Kementrian Lembaga: BPS

  • Banyak Gen Z Pengangguran, Ternyata Habiskan Uang Segini di Ecommerce

    Banyak Gen Z Pengangguran, Ternyata Habiskan Uang Segini di Ecommerce

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam survei yang dilaporkan Jakpat, terungkap jumlah pengeluaran Gen Z di e-commerce selama sebulan. Rata-rata Gen Z dikatakan menghabiskan uang Rp414.309 untuk belanja online di e-commerce.

    Angka itu melonjak 14% di semester-II 2024 dibandingkan periode serupa pada 2023, dikutip dari keterangan resmi Jakpat yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (19/2/2025).

    Di saat bersamaan, Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 melaporkan 9,9 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori usia muda tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET). Jumlah tersebut mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun di Indonesia.

    Laporan Jakpat juga melihat kebanyakan Gen Z (75%) memilih menggunakan e-wallet untuk membayar hasil belanja mereka. Berikutnya diikuti dengan metode bayar saat barang sampai atau cash-on-delivery (COD) sebanyak 69% dan mobile banking 42%.

    Pilihan pembayaran para anak muda itu tak berbeda jauh dengan hasil survei pada seluruh responden. Sebanyak 76% responden menggunakan e-wallet sebagai cara membayar belanja mereka di e-commerce, COD 64% dan pembayaran dengan mobile banking 47%.

    Gen Z ternyata tertarik berbelanja saat melihat live shopping. Laporan itu mengungkapkan sembilan dari 10 responden kelompok usia tersebut pernah menonton live shopping dan 62% melakukan transaksinya lewat fitur tersebut.

    Kelompok usia tersebut juga tertarik dengan fitur affiliate link. Ada 86% yang mengatakan pernah membukanya dan 53% gen Z memutuskan membeli dari link tersebut.

    Riset tersebut melibatkan 2.474 responden. Dengan jumlah gen Z sebanyak 37%, milenial 41%, dan generasi X 22%.

    (fab/fab)

  • 4
                    
                        Prabowo "Reshuffle" Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi
                        Nasional

    4 Prabowo "Reshuffle" Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi Nasional

    Prabowo “Reshuffle” Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi
    Penulis
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto merombak susunan Kabinet Merah Putih pada Rabu (19/2/2025), bertepatan pada hari ke-122 pemerintahan Prabowo-Gibran yang dimulai pada 20 Oktober 2024.
    Reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo ini lebih cepat dibandingkan perombakan perdana kabinet yang dilakukan Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo.
    Untuk diketahui, Jokowi baru melakukan
    reshuffle Kabinet
    Kerja pada 12 Agustus 2015 atau hari ke-296 sejak ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014.
    Ketika itu, Jokowi mencopot tujuh pejabat sekaligus yakni Darmin Nasution yang diangkat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, menggantikan Sofyan Djalil.
    Kemudian, Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, menggantikan Andrinof Chaniago; Rizal Ramli diangkat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Indroyono Susilo.
    Lalu, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno; Thomas Lembong diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Rachmat Gobel.
    Kemudian, Pramono Anung diangkat sebagai Sekretaris Kabinet, menggantikan Andi Widjajanto; serta Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
    Pada periode kedua pemerintahannya, 2019-2024, Jokowi juga baru merombak susunan kabinetnya di hari ke-429, tepatnya pada 22 Desember 2020.
    Ketika itu, Jokowi melantik enam orang menteri, yakni Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang jadi tersangka korupsi.
    Kemudian, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto, Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
    Lalu, Yaqut Cholil Quomas atau alias Gus Yaqut sebagai Menteri Agama mengganti Fachrul Razi, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung korupsi, serta M Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.
    Berbeda dengan Jokowi, Prabowo hannya mencopot satu orang menteri yakni Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
    Posisi Satryo digantikan Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung Brian Yuliarto.
    Selain mencopot Mendikti Saintek, Prabowo juga melantik empat orang kepala lembaga pada reshuffle perdananya.
    Para pejabat itu adalah Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP,
    Kemudian, Amalia Adininggar Arumsari sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS, dan Letjen Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isu Reshuffle Kabinet Makin Menguat, Siapa Pejabat yang Akan Diganti oleh Prabowo? – Halaman all

    Isu Reshuffle Kabinet Makin Menguat, Siapa Pejabat yang Akan Diganti oleh Prabowo? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto akan melantik sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (19/2/2025) sore ini.

