Kementrian Lembaga: BPS

  • Banyak Anak di RI Fatherless, Begini Dampaknya Tumbuh Tanpa Peran Ayah

    Banyak Anak di RI Fatherless, Begini Dampaknya Tumbuh Tanpa Peran Ayah

    Jakarta

    Berdasarkan data UNICEF pada tahun 2021, diperkirakan ada sebanyak 20,9 persen anak-anak di Indonesia yang kehilangan sosok ayah atau fatherless. Berdasarkan data UNICEF tersebut, mereka kehilangan kehadiran ayah karena perceraian, pekerjaan, hingga kematian.

    Sedangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode yang sama, hanya sebanyak 37,17 persen anak usia 0-5 tahun di Indonesia yang mendapatkan pengasuhan lengkap dari kedua orang tuanya.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji menuturkan bahwa situasi ini bisa berdampak buruk, khususnya pada perkembangan mental anak. Ketika anak membutuhkan support system yang lengkap dari kedua orang tua, ia justru tidak mendapatkannya.

    “Maka harus ada support system yang menggantikan ayah di keluarga. Bisa dari pakde, paman, atau kakek,” kata Wihaji ketika dihubungi oleh detikcom, Senin (16/12/2024).

    Wihaji menuturkan ada satu faktor besar dalam fenomena fatherless di Indonesia, yaitu masih adanya persepsi bahwa tugas ayah hanya bekerja dan pengasuhan anak diserahkan sepenuhnya pada ibu. Padahal, menurut Wihaji pengasuhan anak yang baik harus diberikan secara lengkap dan menjadi tanggung jawab kedua orang tua secara bersama-sama.

    Ia menekankan bahwa penting untuk kedua orang tua bisa menjadi tempat curhat bagi anak. Mengedepankan komunikasi dengan anak menurutnya menjadi hal yang penting untuk meningkatkan hubungan orang tua dan anak, yang mungkin selama ini kurang diperhatikan.

    “Saya meyakini kalau mau membangun keluarga maka dimulai dari keluarga dan sering ngobrol dengan keluarga. Kalau tidak ngobrol, maka semuanya akan cenderung ngobrol dengan yang lain. Misalnya bisa melalui medsos atau bisa dengan yang lain,” ujarnya.

    “Kunci utama pembangunan keluarga adalah menciptakan ketentraman kebahagiaan dan mandiri dan semua itu harus dimulai dengan ngobrol dengan keluarga,” beber Wihaji.

    Fenomena fatherless juga sempat disinggung dampaknya oleh psikolog klinis Annisa Mega Radyani. Dia mengatakan dampak fatherless bisa berbeda pada setiap anak.

    Sosok ayah diidentikkan dengan memberikan rasa ‘aman dan nyaman’ bagi seorang anak. Bagi anak yang kehilangan sosok ayah, mereka seringkali akan mencari sosok ayah sepanjang hidupnya.

    “Kemudian bisa jadi juga anak ini jadi bingung, kira-kira sosok laki-laki jadi panutan itu seperti apa sih? Jadi sebenarnya secara psikologis mungkin dia akan mencari orang lain untuk menjadi sosok ‘fathernya’ dia,” jelas Annisa.

    Selain itu, anak akan kehilangan kepercayaan diri atau menjadi sulit percaya. Anak akan memiliki pandangan berbeda kepada laki-laki dan hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosialnya ketika beranjak dewasa.

    (avk/kna)

  • Rupiah Lunglai ke Rp16.016 Bersama Mata Uang Asia Laim

    Rupiah Lunglai ke Rp16.016 Bersama Mata Uang Asia Laim

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.016 per dolar AS pada Senin (16/12). Mata uang Garuda melemah 8 poin atau minus 0,05 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Senada, mata uang di kawasan Asia dominan melemah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,13 persen, peso Filipina minus 0,38 persen, baht Thailand minus 0,01 persen, dan ringgit Malaysia 0,06 persen.

