Kementrian Lembaga: BPS

  • Jamin Kebutuhan Pangan di Bulan Suci Ramadan, Mentan Amran Sebut Tidak Bakal Lakukan Impor

    Jamin Kebutuhan Pangan di Bulan Suci Ramadan, Mentan Amran Sebut Tidak Bakal Lakukan Impor

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ketersediaan pangan guna menyambut datangnya bula Suci Ramadhan 1446 Hijriah tampaknya tidak perlu dikhawatirkan.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjamin ketersediaan pangan di bulan Suci ini.

    Mentan Amran menyebut stok pangan seperti beras sudah tersedia sampai 2 juta ton ditambah lagi produksi yang sudah naik hingga 52 persen dari para petani dari berbagai daerah.

    “Aman, sangat aman. Ini stok terbesar sebanyak 2 juta ton dan produksi sudah naik 52 persen,” katanya di acara Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi (Himpuni) di Makassar beberapa waktu lalu.

    Ia juga menyebut tidak ada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat memasuki bulan puasa. 

    Dirinya dalam kesempatan ini meminta didoakan agar produksi petani terus meningkat sehingga tidak terjadi impor.

    Terkait potensi swasembada pangan yang menjadi program pemerintah, dirinya juga mengaku optimistis bisa terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

    “Insyaallah secepat-cepatnya (swasembada), sudah ada hilal, sudah ada tanda-tanda, Januari-Februari, Maret, itu produksi naik dibanding tahun lalu sebesar 52 persen, kata BPS,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

  • Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Beras

    Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, permintaan komoditi pangan di pasar diperkirakan naik seperti biasanya akan tetapi sejauh ini pergerakan harga tetap terkendali. Khususnya komoditi beras, pemerintah juga berencana mengambil langkah dalam upaya stabilisasi harga pasokan pangan melalui operasi pasar kebutuhan pangan pokok. 

    Di tengah mulainya masa panen, pemerintah melalui Perum Bulog tengah melakukan penyerapan gabah/beras sesuai ketentuan pemerintah dengan harga Rp 6.500,-/kg. Target sebanyak 3 juta ton penyerapan setara beras ini menjadi peluang pemerintah dalam memberikan harga yang baik kepada petani di Indonesia di tengah prakiraan surplus panen sebanyak 4,9 juta ton hingga Bulan Mei 2025 sesuai dengan informasi dari BPS dan Kementerian Pertanian.

    Dukungan pemerintah berupa pemberian tambahan bantuan dana melalui mekanisme Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebanyak 16,5 T membuat Bulog semakin concern dalam upaya penyerapan gabah/beras secara maksimal. Hingga saat ini serapan sudah mencapai lebih dari 140 ribu ton setara beras dengan realisasi harian di atas 8 ribu ton penyerapan.

    Humas Perum Bulog Andrew R. Shahab memberikan bocoran terkait strategi Bulog dalam memenuhi target penyerapan dalam upaya tercapainya swasembada sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

    “Hal penting yang kami lakukan pertama kali adalah gencar dalam melakukan sosialiasi terkait Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500,-/kg kepada petani, harga yang ditawarkan pemerintah cukup baik untuk para petani di tengah memasuki masa panen ini,” ujarnya.

    Andrew menambahkan strategi selanjutnya Bulog membentuk Tim Jemput Gabah di tingkat wilayah hingga cabang untuk bisa langsung membeli gabah hingga tingkat petani serta membentuk posko pengadaan hingga tingkat Gudang.

    “Melakukan koordinasi dengan para stakeholders, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mulai dari Dinas pertanian setempat, kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian hingga keterlibatan TNI-Polri hingga babinsa di tiap daerah. Selain sudah dilakukannya MoU antara Kementerian BUMN dan TNI terkait kerjasama strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden. Salah satu fokus utama dari MoU tersebut adalah menjadikan Babinsa TNI AD sebagai pendampingan pada saat pembelian gabah di petani serta mencari penggilingan untuk bekerjasama dengan Bulog. Kekuatan jaringan TNI-Polri khususnya Babinsa di desa-desa akan memudahkan pemberian informasi akurat dalam pemantauan panen di titik-titik produksi di suatu daerah,” ungkapnya.

