Kementrian Lembaga: BPS

  • Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02 Persen di Triwulan Pertama Presiden Prabowo, Airlangga: Lebih Baik dari Singapura-Malaysia

    Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02 Persen di Triwulan Pertama Presiden Prabowo, Airlangga: Lebih Baik dari Singapura-Malaysia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 mencapai 5,02 persen.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, capaian tersebut merupakan salah satu gambaran dari kinerja tiga bulan pertama era Presiden Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo menjadi Presiden sejak 20 Oktober 2024.

    Awalnya Airlangga mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2024 jauh lebih baik dibandingkan negara tetangga. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi Singapura di periode yang sama senilai 4,3 persen, sedangkan Malaysia berada di angka 4,8 persen.

    “Pertumbuhan ekonomi khusus di triwulan keempat 2024 yang juga merupakan triwulan pertama dalam pemerintahan Presiden Pak Prabowo, tumbuh sebesar 5,02 persen,” ungkap Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Dalam kesempatan tersebut Airlangga mengungkapkan, terdapat sejumlah kebijakan yang diterapkan pada periode di kuartal IV 2024, yang kemudian turut berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

    Selain itu, terdapat momentum seperti agenda pemilihan kepala daerah serentak, hingga periode Natal dan Tahun Baru.

    Untuk program atau kebijakan yang dihadirkan pemerintah, seperti mudik gratis, Hari Belanja Online Nasional, serta diskon tarif tol dan diskon tiket pesawat 10 persen.

    Airlangga mengungkapkan, Pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan menyiapkan strategi untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi sesuai target yang dicanangkan.

    “Kebijakan Natal dan Tahun Baru yang dikeluarkan pemerintah adalah program mudik gratis, diskon harga tiket pesawat 10 persen, Hari Belanja Online Nasional, program Belanja Indonesia Aja, dan diskon akhir tahun 2024,” pungkas Airlangga dalam menanggapi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 
     

  • PDB Indonesia Tumbuh 5,03 Persen pada 2024

    PDB Indonesia Tumbuh 5,03 Persen pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,02 persen pada kuartal keempat 2024, dengan demikian negara Asia Tenggara ini membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen sepanjang tahun lalu, seperti diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/1).

    Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ekonomi Indonesia pada 2024, yang diukur berdasarkan PDB dengan harga yang berlaku saat ini, mencapai 22.139 triliun rupiah dan PDB per kapita mencapai 78,6 juta rupiah.

    “Pertumbuhan ini terutama didukung oleh konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Konsumsi rumah tangga tumbuh positif, yang menunjukkan perbaikan daya beli masyarakat, terutama pada momen liburan Natal dan Tahun Baru. Seluruh lapangan usaha tumbuh positif sepanjang 2024,” kata Widyasanti di Jakarta.

    Pertumbuhan tahunan ini lebih tinggi dari yang sebelumnya diprediksi oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati bahwa pertumbuhan akan tetap stagnan di angka 5 persen.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPS: PDB per kapita Indonesia 2024 sebesar Rp78,6 juta per tahun

    BPS: PDB per kapita Indonesia 2024 sebesar Rp78,6 juta per tahun

    ANTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pendapatan domestik bruto yang diperoleh Indonesia sekitar Rp78,6 juta per tahun atau Rp6,55 juta per bulan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut diungkapkan Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, di Jakarta, Rabu (5/2).(Pradanna Putra Tampi/Arif Prada/Rijalul Vikry)

  • BPS sebut pertumbuhan ekonomi Aceh 2024 catat 4,66 persen

    BPS sebut pertumbuhan ekonomi Aceh 2024 catat 4,66 persen

    Banda Aceh (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh pada tahun 2024 sebesar 4,66 persen.

    “Secara kumulatif, penjumlahan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tahun 2024 dari triwulan I hingga IV, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan ekonomi Aceh sebesar 4,66 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Rabu.

    Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Aceh pada 2024 lebih tinggi dibandingkan pencapaian dalam kurun empat tahun sebelumnya.

    Pada 2023, ekonomi Aceh hanya tumbuh 4,23 persen, sedangkan pada 2022 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar 4,21 persen dan 2,81 persen.

    Ia menjelaskan perekonomian Aceh yang diukur berdasarkan nominal PDRB mencapai Rp40,85 triliun atas dasar harga konstan (ADHK) dan Rp65,36 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB).

    “Pada triwulan IV 2024, jika dibandingkan dengan triwulan III 2024 (q-to-q), PDRB Aceh mengalami peningkatan sebesar 6,11 persen,” katanya.

    Kemudian, kata dia, jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), ekonomi Aceh juga tumbuh 4,15 persen.

    Kata dia, perekonomian Aceh masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 30,97 persen, diikuti oleh sektor perdagangan sebesar 14,99 persen, dan sektor administrasi pemerintahan sebesar 9,08 persen.

    Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, meskipun perubahannya tahun ini tidak terlalu signifikan.

    Pewarta: Khalis/Nurul
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPS catat kumulatif pertumbuhan ekonomi Sumbar 4,36 persen pada 2024

    BPS catat kumulatif pertumbuhan ekonomi Sumbar 4,36 persen pada 2024

    ANTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat secara kumulatif pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada tahun 2024 mencapai 4,36 persen yang ditopang lewat sektor administrasi pemerintahan, jasa kesehatan dan jasa lainnya. Kendati demikian jika dibandingkan kumulatif periode yang sama tahun sebelumnya, ekonomi Ranah Minang mengalami perlambatan sebesar 0,26 persen.
    (Fandi Yogari Saputra/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N)

  • BPS: Pertumbuhan ekonomi Babel triwulan IV 2024 terendah di Sumatera

    BPS: Pertumbuhan ekonomi Babel triwulan IV 2024 terendah di Sumatera

    ANTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekonomi Babel pada Triwulan IV Tahun 2024 tumbuh sebesar 0,94 persen secara tahunan atau year-on-year. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Rabu (5/2) menyebut angka tersebut menjadikan Babel sebagai provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terendah se-Pulau Sumatera.(Chandrika Purnama Dewi/Andi Bagasela/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • BPS: 250.413 wisman berkunjung ke Sumut pada 2024

    BPS: 250.413 wisman berkunjung ke Sumut pada 2024

    Medan (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan sebanyak 250.413 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke wilayah ini sepanjang 2024.

    “Jumlah wisman yang berkunjung di Sumatera Utara naik 26,32 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, yaitu dari 198.240 kunjungan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra di Medan, Rabu.

    Asim mengatakan sepanjang 2024, wisman terbanyak berasal dari Malaysia yang mencapai 116.622 orang, kemudian Singapura 14.360 orang, Tiongkok 6.756 orang, dan Australia 4.672 orang.

    Kunjungan wisatawan mancanegara itu melalui tiga pintu masuk, yakni dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang mencapai 247.038 orang, atau naik dari tahun sebelumnya 196.475 orang.

    Sedangkan dari Pelabuhan Belawan sebanyak 132 selama 2024, atau turun dari tahun sebelumnya 400 orang. Dari Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai 3.243 orang atau naik dari tahun sebelumnya yang sama 1.365 orang.

    Di sisi lain, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada Desember 2024 mencapai rata-rata 49,33 persen, atau naik 4,50 poin dibanding November 2024 sebesar 44,83 persen.

    Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, TPK Desember 2024 turun 5,57 poin dari 54,90 persen Desember 2023 menjadi 49,33 persen pada Desember 2024.

    Adapun Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara menargetkan kedatangan 200 ribu wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayahnya pada tahun 2024.

