Kementrian Lembaga: BPS

  • Garis kemiskinan di Jakarta naik pada September 2024

    Garis kemiskinan di Jakarta naik pada September 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengemukakan bahwa garis kemiskinan yang menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk di Jakarta pada September 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen dibandingkan Maret 2024.

    Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu, mengatakan, garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp846.085 per kapita per bulan, sementara garis kemiskinan pada Maret 2024 Rp825.288 per kapita per bulan.

    Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan penduduk miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

    Di sisi lain, BPS DKI juga mencatat persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 4,14 persen atau menurun 0,16 persen poin terhadap Maret 2024 yang sebesar 4,3 persen.

    Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 449,07 ribu orang, menurun 15,86 ribu orang terhadap Maret 2024 yang sebesar 464,93 ribu orang.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI Rate Turun 25 Bps, Saham Big Banks Kompak Menguat

    BI Rate Turun 25 Bps, Saham Big Banks Kompak Menguat

    Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps ke level 5,75 persen pada Rabu (15/1), dengan deposit facility dan lending facility masing-masing turun 25 bps ke level 5 persen dan 6,5 persen.

    Keputusan ini di luar ekspektasi pasar, yang memperkirakan BI Rate dipertahankan pada level 6 persen.

    Usai pengumuman pemangkasan suku bunga tersebut, sektor keuangan menguat 2,41 persen, yang juga diikuti dengan saham big banks yang serentak menguat.

    Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengalami penguatan terbesar dengan 280 poin (6,78%) ke level 4.410, dilanjutkan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang naik 350 poin (6,48%) ke level 5.750.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melonjak 230 poin (6,05%) menuju 4.030, sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 250 poin (2,62%) ke level 9.775.

    Analis MNC Sekuritas, Herditya T Wicaksana, memperkirakan pemangkasan suku bunga ini ditujukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, yang saat ini masih berada pada level Rp16.314.

    “Secara teknikal, apabila mencermati IDX Finance, terdapat peluang penguatan yg paling tidak akan menguji 1406-1417. Untuk emitennya BBCA (9800-10000), BBNI (4480-4570), BMRI (5775-5875), dan BBRI (4070-4120),” kata Herditya kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/1).

    Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan pergerakan Ihsg mengalami penguatan sangat signifikan di atas 1,6 persen menuju level 7.063,98 pada pukul 15.53, dipimpin IDXFINANCIALS yang menguat lebih dari 2,6 persen karena euforia keputusan BI tersebut. 

    “Dan apabila euforia tersebut berlanjut ke depan, maka peluang terjadinya January Effect pada 2025 ini mulai terbuka lebar,” katanya kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/1).

    BI memandang nilai tukar rupiah masih terjaga sesuai dengan fundamental dan inflasi Indonesia yang saat ini cukup rendah, sehingga momentum ini sudah tepat untuk menerapkan rate cut demi optimalisasi pertumbuhan ekonomi domestik.  

    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 ini diperkirakan cenderung lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, yaitu berkisar 4,7–5,5 persen, atau sedikit lebih rendah dari kisaran perkiraan sebelumnya, yakni 4,8–5,6 persen. 

    Nafan mengatakan konsumsi rumah tangga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja. 

    Di samping itu, ekspor juga diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama, kecuali Amerika Serikat (AS). Pasalnya, pada era Trump 2.0 nanti, perekonomian AS diproyeksikan tumbuh lebih kuat berkat dukungan stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik, juga kenaikan investasi terutama pada bidang teknologi, yang mendorong peningkatan produktivitas. 

    Di sisi lain, ia juga mencermati bahwa dorongan investasi swasta ternyata belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor.  

  • Menkop Siapkan Kopti Bogor Jadi Pemasok Tempe Tahu Program Makan Bergizi Gratis – Page 3

    Menkop Siapkan Kopti Bogor Jadi Pemasok Tempe Tahu Program Makan Bergizi Gratis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah progresif pemerintah untuk mengatasi persoalan gizi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. 

    Keterlibatan koperasi dalam program MBG pun dinilai memberi dampak positif, tidak hanya bagi para anggotanya, tetapi juga bagi perekonomian nasional.

    Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi memastikan, koperasi siap menjadi penyedia bahan baku program MBG, salah satunya tempe tahu ke setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

    “Koperasi-koperasi sektor produksi di seluruh Indonesia siap men-supply kebutuhan dapur MBG dengan berbagai komoditas seperti beras, ikan, telur, ayam, sayur, susu, daging dan buah-buahan. Termasuk tempe dan tahu,” kata Budi meninjau Rumah Tempe Indonesia dan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Bogor, Rabu (15/1/2025).

    Tempe dan tahu menjadi super food yang memiliki kandungan gizi yang lengkap, sehingga Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan standar kelayakan komoditas ini sebagai sumber bahan baku MBG.

    “Tempe dan tahu pasti direkomendasikan oleh BGN karena memenuhi kandungan gizi, jadi saya harap Rumah Tempe Indonesia ini bisa dikelola dengan baik dan profesional sehingga kita bisa replikasi model usaha ini ke tempat lain,” ucap Budi. 

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2023 rata-rata konsumsi tempe per kapita per tahun sebesar 7,3 kg. Sedangkan, konsumsi tahu per kapita per tahun adalah sebesar 7,7 kg. 

    Budi Arie mengapresiasi upaya dari Rumah Tempe Indonesia dan Gakoptindo yang sudah melakukan diversifikasi produk tempe menjadi beberapa produk unggulan lain seperti kripik tempe, cookies tempe, nugget dan lain sebagainya. 

    Hal ini menandakan komoditas tempe tahu tidak hanya bisa diandalkan untuk pemenuhan gizi pada program MBG, tetapi juga memiliki potensi ekonomi untuk dipasarkan hingga ke mancanegara.

    “Perputaran bisnis di Indonesia bisa sampai Rp75 triliun dan bisa menghidupkan hingga 600 ribu perajin. Ini adalah potensi ekonomi yang sangat luar biasa untuk terus dikembangkan,” kata Budi Arie. 

    Budi juga mengungkapkan taksiran nilai dari total keuntungan yang diperoleh koperasi yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

     

  • BI Rate Turun Jadi 5,75%!

    BI Rate Turun Jadi 5,75%!

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan bunga acuan 25%.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan penurunan bunga acuan ini diikuti dengan penurunan deposit facilty dan lending facility.

    “Rapat dewan gubernur BI pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI rate 25 bps menjadi 5,75% suku bunga deposit facility turun 25 bps jadi 5% dan lending facility turun 25 bps menjadi 6,5%,” kata Perry dalam konferensi per, Rabu (15/1/2025).

    Keputusan ini konsisten tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1% untuk pengendalian inflasi dan sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

    BI akan mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi sesuai sasarannya dan mencermati ruang pertumbuhan ekonomi dan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional.

    (kil/kil)

  • Penduduk Miskin RI Capai 24 Juta Orang, Diklaim Terendah Sejak 1960

    Penduduk Miskin RI Capai 24 Juta Orang, Diklaim Terendah Sejak 1960

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara umum persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan. Sampai September 2024, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 24,06 juta orang.

    Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2024 turun 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024.

    Dengan begitu, persentase penduduk miskin sampai September 2024 sebesar 8,57%. Persentase itu disebut menjadi yang terendah sejak BPS mengumumkan tingkat kemiskinan pada 1960.

    “Kemiskinan September 2024 sebesar 8,57% menjadi pencapaian terendah di Indonesia sejak pertama kali angka kemiskinan diumumkan BPS pada 1960. Jadi ini pertama kali menyentuh digit depannya 8 dibandingkan tahun sebelumnya, belum pernah,” terangnya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Dalam catatan BPS, penduduk miskin per Maret 2024 sebanyak 25,22 juta orang. Kemudian pada Maret 2023 mencapai 25,90 juta orang, pada September 2023 penduduk miskin Indonesia mencapai 26,36 juta orang.

    “Persentase penduduk miskin September 2020 hingga 2024 (perkotaan dan pedesaan) cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi di daerah perkotaan maupun di pedesaan,”terangnya.

    Meski begitu, BPS menyoroti gap atau disparitas penurunan kemiskinan antar wilayah perkotaan dan pedesaan masih lebar. Amalia mencatat pada September 2024, tingkat kemiskinan pedesaan 11,34% atau lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan perkotaan 6,66%.

