Kementrian Lembaga: BPS

  • Semua Menjerit, Daya Beli Warga RI Ambruk!

    Semua Menjerit, Daya Beli Warga RI Ambruk!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ekonom hingga pelaku usaha menjerit daya beli masyarakat Indonesia anjlok pada tahun ini, membuat aktivitas ekonomi melambat.

    Dari sisi level konsumsi rumah tangga saja, selama tiga kuartal tahun ini terus tumbuh di bawah 5%. Per kuartal III-2024 saja, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91% (yoy). Membuat laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 hanya 4,95%.

    Meski begitu, pemerintah masih bersikeras menganggap daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga, sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

    Ia mendasari sudut pandang ini dari indeks keyakinan konsumen per November yang masih naik ke level 125,9, hingga indeks penjualan riil yang juga masih tumbuh meski hanya 1,7%.

    “Ini indikator dari sisi konsumsi yang semuanya masih positif,” kata Sri Mulyani pada pertengahan Desember lalu, saat konferensi pers APBN jelang akhir tahun, dikutip Rabu (25/12/2024).

    Berkebalikan dengan Sri Mulyani, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro, yang juga merupakan Mantan Menteri Keuangan era periode pertama Jokowi bahkan menegaskan, daya beli masyarakat sudah nampak jelas tengah jatuh.

    Bambang mengatakan, untuk melihat data sebenarnya daya beli masyarakat bisa merujuk pada realisasi kondisi ekonomi pada kuartal III-2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

    Menurutnya, kuartal III-2024 bisa menjadi acuan dalam melihat daya beli sesungguhnya masyarakat RI karena tidak ada faktor musiman yang menolong angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

    “Jadi sebenarnya kalau saya melihat turunnya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi dari di atas 5% menjadi di bawah 5% itu sebenarnya tanda yang clear bahwa ada potensi pelemahan daya beli,” kata Bambang dalam program Cuap-Cuap Cuan CNBC Indonesia.

    Bambang menganggap, data konsumsi rumah tangga saat tidak adanya faktor musiman bisa mencerminkan kondisi riil daya beli masyarakat karena memang pertumbuhan ekonomi Indonesia paling dominan ditopang konsumsi rumah tangga, dengan porsi mencapai 53,08%.

    Data ini pun, kata Bambang, diperburuk dengan jelasnya data penurunan jumlah kelas menengah. Sebagaimana diketahui, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia masih sebanyak 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Namun, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.

    “Kombinasi itulah dari menurunnya kelas menengah dan masih tingginya aspiring middle class dan near poor yang mengindikasikan ada kemungkinannya pelemahan konsumsi. Kalau daya beli kita melemah otomatis konsumsi juga melemah,” ucap Bambang.

    Pengusaha di sektor properti pun juga telah teriak bahwa daya beli masyarakat Indonesia teramat tertekan. Mereka menganggap, kondisi ini terlihat dari data penjualan rumah tapak di Jabodetabek yang turun 25% pada tahun ini dibanding tahun 2023 lalu.

    “Jadi 25% penurunannya di bawah,” kata Associate Director Leads Property, Martin Samuel Hutapea kepada CNBC Indonesia, awal Desember ini.

    Padahal pengembang sudah rajin membuat banyak rumah, sayang penyerapannya justru terkendala. Sebagai contoh di kuartal III 2024 ini ada tambahan pasokan 2,800 unit, namun penjualannya jauh di bawah itu yakni 1,900 unit. Sebagian besar penyerapannya ada di wilayah Tangerang.

    Di sisi lain, harga rumah juga terus mengalami kenaikan yang tak sebanding dengan gaji atau pendapatan masyarakat. Menurut riset Leads Property, kenaikan harga rumah menyeluruh terjadi di Jabodetabek, namun paling tinggi ada di Depok mencapai 12%, sedangkan Jakarta sebesar 5% dan Bogor sebesar 3%.

    “Faktor daya beli salah satunya, kan daya beli hubungannya juga sama price-sensitive, harga,” ujar Martin.

    Sementara itu, kalangan pengusaha ritel yang tergabung ke dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan bahwa penjualan toko-toko ritel saat ini merosot drastis gara-gara pembeli merosot. Membuat penjualan barang turun harga sehingga tercermin dari munculnya fenomena baru, yakni deflasi lima bulan beruntun yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

    Sebagaimana diketahui, BPS telah mengumumkan, deflasi lima bulan beruntun terjadi sejak Mei 2024 yang sebesar 0,03%, lalu berlanjut pada Juni 2024 sebesar 0,08%, dan Juli 2024 sebesar 0,18%. Lalu, pada Agustus 2024 sebesar 0,03%, dan per September 2024 makin dalam menjadi 0,12%.

