Kementrian Lembaga: BPS

  • Kurikulum pendidikan-pelatihan harus disesuaikan kebutuhan industri

    Kurikulum pendidikan-pelatihan harus disesuaikan kebutuhan industri

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dan pelatihan keterampilan harus dievaluasi dengan menyesuaikan kebutuhan industri.

    “Harus dimulai dari penyesuaian kurikulum di sekolah dan pelatihan kerja agar peserta didik mendapatkan pengetahuan dan skill (kemampuan) yang sedang dicari,” kata Justin di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kurikulum pendidikan dan pelatihan keterampilan merupakan ujung tombak untuk menekan angka pengangguran di Jakarta.

    Dia tak ingin kurikulum atau modul pelatihan yang diberikan kepada peserta didik tidak memuat pembelajaran tentang keterampilan yang dibutuhkan saat ini.

    “Kalau luput, maka semakin banyak orang menganggur karena keterampilan yang dimiliki tidak sesuai kebutuhan pasar,” kata dia.

    Justin menambahkan bahwa diperlukan sinkronisasi antara arah pendidikan dengan proyeksi industri dan perekonomian Jakarta.

    Apalagi, anggaran Dinas Pendidikan yang mencapai sebesar Rp18,4 triliun di Tahun Anggaran 2025 sudah selayaknya kurikulum pendidikan tidak lagi konvensional.

    “Harus adaptif, sehingga dapat berdampak langsung terhadap penurunan angka pengangguran di Jakarta,” ujarnya.

    Justin pun optimistis bila Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam program peningkatan produktivitas dan partisipasi di pasar kerja untuk memperkuat roda perekonomian di Jakarta dapat segera terwujud.

    Apalagi, Data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2024 mencatat persentase tingkat pengangguran di Jakarta sebesar 6,21 persen. Dengan kata lain, Jakarta menempati posisi keenam secara nasional.

    Tingkat pengangguran di Jakarta masih di bawah Jawa Barat yakni 6,75 persen, Banten 6,68 persen, Papua Barat Daya 6,48 persen, Papua 6,48 persen, dan Kepulauan Riau 6,39 persen.

    Justin menambahkan, tingkat pengangguran terbuka masih jadi masalah. Banyak orang sulit mencari pekerjaan penyebabnya bisa jadi karena pendidikan dan keterampilan yang tidak sesuai dengan karakteristik kebutuhan pasar atau industri yang ada.

    Dia mengapresiasi Program “Job Fair” yang akan digelar Pemprov DKI di setiap kecamatan. Lalu, mendorong segera diwujudkan dalam 100 hari pertama gubernur-wagub DKI Jakarta menjabat.

    “Harapannya, ‘job fair’ yang ada bisa menemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan keterampilan-keterampilan mereka,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bukan BeAT atau Scoopy, Ini Motor Honda yang Paling Laris di Bali

    Bukan BeAT atau Scoopy, Ini Motor Honda yang Paling Laris di Bali

    Jakarta

    Astra Motor Bali selaku main dealer sepeda motor Honda di Bali mengungkap tren penjualan paling laris. Di Pulau Dewata, motor Honda yang paling banyak dibeli itu bukan skutik entry level seperti BeAT, namun datang dari model retro modern.

    Liem Hok Lay selaku Honda Customer Care Center Manager Astra Motor Bali mengatakan pihaknya punya target penjualan motor antara 10 hingga 11 ribu unit per tahun.

    “3.000 per bulan (Stylo) dari 10.000-11.000 target itu,” ujar Liem Hok Lay saat di Bali, Minggu (23/2/2025).

    “Model itu (motor) kalau di sini (Bali) itu tetap besar itu di Stylo, Beat, sama PCX,” tambah dia.

    Kehadiran Stylo justru menggeser tren Scoopy yang biasanya jadi nomor satu dalam penjualan di Bali. Ini menjadi tanda kalau Bali menyukai motor skutik dengan gaya yang lebih stylish.

    Honda Stylo Foto: Rifkianto Nugroho

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diambil dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali, sepeda motor yang teregistrasi per tahunnya sampai 4,3 juta unit. Denpasar merupakan kota yang paling banyak menyumbang penjualan motor.