    Keterlibatan Penggilingan – penggilingan padi di seluruh Indonesia juga menjadi salah satu upaya Perum Bulog untuk dapat memaksimalkan penyerapan gabah/beras. Bulog dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia) telah menjalin komitmen bersama dengan pendampingan dari Kementerian Pertanian untuk dapat bersama-sama dalam memenuhi terget penyerapan gabah/beras sebanyak 3 juta ton.

    “Komitmen bersama ini sekaligus sebagai upaya pencapaian cadangan beras pemerintah untuk mendukung swasembada pangan,” jelas Andrew.

    Melalui pemenuhan target penyerapan setara beras sebanyak 3 juta ton dan stok yang dikuasai saat ini sebanyak 2 juta ton, Bulog memproyeksikan ketercukupan stok beras/ cadangan pangan pemerintah cukup hingga akhir tahun.

  • Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

    Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

    Jakarta: Menjadi generasi sandwich itu berat. Apalagi kalau harus berjuang di kerasnya kehidupan Jakarta.
     
    Kisah pilu generasi sandwich ini diangkat lagi dalam film “1 Kakak 7 Ponakan”. Moko, seorang arsitek muda yang lagi merintis karir, harus mengubur mimpinya dalam-dalam setelah kedua kakaknya meninggal.
     
    Tanggung jawab sebagai orang tua tunggal bagi tujuh keponakannya yang masih kecil-kecil, bahkan ada yang masih bayi, kini ada di pundaknya.
     
    Hidup Moko yang notabene generasi sandwich ini pasti makin berat kalau tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta.
     
    Kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia ini, berdasarkan survei BPS, menelan biaya sekitar Rp14,88 juta per bulan untuk keluarga dengan anggota 2-6 orang.
     
    Angka fantastis itu bahkan belum bisa ditutupi oleh Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2025 yang “cuma” naik 6,5 persen menjadi Rp5.396.791.
     

    Gen sandwich vs biaya hidup Jakarta
    Generasi sandwich kayak Moko harus pintar-pintar putar otak untuk menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan mimpi-mimpi pribadinya.
     
    Apalagi kalau tinggal di Jakarta yang biaya hidupnya bikin dompet menjerit. Nah, buat kamu para generasi sandwich yang lagi berjuang di Jakarta, simak tips jitu berikut ini biar kamu bisa bertahan di kerasnya ibukota.

    Tips bertahan di Ibu Kota untuk generasi sandwich

    1. Komunikasi

    Ajak keluargamu ngobrol dari hati ke hati. Ceritain tujuan keuanganmu, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan komunikasi yang baik, keluarga pasti akan mengerti dan bisa menyesuaikan diri.

    2. Bikin anggaran bulanan

    Susun daftar kebutuhan keluarga secara detail, lalu buat skala prioritas berdasarkan tingkat urgensinya. Kebutuhan makan, pendidikan anak, dan kesehatan harus jadi yang utama.
     
    Pakai prinsip 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Tapi ingat, sesuaikan dengan kondisi keuangan keluargamu, ya!

    3. Investasi

    Menabung itu bagus, tapi kalau mau tujuan keuanganmu cepat tercapai, investasi adalah jawabannya! Mulai investasi dari sekarang, meskipun dengan nominal yang kecil. Misalnya, dari 20 persen alokasi tabungan dan investasi, kamu bisa pakai setengahnya untuk investasi.
     
    Pahami betul karakteristik aset investasi yang kamu pilih. Pastikan aset investasi itu sesuai dengan profil risiko kamu. Sebagai generasi sandwich, pastikan aset yang kamu pilih likuid dan mudah diakses.
     

    4. Dana darurat

    Dana darurat itu penting banget buat siapa aja, apalagi buat generasi sandwich. Dengan dana darurat, kamu punya uang yang cukup untuk menghadapi kondisi darurat tanpa harus mengorbankan tabunganmu.
     