    Kemudian yuan China melemah 0,05 persen dan yen Jepang minus 0,19 persen. Di sisi lain, dolar Singapura menguat 0,03 persen dan dolar Hong Kong plus 0,01 persen.

    Sedangkan, mata uang negara maju pun kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, dolar Australia plus 0,14 persen, dan euro Eropa 0,18 persen.

    Lalu, dolar Kanada menguat 0,10 persen dan franc Swiss menguat 0,17 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan dalam tekanan dolar AS dan melemah hari ini oleh menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Fed.

    Menurutnya, imbal hasil obligasi AS terus naik oleh kekhawatiran apabila The Fed akan memangkas lebih sedikit suku bunga tahun depan.

    “Adapun investor mengantisipasi pidato The Fed dalam FOMC pekan ini yang walau diperkirakan secara umum akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps, namun Powell diperkirakan akan menyampaikan pidato yang hawkish,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

    Ia melihat investor juga menantikan data penjualan ritel China pagi ini. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) sendiri diperkirakan akan terus memantau pergerakan rupiah dan secara rutin mengintervensi agar tidak jauh dari Rp16 ribu.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.950 sampai Rp16.100 per dolar AS pada hari ini.

    (del/pta)

  • 20 Persen Anak RI ‘Fatherless’, Kehilangan Sosok Ayah gegara Ini

    20 Persen Anak RI ‘Fatherless’, Kehilangan Sosok Ayah gegara Ini

    Jakarta

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji menyoroti fenomena anak di Indonesia yang tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah. Fatherless merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika anak tidak mendapatkan pengasuhan yang baik dari ayah, meskipun ayahnya sebenarnya ada.

    Menurut Wihaji, salah satu faktor utama fenomena fatherless adalah masih kuatnya persepsi pengasuhan anak hanya sebagai tugas ibu saja. Padahal peran ayah sebagai kepala keluarga untuk mengasuh anak juga dibutuhkan.

    Ayah yang bekerja untuk mencari nafkah seringkali dianggap sudah tidak perlu mengasuh anak.

    “Salah satu penyebab utama adalah anak sering dipersepsikan menjadi tanggung jawab ibu baik mulai masa kehamilan sampai usia dewasa,” kata Wihaji ketika dihubungi detikcom, Senin (16/12/2024).

    “Ayah di alam bawah sadarnya dipersepsikan hanya bertanggung jawab tentang kewajiban ekonomi,” sambungnya lagi.

    Wihaji menuturkan kedua orang tua memiliki kewajiban yang setara dalam pengasuhan anak. Mereka harus mengasuh dan memperhatikan anak sebagai tanggung jawab bersama.

    “Karena itu di Indonesia masih banyak persepsi tersebut dibebankan pada ibu. Saya sering sampaikan problem keluarga itu ya berawal dari keluarga maka penyelesaiannya kita kembalikan ke keluarga,” tandasnya.

    Berdasarkan data dari UNICEF, pada tahun 2021 diperkirakan ada sekitar 20,9 persen anak-anak di Indonesia kehilangan peran ayah dalam keseharian mereka. Dalam periode yang sama, Badan Pusat Statistik mencatat hanya 37,17 persen anak usia 0-5 tahun yang secara penuh diasuh penuh oleh kedua orang tuanya.

    (avk/kna)

  • Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

    Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sentimen window dressing belum bisa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang tutup tahun 2024. Arus dana dari investor asing pun belum stabil mengalir ke pasar saham Indonesia.

    Setelah sempat mendaki setinggi 3,77 persen pada pekan pertama Desember, IHSG berbalik melemah 0,79% sepanjang pekan lalu. Hasil ini membawa IHSG ke posisi 7.324,78 sampai dengan Jumat (13/12).

    Investor asing pun berbalik posisi secara mingguan. Dari sebelumnya beli bersih (net buy) Rp 1,07 triliun menjadi jual bersih (net sell) senilai Rp 2,70 triliun di seluruh pasar pada pekan lalu.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengamati IHSG tertekan oleh arus dana keluar (capital outflow) pada saham berkapitalisasi pasar besar (big caps), khususnya di sektor perbankan. Sentimen lain yang menekan pasar adalah nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi.