    Dari total tersebut, Denpasar mencapai angka 1,2 juta unit. Kemudian posisi lima besar diikuti wilayah lain seperti Badung (885 ribu unit), Gianyar (486 ribu unit), Buleleng (476 ribu unit), dan Tabanan (421 ribu unit).

    Pasar sepeda motor di Bali masih menjadi salah satu sumber penjualan bagi PT Astra Honda Motor. Popularitas Bali sebagai daerah wisata masih menjadi alasan kuatnya penjualan sepeda motor.

    “Kalau kita lihat kan sebenernya secara perekonomian, pariwisata, segala macem tuh lagi naik-naiknya nih,” ujar dia.

    “Bahkan dari sebelum Covid, sudah naik sekitar berapa ya, lima persen ya,” sambungnya lagi.

    “Itu yang kita yakinin dan kita akui itu sebagai pemicu nanti untuk peningkatan sepeda motor juga di Bali ya khususnya,” jelsnya.

    Terutama untuk bisnis rental, permintaan sepeda motor masih menjanjikan seiring dengan meningkatnya sektor pariwisata.

    “Jadi, akhirnya muncul tuh, entah orang yang work from Bali, segala macem. Akhirnya kan butuh sepeda motor. Nah, rental juga sebenarnya (menjadi sumbangsih penjualan sepeda motor),” ungkap dia.

    Berikut ini kontribusi motor penjualan per model:

    Stylo: 24 persenScoopy: 20 persenBeat: 19 persenPCX 160: 13 persenVario 125: 10 persen

    (riar/dry)

  • Skutik Premium Lagi Naik Daun, Segini Target Jualan PCX 160 di Bali

    Skutik Premium Lagi Naik Daun, Segini Target Jualan PCX 160 di Bali

    Jakarta

    PCX 160 yang baru mendapat penyegaran jadi senjata Honda untuk merebut pasar skutik premium. Segmen tersebut juga sedang berkembang di Bali. PCX yang masuk lima besar penjualan motor Honda di Pulau Dewata itu diharapkan bisa laku ribuan unit per bulan.

    Astra Motor Bali menjadi salah satu main dealer Honda menargetkan PCX 160 terbaru bisa laku 1.500 unit per bulan. PCX 160 yang masuk jejeran kelas AT high Honda ini disinyalir bakal lebih laris ketimbang ADV 160 ataupun Vario 160.

    “(Target penjualan) 1.500 per bulan. Tapi gabung ya ada ABS, CBS. Semua model ya, sama road sync-nya terbaru juga,” kata Liem Hok Lay selaku Honda Customer Care Center Manager Astra Motor Bali, Minggu (23/2/2025).

    “Itu yang nanti bakal kita push. Tapi kita nggak tau nih seiring berjalan nanti kalau permintaan pasarnya naik, kita bakal ningkatin lagi sebenernya. Karena yang dominan sekarang mungkin Stylo ya,” jelas dia.

    Secara total bulanan, Astra Motor Bali menargetkan bisa menjual antara 10 hingga 11 ribu per bulan.

    Pasar sepeda motor di Bali masih menjadi salah satu sumber penjualan bagi PT Astra Honda Motor. Popularitas Bali sebagai daerah wisata masih menjadi alasan kuatnya penjualan sepeda motor.

    Karakteristik konsumen Bali diketahui lebih menyukai motor skutik dengan gaya yang stylish.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diambil dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali, sepeda motor yang teregistrasi per tahunnya sampai 4,3 juta unit. Denpasar merupakan kota yang paling banyak menyumbang penjualan motor.

    Dari total tersebut, Denpasar mencapai angka 1,2 juta unit. Kemudian posisi lima besar diikuti wilayah lain seperti Badung (885 ribu unit), Gianyar (486 ribu unit), Buleleng (476 ribu unit), dan Tabanan (421 ribu unit).

    Mengingat bisnis pariwisata yang sedang menggeliat, potensi pasar sepeda motor di Bali diharapkan bisa terus bertumbuh.

    “Kalau kita lihat kan sebenarnya secara perekonomian, pariwisata, segala macem tuh lagi naik-naiknya nih,” ujar dia.

    “Bahkan dari sebelum Covid, sudah naik sekitar berapa ya, lima persen ya,” sambungnya lagi.

    “Itu yang kita yakinin dan kita akui itu sebagai pemicu nanti untuk peningkatan sepeda motor juga di Bali ya khususnya,” jelsnya.