    Besaran dana darurat tiap orang beda-beda, tergantung statusnya. Misalnya, kalau kamu masih lajang, kamu butuh dana darurat 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kalau sudah menikah, 6-9 kali, dan berkeluarga 9-12 kali.

    5. Cari penghasilan tambahan

    Penghasilan tambahan itu penting banget buat generasi sandwich. Manfaatkan skill yang kamu punya untuk mencari penghasilan tambahan.
     
    Kamu bisa jadi freelancer, buka kelas online, jualan online, atau jadi content creator dan affiliate marketing.
     
    Selain itu, sebagai generasi sandwich, kamu juga harus tahu kondisi keuanganmu sebelum memutuskan untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.
     
    Jadi generasi sandwich itu nggak mudah, tapi bukan berarti nggak mungkin.
     
    Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan literasi keuangan yang mumpuni, kamu bisa kok mengendalikan pengeluaranmu dan mencapai tujuan keuanganmu. Semangat!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Munas ke-III Forkonas PP DOB, Syaiful Huda Kembali Terpilih Aklamasi – Page 3

    Munas ke-III Forkonas PP DOB, Syaiful Huda Kembali Terpilih Aklamasi – Page 3

    Dia menegaskan pemerintah tidak perlu mengabulkan semua usulan pembentukan daerah otonomi baru jika memang ada keterbatasan ruang fiskal. Kendati demikian pemerintah juga tidak boleh menutup mata, bahwa ada calon daerah otonomi baru yang layak untuk dimekarkan.

    “Pemerintah bisa membuka moratorium pembentukan daerah otonomi baru secara parsial. Calon-calon DOB yang layak harus segera disetujui,” tegasnya.

    Huda menegaskan jika tidak semua wilayah hasil pemekaran bisa dikategorikan gagal. Menurutnya banyak wilayah baru yang berhasil membuka diri dan berbenah setelah resmi dimekarkan. Beberapa wilayah hasil pemekaran yang terus bergeliat di antaranya Banten, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat dan Kepulauan Riau.

    “Dari evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri banyak daerah otonomi baru yang tidak sesuai harapan, tetapi ada beberapa wilayah baru dari data BPS yang menunjukkan berhasil menekan angka kemiskinan dari daerah induk,” katanya.

    Politikus PKB ini menegaskan lima tahun ke depan Forkonas PP DOB akan terus menguatkan struktur kepengurusan hingga level daerah. Selain itu Forkonas PP DOB akan terus melakukan kajian terkait kelayakan pembukaan DOB untuk memastikan kesiapan stakeholder.

    “Kami juga akan memperkuat komunikasi dengan para pihak untuk melihat penataan daerah secara lebih objektif sehingga moratorium pembentukan DOB bisa dibuka secara selektif,” pungkasnya.

  • Proses Aksesi, Airlangga Sebut K/L Masih Sesuaikan Standar dengan OECD

    Proses Aksesi, Airlangga Sebut K/L Masih Sesuaikan Standar dengan OECD

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah masih melakukan self-assessment alias penyesuaian standar sebagai proses aksesi Indonesia gabung OECD.

    Untuk diketahui, Airlangga melakukan pertemuan dengan OECD Expert yang dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait Perkembangan Aksesi Indonesia menjadi Anggota OECD pada Jumat (21/2/2025).

    Airlangga menyampaikan penyesuaian tersebut masih berjalan, terlebih dengan adanya penambahan jumlah kementerian dan lembaga (K/L) di Kabinet Merah Putih yang Prabowo Subianto pimpin.

    “Jadi tadi kita sudah sampaikan beberapa sudah sesuai dengan standar OECD, beberapa sudah berada dalam track yang benar, dan ada juga yang masih belum,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

    Terdapat empat K/L yang dinilai sudah sangat sesuai standar, yakni Kementerian Perdagangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pusat Statistik (BPS), serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

    Airlangga menargetkan proses self-assessment ini akan berlangsung hingga Maret 2025 dan diserahkan kepada OECD pada Juni 2025.

