Kementrian Lembaga: BPS

  • Rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat “hawkish”

    Rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat “hawkish”

    Kepala The Fed, Powell memberikan pernyataan yang sangat hawkish akan prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun dari 75-100 bps perkiraan sebelumnya

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan tajam nilai tukar rupiah disebabkan Kepala The Fed (Federal Reserve) Jerome Powell memberikan pernyataan yang sangat hawkish terkait prospek suku bunga dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

    “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat tajam pasca pertemuan FOMC yang dimana The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps (basis points), namun Kepala The Fed, Powell memberikan pernyataan yang sangat hawkish akan prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun dari 75-100 bps perkiraan sebelumnya,” ujarnya ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, alasan mengapa The Fed memberikan pernyataan tersebut ialah proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari 2 persen menjadi 2,5 persen.

    Selain itu juga inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih di atas target 2 persen.

    “The Fed juga mengantisipasi kemungkinan kebijakan tarif Trump tahun depan,” ungkap dia.

    Lukman memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkisar antara Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS.

    Adapun keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen pada Rabu (18/12) dinilai merupakan bentuk komitmen lembaga tersebut tetap menjaga kurs mata uang Indonesia.

    Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan pada level 5,25 persen serta suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.

    “BI tetap pada komitmen menjaga rupiah seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya,” ucap dia.

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, melemah tajam 127 poin atau 0,79 persen menjadi Rp16.225 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.098 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • IHSG melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan

    IHSG melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan

    IHSG hari ini (19/12) diprediksi mixed dalam range 7.130 sampai 7.000Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka melemah di tengah sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) memangkas tingkat suku bunga acuannya.

    IHSG dibuka melemah 97,72 poin atau 1,37 persen ke posisi 7.010,16. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 14,62 poin atau 1,75 persen ke posisi 819,31.

    “IHSG hari ini (19/12) diprediksi mixed dalam range 7.130 sampai 7.000,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon negatif BI-Rate yang kembali tetap pada level 6 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 perssn dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

    Apabila diakumulasi, BI-Rate tetap di level tersebut dalam 3 bulan beruntun. Suku bunga yang tetap tinggi berfungsi sebagai penopang nilai tukar rupiah, namun berpotensi melemahkan ekonomi domestik. Sektor yang berpotensi terdampak ketika tingkat suku bunga tinggi, diantaranya perbankan, non primer, konstruksi, properti, dan automotive.

    Dari mancanegara, The Fed berpotensi mengurangi setengah dari proyeksi pemangkasan suku bunga tahun depan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen. Sementara, The Fed pada FOMC dini hari, kembali memangkas 25 bps suku bunga menjadi di level 4,25 sampai 4,5 persen.

    Dari Inggris, inflasi tahunan kembali naik ke level 2,6 persen, setelah pada bulan sebelumnya di level 2,3 persen sekaligus menjadi inflasi tertinggi dalam 8 (delapan) bulan terakhir. Kenaikan inflasi ditopang oleh harga barang-barang non-primer.

    Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, diantaranya indeks Dow merosot 1.123,03 poin, atau 2,58 persen, menjadi 42.326,87, mencatat penurunan beruntun terburuk sejak penurunan 11 hari pada tahun 1974.

    Penurunan pada hari Rabu ini merupakan yang terburuk sejak bulan Agustus dan baru kedua kalinya indeks kehilangan lebih dari 1.000 poin dalam satu sesi tahun ini. S&P 500 juga kehilangan 2,95 persen menjadi 5.872,16, sementara Nasdaq Composite anjlok 3,56 persen menjadi 19.392,69 dengan kerugian yang semakin tajam menjelang penutupan perdagangan Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 454,17 poin atau 1,16 persen ke level 38.627,41, indeks Shanghai melemah 18,08 poin atau 0,54 persen ke posisi 3.364,57, indeks Kuala Lumpur menguat 1,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.598,64, dan indeks Straits Times melemah 9,47 poin atau 0,25 persen ke 3.770,57.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Ketiga Kali Tahun Ini

    The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Ketiga Kali Tahun Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan (Fed Fund Rate/ FFR)25 basis poin pada Rabu (18/12), waktu setempat. Pemangkasan ketiga kalinya untuk tahun ini itu membuat FFR berada di rentang 4,25-4,5 persen, atau terendah dalam dua tahun terakhir.

