Kementrian Lembaga: BPS

  • BPS catat penduduk miskin turun jadi 8,57 persen pada September 2024

    BPS catat penduduk miskin turun jadi 8,57 persen pada September 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka penduduk miskin pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 0,46 basis poin dibandingkan Maret 2024, yakni menjadi 8,57 persen dari sebelumnya 9,03 persen.

    “Pada September 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah sebanyak 24,06 juta orang, atau turun sebanyak 1,16 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024,” ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Komoditas Nonmigas Ekspor Terbesar RI Sepanjang 2024, Baja hingga Kendaraan

    5 Komoditas Nonmigas Ekspor Terbesar RI Sepanjang 2024, Baja hingga Kendaraan

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) ungkap lima komoditas non migas yang paling banyak di ekspor Indonesia sepanjang 2024. Diantaranya, bahan bakar mineral, besi dan baja, serta kendaraan dan bagiannya.

    Plt Kepala BPS, Ibu Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, bahan bakar mineral (HS 27) menjadi komoditas yang paling banyak di ekspor Indonesia sepanjang 2024. 

    “Komoditas ini mencakup sekitar 15,94% dari total ekspor non migas dengan nilai ekspor sebesar US$39,65 miliar,” ungkap Amalia dalam Rilis BPS, Rabu (15/1/2025).

    Amalia menyebut, China menjadi tujuan utama ekspor komoditas bahan bakar mineral dengan pangsa pasar mencapai 35,03%, disusul India 17,59%, Jepang 9,77%, Filipina 6,98%, dan Malaysia 6,51%.

    Kemudian di posisi kedua ditempati oleh lemak dan minyak hewani/nabati (HS15) yang mencakup sekitar 10,78% dari total ekspor non migas di 2024 dengan nilai ekspor mencapai US$26,82 miliar. China, India, dan Pakistan menjadi tiga negara tujuan utama ekspor komoditas ini.

    Posisi ketiga, lanjut Amalia, ditempati oleh besi dan baja. Ekspor komoditas dengan HS 72 itu tercatat mencapai US$25,80 miliar dengan share sebesar 10,37%. Tercatat, China, Taiwan, dan India menjadi tiga negara tujuan utama ekspor besi dan baja.

    Selanjutnya yakni komoditas mesin dan perlengkapan elektrik (HS85). Dalam paparan yang disampaikan Amalia, nilai ekspor komoditas ini mencapai US$15,05 miliar dengan share sebesar 6,05% terhadap total ekspor nonmigas.

    BPS mengungkap, komoditas ini paling banyak di ekspor ke Amerika Serikat dengan share 27,78%, diikuti Singapura 12,37%, Jepang 11,35%, Korea Selatan, dan Hong Kong.

    Di posisi kelima, ada kendaraan dan bagiannya (HS87) di mana nilai ekspornya mencapai US$11,01 miliar dengan share sebesar 4,43%. Komoditas ini utamanya di ekspor ke Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Malaysia, dan Meksiko.

    “Tujuan utama ekspor kendaraan Indonesia adalah ke Filipina yang sebesar 25,5% dari total ekspor kendaraan kita dan negara tujuan utama ekspor yang kedua adalah vietnam dengan pangsa ekspor kendaraan sebesar 12,03%,” pungkasnya.

  • Nilai Ekspor Terkontraksi 2,24 Persen pada Akhir 2024

    Nilai Ekspor Terkontraksi 2,24 Persen pada Akhir 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mencapai US$ 23,46 miliar pada Desember 2024.  Angka ini menunjukkan  kontraksi 2,24 % dari posisi November 2024 sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahunan sebelumnya terjadi pertumbuhan 4,78 %. Jika dilihat menurut sektor, maka penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan adalah sektor industri pengolahan.

    Adapun ekspor migas ekspor migas mencapai US$ 1,54 miliar atau naik 17,12% bulanan. Sedangkan nilai ekspor nonmigas sebesar US$ 21,92 miliar atau mengalami penurunan 3,36% dari bulan sebelumnya.

    “Penurunan nilai ekspor secara bulanan karena didorong peningkatan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, nikel dan barang daripadanya, serta bijih logam terak dan abu,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS pada Rabu (15/1/2025).

    Dia mengatakan, peningkatan nilai ekspor migas terutama didorong peningkatan nilai ekspor gas yang andilnya 0,68%. Secara tahunan nilai ekspor Desember 2024 mengalami peningkatan 4,78%.

    “Kenaikan ini didorong peningkatan ekspor nonmigas terutama pada barang lemak dan minyak hewan nabati, nikel dan barang daripadanya, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya,” tutur Amalia.