    Sesuai lini masa, OECD akan kembali meninjau kesesuaian standar terhitung enam bulan sejak penyerahan self-assessment tersebut alias pada awal 2026 mendatang.

    Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas menyampaikan sejauh ini tidak ada masalah maupun hambatan dalam proses aksesi, sekalipun Indonesia telah menjadi anggota BRICS.

    Dirinya menyebutkan bahwa proses aksesi ini ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dengan demikian, harapannya Indonesia akan menjadi anggota penuh OECD pada 2028.

    “So far so good enggak ada [masalah]. Dengan bergabung dengan BRICS juga enggak ada [masalah dalam proses aksesi OECD],” tuturnya usai menghadiri Rakortas tersebut.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengemukakan alasan Indonesia ingin bergabung di banyak organisasi internasional, mulai dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) hingga BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

    Prabowo mengatakan Indonesia sejak dulu menganut gerakan non-blok dan prinsip-prinsip kesetaraan. Dalam hal ini, menurut dia, diplomasi yang seimbang menjadi penting. 

    Hal ini diungkapkannya saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit yang digelar pada Kamis (13/2/2025) di Dubai, secara virtual.

    “Kami berusaha untuk mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati,” katanya dalam forum itu.

  • Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025 versi TIME

    Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025 versi TIME


    PIKIRAN RAKYAT –
    Bank Mandiri kembali memperoleh apresiasi di tingkat internasional dengan berhasil masuk dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific yang dirilis oleh TIME. Dalam pemeringkatan ini, Bank Mandiri menempati peringkat ke-105 dari 500 perusahaan terbaik di kawasan Asia Pasifik, praktis menjadi bank urutan teratas dalam kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) IV asal Indonesia yang meraih pengakuan bergengsi ini.

    TIME sendiri merupakan salah satu media berita paling berpengaruh dan terkemuka di dunia yang berbasis di New York. Selain majalah, TIME juga hadir dalam format situs web yang mengupas informasi terupdate terkait berbagai topik utama, seperti politik dan ekonomi, isu sosial dan budaya, sains dan teknologi, hiburan dan seni serta olahraga

    Dalam penyusunan pemeringkatan tersebut, TIME melakukan penilaian berdasarkan tiga aspek utama, yaitu survei kepuasan karyawan, kinerja keuangan, serta transparansi keberlanjutan yang mencakup data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance atau ESG). Aspek kepuasan karyawan diukur melalui survei terhadap lebih dari 50.000 responden di Asia Pasifik, yang menilai tingkat kenyamanan kerja serta kecenderungan mereka untuk merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja.

    Kinerja keuangan dievaluasi berdasarkan pertumbuhan pendapatan dari tahun 2021 hingga 2023, baik dalam skala absolut maupun relatif terhadap industri. Sementara itu, transparansi keberlanjutan dianalisis berdasarkan berbagai indikator ESG, termasuk pengelolaan emisi karbon, konsumsi energi serta kebijakan sosial dan tata kelola perusahaan.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan pengakuan ini sebagai wujud dari upaya Bank Mandiri dalam mempertahankan kinerja keuangan yang solid, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, serta menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai Bank Mandiri atau Mandirian yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan.

    “Kami percaya sektor perbankan memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, baik dalam menghadirkan layanan yang lebih baik bagi nasabah maupun memastikan operasional kami berjalan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Darmawan Junaidi dalam keterangan resminya, Jumat (14/2).

    Bank berkode emiten BMRI ini menilai, masuknya Bank Mandiri dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri perbankan di Indonesia. Pengakuan dari TIME juga menjadi motivasi bagi Bank Mandiri untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, pada Kuartal IV 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun yang ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) mencapai Rp 75,83 triliun. Hal ini juga didukung oleh realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan positif di beberapa segmen utama.

    Realisasi tersebut, sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan loan market share terbesar di industri. Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    Pada periode yang sama, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% YoY menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025

    Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025

    Jakarta

    Bank Mandiri kembali memperoleh apresiasi di tingkat internasional. Kali ini, Bank Mandiri masuk dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific yang dirilis oleh TIME.

