Kementrian Lembaga: BPS

  • Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menjanjikan ribuan unit rumah subsidi yang dialokasikan untuk mitra pengemudi ojek online, khususnya dari Gojek.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu kelompok yang menjadi fokus program rumah subsidi adalah mitra pengemudi ojol Gojek.

    Sebanyak 2.000 unit rumah subsidi telah dialokasikan untuk para mitra driver Gojek dalam program tahun ini.

    “Jadi, diawali dari arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai Menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria,” ujar pria yang akrab disapa Ara saat konferensi pers di Kantor Kementerian PKP, dikutip Rabu (9/4/2025).

    Ia kemudian menyebutkan kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Saat ini, kata dia, batas penghasilan untuk keluarga itu Rp8 juta per bulan. Sementara kalau yang single dan belum menikah masih mereka bicarakan tentang batasan penghasilannya. Khusus Papua, single Rp7 juta, dan keluarga Rp10 juta.

    Ara menambahkan, data kriteria tersebut sedang diperbarui bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Terus terang, kami sedang membicarakan dengan serius dengan BPS. Nanti akan ada keputusan baru. Karena itu data tahun berapa ya? Berapa tahun lalu ya? Kita mesti update lah dengan situasi terkini, sehingga makin adil,” kata Ara.

    Dari total kuota rumah subsidi tahun ini sebanyak 220.000 unit yang sudah tersedia, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi.

    Alokasi ini mencakup petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), Polri (14.500 unit), hingga wartawan (1.000 unit).

    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan 2.000 unit, terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah. Ia mengungkapkan, Gojek sebenarnya telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018, kami sudah memulai program yang namanya Swadaya. Untuk membantu para mitra kami untuk bisa memiliki rumah. Cuma jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” ujar Patrick.

    “Dan kita sangat bahagia dan sangat mendukung bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ada kebijakan untuk kelonggaran-kelonggaran kriteria penerima kredit perumahan rakyat untuk rumah rakyat ini,” imbuhnya.

    Patrick menegaskan, Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk mendesain skema yang lebih inklusif.

    (fab/fab)

  • Okupansi Hotel Merosot, BPS Beri Penjelasan – Page 3

    Okupansi Hotel Merosot, BPS Beri Penjelasan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) klasifikasi bintang pada hotel sebesar mencapai 48,38 persen pada Januari 2025 atau mengalami penurunan secara bulanan sebesar 9,68 persen dari bulan sebelumnya.

    “TPK Januari 2025 mencapai 48,38 persen atau mengalami penurunan secara bulanan sebesar 9,68 persen namun mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 1,66 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (8/4).

    Sedangkan TPK klasifikasi hotel bintang pada Februari 2025 mencapai 47,21 persen atau mengalami penurunan baik secara bulanan dan secara tahunan masing-masing sebesar 1,17 persen poin dan 2,24 persen.

    Secara keseluruhan terdapat 20 provinsi yang mengalami penurunan TPK Hotel Bintang pada Februari 2025 dibandingkan 2025. “Jadi Februari 2025 dibandingkan dengan Januari 2025. Sisanya sebanyak 18 provinsi mengalami kenaikan,” paparnya.

    Untuk TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi pada Februari 2025 tercatat di Provinsi DKI yaitu sebesar 59,07 persen yang didorong antara lain oleh banyaknya event seperti konser dan pameran sepanjang tahun Februari 2025.

    “Rata-rata lama menginap pada hotel klasifikasi bintang pada Februari 2025 selama 1,58 malam dengan rata-rata lama menginap tamu asing selama 2,37 malam sementara tamu Indonesia selama 1,49 malam,” tutup dia.

     

    Reporter: Siti Ayu Rachma

    Sumber: Merdeka.com

  • Menlu Sugiono Ungkap Peluang RI Dapat Pengurangan Tarif Trump jika Jadi Anggota OECD

    Menlu Sugiono Ungkap Peluang RI Dapat Pengurangan Tarif Trump jika Jadi Anggota OECD

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono menanggapi pertanyaan publik terkait kemungkinan keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebagai jalan untuk mendapatkan keringanan tarif dari Amerika Serikat di bawah kebijakan Presiden AS Donald Trump.

    Saat ditemui Bisnis secara terpisah di agenda Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sugiono menepis anggapan bahwa status keanggotaan OECD akan serta-merta mempengaruhi perlakuan tarif dari AS.