    Apabila dilihat menurut sektor, maka seluruh sektor mengalami kontraksi pada Desember 2024. Pertama, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar US$ 580  juta pada Desember 2024. Nilai ini terkontraksi 0,31% secara bulanan tetapi secara tahunan tumbuh hingga  63,21%%. Kedua, yaitu sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$  3,73 miliar pada Desember 2024. Secara bulanan terjadi kontraksi sebesar 2,94 % dan secara tahunan terjadi kontraksi 23,24 %.

    Ketiga, yaitu industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar US$ 17,61 miliar. Secara bulanan mengalami kontraksi 3,55%. Penurunan pada industri pengolahan utamanya disebabkan penurunan ekspor mesin keperluan khusus, barang dari logam siap pasang untuk konstruksi, kelapa sawit, serta besi dan baja. Sedangkan secara tahunan sektor ini mengalami pertumbuhan 12,24 %.

    “Peningkatan ekspor industri pengolahan secara tahunan memberikan andil 8,58% terhadap total kenaikan ekspor nonmigas,” pungkas Amalia dalam memaparkan nilai ekspor 2024.

  • Neraca Perdagangan Desember 2024 Surplus US,24 Miliar, 56 Bulan Beruntun!

    Neraca Perdagangan Desember 2024 Surplus US$2,24 Miliar, 56 Bulan Beruntun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$2,24 miliar pada Desember 2024. Realisasi tersebut melanjutkan tren surplus neraca dagang Indonesia dalam 56 bulan terakhir.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan tren surplus tersebut sudah bertahanan sejak Mei 2020. Kendati demikian, realisasi tersebut turun dibandingkan November 2024

    “Nilainya kira-kira turun US$2,1 miliar dibandingkan bulan lalu,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

    Di samping itu, pada saat yang sama neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar US$1,6 miliar.

    “Yang komoditas penyumbang utama defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah,” lanjut Amalia.

    Sebelumnya, nilai tengah estimasi neraca dagang Desember 2024 dari konsensus ekonom Bloomberg surplus senilai US$3,8 miliar atau sekitar US$32,67 miliar sepanjang tahun.

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual menjelaskan surplus pada Desember sejalan dengan proyeksi ekspor pada Desember masih akan tumbuh sebesar 7,6% (year on year/YoY) sementara impor tumbuh lebih tinggi mencapai 10,4%.

    “Untuk Desember sendiri ada faktor musiman sehingga secara nominal ekspor dan impor cenderung tinggi, terutama untuk impor,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025).

    Melihat secara historis, Indonesia mulai mencatatkan surplus pada masa awal pandemi Covid-19 atau Mei 2020 lalu yang mencapai US$2,09 miliar. Defisit neraca perdagangan terakhir terjadi pada April 2020, yaitu sebesar US$-0,37 miliar.

    Bahkan melihat periode 2018 dan 2019, neraca dagang kerap mencatatkan defisit. Surplus tertinggi hanya terjadi pada Juni 2018 senilai US$1,67 miliar.

  • RI cetak surplus neraca dagang 31,04 miliar dolar AS sepanjang 2024

    RI cetak surplus neraca dagang 31,04 miliar dolar AS sepanjang 2024

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu menyatakan kinerja neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2024 meraih surplus sebesar 31,04 miliar dolar AS.

    Angka tersebut berasal dari akumulasi nilai ekspor periode tersebut yang sebesar 264,7 miliar dolar AS, dikurangi volume impor tahunan sebesar 233,6 miliar dolar AS.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonom proyeksikan BI-Rate ditahan di level 6 persen pada RDG Januari

    Ekonom proyeksikan BI-Rate ditahan di level 6 persen pada RDG Januari

    Kami melihat BI masih akan menahan suku bunga pada 6 persen, untuk menjaga stabilitas perekonomian, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memproyeksikan, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-Rate akan tetap ditahan pada level 6 persen dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025 pada Rabu ini.

    “Kami melihat BI masih akan menahan suku bunga pada 6 persen, untuk menjaga stabilitas perekonomian, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian global yang memberi tekanan pada pasar keuangan domestik,” kata Dian yang merupakan Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Mandiri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Namun demikian, Bank Mandiri melihat bahwa BI masih memiliki ruang untuk penurunan BI-Rate pada tahun ini meskipun akan sangat tergantung dengan kondisi global, terutama terkait kebijakan fiskal dan moneter di Amerika Serikat (AS) setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru.

    “Perkiraan kami (pemangkasan BI-Rate) 50 bps (basis point) di semester 2 (2025),” ujar Dian.

    Hal senada juga disampaikan oleh Head of Macroeconomic and Financial Market Research PermataBank Faisal Rachman yang memperkirakan BI-Rate tetap berada pada level 6 persen, sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian global menuju pelantikan Trump terutama terkait dengan agenda inward-looking.

    “Hal ini diprediksi akan membuat tingkat inflasi AS sulit untuk turun menuju target sasaran 2 persen,” ujar Faisal.