    Kabar mengenai rencana pelantikan itu disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya.

    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy kepada wartawan, Rabu.

    Belum diketahui siapa pejabat yang akan dilantik tersebut.

    Namun, berdasarkan informasi, Prabowo akan melantik sejumlah pejabat di antaranya pimpinan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Jadwal pelantikan itu muncul di tengah isu pergantian atau reshuffle salah satu menteri Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Namun, Satryo sendiri memilih bungkam dan kabur dari kejaran awak media saat ditanya soal isu pergantian dirinya itu.

    Nantinya, Prabowo disebutkan akan mengumumkan nama pengganti Satryo, yakni seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Yuliarto.

    Namun, belum ada penjelasan dari sumber-sumber resmi yang memastikan informasi tersebut.

    Pihak Istana sendiri belum mau berkomentar secara gamblang terkait kabar mengenai Brian Yuliarto yang akan dilantik menjadi Mendiktisaintek tersebut.

    Sekadar informasi, Brian Yuliarto merupakan dosen di ITB, seorang Ahli Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung. 

    Brian Yuliarto mengenyam pendidikan S1 di ITB Bandung pada tahun 1999.

    Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Tokyo dan mengambil program doktoral di universitas yang sama di Tokyo.

    Kata DPR soal Isu Reshuffle

    Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hardian merespons soal beredarnya isu Menteri Satryo yang akan terkena reshuffle oleh Prabowo.

    Mengenai hal ini, Lalu mengatakan bahwa setiap kebijakan penggantian menteri di kabinet merupakan mutlak hak prerogatif dari Prabowo sebagai presiden.

    Dalam hal ini, Lalu hanya memastikan bahwa Komisi X DPR RI sebagai mitra Kemendiktisaintek di legislatif, sejauh ini selalu melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan baik.

    “Dalam beberapa bulan ini kemitraan berjalan baik, komunikasi dan koordinasi juga berjalan baik.”

    “Kemudian kalau reshuffle, itu kan hak prerogatif presiden Prabowo,” kata Lalu saat dimintai tanggapannya oleh awak media, Rabu.

    Apabila memang benar ada reshuffle kabinet, Lalu menaruh harapan pada Mendiktisaintek yang baru itu.

    Dia berharap, pejabat yang baru nanti bisa sejalan dengan visi misi presiden, terutama pada bidang pendidikan dan Saintek.

    “Jika itu (reshuffle) betul terjadi maka harapan kami di Komisi X, Mendiktisaintek yang akan dilantik, mampu menerjemahkan visi misi presiden Prabowo,” kata dia.

    “Terutama bidang pendidikan tinggi dan saintek,” kata dia.

    Sebelumnya, isu penggantian Satryo sebagai Mendiktisaintek ini mulai muncul setelah para Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendiktisaintek melakukan aksi unjuk rasa pada 20 Januari 2025 lalu.

    Di mana, para ASN saat itu memprotes pemberhentian secara mendadak salah satu pegawai.

    Setelah itu, Satryo juga menjadi sorotan publik karena rekaman suara yang diduga miliknya viral.

    Satryo diduga memarahi staf dan dianggap semena-mena dalam mencopot jabatan sejumlah orang di kementeriannya, yakni memecat sepihak seorang pegawai bernama Neni Herlina yang menjabat sebagai Pranata Humas Ahli Muda dan Pejabat Rumah Tangga.

    Selain itu, Satryo juga dituding bersikap arogan dengan memberhentikan Neni secara mendadak. 

    Namun, dalam keterangannya, Satryo membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada pemberhentian pegawai.

    Dalam aksi itu, para pegawai mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk bertuliskan, “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri.”

