Kementrian Lembaga: BPS

  • Tensi pasar global meningkat, Ekonom: Indonesia punya penyangga kuat

    Tensi pasar global meningkat, Ekonom: Indonesia punya penyangga kuat

    Sumber foto: https://surl.li/bleknt/elshinta.com.

    Tensi pasar global meningkat, Ekonom: Indonesia punya penyangga kuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 13:27 WIB

    Elshinta.com – Di tengah tensi global meningkat, pasar domestik Indonesia diyakini memiliki penyangga atau buffer yang kuat. Hal ini diungkapkan oleh Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri dalam laporannya pagi ini, Selasa (8/4).

    Andry mengatakan penyangga yang kuat dimiliki Indonesia adalah permintaan di dalam negeri yang stabil selama Ramadan dan kesiapan BI untuk intervensi nilai tukar rupiah dengan cadangan devisa yang berada di level baik.

    “Meskipun tensi global meningkat, pasar domestik punya buffer kuat lewat intervensi Bank Indonesia (BI) dan kestabilan permintaan domestik selama Ramadan,” kata Andry.

    Bank Indonesia diperkirakan akan tetap hadir di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang diproyeksi bergerak di kisaran Rp16.610 hingga Rp16.840 per dolar AS hari ini.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan 26 Maret lalu menguat tipis sebesar 0,12% ke level Rp16.560 per dolar AS. Sejauh tahun berjalan, rupiah tercatat melemah sebesar 2,84%. Namun penguatan menjelang libur menunjukkan bahwa pelaku pasar masih melihat fundamental domestik secara positif.

    Sebelum libur panjang, IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.510,62 dengan aliran dana asing mencatat net inflow sebesar Rp623,6 miliar. Meskipun IHSG masih terkoreksi 8,04% secara year-to-date, penguatan jelang libur menjadi sinyal positif bahwa pelaku pasar masih menaruh kepercayaan terhadap prospek jangka menengah.

    Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah tenor 10 tahun dalam rupiah turun signifikan sebesar 12,2 bps menjadi 7,00%. Di saat yang sama, yield obligasi pemerintah dalam dolar AS naik tipis menjadi 5,32%.

    Meskipun pasar global sedang bergejolak, pembukaan kembali pasar Indonesia hari ini membawa angin segar dan peluang baru. Dengan kebijakan moneter yang responsif dan fundamental ekonomi yang tetap solid, Indonesia berpeluang menjaga stabilitas dan bahkan menarik keuntungan dari perubahan peta perdagangan global.

    “Saat dunia dihantui ketidakpastian, fleksibilitas dan ketahanan domestik justru menjadi nilai jual utama pasar Indonesia,” ujar Andry.

    Setelah libur panjang, pasar keuangan Indonesia kembali dibuka hari ini, Selasa dengan ekspektasi positif meskipun dihadapkan pada tantangan eksternal berupa memanasnya tensi perdagangan global. Investor domestik bersiap mencermati arah pasar setelah dinamika global yang sempat mengguncang pasar saham dunia.

    Salah satu pemicu utama gejolak global adalah pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan tarif impor baru. Trump menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk semua impor dan tarif lebih tinggi untuk negara-negara tertentu, seperti Tiongkok (34%), Vietnam (46%), dan Uni Eropa (20%). Langkah ini memicu kekhawatiran akan pecahnya perang dagang baru yang berdampak pada inflasi global dan mendorong naiknya imbal hasil obligasi.

    Dalam pernyataannya, Trump menegaskan:

    “We can no longer allow unfair trade practices to hurt American workers. A base tariff of 10% is only the beginning.”

    (Kami tidak bisa lagi membiarkan praktik dagang yang tidak adil merugikan pekerja Amerika. Tarif dasar 10% hanyalah awal.)

    Namun, respons negara-negara terdampak menunjukkan dinamika menarik. Tiongkok merespons dengan memberlakukan tarif 34% untuk semua impor asal AS mulai 10 April. Di sisi lain, Vietnam mengambil pendekatan berbeda.

    “We are ready to remove all tariffs on U.S. imports to ensure stability and cooperation.”

    (Kami siap menghapus semua tarif atas impor dari AS untuk memastikan stabilitas dan kerja sama.)

