Kementrian Lembaga: BPOM

  • BPOM Musnahkan Obat Keras Ilegal Senilai Miliaran Rupiah – Halaman all

    BPOM Musnahkan Obat Keras Ilegal Senilai Miliaran Rupiah – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.CO,JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memusnahkan barang bukti temuan obat keras golongan tertentu termasuk tramadol yang disalahgunakan dan obat alami herbal ilegal.

    Pemusnahan dilakukan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Semarang.

    “Kita sepakat, memusnahkan barang bukti sebagai bukti kita perang melawan apa yang disebut dengan penyalahgunaan obat-obat terlarang,” tegas Kepala BPOM Taruna Ikrar usai melakukan pemusnahan barang bukti hasil operasi penertiban obat-obat tertentu ilegal, Jumat (13/12/2024).

    Barang bukti itu merupakan hasil temuan dari operasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

    Di Jawa Tengah ditemukan barang bukti dengan total nilai ekonomi temuan tersebut mencapai Rp317 miliar.

    Barang bukti itu berupa trihexyphenidyl, tramadol, dan dekstrometorfan. Ketiganya merupakan obat yang sering ditemui disalahgunakan di masyarakat.

    Sementara di Jawa Barat, yaitu di wilayah Marunda dan Cikarang. Dari dua lokasi tersebut, ditemukan produk sediaan farmasi ilegal yang mengandung OOT trihexyphenidyl, tramadol, dan dekstrometorfan dengan estimasi nilai ekonomi temuan sebesar Rp81 miliar.

    Di tempat berbeda di wilayah Cikarang-Kabupaten Bekasi, ditemukan Obat Bahan Alami atau OBA ilegal bernilai sekitar Rp1,066 miliar.

    OBA ilegal itu mengandung natrium diklofenak, sementara produk Cobra-X mengandung BKO klorfeniramin maleat (CTM).

    “Temuan-temuan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh BPOM berkolaborasi dengan Kepolisian, BIN, dan BAIS atas informasi yang kami terima bahwa ada aktivitas produksi dan peredaran produk OOT yang sering disalahgunakan dan OBA ilegal di Semarang dan Bandung,” urai Taruna Ikrar dalam penjelasannya kepada pers.

    Upaya penanganan OOT ilegal saat ini menjadi salah satu fokus BPOM.

    Dalam jangka panjang, penyalahgunaan OOT juga dapat mengakibatkan kerusakan hati, jantung koroner, dan gagal ginjal yang berujung membahayakan nyawa penggunanya. 

    Demikian pula dengan konsumsi OBA TIE dan/atau mengandung BKO yang tidak sesuai peraturan persyaratan teknis obat bahan alam sangat berisiko bagi kesehatan hingga dapat mengakibatkan gagal ginjal, kerusakan hati, dan gangguan kesehatan lainnya.

    “BPOM berterima kasih kepada mitra pengawasan dari kementerian, lembaga, badan intelijen, pemerintah daerah, dan penegak hukum atas kerja sama yang sangat baik dalam pencegahan dan penindakan kejahatan di bidang obat dan makanan,” ujar Taruna Ikrar.

    BPOM juga kembali mengajak semua pihak untuk dapat ikut aktif berperan serta memutus mata rantai supply dan demand OOT maupun obat bahan alam ilegal dan/atau mengandung bahan yang dilarang.

  • BPOM Sita 1 Miliar Obat yang Disalahgunakan, Nilainya Capai Rp398 M

    BPOM Sita 1 Miliar Obat yang Disalahgunakan, Nilainya Capai Rp398 M

    Jakarta – Pada 25 Maret lalu, penyidik Balai Besar POM di Semarang dan Balai Besar POM di Bandung secara terpisah melakukan operasi penindakan penyalahgunaan obat-obatan terbatas (OOT) yang banyak diproduksi secara ilegal di dua provinsi tersebut. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, sebut total nilai ekonomi temuan itu berjumlah Rp398 miliar.

