Kementrian Lembaga: BPS

  • Risiko Masih Tinggi, Pengamat Minta Pemerintah Tahan Diri untuk Ekspor Beras

    Risiko Masih Tinggi, Pengamat Minta Pemerintah Tahan Diri untuk Ekspor Beras

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai adanya potensi beras dalam negeri yang melimpah sebanyak 18,76 juta ton pada semester I/2025 tak serta-merta membuat Indonesia bisa segera tancap gas mengekspor beras.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai pemerintah harus memikirkan jangka panjang jika ingin mengekspor beras, meski saat ini ada potensi 18,76 juta ton beras yang diproduksi sepanjang Januari—Juni 2025.

    Sebab, dia menjelaskan bahwa umumnya, produksi beras akan turun pada tiga bulan terakhir lantaran memasuki periode paceklik.

    Adapun jika perkiraan produksi beras selama enam bulan di tahun ini dikurangi konsumsi selama enam bulan, maka masih ada surplus beras sekitar 3,22 juta ton. Menurutnya, surplus beras ini penting untuk menutup defisit bulanan ketika musim paceklik di akhir tahun nanti.

    “Kita syukuri produksi [beras] naik. Tapi nggak usah terlalu euforia dengan klaim produksi naik tinggi sehingga ada potensi ekspor,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (4/5/2025).

    Untuk itu, Khudori mewanti-wanti agar pemerintah harus menjaga produksi beras di bulan-bulan berikutnya agar bisa lebih tinggi dari tahun lalu, sehingga kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi.

    “Jangan lantas euforia, saat ini surplus [beras] ada peluang ekspor. Apa yang mau diekspor? Saat ini situasinya masih amat risk-an kalau Indonesia gegabah mengekspor beras ke Malaysia atau negara lainnya,” terangnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri diperkirakan naik sebanyak 1,89 juta ton beras atau 11,17% dibandingkan produksi beras pada bulan Januari–Juni 2024 yang hanya sebanyak 16,88 juta ton beras menjadi 18,76 juta ton.

    Menurut Khudori, perkiraan produksi beras selama enam bulan yang naik ini salah satunya dipicu cuaca yang normal. Sebab, saat iklim/cuaca normal, maka produksi terbesar terjadi di periode panen raya yang berlangsung di Februari—Mei, yang produksinya bisa di rentang 60–65% produksi nasional.

    Faktor lainnya adalah sumber daya manusia dan anggaran yang saat ini difokuskan ke padi dan jagung. Selain itu, lanjut dia, stok beras di gudang Perum Bulog juga tertinggi sepanjang sejarah. Per 28 April 2025, stok beras yang dimiliki Bulog telah mencapai 3.306.486 ton.

    Sementara itu, Khudori menuturkan bahwa stok beras yang tersedia saat ini mencakup sisa stok dari tahun sebelumnya sebanyak 1,8 juta ton, yang sebagian besar berasal dari beras impor.

    “Stok beras besar kalau tidak jelas peruntukannya justru potensial memunculkan masalah. Beras itu tidak tahan lama,” terangnya.

    Pasalnya, Khudori menjelaskan, semakin lama beras disimpan di dalam gudang, maka ada potensi turun mutu dan rusak. Bahkan, juga bisa membebani anggaran pengelolaan, seperti pemeliharaan hingga sewa gudang.

    Lebih lanjut, Khudori mengungkap ada sederet tantangan bagi Indonesia untuk bisa menjadi eksportir beras, salah satunya harga beras dalam negeri yang diekspor.

    Dia mengungkap sudah berpuluh tahun harga beras Indonesia tidak pernah lebih murah dari harga di pasar dunia. 

    “Saat ini harga beras di Indonesia sekitar 1,7–1,8 kali dari harga beras di pasar dunia, harga beras di sini jauh lebih mahal,” tandasnya.