    Demikian diungkapkan perwakilan Kementerian Perdagangan Vietnam.

    Situasi semakin memanas setelah Trump mengancam akan menaikkan tarif menjadi 50% terhadap impor dari Tiongkok jika Negeri Tirai Bambu tidak mencabut tarif balasan mereka sebelum 8 April. Kondisi ini mendorong volatilitas pasar global, namun di sisi lain juga membuka peluang reposisi strategi perdagangan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia

    Pasar saham AS sendiri ditutup melemah pada Jumat (7/4), dengan indeks Dow Jones turun 0,91% dan S&P 500 terkoreksi 0,23%, menyusul kekhawatiran atas eskalasi perang dagang. Investor global kini menantikan sejumlah rilis data penting pekan ini, termasuk data inflasi AS (CPI Maret) yang diperkirakan berada di level 2,6% secara tahunan dan inflasi inti 3,0%

    Sumber : Elshinta.Com

  • Ini bukti ekonomi Indonesia kuat dan tahan guncangan akibat aksi Trump

    Ini bukti ekonomi Indonesia kuat dan tahan guncangan akibat aksi Trump

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025) (ANTARA/Bayu Saputra)

    Ini bukti ekonomi Indonesia kuat dan tahan guncangan akibat aksi Trump
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 14:21 WIB

    Elshinta.com – Kebijakan tarif Amerika Serikat kembali menjadi pusat guncangan pasar global. Kali ini, kebijakan tersebut datang dari pemerintahan Trump yang baru kembali berkuasa. 

    Dalam langkah agresifnya, AS menaikkan tarif impor terhadap produk-produk utama dari Tiongkok, memicu aksi balasan dari Beijing. 

    Efek domino langsung terasa di pasar keuangan global: investor global buru-buru melepas aset berisiko dan memindahkan portofolionya ke safe haven assets seperti dolar AS, emas, dan obligasi negara maju.

    Namun di tengah kepanikan ini, Indonesia justru menunjukkan ketahanan yang relatif baik dibandingkan banyak negara lain.

    Rupiah Stabil, Meski Tertekan

    Dari sisi nilai tukar, data Bloomberg yang diolah Kemenkeu menunjukkan rupiah hanya melemah 0,8% terhadap dolar AS dalam periode 2 hingga 8 April 2025. Ini tergolong stabil jika dibandingkan dengan negara lain seperti Brasil (-4,5%), Meksiko (-2,2%), atau bahkan Euro dan Yen yang masing-masing turun lebih dari 1%.

    Ini menunjukkan bahwa pasar valuta asing tidak terlalu panik terhadap kondisi di Indonesia, bahkan ketika pengumuman kebijakan tarif itu bertepatan dengan masa libur Lebaran di dalam negeri.

    “Nilai tukar rupiah relatif stabil meski ada pelemahan, tetapi dibandingkan negara lain seperti Jepang, kita masih lebih baik,” klaim Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

    IHSG Terkoreksi, Tapi Masih Dalam Kendali

    Meski begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup tajam, yaitu -7,8% selama periode yang sama. Namun jika dilihat secara global, koreksi ini masih lebih baik dibandingkan Argentina (-14,0%), Vietnam (-13,8%), atau bahkan indeks Italia dan Jerman yang masing-masing turun lebih dari -10%.

    “Investor portfolio merespons negatif kebijakan RRT. Kita semuanya hari ini adalah hari pertama pembukaan bursa dan kita sudah melihat Indonesia tadi sesi yang kedua di bawah 8%,” sebut Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Artinya, pasar saham Indonesia masih mampu menahan tekanan eksternal lebih baik dari banyak negara lain, bahkan negara-negara maju.

    Obligasi Masih Diincar Investor

    Yang paling mencolok adalah kinerja pasar obligasi pemerintah Indonesia, yang justru mencatat inflow. Imbal hasil obligasi naik 9 basis poin, mengindikasikan adanya permintaan yang tetap kuat dari investor, terutama saat negara lain seperti Jepang (-24 bps), Arab Saudi (-20 bps), dan bahkan AS (-2 bps) mengalami penurunan yield akibat lonjakan permintaan yang menandakan flight to safety.