    Kurs Jisdor merosot ke Rp 15.987 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Jumat (13/12), sedangkan di pasar spot sudah menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS. Dalam situasi ini, sorotan pelaku pasar selama sepekan ke depan akan tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

    RDG BI dan FOMC The Fed akan digelar pada tanggal yang sama, 17 Desember – 18 Desember 2024. Kedua agenda tersebut akan menentukan arah suku bunga acuan, yang menjadi sentimen penting bagi pasar saham di penghujung tahun ini. 

    Ratih memprediksi, The Fed pangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,25% – 4,5% pada FOMC tersebut. Sedangkan BI lebih berpeluang menahan suku bunga (BI-Rate) pada level 6%.

    “Proyeksi BI-Rate tetap pada pertemuan Desember 2024, bertujuan untuk menopang rupiah yang kembali menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS,” terang Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).

    Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani mengamini, berdasarkan FedWatch Market Tool, probabilitas The Fed memangkas suku bunga pada FOMC kali ini mencapai 96%. Konsensus pasar juga sudah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

    Dimas turut melihat BI lebih berpeluang menahan suku bunga, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai sekitar 2% sejak 1 November 2024. Hal ini akan memperbesar selisih (spread) antara Fed Rate dan BI-Rate.

    “Harapannya meningkatkan uang masuk ke Indonesia karena return yang lebih besar dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” jelas Dimas.

    Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengamati pelaku pasar sudah mulai mem-priced in dengan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps. Tapi di sisi lain, investor juga mencermati arah kebijakan The Fed ke depan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    “Kekhawatiran intervensi serta kebijakan tarif menjadikan ketidakpastian kembali meningkat, bahkan juga ada potensi slower pace untuk pemangkasan suku bunga di tahun depan,” ungkap Audi.

    Berdasarkan FedWatch, The Fed berpeluang memangkas suku bunga hanya sebesar 50 bps pada tahun 2025. Audi menyoroti, hal ini bisa membawa volatilitas arus dana dari investor asing menjadi lebih kencang.

    “Kekhawatiran inflasi yang dapat meningkat kembali dan easing policy yang lebih lambat dari ekspektasi pasar cenderung membuat ketidakpastian di pasar saham,” imbuh Audi.

    Sementara itu, Audi melihat pelaku pasar masih menunggu sikap dari BI. Audi memandang peluang BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps masih terbuka. Jika sejalan, ekspektasi tersebut bisa menjadi sentimen positif untuk pasar.

    Ratih menimpali, iklim suku bunga tinggi berpotensi memberikan katalis negatif bagi sejumlah sektor. Seperti perbankan, teknologi, konstruksi, otomotif dan properti. Akibat suku bunga tinggi, daya beli berpotensi turun, debt ratio (debt to equity dan debt to asset) emiten berpotensi meningkat, serta kualitas kredit menurun.

    Menimbang dari sentimen arah suku bunga bank sentral, Ratih masih wait and see terhadap laju IHSG dalam sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 7.200 dan resistance 7.440 untuk perdagangan 16 – 20 Desember 2024.

    Ratih memprediksi IHSG akan cenderung bergerak sideways dalam rentang 7.300 – 7.500 di sisa tahun ini. Sedangkan Audi menaksir IHSG melaju pada level 7.194 – 7.550 dalam sepekan ke depan, dan berada dalam rentang 7.080 – 7.620 sampai tutup tahun 2024.

    Saran Audi, investor bisa mengantisipasi terjadi technical rebound jika IHSG bertahan di atas level psikologis 7.300.

    “Sehingga dapat kembali mempertimbangkan saham big caps. Tetapi jika sebaliknya, maka investor dapat lebih untuk hold dengan asumsi penurunan IHSG sudah mulai terbatas,” kata Audi.

    Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memperkirakan IHSG akan bergerak di area 7.245 – 7.400 untuk sepekan ke depan. Lalu IHSG berada di rentang 7.245 – 7.700 di sisa tahun ini. 

    William menyarankan wait and see untuk saham bank dan properti yang sensitif terhadap arah suku bunga. Sementara Dimas melirik saham-saham perbankan. Di samping sensitif terhadap keputusan suku bunga, pelaku pasar juga layak memantau pergerakan saham bank untuk mencari peluang di momentum window dressing.

    Sebagai pilihan investasi atau trading sepekan ke depan, Audi menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga masing-masing Rp 3.050 dan Rp 7.000. 

    Pilihan lainnya adalah trading buy PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target Rp 2.840 dan Rp 5.600. Sementara rekomendasi dari Ratih adalah buy on weakness PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada level Rp 4.100 – Rp 4.150 dengan target di Rp 4.550.

    Ratih kemudian menyarankan buy PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Target harga masing-masing berada di resistance Rp 1.180, Rp 2.500 dan Rp 1.550. Sedangkan secara teknikal, William menjagokan ISAT, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL). (Kontan/Ridwan Nanda Mulyana/Anna Suci Perwitasari)

    Sumber: Kontan

  • Deret Saham Bisa Dilirik Pekan Ini: Perbankan hingga Konsumer

    Deret Saham Bisa Dilirik Pekan Ini: Perbankan hingga Konsumer

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 69,44 poin atau minus 0,94 persen ke level 7.324 pada Jumat (13/12) silam.

    Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,92 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,08 miliar saham.

    Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisinya melemah. Hanya saja, performa indeks melemah 0,79 persen.

    Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG dalam sepekan ke depan akan melemah terbatas. Ia memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang support 7.174 dan resistance 7.550.

    “Kami berpandangan pasar tengah menantikan data neraca dagang yang diperkirakan surplus US$2,4 miliar. Jika rilis berada di bawahnya berpotensi direspons negatif oleh pasar,” ujar Audi kepada CNNIndonesia.com.

    Selain itu, sambungnya, pasar juga wait and see di tengah dinamika pelemahan nilai tukar rupiah. Pasar juga menanti sikap Bank Indonesia (BI) yang berdasarkan konsensus pasar menunjukkan potensi pemangkasan 7 day reverse repo rate (RRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

    “Jika sejalan, maka kami melihat ini akan menjadi sentimen positif untuk pasar karena tekanan akan cost of funds yang meningkat sudah mulai terlihat di emiten-emiten,” katanya.

    Untuk itu, Audi merekomendasikan saham dengan teknikal analisis, yakni ISAT (trading but) dengan rentang harga di level support 2.520 dan resistance 2.840, ICBP (speculative buy) di level support 11.450 dan resistance 12.400.

    Sementara itu, Branch Manager JUC GoCuan Semarang Peter Susilo melihat indeks sepekan ke depan bergerak konsolidatif dan mencari peluang rebound. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 7.041 dan resistance 7.531.

    Dari dalam negeri, sentimen positif yang memengaruhi IHSG adalah cadangan devisa yang masih di atas standar kecukupan internasional. Namun, indeks akan mendapatkan sentimen negatif dari masih berlanjutnya capital outflow sebesar Rp5,13 triliun.

    “Sedangkan sentimen global yang positif adalah kebijakan Tiongkok yang akan mengadopsi kebijakan moneter longgar,” katanya.

    Namun, ada juga sentimen negatif bagi indeks yakni data perdagangan Tiongkok yang menunjukkan pelemahan ekspor dan penurunan impor. Kemudian kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Tiongkok yang masih berlanjut.

    Ia menyarankan empat saham yang berpotensi cuan. Pertama, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BBRI yang diyakini bergerak di 4.450-4.600.

    Kedua, Peter menyarankan emiten berkode BMRI. Ia menilai saham PT Bank Mandiri Tbk yang turun tipis 1,63 persen sebelumnya bisa menguat sampai level 5.950.

