Kementrian Lembaga: BPS

  • Ekonomi Sumut tumbuh 5,10 persen di triwulan IV/2024

    Ekonomi Sumut tumbuh 5,10 persen di triwulan IV/2024

    ANTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan sebesar 5,10 persen secara tahunan (y-on-y) pada Triwulan IV tahun 2024 dibanding Triwulan IV tahun 2023. Di mana penyumbang pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi yakni penyediaan akomodasi dan makan minum, namun yang paling dominan masih pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. (Muhammad Valery Siregar/Yovita Amalia/Farah Khadija)

  • Penasihat Presiden tak khawatir dengan deflasi IHK

    Penasihat Presiden tak khawatir dengan deflasi IHK

    Saya kira deflasi harus kita lihat dari sumbernya, kalau sumber atasnya itu berasal dari inflasi inti atau core inflation, kita patut concern karena itu ada pelemahan dari kegiatan konsumsi masyarakat.

    Jakarta (ANTARA) – Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan tidak khawatir dengan penurunan inflasi indeks harga konsumen (IHK).

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (3/1), IHK Januari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,76 persen month-to-month (mtm).

    “Saya kira deflasi harus kita lihat dari sumbernya, kalau sumber atasnya itu berasal dari inflasi inti atau core inflation, kita patut concern karena itu ada pelemahan dari kegiatan konsumsi masyarakat,” kata Bambang, di Antara Heritage Center, Jakarta, Rabu.

    “Tapi kalau datangnya berasal dari penurunan harga pangan, menurut saya itu positif. Jadi paling tidak penurunan harga pangan itu bisa menjaga daya beli masyarakat itu sendiri,” ujar dia menambahkan.

    Adapun menurut data BPS, inflasi IHK menurun menjadi 0,76 persen year-on-year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (yoy).

    Deflasi tersebut disebabkan oleh kelompok administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 volt ampere(VA) dan normalisasi tarif angkutan pasca periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) natal dan tahun baru.

    Selanjutnya, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,30 persen (mtm), meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen (mtm).

    Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas global dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

    Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah.

    Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36 persen (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen (yoy).

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sumbar pelu tingkatan kualitas beras melalui teknologi pascapanen

    Sumbar pelu tingkatan kualitas beras melalui teknologi pascapanen

    ANTARA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, Sugeng Arianto menilai perlu adanya perbaikan berupa peningkatan kualitas beras pascapanen dengan memanfaatkan teknologi yang tepat. Ia berharap tidak terjadi penurunan kualitas, karena akan mempengaruhi harga jual gabah ataupun beras, terutama di tingkat petani. (Fandi Yogari Saputra/Yovita Amalia/Rinto A Navis)

  • BPS mencatat perekonomian Papua Barat 2024 tumbuh 20,8 persen

    BPS mencatat perekonomian Papua Barat 2024 tumbuh 20,8 persen

    Capaian ini mencerminkan adanya penguatan kinerja perekonomian.

    Manokwari (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Papua Barat tahun 2024 mengalami pertumbuhan impresif sebesar 20,8 persen secara kumulatif bila dibandingkan periode 2023 yaitu 3,91 persen.

    Kepala BPS Papua Barat Merry, di Manokwari, Rabu, mengatakan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 Rp76,17 triliun, dan PDRB atas dasar harga konstan Rp49,48 triliun.

    “Capaian ini mencerminkan adanya penguatan kinerja perekonomian,” kata Merry.

    Ia menjelaskan bahwa seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali dua lapangan usaha yang terkontraksi, yaitu jasa konstruksi, kemudian jasa keuangan dan asuransi.

    Pertumbuhan tertinggi disumbang oleh industri pengolahan sebesar 32,9 persen (c-to-c), diikuti lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebanyak 29,7 persen (c-to-c).

    “Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB Papua Barat 2024 mencapai 38,9 persen, kalau pertambangan dan penggalian 25,3 persen,” ujar Merry.