    “Karena produktivitas atau basket size dari konsumen itu turun, nah dengan konsumen turun belanja maka otomatis semuanya berupaya untuk rebranding atau kemasannya diperkecil supaya turun juga harganya, jadi itulah yang membuat deflasi,” kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey di kawasan Gedung Kadin Indonesia, Jakarta.

    Oleh sebab itu, Roy membantah pernyataan pemerintah yang mengklaim bahwa kondisi deflasi selama lima bulan berturut-turut ini disebabkan karena pemerintah memasok barang-barang pangan secara giat, hingga menyebabkan harga-harga turun. Menurutnya, yang terjadi sebenarnya malah karena barang yang dijual kemasannya semakin kecil supaya bisa terjual atau dibeli oleh masyarakat yang daya belinya tengah ambruk.

    “Jadi daya beli yang menyebabkan deflasi, ya. Bukan karena masalah yang dibilang penurunan harga karena impornya sudah bagus, produktivitasnya sudah bagus, itu satu sisi, tapi sisi lain itu karena memang basket size dari konsumen itu yang turun, sehingga semuanya berusaha turunkan harga,” ucap Roy.

    Pengusaha di sektor otomotif pun menyatakan hal serupa. Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menuturkan para pengusaha mobil bahkan akan merevisi target penjualan mobil 2024 sebanyak 1,1 juta unit, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penekan pasar, salah satunya gaji masyarakat yang tak mampu menjangkau harga mobil.

    “Salah satu faktor pemicu stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru makin lebar,” katanya dalam diskusi Forum Wartawan Industri pertengahan tahun ini.

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas juga mencatat, sebetulnya 40 juta pekerja di Indonesia masih memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Jauh di bawah target pendapatan per kapita hingga akhir 2024 sebesar US$ 5.500 per tahun, atau setara Rp 7,45 juta per bulan.

    Di sisi lain, gaji yang rendah itu juga sempat tergerus tingginya inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food pada awal tahun ini. Angka tertinggi inflasi harga pangan bergejolak tertinggi pada tahun ini terjadi pada Maret 2024 sebesar 10,33% sebelum akhirnya pada November 2024 menjadi deflasi 0,32%.

    Per Mei saja, level inflasi bahan pangan bergejolak masih sebesar 8,14%, jauh di atas kenaikan rata-rata gaji di Indonesia. Mengutip catatan Bank Indonesia kenaikan gaji untuk aparatur sipil negara atau ASN pada periode 2019-2024 hanya sebesar 6,5% dengan catatan untuk periode 2020-2023 tak ada kenaikan gaji ASN. Adapun, kenaikan UMR atau gaji pegawai swasta rata-rata hanya 4,9% pada 2020-2024.

    Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro menambahkan, kondisi deflasi yang terjadi di komponen volatile food ini sebetulnya imbas dari mekanisme harga yang sulit turun ketika sudah mencapai level tinggi. Masalah ini bisa diterjemahkan dengan teori sticky price atau sticky cost.

    “Ya kita harus mengikuti teori yang namanya sticky price jadi artinya sekali harga itu naik itu susah turun. Dia mungkin tidak naik lagi, jadi dia mungkin ketika naik itulah inflasinya, misalnya 8%. Sesudah itu padahal dia akan naik lagi atau turun sedikit di situlah inflasinya 0% atau deflasi tapi kan harga tinggi itu sudah terjadi,” tutur Bambang.

    Namun, saat nasi sudah menjadi bubur, pemerintah merespons ambruknya daya beli masyarakat Indonesia ini dengan menggelontorkan paket kebijakan ekonomi yang berisi 15 insentif. Selain itu, pemerintah juga telah memutuskan untuk menaikkan UMP 2025 sebesar 6,5%.

    “Jelang memasuki pergantian tahun 2025, Pemerintah secara konsisten terus berupaya untuk dapat menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto melalui siaran pers, Kamis lalu.

    Ia memerinci, bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, Pemerintah akan menyediakan 5 fasilitas kebijakan berupa:

    1. PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 1% dari kebijakan PPN 12% untuk minyak goreng sawit curah yang dikemas dengan merek “MINYAKITA”, sehingga PPN yang dikenakan tetap sebesar 11%.

    2. PPN DTP sebesar 1% dari kebijakan PPN 12% juga diberlakukan untuk tepung terigu, sehingga PPN yang dikenakan pada tepung terigu juga tetap sebesar 11%.