    (/)

  • Kisah Evangeline, Brand Parfum Lokal dengan Aroma Khas Indonesia Bersama Shopee

    Kisah Evangeline, Brand Parfum Lokal dengan Aroma Khas Indonesia Bersama Shopee

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri kecantikan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, didukung oleh inovasi produk lokal yang semakin kreatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Salah satu segmen yang tengah berkembang pesat adalah parfum, di mana semakin banyak merek lokal yang mampu menghasilkan produk berkualitas dan bersaing dengan merek parfum internasional. Salah satu merek parfum lokal yang berhasil menarik perhatian publik adalah Evangeline. Berdiri sejak tahun 2008, Evangeline memulai penjualannya melalui toserba dan supermarket. Sejak saat itu, Evangeline bertransformasi dan merambah ke industri parfum. Dengan dukungan Shopee, Evangeline kini berhasil menjadi salah satu merek parfum lokal yang mampu mematahkan stigma negatif terhadap kualitas parfum lokal yang dahulu sering diremehkan.

    Pemilik Evangeline, Jimmy Liong, mengatakan Evangeline hadir dengan visi dan misi sebagai brand parfum yang menghadirkan aroma berkualitas tinggi untuk dapat dinikmati oleh semua kalangan dan menjadi bagian dari identitas penggunanya.

    “Setiap botol Evangeline mengandung cerita yang menanti untuk diceritakan, menghubungkan setiap aroma dengan momen spesial dalam kehidupan mereka. Keberhasilan kami saat ini dalam menjangkau lebih banyak pengguna tentunya tak terlepas dari peran Shopee yang sangat membantu kami dalam membangun brand awareness, dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, kami juga secara, konsisten menghadirkan pengalaman belanja terbaik melalui ragam inisiatif dan program, rangkaian festival kampanye belanja, serta fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video,” ujarnya.

    Transformasi Digital Evangeline: Jangkau Pasar Lebih Luas Melalui Shopee

    Transformasi besar bagi Evangeline dimulai pada tahun 2017, ketika brand parfum lokal ini bergabung ke Shopee. Dengan memanfaatkan ekosistem digital yang disediakan Shopee, Evangeline mampu memperluas pasar mereka hingga menjangkau pelosok Indonesia, sekaligus meningkatkan pengalaman berbelanja bagi pelanggan melalui berbagai fitur interaktif Shopee. Sejak kehadirannya di Shopee, Evangeline berhasil melahirkan beragam varian Evangeline Premium Eau De Parfum yang berhasil merebut hati konsumen, di antaranya Black Vanilla, White Musk, Baby Powder, dan Black Sakura yang selalu habis diburu oleh para pecinta parfum dalam negeri.

    Evangeline brand parfum lokal hadirkan aroma wewangian khas Indonesia. 

    Setiap varian parfum Evangeline dirancang untuk menghadirkan kualitas parfum premium dengan harga yang bersahabat. Evangeline terus berinovasi dalam menghadirkan aroma yang relevan dengan tren global. Proses produksi parfum Evangeline sepenuhnya dilakukan di dalam negeri, menggunakan bahan baku berkualitas tinggi yang diproses sesuai dengan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), halal, serta sesuai dengan panduan GMP (Good Manufacturing Practice). Kesuksesan Evangeline di pasar parfum lokal ini pun turut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan mendukung perekonomian lokal.

    Bergabung dengan Shopee menjadi langkah strategis yang membawa Evangeline untuk lebih menarik perhatian lebih banyak konsumen. “Festival kampanye belanja, seperti Shopee Big Ramadan Sale, Shopee 9.9 Super Shopping Day, Shopee 11.11 Big Sale, hingga Shopee 12.12

    Birthday Sale selalu menjadi panggung yang lebih besar bagi produk-produk kami agar bisa dikenal oleh lebih banyak konsumen. Tidak hanya program kampanye, fitur dan program Shopee lainnya yang ada di Shopee Seller Centre juga turut berkontribusi membantu Evangeline dalam mengelola dan mengoptimalkan toko online Evangeline secara lebih efektif,” tambah Jimmy Liong.

    Evangeline Bangun Kedekatan Pelanggan Melalui Shopee Live dan Shopee Video

    Cermat dalam mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Evangeline mulai memanfaatkan fitur interaktif Shopee Live sejak 2023 sebagai salah satu kanal penjualan strategis. Evangeline melihat potensi yang besar untuk mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja penuh interaksi yang lebih personal melalui kanal live streaming. Melalui Shopee Live, Evangeline dapat menjangkau audiens yang lebih luas dengan lebih efisien, sekaligus bisa memperkenalkan produk Evangeline secara lebih holistik. Shopee Live telah berperan strategis dalam membangun kepercayaan pelanggan, karena memungkinkan konsumen lebih dekat dengan brand dan memahami kualitas produk yang ditawarkan.

