Kementrian Lembaga: BPS

  • Bagaimana Bisa BI Raih Skor Integritas Tertinggi Padahal Terbelit Kasus Dana CSR? Ini Penjelasan KPK – Halaman all

    Bagaimana Bisa BI Raih Skor Integritas Tertinggi Padahal Terbelit Kasus Dana CSR? Ini Penjelasan KPK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merilis survei penilaian integritas (SPI) 2024 di mana Bank Indonesia (BI) mendapatkan skor tertinggi. BI mendapat skor 86,7, tertinggi dalam kategori non-kementerian tipe besar.

    Bagaimana bisa BI mendapatkan skor tertinggi padahal bank sentral Republik Indonesia itu sedang terbelit dalam kasus dugaan korupsi dalam pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR)?

    Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, memberikan penjelasannya.

    Dijelaskan Pahala, mekanisme penilaian survei integritas adalah berdasarkan survei.

    Pihak yang disurvei harus menjawab “iya” jika merasakan adanya korupsi agar fenomenanya bisa tertuang dalam survei.

    “Tapi, kalau ditanya kita nangkap enggak itu fenomena dalam survei kita, kita tangkap dalam bentuk apakah ada perdagangan pengaruh atau intervensi,” kata Pahala dikutip Sabtu (25/1/2025).

    “Harusnya orang internal bilang ada (kasus), baru kita kelihatan untuk dimensi ini dia sebenarnya merah (kategori rentan),” sambungnya.

    Pahala mengatakan, hasil penilaian integritas yang berdasarkan survei itu memang bisa saja berbeda dengan data di KPK.

    Jika pihak yang disurvei menyebut tidak ada korupsi, maka KPK tidak bisa menuangkan fenomenanya dalam survei.

    “Tapi, kenyataannya internal bilang enggak ada, jadi kita sulit juga bilang, kayak apa, hubungan BI yang kasusnya lagi diproses diduga ada perdagangan pengaruh. Tapi, kalau selama responden tidak sebut itu, kita tidak bisa,” katanya.

    Pahala menggarisbawahi, skor integritas tidak pasti menunjukkan lembaga tersebut bebas dari korupsi.

    Kendati nilai integritasnya bagus, ujar Pahala, masih juga bisa terdapat korupsi.

    “Akibatnya nilainya setinggi-tinggi apa pun, lantas ditanya, ‘lah, itu masih ada kasusnya’, nah itu kira-kira gitu, ya,” ujar dia.

    KPK Umumkan Skor Integritas Lembaga Non Kementerian, Tertinggi Bank Indonesia, KPI Terendah

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis capaian hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2024, Rabu (22/1/2025).

    Pelaksanaan survei pada 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 pemerintah kabupaten/kota, dan dua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut menghasilkan skor 71,53.

    Angka ini termasuk kategori kuning atau waspada.

    Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan responden dalam survei ini yaitu pihak internal kementerian, lembaga, ataupun pemda mengaku pernah melihat suap atau gratifikasi di lingkungannya.

    “Orang internal, begitu ditanya, lebih banyak yang menyatakan saya pernah lihat lho suap atau gratifikasi,” jelasnya.

    Pahala mengatakan aspek pengadaan barang dan jasa masih menjadi lahan basah untuk tindakan suap dan gratifikasi.

    “Pengadaan barang dan jasa seperti biasa masih mendominasi seluruh suap dan gratifikasi, bahkan sekarang sudah ada di 97 persen kementerian atau lembaga dan 99 persen pemda,” jelasnya.

    Kendati demikian, Pahala menuturkan adanya peningkatan terkait skor integritas dibanding tahun sebelumnya.

    “Ada peningkatan skor SPI. Jadi, kalau sebelumnya kita ada di bawah 70 nasional, sekarang lewat,” katanya.

    Dalam pemaparannya, Pahala memperlihatkan kementerian hingga pemda terkait integritas dengan membaginya menjadi tiga tipe menurut anggaran dan jumlah pegawai, yaitu tipe besar, sedang, dan kecil.

    Sementara, untuk tiap kategori integritas, dibagi menjadi tiga berdasarkan warna yaitu merah (rentan), kuning (waspada), dan hijau (terjaga).

    Berikut untuk kategori non kementerian:

    Lembaga tipe besar (anggaran lebih dari Rp 6,3 triliun dengan pegawai lebih dari 6.972 ribu) skor SPI: 78,4.