    Dilansir CNN, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemangkasan suku bunga terbaru adalah “keputusan yang lebih sulit”.

    Ia mengungkapkan angka inflasi baru-baru ini adalah “faktor tunggal terbesar” dalam pikiran para pejabat selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini.

    Presiden The Fed Cleveland Beth Hammack adalah satu-satunya yang tidak setuju dengan keputusan pemangkasan tersebut dan lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini.

    The Fed sebelumnya mengisyaratkan dalam pernyataan kebijakannya bahwa bank sentral cenderung mempertahankan suku bunga tetap stabil di masa mendatang.

    Pasalnya, inflasi tetap jauh di atas target bank sentral sebesar 2 persen. Ekonomi AS juga terbukti sangat tangguh dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.

    Menurut perkiraan terbaru, The Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuan dua kali tahun depan, turun dari empat kali yang mereka proyeksikan pada bulan September lalu.

    Para pejabat juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih kuat, pengangguran yang sedikit lebih rendah, dan inflasi pada tahun 2025 akan lebih tinggi dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

    The Fed juga memperkirakan ekonomi AS tahun depan akan menguat, tanpa resesi yang terlihat. Bank sentral juga memperkirakan inflasi akan mencapai target mereka dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang mereka perkirakan sebelumnya, tidak akan menyentuh 2 persen hingga tahun 2027.

    Powell memuji ekonomi AS dalam konferensi pers pascapertemuan, dengan mengatakan kekuatannya telah menjadi “cerita” tahun ini. Ia menegaskan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih sedikit tahun depan seperti yang ditunjukkan oleh proyeksi.

    Hal itu mengguncang pasar dengan indeks Dow anjlok lebih dari 1.000 poin.

    Beberapa investor optimis dengan prospek pertumbuhan yang kuat tahun depan, yang dapat terwujud dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.

    Pemerintahan yang baru berjanji untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017 dan memangkas regulasi – kebijakan yang siap untuk meningkatkan pertumbuhan jika diberlakukan.

    Namun, ancaman Trump untuk mengenakan tarif besar-besaran pada barang-barang yang berasal dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok dapat menggagalkan ekonomi karena berisiko memicu inflasi.

    Sepanjang tahun ini, The Fed telah memangkas suku bunganya sebesar 100 bps dari 5,25-5,50 persen menjadi 4,25-4,50 persen. Pemangkasan sebelumnya dilakukan pada September lalu sebesar 50 bps dan November 25 bps.

    Sejak Maret 2022-Juli 2023, The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 525 bps. Kemudian, FFR ditahan di rentang 5,25-5,5 persen pada periode September 2023 – Agustus 2024.

    (sfr/sfr)

  • Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs

    Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan, namun mengisyaratkan lebih sedikit penurunan lanjutan pada 2025.

    Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) ke kisaran 4,25%-4,5%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga, Powell mengatakan sikap kebijakan The Fed saat ini jauh lebih longgar setelah memangkas suku bunga hingga 100 bps dari puncaknya sepanjang 2024.

    “Oleh karena itu, kami dapat lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami,” jelas Powell, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/12/2024).

    Nilai tukar mata uang regional termasuk rupiah berisiko tertekan keputusan The Fed karena dolar AS menguat ke level tertinggi sejak 2022.

    Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS naik 0,9% pada hari Rabu. Lonjakan tersebut membuat mata uang utama lainnya melemah. Euro, pound, dan franc Swiss turun 1% terhadap dolar AS pada siang hari, sementara yuan offshore China turun ke level terendah sejak 2023.

    Indeks dolar AS naik lebih dari 7% sepanjang tahun ini. Dolar menguat terhadap semua mata uang utama di negara maju dan berada di untuk mencatat tahun terbaik sejak 2015.

    Analis valas Barclays Skylar Montgomery Koning mengatakan data ekonomi telah datang dengan kuat ditambah dengan ekspektasi the Fed menjadi lebih hawkish turut mendukung pergerakan dolar AS.