    Dalam pemeringkatan ini, Bank Mandiri menempati peringkat ke-105 dari 500 perusahaan terbaik di kawasan Asia Pasifik, praktis menjadi bank urutan teratas dalam kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) IV asal Indonesia yang meraih pengakuan bergengsi ini.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pengakuan ini sebagai wujud dari upaya Bank Mandiri dalam mempertahankan kinerja keuangan yang solid, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dan menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai Bank Mandiri atau Mandirian yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan.

    “Kami percaya sektor perbankan memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, baik dalam menghadirkan layanan yang lebih baik bagi nasabah maupun memastikan operasional kami berjalan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis, Jumat (21/2/2025).

    Dia mengatakan masuknya Bank Mandiri dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri perbankan di Indonesia. Pengakuan dari TIME juga menjadi motivasi bagi Bank Mandiri untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelasnya.

    Terkait kinerja perusahaan, dia mengatakan pada Kuartal IV 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun yang ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) mencapai Rp 75,83 triliun.

    “Hal ini juga didukung oleh realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan positif di beberapa segmen utama,” ujarnya.

    Dia menjelaskan realisasi tersebut, sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan loan market share terbesar di industri. Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Pada periode yang sama, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% YoY menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, dalam penyusunan pemeringkatan tersebut, TIME melakukan penilaian berdasarkan tiga aspek utama, yaitu survei kepuasan karyawan, kinerja keuangan, serta transparansi keberlanjutan yang mencakup data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Aspek kepuasan karyawan diukur melalui survei terhadap lebih dari 50.000 responden di Asia Pasifik, yang menilai tingkat kenyamanan kerja serta kecenderungan mereka untuk merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja.

    Kinerja keuangan dievaluasi berdasarkan pertumbuhan pendapatan dari tahun 2021 hingga 2023, baik dalam skala absolut maupun relatif terhadap industri. Sementara itu, transparansi keberlanjutan dianalisis berdasarkan berbagai indikator ESG, termasuk pengelolaan emisi karbon, konsumsi energi serta kebijakan sosial dan tata kelola perusahaan.

    (akn/ega)

  • Genjot Ekspor, RI Perluas Kerja Sama Dagang ke Pasar Nontradisional

    Genjot Ekspor, RI Perluas Kerja Sama Dagang ke Pasar Nontradisional

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memperluas perjanjian perdagangan bebas dengan menjangkau pasar ekspor hingga ke Amerika Selatan, seperti Peru. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah akses pasar Indonesia ke luar negeri.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pemerintah akan memperluas pasar ekspor dengan negara non-tradisional, termasuk Peru di Amerika Selatan.

    Budi mengeklaim saat ini pemerintah tengah memproses perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif alias Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Peru.

    “Ke semua negara, itu kan negara-negara non-tradisional, ya. Kita mau masuk, sekarang Peru, Peru lagi proses penyusunan CEPA-nya. Terus ke negara-negara Eurasia,” kata Budi seusai acara peluncuran Gemini Academy Untuk UMKM Bisa Ekspor di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Mendag Budi menjelaskan langkah ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendag, yaitu perluasan pasar ekspor.

    “Kami akan memperbanyak perjanjian kerja sama dengan negara lain. Jadi biar mudah akses pasar kita,” terangnya.

    Setali tiga uang, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi menuturkan pemerintah tengah memasuki proses negosiasi CEPA dengan Peru.

    Dia berharap, jika negosiasi CEPA dengan Peru ini rampung akan membuka akses pasar ekspor Indonesia lebih luas untuk para pelaku UMKM, baik calon eksportir maupun para eksportir.

    “Saat ini juga pemerintah Indonesia sedang bernegosiasi untuk membuka pasar-pasar baru di kawasan Amerika Selatan itu dengan Peru, kemudian dengan Kanada sudah selesai, kemudian di kawasan Timur Tengah dengan Gulf Country dan juga dengan Mercosur,” ungkapnya.

