia minyak kita tidak akan mengalihkan ke BLT,” ujar Bahlil Lahadalia, dikutip dari Antaranews, Kamis (5/12).

    Bahlil memastikan, pihaknya saat ini tengah melakukan kajian (exercise) untuk membedakan kendaraan milik ojol dan yang bukan, mengingat skema subsidi BBM untuk transportasi sebelumnya disalurkan bagi kendaraan yang berpelat nomor kuning atau transportasi publik.

    “Bagi ojol yang saat ini terjadi dinamika, itu kita lagi meng-erxercise agar bagaimana membedakan mana plat hitam usaha ojol mana yang bukan,” tegasnya.

    Sinyal kuat ojol tetap dapat subsidi BBM. Foto: Agung Pambudhy

    Pihaknya sekarang masih menunggu pemadanan data yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai landasan satu data formulasi subsidi BBM dan listrik tepat sasaran. Ketika semuanya sudah selesai, dia janji akan segera menyampaikan hasilnya.

    Sebelumnya, Bahlil menyatakan, pemerintah sedang menyiapkan tiga opsi skema penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik agar tepat sasaran.

    Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT). Kedua, mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Alternatif ketiga adalah dengan menaikkan harga BBM subsidi.

    Penegasan ojol masuk kategori UMKM sekaligus memberikan sinyal, ‘pasukan hijau’ tersebut tetap bisa menikmati BBM subsidi. Hal itu merevisi pernyataan Bahlil sebelumnya yang menyatakan ojol tak masuk kriteria penerima.

    (sfn/rgr)

  • Mau Tahu Kunci Ketahanan Energi? Ini Jawabannya

    Mau Tahu Kunci Ketahanan Energi? Ini Jawabannya

    Jakarta: Salah satu kunci ketahanan energi adalah pengangkutan yang andal dan efisien. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan delapan persen yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
     
    Pengamat ekonomi energi FEB Universitas Padjadjaran, Bandung, Yayan Satyakti menilai peran kunci pengangkutan energi telah dijalankan dengan baik oleh Pertamina International Shipping (PIS) yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) ke seluruh Indonesia melalui jalur laut.
     
    “Mengingat kondisi negara kita sebagai negara kepulauan, keandalan pengangkutan energi akan menstabilkan ketersediaan energi dalam negeri, khususnya BBM dan LPG. Di sini peran penting PIS sebagai ‘pembuluh darah’ penyalur energi,” ujar Yayan, dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Desember 2024.
     

     
    Yayan menambahkan, kestabilan pasokan BBM dan LPG sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian lokal, baik sektor-sektor industri manufaktur, transportasi, UMKM, maupun ekonomi rumah tangga. Stabilnya sektor industri hingga rumah tangga akan memicu akselerasi pertumbuhan ekonomi.
     
    “Dari data aliran input dan output ekonomi yang diterbitkan BPS, bisa kita simulasikan, untuk mengejar pertumbuhan delapan persen pada 2026 dengan skenario Net Zero Emission 2060, maka Indonesia membutuhkan investasi 2,7 kali lipat dari 2016 sebagai patokan. Jika kita turunkan ke sektor energi, maka untuk mencapai target 8% pada 2026, kita membutuhkan tambahan pembangkit gas 1,82 kali, tambahan geotermal 1,25 kali, dan pembangkit diesel 0,5 kali lipat dari 2016. Target ini, membutuhkan penyangga yang kuat berupa logistik energi yang andal dan efisien, seperti yang telah dijalankan PIS selama ini,” tambah Yayan.
     
    Mendukung sistem logistik energi nasional

    PIS, sebagai bagian dari Pertamina, memiliki peran penting dalam mendukung sistem logistik energi nasional. Setiap tahunnya, PIS mengelola lebih dari 20 ribu call/voyage untuk kebutuhan energi dalam negeri. Yayan menilai, PIS adalah kunci dalam menjawab tantangan geografis Indonesia.
     
    “Sebagai pemain utama dalam logistik energi, PIS harus mampu mengantisipasi peningkatan kebutuhan energi hingga dua kali lipat pada 2030, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi delapan persen. Kapabilitas ini akan menjadi tulang punggung dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional,” ungkap dia.
     
    Lebih lanjut, Yayan mengungkapkan pembangunan infrastruktur logistik yang merata mulai dari wilayah barat, tengah, hingga timur Indonesia akan meningkatkan efisiensi distribusi energi dan memperkuat ketahanan energi nasional.
     