    Sedangkan yang ketiga adalah milik PT Bank Central Asia Tbk dengan potensi gerak 10.200 hingga 10.400 Emiten ini turun sekitar 1,23 persen pada perdagangan yang lalu.

    Kemudian, Peter juga merekomendasikan saham emiten sektor konsumer, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang ditutup naik ke posisi 11.850 pekan lalu. Ia memprediksi ICBP dapat menyentuh posisi 12.200 pekan ini.

     

    (pta/pta)

  • Kunjungan Wisman ke RI Diprediksi Tembus 1,32 Juta Desember 2024

    Kunjungan Wisman ke RI Diprediksi Tembus 1,32 Juta Desember 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkirakan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia mencapai sekitar 1,02 juta hingga 1,32 juta di Desember 2024.

    Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyampaikan, pemerintah optimistis momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisman, sehingga memenuhi target batas atas kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 14,3 juta kunjungan di 2024.

    “Kami optimistis dengan libur Natal dan Tahun Baru di Desember ini dapat memenuhi target batas atas tersebut,” kata Ni Luh dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Dia menyebut, kunjungan wisman hingga saat ini telah mencapai 11,57 juta kunjungan, dari target batas atas yang dipatok sebesar 14,3 juta.

    Sementara itu, Kemenpar memperkirakan jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang melakukan perjalanan mencapai 78,2 juta di Desember 2024.

    Adapun, Kemenpar telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024 tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    Surat tertanggal 4 Desember 2024 itu telah disebarkan ke Kepala Daerah di 38 provinsi, serta asosiasi usaha pariwisata dan pengelola wisata agar dapat memberikan layanan prima, terutama keselamatan wisatawan menjadi hal yang patut diperhatikan agar selama momen Natal dan Tahun Baru berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman secara kumulatif atau Januari-Oktober 2024 mencapai 11,57 juta kunjungan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 20,45% dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Pada Oktober 2024, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia di dominasi oleh wisman kebangsaan Malaysia sebanyak 194.100 kunjungan. Diikuti oleh wisman berkebangsaan Australia sebanyak 150.510 kunjungan, Singapura sebanyak 106.310 kunjungan, dan China sebanyak 95.300 kunjungan.

    Sementara, jumlah perjalanan wisnus sepanjang Januari-Oktober 2024 mencapai 839,39 juta perjalanan. Angka ini tumbuh 21,87% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 688,78 juta perjalanan.

    Berdasarkan daerah tujuan, Pulau Jawa masih menjadi daerah tujuan perjalanan wisata dengan angka tertinggi, yaitu mencapai 56,75 juta perjalanan pada Oktober 2024, atau sekitar 69,69% dari total perjalanan wisnus di Indonesia. 

    Adapun provinsi yang menjadi tujuan perjalanan tertinggi adalah Jawa Timur (16,37 juta perjalanan), Jawa Barat (13,74 juta perjalanan), dan Jawa Tengah (11,32 juta perjalanan). 

    Provinsi lainnya yang juga menjadi tujuan perjalanan wisata tertinggi yakni Daerah Khusus Jakarta, Banten, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatra Selatan.

  • Harga Naik: Perusahaan Rokok Elektrik Untung, Industri Konvensional Buntung

    Harga Naik: Perusahaan Rokok Elektrik Untung, Industri Konvensional Buntung

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menaikkan harga jual eceran rokok pada 2025, tetapi tidak dengan tarif cukainya. Akibatnya, perusahaan rokok elektrik diyakini akan untung, sedangkan perusahaan rokok konvensional akan merugi.

    Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menjelaskan kebijakan kenaikan harga jual eceran (HJE) atas produk hasil tembakau terdiri dari beberapa layar berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 97/2024. Beleid terbaru itu membedakan antara rokok konvensional dengan rokok elektrik.

    Masalahnya, menurut Fajry, HJE atas beberapa rokok elektrik yang diterapkan pemerintah masih di bawah harga di tingkat konsumen. Dia mengakui bahwa satu batang rokok lebih murah dibanding satu rokok elektrik sistem tertutup.