  • Demi Genjot Produksi Kedelai, Wamentan Terbang ke Belanda – Page 3

    Demi Genjot Produksi Kedelai, Wamentan Terbang ke Belanda – Page 3

    Kementerian Pertanian kini memperluas fokus ke komoditas lain setelah mencatat keberhasilan dalam surplus beras. Data BPS menunjukkan produksi gabah hingga April 2025 mencapai 13,95 juta ton, sementara konsumsi domestik hanya 10,37 juta ton. Dengan demikian, surplus beras nasional berada di kisaran 2,8–3 juta ton.

    Keberhasilan ini ditopang oleh lonjakan serapan beras oleh Perum Bulog, yang telah menyerap lebih dari 1,3 juta ton setara beras hingga akhir April—naik 2.000% dibandingkan 2015. Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kg dan penghapusan rafaksi turut mendongkrak semangat petani dan stabilitas cadangan beras.

    Sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi fondasi kuat untuk mendorong kemandirian komoditas strategis lainnya seperti kedelai. “Langkah ini adalah bagian dari visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” tutupnya.

  • Simak! Ini Beda Hitungan Data Kemiskinan RI Versi BPS & Bank Dunia

    Simak! Ini Beda Hitungan Data Kemiskinan RI Versi BPS & Bank Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terdapat perbedaan angka kemiskinan Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia. Namun hitungan keduanya ternyata tidak salah.

    Dalam laporan tahun 2024, Bank Dunia menyebutkan 60,3% penduduk Indonesia atau 171,8 juta jiwa masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Sementara jumlah lain disebutkan BPS yakni 8,57% atau 24,06 juta jiwa per September 2024.

    BPS menjelaskan angka keduanya muncul karena perbedaan standar garis kemiskinan yang digunakan dan tujuan yang berbeda. Bank Dunia, misalnya, menggunakan standar yang disesuaikan dengan daya beli (purchasing power parity atau PPP).

    Jadi data yang didapatkan menghitung standar negara upper-middle income, yakni US$6,85 per kapita per hari. “Nilai dollar yang digunakan bukanlah kurs nilai tukar yang berlaku saat ini melainkan paritas daya beli. US$ 1 PPP tahun 2024 setara dengan Rp5.993,03,” ujar BPS dalam keterangan resminya.

    Sementara BPS menghitung berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar atau Cost of Basic Needs (CBN). Jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dinyatakan dalam Garis Kemiskinan.

    Garis Kemiskinan dihitung dengan pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan. Komponennya minimal 2.100 kilo kalori per orang per hari, terdiri dari beras, telur, tahu, tempe, minyak goreng, dan sayur.

    Untuk komponen non-makanan terkait kebutuhan minimum pada tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, pakaian dan transportasi.

    Oleh karenanya, garis kemiskinan yang dihitung oleh BPS dapat mencerminkan kebutuhan riil masyarakat Indonesia. Penghitungan serta rilis angka garis kemiskinan BPS dilakukan secara rinci berdasarkan wilayah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dengan membedakan antara perkotaan dan perdesaan,” ujar BPS

    Oleh karena itu, BPS mengatakan perlu kehati-hatian membaca angka Garis Kemiskinan. Karena hal itu tidak menghitung karakteristik seperti usia, jenis kelamin atau jenis pekerjaan, dan tidak bisa diartikan untuk batas pengeluaran per orangnya secara mikro.

    Misalnya, garis kemiskinan DKI Jakarta tercatat Rp 846.085 per bulan pada September tahun lalu. Namun menjadi tidak tepat jika satu rumah tangga memiliki pengeluaran yang sama pada ayah dan anak balitanya.

    “Karena konsumsi terjadi dalam satu rumah tangga, pendekatan yang lebih tepat adalah melihat garis kemiskinan rumah tangga. Dalam kasus ini, garis kemiskinan rumah tangga tersebut adalah Rp4.230.425 per bulan. Angka inilah yang lebih representatif untuk memahami kondisi sosial ekonomi rumah tangga tersebut,” kata BPS.

    (npb/haa)

  • Demokrat mendorong kepemimpinan muda kunci menuju Indonesia Emas 2045

    Demokrat mendorong kepemimpinan muda kunci menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta (ANTARA) – Partai Demokrat menilai generasi muda memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Herman Khaeron.