    Tertinggi: Bank Indonesia (86,7)
    Terendah: Polri (70,9).

    Lembaga tipe sedang (anggaran Rp 1,6-6 triliun dengan pegawai 1.749-6.972 orang) skor SPI: 80,9.

    Tertinggi: BPS (84,3)
    Terendah: Basarnas (74,2)

    Lembaga tipe kecil (anggaran kurang dari Rp 1,6 triliun dengan pegawai kurang dari 1.749 orang) skor SPI: 79,6.

    Tertinggi: Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas) (85,8)
    Terendah: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) (68,2)

    Hasil SPI dirumuskan dalam bentuk Indeks Integritas Nasional, yang memberikan gambaran umum tingkat integritas di seluruh Indonesia.

    Indeks Integritas Nasional tahun ini naik 0,56 poin dari tahun sebelumnya.

    Meski demikian, capaian angka itu masih belum mampu mendongkrak integritas nasional dari kategori rentan.

    Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan indeks integritas membutuhkan komitmen pimpinan organisasi untuk memimpin perbaikan nyata, menjadi teladan perubahan, dan mendukung konsistensi pencapaian tujuan organisasi.

    Menurutnya, integritas harus dibiasakan hadir secara sistematis dalam keseharian, sehingga berkembang menjadi sebuah kesadaran.

    “Kesadaran berintegritas atau kehidupan berintegritas adalah wujud algoritma integritas seperti halnya algoritma yang membaca pola aktivitas atau kebiasaan kita saat menggunakan gadget. Jika kita selalu membahas tentang integritas setiap saat, maka saya yakin apa yang kita lakukan sehari-hari akan diisi oleh hal-hal baik dan lingkungan yang berintegritas,” kata Setyo.

    Setyo berharap setelah dirilisnya SPI 2024, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (K/L/PD) melakukan upaya perbaikan berdasarkan hasil SPI, dengan analisis mandiri lewat Panduan Interpretasi Hasil SPI. Ia juga mendorong pemimpin K/L/PD terus melakukan pengendalian di jajarannya, untuk mencapai hasil yang lebih baik di Tahun 2025.

    “Silakan dievaluasi hasil SPI bagian masing-masing, karena saya yakin proses SPI ini sudah dilakukan secara profesional. Kami membuka seluas-luasnya untuk melakukan koordinasi. Kami akan memberikan arah jalan sebaik mungkin, dengan harapan bahwa kondisi yang rentan bisa menjadi waspada, dan yang waspada dapat menjadi terjaga,” kata Setyo.

  • Bisnis Rantai Pasok & Logistik RI, Asosiasi Pasang Prospek Moderat

    Bisnis Rantai Pasok & Logistik RI, Asosiasi Pasang Prospek Moderat

    Bisnis.com, JAKARTA —  Sektor rantai pasok dan logistik di Indonesia diproyeksikan tumbuh moderat sebesar 8-10% seiring dengan proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia, volume ekspor hingga pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan.

    Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra mengatakan sektor ini terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan seiring dengan proyeksi stabilnya perekonomian nasional.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di kisaran 5-5,1%, sementara nilai pasar logistik nasional diproyeksikan mencapai US$131,2 miliar pada 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) antara 6-8% (Mordor Intelligence, 2025).

    “Meningkatnya aktivitas perdagangan domestik dan internasional, pertumbuhan sektor e-commerce, serta investasi dalam infrastruktur menjadi pendorong utama ekspansi rantai pasok dan logistik di Indonesia,” kata Mahendra kepada wartawan, dikutip Jumat (24/1/2025).

    Mahendra memaparkan data terbaru dari Kementerian Perdagangan menunjukkan proyeksi volume ekspor Indonesia akan tumbuh sebesar 7,1% pada 2025, sementara sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan 9,11% pada kuartal IV 2024 (BPS).

    Oleh sebab itu, ALI memperkirakan pertumbuhan bisnis rantai pasok dan logistik pada 2025 akan berada di angka 8-10%, skenario yang dipandang moderat.

    Lebih lanjut, Mahendra memaparkan salah satu potensi pertumbuhan rantai pasok dan logistik datang dari wilayah timur Indonesia dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Infrastruktur baru yang dibangun di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua, seperti pelabuhan dan jalur transportasi darat, membuka peluang besar untuk meningkatkan distribusi barang.

    “Pembangunan ini akan memperbaiki konektivitas dan mendukung distribusi kebutuhan pokok, produk pertanian, hingga hasil tambang ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Mahendra.