    Hanya saja, sambungnya, satu produk rokok elektrik dapat dikonsumsi lebih lama atau jumlah hisapan lebih banyak. Oleh sebab itu, harga rokok konvensional masih lebih mahal dibandingkan dengan rokok elektrik. 

    Selain itu, beban cukai rokok elektrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Fajry pun meyakini kenaikan HJE bagi rokok elektrik tanpa adanya kenaikan tarif cukai hanya akan meningkatkan keuntungan perusahaan rokok elektrik. 

    “Dengan begitu akan ada peralihan konsumsi dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Kalau ada peralihan, artinya tujuan pengendalian menjadi tidak terpenuhi,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/12/2024).

    Jika benar demikian maka terbantahkan alasan pemerintah menaikkan HJE rokok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Fajry melihat konsumsi produk hasil tembakau tidak akan menurun secara agregat, hanya terjadi peralihan dari rokok konvensional ke rokok elektrik.

    Dia pun menukil dari dari Badan Pusat Statistik, Riset Kesehatan Dasar, dan Survei Kesehatan Nasional yang menunjukkan terjadi kenaikan pengguna rokok elektrik dalam beberapa tahun terakhir pada saat prevalensi perokok menurun.

    “Kebijakan fiskal yang tidak adil hanya akan menyebabkan peralihan konsumsi bukan pengendalian konsumsi. Itulah mengapa, belakangan beberapa seperti Inggris melarang penjualan rokok elektrik per Juni 2025,” ungkap Fajry.

    Lebih lanjut, dia juga meyakini pendapatan kenaikan HJE rokok juga tidak akan berdampak positif ke penerimaan negara. Dia menjelaskan selama ini penerimaan negara dari ‘pajak dosa’ produk hasil tembakau berdasarkan tarif cukai bukan tarif ad-valorem.

    Tarif cukai sendiri dikenakan berdasarkan jumlah atau kuantitas barang tertentu seperti unit, berat, atau volumenya. Sementara itu, tarif ad-valorem dikenakan berdasarkan persentase dari nilai atau harga barang/jasa.

    “Besaran penerimaan [dari produk hasil tembakau] bergantung jumlah yang terjual bukan harga. Sedangkan kenaikan HJE akan menurunkan jumlah produk hasil tembakau yang terjual. Dengan begitu, kenaikan HJE malah akan menurunkan kinerja penerimaan cukai tahun depan,” jelas Fajry.

    Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menaikkan HJE produk hasil tembakau mulai 1 Januari 2025 melalui PMK No. 97/2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

    “Untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara,” tulisnya, dikutip pada Jumat (13/12/2024).

    Sri Mulyani menuliskan bahwa peraturan terkait rokok tersebut perlu diubah dan disempurnakan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di bidang tarif cukai hasil tembakau. 

    Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan bahwa tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang seharusnya dilakukan penyesuaian pada tahun depan. Sebagai gantinya, pemerintah hanya akan menaikkan HJE sementara tarif cukai produk tembakau tersebut tetap sama.

  • Hindari Protes, DPRD Jabar Minta Pemda Gencar Sosialisasi Opsen Pajak Kendaraan – Page 3

    Hindari Protes, DPRD Jabar Minta Pemda Gencar Sosialisasi Opsen Pajak Kendaraan – Page 3

    Sebagai gambaran, jika PKB kendaraan bermotor sebesar Rp1 juta, maka opsen PKB yang diterima kabupaten/kota adalah Rp660 ribu. Hal yang sama berlaku untuk BBNKB, dengan persentase yang sama.

    Namun, pemberlakuan opsen ini juga diprediksi akan menurunkan PAD provinsi. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Dedi Taufik, sebelumnya menyebutkan, dengan adanya opsen PKB dan BBNKB, pendapatan provinsi Jawa Barat diperkirakan akan berkurang. Meski demikian, Dedi optimistis bahwa kabupaten dan kota akan lebih mandiri secara keuangan.