    3. Gula industri juga menjadi komoditas yang memperoleh fasilitas PPN DTP sebesar 1% dari kebijakan PPN 12%, sehingga dikenakan PPN sebesar 11%. Adapun gula industri tersebut merupakan input penting bagi industri makanan minuman, dimana industri makanan dan minuman memiliki share sebesar 36,3% terhadap total industri pengolahan.

    4. Pemberian Bantuan Pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan kepada masyarakat desil 1 dan 2 selama 2 bulan (Januari dan Februari 2025), dengan sasaran sebanyak 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

    5. Diskon sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya terpasang listrik hingga 2200 VA selama 2 bulan (Januari-Februari 2025), dengan menyasar sebanyak 81,42 juta pelanggan, mencakup konsumsi 9,1 Twh/bulan yang setara 35% total konsumsi listrik nasional.

    Adapun yang ditujukan untuk kelas menengah terdiri dari 8 paket kebijakan insentif, yaitu:

    1. PPN DTP Properti bagi pembelian rumah dengan harga jual sampai dengan Rp5 miliar dengan dasar pengenaan pajak sampai dengan Rp2 miliar. Skema insentif tersebut diberikan sebesar diskon 100% untuk bulan Januari – Juni 2025 dan diskon 50% untuk bulan Juli – Desember 2025.

    2. PPN DTP Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Electric Vehicle (EV) dengan rincian sebesar 10% atas penyerahan EV roda empat tertentu dan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40%, dan sebesar 5% atas penyerahan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%.

    3. PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (Completely Built Up/CBU) dan penyerahan KBLBB roda empat tertentu yang berasal dari produksi dalam negeri (Completely Knock Down/CKD).

    4. Pembebasan Bea Masuk EV CBU sebesar 0%, sesuai program yang sudah berjalan.

    5. Pemberian insentif PPnBM DTP sebesar 3% untuk kendaraan bermotor bermesin hybrid.

    6. Insentif PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja dengan gaji sampai dengan Rp10juta/bulan yang berlaku untuk sektor padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur.

    7. Optimalisasi Jaminan Kehilangan Pekerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai buffer bagi para pekerja yang mengalami PHK dengan memberikan dukungan berupa manfaat tunai 60% flat dari upah selama 6 bulan, manfaat pelatihan Rp2,4 juta, kemudahan akses informasi pekerjaan, dan akses Program Prakerja.

    8. Diskon sebesar 50% atas pembayaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) selama 6 bulan bagi sektor industri padat karya yang diasumsikan untuk 3,76 juta pekerja.

    Selain itu, juga ada dua fasilitas insentif bagi dunia usaha terutama untuk perlindungan kepada UMKM dan Industri Padat Karya, yakni melalui:

    1 Perpanjangan masa berlaku PPh Final 0,5% sampai dengan tahun 2025 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) UMKM yang telah memanfaatkan selama 7 tahun dan berakhir di tahun 2024. Untuk WP OP UMKM lainnya tetap dapat menggunakan PPh Final 0,5% selama 7 tahun sejak pertama kali terdaftar sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022, dan untuk UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta/tahun maka akan diberikan pembebasan PPh.

    2. Pembiayaan Industri Padat Karya untuk revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas dengan skema subsidi bunga sebesar 5% dan range plafon kredit tertentu.

    (wia)

  • Uskup Agung Jakarta Singgung TPPO hingga Judi Online di Pesan Natal 2024 – Page 3

    Uskup Agung Jakarta Singgung TPPO hingga Judi Online di Pesan Natal 2024 – Page 3

    Menurut Kardinal Suharyo, tantangan berat juga dihadapi oleh pemerintahan baru, khususnya dibidang perekonomian yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

    Dia pun mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa selama 5 bulan berturut-turut dari Mei-September 2024 ini masyarakat mengalami penurunan daya beli karena lonjakan harga kebutuhan pokok.

    Selain itu, di sektor lapangan kerja yang didominasi industri padat karya seperti tekstil, angka pemutusan hubungan kerja juga meningkat. Tak hanya itu, kelas menenga Indonesia yang selama inimenjadi penopang ekonomi dari sisi konsumsi dan produksi juga melemah.

    “Ketika orang terganggu soal lapangan pekerjaannya, kriminalitas akan meningkat. Kehidupan dan relasi sosialakan terdampak,” ujar Kardinal Suharyo.

    Oleh sebab itu, kata dia, sebagai satu kawanan umat Allah, Gereja dipanggil untuk mengikuti ajakan para gembala, sehingga, pada Natal Nasional 2024 diusung tema ‘Marilah sekarang kita pergi ke Bethlehem’.

    Di mana umat manusia diajak berperilaku mulia, termasuk para pamimpin.