    (Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi/Taufik Ismail)

  • 9
                    
                        Sejumlah Pejabat Berdasi Biru Tiba di Istana Jelang Pelantikan, Ada Brian Yuliarto Calon Mendikti
                        Nasional

    9 Sejumlah Pejabat Berdasi Biru Tiba di Istana Jelang Pelantikan, Ada Brian Yuliarto Calon Mendikti Nasional

    Sejumlah Pejabat Berdasi Biru Tiba di Istana Jelang Pelantikan, Ada Brian Yuliarto Calon Mendikti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pejabat tiba di
    Istana Kepresidenan
    Jakarta secara bergiliran jelang pelantikan oleh Presiden
    Prabowo Subianto
    , Rabu (19/2/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi,
    Muhammad Syafii
    yang disebut-sebut bakal dilantik menjadi Kepala Basarnas tiba sekitar pukul 13.56 WIB.
    Ia terlihat mengenakan jas rapi, didampingi keluarganya.
    Selang setengah jam kemudian,
    Muhammad Yusuf Ateh
    hadir di lokasi.
    Sama seperti Muhammad Syafii, Ateh datang mengenakan jas rapi dengan dasi berwarna biru muda.
    “Pelantikan. Kepala BPKP,” kata Yusuf Ateh saat ditanya maksud kedatangannya, Rabu siang.
    Kemudian, hadir pula Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
    Amalia Adininggar Widyasanti
    yang memakai kebaya berwarna biru muda.
    Jilbab yang dipakainya senada, yakni berwarna biru muda.
    Setibanya di Istana pada pukul 14.25 WIB, ia terlihat melemparkan senyum dan berupaya menghindari pertanyaan wartawan.
    Setelah dirinya, muncul
    Brian Yuliarto
    , seorang Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang digadang-gadang menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek).
    Sama seperti pejabat yang sebelumnya hadir, Brian mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi berwarna biru muda.
    “Saya diminta hadir. Pak Seskab yang ngasih tahu,” kata Brian singkat.
    Pelantikan pejabat
    baru sempat disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat menjawab isu perombakan (reshuffle) kabinet oleh Prabowo hari ini.
    Namun saat itu, Teddy tidak memerinci siapa saja pejabat yang akan dilantik.
    Ia pun tidak berkomentar banyak terkait isu reshuffle yang beredar tersebut.
    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy saat dikonfirmasi, Rabu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Laksanakan Program Pengasuhan Anak, Kemendukbangga Rilis Kelompok Usia yang Masuk Kategori

    Laksanakan Program Pengasuhan Anak, Kemendukbangga Rilis Kelompok Usia yang Masuk Kategori

    JAKARTA – Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Prof. Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol. Admin., Ph.D menyambut positif atas diterimanya Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN)/Bappenas sebagai salah satu indikator rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

    Di dalam indeks ini terdapat variabel yang menjadi fokus. Yaitu, hanya 14% orang tua mendampingi anak usia dini dalam penggunaan gadget/media sosial/internet (BPS, 2021); Hanya 69% anak usia dini berbincang-bincang/mengobrol dengan orang tua (BPS, 2021); Hanya 59% anak usia 6-23 bulan yang makan makanan beragam (BPS, 2023); dan Terbatasnya jumlah anak usia dini dari keluarga desil 1 s/d 4 yang memiliki akte lahir, jaminan kesehatan dan tinggal di rumah layak huni, terutama di NTT dan Papua.

    Sebagai upaya meningkatkan Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini, Kemendukbangga/BKKBN menggelar kegiatan Call to Action: Indeks. Pengasuhan Anak Usia Dini secara daring, belum lama ini.

    Ketika membuka kegiatan tersebut, Prof. Budi menyinggung tentang proyeksi jumlah dan persentase penduduk usia 0 sampai 9 tahun terhadap total jumlah penduduk yang mengalami penurunan sejak 2025, dan akan berlanjut hingga 2050.

    “Hal ini tentunya memiliki implikasi pada nilai anak dan pola pengasuhan yang tepat. Data ini dapat menjadi dasar dalam penentuan kebijakan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk memastikan pengasuhan yang optimal dan mencapai Indonesia Emas,” ujar Prof. Budi.

    Sebagai dasar dalam penentuan kebijakan kependudukan dan pembangunan keluarga, menteri mengatakan bahwa Kemendukbangga/BKKBN telah melaksanakan Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2024. Pada pemutakhiran ini terdapat 75,6 juta keluarga yang terdata.