    “Saya tidak melihat ya, keanggotaan OECD itu berkaitan langsung dengan pengurangan tarif, karena teman-temannya Amerika sendiri, sekutu-sekutunya, juga kena tarif,” ujar Sugiono Kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Presiden Prabowo sendiri yang akan menyampaikan sikap resmi pemerintah terkait kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Trump salah satunya ke Indonesia sebesar 32%.

    “Yang akan menyampaikan bapak Presiden langsung. Bicara mengenai respons terhadap perekonomian termasuk tarif,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/4/2025). 

    Sekadar informasi, pemerintah Indonesia memiliki tenggat hingga 9 April untuk menyampaikan respons resmi atas pemberlakuan tarif impor oleh pemerintah AS tersebut.

    AS sendiri akan mulai menerapkan tarif impor minimum sebesar 10% untuk seluruh negara, serta tarif lebih tinggi terhadap negara-negara yang dianggap menghambat akses perdagangan AS. 

    Nantinya, tiga menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terbang ke Amerika Serikat untuk menegosiasikan kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Tiga menteri tersebut yaitu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

    Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan AS dalam lima tahun terakhir dengan fluktuasi yang terus meningkat apabila melihat dari nilai surplus perdagangan setiap tahunnya.

    Pada 2019 surplus neraca perdagangan dengan AS mencapai US$8,5 miliar yang bertumbuh pada 2020 menjadi US$10,04 miliar. Kemudian, pada 2021 mencapai US$14,52 miliar dan meningkat pada 2022 mencapai US$16,56 miliar. Lalu, pada 2023 mencapai US$11,97 miliar dan pada 2024 tembus di angka US$16,84 miliar.

  • Tips Pulihkan Kondisi Keuangan Pasca Lebaran – Page 3

    Tips Pulihkan Kondisi Keuangan Pasca Lebaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Setelah merayakan Hari Raya Idulfitri, banyak masyarakat mengalami kondisi keuangan yang kurang stabil akibat lonjakan pengeluaran selama Ramadan dan Lebaran. Mulai dari biaya mudik, belanja baju baru, hingga kebutuhan konsumsi meningkat signifikan. 

    Namun, jangan panik. Ada beberapa langkah strategis untuk memulihkan keuangan pasca Lebaran seperti ditulis dari artikel Liputan6.com sebelumnya:

    1. Evaluasi Pengeluaran Selama Lebaran

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi total pengeluaran selama periode Ramadan dan Lebaran. Catat semua pengeluaran, termasuk yang kecil sekalipun. Hal ini penting untuk mengetahui seberapa besar ‘kerusakan’ keuangan yang terjadi dan bagaimana cara menyesuaikannya dengan pendapatan yang tersisa. 

    2. Prioritaskan Kebutuhan Pokok

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan pada periode Lebaran 2024 mencapai 3,36% secara year-on-year, didorong oleh kenaikan harga bahan makanan dan transportasi. Oleh karena itu, pasca Lebaran, penting untuk fokus pada kebutuhan pokok dan menghindari pembelian impulsif. 

     

  • DKI kemarin, ekspor tumbuh 5,92 persen hingga pendataan pendatang baru

    DKI kemarin, ekspor tumbuh 5,92 persen hingga pendataan pendatang baru

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta pada Selasa (8/4) antara lain ekspor Jakarta pada Februari 2025 mengalami pertumbuhan 5,92 persen dibandingkan Januari 2025.

    Selain itu Pemprov DKI bekerjasama dengan pengurus RT/RW untuk mendata pendatang baru di Jakarta.

    Berikut lima pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis ekspor Jakarta mencapai 1,51 miliar dolar AS pada Februari 2025, mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,92 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 1,42 miliar dolar AS.

    “(Ekspor) Jakarta pada Februari 2025 mencapai 1,51 miliar dolar AS atau ada kenaikan 5,92 persen dibandingkan Januari 2025,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Dishub DKI ajak masyarakat waspadai juru parkir liar di tempat wisata

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk mewaspadai juru parkir liar yang berkeliaran di tempat wisata yang ada di Jakarta, sehingga tidak menjadi korban parkir mahal dan melanggar aturan.

    “Kami bersama Satpol PP sudah berupaya mengamankan, tapi saat petugas ada mereka menghilang dan jika petugas tidak ada mereka ada di sana,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat mengunjungi Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP-PKB) Cilincing, Jakarta Utara, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Daya beli masyarakat Jakarta turun 25 persen saat Lebaran 2025

    Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyebutkan daya beli masyarakat DKI Jakarta menurun sebesar 25 persen saat Lebaran 2025 atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Penurunan daya beli bisa sekitar 25 persen saat Lebaran,” kata Ketua APPBI DPD DKI Jakarta Mualim Wijoyo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Sejumlah warga memadati Pasar Tanah Abang di Jakarta, Minggu (23/3/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.