    Ia menambahkan bahwa sinyal dari beberapa pejabat bank sentral AS atau The Fed juga sudah mengindikasikan kemungkknan besar penundaan pemotongan lanjutan Federal Funds Rate (FFR).

    “Bahkan market sendiri sudah melihat ruang pemotongan FFR di tahun ini hanya 25 bps, lebih rendah dari outlook The Fed pada bulan Desember lalu yang sebesar 50 bps,” kata Faisal.

    Risiko global yang meningkat terutama dari kemungkinan terjadinya trade war 2.0 dan high-for-longer rate suku bunga The Fed, jelas Faisal, akan menyebabkan naiknya risk-off sentiment, melebarkan current account deficit atau defisit transaksi berjalan, dan memicu capital outflow, yang berujung pada pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini akan memicu terjadinya imported inflation.

    Faisal mengatakan, PermataBank sendiri melihat ruang penurunan BI-Rate pada paruh pertama 2025 akan cenderung tertutup. Pada paruh kedua tahun ini, ada peluang terbuka pemangkasan BI-Rate namun masih akan sangat bergantung pada kondisi global dan domestik.

    “All in all (secara keseluruhan), kami hanya melihat ruang pemotongan sebesar 25 bps untuk BI-Rate di tahun ini yang mungkin terjadi pada paruh kedua 2025,” kata Faisal.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rupiah bisa turun karena ekspektasi suku bunga The Fed turun meredup

    Rupiah bisa turun karena ekspektasi suku bunga The Fed turun meredup

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah bisa turun karena ekspektasi suku bunga The Fed turun meredup
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 14 Januari 2025 – 18:06 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah bisa melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) ke depan meredup.

    “Data ekonomi dan tenaga kerja AS masih cukup kuat, sehingga ruang penurunan suku bunga The Fed ke depan menjadi sangat terbatas,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.

    Selain itu, peningkatan yield obligasi pemerintah AS di kisaran 7-11 basis points (bps) yang secara jangka panjang sudah menembus di atas 5 persen turut berpotensi menjadi faktor pelemahan kurs rupiah.

    Untuk Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), diperkirakan kebijakan suku bunga akan antisipatif terhadap pelemahan rupiah saat ini, sehingga ruang penurunan suku bunga juga sangat terbatas.

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada penutupan perdagangan hari ini menguat 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut menguat ke level Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.281 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunikasi bisnis juga bertransformasi di tahun 2025 untuk menjangkau generasi digital native.

    Data Badan Pusat Statistik menunjukkan komposisi penduduk di Indonesia kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial.

    Direktur Magpie Public Relations Ibnu Haykal mengungkap 8 tren komunikasi bisnis yang akan mendominasi di tahun 2025.

    “83 persen generasi milenial menginginkan brand yang lebih ethical. Mereka akan lebih loyal kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan,” ungkap Ibnu Haykal dikutip, Selasa (14/1/2025).

    Berikut delapan tren komunikasi bisnis yang mendominasi pada tahun 2025:

    1. Millennials

    Tenaga Kerja Global Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti tech-savvy, mengutamakan work-life balance, dan peduli terhadap isu sosial. 83 persen millennials menginginkan brand yang lebih etis dan bertanggung jawab sosial.

     Oleh karena itu, strategi komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau nilai-nilai dan preferensi millennials, dengan menekankan keaslian, storytelling, dan engagement.

    2. Metaverse

    Metaverse kian populer di kalangan millennials dan Gen Z. Platform imersif ini menawarkan peluang baru untuk branding, engagement, dan customer experience. 40 persen perusahaan global berencana meluncurkan inisiatif di metaverse pada tahun 2025.

    Brand perlu mengembangkan strategi untuk membangun kehadiran yang relevan di metaverse, menciptakan pengalaman imersif, dan menawarkan value yang menarik minat millennials.

     3. Keaslian

    Millennials sangat menghargai keaslian dan transparansi dalam komunikasi. 70 persem konsumen lebih percaya pada brand yang autentik dan menyampaikan pesan yang jujur. Brand perlu menghindari taktik marketing yang terlalu dibuat-buat dan fokus pada menciptakan konten yang genuine dan bermakna bagi millennials.

     Storytelling yang powerful dan human-centered akan lebih beresonansi dengan generasi ini.

    4. AI for PR

    Secara Efektif AI dapat membantu brand memahami preferensi dan perilaku millennials melalui analisis data dan social listening.

    AI juga dapat digunakan untuk mempersonalisasi pesan, mengotomatiskan tugas, dan menciptakan pengalaman yang lebih relevan bagi millennials. 80 persenbisnis telah mengadopsi atau berencana mengadopsi AI dalam komunikasi pada tahun 2025.

    5. Video Pendek

    70 persen pengguna internet menonton video online setiap minggu. Brand perlu memanfaatkan platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan engaging bagi millennials.