    “Hampir genap dua tahun mengoptimalkan fitur Shopee Live, Evangeline berhasil mencatat peningkatan penjualan melalui Shopee Live mencapai 3 kali lipat dibandingkan saat awal pertama kali kami memanfaatkan fitur Shopee Live. Lonjakan ini terjadi berkat kombinasi konten yang hadir konsisten dan mampu menarik engagement tinggi serta memanfaatkan momentum festival kampanye belanja tanggal kembar,” jelas Jimmy Liong.

    Untuk menciptakan konten Live yang menarik, Evangeline melakukan riset pasar mendalam untuk memahami tren dan preferensi audiens. Melalui proses ini, Evangeline berusaha menghadirkan ide konten Live yang relevan bagi para konsumen setianya. Konten Evangeline juga selalu disesuaikan dengan kampanye besar Shopee, seperti saat Ramadan maupun saat festival kampanye akhir tahun. Selama sesi live streaming berlangsung, Evangeline secara aktif memberikan konten edukasi seperti “Tips Merawat dan Menyimpan Parfum” dan juga penawaran diskon khusus yang hanya berlaku di sesi live streaming.

    Selain Shopee Live, Evangeline memanfaatkan Shopee Video, juga yang memungkinkan mereka untuk membuat konten video singkat yang dinamis dan menarik, sesuai dengan tren konsumsi media saat ini. Dengan format ini, Evangeline dapat menyampaikan brand story dan value secara efektif dalam durasi singkat, seperti melalui konten inspirasi gaya hidup atau tips penggunaan parfum.

    Melihat perkembangan industri parfum lokal yang terus berkembang pesat, Evangeline optimis tahun 2025 industri parfum lokal akan terus bertumbuh pesat. Keunikan aroma parfum lokal yang sesuai dengan kepribadian pelanggan adalah kunci memenangkan hati pelanggan.

    “Ke depannya, kami juga berharap Shopee dapat senantiasa menjadi mitra sejati para brand lokal seperti kami untuk terus bertumbuh dan mengoptimalkan beragam peluang yang dihadirkan melalui ekosistem digital Shopee yang inklusif dan terintegrasi,” pungkasnya.

  • BPOM Sita 1 Miliar Obat Diproduksi Ilegal, Bisa Picu Gagal Ginjal-Kerusakan Hati

    BPOM Sita 1 Miliar Obat Diproduksi Ilegal, Bisa Picu Gagal Ginjal-Kerusakan Hati

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menemukan penyalahgunaan obat-obatan tertentu (OOT) yang diproduksi secara ilegal di Semarang, Jawa Tengah, hingga Bandung, Jawa Barat. Jenis OOT yang ditemukan BPOM berupa tramadol, trihexyphenidyl, dan dekstrometorfan.

    OOT tersebut dikemas dalam 404 karung dan 83 truk di Semarang. Sementara barang bukti yang disita di Jawa Barat mencapai 509 truk yang terdiri dari lebih dari 200 sudah terkemas dalam dus, 35 kaleng, dan sitaan lainnya.

    “Barang bukti yang ditemukan di prasarana tersebut merupakan produk jadi 1 miliar tablet,” beber Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat (13/12/2024).

    Taruna mengatakan kelompok usia yang rentan menjadi korban penyalahgunaan OOT ilegal tersebut adalah remaja atau anak sekolah. Penggunaan obat ini dapat memicu ketergantungan atau kecanduan bagi pemakainya. Terlebih, menjadi pemicu tindak kejahatan lain.

    Penggunaan OOT ilegal dalam jangka panjang juga akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung koroner, dan gagal ginjal.

    “Penggunaan OOT ilegal dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan bagi pemakainya dan menjadi pemicu tindak kejahatan lain. Jadi selain korban jiwa, dia bisa menimbulkan kehancuran negeri kita,” tegas Taruna.

    Selain OOT, pihak Taruna menyebut pihaknya juga menemukan obat berbahan alam yang tak memiliki izin edar. Bahan bukti tersebut merupakan hasil penindakan di Cikarang atau Balai Badan POM Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Ternyata juga bersamaan ada juga obat berbahan alam yang tidak memiliki izin, khasiatnya, kemanfaatannya, dan kimianya,” imbuhnya.