    “Energi adalah penggerak roda perekonomian. Jika logistik energi tidak berjalan lancar, maka dampaknya dapat berlipat ganda ke sektor ekonomi yang lain. Dengan memperkuat buffer stock, meningkatkan efisiensi logistik energi, dan membangun infrastruktur yang memadai, Indonesia dapat memastikan terwujudnya kestabilan pasokan energi untuk seluruh wilayah Indonesia. Ketahanan energi yang solid ini akan menjadi kunci tercapainya target pertumbuhan ekonomi,” jelas Yayan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • RESMI Diterbitkan, Berikut Isi Permenaker Nomor 16 Tahun 2024 tentang Upah Minimum 2025

    RESMI Diterbitkan, Berikut Isi Permenaker Nomor 16 Tahun 2024 tentang Upah Minimum 2025

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) secara resmi menerbitkan Permenaker Nomor 16 Tahun 2024 pada Rabu (4/12/2024).

    Permenaker tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil penetapan pemerintah terhadap kenaikan upah minimun 2025 sebesar 6,5 persen.

    Beberapa poin penting ada di dalam Permenaker tersebut.

    Berikut ini penjelasan lengkapnya.

    Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli resmi menerbitkan Peraturan Menaker (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.

    Menurut Menaker, aturan upah minimum 2025 mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

    “Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penetapan upah minimum Tahun 2025 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023, telah terbit dan diundangkan Permenaker Nomor 16 Tahun 2024,” ujar Yassierli dalam konferensi pers di Kantor Kemenaker, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    “Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025.”

    “Kami berharap semua pihak dapat melaksanakan kebijakan ini yang telah mempertimbangkan daya beli pekerja dan daya saing usaha,” tegasnya.

    Yassierli menjelaskan, sebelum ada arahan soal upah minimum yang naik 6,5 persen dari Presiden Prabowo Subianto, pihaknya sudah melakukan kajian serta konsultasi publik.

    Beberapa pihak yang dilibatkan dalam konsultasi publik itu adalah perwakilan organisasi pengusaha dan serikat pekerja atau buruh melalui LKS Tripartit Nasional, serta Dewan Pengupahan Nasional.

    Yassierli lantas menjelaskan ketentuan penetapan upah minimum 2025 yang tercantum pada Permenaker Nomor 16 Tahun 2024.

    Pertama, Gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi dan dapat menetapkan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK).

    Kedua, upah minimum sektoral ditetapkan untuk sektor tertentu yang memiliki karakteristik dan risiko kerja berbeda serta membutuhkan tuntutan kerja yang lebih berat atau spesialisasi tertentu.

    Ketiga, UMK harus memenuhi dua syarat, yakni.

    a. Nilainya lebih tinggi dari upah minimum provinsi/kabupaten/kota.

    b. Direkomendasikan oleh Dewan Pengupahan Provinsi kepada Gubernur atau oleh Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota melalui Bupati/Wali Kota.

    Keempat, nilai upah minimum sektoral dihitung dan disepakati oleh Dewan Pengupahan di masing-masing tingkat wilayah.

    Kelima, penetapan upah minimum dilakukan melalui keputusan Gubernur dengan jadwal sebagai berikut:

    a. 11 Desember 2024 untuk UMP dan UMS Provinsi.

    b. 18 Desember 2024 untuk Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan UMSK.

    Menaker Yassierli menambahkan, setelah aturan upah minimum 2025 terbit, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu hingga terbitnya peraturan ini.”

    “Seperti Kementerian Hukum, Kemenko Perekonomian, Sekretariat Negara, dan BPS, serta Dewan Pengupahan Nasional dan LKS Tripartit,” tuturnya. (*)

    Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Aturan Kenaikan Upah Minimum 6,5 Persen Terbit, Menaker: Mulai Berlaku 1 Januari 2025

  • Ekonom ingatkan kenaikan PPN bisa picu peningkatan inflasi

    Ekonom ingatkan kenaikan PPN bisa picu peningkatan inflasi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom ingatkan kenaikan PPN bisa picu peningkatan inflasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyampaikan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen dapat memicu peningkatan inflasi di dalam negeri.

    “Tahun ini inflasi diperkirakan berkisar di bawah dua persen, namun untuk tahun depan inflasi diproyeksikan meningkat ke 3,12 persen,” ujar Josua dalam acara 2025 Economic Outlook oleh Permata Bank di Jakarta, Selasa (3/12).