    “Jadi, akhirnya muncul tuh… Entah orang yang work from Bali, segala macem, akhirnya kan butuh sepeda motor. Nah, rental juga sbenernya,” ungkap dia.

    Berikut ini kontribusi motor penjualan per model:

    Stylo: 24 persenScoopy: 20 persenBeat: 19 persenPCX 160: 13 persenVario 125: 10 persen

    (riar/dry)

  • BeAT Minggir Dulu, Ini Motor Honda yang Populer Dipakai Bule di Bali

    BeAT Minggir Dulu, Ini Motor Honda yang Populer Dipakai Bule di Bali

    Jakarta

    Sepeda motor masih menjadi transportasi yang diandalkan saat berkunjung ke Bali. Ada beberapa model skutik Honda yang popular digunakan para turis.

    Achmad Wahyudi Irmono TSD Manager Astra Motor Bali mengatakan turis asing di Bali untuk gender laki-laki lebih suka dengan skutik dengan perawakan bongsor seperti Honda PCX 160, Vario 160, dan ADV 160.

    “Kalau yang bule, memang biasanya mereka minta motor yang gede,” kata Achmad Wahyudi di Bali, Jumat (23/2/2025).

    Bisnis rental sepeda motor juga menyasar segmen yang lebih murah. Nah, opsi ini biasanya dipilih untuk bule perempuan.

    “Tapi di satu sisi dia (rental) juga menyediakan segmen yang istilahnya harganya lebih terjangkau,” tambah Achmad.

    “Nah terus yang untuk mungkin yang cewek itu, kalau dia baru belajar motor, biasanya pakai Scoopy atau Vario ya,” ujar dia lagi.

    Secara komposisi penjualan dibagi per model, skutik stylish masih mendominasi penjualan Astra Motor Bali. Bila diurutkan lima besar, antara lain Stylo, BeAT, Scoopy, PCX 160, dan Vario 125.

    Bicara target, Astra Motor Bali menargetkan bisa menjual antara 10 hingga 11 ribu unit motor per bulan atau sekitar 100 hingga 120 ribu unit per tahun.

    Pasar sepeda motor di Bali masih menjadi salah satu sumber penjualan bagi PT Astra Honda Motor. Popularitas Bali sebagai daerah wisata masih menjadi alasan kuatnya penjualan sepeda motor.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diambil dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali, sepeda motor yang teregistrasi per tahunnya sampai 4,3 juta unit. Denpasar merupakan kota yang paling banyak menyumbang penjualan motor.

    Dari total tersebut, Denpasar mencapai angka 1,2 juta unit. Kemudian posisi lima besar diikuti wilayah lain seperti Badung (885 ribu unit), Gianyar (486 ribu unit), Buleleng (476 ribu unit), dan Tabanan (421 ribu unit).

    (riar/rgr)

  • Kepala Daerah Boleh Dijenguk saat Retret di Akmil, Apa Syaratnya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Kepala Daerah Boleh Dijenguk saat Retret di Akmil, Apa Syaratnya? Regional 23 Februari 2025

    Kepala Daerah Boleh Dijenguk saat Retret di Akmil, Apa Syaratnya?
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –

    Kepala daerah
    diperbolehkan untuk dijenguk selama kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, dengan syarat adanya kepentingan mendesak.
    Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya
    Sugiarto.
    “Asal ada kepentingan khusus dan tidak menganggu jam-jam pembelajaran, tentu akan kami fasilitasi,” ucap Bima di lokasi retret pada Minggu (23/2/2025).
    Ia juga menambahkan bahwa beberapa
    kepala daerah
    telah mengajukan izin untuk absen karena alasan mendesak, seperti menengok anak yang sedang sakit kritis.
    Bima menjelaskan bahwa ada kepala daerah yang harus menemui sekretaris daerah untuk menyelesaikan masalah di daerahnya.
    “Kami memiliki aturan, tapi menyesuaikan kondisi. Kami harus manusiawi,” imbuhnya.
    Sementara itu, Bima mengungkapkan bahwa terdapat tiga kepala daerah yang dirujuk ke RSUD Tidar, meskipun ia tidak menyebutkan kapan mereka dirawat atau identitasnya.
    “Dua rawat inap, satu diinfus (rawat jalan),” ujarnya.
    Dua dari kepala daerah yang menjalani perawatan tersebut menderita penyakit gula dan darah tinggi, namun kondisi mereka dilaporkan sudah membaik.
    “Kesimpulan dokter adalah terlalu lelah. Karena rangkaiannya (berlanjut) dari pelantikan di Istana (Kepresidenan),” bebernya.
    Bima menambahkan bahwa untuk kepala daerah yang sakit, terdapat
    dispensasi
    agar mereka tidak mengikuti pembelajaran.
    Agenda retret hari ini mencakup lanjutan pemaparan materi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan akan ditutup oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
    Pada Senin (24/2/2025), dijadwalkan akan ada presentasi dari tujuh menteri, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara M Herindra, dan Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga Kepala Daerah Dibawa ke RS, Bima Arya: Mereka Terlalu Lelah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Tiga Kepala Daerah Dibawa ke RS, Bima Arya: Mereka Terlalu Lelah Regional 23 Februari 2025