    Di sisi lain, kebutuhan logistik untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN juga diprediksi memberikan dorongan signifikan bagi sektor ini. Mahendra mengatakan IKN membutuhkan pengangkutan bahan-bahan konstruksi dan sarana pendukungnya, yang tentunya akan menjadi peluang besar bagi pelaku usaha logistik.

  • Fakta Pahit! Banyak Banget Sarjana yang Nganggur

    Fakta Pahit! Banyak Banget Sarjana yang Nganggur

    Jakarta

    Kenyataan pahit di Indonesia menunjukkan gelar sarjana tidak menjamin mudah mendapatkan pekerjaan. Hal itu terlihat dari tren kenaikan pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Jumat (24/1/2025), pada 2014 tercatat ada 495.143 pengangguran dari kategori lulusan universitas. Jumlah itu melonjak tajam hingga mencapai 981.203 orang per Agustus 2020, sampai akhirnya sedikit menurun menjadi 842.378 orang per Agustus 2024.

    Dapat disimpulkan dalam kurun waktu 2014 hingga 2020, jumlah pengangguran yang berasal dari sarjana meningkat hampir dua kali lipat. Pandemi COVID-19 pada 2020 menjadi salah satu penyebab terbesar, ketika dunia kerja lumpuh dan banyak perusahaan memberlakukan pembatasan rekrutmen bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Jika membandingkan dengan lulusan SMA (SLTA Umum), jumlah pengangguran di tingkat ini memang lebih besar secara absolut yakni mencapai 2.293.359 orang pada Agustus 2024. Meski begitu, tingkat kompetisi di lapangan pekerjaan untuk lulusan SMA cenderung berbeda di mana banyak dari mereka yang masuk ke sektor informal.

    Sebaliknya, lulusan universitas sering kali terjebak dalam kondisi di mana ekspektasi terhadap pekerjaan tidak sesuai dengan realitas yang tersedia di pasar kerja. Hal ini membuat para sarjana memilih lebih lama menganggur dibandingkan lulusan SMA atau bahkan lulusan diploma.

    Di sisi lain, pengangguran dari lulusan akademi/diploma menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan lulusan sarjana. Per Agustus 2014, jumlah penganggur dari kategori ini tercatat sebanyak 193.517 orang dan turun ke 170.527 pada Agustus 2024 meski sempat meningkat menjadi 305.261 pada Agustus 2020.

    Jumlah Pengangguran

    Secara total jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2024 sebanyak 7,47 juta orang. Jumlah itu telah turun 390 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja menjadi pengangguran jumlahnya adalah sebanyak 7,47 juta orang atau menurun sekitar 0,39 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2023,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (5/11/224).

    Dengan jumlah pengangguran yang menurun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga menurun menjadi 4,91% pada Agustus 2024. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan sebelum pandemi COVID-19 pada Agustus 2019 yang mencapai 5,23%.

    “Jika dirinci lebih lanjut, penurunan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan Agustus tahun lalu ini terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta terjadi di wilayah perkotaan dan pedesaan,” jelasnya.

    Ia memaparkan jumlah orang bekerja saat ini mencapai 144,64 juta orang, bertambah 4,79 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Terdiri dari pekerja penuh 98,45 juta orang, pekerja paruh waktu 34,63 juta orang, dan setengah pengangguran 11,56 juta orang.

    Hal itu membuat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat mencapai 70,63% pada Agustus 2024, lebih tinggi jika dibandingkan Agustus 2023 yang mencapai 69,48%. Jika dibedakan menurut jenis kelamin, TPAK laki-laki masih lebih tinggi sebesar 84,66% dibandingkan TPAK perempuan 56,42%.

    “Tiga lapangan usaha dengan jumlah tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan dan industri pengolahan. Selama periode Agustus 2023-Agustus 2024, lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan dan industri pengolahan,” ucapnya.

    (aid/hns)

  • Bank UOB optimistis DPK meningkat meski proyeksi inflasi 2025 naik

    Bank UOB optimistis DPK meningkat meski proyeksi inflasi 2025 naik

    Kami optimistis untuk DPK UOB naik pada tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan bahwa pihaknya optimistis nilai tabungan dan jumlah dana pihak ketiga (DPK) meningkat pada 2025, meskipun inflasi diproyeksikan naik.