    Ini menandakan bahwa Indonesia masih dianggap memiliki daya tarik di mata investor, bahkan di tengah gejolak kebijakan proteksionis AS.

    Kenapa Kebijakan Tarif AS Picu Kepanikan?

    Kebijakan tarif yang diumumkan Trump bertujuan melindungi industri domestik AS, khususnya manufaktur dan teknologi. Namun, langkah ini langsung dibalas oleh Tiongkok dengan menaikkan tarif impor barang-barang dari AS, memperuncing tensi dagang dua ekonomi terbesar dunia.

    Efek langsungnya adalah peningkatan ketidakpastian global, perlambatan perdagangan, dan potensi inflasi karena naiknya harga barang impor. Bagi pasar keuangan, ini adalah sinyal bahaya, terutama bagi negara berkembang yang selama ini bergantung pada ekspor dan aliran modal asing.

    Apa Artinya untuk Indonesia?

    Meskipun IHSG terkoreksi dan rupiah melemah, pasar obligasi yang tetap diminati menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat oleh investor global. Cadangan devisa yang tinggi, inflasi yang terkendali, serta prospek pertumbuhan yang stabil menjadi bantalan penting di tengah ketidakpastian global.

    “Saya akui memang jauh lebih baik, sebab market merespon positif resiliensi perekonomian Indonesia,” kata Analis Mirae Asset Nafan Aji Gusta Utama.

    Namun, ke depan, pemerintah dan pelaku pasar tetap perlu waspada terhadap risiko lanjutan dari tensi dagang global ini. Koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan stabilitas pasar keuangan menjadi kunci menjaga kepercayaan investor di tengah guncangan eksternal.

    Sumber : Elshinta.Com

  • PNM Peduli Masa Depan Sehat, Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih

    PNM Peduli Masa Depan Sehat, Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih


    PIKIRAN RAKYAT – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada pilar penyediaan sanitasi layak dan akses air bersih untuk masyarakat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak pada tahun 2024 tercatat sebesar 92,64 persen. Artinya, masih terdapat 7,36 persen rumah tangga yang belum menikmati akses air minum layak.

    PNM Peduli telah menyalurkan bantuan fasilitas sanitasi layak dan penyediaan air bersih di 37 titik yang tersebar di seluruh Indonesia selama tahun 2024. Langkah ini merupakan bentuk nyata PNM dalam mendukung kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan “PNM percaya bahwa akses terhadap sanitasi layak dan air bersih adalah fondasi utama untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat. Melalui program ini, kami berharap dapat mempercepat pemerataan akses air bersih di seluruh penjuru tanah air, sekaligus mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan berdaya,” ujar Arief.

    PNM tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas, namun juga mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya menjaga kebersihan, mengelola air dengan bijak, serta menjaga keberlanjutan fasilitas yang telah diberikan.

    PNM meyakini bahwa kolaborasi aktif antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama untuk memastikan manfaat program ini berkelanjutan dalam jangka panjang. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menteri Maruarar Alokasikan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Beri Apresiasi

    Menteri Maruarar Alokasikan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Beri Apresiasi

    JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengalokasikan 1.000 rumah subsidi untuk wartawan.  Langkah ini mendapat apresiasi langsung dari Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun yang menilai program tersebut sangat dibutuhkan para wartawan yang belum memiliki rumah.

    Menurut Hendry, dari sekitar 100 ribu wartawan di Indonesia, lebih dari separuh belum memiliki rumah.

    “Saya kira, lebih dari 50 persen wartawan belum punya rumah sendiri,” ujar Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dalam pertemuan dengan Menteri Maruarar Sirait, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafidz, Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, pimpinan Tapera, dan Direktur BTN, di kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).

    Pada kesempatan itu, ditandatangani nota kesepahaman antara Kementerian PKP, Komdigi, dan BPS tentang program ini.

    Rumah subsidi tersebut ditujukan bagi wartawan yang belum memiliki rumah pribadi dan berpenghasilan di bawah Rp8 juta, atau Rp13 juta bagi yang sudah menikah di wilayah Jabodetabek.

    Keunggulan program ini antara lain bebas PPN, BPTB, dan PGB. Uang muka hanya 1 persen, dengan harga maksimal Rp185 juta untuk wilayah Jabodetabek dan Rp165 juta di luar wilayah itu. Skema cicilan hingga 20 tahun, dengan bunga tetap 5 persen dan angsuran antara Rp950 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan.