    Bila ada informasi penyalahgunaan OOT, Taruna mengimbau agar masyarakat tidak segan melaporkan ke pemerintah melalui halo BPOM maupun kanal media sosial resmi BPOM RI.

    (suc/suc)

  • Inovasi Jadi Kunci Sukses UMKM Hadapi Dinamika Pasar

    Inovasi Jadi Kunci Sukses UMKM Hadapi Dinamika Pasar

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, menegaskan pentingnya inovasi sebagai pilar utama untuk menghadapi perubahan dan tantangan pasar. Menurutnya, inovasi memungkinkan pelaku UMKM beradaptasi dengan cepat, memperkuat daya saing, serta menciptakan ketangguhan dalam menjalankan bisnis.

    “Melalui inovasi, UMKM dapat lebih responsif terhadap dinamika pasar, menghadapi persaingan dengan lebih tangguh,” ujar Helvi dalam diskusi bertema Menatap Masa Depan: Transformasi dan Peluang UMKM Indonesia yang digelar oleh Smesco dikutip dari Antara, Jumat  (13/12/2024).

    Helvi menambahkan, pendekatan konvensional dalam perencanaan bisnis sudah tidak relevan. Ia mendorong UMKM untuk sepenuhnya mengadopsi teknologi digital sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Selain inovasi, tiga pilar lainnya yang menjadi kunci keberlanjutan UMKM adalah loyalitas, integritas, dan disiplin.

    “Keempat pilar ini sangat penting untuk memastikan UMKM dapat berkembang dan berkelanjutan. Pemerintah juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Investasi, untuk membuka peluang pasar internasional,” jelasnya sembari tegaskan inovasi UMKM penting.

    Saat ini, UMKM di Indonesia berjumlah lebih dari 64 juta, menyumbang 60,51% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, serta menyerap hampir 97% tenaga kerja di Tanah Air.

    Sementara, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Rizky Firdaus mengungkapkan, pihaknya tengah membangun sebuah pusat (hub) digital untuk membantu UMKM terjun ke pasar digital. Hub ini akan dilengkapi fasilitas, seperti studio untuk siniar (podcast) dan live shopping, sehingga UMKM dapat memanfaatkan tren digital untuk menjangkau konsumen.

    Selain itu, Smesco juga menyediakan layanan administrasi seperti pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi BPOM, dan sertifikasi halal untuk memperkuat posisi produk UMKM di pasar.

    Kemudian, perusahaan pelat merah, Pertamina, melalui program binaannya, telah membantu 60.000 UMKM di Indonesia.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fajar Djkoko Santoso menyebutkan, program ini tidak hanya memberikan dana, tetapi juga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.

    “Setelah UMKM yang dibina menjadi mandiri, kami akan mencari UMKM lain untuk dibantu. Efek penggandanya terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan,” tambahnya.

    Melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, ekosistem UMKM diharapkan semakin kuat, mampu bersaing secara global, serta memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, inovasi tetap menjadi hal utama agar UMKM bisa tumbuh di pasar.

  • BPOM RI Sita 1 Miliar Kapsul Obat yang Disalahgunakan, Termasuk Tramadol

    BPOM RI Sita 1 Miliar Kapsul Obat yang Disalahgunakan, Termasuk Tramadol

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) mengidentifikasi temuan penyalahgunaan obat-obat terbatas (OOT). Sumber OOT tersebut banyak diproduksi secara ilegal di provinsi Jawa Tengah yakni Semarang hingga Jawa Barat yaitu Bandung.

    Kelompok usia yang rentan disasar menjadi korban penyalahgunaan OOT tersebut adalah remaja atau anak sekolah. Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengingatkan dampak fatal dari penggunaan OOT seperti halusinasi, hingga kecanduan seperti menggunakan narkotika.

    “Barang bukti yang ditemukan di prasarana tersebut merupakan produk jadi 1 miliar tablet,” beber Taruna dalam konferensi pers, Jumat (13/12/2024).

    Jenis-jenis OOT yang ditemukan yakni tramadol, trihexyphenidyl, dan dekstrometorfan. “Sama seperti seribu juta lebih, melampaui jumlah itu malah,” lanjutnya.