    Sebelumnya, sepanjang tahun 2023, dengan target jumlah yang sama, tercatat ada 197.015 turis asing datang ke Sumut.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pimpinan Komisi XI DPR Puji Kinerja 100 Hari Prabowo: Start Langsung Lari

    Pimpinan Komisi XI DPR Puji Kinerja 100 Hari Prabowo: Start Langsung Lari

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohamad Hekal memuji program pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo langsung ngegas di 100 hari pertama kepemimpinannya.

    Hekal turut menampilkan slide yang berisi daftar program-program Prabowo yang sudah jalan di awal kepemimpinan Prabowo. Pertama, ada kebijakan menaikkan gaji guru ASN dan tunjangan hakim.

    “Kemudian menaikkan Upah Minumum Provinsi (UMP). (Selanjutnya) Langsung melaksanakan program makan bergizi gratis, bahkan malah sebelum adanya APBN sudah dilakukan oleh dana-dana sendiri maupun pihak swasta,” ujar Hekal di acara diskusi Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar di The St Regis Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).

    Kemudian, kebijakan yang cukup menghebohkan di akhir tahun, yakni soal pajak pertambahan nilai (PPN). Prabowo memutuskan tidak menaikkan PPN dan kenaikannya hanya berlaku untuk barang mewah.

    “Tapi itu juga kita lihat, akhirnya apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo. Pak Prabowo pada akhirnya mengikuti apa yang diinginkan oleh rakyat,” jelas Hekal.

    Selanjutnya program-program yang sudah jalan yakni pembangunan 3 juta rumah, refocusing anggaran dalam bentuk instruksi presiden (inpres) penghematan belanja kementerian/lembaga, hingga kepastian pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    “Kemudian penghapusan utang kredit UMKM, pemeriksaan kesehatan gratis, tadi juga disinggung soal pengesahan RUU BUMN. Kemudian penguatan BPS (Badan Pusat Statistik) sebagai pusat single data,” imbuh Hekal.

    Dan terakhir terkait paket kebijakan ekonomi dengan memperpanjang penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri selama 1 tahun.

    “Nah ini semua kira-kira dilakukan dalam 100 hari pertama. Jadi kalau menurut saya beliau start terus langsung lari gitu kan,” jelasnya.

    (isa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Daya Beli Masyarakat RI Masih Rendah, Pemerintah Perlu Genjot Sektor Riil

    Daya Beli Masyarakat RI Masih Rendah, Pemerintah Perlu Genjot Sektor Riil

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 54,04% terhadap pertumbuhan ekonomi 2024 dan tumbuh 4,94%. Pertumbuhan ini lebih baik jika dibandingkan 2023 yang tumbuh 4,82%. Namun konsumsi rumah tangga RI ini dinilai masih rendah.

    Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad berpendapat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di bawah 5% ini mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia masih lemah.

    “Kalau kita lihat, mengacu ke laporannya BPS, konsumsi rumah tangga kita belum bisa tembus di atas 5%” kata Tauhid dalam acara Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Rabu (5/2/2024).

    Tauhid berpendapat untuk bisa menaikkan konsumsi masyarakat ini, pemerintah harus menggenjot sektor-sektor riil. Sebab sektor inilah yang bisa secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga daya beli bisa ikut meningkat.

    “Saya kira ini yang kemudian menjadi poin bagaimana pendekatan lain yang kemudian bisa meningkatkan daya beli. Daya beli ini yang perlu tadi mungkin disampaikan Pak CT (Chairul Tanjung), sektor riil ini yang seharusnya bisa bekerja,” terangnya.

    “Kita bersyukur memang ini ada upaya efisiensi (anggaran K/L), cuma kan alokasi ke sektor riil-nya ini belum disampaikan. Baru kita efisiensi ya. Memang sudah ada buat makan berisi gratis, tapi kalau nilainya hanya segitu, rasanya buat sektor riil belum tumbuh lebih besar,” sambung Tauhid.