    Pasalnya, Dewi menjelaskan dengan adanya perjanjian perdagangan ini, maka Indonesia mendapatkan akses tarif yang lebih rendah dibandingkan tarif yang berlaku normal.

    “Saat ini ada 12 perjanjian bilateral dan juga ada sekitar 7 yang sifatnya regional, jadi total ada 19 perjanjian perdagangan,” tandasnya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia Januari 2025 mencapai US$21,45 miliar atau turun 8,56% dibanding ekspor Desember 2024. Namun, nilai ekspornya naik sebesar 4,68% jika dibandingkan Januari 2024.

  • BTN dan Program 3 Juta Rumah: Wujudkan Mimpi Rumah Idaman untuk Semua – Halaman all

    BTN dan Program 3 Juta Rumah: Wujudkan Mimpi Rumah Idaman untuk Semua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hari Selasa, 22 Oktober 2024 menjadi hari yang paling membahagiakan bagi pasangan Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana.

    Keduanya menyambangi kantor Bank BTN KC Surakarta yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta dengan langkah ringan.

    Tak peduli tentang tentang teriknya cuaca hari itu, mereka asyik bercengkerama di atas sepeda motor matik keluaran tahun 2019.

    Mereka membicarakan tentang harapan dan impian yang akhirnya terwujud pada siang itu: memiliki sebuah rumah.

    Ya, tepat pada pukul 14.00 WIB, Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana sah menjadi pemilik sebidang rumah bersubsidi di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

    Keduanya baru saja menyelesaikan akad rumah dengan pihak Bank BTN, developer, dan notaris.

    Setelah menandatangani semua berkas, mulut Ryan merapal doa-doa syukur, sedangkan Nanda tak bisa lagi menyembunyikan lagi rasa bahagianya.

    Impian bisa memiliki rumah sendiri, sebenarnya sudah diidamkan pasangan ini sejak sebelum menikah pada bulan Juni 2024.

    “Sebelum menikah, kami sudah berkomitmen untuk cari rumah sendiri, hidup mandiri berdua,” kata Ryan membuka percakapan dengan Tribunnews.com, Senin (17/2/2025) lalu.

    Namun keinginan ini tak bisa langsung terwujud. Setelah menikah, mereka tinggal di rumah orang tua Ryan yang berada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Sementara tempat kerja pasangan ini cukup jauh yaitu di Kecamatan Colomadu, Karanganyar dan Kecamatan Kartosuro, Sukoharjo atau sekira 40 Km dari rumah orang tua.

    “Apalagi istriku ada kerja shift malam. Dari kantor jam 22.00 WIB, sampai rumah bisa lebih dari jam 23.00 WIB. Kasihan juga,” ungkapnya.

    Melihat sendiri kondisi sang istri yang begitu kelelahan begitu sampai di rumah, tekad Ryan untuk segera memiliki rumah semakin kuat.

    Bersama sang istri, Ryan yang bekerja sebagai karyawan di sebuah supermarket ini mulai mencari informasi tentang rumah dengan harga terjangkau.

    RUMAH SUBSIDI – Rumah Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana yang berada di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (21/2/2025).

    Dengan gaji hanya sebatas Upah Minimum Regional (UMR) Sukoharjo dan Karanganyar yaitu Rp 2,2 juta, membeli rumah bersubsidi dengan cara KPR menjadi pilihan realitis Ryan kala itu.

    Ya, meski sama-sama memiliki penghasilan, keduanya masih termasuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Merujuk pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 22/KPTS/M/2023, MBR adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal senilai Rp 7 juta bagi yang belum kawin dan maksimal senilai Rp 8 juta untuk yang sudah kawin.

    “Saat mencari lokasi yang cocok, ketemulah dengan rumah yang sekarang kita tempati. Pertama kali lihat, saya sama istri langsung jatuh cinta karena desain bangunannya estetik, beda dari perumahan yang lain,” tuturnya.