    BPOM melalui Balai Besar POM di Semarang bersama dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) melakukan operasi penertiban serentak di 3 lokasi bangunan gudang atau pabrik yang beralamat di Kawasan Industri Candi Semarang. Barang bukti yang ditemukan pada sarana-sarana tersebut, yaitu berupa produk jadi sebanyak lebih dari 1 miliar tablet, bahan baku (404 karung dan 83 drum), kemasan (45 karung, 17.478 botol, 1.192 rol aluminium foil, dan 17.195 karton), alat produksi (18 unit), serta alat transportasi berupa truk (2 unit). Total nilai ekonomi temuan tersebut mencapai Rp317 miliar.

    Balai Besar POM di Bandung juga melakukan operasi penertiban produksi OOT ilegal dari 2 lokasi di Jawa Barat, yaitu di wilayah Marunda dan Cikarang. Dari dua lokasi tersebut, ditemukan produk sediaan farmasi ilegal yang mengandung OOT trihexyphenidyl, tramadol, dan dekstrometorfan. Barang bukti yang berhasil disita adalah berupa produk sediaan famasi (509 drum, 289 dus, 35 kaleng, 67.519 strip, dan 2 koli) serta kemasan dan label (1.079.160 pieces, 49 dus, 38 koli, dan 24 rol) dengan estimasi nilai ekonomi temuan sebesar Rp81 miliar.

    Di tempat berbeda pada 25 Maret 2024, Balai Besar POM di Bandung bersama petugas Polda Metro Jaya mengungkap aktivitas produksi obat bahan alam (OBA) ilegal dari sebuah bangunan di komplek pergudangan di wilayah Cikarang-Kabupaten Bekasi. Dari lokasi tersebut, petugas mengamankan 22 item barang bukti berupa 27 dus produk jadi, 6 bal plastik, 1 bal plastik kapsul, 106 rol kemasan, dan 44 plastik. Estimasi nilai ekonomi temuan OBA ilegal ini sekitar Rp1,066 miliar.

    Produk OBA ilegal yang disita merupakan produk tanpa izin edar (TIE) dan yang mengandung bahan kimia obat (BKO) dengan merek Laba-Laba dan Cobra-X. Dari hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Pengujian Balai Besar POM di Bandung, juga teridentifikasi produk Laba-laba mengandung BKO natrium diklofenak, sementara produk Cobra-X mengandung BKO klorfeniramin maleat (CTM).

    “Temuan-temuan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh BPOM berkolaborasi dengan Kepolisian, BIN, dan BAIS atas informasi yang kami terima bahwa ada aktivitas produksi dan peredaran produk OOT yang sering disalahgunakan dan OBA ilegal di Semarang dan Bandung. Hasilnya adalah temuan berbagai macam barang bukti di Semarang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp317 miliar. Kemudian untuk temuan di Bandung, nilai ekonomi temuan barang bukti OOT yang disalahgunakan mencapai Rp81 miliar, sementara temuan barang bukti OBA ilegal ditaksir lebih dari Rp1 miliar,” beber Taruna.

    (naf/kna)

  • PNM Dorong Legalitas Produk UMKM Lewat Pendampingan Izin Edar BPOM – Page 3

    PNM Dorong Legalitas Produk UMKM Lewat Pendampingan Izin Edar BPOM – Page 3

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menekankan pentingnya legalitas usaha untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro.

    “Pendampingan izin usaha adalah bagian dari modal intelektual dan sosial yang kami berikan, selain pembiayaan finansial. Kami ingin memastikan bahwa nasabah PNM Mekaar tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas,” jelasnya.

    Melalui pendekatan ini, PNM berkomitmen mendorong usaha kecil naik kelas dengan memperkuat landasan hukum dan kepercayaan pasar terhadap produk mereka. Pendampingan untuk legalitas seperti izin BPOM menjadi langkah nyata untuk memberdayakan usaha mikro dan menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.

     

  • Freeport Pastikan Tailing Aman

    Freeport Pastikan Tailing Aman

    Timika, CNN Indonesia

    PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan limbah tambang alias tailing yang mereka alihkan dari areal pertambangan mereka aman.

    Jaminan keamanan melakukan penelitian terhadap dampak tailing terhadap lingkungan.

    Penelitian dilakukan di area penimbunan tailing Freeport berluas 100 hektare.