    Rencana kepindahan ibu kota penyebab turunnya jumlah pendatang

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berpendapat rencana kepindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu penyebab menurunnya angka pendatang ke Jakarta

    “Salah satu faktor penyebabnya adalah mungkin ketika itu orang beranggapan bahwa Jakarta sebagai ibu kota, akan segera pindah,” kata Pramono di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pemprov DKI bekerja sama dengan RT/RW untuk mendata pendatang baru

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bekerja sama dengan pengurus Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) untuk mendata pendatang baru di Jakarta pascalebaran agar memiliki data kependudukan yang akurat.

    “Kami bekerja sama dengan RT dan RW terutama untuk penduduk nonpermanen, di mana persyaratannya harus melapor ke RT dan RW setempat,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai dan Bawang Naik, Tapi Inflasi Maret 2025 Justru Lebih Rendah

    Harga Cabai dan Bawang Naik, Tapi Inflasi Maret 2025 Justru Lebih Rendah

    Jakart: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Maret 2025 sebesar 1,03 persen (year-on-year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan Maret tahun lalu yang mencapai 3,05 persen.
     
    Meski begitu, inflasi Maret 2025 tetap lebih tinggi dibanding Februari 2025 yang justru mengalami deflasi sebesar 0,09 persen yoy.
    Makanan jadi penyumbang inflasi terbesar
    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, menjelaskan inflasi kali ini terutama dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
     
    “Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 2,07 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,61 persen,” kata dia dilansir Antara, Selasa, 8 April 2025.

    Ia mengatakan bahwa komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok tersebut adalah cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng.
     
    Selain itu, emas perhiasan juga memberikan andil besar terhadap inflasi sebesar 0,44 persen, disusul tarif air minum PAM (0,14 persen) dan nasi dengan lauk (0,04 persen).
     

    Tarif listrik dan transportasi turun, sumbang deflasi
    Meski ada tekanan dari bahan makanan, beberapa komponen justru mencatat penurunan harga yang cukup signifikan. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi dan menyumbang penurunan harga sebesar 0,74 persen.
     
    “Komponen yang dominan memberikan andil deflasi adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan bensin,” ujar dia.
    Mengenal komponen penyebab inflasi
    Secara umum, BPS membagi penyebab inflasi ke dalam tiga komponen utama, yaitu:

    1. Komponen Inti

    Komponen ini naik 2,48 persen yoy dan menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 1,58 persen. Komoditas utama di dalamnya adalah emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.

    2. Komponen Harga Bergejolak (Volatile Food)

    Naik 0,37 persen yoy, dengan andil inflasi 0,06 persen. Komoditas penyumbangnya antara lain cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

    3. Komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices)

    Mengalami deflasi 3,16 persen yoy, dengan andil deflasi 0,61 persen. Penurunan terutama berasal dari tarif listrik, tarif angkutan udara, dan bensin.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024

    BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BPS catat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa tingkat inflasi tahunan pada Maret 2025 sebesar 1,03 persen year-on-year (yoy) tercatat lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan pada Maret 2024 yang mencapai 3,05 persen yoy.

    Namun, tingkat inflasi tahunan pada Maret 2025 masih lebih tinggi daripada Februari 2024 yang secara tahunan justru tercatat mengalami deflasi hingga 0,09 persen yoy.

    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menuturkan di Jakarta, Selasa, bahwa inflasi tahunan pada Maret 2025 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

    “Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 2,07 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,61 persen,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok tersebut adalah cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng.

    Selain sejumlah komoditas tersebut, ia menyatakan bahwa komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah emas perhiasan (0,44 persen), tarif air minum PAM (0,14), dan nasi dengan lauk (0,04 persen).

    “Sementara itu, kelompok pengeluaran yang masih mengalami deflasi secara tahunan dan memberikan andil deflasi terdalam pada Maret 2025 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi sebesar 0,74 persen,” ujar Habibullah.

    Dia menyampaikan bahwa deflasi tersebut disebabkan oleh deflasi tarif listrik, mengingat pelanggan pascabayar PLN masih menikmati diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pembayaran pada Maret 2025 atas pemakaian listrik selama Februari 2025.

    Sedangkan menurut komponen, ia mengatakan bahwa inflasi tahunan terjadi pada komponen inti sebesar 2,48 persen yoy dan komponen harga bergejolak (volatile) sebesar 0,37 persen yoy.