    “Namun demikian, jika dilihat secara rata-rata, penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan relatif lebih cepat dibandingkan penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan,” jelasnya.

    Kemiskinan wilayah perkotaan turun sebesar 0,43% basis poin. Sementara di pedesaan turun turun 0,45% basis poin.

    (ada/rrd)

  • Total Ekspor Nonmigas RI ke BRICS Capai US,37 Miliar selama 2024

    Total Ekspor Nonmigas RI ke BRICS Capai US$84,37 Miliar selama 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke lima negara pertama blok ekonomi BRICS mencapai US$84,37 miliar.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan lima negara BRICS yang dimaksud yaitu China, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan.

    “Total nilai ekspor nonmigas ke lima negara BRICS ini memberikan kontribusi ke total non migas Indonesia sebesar 33,91% di tahun 2024,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Dia merincikan bahwa dari lima negara BRICS tersebut, ekspor nonmigas terbesar yaitu ke China dengan memberikan kontribusi hingga 24,2% dari total ekspor nonmigas Indonesia.

    “Dengan komoditas ekspor terbesar adalah besi dan baja senilai US$16,07 miliar,” jelas Amalia.

    Sementara itu, ekspor non migas terbesar kedua yaitu ke India dengan memberikan kontribusi hingga 8,17% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah bahan bakar mineral dengan nilai US$6,98 miliar.

    Kemudian ekspor non migas terbesar ketiga yaitu ke Brasil dengan memberikan kontribusi hingga 0,69% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$476,51 juta.

    Selanjutnya, ekspor non migas terbesar keempat yaitu ke Rusia dengan memberikan kontribusi 0,53% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$733,9 juta.

    Terakhir, ekspor non migas terendah yaitu ke Afrika Selatan dengan memberikan kontribusi 0,13% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$316,71 juta.

    Secara keseluruhan, neraca perdagangan barang Indonesia surplus mencapai US$31,4 miliar selama 2024. Angka tersebut melemah atau lebih rendah dari realisasi 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.

    “Surplus neraca perdagangan barang Indonesia, mencapai US$31,04 miliar atau lebih rendah sebesar US$5,84 miliar dibandingkan surplus 2023,” ungkap Amalia.

    Dia merincikan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus sebesar US$51,44 miliar selama 2024. Angka tersebut lebih rendah US$5,53 miliar dibandingkan realisasi 2023.

    “Surplus terbesar tahun 2024 ini disumbang komoditas bahan bakar mineral yang surplus US$35,27 miliar,” lanjut Amalia.

    Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$20,40 miliar.

  • Negara-Negara dengan Surplus & Defisit Perdagangan Terbesar pada 2024, AS hingga China

    Negara-Negara dengan Surplus & Defisit Perdagangan Terbesar pada 2024, AS hingga China

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan paling besar dengan Amerika Serikat (AS) selama 2024. Pada saat yang sama, Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan China.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat mencapai US$16,84 miliar.

    “Ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesoris rajutan, dan alas kaki” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Surplus neraca perdagangan terbesar kedua yaitu dengan India. Total, Indonesia untung US$15,38 miliar berdagang dengan India yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, serta basi dan baja.

    Kemudian surplus neraca perdagangan terbesar ketiga yaitu dengan Filipina. Total, Indonesia untung US$8,84 miliar berdagang dengan Filipina yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, serta makanan olahan.

    Sebaliknya, penyumbang defisit terdalam yaitu dengan China. Total, Indonesia tekor hingga US$11,4 miliar berdagang dengan China.

    “Ini didorong oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, mesin dan peralatan elektrik dan bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya,” jelas Amalia.

    Defisit neraca perdagangan terbesar kedua yaitu dengan Australia. Total, Indonesia tekor US$4,76 miliar berdagang dengan Australia yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral, logam mulai dan permata, serta biji logam, terak, dan abu.

    Kemudian defisit neraca perdagangan terbesar ketiga yaitu dengan Thailand. Total, Indonesia tekor US$3,84 miliar berdagang dengan Thailan yang ditopang oleh komoditas plastik dan barang dari plastik, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, dan kendaraan dan bagiannya.