    Dalam area penimbunan yang mereka kembangkan sebagai laboratorium reklamasi tailing alami sejak 1995 lalu tersebut, Manager Environmental Central System and Project PTFI Roberth Sarwom mengatakan pihaknya mencoba mengembangkan tanaman budidaya antara lain; sayur-sayuran, cabai, tomat, kelapa mangga, rambutan, jambu dan lain sebagainya.

    Pengembangan dilakukan Freeport dengan melibatkan 400 orang masyarakat lokal yang digaji dengan besaran UMK di daerah Timika.

    Hasil panen dari pengembangan pertanian itu kemudian dites di laboratorium lingkungan Freeport yang sudah terakreditasi.

    Hasilnya; produk hasil panenan yang dikembangkan di lahan timbunan tailing itu Aman untuk dikonsumsi.

    “Tidak ada sesuatu yang membahayakan hasilnya disandingkan dengan hasil baku mutu BPOM dan semua produk aman,” katanya di Timika, Rabu (11/12) kemarin.

    Meski sudah aman, ia mengatakan Freeport tidak akan berhenti untuk terus memastikan keamanan produk yang dihasilkan dari lahan timbunan limbah tambang.

    Pihaknya terus memantau perkembangan tanaman dan keamanan produknya.

    “Karena mungkin sekarang, 20 tahun ini belum ada masalah. Tapi mungkin nanti ada masalah. Maka itu kita selalu kaji untuk mengetahuinya,” katanya.

    (agt/sfr)

  • BPOM Serahkan Izin Edar Terapi Baru untuk Kanker Paru dan Esofagus – Halaman all

    BPOM Serahkan Izin Edar Terapi Baru untuk Kanker Paru dan Esofagus – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Indonesia kini memiliki produk baru untuk terapi kanker yaitu Etapidi dan Brukinsa.

    Etapidi dan Brukinsa merupakan produk yang dikembangkan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) untuk perawatan terapi kanker, khususnya kanker paru dan kanker esofagus.

    Dua produk itu baru saja mendapatkan izin edar dari BPOM RI.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar menyerahkan izin edar tersebut pada Selasa (10/12/2024).

    Dalam sambutannya Taruna mengatakan, kanker bukan hanya menjadi keprihatinan di Indonesia, namun juga dunia.

    Ia menjelaskan, segala upaya dilakukan untuk mengupayakan terapi kanker, mulai dari tingkat molekul, in vitro, dan terapi klinis.

    Ini disebabkan kanker sangat berbeda dengan penyakit lainnya karena memiliki reseptor dan antigen yang dapat berbeda-beda jumlah dan jenisnya antar pasien.

    “Karena itu, BPOM berusaha mempercepat akses masyarakat Indonesia pada obat inovatif. Saat ini, obat inovatif baru mendapatkan izin edar setelah 300 hari kerja (1 tahun 6 bulan). Kami akan upayakan dipercepat menjadi 120 hari kerja,” papar Taruna Ikrar.

    Etapidi dan Brukinsa dikembangkan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat mengakses obat kanker yang berkualitas dan murah.

    Nathan juga menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang berperan dalam pengembangan kedua produk obat ini. “Ini semua [dapat terwujud] atas dukungan BPOM, Kementerian Kesehatan, asosiasi dokter-dokter kanker [Perhimpunan Onkologi Indonesia] yang berusaha menyediakan pengobatan terbaik untuk rakyat Indonesia,” lanjut Nathan.

    Dengan terbitnya izin edar untuk 2 obat kanker ini, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan akses pada obat inovatif di Indonesia.

    Terutama sebagai terapi untuk penyakit kanker, yang saat ini masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian dengan angka yang terbilang besar di Indonesia.

    Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan Dita Novianti Sugandi Argadiredja menyebut bahwa 10 juta kematian di Indonesia disebabkan karena kanker. 

    “Indonesia mengalami keterbatasan akses pada obat inovatif, hanya 9 persen (45 obat) dari 460 obat inovatif yang sudah di-approve dan ada di Indonesia Jika bicara soal obat kanker, kita masih perlu akses untuk terapi inovasi pengobatan kanker, tidak hanya dari sisi ketersediaan tapi juga affordability-nya terjangkau,” tuturnya.

    Terapi Etapidi dan Brukinsa

    Etapidi mengandung zat aktif Tislelizumab, yang merupakan antibodi varian IgG4 (humanized monoclonal antibody immunoglobulin subclass 4).