    Habibullah menyatakan bahwa komponen inti memberikan andil inflasi terbesar, yakni 1,58 persen, dengan komoditas utama yang memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.

    Terkait komponen harga bergejolak, ia menuturkan bahwa komponen tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen dengan komoditas dominan yang memberikan andil inflasi adalah cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

    Sementara komponen harga diatur pemerintah tercatat mengalami deflasi. Ia menyatakan bahwa komponen tersebut mengalami deflasi tahunan sebesar 3,16 persen yoy dan memberikan andil deflasi sebesar 0,61 persen.

    “Komponen yang dominan memberikan andil deflasi adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan bensin,” ujar M Habibullah. 

    Sumber : Antara

  • 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan Disepakati, 100 Diserahkan Mei!

    1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan Disepakati, 100 Diserahkan Mei!

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah resmi menyepakati pembangunan 1.000 rumah subsidi bagi wartawan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dua menteri dan satu lembaga.

    Kesepakatan itu ditandatangani Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Viada Hafid, dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

    Dalam pernyataannya, Maruarar mengonfirmasi 100 rumah pertama siap diserahkan pada Selasa (6/5/2025) pukul 16.00 WIB. “Langsung 100 kunci untuk wartawan, ya. Sudah kami tetapkan tanggalnya,” tegas Maruarar saat konferensi pers, Selasa (8/4/2025).

    Syarat dan Mekanisme Seleksi Penerima

    Seleksi penerima rumah subsidi akan dikoordinasikan oleh Komdigi bersama Dewan Pers dan BPS, dengan kriteria utama berdasarkan penghasilan maksimal Rp 13 juta per bulan bagi wartawan berkeluarga dan maksimal Rp 12 juta per bulan bagi wartawan lajang.

    Maruarar menyatakan, keterlibatan BPS dalam verifikasi data menjamin akurasi dan pemerataan bantuan rumah subsidi untuk wartawan.

    Komitmen Menjaga Independensi Pers

    Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan, program ini bukan alat politik, melainkan bentuk dukungan terhadap kesejahteraan jurnalis sebagai bagian dari pilar keempat demokrasi.

    “Bantuan ini tidak mensyaratkan dukungan politik. Wartawan tetap bisa dan harus mengkritik pemerintah jika perlu,” kata Meutya, yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis.

    Data Berkualitas dari BPS Jadi Fondasi Program

    Kepala BPS Amalia Widyasanti menjelaskan, MoU ini melanjutkan pola serupa yang telah dijalankan untuk guru dan tenaga kesehatan. Selanjutnya, pemerintah juga menargetkan program serupa untuk buruh.

    “Kami ingin statistik benar-benar menjadi bermakna dan berdampak untuk pembangunan,” ujar Amalia.

    Program rumah subsidi untuk wartawan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam meningkatkan taraf hidup jurnalis, sekaligus mendukung ekosistem pers nasional yang kuat, sehat, dan profesional.

  • Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis ekspor Jakarta mencapai 1,51 miliar dolar AS pada Februari 2025, mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,92 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 1,42 miliar dolar AS.

    “(Ekspor) Jakarta pada Februari 2025 mencapai 1,51 miliar dolar AS atau ada kenaikan 5,92 persen dibandingkan Januari 2025,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.

    Besaran ekspor ini tercatat merupakan nilai tertinggi dalam empat tahun terakhir.

    Lebih lanjut, pada periode ini, sektor migas mengalami penurunan 17,98 persen dibandingkan dengan Januari 2025. Kendati demikian, ekspor nonmigas pada periode ini tumbuh 5,95 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Adapun dominasi sektor nonmigas yakni sebesar 99,90 persen memicu tumbuhnya ekspor total Jakarta pada periode ini.

    Lalu, bila dilihat lebih dalam, tumbuhnya ekspor nonmigas pada Februari 2025 dipicu meningkatnya sektor penopang utama ekspor Jakarta, yaitu ekspor industri pengolahan sebesar 6,67 persen.

    Dominasi sektor ini yang mencapai 96,30 persen dari total ekspor Jakarta, membuat pergerakannya sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekspor Jakarta secara total.

    “Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta, tentunya dinamika ekspor hasil industri ini menjadi barometer bagaimana kualitas ekspor Jakarta ke depannya,” kata Hasanudin.

    Sektor lainnya yang juga mendukung mendukung pertumbuhan ekspor pada periode ini yakni pertambangan.

    Kemudian, berdasarkan kelompok komoditas, tercatat bahwa mesin, peralatan mekanis serta bagiannya mengalami persentase pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 26,46 persen.