    Herman menegaskan pentingnya pengelolaan bonus demografi secara tepat, agar menjadi kekuatan transformasi bangsa.

    “Indonesia saat ini berada dalam puncak bonus demografi, dengan sekitar 70 persen penduduk kita berada dalam usia produktif. Ini bukan sekadar angka, melainkan modal strategis yang menentukan masa depan bangsa. Jika dikelola dengan baik, generasi muda kita akan membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” kata Herman dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan generasi muda bukan hanya sebagai tulang punggung ekonomi, tetapi juga agen perubahan sosial dan politik.

    Oleh karena itu, negara perlu hadir memperkuat ekosistem pendidikan vokasional, pelatihan kerja, dan ruang partisipasi dalam ekonomi digital dan inovasi sosial.

    “Tidak cukup hanya mempersiapkan tenaga kerja, kita harus menciptakan wirausaha muda, pemimpin muda, dan inovator dari berbagai sektor, dan hari ini, Partai Demokrat bukan baru memulai, tapi sudah menjalankan peran tersebut,” ujarnya.

    Dia menambahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda melalui pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi kepemimpinan baru yang adaptif dan berintegritas.

    Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk usia produktif diproyeksikan mencapai lebih dari 200 juta jiwa hingga dua dekade mendatang.

    Menurutnya, kondisi ini harus dimaksimalkan melalui peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan kerja, dan akses teknologi.

    Ia juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, mulai dari ketimpangan akses pendidikan, pengangguran terbuka, hingga potensi disrupsi sosial akibat radikalisme dan penyebaran informasi palsu.

    “Partai Demokrat berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan pembangunan manusia yang berorientasi pada generasi muda, demi Indonesia yang lebih adil, maju, dan sejahtera pada tahun 2045,” katanya pula.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPS: Harga Beras Premium-Medium Turun di Penggilingan pada April 2025

    BPS: Harga Beras Premium-Medium Turun di Penggilingan pada April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras kualitas premium dan medium di tingkat penggilingan mengalami penurunan pada April 2025.

    Mengutip Berita Resmi Statistik BPS, Sabtu (3/5/2025), pada April 2025, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.047 per kilogram, atau turun 1,21% dibandingkan bulan sebelumnya.

    Sama halnya dengan rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.555 per kilogram atau turun 1,16% dibandingkan Maret 2025.

    Data BPS juga menunjukkan, rata-rata harga beras kualitas submedium dibanderol Rp12.547 per kilogram atau turun 1,1%, serta rata-rata harga beras pecah di tingkat penggilingan dipatok Rp12.358 per kilogram atau turun 5,23%.

    Jika dibandingkan dengan April 2024, rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2025 untuk kualitas premium, medium dan pecah masing-masing turun sebesar 3,44%, 1,60%, dan 0,07%. Sementara itu, kualitas submedium naik sebesar 1,37%.

    Masih mengacu data BPS, harga beras di penggilingan tertinggi sebesar Rp17.500 per kilogram di provinsi Kalimantan Tengah, yaitu beras kualitas premium.

    Di sisi lain, harga beras terendah dibanderol Rp10.000 per kilogram di provinsi Sumatera Selatan (beras kualitas submedium), Kalimantan Selatan (beras kualitas medium), dan Sulawesi Selatan (beras kualitas medium dan submedium).

    Selama April 2024–April 2025, rata-rata harga beras tertinggi untuk kualitas premium dan medium terjadi pada April 2024, masing-masing sebesar Rp13.512 per kilogram dan Rp12.759 per kilogram.

    “Sedangkan beras kualitas submedium terjadi pada Januari 2025 sebesar Rp12.721 per kilogram dan beras kualitas pecah terjadi pada Maret 2025 sebesar Rp13.040 per kilogram,” tulis laporan BPS.

    Sementara itu, rata-rata harga beras terendah untuk kualitas premium terjadi pada November 2024, yakni sebesar Rp12.846 per kilogram.