    Tiga Kepala Daerah Dibawa ke RS, Bima Arya: Mereka Terlalu Lelah
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Kementerian Dalam Negeri
    (Kemendagri) menegaskan tidak akan mengubah alokasi waktu dalam sesi pemaparan materi dalam
    retret

    kepala daerah
    yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
    Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, menyusul insiden tiga kepala daerah yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar, Kota Magelang.
    “Yang menyesuaikan adalah (kepala daerah) yang sakit. Karena jadwalnya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga sangat padat,” ujar Bima di lokasi retret pada Minggu (23/2/2025).
    Bima menyarankan agar kepala daerah yang merasa tidak sehat dapat beristirahat di tenda dan tidak mengikuti pembelajaran untuk sementara waktu.
    “Tetapi kalau kondisinya tidak memungkinkan silakan istirahat di tenda, atur ritme,” cetusnya.
    Dari informasi yang diperoleh, tiga kepala daerah tersebut telah dilarikan ke
    RSUD Tidar
    , meskipun Bima tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu rujukan dan identitas mereka.
    “Dua rawat inap, satu diinfus (rawat jalan),” jelasnya.
    Kedua kepala daerah yang menjalani perawatan di rumah sakit dilaporkan menderita penyakit gula dan darah tinggi.
    Namun, Bima mengeklaim bahwa kondisi ketiga kepala daerah tersebut sudah membaik.
    “Kesimpulan dokter adalah terlalu lelah. Karena rangkaiannya (berlanjut) dari pelantikan di Istana (Kepresidenan),” bebernya.
    Wali Kota Bogor periode 2019-2024 itu juga menegaskan bahwa kepala daerah yang sakit akan mendapatkan dispensasi untuk tidak mengikuti pembelajaran.
    Agenda retret pada hari itu meliputi lanjutan pemaparan materi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan akan ditutup oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
    Sementara itu, pada Senin (24/2/2025), dijadwalkan akan ada presentasi dari tujuh menteri, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara M Herindra, dan Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Retret di Akmil Magelang: Tiga Kepala Daerah Dilarikan ke Rumah Sakit, Apa Penyebabnya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Retret di Akmil Magelang: Tiga Kepala Daerah Dilarikan ke Rumah Sakit, Apa Penyebabnya? Regional 23 Februari 2025

    Retret di Akmil Magelang: Tiga Kepala Daerah Dilarikan ke Rumah Sakit, Apa Penyebabnya?
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Tiga
    kepala daerah
    dilarikan ke
    Rumah Sakit
    Umum Daerah Tidar, Kota Magelang, saat mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
    Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya Sugiarto
    mengonfirmasi bahwa ketiga kepala daerah tersebut dirujuk ke
    rumah sakit
    .
    Namun, Bima Arya tidak menyebutkan identitas atau waktu pasti mereka dibawa ke rumah sakit.
    “Dua rawat inap, satu diinfus (rawat jalan),” ujar Bima Arya di lokasi retret pada Minggu (23/2/2025).
    Ia menjelaskan bahwa dua kepala daerah yang menjalani perawatan tersebut menderita penyakit gula dan darah tinggi.
    Namun, Bima menyatakan bahwa kondisi ketiga kepala daerah sudah membaik.
    “Kesimpulan dokter adalah terlalu lelah. Karena rangkaiannya (berlanjut) dari pelantikan di Istana (Kepresidenan),” tambahnya.
    Untuk kepala daerah yang sakit, Bima mengatakan bahwa mereka diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti pembelajaran.
    Agenda retret pada hari itu meliputi pemaparan materi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan akan ditutup oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
    Selain itu, pada Senin (24/2/2025), akan ada presentasi dari tujuh menteri, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara M Herindra, dan Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, OJK Gelar Kampanye selama Ramadan – Page 3

    Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, OJK Gelar Kampanye selama Ramadan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kampanye nasional keuangan syariah selama bulan Ramadan melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah), yang berlangsung di AEON Mall BSD City, Tangerang, pada Minggu (23/2/2025).

    Kampanye ini bertujuan untuk mengoptimalkan momentum bulan Ramadan 1446 H serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah secara masif dan merata.

    Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum menjelang bulan Ramadan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

    Menurutnya, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk membuka ruang bagi kegiatan positif yang memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya dalam bidang keuangan syariah.

    “Insya Allah, sebentar lagi kita semua akan memasuki bulan Ramadan tahun ini. Ini bulan yang kita nanti-nantikan, dan tentu saja ini merupakan awal yang baik untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan yang positif, bermanfaat, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” kata Friderica.

    Survei BPS dan OJK

    Perempuan yang akrab disapa Kiki ini juga menyampaikan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang baru saja dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama OJK.

    Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa meskipun masyarakat cukup familiar dengan perbankan konvensional, ketika ditanya tentang perbankan syariah, banyak yang tidak tahu atau merasa bingung.

    Fenomena ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tetapi juga di wilayah perkotaan seperti Jakarta Timur, di mana banyak responden mengalami kesulitan dalam memahami produk dan layanan keuangan syariah.

    “Beberapa hari yang lalu kami melakukan survei di DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Timur. Hasilnya, ketika ditanya tentang keuangan syariah, banyak yang menggeleng, tidak mengerti,” ujarnya.

     

  • Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?

    Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?

    Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl.RP. Soeroso, Menteng, Jakarta. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.

    Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 10:39 WIB

    Elshinta.com – Pertanyaan tentang urgensi menjadi semakin relevan bagi Danantara mengingat posisinya yang kian menjadi perhatian publik.

    Pemerintahan Prabowo sendiri telah menegaskan bahwa Danantara merupakan jawaban dan langkah konkret bagi Indonesia untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dan membumihanguskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.

    Kajian Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) meneguhkan pendapat bahwa dengan Danantara, program hilirisasi yang sebelumya sangat bergantung pada realisasi investasi asing, nantinya tidak lagi bergantung pada investasi asing.

    Sebagaimana data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dilansir CEIC bahwa saat ini sektor hilirisasi menjadi kontributor utama dalam peningkatan investasi asing.

    Selain memang di balik nama Danantara (Daya Anagata Nusantara) tersimpan ambisi besar untuk dapat mengelola investasi dan aset negara dengan lebih efektif, entitas ini pun digadang-gadang sebagai kunci utama transformasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada utang dan menjadikan kekayaan nasional bekerja lebih cerdas.

    Namun, dari pertama kali wacana ini beredar hingga menjelang peresmian, sorotan publik tak surut. Masyarakat bertanya-tanya, benarkah ini solusi? Ataukah hanya kemasan baru dari model lama yang berpotensi gagal di tangan para penguasa?

    Indonesia sudah lama mengandalkan ekspor bahan mentah sebagai tulang punggung ekonomi. Akibatnya, ketika harga komoditas global turun, neraca transaksi berjalan ikut terpuruk.

    Data BPS dan BI menunjukkan pada 2013, defisit transaksi berjalan mencapai -3,2 persen dari PDB, lebih buruk dibandingkan India (-1,7 persen) dan hampir setara dengan Brasil (-3,6 persen). Tekanan semacam ini bukan hal baru, tapi pemerintah kini berusaha membalikkan keadaan melalui hilirisasi.

    Konsepnya sederhana, jangan sekadar mengekspor bijih nikel, tapi olah dulu jadi baterai litium dan kendaraan listrik. Jangan jual mentah bauksit, tapi kembangkan hingga jadi panel surya dan komponen otomotif.