    Sebelumnya Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan bahwa APBD tahun 2024 untuk Jabar ditargetkan sampai pada Rp36,27 triliun. Artinya, kata Iwan, ada prediksi bahwa depan ada aturan baru pembagian opsen pajak langsung dengan 27 kota dan kabupaten, maka potensi APBD Jawa Barat bisa turun Rp5-6 miliar pada tahun 2025.

    Berdasarkan data BPS, jumlah kendaraan bermotor di Jawa Barat hingga akhir 2023 mencapai 16.574.249 unit. Dengan jumlah tersebut, skema opsen pajak PKB dan BBNKB diperkirakan mampu meningkatkan PAD kabupaten/kota secara signifikan.

    Selain itu, opsen pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) juga menjadi sumber penerimaan baru bagi provinsi. Opsen ini akan digunakan untuk memperkuat fungsi pengawasan pertambangan di daerah.

     

  • Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

    Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menargetkan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel nasional saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) sebesar 65%. 

    Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan, target itu mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 54%.

    “Kalau [okupansi hotel] nasional [saat momen Nataru] kira-kira 65%, kurang lebih naik 10%,” kata Hariyadi kepada Bisnis, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Kendati secara rata-rata nasional okupansi hotel pada momen Nataru ditargetkan sebesar 65%, okupansi hotel di daerah-daerah favorit diperkirakan berada di atas 80%.

    Misalnya di daerah Badung, Bali, okupansi hotel diperkirakan mencapai 80%-90% pada periode Nataru. Lalu, di wilayah Yogyakarta dan Bandung diprediksi mencapai 90%.

    Tingkat okupansi hotel selama momen ini sedikit berbeda untuk wilayah Daerah Khusus Jakarta. Hariyadi menyebut, tingkat okupansi hotel di wilayah pinggiran Jakarta kemungkinan hanya sekitar 40%-nan.

    “Kalau Jakarta, yang ramai hanya hotel tertentu,” ujarnya. 

    Sementara itu, adanya kebijakan pemangkasan anggaran perjalanan dinas kementerian/lembaga yang dikeluarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu dipastikan tidak akan mengganggu tingkat okupansi hotel pada momen Nataru.

    Menurutnya, dampak dari kebijakan ini baru akan terasa pada awal tahun atau kuartal I/2025.

    “Kalau Nataru nggak ada pengaruh. Kalau yang perjalanan dinas itu nanti pengaruh, terasa nanti di Januari, kuartal pertama,” pungkasnya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Desember 2023 mencapai 59,74%, naik 2,84 poin secara tahunan (year on year/YoY), dan mengalami kenaikan 3,02 poin secara bulanan (month to month/M to M).  

    Sejalan dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Desember 2023 mencapai 28,67%, naik 2,22 poin secara tahunan dan mengalami kenaikan 3,01 poin secara bulanan.  

    Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,57 hari. 

    Kemudian, TPK pada Januari 2024 mencapai 46,72%, mengalami kenaikan 1,86 poin dibandingkan Januari 2023. Bila dibandingkan dengan Desember 2023, TPK hotel bintang pada Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 13,02 poin. 

    Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Januari 2024 mencapai 1,58 hari, turun 0,07 poin dibandingkan Januari 2023, dan mengalami peningkatan sebesar 0,01 poin apabila dibandingkan Desember 2023.  

    Umumnya, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi daripada tamu Indonesia. Tercatat rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 2,63 hari, sedangkan tamu Indonesia hanya sebesar 1,47 hari.

  • Kabar Buruk Buat Para Ahli Hisap, Harga Jual Eceran Rokok Naik Mulai 1 Januari 2025 – Halaman all

    Kabar Buruk Buat Para Ahli Hisap, Harga Jual Eceran Rokok Naik Mulai 1 Januari 2025 – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga rokok akan semakin mahal tahun depan baik rokok konvensional maupun rokok elektrik. 

    Pemerintah telah menetapkan kenaikan harga jual eceran (HJE) pada 2025 untuk rokok konvensional dan rokok elektrik melalui dua Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yakni PMK 96/2024 dan PMK 97/2024.