    Tauhid mencontohkan pemerintah bisa memberikan bantuan atau tambahan insentif untuk sektor industri dalam negeri yang saat ini masih dalam tekanan. Contohnya industri tekstil dan alas kaki ataupun sektor padat karya lainnya.

    “Misalnya apa, untuk industri atau untuk apa yang kemudian bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan baru atau pendapatan. Ini yang kemudian mungkin bisa dikeluarkan kebijakan-kebijakan baru dari yang sudah ada,” terang Tauhid.

    “Memang kemarin sudah ada paket insentif, tapi rasanya masih kurang untuk mendorong daya beli masyarakat tumbuh, terutama di menengah bawah. Apalagi bagi beberapa industri yang sekarang ini layoff. Tekstil kemudian alas kaki dan sebagainya,” jelasnya lagi.

    Belum lagi sejumlah sektor padat karya ini diperkirakan akan semakin tertekan imbas perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, dan China. Membuat dorongan di sektor riil ini menjadi semakin penting untuk dilakukan.

    “Ini harus dibangkitkan lagi yang kemudian bisa (daya beli) tumbuh begitu. Jadi saya kira itu yang perlu dilakukan ya. Mungkin melalui mitra kerjanya, Komisi XI dengan pemerintah bagaimana ini bisa memperkuat pertumbuhan ya,” jelas Tauhid.

    Secara terpisah, sebelumnya Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung menilai sektor riil perlu lebih diikutsertakan dalam bauran kebijakan ekonomi nasional. Terutama jika pemerintah saat ini benar-benar ingin mengejar target Indonesia Emas 2045.

    “Akan bagus kalau bauran kebijakan itu juga mengikutsertakan sektor riil. Jadi bauran kebijakan antara fiskal, moneter dan sektor riil inilah yang bisa membuat orkestrasi Indonesia menuju era emas 2045,” ujar CT.

    Pria yang akrab disapa CT ini mengungkapkan bahwa keikutsertaan sektor riil tersebut perlu dilakukan lantaran selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak didorong oleh sektor rill dan investasi. Sementara itu, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 hanya berkontribusi sebanyak 6-8%.

    (fdl/fdl)

  • BPS: Ekonomi NTB tumbuh 5,30 persen pada 2024

    BPS: Ekonomi NTB tumbuh 5,30 persen pada 2024

    Tanpa tambang, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,87 persen

    Mataram (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang tahun 2024 mencapai 5,30 persen secara kuartal ke kuartal yang ditopang oleh sektor pertambangan.

    “Tanpa tambang, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,87 persen. Jadi masih ada pengaruh tambang, sehingga pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat cukup besar,” kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Rabu.

    Ia menuturkan saat rilis pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024, laju pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat mencapai 7,32 persen.

    Namun, saat triwulan IV 2024 mengalami penurunan baik dengan tambang maupun tanpa tambang yang membuat laju pertumbuhan ekonomi tergerus ke bawah.

    Ia menyarankan seharusnya selisih pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 dengan triwulan IV 2024 tidak terlalu jauh seperti yang terjadi saat ini.

    “Kita harus konsolidasi terkait dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat ke Nusa Tenggara Barat sebesar 7 persen pada tahun 2025,” kata Wahyudin.

    BPS melaporkan sebagian besar lapangan usaha di Nusa Tenggara Barat tumbuh positif secara tahunan pada triwulan IV 2024.

    Pertanian, pertambangan dan perdagangan adalah tiga sektor dengan andil terbesar terhadap pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) yang masing-masing sebesar 20 persen, 19 persen, dan 14 persen.

    Ketiga sektor itu tumbuh positif kecuali tambang. Lapangan usaha pertambangan mengalami kontraksi sebesar 16,84 persen secara tahunan pada triwulan IV 2024 akibat penurunan produksi konsentrat PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

    “Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah listrik dan gas, administrasi pemerintahan, serta akomodasi dan makan-minum,” kata Wahyudin.

    Pewarta: Sugiharto Purnama
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025