    “Akhlak yang mulia menjadi konkret dalam tindakan saling menghormati, menghargai, menguatkan,” katanya.

    Maka, lanjut Kardinal Suharyo Gereja terpanggil untuk memperkuat Gerakan anti korups sebagai bentuk bela rasa serta membangun solidaritas. Hal ini, untuk mewujudkan rasa keadilan dan kesejahteraan bersama.

    “Melalui semangat kelahiran Juru Selamat, Keuskupan Agung Jakarta berharap kepada para pemimpin yang terpilih dan memperoleh mandat warga untuk segera bekerja sebaik-baiknyamewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama,” ujar dia.

  • Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 193 Ribu Teken

    Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 193 Ribu Teken

    Jakarta, CNN Indonesia

    Petisi daring berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!” yang bertujuan mendesak Presiden Prabowo Subianto membatalkan PPN 12 persen sudah tembus 193 ribu tanda tangan.

    Sebanyak 193.020 orang sudah menandatangani petisi itu hingga siang ini. Sejumlah 6.423 tanda tangan dibubuhkan hari ini.

    Petisi yang diinisiasi kelompok Bareng Warga itu meminta Prabowo membatalkan kebijakan PPN 12 persen. Petisi itu meminta pemerintah mengkaji ulang PPN 12 persen karena kondisi perekonomian masyarakat yang sedang buruk.

    “Rencana menaikan kembali PPN merupakan kebijakan yang akan memperdalam kesulitan masyarakat. Sebab harga berbagai jenis barang kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi yang baik,” tulis Bareng Warga pada petisi daring di situs change.org.

    Bareng Warga mengingatkan pemerintah masih ada 4,91 juta orang pengangguran. Ada pula 83,83 juta orang yang bekerja di sektor formal.

    Selain itu, upah minimum untuk Jakarta saja hanya di angka Rp5,06 juta. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kebutuhan hidup layak di Jakarta mencapai Rp14 juta per bulan.

    Bareng Warga telah mengirimkan salinan petisi itu ke Kementerian Sekretariat Negara. Aksi unjuk rasa juga digelar pada Kamis (19/12) di depan istana untuk menuntut pembatalan kenaikan PPN 12 persen.

    “Jangan dipelintir-pelintir. Batalin semuanya untuk PPN 12 persen,” kata perwakilan Bareng Warga Risyad Azharai di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (19/12).

    (DAL/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • LPEM UI: Banyak Alternatif Tambah Penerimaan Negara, Bukan PPN 12%

    LPEM UI: Banyak Alternatif Tambah Penerimaan Negara, Bukan PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat/LPEM UI menilai pemerintah memiliki alternatif untuk menambah penerimaan negara, bukan dengan memberlakukan PPN 12%.

    Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat meski PPN dianggap sebagai instrumen yang relatif lebih mudah untuk meningkatkan penerimaan, tetapi efisiensi PPN sering terhambat dengan jumlah pekerja informal.

    “Ketika proporsi tenaga kerja informal dalam perekonomian meningkat, rasio PPN terhadap PDB cenderung menurun,” ujarnya, dikutip pada Rabu (25/12/2024).

    Di mana prevalensi pekerjaan informal semakin menghambat kinerja PPN, yang menyoroti korelasi negatif antara proporsi pekerja informal dan rasio penerimaan dari PPN terhadap PDB.

    Untuk itu, LPEM UI melihat pemerintah perlu menurunkan tingkat infromalitas. Pasalnya, banyaknya aktivitas informal mempersempit basis pajak dan menambah beban pajak bagi kelompok usaha formal.

    Riefky memandang salah satu caranya yakni dengan memberi insentif atau kemudahan agar pelaku usaha informal mau beralih ke sektor formal. Mulai dari menyederhanakan aturan pajak dan mempermudah proses pendaftaran usaha. Selain itu, juga mensosialisasikan manfaat mendaftarkan usaha secara resmi.

    Alternatif kedua, pemerintah dapat mengeksplorasi potensi penerimaan pajak dari ekonomi digital. Seperti pajak kripto pada perdagangan mata uang kripto, pajak fintech pada bunga pinjaman, dan pajak pada transaksi pengadaan barang dan jasa melalui Sistem Informasi Pengadan Pemerintah (SIPP).

    Ketiga, mendorong keterbukaan perdagangan internasional dengan menyederhanakan prosedur kepabeanan, mengurangi hambatan perdagangan, serta mempermudah transaksi perdagangan internasional.

    Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Qibthiyyah & Arrachman (2018), menunjukkan bahwa semakin tinggi volume perdagangan internasional, baik impor maupun ekspor, semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan penerimaan PPN.