    Tujuan penerbitan PMK ini untuk mendukung pengendalian konsumsi tembakau, melindungi industri tembakau padat karya, dan mengoptimalkan penerimaan negara.

    Dalam kedua beleid tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau. Kendati begitu, pemerintah menaikkan harga jual eceran (HJE) hampir seluruh produk tembakau yang mulai berlaku 1 Januari 2025.

    Dalam PMK 97/2024, pemerintah menetapkan kenaikan HJE rokok pada 2025 yang bervariasi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,53 persen.

    Sementara dalam PMK 96/2024, pemerintah menetapkan kenaikan HJE rokok elektrik dan hasil pengolahan tembakau lainnya pada 2025 yang bervariasi, dengan kenaikan rata-rata sebesar 11,34 dan 6,19 persen. 

    Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan seiring dengan terbitnya dua PMK tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti dan mengamankan kebijakan tersebut sesuai dengan tugas Bea Cukai.

    “Tugas Bea Cukai selanjutnya adalah menindaklanjuti dan mengamankan kebijakan tersebut,” ujar Nirwala kepada Kontan.co.id, Jumat (13/12/2024).

    Tindak lanjut yang dimaksud antaranya penetapan HJE per merk rokok, berdasarkan usulan produsen rokok yang mengacu pada PMK baru tersebut.

    “Berdasarkan penetapan tersebut, produsen akan mengajukan P3C untuk memesan pita cukai,” katanya.

    Berdasarkan P3C tersebut, Bea Cukai akan memesan pencetakan pita cukai kepada Konsorsium Peruri. 

    Ia menegaskan, layanan tersebut dilakukan Bea Cukai secara elektronik, sehingga ditargetkan pita cukai akan dapat didistribusikan pada Januari 2025 sesuai pemberlakuan kedua beleid baru tersebut.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap kebijakan tersebut dapat mengendalikan konsumsi masyarakat dari barang-barang yang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.

    “Tentu kan kita hanya berharap barang-barang yang untuk kesehatan itu supaya dikurangin. Prinsipnya itu saja,” kata Airlangga kepada awak media di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana mengatakan kebijakan tersebut akan menambah tekanan daya beli masyarakat, mengingat akan berlaku bersamaan dengan kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) di 2025.

    “Karena pada saat yang sama kan ada kenaikan PPN, ditambah juga dengan kenaikan HJE rokok. Jadi mungkin ada tekanan si,” ujar Fikri dikutip, Jumat (13/12/2024).

    Hanya saja, Fikri mengakui bahwa kenaikan HJE akan membantu dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengendalikan konsumsi rokok.

    “Karena beberapa survei terakhir kan mengatakan kalau rokok mungkin sumber pengeluaran terbesar ketiga ya untuk masyarakat kelas bawah khususnya,” katanya.

    Fikri juga menilai efektivitas kebijakan tersebut dalam mengendalikan konsumsi rokok masih belum optimal karena kenaikan HJE lebih banyak mendorong peralihan konsumsi rokok.

    Dari sisi inflasi, dia memperkirakan kenaikan HJE bisa menyumbang sekitar 0,2 persen terhadap inflasi keseluruhan pada tahun depan.

    Sementara itu, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai kenaikan HJE rokok rata-rata sebesar 9,53 persen pada tahun depan merupakan keputusan yang tepat, mengingat pemerintah tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT).

    “Sudah tepat apalagi kan kalau kita lihat dari berbagai informasi kalau tahun ini tidak ada kenaikan cukai rokok. Jadi saya rasa tepat keputusannya,” kata Myrdal.

    Meski ada kenaikan HJE, ia melihat kontribusinya terhadap inflasi akan relati moderat, yaitu sekitar 43 bps seiring dengan penyesuaian daya beli masyarakat akibat kenaikan UMP 6,5 persen maupun kenaikan gaji guru hingga berbagai stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah.

    Laporan Reporter: Dendi Siswanto | Sumber: Kontan