    Namun yang paling utama, lanjut Ryan, akses menuju ke tempat bekerja mereka cukup dekat. Hanya sekira 20 menit, memangkas waktu 40 menit dari perjalanan sebelumnya.

    Yang lebih membuat mereka semakin mantap membeli rumah tersebut adalah saat mengetahui bank penyalur KPR yang akan memfasilitasi adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

    Segera mereka mengurus sejumlah persyaratan agar dapat mengikuti program KPR BTN Sejahtera. Ini adalah program KPR bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditujukan untuk MBR.

    Dengan uang muka yang ringan mulai dari 1 persen, suku bunga sebesar 5 persen yang bersifat tetap, jangka waktu KPR hingga 20 tahun, serta tidak dikenakan premi asuransi dan PPN dari KPR, menjadikan KPR BTN Sejahtera sebagai program andalan BTN.

    “Saat itu, pihak bank sangat membantu kami untuk mengurus persyaratan ini. Bahkan kami dilayani meski operasional bank sudah tutup. Waktu itu kami ke kantor BTN sekira pukul 16.30 WIB,” kenang dia.

    Setelah melalui sejumlah tahapan, proses pengajuan KPR pun langsung disetujui. Dan akad rumah pun digelar tepat dua hari setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “Cicilan saya per bulan Rp 1.070.000 dengan tenor 20 tahun. Masih terjangkau bagi pekerja seperti kami dengan gaji UMR,” tandas Ryan.

    Sudah Salurkan 29.000 Rumah

    RUMAH SUBSIDI – Kawasan perumahan subsidi di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (21/2/2025).

    Sementara itu, terhitung sejak Presiden Prabowo dilantik, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk telah menyalurkan sebanyak 29 ribu unit rumah.

    “Sejak pemerintah baru atau 20 Oktober sampai tanggal 5 Desember kemarin, datanya atau kurang lebih 46 hari sudah tersalur 29.000 unit rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu saat soft launching Super Apps Bale by BTN pada rangkaian HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2024).

    Ia mengaku, kuota subsidi rumah sudah habis sebab penyalurannya dinilai lebih cepat. Ia mencatat kalangan perempuan yang melakukan akad pembelian rumah sudah mencapai 32 persen. 

    Bahkan, kalangan milenial sudah mencapai 76,7 persen dari seluruh akad KPR.

    “Milenial hari ini sudah 76,7 persen dari seluruh akad KPR dilakukan oleh kelompok milenial atau pasangan baru,” imbuhnya.

    Meski begitu Nixon mengaku masih ada tantangan yang harus dihadapi yaitu mendorong sektor informal untuk memiliki rumah tinggal yang layak. Meskipun datanya baru mencapai 10 persen.

    “Ini menjadi PR bagi kami untuk mendorong sektor informal agar bisa memiliki rumah. Seperti sopir ojek online, tukang bakso, dan sebagainya, juga berhak untuk memiliki rumah di Indonesia,” jelasnya.

    Oleh karena, BTN sangat mendukung Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Kepala Negara dengan tujuan salah satunya mengurangi angka backlog.

    Backlog perumahan adalah kesenjangan antara jumlah rumah yang dibutuhkan dengan jumlah rumah yang sudah dibangun.

    Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) BPS 2024, angka backlog perumahan di Indonesia pada tahun 2023 saat ini masih mencapai 9,9 juta unit.

    “Kita sangat mendukung (program) 3 Juta agar backlog-nya biar cepat kelar. Kita bermimpi (tahun) 2045, 100 tahun Indonesia, backlog perumahan itu habis,” kata Nixon, Minggu (10/3/2024).

    Salah satu cara yang ditempuh BTN untuk mendukung Program 3 Juta Rumah adalah melalui penyaluran KPR untuk rumah subsidi. 

    Penyaluran KPR untuk rumah subsidi sebagai bukti kontribusi BTN dalam membuka akses pembiayaaan untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama untuk MBR.

    Menurut dia, dukungan BTN untuk Program 3 Juta Rumah dilakukan secara berkesinambungan agar program tersebut dapat terwujud dengan baik.