    “Kami optimistis untuk DPK UOB naik pada tahun 2025,” ujar Vera Margaret saat ditemui usai acara media gathering bertajuk “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” di Jakarta, Jumat.

    Ia menyatakan bahwa kini nilai tabungan kalangan masyarakat menengah ke bawah terus menurun, sehingga kontribusi jumlah DPK lebih banyak berasal dari nasabah kalangan menengah ke atas.

    Apalagi, menurut survei GoodStats bertajuk “Perilaku Mengelola Keuangan Masyarakat 2024” yang dilaksanakan pada November 2024, ia menuturkan bahwa 70 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan.

    Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya pun semakin menggencarkan berbagai kegiatan literasi keuangan, termasuk program Waktu Indonesia Nabung (WIN) yang akan berlangsung selama dua minggu mulai 30 Januari 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menabung.

    “Jadi bagian dari literasi yang kami lakukan adalah kami juga ingin membantu masyarakat Indonesia untuk memastikan degradasi (penurunan jumlah penabung dari kalangan kelas menengah) ini tidak terus berlangsung,” kata Vera.

    Ia menilai bahwa kegiatan literasi keuangan perlu untuk terus dilakukan agar masyarakat semakin memahami mengenai betapa pentingnya menabung.

    “Karena untuk menaikkan DPK itu sebenarnya tidak didapatkan dari one single customer (satu nasabah saja). Untuk menaikkan DPK itu pada saat lebih banyak orang yang memahami pentingnya menabung dan pada saat itu DPK naik,” ucapnya.

    Pihaknya pun optimistis melalui berbagai kegiatan literasi keuangan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun lembaga jasa keuangan swasta, termasuk UOB, maka jumlah nasabah serta nilai tabungan dan DPK dari masyarakat kelas menengah ke bawah dapat berangsur meningkat.

    “Semoga tahun depan kita bisa lihat angka ini tidak lagi 70 persen yang tidak memiliki tabungan, dan mudah-mudahan, sudah benar-benar turun,” ujarnya.

    Terkait inflasi, Vera mengatakan bahwa tim ekonom UOB memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia tahun ini mencapai 2,5 persen.

    Angka tersebut meningkat dibandingkan proyeksi tahun lalu, salah satunya International Monetary Fund (IMF) yang memprediksi tingkat inflasi Indonesia sebesar 2,3 persen pada 2024.

    Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Desember 2024 mencapai 1,57 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,57 persen (year-to-date/ytd).

    “Karena tren yang kami lihat saat ini dan kami lihat kondisi pangan juga terus naik, justru kami melihat akan ada kenaikan (tingkat inflasi) sedikit dibanding tahun sebelumnya (2024) dari 2,3 persen ke 2,5 persen,” jelas Vera Margaret.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Serentak, Gerakan Banyuwangi Berbagi Sasar seluruh Warga Prasejahtera

    Serentak, Gerakan Banyuwangi Berbagi Sasar seluruh Warga Prasejahtera

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Muanin tersenyum bahagia. Lelaki sepuh kelahiran 1936 itu, tak menyangka jika kediamannya bakal dikunjungi oleh Bupati Ipuk Fiestiandani beserta rombongan.

    Rumahnya yang terpencil di tengah perkebunan karet Lingkungan Sumber Pakem, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro itu tak menjadi penghalang.

    “Terima kasih, Bu,” ucap lelaki penyadap karet tersebut kepada Ipuk yang menyerahkan bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi, Jumat (24/1/2025).

    Ipuk datang bersama rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Hj. Mafruchatin Nikmah, Wakil Kepala Polresta Banyuwangi, perwakilan Kodim 0825/ Banyuwangi dan Lanal Banyuwangi.

    Wajah penuh kegembiraan tersebut tak hanya dirasakan oleh Mbah Muanin semata. Tapi, tak kurang dari 18 ribu warga prasejahtera se Kabupaten Banyuwangi yang terekam dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi.

    Mereka mendapatkan bantuan sembako dan sumber protein. Mulai dari ASN, Kepolisian, TNI, DPRD Banyuwangi, BUMN, BUMD, organisasi profesi, hingga para pelaku usaha.

    “Gerakan berbagi dan bersedekah seperti ini, sejatinya sudah dilakukan oleh semua pihak. Namun, saat ini, kita orkestrasi agar lebih tepat sasaran dan merata,” ungkap Ipuk.