    Janji presiden terpilih Donald Trump untuk memberlakukan tarif yang keras terhadap banyak mitra dagang AS sebelumnya turut membantu reli dolar AS menjelang Pilpres. Reli juga berlanjut karena ekonomi AS terus meningkat melampaui banyak negara lain.

    Sementara itu, banyak bank sentral di seluruh dunia harus secara agresif memangkas suku bunga untuk membantu pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

    Direktur pendapatan tetap dan valas Amundi US Inc Paresh Upadhyaya mengatakan setiap detail dari kebijakan The Fed tidak dapat disangkal lagi adalah sikap yang hawkish.

    “Semua ini berarti dolar AS yang lebih kuat secara tajam karena terus memperkuat pertumbuhan AS yang luar biasa,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

    Indeks mata uang negara-negara berkembang tergelincir 0,4% ke level terendah sejak Agustus pada hari Rabu. Real Brasil melemah sekitar 3% terhadap dolar pada hari itu dan diperdagangkan pada rekor terendah karena para investor menjadi semakin khawatir akan krisis fiskal di negara tersebut.

    Analis valas Wells Fargo Brendan McKenna mengatakan ketika divergensi dalam jalur kebijakan moneter The Fed terungkap, bersama dengan beberapa faktor lainnya, dolar AS diperkirakan akan menguat secara signifikan selama 2025.

    Banyak analis Wall Street memperkirakan greenback ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun depan sebelum mulai menurun pada tahun 2025 karena penurunan suku bunga di seluruh dunia akan mulai menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di luar AS.

    Jeda Pemangkasan

    The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang, dengan mengatakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.

    Perkiraan kuartalan baru menunjukkan beberapa pejabat memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit untuk tahun depan dibandingkan dengan perkiraan mereka beberapa bulan yang lalu. Mereka sekarang melihat suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75% hingga 4% pada akhir tahun depan, mengimplikasikan dua penurunan seperempat poin persentase, menurut estimasi median.

    Dot plot atau proyeksi suku bunga triwulanan terbaru The Fed menunjukkan sejumlah pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit untuk tahun depan daripada yang mereka perkirakan beberapa bulan yang lalu, menimbang laju penurunan inflasi yang lebih lambat pada 2025.

    Para pejabat saat ini memperkirakan suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75%-4% pada akhir 2025, menyiratkan dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 bps, menurut perkiraan median. Hanya lima pejabat yang mengindikasikan preferensi untuk lebih banyak pemangkasan tahun depan.

    Imbal hasil obligasi dan dolar AS melonjak setelah keputusan The Fed, sehingga menekan harga emas. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas batangan.

     

  • Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Petisi yang berisi penolakan terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen menembus 90 ribu tanda tangan.

    Petisi ini berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”. Petisi tersebut sudah tayang di situs change.org sejak 19 November 2024.

    Per pagi ini pukul 06.39 WIB, sudah ada 90.153 orang yang menandatangani petisi tersebut. Inisiator petisi menargetkan 150 ribu tanda tangan untuk petisi tersebut.

    Pembuat petisi menolak kenaikan PPN 12 persen karena menyulitkan rakyat. Dia mengingatkan daya beli masyarakat sedang buruk.

    “Rencana menaikan kembali PPN merupakan kebijakan yang akan memperdalam kesulitan masyarakat. Sebab harga berbagai jenis barang kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi yang baik,” tulis Bareng Warga, inisiator petisi tersebut.

    Mereka mengingatkan masih ada 4,91 juta orang pengangguran per Agustus 2024 merujuk Badan Pusat Statistik (BPS). Lalu ada 83,83 juta orang yang pekerjaannya di sektor informal.

    Kemudian mereka mengkritik upah mininum yang tak memenuhi kebutuhan dasar. Berdasarkan data BPS 2022, standar hidup layak di Jakarta membutuhkan Rp14 juta per bulan. UMP Jakarta di tahun 2024 saja hanya Rp5,06 juta.

    “Atas dasar itu, rasa-rasanya Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP. Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membesar dan menyebar ke mana-mana,” tulis inisiator petisi.