    Dari sisi pengeluaran, kata dia lagi, perekonomian Papua Barat ditopang oleh ekspor barang jasa, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan konsumsi lembaga nonprofit (LNPRT).

    Ekspor barang jasa mengalami pertumbuhan 16,10 persen (c-to-c), konsumsi LNPRT 9,8 persen (c-to-c), konsumsi rumah tangga 3,9 persen (c-to-c), dan konsumsi pemerintah 0,06 persen (c-to-c).

    “Komponen pengeluaran yang terkontraksi hanya PMTB (pembentukan modal tetap bruto),” kata Merry.

    Secara tahunan, kata dia pula, ekonomi triwulan IV tahun 2024 tumbuh 22,11 persen (year on year/yoy) dibanding periode yang sama sebelumnya dengan PDRB atas dasar harga berlaku Rp19,88 triliun dan atas dasar harga konstan Rp12,86 triliun.

    Kinerja perekonomian Papua Barat tahun 2024 memiliki pertumbuhan tertinggi di wilayah Maluku dan Papua, dengan andil terhadap PDRB mencapai 12,36 persen.

    Pewarta: Fransiskus Salu Weking
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menko Airlangga: Triwulan Pertama Pasca Prabowo Jadi Presiden, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,02 Persen – Halaman all

    Menko Airlangga: Triwulan Pertama Pasca Prabowo Jadi Presiden, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,02 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2024 atau kuartal pertama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencapai 5,02 persen. 

    “Ekonomi khusus di triwulan keempat 2024 yang juga merupakan triwulan pertama di dalam pemerintahan Bapak Presiden Pak Prabowo ini tumbuh sebesar 5,02 persen year on year,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers di Kantornya, Rabu (5/2/2025).

    Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 sebesar 5,03 persen. 

    Menurut Airlangga, angka tersebut telah menegaskan bahwa Indonesia telah masuk dalam zona 5 persen.

    Airlangga juga bilang, bahwa dengan pertumbuhan ekonomi 5,02 persen di kuartal empat 2024 ini mencatatkan bahwa Indonesia masih berada di posisi tinggi dibandingkan peer country di ASEAN.

    “Ini masih lebih tinggi dibandingkan peer country di ASEAN seperti Singapura di 4,3 persen dan Malaysia 4,8 persen dan juga seperti Arab Saudi yang masih 4,4 persen,” jelas Airlangga.

    Menurut Airlangga, stabilitas ekonomi ini didukung oleh inflasi yang tetap rendah dan terkendali. Serta rasio utang masih dibawah 40 persen atau di angka 38,9 persen.

    “Ini mencerminkan kebijakan fiscal yang hati-hati dan ruang yang cukup untuk berinvestasi. Nah tingkat inflasi di 2024 secara year on year di angka yang rendah yaitu 1,57 persen, terkendali di batas bawah dan ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi,” papar Airlangga.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto pada triwulan empat 2024 atas dasar harga berlaku adalah Rp5,674,9 triliun.

    Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp3,296,7 triliun. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 4 2024 sebesar 5,02 persen.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 4 2024 bila dibandingkan dengan triwulan 4 2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,02 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Rabu (5/2/2025).

    Sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen. Nilai ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar 5,05 persen.

    “Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen,” jelasnya.

    Amalia menyatakan, sepanjang tahun 2024 seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar adalah industri pengolahan, perdagangan dan pertanian, diikuti oleh konstruksi, pertambangan yang juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif.

    Amalia menyatakan, sumber pertumbuhan ekonomi secara kumulatif tahun 2024 dari sisi lapangan usaha yakni industri pengolahan sebesar 0,90 persen.

    Selain itu pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 juga ditopang oleh lapangan usaha seperti perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,67 persen. Kemudian konstruksi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,64 persen serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,50 persen.

    Sementara itu lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan adalah jasa lainnya tumbuh 9,80 persen, transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,69 persen, serta akomodasi dan makanan minuman tumbuh 8,56 persen.