    Selanjutnya, untuk beras kualitas medium, submedium, dan pecah terjadi pada Mei 2024, yang masing-masing sebesar Rp12.071 per kilogram, Rp11.996 per kilogram, dan Rp11.700 per kilogram.

  • OJK Sebut Literasi Keuangan Pria Masih Lebih Tinggi Dibanding Perempuan

    OJK Sebut Literasi Keuangan Pria Masih Lebih Tinggi Dibanding Perempuan

    Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap tingkat literasi keuangan laki-laki lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perempuan. Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang diumumkan oleh OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan indeks literasi keuangan laki-laki dan perempuan adalah masing-masing sebesar 67,32% dan 65,58%.

    “Sedangkan, indeks inklusi keuangan laki-laki dikatakan sebanding dengan perempuan, yakni masing-masing 80,73% dan 80,28%,” kata perempuan yang akrab disapa Kiki dalam keterangan resmi pada Jumat (4/5/2025). 

    Lebih lanjut, berdasarkan kelompok usia, kalangan muda dan usia produktif menunjukkan capaian tertinggi dalam literasi keuangan. Kelompok umur 26–35 tahun mencatat indeks literasi keuangan sebesar 74,04%, disusul kelompok 18–25 tahun 73,22%, dan 36–50 tahun 72,05%. Sementara itu, kelompok umur 15–17 tahun 51,68% dan 51–79 tahun 54,55% mencatat indeks terendah.

    Dari sisi inklusi, kelompok umur 18-25 tahun memimpin dengan indeks 89,96%, disusul usia 26-35 tahun 86,10%, dan 36-50 tahun 85,81%. Kelompok 51-79 tahun dan 15-17 tahun berada di posisi terbawah dengan indeks masing-masing 66,88% dan 74,00%.

    Perbedaan juga tampak jelas antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Indeks literasi keuangan masyarakat kota mencapai 70,89% dan inklusi 83,61%, jauh melampaui daerah perdesaan yang masing-masing hanya 59,60% dan 75,70%.

    Tingkat pendidikan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi literasi dan inklusi. Mereka yang menamatkan pendidikan tinggi mencatat indeks literasi keuangan 90,63% dan inklusi 99,10%. Sebaliknya, kelompok yang tidak atau belum pernah sekolah memiliki indeks literasi hanya 43,20% dan inklusi 56,95%.

    Dari sisi profesi, pegawai/profesional mencatat indeks literasi 85,80% dan inklusi 95,11%. Kelompok pensiunan bahkan mencetak inklusi keuangan sempurna, 100%, meski literasi keuangannya sedikit lebih rendah di angka 74,11%. Sementara itu, petani, peternak, nelayan, dan mereka yang belum bekerja mencatat indeks yang paling rendah di kedua kategori.

    Adapun, indeks literasi dan inklusi keuangan nasional menunjukkan tren peningkatan positif. Indeks literasi keuangan tahun ini tercatat mencapai 66,46%, naik dari 65,43% pada 2024. Sementara itu, indeks inklusi keuangan melonjak menjadi 80,51%, dari sebelumnya 75,02%.

  • Potensi Produksi Beras RI Tembus 18,76 Juta Ton Semester I/2025, Ini Sebarannya

    Potensi Produksi Beras RI Tembus 18,76 Juta Ton Semester I/2025, Ini Sebarannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan total produksi beras sementara pada semester I/2025 mampu mencapai 18,76 juta ton beras.

    Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS, dikutip pada Sabtu (3/5/2025), produksi beras dalam negeri diperkirakan naik sebanyak 1,89 juta ton beras atau 11,17% dibandingkan produksi beras pada Januari–Juni 2024 yang hanya sebanyak 16,88 juta ton beras.

    Secara terperinci, produksi beras dalam negeri diperkirakan mencapai 1,24 juta ton beras pada Januari 2025, 2,23 juta ton beras pada Februari 2025, dan 5,14 juta ton beras pada Maret 2025.