    Langkah ini mulai menunjukkan hasil. Sejak 2001 hingga 2022, ekspor produk nikel Indonesia meningkat dari 2 persen menjadi 12 persen dari total ekspor nasional. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa nilai tambah memberikan dampak konkret.

    Morowali, misalnya, yang dulunya hanya dikenal lewat deretan kapal pengangkut bijih nikel, kini mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 38,63 persen setelah industri pengolahan tumbuh.

    Halmahera Tengah mengalami lonjakan lebih drastis, dari 5,18 persen (2004-2018) menjadi 75,61 persen dalam kurun waktu 2019-2022.

    Di sinilah Danantara masuk sebagai pemain utama. Badan ini dibentuk untuk mengelola aset dan investasi negara sehingga proses hilirisasi tidak lagi bergantung pada modal asing.

    Idealnya, ia akan menjadi katalis bagi industri bernilai tambah tinggi, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong inovasi teknologi di dalam negeri.

    Jika berhasil, Indonesia bisa keluar dari jebakan ekonomi berbasis komoditas dan benar-benar menjadi pemain global dalam sektor manufaktur.

    Soal Pengawasan

    Namun, ada alasan mengapa publik untuk skeptis. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah soal pengawasan.

    Siapa yang akan memastikan Danantara tidak terseret dalam pusaran korupsi? Kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Malaysia menjadi pengingat betapa rentannya dana investasi negara terhadap penyalahgunaan.

    Awalnya dimaksudkan sebagai motor pembangunan, 1MDB justru menjadi skandal keuangan terbesar di dunia, menggerus kepercayaan publik dan mengguncang ekonomi negeri jiran. Indonesia, dengan rekam jejak yang tak kalah berliku, jelas harus belajar dari kegagalan tersebut.

    Masalah lainnya ada di struktur kepengurusan. Beberapa nama yang dikaitkan dengan Danantara menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas lembaga ini.

    Bahkan ada pernyataan dari Presiden Prabowo sendiri bahwa para mantan presiden dan pemimpin ormas keagamaan akan dilibatkan dalam pengawasannya. Jika benar, ini bisa menjadi preseden yang mengkhawatirkan terkait netralitas dan independensi badan tersebut.

    Guru Besar Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menyarankan untuk menyerahkan pengelolaan Danantara sepenuhnya kepada para profesional yang berintegritas dan berkomitmen tinggi, serta tidak terafiliasi dengan kepentingan politik ataupun kelompok tertentu.

    “Sepenuhnya serahkan ke para profesional yang berintegritas dan berkomitmen tinggi, serta tidak terafiliasi dengan partai politik dan kelompok tertentu,” ujar Budi.

    Sebagaimana harapan dari Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira yang menginginkan Danantara pengelolaannya harus profesional dan transparan dengan pengurus di dalamnya harus bebas dari intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu.

    Kepemimpinan Danantara harus dipegang oleh individu yang memiliki rekam jejak bersih dan profesionalisme tinggi, tidak memiliki konflik kepentingan, serta benar-benar berdedikasi untuk kepentingan nasional.

    Anggawira pun menyatakan pengelolaan aset negara dalam skala besar seperti yang akan dilakukan Danantara memerlukan pengurus yang memiliki keahlian luas di bidang investasi dan manajemen aset.

    Belum usai polemik soal pengurus, perspektif lain soal sumber pendanaan muncul. Pemerintah dikabarkan akan mengalokasikan dana hasil efisiensi anggaran tahun ini untuk membiayai Danantara.

    Angka yang beredar mencapai ratusan triliun rupiah, dana yang bisa saja digunakan untuk memperbaiki layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Apakah langkah ini bijak?

    Beberapa ekonom berpendapat bahwa sebelum menggelontorkan dana sebesar itu, pemerintah seharusnya lebih dulu menutup defisit APBN atau setidaknya memastikan skema investasi Danantara tidak mengorbankan kepentingan publik.

    Peluang Berhasil

    Meski begitu, Danantara tetap punya peluang untuk sukses, asalkan dikelola dengan prinsip yang benar.

    Pemerintah perlu menetapkan mekanisme pengawasan yang ketat dan independen. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus diberi akses penuh untuk mengaudit seluruh transaksi dan melaporkan temuan mereka kepada publik.