    Melalui kebijakan tersebut juga dapat mendukung e-commerce untuk mempermudah perdagangan lintas batas serta membantu UMKM dalam ekspor.

    Terakhir, perbaikan administrasi perpajakan menjadi salah satu cara dalam meningkatkan penerimaan pajak.

    Hal tersebut nyatanya sejalan dengan kajian Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menyebutkan bahwa melalui perbaikan administrasi pajak atau tax administration, dapat mengerek pendapatan hingga 1% dari produk domestik bruto (PDB).

    Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), dengan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) 2023 senilai Rp20.892,4 triliun, artinya tambahan pendapatan negara dapat mencapai Rp208,924 triliun.

    Meski demikian, pemerintah terpantau keukeuh terhadap implementasi PPN 12% yang menjadi amanat Undang-Undang (UU) Nomor 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP)—yang sejatinya dapat direvisi atau dibatalkan dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu).

  • Skema BBM Subsidi Jadi BLT Tahun Depan, Wamen Tiko Bilang Begini

    Skema BBM Subsidi Jadi BLT Tahun Depan, Wamen Tiko Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah merampungkan skema baru penyaluran BBM subsidi, yang mulai diterapkan pada awal 2025. Penyaluran subsidi akan berbentuk blending antara bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi langsung pada barang.

    Subsidi barang hanya akan diberikan untuk kendaraan berpelat kuning alias transportasi publik dan UMKM.

    Meski begitu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa sampai dengan saat ini pihaknya belum menerima koordinasi lanjutan tentang pengalihan skema subsidi BBM yang akan berbentuk blending.

    Tiko, sapaan akrabnya, menyebut pihaknya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait dengan skema baru ini.

    “Belum, belum, masih nunggu kebijakan pemerintah dulu. Lagi nunggu dari ESDM,” kata Tiko saat ditemui di Stasiun WHOOSH Halim, dikutip pada Rabu (25/12/2024).

    Adapun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan skema baru penyaluran BBM subsidi rampung. Skema baru itu pun bakal diimplementasikan pada 2025.

    “Menyangkut dengan metode subsidi sudah rampung yang InsyaAllah akan diputuskan dalam waktu dekat lewat ratas [rapat terbatas] dan setelah diputuskan ratas baru kami umumkan,” kata Bahlil usai menghadiri Rakornas Investasi 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Bahlil pun memastikan skema penyaluran BBM subsidi yang diambil bakal adil. Dengan begitu, BBM subsidi hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

    Maklum, skema penyaluran BBM subsidi yang sebelumnya dinilai tidak tepat sasaran yakni banyak dinikmati oleh orang kaya.

    Ketika ditanya kapan skema penyaluran BBM subsidi baru itu akan diterapkan, Bahlil menyebut pada awal 2025 mendatang.

    “[Awal] 2025, InsyaAllah,” katanya singkat.

    Skema penyaluran BBM subsidi memang tengah digodok oleh pemerintah. Terbaru, skema yang dipilih adalah kombinasi antara BLT dan subsidi langsung pada barang.

    Khusus kriteria penerima BLT nanti akan diambil dari data masyarakat kurang mampu milik Kementerian Sosial, PT Pertamina (Persero), Kemenko Ekonomi, hingga Kemenko Pembangunan Manusia. Selanjutnya, data-data tersebut akan dikonsolidasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

    Sementara itu untuk subsidi barang langsung, nantinya akan dikhususkan salah satunya untuk kendaraan berpelat kuning atau kendaraan umum dan UMKM. Dengan kata lain, kendaraan di luar itu tidak diperkenankan menerima BBM subsidi. 

  • Program Desa Devisa LPEI Tingkatkan Daya Saing Gula Aren Banten Tembus Ekspor

    Program Desa Devisa LPEI Tingkatkan Daya Saing Gula Aren Banten Tembus Ekspor

    Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin diminati di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai ekspor gula aren Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 9,79 persen menjadi USD58,01 juta, dengan volume ekspor naik 3,38 persen menjadi 31,41 ribu ton sepanjang Januari hingga Oktober 2024 (YoY).
     
    Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Economist LPEI menunjukkan tren positif ekspor gula aren, didorong oleh peningkatan ekspor ke negara-negara tujuan utama. Peningkatan ekspor tertinggi selama periode tersebut yaitu tujuan Jerman yang naik USD1,28 juta, Belanda (naik USD1,22 juta), Inggris (naik USD 892,12 ribu), Republik Dominika (naik USD841,57 ribu), dan Kanada (naik USD500,25 ribu).
     