    “Hal ini tentunya terlihat didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan jumlah perjalanan wisatawan Nusantara, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta peningkatan kegiatan ekonomi lainnya yang memberikan dan memberikan dampak terhadap peningkatan mobilitas masyarakat,” papar Amalia.

  • BPS: Konsumsi rumah tangga pendorong utama pertumbuhan ekonomi 2024

    BPS: Konsumsi rumah tangga pendorong utama pertumbuhan ekonomi 2024

    Kelompok konsumsi yang tumbuh tinggi antara lain adalah transportasi dan komunikasi

    Jakarta (ANTARA) – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan bahwa konsumsi rumah tangga merupakan komponen pengeluaran utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024.

    “Seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif di tahun 2024. Komponen dengan distribusi terbesar adalah konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 54,04 persen pada tahun 2024 dan tumbuh sebesar 4,94 persen (secara kumulatif/c-to-c),” kata Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh seiring meningkatnya aktivitas dan mobilitas rumah tangga.

    “Kelompok konsumsi yang tumbuh tinggi antara lain adalah transportasi dan komunikasi, di mana terlihat mobilitas masyarakat yang meningkat menyebabkan kebutuhan konsumsi terhadap transportasi dan komunikasi juga meningkat,” jelasnya.

    Amalia menyampaikan bahwa hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah penumpang angkutan rel, angkutan laut, serta angkutan udara.

    Ia menyatakan bahwa pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga juga didorong oleh kelompok konsumsi restoran dan hotel seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama akhir tahun, terutama saat libur sekolah dan libur hari besar keagamaan.

    Komponen pengeluaran selanjutnya yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi domestik adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan kontribusi 29,15 persen dan pertumbuhan 4,61 persen c-to-c.

    “Untuk komponen PMTB, terlihat tumbuh positif dan tercermin pada beberapa indikator kelompok barang modal, terutama adanya peningkatan realisasi investasi, PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri), lalu juga PMTB yang berasal dari pemerintah dan swasta yang juga terlihat tumbuh positif,” ujar Amalia.

    Ia menyatakan bahwa komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar selanjutnya adalah ekspor dengan kontribusi 22,18 persen dan pertumbuhan sebesar 6,51 persen c-to-c.

    Pihaknya mencatat bahwa ekspor komoditas migas maupun non-migas dan ekspor jasa tumbuh positif pada tahun lalu. Pertumbuhan tersebut karena sejumlah komoditas mengalami peningkatan nilai dan volume, seperti mesin/peralatan listrik, nikel, serta alas kaki.

    Sementara beberapa komoditas lainnya mengalami peningkatan volume ekspor, tapi terjadi penurunan nilai, seperti bahan bakar mineral, besi dan baja, serta minyak dan gas. Sedangkan peningkatan ekspor jasa disebabkan oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

    Komponen pengeluaran lainnya yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2024 adalah konsumsi pemerintah dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

    Konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 7,73 persen terhadap pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun lalu dengan tingkat pertumbuhan kumulatif sebesar 6,61 persen c-to-c.

    Selanjutnya, meskipun memiliki kontribusi positif terkecil terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni hanya sebesar 1,36 persen, tapi konsumsi LNPRT memiliki pertumbuhan kumulatif tertinggi, yakni 12,48 persen.

    Sementara komponen pengeluaran impor berkontribusi negatif sebesar -20,39 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2024 dengan pertumbuhan kumulatif sebesar 7,95 persen c-to-c.

    Meskipun begitu, Amalia menuturkan bahwa total net ekspor tahunan pada tahun lalu tetap bernilai positif, yakni sebesar Rp513,7 triliun. Namun, angka tersebut lebih kecil dibandingkan total net ekspor pada 2023 yang tercatat sebesar Rp514,36 triliun.