    Sebelumnya, pemerintah memastikan kenaikan PPN 12 persen akan berlaku pada 1 Januari 2025. Kenaikan PPN berlaku terhadap semua barang dan jasa, kecuali sembako.

    “Sesuai dengan amanah undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada jumpa pers, Senin (16/12).

    (dhf/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Powell Buka-Bukaan Alasan The Fed Hanya Isyaratkan 2 Kali Cut Rate Tahun Depan

    Powell Buka-Bukaan Alasan The Fed Hanya Isyaratkan 2 Kali Cut Rate Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan lebih bersikap hati-hati dalam memutuskan pemangkasan suku bunga pada tahun mendatang, usai The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada Rabu (18/12/2024).

    Melansir Reuters, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) ke kisaran 4,25%-4,5%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga, Powell mengatakan sikap kebijakan The Fed saat ini jauh lebih longgar setelah memangkas suku bunga hingga 100 bps dari puncaknya sepanjang 2024.

    “Oleh karena itu, kami dapat lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami,” jelas Powell seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/12/2024).

    Meskipun demikian, Powell menambahkan bahwa suku bunga masih “secara signifikan” menahan aktivitas ekonomi, dan The Fed berada di jalur yang tepat untuk terus memangkas. Namun, para pejabat harus melihat lebih banyak kemajuan pada inflasi sebelum melakukan penurunan suku bunga tambahan.

    Dot plot atau proyeksi suku bunga triwulanan terbaru The Fed menunjukkan sejumlah pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit untuk tahun depan daripada yang mereka perkirakan beberapa bulan yang lalu, menimbang laju penurunan inflasi yang lebih lambat pada 2025.

    Para pejabat saat ini memperkirakan suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75%-4% pada akhir 2025, menyiratkan dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 bps, menurut perkiraan median. Hanya lima pejabat yang mengindikasikan preferensi untuk lebih banyak pemangkasan tahun depan.

    Proyeksi ini lebih rendah dari mayoritas ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan estimasi median suku bunga akan mengarah pada tiga kali pemangkasan tahun depan.

    Indeks S&P 500 melemah setelah pengumuman tersebut, sementara imbal hasil Treasury AS dan indeks doalr AS menguat. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun, yang lebih sensitif dibandingkan obligasi bertenor lebih panjang terhadap perubahan kebijakan The Fed, memimpin pergerakan Treasury dengan penguatan 8 basis poin menjadi 4,33%, level tertinggi sejak 25 November.

    Powell juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana bank sentral dapat menanggapi potensi tarif dari pemerintahan Trump.

    Ia mengatakan bahwa beberapa pembuat kebijakan telah mulai mempertimbangkan dampak potensial dari tarif yang lebih tinggi yang mungkin akan diterapkan oleh Presiden terpilih Donald Trump. Namun ia mengatakan bahwa dampak dari proposal kebijakan tersebut pada saat ini masih sangat tidak pasti.

    “Kami hanya tidak tahu, sungguh, sangat tidak tahu sama sekali tentang kebijakan-kebijakan yang sebenarnya. Jadi masih terlalu dini untuk mencoba menyimpulkan apa pun,” jelas Powell.

  • The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Isyaratkan Hanya Dua Kali di 2025

    The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Isyaratkan Hanya Dua Kali di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (18/12/2024).

    Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) 25 bps ke kisaran 4,25%-4,50%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Namun The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang, dengan mengatgakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.

    Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa lebih banyak penurunan suku bunga bergantung pada kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi yang sangat tinggi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan mulai memperhitungkan prospek perubahan ekonomi yang luas di bawah pemerintahan Trump yang akan datang.

    Referensi eksplisit Powell mengguncang Wall Street, membuat saham-saham turun tajam dan memacu penurunan estimasi pasar mengenai seberapa jauh suku bunga akan turun tahun mendatang.

    “Saya pikir kita berada di tempat yang baik, tetapi saya pikir dari sini ini adalah fase baru dan kami akan berhati-hati tentang pemotongan lebih lanjut,” kata Powell pada konferensi pers setelah berakhirnya pertemuan FOMC.

    The Fed dan Powell secara luas diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga “hawkish” dengan memperkirakan sekitar setengah dari pelonggaran kebijakan pada tahun 2025 dari 100 basis poin yang diproyeksikan oleh para pembuat kebijakan tiga bulan yang lalu.