    “Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan, ada kecenderungan yang terus bertumbuh untuk memilih alternatif gula rafinasi. Gula aren semakin populer karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Pasar gula aren juga didorong oleh tren produk berkelanjutan dan ethically sourced, karena proses produksi yang ramah lingkungan selaras dengan preferensi konsumen yang sadar sosial,” kata Economist LPEI, Donda Sarah.
     

    Baca juga: Sinergi LPEI dan Bio Farma, Dukung Ekspor Farmasi Indonesia ke 160 Negara melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan

    Tingginya permintaan komoditas gula aren mendorong LPEI untuk terus melakukan kolaborasi strategis guna mendorong potensi komoditas daerah agar mampu menembus pasar global melalui program Desa Devisa. LPEI, bersama Kemenkeu Satu, ExxonMobil Cepu Limited, dan Pemerintah Daerah Pandeglang, meresmikan Desa Devisa Gula Aren yang meliputi 14 desa dengan 252 petani gula aren di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten.
    Para petani ini tergabung dalam Koperasi Anugerah Banten Nusantara dan didampingi oleh Yayasan Rasagama Wita Nusantara. Gula aren yang dihasilkan oleh para petani ini memiliki keunggulan dan karakteristik, seperti indeks glikemik yang rendah dan penggunaan pewarna alami, sehingga aman untuk penderita diabetes. Hingga kini, Desa Devisa Gula Aren Pandeglang telah mampu memproduksi 36 ton per tahun, dengan produk yang meliputi gula semut, gula cetak, gula cair, serta minuman serbuk yang telah diekspor secara tidak langsung ke Malaysia.
     

    Melalui program Desa Devisa, para petani gula aren mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif, termasuk penguatan manajemen kelembagaan, pelatihan teknis ekspor, penyuluhan sertifikasi, perluasan akses pasar ekspor, dan peningkatan kapasitas produksi.
     
    “Kami berharap dengan pendampingan dari LPEI dan ExxonMobil Cepu Limited, para petani dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, sehingga dapat memperluas akses pasar global dan mendorong ekspor nasional,” kata Kepala Divisi SMEs Advisory Services, Maria Sidabutar.
     
    Hal senada juga disampaikan oleh Dave Seta, VP Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia, “Program ini adalah salah satu bentuk komitmen ExxonMobil Indonesia untuk mendukung program pemerintah dari sisi pemberdayaan ekonomi. Kolaborasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan produk gula aren di pasar ekspor.”
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bocoran Penerapan BLT Subsidi BBM, Siap-Siap! – Page 3

    Bocoran Penerapan BLT Subsidi BBM, Siap-Siap! – Page 3

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, keputusan terkait kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal tahun 2025.

    “Tapi jangan dulu saya umumkan sekarang, yang berhak mengumumkan itu tunggu keputusan dari Bapak Presiden. Pasti tahun depan,” kata Bahlil saat ditemui di kantor BPH Migas, Kamis (19/12/2024).

    Bahlil juga menyampaikan bahwa proses pengalihan subsidi BBM ke BLT sudah hampir selesai, dengan progress mencapai 99 persen. Menurutnya, data yang akan digunakan untuk kebijakan ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi.

    Selain itu, kata Bahlil sebelumnya, data-data juga dikumpulkan dari Kementerian Sosial, Pertamina sebagai operator penyalur BBM.

    “Sekarang sudah hampir selesai, nanti kita umumkan 2025. Progressnya sudah 99 persen. Datanya nanti data BPS. Sekarang BPSnya lagi saya menunggu hari Senin (datanya) kalau sudah selesai baru kita bicarakan,” ujarnya.

    Skema yang DiterapkanAdapun mengenai skema yang akan diterapkan, Bahlil mengisyaratkan bahwa kemungkinan besar bantuan langsung tunai (BLT) akan mencakup masyarakat yang sebelumnya menerima subsidi BBM.

    “Salah satu yang berpotensi untuk formulasinya seperti itu,” ujarnya.

    Sebelumnya, Bahlil mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta pelaksanaan skema baru subsidi BBM itu dilakukan segera setelah semuanya siap.

  • Mensos sebut data tunggal sosial ekonomi jadikan program pemerintah lebih tepat sasaran

    Mensos sebut data tunggal sosial ekonomi jadikan program pemerintah lebih tepat sasaran

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Hutomo Budi

    Mensos sebut data tunggal sosial ekonomi jadikan program pemerintah lebih tepat sasaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Selasa, 24 Desember 2024 – 13:49 WIB

    Elshinta.com – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf dan Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menggelar rapat terkait Data Tunggal Sosial Ekonomi di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Selasa (24/12/2024).