    6. Hyperlocal

     Brand perlu memperhatikan relevansi lokal dalam komunikasi mereka untuk menjangkau millennials di Indonesia secara efektif.

    Hal ini meliputi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan dialek atau bahasa daerah jika relevan, dan menciptakan konten yang sesuai

    dengan konteks budaya Indonesia. Brand juga dapat bermitra dengan influencer lokal dan media daerah di Indonesia.

    7. CEO

    CEO activism dan employee advocacy menjadi strategi yang sangat efektif. Millennials cenderung mempercayai informasi dari individu yang mereka kenal atau kagumi, termasuk CEO dan karyawan perusahaan.

    CEO yang aktif menyuarakan pendapat tentang isu-isu sosial dan lingkungan dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand.

    8. Komunikasi Krisis

    Benteng Terakhir Melawan Serangan Siber Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403.990.813 insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, menunjukkan betapa rentannya organisasi di tanah air.

    Kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia mencapai angka fantastis, yaitu USD 8 triliun pada tahun 2023, semakin menggarisbawahi urgensi penanganan serangan siber.

    Dalam situasi darurat seperti ini, komunikasi krisis bukan hanya pilihan, melainkan keharusan. Komunikasi krisis yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi dampak negatif dari serangan siber dan menjaga kepercayaan publik. Respon cepat, proaktif, transparan, dan langkah-langkah konkret sangat diperlukan untuk memulihkan citra dan bisnis yang terdampak.

  • Kelas Menengah Turun Kasta, Industri Otomotif Hadapi Masa Sulit

    Kelas Menengah Turun Kasta, Industri Otomotif Hadapi Masa Sulit

    Jakarta

    Industri otomotif menghadapi tantangan sulit seiring melemahnya daya beli kelas menengah. Ekonom mencatat adanya tren penurunan dan perkembangan yang stagnan, menjadikan prospek sektor ini perlu mendapat perhatian lebih.

    Pengamat ekonomi, Raden Pardede, menilai berbagai insentif yang diberikan pemerintah untuk industri otomotif hanya bersifat sementara. Insentif itu tidak bisa sepenuhnya mendongkrak kinerja industri untuk terus positif.

    “Semua yang bersifat insentif itu bersifat sementara. Sebetulnya, yang utama adalah daya beli. Daya belinya itu yang utama, kalau kita lanjut, adalah kemampuan daya beli dari kelas menengah kita,” papar Raden dalam acara Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah, di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (14/1/2025).

    Lebih lanjut, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2019 hingga 2024 tercatat jumlah kelas menengah di Tanah Air berkurang secara signifikan. Kelas menengah yang dimaksud adalah masyarakat dengan pengeluaran Rp 2-9,9 juta.

    “Jumlahnya mereka itu menurun hampir 9,4 juta orang. Dia belanjanya per orang per bulan untuk kelas menengah adalah antara Rp 2 juta sampai dengan Rp 9,9 juta. Jadi, kelas menengah inilah yang sebetulnya menjadi mesin atau motor daripada perekonomian. Karena kemampuan mereka belanja sangat besar sekali,” tambah Raden yang juga Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

    Oleh sebab itu Raden menilai, industri otomotif masih akan kesulitan bangkit jika kondisi masyarakat kelas menengah belum membaik. Menurutnya kondisi serupa juga terjadi pada sektor properti.

    “Itulah yang berpengaruh pada penjualan mobil dan juga penjualan rumah. Ini sangat-sangat menentukan bagaimana penurunan kelas menengah dari 57,33 orang menjadi 47,85 juta orang,” tambah Raden.

    (fdl/fdl)

  • Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Rencana Tarif Perdagangan Donald Trump – Page 3

    Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Rencana Tarif Perdagangan Donald Trump – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar AS pada Selasa pagi. Rupiah menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

    Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, nilai tukar atau kurs rupiah melemah seiring tren apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) karena dipicu rilis data pasar tenaga kerja AS yang menguat.

    Tercatat, data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.

    “Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed yang high for longer,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/1/2025).

    Depresiasi kurs rupiah dan kenaikan yield UST (US Treasuries) mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 7-11 basis points (bps).

    Sepanjang hari Senin, 13 Januari 2025, volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp16,81 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan Jumat, 10 Januari 2025 sebesar Rp12,23 triliun.

    “Pemerintah menggelar lelang obligasi pada Senin, 13 Januari 2025 untuk seri SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan target indikatif sebesar IDR10 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS003, PBS030, PBS034, PBS039, dan PBS038,” kata dia.

    Di sisi lain, laporan terbaru dari tim ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengenai pendekatan moderat untuk kenaikan tarif impor memicu sentimen risk on di pasar keuangan. Namun, investor cenderung tetap berhati-hati hari ini karena mereka akan menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS Desember 2024 pada Rabu, 15 Januari 2025.