    Sementara itu, ekspor kelompok komoditas alas kaki, yang merupakan komoditas ekspor utama kedua dari Jakarta, terkontraksi sebesar 7,56 persen dibandingkan Januari 2025.

    Lalu, ekspor logam mulia dan perhiasan/permata yang merupakan salah satu penopang ekspor pada periode ini tumbuh 19,60 persen dibandingkan Januari 2025.

    Adapun negara tujuan ekspor migas yakni Inggris, Vietnam, Bangladesh, Thailand. Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas yakni Thailand, AS, China dan Singapura.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bantuan Sosial Mei 2025, Begini Cara Mendapatkan Bantuan dan Syaratnya – Halaman all

    Bantuan Sosial Mei 2025, Begini Cara Mendapatkan Bantuan dan Syaratnya – Halaman all

    Bantuan sosial untuk periode Mei 2025 akan segera disalurkan. Berikut ini cara mendapatkan bantuan dan syarat yang perlu dipenuhi oleh masyarakat.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bantuan sosial untuk periode Mei 2025 segera disalurkan, dan masyarakat dapat segera mengakses berbagai program yang tersedia.

    Untuk mendapatkan bantuan, pastikan Anda memenuhi syarat yang telah ditentukan dan mengikuti prosedur yang benar agar dapat memperoleh manfaat secara tepat waktu.

    Penyusunan Data Penerima Bansos

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan sosial untuk triwulan kedua tahun 2025 akan dilaksanakan pada bulan Mei.

    Saat ini, proses pematangan data penerima bantuan masih terus berlangsung bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    Gus Ipul menekankan bahwa validasi data merupakan langkah penting agar penyaluran bansos tepat sasaran.

    “Kami terus memastikan bahwa data penerima sudah valid dan tepat sasaran. Proses ground check sudah dilakukan untuk memastikan desil-1 dan desil-2,” ungkap Gus Ipul pada konferensi di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025).

    Perubahan dan Pembaruan Data Penerima

    Dalam proses pemutakhiran data, ditemukan beberapa perubahan terkait daftar penerima.

    Gus Ipul mengungkapkan adanya perubahan dalam status penerima, seperti adanya kesalahan inklusi atau eksklusi yang terjadi sebelumnya.

    “Ada penerima yang sebelumnya tidak terdaftar kini akan menerima bantuan, sementara yang sebelumnya terdaftar tidak lagi mendapatkan bantuan,” jelas Gus Ipul.

    Perubahan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bantuan sosial benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Program Bantuan Sosial yang Tersedia

    Program-program bantuan sosial yang akan disalurkan antara lain:

    Program Keluarga Harapan (PKH)
    Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
    Bantuan Langsung Tunai (BLT)
    Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM)

    Penyaluran bantuan ini akan dilakukan berdasarkan data terbaru dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang merupakan data tunggal pertama yang digunakan untuk acuan penyaluran bansos sejak Indonesia merdeka.

    Bantuan Sosial Mei 2025 akan segera disalurkan! Temukan cara mendapatkan bantuan dan syarat-syaratnya agar dapat memperoleh manfaat tepat waktu. – (Kolase Tribunnews.com)

    Langkah Selanjutnya: Penyaluran Bansos

    Gus Ipul menargetkan bahwa penyaluran bantuan sosial akan dilaksanakan pada bulan Mei 2025, dan paling lambat pada bulan Juni jika ada keterlambatan.

    Proses verifikasi lapangan akan terus dilakukan untuk memastikan keakuratan data penerima dan menghindari adanya penerima yang tidak berhak.

    “Setelah data dinyatakan valid, kami akan segera menyalurkan bansos. Kira-kira jika tidak Mei, paling lambat Juni, tetapi kemungkinan besar pada Mei,” tambahnya.

    Cara Mengecek Status Penerima Bansos

    Untuk mengetahui apakah Anda termasuk penerima bansos, masyarakat dapat mengecek statusnya melalui situs resmi Kementerian Sosial di https://cekbansos.kemensos.go.id.

    Berikut langkah-langkah untuk mengecek status:

    Siapkan identitas diri (KTP).

    Kunjungi situs https://cekbansos.kemensos.go.id.

    Masukkan data wilayah (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa).

    Isi nama lengkap sesuai KTP.

    Masukkan kode Captcha yang muncul.

    Klik “Cari Data” untuk melihat status.

    Dengan melakukan pengecekan ini, masyarakat dapat memastikan apakah mereka terdaftar sebagai penerima bansos dan mengikuti prosedur yang diperlukan untuk mengakses bantuan.