Kementrian Lembaga: BPOM

  • Obat Setelan Beri Efek ‘Cespleng’, Tapi Bisa Bikin Lambung Bocor!

    Obat Setelan Beri Efek ‘Cespleng’, Tapi Bisa Bikin Lambung Bocor!

    Jakarta

    Penindakan apotek di Cilegon, Banten, yang terindikasi melakukan pelepasan kemasan asli obat, menjadi bukti masih banyaknya peredaran ‘obat setelan’ di pasaran. Obat setelan merupakan kombinasi obat yang dikemas dalam bahan plastik tanpa merek, maupun dipasarkan dengan merek yang tidak terdaftar izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).

    Umumnya, dalam satu kemasan terdapat tiga hingga empat obat yang tidak diketahui indikasi serta kandungannya. Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Muda Prof Zullies Ikawati mewanti-wanti risiko lambung bocor dari pemakaian jangka panjang ‘obat setelan’.

    Tidak heran, bila banyak masyarakat yang mengaku mendapatkan efek kondisi membaik dalam hitungan jam bahkan menit setelah mengonsumsi obat setelan. Sebab, umumnya obat yang diberikan merupakan steroid dengan dosis tinggi.

    “Umumnya obat-obat setelan dikemas dan dijual untuk penyakit nyeri radang, encok, rematik, sakit gigi, pegel linu dan semacam itu dan biasanya mengandung obat antiradang, steroid, maupun nonsteroid seperti dexametasan, metilprednisolon,

    “Gimana nggak ‘cespleng’ efeknya? Karena mereka memberikan obatnya dobel, apalagi ditambah dengan obat analgesik dan antinyeri yang lain seperti mgkn piroksikam, ibuprofen, diklofenak, dan antalgin sehingga orang-orang yang menggunakan obat setelan merasakan ‘cespleng’ banget ini obatnya, sehingga tertarik menggunakan lagi ketika mengalami gangguan yang sama,” sambungnya.

    Padahal, penggunaan obat setelan dalam jangka panjang bisa berdampak fatal. Prof Zullies menyebut tidak sedikit dari mereka yang dibawa ke rumah sakit setelah mengonsumsi obat setelan.

    Pasien mengalami gangguan lambung seperti iritasi hingga lambung bocor, juga perdarahan lambung. Adapula yang mengalami osteoporosis, dan kadar gula hingga tekanan darah meningkat.

    Prof Zullies juga mengingatkan obat setelan yang dikonsumsi tidak terjamin keamanan dan kualitas, termasuk masa kedaluwarsa obat. Alih-alih membahayakan tubuh dengan obat setelan, masyarakat diminta mencari pengobatan resmi dengan berkonsultasi ke dokter baik melalui klinik, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan terdekat.

    “Jadi kita benar-benar mendapatkan dosis dan indikasi obat yang tepat sesuai diagnosa penyakit,” pungkas Prof Zullies.

    Obat setelan masih banyak dijual di warung-warung dan toko jamu, obat semacam ini juga dengan mudah bisa didapat secara online melalui sejumlah e-commerce, dengan kisaran harga relatif murah. Mulai dari Rp 3 ribu hingga 35 ribu.

    (naf/kna)

  • Disebut BPOM Berbahaya, Begini Bentuk Obat Setelan yang Dipercaya Atasi Asam Urat dan Nyeri Gigi – Halaman all

    Disebut BPOM Berbahaya, Begini Bentuk Obat Setelan yang Dipercaya Atasi Asam Urat dan Nyeri Gigi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Peredaran obat setelan di masyarakat cukup masif. Obat ini diklaim dapat menyembuhkan penyakit tertentu.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengingatkan obat setelan berbahaya jika konsumsi. 

    Seperti apa obat setelan dan apa sebenarnya isinya?

    Bentuk Obat Setelan yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Sakit Gigi hingga Asam Urat

    Obat setelan beredar di masyarakat dan diklaim dapat menyembuhkan penyakit tertentu seperti asam urat dan sakit gigi.

    Tak hanya itu, penderita sejumlah penyakit, seperti pegal linu, asam urat, rematik, hingga flu tulang juga kerap jadi sasaran pedagang obat setelah. 

    Padahal obat tersebut belum terbukti efektivitasnya.

    Obat tersebut, tidak dikemas dalam kemasan asli industri farmasi.

    Obat setelan dapat dipahami sebagai obat dalam bentuk tablet maupun kapsul yang dikemas dalam satu plastik. 

    Obat ini dijual bebas dan bisa ditemukan di e-commerce hingga di warung-warung kampung.

    Melalui unggahan di akun Instagram resminya @bpom_ri, BPOM pada Senin (14/1/2025) memaparkan sejumlah alasan mengapa obat setelan berbahaya dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

    “Sering menemukan beberapa butir jenis obat yang dibungkus plastik? Atau obat rentengan yang bisa menyembuhkan penyakit seperti sakit gigi dan asam urat tinggi?” tulis BPOM.

    Obat setelan tidak memiliki informasi produk yang jelas, seperti nama obat, komposisi, nomor bets, tanggal kedaluwarsa.

    Selain itu tidak juga mencantumkan indikasi dan dosis atau aturan pakai.