    Produk ini dapat dijadikan sebagai alternatif tambahan untuk terapi non-small cell lung cancer dan esophageal squamous cell carcinoma (ESCC).

    Etapidi tersedia dalam bentuk larutan konsentrat untuk infus dengan kemasan vial (100 mg/vial). 

    Sedangkan Brukinsa mengandung zat aktif Zanubrutinib, yang merupakan jenis penghambat molekul kecil Bruton Tyrosine Kinase (BTK)-protein yang berperan penting dalam pertumbuhan dan pertahanan sel kanker.

    Etapidi tersedia dalam bentuk sediaan kapsul dengan kandungan zat aktif Zanubrutinib 80 mg/kapsul.

    “Pemberian izin edar ini merupakan milestone yang besar bagi kami. Dari dulu kami ingin menghadirkan obat inovatif berkualitas tinggi tapi murah,” ujar Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana.

    Pengembangan kedua produk obat ini atas dukungan BPOM, Kementerian Kesehatan, asosiasi dokter-dokter kanker yaitu Perhimpunan Onkologi Indonesia.

  • Jumbo! Induk Sampoerna Habiskan Rp 191 T untuk Produk Tembakau Bebas Asap

    Jumbo! Induk Sampoerna Habiskan Rp 191 T untuk Produk Tembakau Bebas Asap

    Jakarta

    Induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk, Philip Morris International (PMI) sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan produk tembakau alternatif bebas asap di banyak negara, termasuk Indonesia. Perusahaan bahkan menggelontorkan investasi besar untuk produk ini.

    CEO PMI, Jacek Olczak, menyebut perusahaan setidaknya berinvestasi hingga US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,5 miliar per tahun untuk riset dan teknologi di produk tembakau bebas asap, terutama IQOS. Secara total, investasi yang digelontorkan bahkan mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 191 triliun.

    “Hingga saat ini, kami telah menghabiskan lebih dari 12 miliar dolar untuk R&D, manufaktur, dan komersialisasi produk ini,” Jacek dalam Technovation: Smoke-Free by PMI di Abu Dhabi, yang diadakan Rabu (11/12/2024).

    Ia mengatakan, saat pertama kali produk tersebut diluncurkan pada 2014, perusahaan percaya bahwa IQOS bisa menjadi pilihan yang jauh lebih baik untuk para perokok konvensional. Produk ini dinilai lebih aman dibandingkan rokok yang harus dibakar.

    “Kami telah menginvestasikan banyak uang dan upaya ke dalam ilmu di balik produk ini untuk memastikan bahwa produk ini memiliki potensi mengurangi bahaya. Jadi, sains ada di pihak kami. Yang perlu kami tunjukkan adalah bahwa perokok akan bersedia dan mampu beralih ke produk ini,” jelasnya.

    Sementara itu, VP International Communications and Engagement PMI Tommaso Di Giovanni menjelaskan bagaimana pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi di industri. Menurutnya, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki setidaknya dua peran kunci.

    Pertama adalah memberdayakan perusahaan seperti PMI untuk menciptakan alternatif yang lebih baik daripada rokok demi kesehatan konsumen, dan memastikan bahwa alternatif tersebut benar-benar berfungsi.

    “Dibutuhkan waktu lama untuk mencapainya karena upaya yang kami lakukan sebelumnya, mari kita akui, tidak selalu berhasil,” katanya.

    Lalu kedua, ilmu pengetahuan diperlukan untuk membuktikan kepada masyarakat, regulator, komunitas luas, dan konsumen bahwa produk ini lebih baik. Jadi, ilmu pengetahuan telah menjadi parameter berdasarkan penilaian produk oleh otoritas seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS.

    “FDA di AS, ketika mereka harus menilai produk ini, secara harfiah meninjau ratusan ribu halaman bukti, yaitu ilmu pengetahuan, tetapi juga bukti tentang penggunaan produk itu sendiri, misalnya. Dalam pandangan saya, itulah dua alasan utama mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting. Mereka memungkinkan kami menciptakan produk. Mereka memungkinkan kami mengatakan bahwa produk ini jauh lebih baik daripada rokok,” katanya.

    Lihat juga Video: Tantangan dan Peluang Industri Tembakau dalam Kebijakan Baru

    (fdl/ara)