    Dalam kesempatan sama, Head of Macroeconomic and Financial Market Research Permata Bank Faisal Rachman menyampaikan bahwa pada dasarnya kenaikan PPN dapat berdampak positif terhadap pendapatan negara, dengan catatan bahwa kenaikan penerimaan negara harus dikembalikan lagi kepada masyarakat.

    “Kalau bisa dialokasikan lagi ke sektor yang meningkatkan roda ekonomi. Kita lihat, kenaikan PPN ini boleh, tapi komitmennya dikembalikan ke rakyat untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi,” ujar Faisal.

    Namun demikian, Ia menegaskan bahwa penundaan PPN perlu menjadi opsi yang dipertimbangkan oleh pemerintah, karena saat ini konsumsi masyarakat yang menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi masih terguncang ditambah terjadinya penurunan jumlah kelas menengah.

    “Kami mendukung wacana ditunda dulu. Kelas menengah belum kembali ke kondisi secure (aman) seperti prapandemi (COVID-19). Kalau sudah pulih, bisa dilakukan secara gradual,” ujarnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia sebesar 1,55 persen year on year (yoy) pada November 2024, atau melandai dari capaian Oktober yang sebesar 1,71 persen (yoy).

    Secara bulanan, inflasi pada November 2024 tercatat sebesar 0,30 persen month to month (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024 yang sebesar 0,08 persen (mtm).

    Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk menunda kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen yang pada awalnya bakal diterapkan pada 1 Januari 2025.

    Menurut Luhut, penerapan kenaikan PPN yang diundur karena pemerintah berencana untuk memberikan stimulus atau insentif terlebih dahulu kepada masyarakat melalui bantuan sosial ke kelas menengah.

    Sumber : Antara

  • Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut perhitungan Upah Minimum Kabupatan/Kota UMK Kabupaten Ponorogo 2025 jika mengalami kenaikan 6,5 persen sesuai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan rata-rata kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen.

    Pengumuman ini disampaikan pada Jumat (29/11/2024) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    “Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” kata Presiden Prabowo di Istana Negara.

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan kenaikan sebesar 6 persen.

    Namun, pemerintah akhirnya memutuskan angka yang lebih tinggi sebagai langkah strategis untuk mendukung daya beli pekerja.

    UMP 2025 dirancang sebagai bagian dari upaya perlindungan sosial, khususnya untuk pekerja yang belum berkeluarga atau memiliki masa kerja di bawah 12 bulan.

    Penetapan tersebut tetap mengacu pada kebutuhan hidup layak sebagai pedoman utama.

    Selain itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penetapan upah minimum sektoral akan menjadi tanggung jawab Dewan Pengupahan Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sesuai dengan dinamika ekonomi di wilayah masing-masing.

    “Dewan pengupahan akan menetapkan upah sektoral sesuai kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah masing-masing,” tambah Presiden Prabowo.

    Pemerintah menargetkan regulasi terkait UMP 2025 rampung pada akhir November atau awal Desember, guna memberikan kepastian bagi semua pihak.

    Ketentuan lebih rinci terkait UMP 2025 akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) yang akan segera diterbitkan.

    Lantas berapa besaran UMK Kabupaten Ponorogo jika naik 6,5 persen naik sesuai rata-rata upah minimum nasional?

    Berikut perhitungannya:

    6,5 persen x UMK Kabupaten Ponorogo 2024

    = 6,5/100 x 2.235.311

    Jumlah kenaikan UMK Kabupaten Ponorogo = 145.295,215

    UMK Kabupaten Ponorogo 2025: 2.235.311 + 145.295,215 = Rp 4.942.763,015

    Dengan demikian, UMK Kabupaten Ponorogo 2025 diprediksi sebesar Rp 2.380.606,215 naik Rp 145.295,215 dari tahun 2024.

    UMK Kabupaten Ponorogo 2020-2024

    Data Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kabupaten Ponorogo Jawa Timur mulai dari tahun 2020 hingga 2024:

    2020: Rp 1.913.321

    2021: Rp 1.938.321

    2022: Rp 1.954.281

    2023: Rp 2.149.709

    2024: Rp 2.235.311

    UMP Jatim 2020-2024

    Mengutip laman BPS, pada berikut daftar UMP di Jawa Timur 2020-2024:

    2020: Rp 1.768.000.

    2021: Rp 1.868.777.

    2022: Rp 1.891.567

    2023: Rp 2.040.244,30.

    2024: Rp 2.165.244,30. (*)