    Berdasarkan data ini, terdapat 12.926.644 keluarga balita yang terdiri dari 3.784.725 keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dan 9.141.919 keluarga yang memiliki anak usia 24-59 bulan. “Kelompok umur ini merupakan sasaran penting dalam pelaksanaan program pengasuhan yang kita laksanakan,” tutur Prof. Budi.

    Selain tercantum dalam Rancangan RPJMN 2025-2029, Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini juga telah tercantum dalam Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Kemendukbangga/BKKBN 2025-2029. Indeks ini terdiri dari lima dimensi yang diukur dengan 13 variabel. Adapun dimensi tersebut adalah kesehatan; gizi; stimulasi dini; pengasuhan resposif; serta keamanan dan keselamatan.

    Menurutnya, pada 2023 Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini tercatat 54,31 dan meningkat pada 2024 menjadi 55,06. Indikasi target indeks ini tahun 2025 hingga 2029 menurut provinsi telah ditetapkan. Tahun 2029 indikasi target secara nasional sebesar 57,43.

  • Profil Nugroho Sulistyo Budi, Bakal Dilantik Prabowo Jadi Kepala BSSN Hari Ini

    Profil Nugroho Sulistyo Budi, Bakal Dilantik Prabowo Jadi Kepala BSSN Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan pelantikan menteri dan sejumlah pejabat pada hari ini, Rabu (19/2/2025). Salah satu pejabat yang akan dilantik adalah Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

    Adapun, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Nugroho Sulistyo Budi dikabarkan akan dilantik menjadi Kepala BSSN menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian.

    Lalu, siapa sosok Nugroho Sulistyo Budi?

    Nugroho Sulistyo Budi merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1991, yang merupakan salah satu perwira tinggi TNI-AD yang telah berpangkat Letnan Jenderal.

    Pria kelahiran 1967 ini memegang jabatan sebagai Perwira Tinggi (Pati) di Mabes TNI Angkatan Darat (AD) dan kini memasuki masa pensiun.

    Adapun, pada tahun 2016, Nugroho dimutasi menjabat sebagai Direktur Komunikasi Massa Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN.

    Setelah empat tahun di BIN, Nugroho mengemban tugas di lingkungan Menteri Pertahanan RI. Tercatat, selama periode 2020-2024, Nugroho dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik dibawah komando Prabowo Subianto yang menjadi Menteri Pertahanan.

    Kemudian, 18 Oktober 2024 Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengeluarkan keputusan promosi dan mutasi terhadap perwira tinggi untuk bertugas di lingkungan kepresidenan.

    Salah satu nama yang terpilih adalah Nugroho yang mengemban tugas menjadi Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN).

    Nugroho kemudian mendapatkan tugas baru menjadi Kepala BSSN berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 yang diteken oleh Jenderal Agus Subiyanto (3/1).

    “Dalam surat keputusan (SKep) itu, Panglima belum menetapkan pengganti Letjen Nugroho yang akan memimpin BSSN ke depannya,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (6/1/2025). 

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet perdana pada hari ini, Rabu (19/2/2025).

    Ada sejumlah menteri dan kepala lembaga negara yang dikabarkan bakal terkena reshuffle. Reshuffle kabinet itu dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Namun, dia tak memerinci lebih lanjut siapa yang akan dicopot oleh Prabowo pertama kali setelah lewat masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih.

    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2025).

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu pejabat yang akan terkena perombakan kabinet yaitu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. 

    Selain itu, beredar pula kabar bahwa Presiden akan melantik pimpinan baru untuk BSSN, BPS, dan BPKP.

    Dari informasi yang diperoleh, nantinya Nugroho Sulistyo akan ditunjuk sebagai kepala BSSN menggantikan Hinsa Siburian. Sementara itu, Pratama Persada dilaporkan akan mengisi posisi wakil kepala BSSN, menggantikan Rachmat Wibowo.

  • BREAKING NEWS: Reshuffle Kabinet, Prabowo Akan Lantik Sejumlah Pejabat Sore Ini di Istana – Halaman all

    BREAKING NEWS: Reshuffle Kabinet, Prabowo Akan Lantik Sejumlah Pejabat Sore Ini di Istana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bakal melantik sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan, Jakarta  pada petang ini, Rabu (19/2/2025).

    Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Belum diketahui siapa pejabat yang akan dilantik tersebut.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, Prabowo akan melantik pejabat di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek).

    Selain itu, Prabowo Juga akan melantik, pejabat BPS, Wakil Kepala BPKP dan Kepala BSSN.

    Bahkan isu reshuffle kabinet berhembus.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro termasuk diantara yang akan diganti.

     

    Sinyal dari Prabowo

    Sinyal reshuffle tersebut sempat Prabowo sampaikan saat puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.

    Ia mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri.

    “Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan dia menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi.

    Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.

    Dalam aksi unjuk rasa mahasiswa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ pada Senin, (17/2/2025), mahasiswa meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi para menteri yang dinilai berkinerja buruk. 

    Salah satunya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Rombak Kabinet Merah Putih, khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat adalah Mendiktisaintek,” ujar mahasiswa aksi “Indonesia Gelap.

     

     

  • Isu reshuffle mendikti, seskab sebut ada pelantikan di Istana sore ini

    Isu reshuffle mendikti, seskab sebut ada pelantikan di Istana sore ini

    “Hari ini akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya,”

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik beberapa pejabat negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.

    Jadwal pelantikan itu diungkap oleh Seskab Teddy di tengah munculnya isu penggantian (reshuffle) salah satu menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Hari ini akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya,” kata Seskab Teddy saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Informasi yang beredar di kalangan wartawan sejak Rabu pagi sampai siang hari, Presiden Prabowo dijadwalkan melantik pimpinan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kemudian, ada juga kabar Presiden bakal mengumumkan nama menteri pengganti Satryo, yang diisukan seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Brian Yuliarto.

    Walaupun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada sumber-sumber resmi yang memastikan informasi tersebut.

    Kabar penggantian Satryo sebagai mendiktisaintek mulai santer setelah adanya aksi unjuk rasa sejumlah pegawai kementerian pada 20 Januari 2025. Para ASN pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi saat itu memprotes pemberhentian secara mendadak salah satu pegawai. Walaupun demikian, aksi itu kemudian berujung damai antara Satryo dengan kelompok pegawai.

    Jika Satryo benar diganti, maka dia menjadi menteri Kabinet Merah Putih pertama yang kena kebijakan reshuffle Presiden Prabowo setelah pemerintah melewati 100 hari pertama masa kerjanya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menko Airlangga yakin ekonomi RI tumbuh delapan persen

    Menko Airlangga yakin ekonomi RI tumbuh delapan persen

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025). ANTARA/Bayu Saputra

    Menko Airlangga yakin ekonomi RI tumbuh delapan persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 17:02 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen di tengah ketidakpastian global.

    Keyakinan ini didasarkan pada dukungan kuat parlemen terhadap pemerintahan baru serta berbagai stimulus kebijakan ekonomi yang telah disiapkan.

    “Dengan dukungan pemerintahan yang mencapai lebih dari 80 persen di parlemen dan popularitas lebih dari 82 persen, kami memiliki aspirasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni di kisaran 7 hingga 8 persen,” ujar Airlangga saat menyampaikan sambutan dalam Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa.

    Optimisme tersebut muncul di tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini yang lebih rendah pascapandemi COVID-19, yakni berkisar antara 2,7 hingga 3,3 persen.

    Airlangga merinci berbagai tantangan global saat ini turut memengaruhi dinamika ekonomi, termasuk ketegangan geopolitik di Eropa dan Asia, pembatasan ekspor semikonduktor, serta inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS).

    Meski demikian, ia menilai Indonesia tetap tangguh dengan pertumbuhan yang stabil dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.

    “Indonesia tumbuh sekitar 5 persen, sejalan dengan Vietnam, Thailand, dan Filipina. Namun, pertumbuhan kita lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain yang di bawah 5 persen,” jelasnya.

    Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal IV 2024, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan peer countries seperti Singapura (4,3 persen), Arab Saudi (4,4 persen), dan Malaysia (4,8 persen).

    Sementara, sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu membukukan capaian sebesar 5,03 persen. Hal ini memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, termasuk untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan BRICS.