    “Kalau kita menghitung pertumbuhan dari yang nilainya lebih kecil, sementara dasarnya sebelumnya lebih besar, maka terhitung tumbuh negatif pertumbuhannya. Tetapi, nilainya tetap positif sepanjang tahun (2024 sebesar) Rp513,7 triliun,” ujarnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2024 capai 4,95 persen

    Pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2024 capai 4,95 persen

    Semarang (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2024 mencapai 4,95 persen.

    Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Rabu, mengatakan, perekonomian provinsi ini mengalami pelambatan dibanding pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 4,97 persen.

    Secara struktur, lanjut dia, lapangan usaha industri pengolahan masih memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi 2024 yang mencapai 33,84 persen.

    “Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga memberi kontribusi terbesar yang mencapai 61,29 persen,” katanya.

    Adapun besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jateng, kata dia, mencapai Rp1.817.776,96 miliar.

    Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah pada 2024 yang mencapai 37,8 juta jiwa, maka nilai PDRB warga provinsi ini sebesar Rp47,9 juta per kapita.

    Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di wilayah Pulau Jawa tercatat lebih tinggi dibanding Daerah Khusus Jakarta, Banten, serta Jawa Timur.

    Jawa Tengah, lanjut dia, memberi kontribusi sebesar 14,48 persen terhadap perekonomian di Pulau Jawa.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sektor pertanian sumbang 37,29 persen perekonomian Gorontalo di 2024

    Sektor pertanian sumbang 37,29 persen perekonomian Gorontalo di 2024

    ANTARA – Badan Pusat Statistik mencatat sektor pertanian berkontribusi sebesar 37,29 persen pada perekonomian Provinsi Gorontalo tahun 2024 yang tumbuh 4,13 persen. Walau pun berkontribusi besar, namun lapangan usaha di bidang pertanian hanya tumbuh 3,11 persen. (Adiwinata Solihin/Rizky Bagus Dhermawan/Roy Rosa Bachtiar)

  • Genjot Konsumsi Masyarakat, Hippindo Andalkan Program BINA

    Genjot Konsumsi Masyarakat, Hippindo Andalkan Program BINA

    Bisnis.com, JAKARTA –- Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengandalkan program Belanja di Indonesia Aja (BINA) untuk meningkatkan konsumsi domestik di tengah pelemahan daya beli. 

    Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyampaikan, program ini diharapkan dapat menjaga sekaligus memperkuat sektor konsumsi domestik, mengingat konsumsi berkontribusi merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Untuk itu, kami dari asosiasi menginisiasi program Belanja di Indonesia Aja, BINA,” kata Budihardjo kepada Bisnis, Rabu (5/2/2025).

    Tahun lalu, Budihardjo mengungkap bahwa pertumbuhan bisnis ritel tergolong stagnan. Pun mengalami penurunan, kondisi tersebut masih dalam tahap toleransi para peritel.

    Budihardjo melihat, 2024 sebetulnya berpeluang besar untuk menggenjot ekonomi Indonesia. Kendati begitu, para pelaku usaha harus menghadapi sejumlah masalah, utamanya produk impor ilegal yang membanjiri Tanah Air.

    Akibatnya, industri ritel dalam negeri sulit bersaing dengan produk-produk dari luar negeri. Pasalnya, produk-produk tersebut tidak mengikuti ketentuan impor yang ada seperti membayar pajak hingga memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

    “Ini yang membuat sektor konsumsi di Indonesia itu terpukul karena sektor konsumsi ini akhirnya uang beredar nya berkurang, karena banyak produk yang dari luar masuk dan uangnya larinya ke luar negeri,” tuturnya.

    Hippindo lantas mengharapkan pemerintah untuk menyikapi permasalahan tersebut, utamanya aturan-aturan yang tidak produktif dan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ini yang kita harapkan bisa disikapi,” pungkasnya.

    Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% secara tahunan pada kuartal IV/2024 dan tumbuh sebesar 4,94% secara kumulatif.