     

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa data tunggal sosial ekonomi yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki standar ukur yang lebih jelas dari data-data yang ada sebelumnya. Gus Ipul berharap nantinya program pemerintah akan lebih tepat sasaran.

     

    “Kami bersyukur dan bergembira seluruh proses yang dilakukan BPS berjalan lancar,” Ujar Mensos

     

    Gus Ipul menerangkan bahwa data tunggal itu nantinya akan bersifat dinamis karena akan ada penduduk yang wafat, pindah tempat, dan lainnya. 

     

    “Tapi standar untuk mengukur itu sudah lebih jelas. Lebih-lebih ini sama, kalau dulu kan kadang ukurannya beda-beda,” terangnya

     

    Dalam kesempatan itu Mensos juga memastikan Kemensos bersama BPS sudah berdiskusi untuk mengantisipasi dinamika data tunggal tersebut.

     

    “Harapannya nanti kalau sudah selesai, benar-benar menjadi data tunggal sosial ekonomi yang ini tentu sesuai dengan harapan Presiden,” kata Mensos

     

    Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan sampai saat ini pihaknya rutin berkoordinasi dengan kementerian terkait integrasi data tunggal. 

     

    Adapun targetnya, BPS dapat menghasilkan data tunggal sosial ekonomi pada tahun 2025 seperti harapan dari Presiden Prabowo Subianto.

     

    “Nantinya data tunggal ini yang menjadi basis data pada saat melakukan kebijakan-kebijakan berikutnya,” Ujarnya. 

     

    Lebih lanjut kata Amalia, apabila data tunggal selesai diintegrasikan, maka tentunya tidak ada lagi perbedaan data yang digunakan untuk program sosial maupun program lainnya. 

     

    Amalia mengatakan nantinya data tunggal itu akan diserahkan ke Kepala Bappenas, Menteri Sosial, dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. 

     

    “Data tunggal itu adalah proses integrasi semua data, sehingga nanti di dalam data tunggal itu jumlah orang yang tercatat dalam data tunggal tersebut kira-kira akan sama dengan jumlah populasi Indonesia,” Ucap Amalia. 

     

    Sementara itu, empat tahapan dalam memproses data tunggal itu terdiri dari penunggalan individu, penunggalan keluarga, dan cek ulang dengan data lain seperti data dari PLN sampai BPJS Kesehatan. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gibran Puji Amran di Hadapan Petani: Responsnya Cepat Sekali, Turun ke Lapangan Selesaikan Masalah – Halaman all

    Gibran Puji Amran di Hadapan Petani: Responsnya Cepat Sekali, Turun ke Lapangan Selesaikan Masalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat yang diambil oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menanggapi berbagai persoalan di sektor pertanian.

    “Fokus Kabinet Merah Putih jelas, swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Itulah kenapa Pak Menteri Amran intens ke lapangan untuk mempermudah pekerjaan bapak ibu,” kata Gibran di hadapan petani saat kunjungannya ke Kabupaten Langkat pada Selasa (24/12/2024).

    Menurutnya, Amran merupakan sosok yang senang menampung aspirasi masyarakat khususnya petani. 

    Ia juga memuji Mentan yang responsif menyelesaikan berbagai persoalan di lapangan.

    “Kita senang banyak masukan. Ada permasalahan irigasi, pupuk, disampaikan saja. Ini Pak Menteri Amran responsnya cepat sekali. Jadi, ada apa-apa beliau pasti turun ke lapangan atau memerintah stafnya untuk menyelesaikan masalah yang ada,” terangnya.

    Menurutnya, sikap responsif dalam menyelesaikan masalah merupakan hal yang diperlukan Kabinet Merah Putih. Terutama untuk mengakselerasi swasembada pangan yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto untuk dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya.

    Ia juga menekankan kolaborasi lintas sektoral untuk menuntaskan persoalan yang disuarakan oleh masyarakat. 

    “Pesan dari Bapak Presiden, masalah pertanian yang diulang-ulang adalah irigasi, pupuk, benih, dan mekanisasi. Sekali lagi ini butuh kerja sama yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada,” ungkapnya.

    Sementara itu, Amran menyampaikan terima kasih atas dukungan kebijakan Prabowo-Gibran terhadap sektor pertanian, salah satunya terkait pupuk. 

    “Alhamdulillah. Terima kasih Pak Wapres atas perhatiannya, ini atas kebijakan pemerintah menaikkan jumlah kuota pupuk menjadi 100 persen. Sekarang tidak ada lagi keluhan,” ucapnya.

    Amran juga menyatakan bahwa perhatian penuh Prabowo-Gibran pada sektor pertanian berpengaruh besar terhadap program yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) yang dapat membuahkan hasil yang baik.