    Lebih lanjut, dari sisi stabilitas ekonomi, papar Menko, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Januari 2025 mencapai 0,76 persen (yoy).

    Pemerintah juga menjaga surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut dengan nilai 31 miliar dolar AS. Ekspor komoditas utama seperti nikel dan logam mulia masing-masing tumbuh sebesar 17,3 persen dan 18,3 persen.

    Selain itu, guna mencapai target pertumbuhan 2025, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi, termasuk optimalisasi bantuan sosial, paket stimulus Ramadhan dengan diskon tarif tiket pesawat 10 persen, serta pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari hingga Februari.

    Pemerintah juga memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna meningkatkan perputaran ekonomi di perdesaan.

    “Dengan program makan gratis, perputaran uang tunai di tingkat desa yang dalam program itu, program pokoknya hanya Rp1 miliar. Namun, dengan adanya program makan gratis (perputaran uang) bisa meningkat menjadi Rp5 miliar sampai Rp6 miliar (per tahun). Jadi, kalau ada Rp7 miliar perputaran uang di desa, maka ekonomi di akar rumput akan meningkat karena mereka yang menyuplai untuk program makan gratis,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • 10
                    
                        Revisi UU TNI Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Apa Saja yang Dulu Jadi Sorotan?
                        Nasional

    10 Revisi UU TNI Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Apa Saja yang Dulu Jadi Sorotan? Nasional

    Revisi UU TNI Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Apa Saja yang Dulu Jadi Sorotan?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pada Selasa (18/2/2025), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI secara resmi menyetujui Revisi Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.
    Keputusan tersebut diambil dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR, Adies Kadir.
    “Kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini terhadap RUU tersebut diusulkan masuk pada program legislasi nasional prioritas tahun 2025, apakah dapat disetujui?” tanya Adies kepada seluruh peserta rapat.
    Seluruh peserta rapat menyatakan setuju. Ketukan palu dari Adies Kadir pun meramaikan seisi ruang rapat paripurna.
    Pengusulan
    RUU TNI
    ini didasarkan pada Surat Presiden (Surpres) Nomor R12/Pres/02/2025 tertanggal 13 Februari 2025.
    Pada kesempatan itu, rapat paripurna
    DPR
    juga menyepakati bahwa Komisi I DPR yang bakal ditugaskan membahas RUU TNI.
    Adapun Revisi
    UU TNI
    telah menjadi topik perdebatan di kalangan publik dan berbagai elemen masyarakat.
    Pembahasan RUU ini, sejatinya sudah bergulir di DPR periode 2019-2024. Namun, pembahasan belum juga selesai hingga periode kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
    Beberapa poin utama dalam RUU TNI yang mendapat sorotan publik antara lain:
    Salah satu perubahan yang diusulkan dalam RUU ini adalah penambahan usia pensiun bagi prajurit TNI.
    Usia pensiun yang sebelumnya ditetapkan pada 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun untuk bintara dan tamtama, diusulkan untuk diperpanjang.
    Pada draf RUU TNI yang diterima
    Kompas.com
     pada Mei 2024, Pasal 53 disebutkan usia pensiun bagi perwira diperpanjang dari semula 58 tahun ke 60 tahun.
    “Usulan perpanjangan usia pensiun sudah melalui pembahasan dan analisis, disesuaikan dengan usia produktif masyarakat indonesia,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI saat itu, Mayjen Nugraha Gumilar melalui pesan tertulis pada 28 Mei 2024.
    Alasan di balik usulan ini adalah untuk memanfaatkan keahlian dan pengalaman prajurit yang masih produktif, serta menyesuaikan dengan standar usia produktif yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS).
    Kendati demikian, penambahan usia pensiun menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya penumpukan perwira tinggi non-
    job
    . Meski hingga kini tidak diketahui berapa jumlah perwira tinggi non-
    job
    tersebut.
    RUU TNI juga disinyalir membuka pintu perluasan penempatan prajurit TNI aktif di berbagai kementerian dan lembaga sipil.
    Pasal 47 UU TNI yang sebelumnya membatasi penempatan prajurit TNI aktif hanya pada sepuluh kementerian/lembaga, diusulkan untuk diperluas dengan menambahkan frasa ”
    serta kementerian/lembaga lain yang membutuhkan keahlian prajurit aktif sesuai dengan kebijakan Presiden
    “.
    Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sipil. Sebab, dianggap berpotensi mengembalikan peran dwifungsi ABRI di masa lalu.
    Kritik ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa keterlibatan TNI dalam ranah sipil dapat mengancam supremasi sipil dan prinsip-prinsip demokrasi.
    Namun, Adies Kadir selaku pimpinan DPR memastikan bahwa TNI tidak memiliki niat untuk menduduki jabatan-jabatan pemerintahan.
    Menurut dia, TNI hanya mengisi posisi yang memang diperlukan dalam sektor pemerintahan, terutama pada beberapa posisi yang dibutuhkan oleh kementerian tertentu.
    Oleh karena itu, Adies menepis anggapan bahwa RUU TNI akan mengembalikan konsep dwi fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau TNI
    “Enggak lah, enggak. Soal itu dwifungsi ABRI segala macam itu, enggak, enggak lah. Kita lihat lah nanti sama-sama,” ujar Adies di Gedung DPR RI, Selasa.
    Isu lain yang menjadi sorotan pada RUU TNI adalah wacana keterlibatan prajurit aktif dalam aktivitas bisnis.
    Meskipun tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit, namun keterlibatan TNI dalam bisnis dikhawatirkan dapat mengganggu profesionalisme dan netralitas TNI sebagai institusi pertahanan negara.
    “Rencana revisi mencabut larangan berbisnis dalam UU TNI adalah sesuatu yang berbahaya dalam pembangunan profesionalisme militer itu sendiri,” kata pengamat militer, Al Araf saat dihubungi Kompas.com pada 15 Juli 2024.
    Dia menyatakan, gagasan itu sangat tidak tepat dan menjadi langkah mundur bagi proses reformasi TNI.
    Selain itu, pengalaman di masa lalu menunjukkan bahwa keterlibatan militer dalam bisnis dapat menimbulkan konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.
    “Keterlibatan dalam bisnis bisa menghadirkan konflik kepentingan, di mana kebijakan, keputusan dan langkah TNI berpeluang dipengaruhi oleh kepentingan bisnis daripada kepentingan nasional,” ujar pengamat militer, Khairul Fahmi kepada Kompas.com, Sabtu, 13 Juli 2024.
     