    Namun, pada saat Powell selesai berbicara, pasar hanya memperkirakan akan terjadi satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun mendatang.

    Memang, keputusan untuk menurunkan suku bunga menarik perbedaan pendapat dari Presiden Fed Cleveland Beth Hammack, yang bergabung dengan bank sentral awal tahun ini dan mengindikasikan bahwa ia lebih suka membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan minggu ini.

    Para gubernur bank sentral AS saat ini memproyeksikan bahwa mereka hanya akan menurunkan suku bunga dua kali, masing-masing sebesar 25 bps pada 2025.

    Ini berarti pelonggaran kebijakan tahun depan lebih sedikit 50 bps dari yang diantisipasi oleh para pejabat pada bulan September, dengan proyeksi inflasi The Fed untuk tahun pertama pemerintahan Trump yang baru melonjak dari 2,1% pada proyeksi sebelumnya menjadi 2,5% pada proyeksi saat ini, jauh di atas target 2% bank sentral.

    Progres penurunan inflasi yang lebih lambat menuju target The Fed sebesar 2%, diterjemahkan ke dalam laju penurunan suku bunga yang lebih lambat dan titik akhir yang sedikit lebih tinggi sebesar 3,1%, juga tercapai pada tahun 2027.

  • Sambut Libur Nataru, WIKA Realty Optimis Okupansi Hotel Capai 90 Persen Didukung Promo Akhir Tahun – Halaman all

    Sambut Libur Nataru, WIKA Realty Optimis Okupansi Hotel Capai 90 Persen Didukung Promo Akhir Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Dalam rangka menyambut libur Natal dan Tahun Baru, PT Wijaya Karya Realty (“WIKA Realty”) meluncurkan promo spesial akhir tahun. Dengan menaungi 17 hotel yang tersebar di Indonesia, WIKA Realty menawarkan pengalaman menginap yang lebih terjangkau dan menyenangkan, serta menargetkan tingkat okupansi hingga 90 persen pada Desember 2024, meningkat signifikan dari 80% pada kuartal ketiga tahun ini.

    Corporate Secretary WIKA Realty, Saskia Ayu Megananda, menyampaikan, “Promo akhir tahun ini diharapkan mampu mendongkrak okupansi hotel menjadi 90% pada akhir tahun. Dengan meningkatnya tren perjalanan wisata, kami optimis target tersebut dapat tercapai.”

    Optimisme ini didukung data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat 825,7 juta perjalanan wisata domestik pada Desember 2023, naik 12,37% dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Pariwisata juga memproyeksikan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 1,08 miliar tahun ini, sementara wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai 17–18 juta.

    Untuk mendukung optimisme tersebut, WIKA Realty menawarkan berbagai promo spesial yang cocok untuk merayakan momen Natal dan Tahun Baru. Berbagai pilihan paket menarik dapat dinikmati di hotel-hotel WIKA Realty yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia, mulai dari promo paket kamar untuk malam Natal dan Tahun Baru, christmas lunch dan dinner, christmas hampers, hingga buffet dinner dan makan malam di malam tahun baru. Tersedia juga paket staycation untuk merayakan pergantian tahun di hotel-hotel dengan suasana yang nyaman dan aman.

    Salah satu promo menarik datang dari Yogyakarta, di mana dua hotel WIKA Realty, yaitu Hotel KHAS Malioboro dan Hotel KHAS Tugu, menawarkan paket staycation Tahun Baru bertema “Rimba Raya”. Paket dua malam seharga Rp2.999.000 sudah termasuk sarapan, dinner malam Tahun Baru untuk dua orang, serta hiburan spesial dari bintang tamu. “Kami optimis program ini akan menarik minat wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta, dengan proyeksi okupansi kedua hotel meningkat hingga lebih dari 95%, melampaui capaian tahun lalu sebesar 90%,” ujar Saskia Ayu Megananda.