    Kemudian, produksi beras pada April–Mei 2025 masing-masing diperkirakan mencapai 5,3 juta ton dan 2,63 juta ton. Serta, sebanyak 2,22 juta ton beras pada Juni 2025.

    Jika ditinjau menurut provinsi, produksi beras dalam negeri tertinggi sepanjang Januari–Juni 2025 berasal dari Jawa Timur. Wilayah ini mampu memasok 19,27% dari total perkiraan produksi sepanjang paruh pertama tahun ini.

    Berdasarkan data BPS, produksi beras di Jawa Timur diperkirakan mencapai 3,61 juta ton beras, atau naik 12,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3,21 juta ton beras.

    Produksi terbesar kedua berasal dari provinsi Jawa Tengah dengan perkiraan produksi beras sebanyak 3,12 juta ton pada enam bulan pertama 2025. Angka ini naik 4,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,97 juta ton beras.

    Berikutnya, sebanyak 2,88 juta ton beras diperkirakan akan berasal dari Jawa Barat, atau naik 9,73% dari periode Januari sampai Juni 2024.

    Sumbangan produksi beras tertinggi tak hanya berasal dari pulau Jawa. BPS mengungkap Sulawesi Selatan diperkirakan akan mengalami kenaikan produksi beras sebesar 16,96% dari sebelumnya 1,21 juta ton beras pada Januari–Juni 2024 menjadi 1,41 juta ton beras sepanjang enam bulan pertama di tahun ini.

    Sementara itu, Papua Pegunungan diperkirakan menjadi wilayah dengan produksi beras terendah dengan volume 47 ton. Namun angka ini melonjak 158,5% dibandingkan dengan semester I/2024 sebanyak 18 ton.

    Di sisi lain, data BPS juga menunjukkan bahwa wilayah dengan produksi beras yang terkontraksi paling dalam adalah Papua, yakni sebesar 73,11% dari 1.627 ton beras menjadi 437 ton beras.

  • Rupiah menguat seiring perang tarif AS-China melunak

    Rupiah menguat seiring perang tarif AS-China melunak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring perang tarif AS-China melunak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 19:07 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi perang tarif antara China dengan Amerika Serikat (AS) yang melunak.

    “Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di level Rp16.550-Rp16.450 dipengaruhi oleh sentimen global, yaitu mulai mendinginnya isu perang tarif seiring sikap China yang melunak dan membuka negosiasi dengan AS,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sikap China yang membuka peluang dialog dengan AS karena masih sangat bergantung impor bahan baku dari industri di Negeri Paman Sam.

    Selain itu, China juga sangat mengandalkan ekspor untuk bertumbuh mengingat sektor properti belum pulih pasca mengalami kejatuhan pada periode sebelumnya.

    “Tidak ada pemenang dari perang tarif, yang ada boncos semuanya, baik AS maupun China,” kata Rully.

    Dia memperkirakan akan tercipta hubungan baru yang resiprokal di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara tersebut.

    Meninjau sentimen domestik, data inflasi yang cukup tinggi secara bulanan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), yakni 1,17 persen pada April 2025, mengindikasikan pola deflasi telah berakhir seiring sektor ekonomi berjalan pada jalur ekspansif.

    “Masih cukup ruang buat BI (Bank Indonesia) untuk menurunkan suku bunga acuannya,” ujar dia.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 139 poin atau 0,84 persen menjadi Rp16.438 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.577 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat sore juga menguat ke level Rp16.493 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.679 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 19:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup bertambah 48,93 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.815,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,84 poin atau 0,24 persen ke posisi 763,35.

    “Kenaikan IHSG sejalan dengan kawasan bursa regional Asia yang bergerak menguat, dipengaruhi oleh harapan dari hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, China mengatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan perundingan perdagangan setelah berbagai upaya penjangkauan oleh AS untuk memulai negosiasi tarif.

    Sebelumnya, China mengisyaratkan ketersediaan untuk terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.

    Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pejabat AS telah menghubungi beberapa kali melalui saluran yang relevan untuk memulai negosiasi tarif, yang meningkatkan sentimen pasar.