    Melihat realiasai tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lebih besar dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 yang sebesar 5,02% (year on year/YoY) maupun pertumbuhan ekonomi pada 2024 dibandingkan dengan 2023 atau secara kumulatif yang sebesar 5,03%.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada dasarnya konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) dengan distribusi sebesar 53,71% (YoY) pada kuartal IV/2024.

    “Penyumbang utama PDB menurut komponen pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB,” ujarnya.

    Amalia menyoroti pertumbuhan konsumsi tersebut sejalan dengan indikator konsumsi masyarakat yang tercermin dari indeks penjualan eceran riil pada kuartal IV/2024 yang tumbuh 1,11% (YoY) dan 3,01% secara kumulatif.

    Sementara nilai impor barang konsumsi juga tumbuh sebesar 8,31% (YoY) dan 5,37% secara kumulatif. Meski demikian, penjualan domestik sepeda motor terkontraksi sebesar 3,6% (YoY), tetapi penjualan sepanjang 2024 tumbuh 1,54% dibandingkan dengan 2023.

    Secara kumulatif, transportasi dan komunikasi menjadi kelompok yang tumbuh tinggi dalam konsumsi rumah tangga karena seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.

    Di sisi lain, restoran dan hotel juga mendorong kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama libur sekolah dan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

  • Ekonomi 2024 hanya Tumbuh 5,03 Persen, BI Diproyeksi Masih Tahan Suku Bunga

    Ekonomi 2024 hanya Tumbuh 5,03 Persen, BI Diproyeksi Masih Tahan Suku Bunga

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 jatuh pada angka 5,03%. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan target pemerintah pada APBN 2024 sebesar 5,2%.

    Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 didorong oleh lima lapangan usaha, termasuk industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

    Diketahui, Indonesia memiliki target pertumbuhan yang tinggi bahkan hingga 8% pada akhir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Melihat data pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan suku bunga acuan dianggap menjadi salah satu langkah yang dapat mendorong percepatan gerak ekonomi.

    Meski demikian, penurunan suku bunga acuan pada saat ini dianggap bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab, Bank Indonesia masih harus menjaga spread antara Fed Fund Rate dan BI Rate.

    “Memang masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melakukan cut rate, tetapi saat ini memang sebenarnya banyak tantangan juga untuk BI,” ucap Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis kepada Beritasatu.com di BEI Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Lebih lanjut, ia memaparkan, kalau melihat kebijakan yang dijaga oleh Bank Indonesia, yakni spread antara suku bunga Tanah Air dengan suku bunga The Fed.

    “Kalau misalkan suku bunganya terlalu tipis spreadnya, ini bisa menjadikan aliran modal asing keluar. Karena memang kalau kita lihat secara Amerika Serikat (AS) memiliki risk profile yang cukup rendah. Saya lihat memang masih ada potensi untuk cut rate oleh BI satu kali lagi, tetapi untuk dalam waktu dekat BI harus bisa menjaga stabilitas nilai tukar juga,” ucap Azis.

    Azis menilai, dengan suku bunga acuan yang berada pada level 5,75%, posisi Indonesia masih cukup menarik di mata investor global, meskipun saat ini tren menunjukan perlambatan masuknya dana asing pada bursa saham emerging market.

    “Sebenarnya dengan posisi suku bunga acuan saat ini, Indonesia masih menarik. Spread suku bunga acuan RI dan AS masih terjaga. Spread yield treasury 10 tahun juga masih terjaga cukup lebar,” ujarnya.

    Namun, tidak bisa dimungkiri sentimen global masih menjadi 
    tantangan. Sentimen global ini juga yang membuat investor asing melakukan akumulasi jual terhadap saham-saham big banks.

    “Kita perlu monitor juga seperti apa perkembangan eskalasi perang dagang. Apakah akan semakin agresif? Ini bisa memengaruhi pasar ke depannya,” tambah Azis.

    Sebagai informasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak terkoreksi hingga 0,70% pada perdagangan hari ini, Rabu (5/2/2025). Posisi IHSG semakin tersungkur seusai BPS mengumumkan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024.