    Gerakan Banyuwangi Berbagi tersebut, imbuh Ipuk, dipandu lewat aplikasi Smart Kampung. Di dalamnya telah terdata berbasis nama dan alamat (by name by addres). Para donatur memdapatkan data warga pra sejahtera secara langsung dan menyerahkan ke kantor kecamatan terdekat atau menyalurkannya secara langsung. 

    “Kalau biasanya hanya dibagikan ke tetangga terdekat, dengan ini bisa tersalurkan hingga ke pelosok yang mungkin selama ini tidak tersentuh bantuan,” tegasnya.

    Aksi solidaritas yang telah menjadi tradisi tersebut menjadi alternatif bagi penanganan kemiskinan. Di tengah keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah daerah, gotong royong menjadi solusi. “Lebih-lebih di awal tahun seperti ini. Program bantuan dari pemerintah kebanyakan belum turun. Ini sangat membantu,” terang Ipuk.

    Saat ini, tingkat kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mencapai titik terendah dalam sejarahnya. Menurut data BPS pada 2024, tercatat 6,54 persen. Turun drastis dari tahun sebelumnya yang masih 7,34 persen.

    “Walaupun demikian, kita tidak boleh berpuas diri. Kita akan terus menekan sekecil mungkin angka kemiskinan ini. Terutama pada tingkat kemiskinan ekstream,” papar Ipuk.

    Perlu diketahui, program penanganan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya bersifat kuratif. Namun, juga dilakukan program terstruktur dari hulu hingga hilir. Mulai dari peningkatan SDM, penyiapan lapangan pekerjaan hingga perbaikan infrastruktur. 

    “Semua sudah tertuang di RPJMD Banyuwangi. Dengan perencanaan yang baik, dan ditopang gotong royong seluruh komponen masyarakat, saya yakin penanganan kemiskinan ini akan tuntas,” pungkas Ipuk.

  • BI: Modal asing masuk bersih Rp11,52 triliun pada pekan ini

    BI: Modal asing masuk bersih Rp11,52 triliun pada pekan ini

    Namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp0,35 triliun.

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp11,52 triliun pada pekan keempat bulan ini, yakni periode transaksi 20-23 Januari 2025.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, di Jakarta, Jumat, merinci bahwa modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp9,60 triliun dan Rp2,27 triliun.

    Namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp0,35 triliun. Dengan demikian, total modal asing masuk bersih menjadi sebesar Rp11,52 triliun.

    Selama tahun 2025, sejak 1 hingga 23 Januari 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SBN masing-masing tercatat sebesar Rp2,03 triliun dan Rp1,91 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di SRBI sebesar Rp2,95 triliun.

    Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 76,14 basis point (bps) per 17 Januari 2025 menjadi 73,01 bps per 23 Januari 2025.

    Nilai tukar rupiah dibuka sedikit menguat di level Rp16.235 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (24/1), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (23/1), di level Rp16.275 per dolar AS.

    Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 108,05 pada akhir perdagangan Kamis (23/1).

    DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama, antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

    Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 7,03 persen pada Jumat (24/1) pagi, dari sebelumnya 7,06 persen pada akhir perdagangan Kamis (23/1). Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,644 persen pada akhir perdagangan Kamis (23/1).

    BI pun terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertama dalam Sejarah, Kemenag Umumkan Daftar Jemaah Haji Khusus 2025 – Page 3

    Pertama dalam Sejarah, Kemenag Umumkan Daftar Jemaah Haji Khusus 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) membuat terobosan dalam operasional haji 1446 H/2025 M. Ditjen PHU mengumumkan daftar nama Jemaah Haji Khusus yang berhak melunasi biaya haji tahun ini.

    Hal ini ditegaskan oleh Dirjen PHU Hilman Latief dalam rapat daring bersama Staf Khusus Menteri Agama, Sekretaris Ditjen PHU Arfi Hatim, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nugraha, Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Akhmad Fauzin, para Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Provinsi, Pimpinan Asosiasi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, serta para pimpinan Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS BPIH), Kamis (23/1/2025) kemarin.

    “Daftar nama jemaah haji khusus diumumkan secara terbuka melalui website resmi Kementerian Agama dan media. Ini bagian dari transparansi,” ujar Hilman, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (24/1/2025).

    “Pendekatan ini sama dengan yang dilakukan jemaah haji reguler. Mereka yang berhak melunasi diumumkan secara terbuka,” sambungnya.