    Selain itu, Merumatta Senggigi Lombok turut menawarkan event spesial bertajuk “White & Gold Beach Party” di pinggir Pantai Senggigi, yang akan dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Astrid. Paket staycation satu malam seharga Rp2.800.000 untuk menginap di Superior Garden Room sudah termasuk sarapan dan gala dinner untuk dua orang. Kombinasi penampilan Astrid dengan keindahan alam Senggigi diharapkan mampu menciptakan pengalaman liburan yang tak terlupakan.

    Tidak hanya menawarkan promo spesial, tetapi WIKA Realty juga fokus pada kenyamanan dan keamanan tamu. Dengan lebih dari 3000 kamar di hotel-hotel bintang tiga dan lima, sebagian besar hotel WIKA Realty dilengkapi fasilitas unggulan seperti kolam renang, restoran, spa, area parkir, dan Wi-Fi gratis di seluruh area hotel. “Dengan lokasi hotel yang strategis, sebagian besar dekat dengan tempat wisata, para tamu dapat secara mudah memanfaatkan waktu liburan mereka secara optimal.” tambah Saskia Ayu Megananda.

    Berikut hotel-hotel dalam naungan WIKA Realty yang dapat dijadikan sebagai akomodasi selama liburan akhir tahun di Pulau Jawa: 

    Hotel Best Western Premier The Hive, Jakarta
    Kyriad Hotel Airport, Banten
    Hotel Best Western Premier La Grande, Jawa Barat
    Hotel KHAS Tegal, Jawa Tengah
    Hotel KHAS Pekalongan, Jawa Tengah
    Hotel KHAS Semarang, Jawa Tengah
    Hotel KHAS Gresik, Jawa Timur
    Hotel KHAS Surabaya, Jawa Timur
    Hotel Best Western Papilio, Jawa Timur
    Hotel KHAS Tugu, Yogyakarta
    Hotel KHAS Malioboro, Yogyakarta
     

    Tidak hanya di Pulau Jawa, terdapat juga hotel-hotel yang berada di lokasi lain diantaranya di Pulau Sumatera, Pulau Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Sulawesi: 

    Hotel KHAS Pekanbaru, Riau
    Wyndham Tamansari Jivva Resort, Bali
    Golden Tulip Jineng Resort, Bali
    Hotel Merumatta Senggigi Lombok, Nusa Tenggara Barat
    Hotel KHAS Makassar, Sulawesi Selatan

    Hotel Best Western The Lagoon Manado, Sulawesi Utara

  • Pengelola Sampah RW di DKI mendapat sosialisasi layanan kebersihan

    Pengelola Sampah RW di DKI mendapat sosialisasi layanan kebersihan

    Rabu, 18 Desember 2024 17:12 WIB

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melakukan sosialisasi akbar terkait pelayanan kebersihan kepada para Ketua Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW) dan pengurus Bank Sampah se-Jakarta. ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta.

    Warga yang aktif memilah dan menabung sampah akan mendapatkan manfaat langsung berupa pembebasan retribusi kebersihan

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bea Cukai Ungkap Penyebab Penurunan Ekspor dan Impor 2024

    Bea Cukai Ungkap Penyebab Penurunan Ekspor dan Impor 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengakui ekspor dan impor Indonesa pada 2024 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan ketidakstabilan ekonomi dan perdagangan global.

    “Penurunan itu bukan disebabkan oleh domestik, tetapi lebih kepada kondisi ekonomi global, perdagangan,” ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).

    Dikatakan Askolani, banyak negara-negara maju, seperti China, Eropa, dan Amerika Serikat yang mengalami kondisi serupa, yaitu penurunan ekspor dan impor. Kondisi tersebut berimbas kepada proses ekspor dan impor dalam negeri.

    Menurutnya, Indonesia pernah mengalami masa peningkatan ekspor dan impor pada 2021-2022. Dia berharap, peningkatan ini kembali terjadi pada 2025.

    “Jadi ini bukan hanya semata-mata Indonesia ya, tetapi lingkungan global itu menjadi tantangan kita dan para pelaku usaha juga tentunya kita support untuk bisa lebih maju lagi,” tandasnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor dan impor Indonesia pada November 2024 masing-masing 1,70% dan 10,71% dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia berada pada angka US$24,01 miliar dan impor mencapai US$ 19,59 miliar pada November 2024.