    Sebelumnya, program rumah subsidi telah diberikan kepada tenaga kesehatan, nelayan, dan guru. Minggu depan, program serupa akan menyasar tenaga kerja migran.

    Menteri Maruarar Sirait mengingatkan agar wartawan tetap menjaga integritas dan profesionalisme.

    “Program ini bukan untuk membungkam kritik. Wartawan tetap harus memberitakan kebenaran dan menjalankan fungsi kontrol sosial,” tegasnya.

    Menteri Komdigi Meutya Hafidz juga menyambut baik program ini. Ia berharap kuotanya bisa ditambah. “Kebutuhan rumah untuk wartawan jelas lebih dari 1.000 unit,” ujarnya.

    Dalam diskusi yang digelar sebelum penandatanganan MoU, Maruarar memberi target agar 100 rumah pertama bisa diserahkan pada 6 Mei mendatang. “Pesan Presiden Prabowo jelas: kerja cepat. Jadi BTN, Tapera, Komdigi, dan BPS harus gerak cepat,” katanya.

    BPS akan memastikan penerima rumah subsidi ini terdata jelas secara by name dan by address. Adapun untuk wartawan, penerima bantuan harus memiliki sertifikat kompetensi.

    Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Alyeda Yahya, menyatakan akan bekerja sama dengan konstituen Dewan Pers untuk menyiapkan data wartawan yang berhak menerima rumah subsidi.

  • Dukung Pembangunan Berkelanjutan PNM Beri Bantuan Fasilitas Sanitasi Layak dan Air Bersih – Halaman all

    Dukung Pembangunan Berkelanjutan PNM Beri Bantuan Fasilitas Sanitasi Layak dan Air Bersih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada pilar penyediaan sanitasi layak dan akses air bersih untuk masyarakat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak pada tahun 2024 tercatat sebesar 92,64 persen.

    Artinya, masih terdapat 7,36 persen rumah tangga yang belum menikmati akses air minum layak.

    PNM Peduli telah menyalurkan bantuan fasilitas sanitasi layak dan penyediaan air bersih di 37 titik yang tersebar di seluruh Indonesia selama tahun 2024.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata PNM dalam mendukung kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan, PNM percaya bahwa akses terhadap sanitasi layak dan air bersih adalah fondasi utama untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat.

    Melalui program ini, PNM berharap dapat mempercepat pemerataan akses air bersih di seluruh penjuru tanah air, sekaligus mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

    “Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan berdaya,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Rabu (9/4/2025).

    Arief menyebutkan, bahwa PNM tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas, namun juga mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya menjaga kebersihan, mengelola air dengan bijak, serta menjaga keberlanjutan fasilitas yang telah diberikan.

    “PNM meyakini bahwa kolaborasi aktif antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama untuk memastikan manfaat program ini berkelanjutan dalam jangka panjang,” tutupnya.

     

     

     

  • Kabar Baik! Wartawan Kini Bisa Dapat Rumah Subsidi, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kabar Baik! Wartawan Kini Bisa Dapat Rumah Subsidi, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Jakarta: Profesi wartawan kini mendapat angin segar dari pemerintah. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan jurnalis, pemerintah resmi meluncurkan program rumah subsidi khusus untuk wartawan. 
     
    Program ini hadir sebagai bentuk apresiasi atas peran penting media sebagai pilar demokrasi di Indonesia.
     
    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa rumah subsidi ini merupakan komitmen nyata pemerintah untuk menjawab kebutuhan dasar insan pers, terutama soal hunian yang layak dan terjangkau.

    “Kami menyampaikan apresiasi karena belum semua wartawan sejahtera dan punya akses pembiayaan rumah,” ujar Meutya dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 April 2025.

    Sinergi lintas kementerian untuk wartawan
    Program ini digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Tujuannya untuk memberikan akses rumah bersubsidi yang manusiawi untuk para jurnalis di berbagai daerah.
     