    Revisi UU TNI
    juga mendapat penolakan dari kalangan mahasiswa yang tercermin dalam aksi demonstrasi, sebagai contoh pada Senin, 17 Februari 2025.
    Mereka mengkhawatirkan bahwa perubahan yang diusulkan dengan memperbanyak prajurit TNI aktif mengisi jabatan-jabatan sipil, berpotensi mengancam demokrasi dan reformasi TNI yang telah berjalan sejak era reformasi.
    Demonstrasi dan aksi protes telah dilakukan di berbagai daerah sebagai bentuk penolakan terhadap revisi ini.
    Dalam tuntutannya, kalangan mahasiswa yang berdemonstrasi menolak RUU TNI, Polri, dan Kejaksaan sebab revisi ini berpotensi menguatkan impunitas para aparat juga militer dan memperlemah penguasaan terhadap aparat.
    Jika tuntutan mahasiswa ini tidak dipenuhi, mereka menyatakan akan menggelar unjuk rasa kembali.
    Dalam draf RUU TNI tahun sebelumnya, beberapa pihak menyoroti proses pembahasan yang dianggap terburu-buru.
    Hal ini mengingat kompleksitas dan dampak signifikan dari perubahan yang diusulkan.
    Contohnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengkritik jangka waktu pembahasan yang terkesan dipaksakan pada masa transisi menjelang akhir jabatan anggota DPR RI periode 2019-2024.
    Muhammadiyah menekankan pentingnya pembahasan yang mendalam dan partisipatif, agar
    revisi UU TNI
    tidak menimbulkan polemik dan dapat diterima oleh semua pihak.
    “Untuk itu, tidak perlu dilakukan secara terburu-buru, ada baiknya diserahkan kepada Anggota DPR-RI periode 2024-2029,” ujar Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) PP Muhammadiyah, Trisno Raharjo dalam acara Webinar pada Rabu, 12 Juni 2024.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.