    Selain itu, audit oleh lembaga independen internasional bisa menjadi langkah tambahan untuk memastikan standar pengelolaan dana tetap transparan.

    Keberhasilan juga bergantung pada siapa yang diberi tanggung jawab menjalankan Danantara. Penempatan orang-orang yang punya rekam jejak buruk dalam pengelolaan keuangan negara hanya akan mengundang skeptisisme dan meruntuhkan kepercayaan sejak awal.

    Pemerintah seharusnya menggandeng profesional berintegritas dari sektor swasta yang memiliki pengalaman dalam mengelola dana investasi dalam skala besar, baik di dalam maupun luar negeri.

    Selain itu, transparansi dalam pengambilan keputusan menjadi mutlak. Setiap investasi yang dilakukan Danantara harus diumumkan secara terbuka dan berbasis kajian ekonomi yang kuat.

    Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman menekankan pentingnya menjaga transparansi untuk meningkatkan daya saing Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Tantangan utama yang harus dihadapi adalah potensi benturan kepentingan, intervensi politik, dan moral hazard dalam pengelolaan. Tanpa transparansi, Danantara bisa berubah menjadi beban negara, bukan solusi.

    Tanpa transparansi, Danantara justru bisa menjadi alat monopoli atau rent-seeking yang akan merugikan BUMN baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang,

    Investasi harus difokuskan pada sektor-sektor strategis yang benar-benar berkontribusi pada perekonomian nasional, bukan sekadar menguntungkan kelompok tertentu.

    Kemudian, keterlibatan masyarakat dan media dalam mengawasi kebijakan Danantara harus diperkuat.

    Dengan akses informasi yang luas, publik dapat mengawasi potensi penyimpangan dan memastikan kebijakan investasi yang diambil benar-benar menguntungkan negara, bukan segelintir elite.

    Jika ini bisa dilakukan, maka Danantara bukan hanya menjadi lembaga investasi negara, tetapi juga simbol transparansi dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.

    Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa Danantara bisa menjadi salah satu instrumen keuangan paling berpengaruh di Indonesia. Namun, semua tergantung pada eksekusi.

    Jika pengawasannya lemah, tidak mustahil Danantara hanya akan menjadi 1MDB versi Indonesia, sebuah lubang hitam bagi uang negara.

    Namun, jika dikelola dengan benar, ia bisa menjadi pilar utama ekonomi nasional, membawa Indonesia menuju kemandirian finansial dan daya saing global yang lebih kuat.

    Sumber : Antara

  • Investor Borong SBN, Modal Asing Rp7,58 Triliun Masuk RI Pekan Ini

    Investor Borong SBN, Modal Asing Rp7,58 Triliun Masuk RI Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat Rp7,58 triliun modal asing masuk ke pasar keuangan Tanah Air selama pekan ini atau 17—20 Februari 2025. Surat Berharga Negara alias SBN menjadi instrumen yang diborong investor asing.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso memerinci bahwa sebenarnya ada aliran modal asing keluar dari pasar saham. Kendati demikian, lebih banyak jumlah pembelian investor asing di pasar SBN dan sekuritas rupiah BI (SRBI).

    “Berdasarkan data transaksi 17—20 Februari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,58 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp0,46 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp6,96 triliun di pasar SBN, dan Rp1,08 triliun di SRBI,” Ramdan dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—20 Februari 2025, tercatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp14,48 triliun.

    Perinciannya, jual neto sebesar Rp7,74 triliun di pasar saham, beli neto Rp18,99 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp3,23 triliun di SRBI.

    Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 69,66 basis poin (bps) per 20 Februari, menurun dibandingkan 68,97 bps pada 14 Februari.

    Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat turun ke 6,75% pada Jumat (21/2/2025), dari level 6,78% pada Kamis (20/2/2025).

    Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka sedikit menguat ke posisi Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (21/2/2025), dari posisi Rp16.325 per dolar AS pada penutupan Kamis (20/2/2025).

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Denny.

    Jika dibandingkan dengan pekan lalu maka perkembangan pasar keuangan Indonesia pekan ini jauh lebih baik. Pada periode 10—13 Januari 2025, BI mencatat modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp9,61 triliun. 

    Saat itu, investor asing beli neto Rp2,42 triliun di pasar saham, jual neto Rp2,51 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp4,68 triliun SRBI.