    Selama ini, kata Hilman, daftar nama jemaah haji khusus tidak diumumkan, melainkan dipanggil melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Mulai tahun ini, daftar nama jemaah haji khusus diumumkan secara terbuka.

    “Sehingga, semua jemaah bisa mengakses daftar nama yang berhak melunasi biaya haji tahun ini. Ini komitmen kami terhadap keterbukaan informasi,” ujar Hilman Latief.

     

  • Mendag Targetkan Harga Minyakita Tidak Melambung saat Bulan Ramadhan – Halaman all

    Mendag Targetkan Harga Minyakita Tidak Melambung saat Bulan Ramadhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan harga Minyakita tidak melambung saat memasuki bulan Ramadhan.

    Budi berujar, akan bersama-sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Polri, TNI, dan kementerian atau lembaga terkait, untuk terus memperketat pengawasan.

    Dia mengaku akan mencoba agar harga Minyakita tidak melambung saat memasuki bulan Ramadhan.

    “Ya kita harus usahakan ya. Kita harus usahakan dan kita kan ada tim bersama Satgas Pangan dari Polri, dari TNI dan dari semua K/L. Kita bareng-bareng kerja ya,” ujar Budi di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025).

    Budi akan terus mencari perusahaan atau distributor Minyakita yang menyalahi aturan, hingga menyebabkan harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Makanya ini sampai Ramadhan kita tidak akan berhenti ya. Sampai Ramadhan kita akan terus melakukan operasi, melakukan pengawasan terhadap peredaran Minyakita,” tutur Budi.

    Setelah Jawa dan Banten, menurut Budi, Satgas Pangan akan melakukan operasi di beberapa provinsi lainnya. Sebab, ini dipercayai pemerintah menjadi faktor utama penyebab harga Minyakita di atas HET.

    “Ya produsen semua meyakinkan bahwa distribusinya tidak berkurang. Kami sudah bertemu. Nah tapi kenapa dari produsen sudah menyalurkan sesuai dengan aturan tapi ternyata kok masih naik? Nah setelah kita pelajari salah satunya adalah penyebabnya hal-hal seperti ini,” imbuh Budi.

    Diketahui, setidaknya sudah hampir delapan bulan harga Minyakita tak kunjung turun mendekati HET Minyakita di tingkat konsumen Rp 15.700 per liter. Bahkan, Minyakita bersama minyak goreng premium dan curah telah enam kali berkontribusi terhadap inflasi 2024.

    Tingkat inflasi tahunan pada 2024 sebesar 1,57 persen. Minyak goreng menjadi komoditas ketiga yang berandil besar terhadap inflasi tersebut, yakni 0,11 persen.

    Badan Pusat Statistik mencatat harga rerata nasional Minyakita per pekan ketiga Januari 2025 sebesar Rp 17.502 per liter, minyak goreng curah Rp 17.708 per liter, dan minyak goreng premium Rp 21.596 per liter.

    Kenaikan harga berbagai jenis minyak goreng itu terjadi di 195 kabupaten/kota atau 56,96 persen wilayah di Indonesia. Harga tertinggi berada di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, yakni Rp 60.000 per liter.

  • Tingkatkan Akurasi Data, Kemenperin Terapkan Pelaporan SIINas Tiap Tiga Bulan untuk Industri  – Halaman all

    Tingkatkan Akurasi Data, Kemenperin Terapkan Pelaporan SIINas Tiap Tiga Bulan untuk Industri  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia membidik pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2028-2029. Manufaktur menjadi sektor yang didorong untuk lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut.

    Oleh karenanya, industri memerlukan landasan yang kokoh dalam hal pengumpulan, pengolahan dan analisis data, terutama yang berkaitan dengan kinerja sektor industri sebagai pilar utama perekonomian.

    Untuk mendukung kebutuhan data industri nasional, Kementerian Perindustrian sudah membangun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) yang telah berjalan 5 tahun.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto, mengatakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan berkualitas yang mampu menggambarkan kondisi sektor industri secara aktual, diperlukan penyesuaian pelaporan data industri dan data kawasan industri yang disampaikan oleh perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri melalui SIINas.

    “Pelaporan yang sebelumnya dilakukan secara semesteran atau dua kali setiap tahun, akan diubah menjadi pelaporan triwulanan atau empat kali setiap tahun,” tutur Eko dalam kegiatan Sosialisasi Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penyampaian Data Industri dan Data Kawasan Industri, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2025).