    Hal itu tentunya terupdate mengenai kemungkinan langkah menuju proses negosiasi mengenai masalah tarif, sehingga dapat meredakan ketegangan tarif.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi April 2025 sebesar 1,17 persen secara bulanan, secara tahunan inflasi mencapai 1,95 persen, atau masih dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

    Indeks manufaktur Indonesia April 2025 mengalami fase kontraksi, yang mana data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia pada April 2025 berada di level 46,7 dibandingkan dari bulan sebelumnya berada di level 52,4.

    Penurunan aktivitas itu seiring adanya penurunan tajam dalam volume produksi dan pesanan baru. Melemahnya data aktivitas manufaktur itu akan mengancam terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Pelaku pasar berharap peran pemerintah dalam memberikan stimulus dan juga berharap bank sentral memberikan ruang untuk pemangkasan suku bunga acuaanya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 1,41 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 21,24 persen dan 0,93 persen.

    Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,28 persen dan 0,24 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JATI, UNTD, KONI, LEAD dan DKFT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, NAIK, PAMG, MEJA dan NINE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.182.274 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar lembar saham senilai Rp11,87 triliun. Sebanyak 315 saham naik 305 saham menurun, dan 187 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 378,39 poin atau 1,04 persen ke 36,830,69, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,03, indeks Kuala Lumpur menguat 2,27 poin atau 0,15 persen ke 1.542,49, dan indeks Strait Times menguat 12,63 poin atau 0,33 persen ke 3.845,714.

    Sumber : Antara

  • Putus Rantai Kemiskinan PNM Tebar 2.800 Beasiswa Jenjang Pendidikan SD Hingga Sarjana – Halaman all

    Putus Rantai Kemiskinan PNM Tebar 2.800 Beasiswa Jenjang Pendidikan SD Hingga Sarjana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia.

    Bukan hanya berdampak pada kualitas hidup generasi saat ini, kemiskinan juga berpotensi diwariskan ke generasi berikutnya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai kemiskinan antargenerasi.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,4 juta jiwa. Kurangnya akses terhadap pendidikan menjadi salah satu faktor utama yang menghambat mobilitas sosial, membuat individu sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.

    Sebagai Lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berkomitmen untuk mendorong mobilitas ekonomi melalui program pendampingan dan pembiayaan.

    Meski upaya ini telah berhasil membantu nasabah ‘naik kelas,’ PNM menyadari pentingnya intervensi langsung terhadap anak-anak nasabah sebagai generasi penerus, agar dampak keberlanjutan dapat dirasakan secara utuh.

    Oleh karena itu, pada tahun 2025, PNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan beasiswa kepada 2.800 anak nasabah yang terbagi dalam dua batch.

    Beasiswa ini mencakup jenjang pendidikan dari SD hingga SMA sederajat, serta program Strata 1 (S1). Selain itu, PNM juga telah menghadirkan Ruang Pintar di 132 titik di seluruh Indonesia.

    Fasilitas ini menjadi pusat pembelajaran dan pendampingan bagi anak-anak usia sekolah, dengan pendekatan kurikulum yang dikemas secara menyenangkan dan interaktif.

    Dilengkapi dengan teknologi digital, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengatakan, Ruang Pintar diharapkan mampu menjadi katalisator peningkatan literasi dan minat belajar anak-anak di lingkungan prasejahtera.

    “Kami berharap anak-anak nasabah PNM dapat tumbuh menjadi generasi yang mandiri, percaya diri, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Arief.

    Melalui berbagai inisiatif ini, lanjut Arief, PNM ingin memastikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan tidak berhenti di satu generasi saja, melainkan berkelanjutan dan berdampak lintas generasi mewujudkan keluarga nasabah yang tidak hanya sejahtera hari ini, tetapi juga di masa depan.

    “Kami meyakini bahwa dengan Pendidikan mampu menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan. Program beasiswa ini merupakan bentuk komitmen PNM untuk mendampingi nasabah tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” u​j​arnya.