    “Baru-baru saja kita mengalami tekanan iklim, alhamdulillah kita bisa lewati, rencana awal kita impor 10 juta ton, alhamdulillah kita hanya 3 juta ton. Terjadi peningkatan produksi, sesuai data BPS itu cukup signifikan,” paparnya.

    Oleh karena itu, program strategis cetak sawah dan optimalisasi lahan serta dukungan sarana-prasarana produksi akan terus digencarkan di tahun-tahun ke depan. 

    Dengan demikian, diharapkan pemerintah dapat mewujudkan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.

  • Tahun Baru Motor Baru! detikOto Kasih Motor Listrik Gratis..tis…tis…tis!

    Tahun Baru Motor Baru! detikOto Kasih Motor Listrik Gratis..tis…tis…tis!

    Jakarta

    Siapa mau rejeki akhir tahun? Enggak tanggung-tanggung, nih, detikOto mau bagi-bagi motor listrik gratis plus 10 helm keren. Gratis…tis…tis…!

    Indonesia merupakan produsen sepeda motor terbesar di dunia. Sejalan dengan hal itu, jumlah pengendara motor pun sangat banyak. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022, jumlah pengendara motor di Indonesia mencapai 148.212.865. Alias 148 juta lebih.

    Seiring era elektrifikasi yang merambah Indonesia, motor yang wara-wiri di jalanan tidak lagi sekadar yang berbahan bakar bensin. Dalam beberapa tahun terakhir makin banyak motor listrik jadi pilihan pengendara di Indonesia. Ragam dan pilihan jenis serta harganya beragam.

    Salah satu motor listrik yang punya wujud dan kemampuan mumpuni adalah Alva. Body yang sporty dan modern serta kemampuan yang teruji, membuat Alva jadi salah satu motor listrik paling menarik yang ada di pasaran saat ini.

    Buat detikers yang ngidam banget motor listrik, penghujung tahun 2024 dan awal 2025 ini bisa jadi momen yang kalian tunggu-tunggu. Soalnya detikoto bakal kasih motor listrik Alva buat satu pembaca yang beruntung.

    Motor listrik Alva (Foto: Alvaauto.com)

    Mau dong tahun baru punya motor listrik keren hasil kolaborasi detikoto dan Alva?

    Cara dan Syarat dapat Motor Listrik Gratis

    Nah, simak cara dan syaratnya di bawah ini:

    1. Periode event detikoto bagi-bagi motor listrik Alva adalah tanggal 24 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025.

    2. Untuk bisa mengikuti event ini wajib memiliki akun detikconnect/MPC. Pastikan seluruh data yang kamu daftarkan benar, termasuk nomor telepon dan alamat email.

    3. Pemenang akan dihubungi melalui data-data yang terdapat pada detikconnect/MPC.

    4. WAJIB mem-follow/subscribe akun media sosial detikOto, yakni: Youtube detikOto, Instagram detikOto, dan Tiktok detikoto.

    5. Pemenang yang tidak mem-follow akun media sosial tersebut dinyatakan tidak sah. Hadiah akan hangus dan dipilih pemenang lainnya.

    5. Jawab pertanyaan di bawah ini:
    a. Tipe motor yang akan menjadi hadiah program ini terpampang pada foto artikel. Jenis motor Alva apakah itu?
    b. Beri alasan kenapa kamu harus jadi pemenang bagi-bagi motor gratis dari detikOto?

    6. Jawaban bisa ditulis pada kolom komentar berita ini. Jawaban benar dan paling seru, juga menarik, berpeluang besar menjadi pemenang

    7. Tulis MAU dan tag tiga orang teman kamu pada postingan Instagram atau Tiktok detikOto terkait program bagi-bagi motor ini. Ini link tiktok dan Instagram-nya.

    8. Pengumuman pemenang pada 6 Januari 2025 dan HANYA akan dimuat di detikOto/detikcom. Pemenang akan dihubungi oleh detikcom.

    9. Keputusan pemenang dari detikOto/detikcom bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

    10. Berlaku di wilayah Indonesia

    11. Hadiah tidak bisa diuangkan

    12. Pajak undian dan biaya pengiriman di luar wilayah Jabodetabek ditanggung pemenang.

    13. Batas waktu pengisian jawaban 2 Januari 2025 pukul 23.59 WIB.

    14. Selain satu pemenang utama motor listrik Alva, akan dipilih 10 pemenang lain yang akan mendapatkan masing-masing satu buah helm RSV.

    Helm RSV Foto: Agung Pambudhy/detikOto

    Jangan sampai ketinggalan. Dapatkan motor listrik Alva gratis dari detikOto.

    (din/din)