    Perubahan ini dimulai untuk pelaporan semester Il tahun 2024, yang dibagi menjadi laporan triwulan III dan triwulan IV tahun 2024, serta paling lambat disampaikan pada 15 Februari 2025.

    “Perubahan ini juga sangat relevan dalam rangka penghitungan PDB sektor industri, yang membutuhkan data dalam frekuensi triwulanan serta terperinci,” ungkap Sekjen Kemenperin.

    Dengan adanya perubahan tersebut, maka batas waktu pelaporan data oleh perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri mulai dari triwulan 1 tahun 2025 menjadi 10 hari setelah periode triwulan berakhir.

    “Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa data yang disampaikan dapat segera diproses dan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam perhitungan PDB yang dirilis setiap triwulan oleh Badan Pusat Statistik,” ucapnya.

    Kewajiban penyampaian data oleh perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri melalui SIINas telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyampaian Data Industri, Data Kawasan Industri, Data Lain, Informasi Industri dan Informasi Lain melalui Sistem Informasi Industri Nasional. 

    Plt. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik Dadang Hardiawan, menyampaikan BPS akan melakukan perubahan metodologi penghitungan Produk Domestik Bruto yang semula menggunakan metode harga konstan Tahun 2010 menjadi metode Chain Volume Measures (CVM).

    “Untuk itu, BPS tidak hanya mendukung kegiatan pengumpulan data industri pengolahan, tetapi juga membutuhkan pendataan karakteristik usaha dan keuangan perusahaan yang lebih lengkap dan terinci dari seluruh perusahaan industri pengolahan dan lapangan usaha lainnya di bawah binaan Kementerian Perindustrian,” kata Dadang.

    Ketersediaan data triwulanan dari SIINas diharapkan dapat menghilangkan kendala utama dalam proses penghitungan PDB Industri Pengolahan dan Lapangan usaha lainnya di bawah binaan Kementerian Perindustrian.

  • Pemerintah Minta Industri Setor Data Investasi-Pekerja 4 Kali Setahun, Ada Apa?

    Pemerintah Minta Industri Setor Data Investasi-Pekerja 4 Kali Setahun, Ada Apa?

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko Cahyanto menyinggung adanya ketidakakuratan data terkait industri manufaktur dalam negeri. Menurut Eko hal itu berpengaruh pada tidak sinkronnya data-data ekonomi yang dipublikasikan.

    Padahal, sebut Eko, industri manufaktur menjadi salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Oleh karena itu ke depannya akan dilakukan perbaikan pelaporan data industri dan kawasan industri dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) agar lebih efektif.

    Pelaporan yang semula dilakukan per semester sekali akan dilakukan per triwulan sekali demi memperoleh data industri yang lebih akurat. Aturannya tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2025.

    “Pada periode pelaporan terima pertama tahun 2025, diantara bulan Januari sampai Maret, yang akan dilaporkan pada bulan April nanti, ini akan sudah lebih baik lagi. Kami berharap dengan perubahan skema ini, sinkronisasi data ini bisa semakin baik,” ujarnya dalam Sosialisasi Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2025, Jumat (24/1/2025).

    Eko menjelaskan, perhitungan data industri yang sebelumnya dilakukan per semester tidak sinkron dengan perhitungan PDB yang dilakukan per triwulan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam upaya memperbaiki itu Kemenperin juga menggandeng pihak BPS.

    “Kan selama ini dilakukan per semester, setahun dua kali. Nah sementara penghitungan PDB itu dilakukan dengan skema triwulan, jadi nggak sinkron. Ini mungkin kenapa selama ini miss di situ,” ujarnya.

    Lewat sinkronisasi diharapkan pemerintah mendapatkan data yang lebih akurat yang membantu proses perencanaan dan perumusan kebijakan. Data tersebut juga bisa dimanfaatkan dalam rangka analisa kinerja industri. Adapun data yang dimaksud mencakup investasi, tenaga kerja, bahan baku, dan hal terkait industri lainnya.

    “Nah keinginan pemerintah, Bapak Presiden sudah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi kita termasuk juga pertumbuhan industri kita. Oleh karena itu memang yang pertama harus dilakukan penyesuaian adalah melakukan penyempurnaan data-data ini sehingga akurasinya bisa lebih baik lagi,” tutup Eko.

    Tonton juga Video: Pemerintah Targetkan Himpun Investasi Rp 13.032 Triliun dalam 5 Tahun

    (acd/acd)