    “Kami telah mengusulkan kepada pemerintah sebagai terobosan untuk meningkatkan penyaluran target tiga juta rumah,” kata dia.

    Di antara usulan itu adalah perubahan skema subsidi atau bantuan pembiayaan perumahan, perpanjangan jangka waktu pembiayaan sehingga angsuran menjadi lebih murah, serta permintaan dukungan untuk alternatif sumber pendanaan selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Dalam rangka penyaluran KPR Subsidi untuk Program 3 Juta Rumah, Nixon mengatakan, BTN juga berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak pekerja sektor informal.

    Hal ini merupakan upaya BTN untuk menjadikan pembiayaan rumah lebih inklusif sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraannya. 

    Nixon menerangkan, dukungan BTN untuk Program 3 Juta Rumah telah terangkum dalam salah satu misi BTN pada 2025 yakni menjadi mitra utama pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan. 

    BTN memiliki pemahaman yang sama dengan pemerintah bahwa program perumahan rakyat harus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan pengentasan kemiskinan.

    “Dengan penyaluran KPR Subsidi, BTN membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi kami untuk 2025, yakni menjadi Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia,” kata Nixon.

    Kinerja BTN yang telah menyalurkan hampir 30 ribu unit rumah sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai pujian dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.

    Maruarar juga mengapresiasi inovasi BTN sebagai BUMN, yang mampu menyalurkan KPR tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan tetap, tapi juga bagi kelompok pekerja informal. 

    “Saya apresiasi BTN yang bisa memberikan KPR, contoh pemilik warung bakso bisa mendapatkan KPR, meski tidak memiliki slip gaji. Ada juga pemilik warung sayur yang bisa mendapatkan KUR,” kata Maruarar di sela acara Akad KPR Massal di Pondok Taktakan, Serang, Banten, Kamis (12/12/2024).

    Kini, agenda prioritas pemerintah di sektor perumahan tersebut bakal menempatkan kembali BTN sebagai tulang punggung program. 

    Bank BUMN spesialis KPR ini telah memainkan peran penting dalam menyalurkan KPR bersubsidi dan menjadi ujung tombak penekan angka backlog selama program sejuta rumah berjalan.  (*)

  • Mentan Amran Sulaiman Sebut Hilal Swasembada Pangan Mulai Tampak

    Mentan Amran Sulaiman Sebut Hilal Swasembada Pangan Mulai Tampak

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebutkan, hilal swasembada pangan di Indonesia sudah mulai tampak. Ini sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Indonesia bisa swasembada pangan pada 2025 ini.

    Bahkan ia berani menjamin Indonesia tidak akan mengalami darurat pangan imbas lonjakan harga beras yang kian tak terkendali seperti yang terjadi di negara Asia lainnya. 

    Perihal tersebut disampaikannya seusai membuka Sidang Umum Majelis Perhimpunan Organisasi Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025).

    “Insyaallah secepat-cepatnya, sudah ada hilal, sudah ada tanda-tanda. Bayangkan kalau Presiden Prabowo tidak bergerak cepat memerintahkan ke saya, itu yang terjadi di Indonesia,” ujarnya soal swasembada pangan. 

    Amran menerangkan, stok pangan awal tahun ini merupakan yang terbesar yakni 2 juta ton, bahkan produksi sudah melewati 50 persen. Ia kemudian membandingkan kondisi pangan Indonesia pada awal 2024 yang mengalami krisis dan masyarakat kesulitan mendapatkan beras, tetapi kondisi itu berbalik pada awal 2025 sebab kelangkaan beras tidak terjadi.

    “Januari, Februari, dan Maret itu sesuai BPS produksi naik dibanding tahun lalu, yakni 52%. Kita rasakan sekarang, tahun lalu Januari Februari itu terjadi kelangkaan beras bahkan dijatah. Produksi membaik berkat kerja keras kita semua, termasuk wartawan menyampaikan strategi produksi kita,” paparnya tentang swasembada pangan.