    Secara keseluruhan, neraca perdagangan barang Indonesia surplus mencapai US$31,4 miliar selama 2024. Angka tersebut melemah atau lebih rendah dari realisasi 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.

    “Surplus neraca perdagangan barang Indonesia, mencapai US$31,04 miliar atau lebih rendah sebesar US$5,84 miliar dibandingkan surplus 2023,” ungkap Amalia.

    Dia merincikan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus sebesar US$51,44 miliar selama 2024. Angka tersebut lebih rendah US$5,53 miliar dibandingkan realisasi 2023.

    “Surplus terbesar tahun 2024 ini disumbang komoditas bahan bakar mineral yang surplus US$35,27 miliar,” lanjut Amalia.

    Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$20,40 miliar.

  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 56 Bulan Beruntun

    Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 56 Bulan Beruntun

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan mengalami surplus US$ 2,24 miliar pada Desember  2024. Surplus neraca perdagangan barang terkontraksi US$ 2,13 dari posisi November 2024 dan kontraksi US$ 1,05 miliar jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023.

    Nilai ekspor mencapai US$ 23,46 miliar pada Desember 2024. Angka ini menunjukkan kontraksi 2,24 % dari posisi November 2024 sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 terjadi pertumbuhan 4,78 %.  

    Nilai impor Indonesia Desember 2024 mencapai US$ 21,22 miliar, naik 8,1% dibandingkan November 2024 atau naik 11,07% dibandingkan Desember 2023.

    “Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 56 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers secara hibrida di kantor BPS pada Rabu (15/1/2025).

    Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar US$ 4 miliar pada Desember 2024. Adapun surplus pada Desember 2024 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

    “Neraca perdagangan komoditas migas defisit US$ 1,76 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah,” tutur Amalia.

    Tiga negara yang menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia adalah Amerika Serikat (US$ 1,75 miliar), India (US$ 1,02 miliar), dan Filipina US$ 640 juta. Pada saat yang sama tiga negara yang menjadi penyumbang defisit terdalam adalah Tiongkok (US$ 1,4 miliar), Australia (US$ 494 juta), dan Brasil (US$ 329,6 juta).

  • Tingkat ketimpangan pada September 2024 naik dengan rasio gini 0,381

    Tingkat ketimpangan pada September 2024 naik dengan rasio gini 0,381

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia pada September 2024, yang tercermin pada rasio gini sebesar 0,381 dari sebelumnya 0,379 pada Maret 2024.

    “Pada September 2024, terjadi ketimpangan sebesar 0,381 atau meningkat sebesar 0,002 basis poin dari Maret 2024,” ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Neraca Perdagangan RI Surplus US,4 Miliar sepanjang 2024, Rekor 5 Tahun Beruntun!

    Neraca Perdagangan RI Surplus US$31,4 Miliar sepanjang 2024, Rekor 5 Tahun Beruntun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$31,4 miliar selama 2024. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus selama lima tahun berturut-turut sejak 2021.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka surplus neraca perdagangan tersebut melemah atau lebih rendah dari surplus neraca perdagangan 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.

    “Surplus neraca perdagangan barang Indonesia, mencapai US$31,04 miliar atau lebih rendah sebesar US$5,84 miliar dibandingkan surplus 2023,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat pada Rabu (15/1/2025).

    Dia merincikan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus sebesar US$51,44 miliar selama 2024. Angka tersebut lebih rendah US$5,53 miliar dibandingkan realisasi 2023.

    “Surplus terbesar tahun 2024 ini disumbang komoditas bahan bakar mineral yang surplus US$35,27 miliar,” lanjut Amalia.

    Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$20,40 miliar.

    Jika dilihat menurut negara maka defisit neraca perdagangan non migas kumulatif terbesar sepanjang 2024 terjadi dengan China. Total, Indonesia tekor US$1,41 miliar dengan China selama tahun lalu.

    “Surplus terbesar adalah dengan Amerika Serikat sepanjang tahun 2024 dan kedua terbesar adalah dengan India,” ungkap Amalia.

    Dengan Amerika Serikat, Indonesia untung hingga US$16,84 miliar. Sementara dengan India, Indonesia mencapai surplus US$15,39 miliar.