    Menurut Meutya, Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi khusus terhadap profesi wartawan dan mendukung penuh inisiatif ini. Pemerintah ingin memastikan wartawan dapat bekerja dengan tenang dan produktif, tanpa dibayangi beban tempat tinggal.
     

    Syarat dan ketentuan untuk dapat rumah subsidi
    Tak semua wartawan bisa langsung mendapatkan rumah subsidi ini. Pemerintah menetapkan kriteria tertentu agar program ini tepat sasaran. Kepala BPS Amalia Adininggar menjelaskan bahwa syarat penghasilan wartawan yang bisa mengakses program ini adalah:
     
    Untuk wartawan lajang: penghasilan maksimal Rp11-12 juta
    Untuk wartawan yang sudah menikah: penghasilan maksimal Rp13 juta
     
    “Awalnya kami tetapkan batas Rp7-8 juta, namun setelah evaluasi, kami longgarkan agar lebih inklusif,” jelas Amalia.
    100 kunci rumah dibagikan Mei 2025

    Program ini akan mulai berjalan secara resmi pada 6 Mei 2025. Di tahap awal, sebanyak 100 unit rumah akan diserahkan kepada wartawan terpilih. Target besar pemerintah adalah menyediakan 1.000 unit rumah subsidi bagi wartawan di seluruh Indonesia.
     
    Seleksi penerima dilakukan secara transparan dan melibatkan Dewan Pers serta PWI untuk memastikan objektivitas.
     
    “Kami ingin program ini adil dan tepat sasaran. Jumlah peminat pasti lebih besar dari ketersediaan unit, jadi seleksi akan dilakukan sebaik mungkin,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait.
     
    Dengan adanya rumah subsidi ini, diharapkan semakin banyak wartawan yang dapat fokus menjalankan tugas jurnalistiknya tanpa perlu khawatir soal tempat tinggal. Bagi kamu jurnalis yang memenuhi syarat, program ini bisa jadi kesempatan emas!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tarif Trump Berpotensi Naikkan Harga Produk Gadget Impor

    Tarif Trump Berpotensi Naikkan Harga Produk Gadget Impor

    Jakarta

    Naiknya tarif impor Amerika ternyata memberikan efek domino yang nantinya berimbas terhadap masyarakat. Salah satunya harga barang-barang elektronik, terkhusus produk-produk buatan Negeri Paman Sam.

    Hal ini disebabkan oleh besarnya harga bahan-bahan produk elektronik yang diambil dari China. Seperti diketahui, China mendapat ‘hadiah’ tarif impor sebesar 104% usai Negeri Tirai Bambu tersebut merespon tarif resiprokal AS dengan mematok biaya impor 34% dari Amerika.

    Iphone, sebagai salah satu produk andalan Amerika pun disebut akan mengalami peningkatan harga. Sebabnya, meski asal Amerika, produk-produk Apple dirakit di negara lain. Hal ini bertujuan untuk memperpendek rantai pasok serta mendekatkan produksi kepada konsumen.

    Mengutip detikInet, sebagian besar dari 200 juta iPhone yang diproduksi Apple tiap tahun dibuat di China. Artinya, kenaikan jumlah tarif impor meningkatkan margin perusahaan. Pembengkakan ini tentu saja akan dibebankan kepada investor serta konsumen dalam bentuk kenaikan harga.

    Analis Wedbush, Daniel Ives, mengatakan jika hal ini terjadi maka kenaikan harga produk-produk Apple niscaya meningkat. Kata Ives seperti tertulis dalam detikInet mengatakan iPhone bisa dijual dengan harga hingga USD 2.300 di AS atau sekitar Rp 38 juta. Bahkan iPhone 16e akan mengalami kenaikan harga dari USD 600 menjadi USD 858, sebuah strategi berisiko ketika konsumen lelah dengan inflasi dan terpuruk akibat kenaikan harga.

    Apa yang terjadi pada Apple juga berpotensi dilakukan oleh produsen-produsen elektronik lain dengan model produksi sama. Lalu benarkah membeli produk Amerika khususnya barang elektronik perlu segera dilakukan? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikInet.

    Untuk menutup edisi kali ini detikSore akan membahas tentang kebijakan pemerintah dalam menyediakan rumah subsidi bagi kalangan pekerja tertentu. Mengutip detikProperti, Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berprofesi sebagai wartawan bisa mendapat akses rumah yang terjangkau.

    Hal ini disebutkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara). Bersama Kementerian Komunikasi (Komdigi) dan Digital dan Badan Pusat Statistik (BPS), dirinya juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menyediakan 1.000 rumah subsidi untuk wartawan. Adapun 100 unit rumah akan mulai diserahkan mulai Mei mendatang.

    “Acara kita hari ini singkat, padat, dan langsung to the point, tanpa banyak ceremonial. Kita sudah menetapkan tanggal 6 Mei, jam 4 sore, untuk melanjutkan pembicaraan. Ibu, nanti kita langsung membagikan 100 kunci ya untuk wartawan,” ujar Ara di Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

    Selama ini pemerintah memang banyak menelurkan kebijakan-kebijakan sejenis. Masalahnya, lokasi pembangunan perumahan disebut kurang strategis. Tak pelak, banyak perumahan subsidi yang mangkrak akibat tidak dihuni oleh para pemiliknya. Sejauh mana serapan rumah subsidi sejauh ini? Apakah ada strategi baru untuk menciptakan hunian yang memudahkan? Ikuti ulasannya bersama Redaktur detikProperti dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Tarif listrik picu Sulut alami inflasi 2,65 persen

    Tarif listrik picu Sulut alami inflasi 2,65 persen

    Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Bhayu Prabowo, di Manado. ANTARA/HO-BPS.

    Tarif listrik picu Sulut alami inflasi 2,65 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 April 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Tarif listrik memicu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi sebesar 2,65 persen pada bulan Maret 2025.

    “Inflasi Sulut pada bulan Maret 2025 mencapai 2,65 persen month to month (mtm), dan merupakan yang tertinggi ketiga di Indonesia,” kata Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Bhayu Prabowo, di Manado, Selasa.

    Dia mengatakan penyebab utama terjadinya inflasi yang tinggi di Sulut adalah tarif listrik yang menyumbang inflasi sebesar 1,40 persen. Inflasi tahun kalender Sulawesi Utara sampai Maret 2025 sebesar 0,99 persen dan inflasi year on year 1,41 persen. Dia menjelaskan komoditas tarif listrik menjadi penyebab utama terjadinya inflasi di Sulut pada bulan Maret 2025, karena tidak ada diskon 50 persen lagi seperti pada Januari dan Februari.

    Sehingga, katanya, harga tarif listrik pada Maret mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Bhayu mengatakan, secara kelompok, inflasi tertinggi terjadi pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga yang mencapai 10,18 persen dengan andil inflasi 1,40 persen.

    Kemudian Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mengalami inflasi 3,75 persen dengan andil inflasi 1,26 persen. Kelompok lainnya yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah Rekreasi, Olahraga dan Budaya yakni 1,83 persen, namun andil inflasi hanya 002 persen.

    Sementara Kelompok pendorong inflasi atau yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Pakaian dan Alas Kaki sebesar -1,09 persen dengan andil deflasi 0,06 persen. Lima komoditas pendorong inflasi yaitu Tarif Listrik dengan andil 1,40 persen, Cabai Rawit 0,62 persen, Tomat 0,15 persen, Ikan Tude 0,11 persen dan Ikan Cakalang 0,11 persen.

    Sementara komoditas penahan inflasi terbesar yaitu Daging Babi -0,07 persen, Daun Bawang -0,03 persen, Baju Kaos Tanpa Kerah/T-Shirt Pira -0,03 persen, Beras -0,03 persen dan Pisang -0,03 persen. Inflasi di Indonesia pada bulan Maret 2025 mencapai 1,65 persen. Inflasi di Provinsi Sulawesi Utara merupakan yang tertinggi ketiga di Indonesia. Tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 2,88 persen, kemudian Sulawesi Tengah 2,82 persen.

    Seluruh provinsi di Pulau Sulawesi juga mengalami inflasi yang tinggi di atas 2 persen, yakni Sulawesi Tenggara 2,39 persen, Sulawesi Barat 2,23 persen dan Sulawesi Selatan 2,16 persen.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, Siapa Minat? – Page 3

    Pemerintah Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, Siapa Minat? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait dukungan rumah subsidi untuk wartawan di seluruh Indonesia.

    Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerian PKP akan mengalokasikan 1.000 rumah subsidi buat wartawan, yang bekerja keras menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan.

    Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian PKP, agar memperhatikan rakyat kecil dan pekerja informal dalam penyediaan perumahan. Adapun program rumah untuk wartawan ini merupakan pertama kalinya dilakukan dalam sejarah Indonesia.

    “Rencana groundbreaking rumah subsidi untuk wartawan rencananya akan dilaksanakan tanggal 6 Mei 2025,” ujar Maruarar dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

    Pembiayaan Lewat KPR

    Maruarar alias Ara juga menegaskan, rakyat termasuk wartawan wajib mendapatkan rumah subsidi berkualitas dari pengembang yang bertanggung jawab. Rumah subsidi ini bisa dimiliki wartawan dengan KPR FLPP.

    Program pembiayaan perumahan tersebut memang dirancang untuk membantu MBR, termasuk wartawan yang sering kali menghadapi tantangan ekonomi akibat sifat pekerjaan yang tidak selalu menjamin penghasilan tetap.

    Melalui dukungan FLPP, rumah-rumah tersebut ditawarkan dengan harga terjangkau, cicilan ringan, dan bunga rendah. Dengan begitu, wartawan, baik yang bekerja di media besar maupun paruh waktu, dapat memiliki hunian layak tanpa beban finansial berat.

    “Saya harap BPS dapat berkoordinasi dengan Komdigi, Dewan Pers dan Persatuan Wartawan Indonesia untuk dapat menentukan alokasi wartawan yang berhak menerima rumah subsidi ini, karena wartawan adalah profesi yang memperjuangkan dan menyuarakan demokrasi,” imbuhnya.

     

  • Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Pemerintah Siapkan 2.000 Rumah Buat Driver Gojek, Ini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menjanjikan ribuan unit rumah subsidi yang dialokasikan untuk mitra pengemudi ojek online, khususnya dari Gojek.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu kelompok yang menjadi fokus program rumah subsidi adalah mitra pengemudi ojol Gojek.

    Sebanyak 2.000 unit rumah subsidi telah dialokasikan untuk para mitra driver Gojek dalam program tahun ini.

    “Jadi, diawali dari arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai Menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria,” ujar pria yang akrab disapa Ara saat konferensi pers di Kantor Kementerian PKP, dikutip Rabu (9/4/2025).

    Ia kemudian menyebutkan kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

    Saat ini, kata dia, batas penghasilan untuk keluarga itu Rp8 juta per bulan. Sementara kalau yang single dan belum menikah masih mereka bicarakan tentang batasan penghasilannya. Khusus Papua, single Rp7 juta, dan keluarga Rp10 juta.

    Ara menambahkan, data kriteria tersebut sedang diperbarui bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Terus terang, kami sedang membicarakan dengan serius dengan BPS. Nanti akan ada keputusan baru. Karena itu data tahun berapa ya? Berapa tahun lalu ya? Kita mesti update lah dengan situasi terkini, sehingga makin adil,” kata Ara.

    Dari total kuota rumah subsidi tahun ini sebanyak 220.000 unit yang sudah tersedia, pemerintah telah membaginya ke dalam 13 segmen profesi.

    Alokasi ini mencakup petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), Polri (14.500 unit), hingga wartawan (1.000 unit).

    Khusus untuk mitra pengemudi Gojek, dialokasikan 2.000 unit, terdiri dari 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk roda empat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik inisiatif pemerintah. Ia mengungkapkan, Gojek sebenarnya telah memulai program serupa sejak 2018 melalui inisiatif Swadaya.

    “Sebetulnya di Gojek sejak tahun 2018, kami sudah memulai program yang namanya Swadaya. Untuk membantu para mitra kami untuk bisa memiliki rumah. Cuma jumlahnya pada sampai saat ini masih minimum,” ujar Patrick.

    “Dan kita sangat bahagia dan sangat mendukung bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri ada kebijakan untuk kelonggaran-kelonggaran kriteria penerima kredit perumahan rakyat untuk rumah rakyat ini,” imbuhnya.

    Patrick menegaskan, Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan lembaga terkait untuk mendesain skema yang lebih inklusif.

    (fab/fab)