    “Keamanan, khasiat, dan mutu obat setelan tidak terjamin. Tidak diketahui kandungannya,” tulis BPOM dalam keterangannya Rabu (14/1/2025).

    Jenis Obat Setelan yang Beredar 

    Adapun jenis obat setelan ada dua yakni Obat Setelan Bermerek dan Obat Setelah Tanpa Merek.

    Obat Setelan Bermerek merupakan obat yang dikemas dalam sebuah plastik, karton atau dalam bentuk rentengan dengan merek dan
    penandaan tertentu.

    Kemudian, Obat Setelan Tanpa Merek dikemas dalam plastik berklip atau dalam bentuk rentengan.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengungkapkan, BPOM tidak menjamin keamanan, khasiat dan mutunya serta berisiko terhadap
    kesehatan.

    “Hanya gunakan obat yang sudah memiliki Nomor Izin Edar BPOM, dan jangan lupa untuk konsultasikan penggunaan obat terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker,” ujar dia.

    BPOM mengimbau jika masih ada teman atau keluarga yang masih menggunakan obat setelan ini, beri tahu
    untuk berhenti menggunakannya.

    Laporkan ke HALOBPOM 1500533 atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen BPOM terdekat apabila menemukan penjualan obat setelan.

    Obat Setelan Berbahaya karena Tergolong Keras

    Menurut BPOM, keamanan, khasiat, dan mutu obat setelan tidak terjamin, sehingga hal ini berpotensi menyebabkan efek samping pada kesehatan.

    Berdasarkan unggahan BPOM, beberapa bahaya obat setelan yang perlu diwaspadai khalayak:

    Sat Res Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat menggelar operasi tangkap tangan terhadap para pengedar dan penjual obat keras berbahaya. Barang bukti obat keras berbahaya, uang tunai, serta handphone diamankan dari para pelaku. (Istimewa)

    Karena tidak memiliki identitas nama obat, nomor bets dan tanggal kadaluwarsa, indikasi dan dosis atau aturan pakai, obat setelan tak bisa dikonsumsi sembarangan. 

    Mutu keamanan dan khasiat obat tidak terjamin dan berbahaya bagi masyarakat

    Obat setelan umumnya merupakan golongan obat keras yang harus digunakan dengan resep dokter.

    Selain itu, jika dalam obat setelan bisa saja mengandung antibiotik seperti amoksisilin dan jika dikonsumsi tidak sesuai aturan, bakteri dapat menjadi kebal terhadap pengobatan di masa depan.

    Oleh karena itu, BPOM mengimbau masyarakat agar tak membeli dan menggunakan obat setelan karena tidak memiliki nomor izin edar BPOM, sehingga tidak terjamin kemanan dan khasiat, dan mutunya, serta berisiko terhadap kesehatan.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan, pihaknya telah melakukan sejumlah pendekatan sebagai upaya pencegahan terhadap peredaran obat yang tidak sesuai ketentuan, termasuk obat setelan.

    Langkah pencegahan tersebut, di antaranya dengan melakukan social prevention atau pengendalian sosial preventif, community-based prevention atau pencegahan berbasis komunitas, dan situational prevention atau pengurangan kesempatan penyalahgunaan.

    (Tribunnews.com/Anita K wardhani Rina Ayu/Kompas.com)

  • Makanan Bergizi Gratis, Jembatan Menuju RI Bebas Stunting

    Makanan Bergizi Gratis, Jembatan Menuju RI Bebas Stunting

    Jakarta – Hingga 2024 lalu, Indonesia masih belum bisa lepas dari stunting. Jangankan lepas, target penurunan angka stunting nasional di angka 14% pun urung tercapai. Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, data terbaru berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi ujung tombak untuk menangani masalah ini. seperti diketahui, pemerintah telah menggelontorkan dana APBN sebesar 71 triliun untuk menopang kebutuhan anggaran program tersebut. Dengan biaya 1o ribu rupiah per porsi, nantinya program ini akan menyasar setidaknya 17,5 juta penerima manfaat.

    Meski sejumlah catatan muncul seiring berjalannya program MBG, namun beberapa pihak menyebut jika usaha ini perlu berjalan dengan sejumlah pengawasan. Bukan hanya pemerintah sebagai penyelenggara, masyarakat juga turut ambil bagian dalam menjaga kualitas mutu menu serta kandungan gizi MBG. Sebab, bukan tidak mungkin jika penurunan kualitas terjadi saat proses distribusi berjalan.

    Seperti sebelumnya, mengutip detikHealth, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya indikasi sayur basi di program makan bergizi gratis. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan laporan ini didapatkan dari balai besar POM yang ada di bawah koordinasinya.

    “Ada sayur yang basi intinya begitu. Sayur yang basi kita cegah untuk tidak didistribusikan, itu contohnya,” beber Taruna kepada awak media, Jumat (10/1/2025).

    intervensi sejumlah pihak untuk memastikan besarnya nilai gizi dalam setiap menu juga menjadi faktor penting untuk dilakukan. Sebab, sejak nilai per menu dipatok menjadi 10 ribu rupiah, sejumlah pihak pun menyangsikan kandungan gizi dalam MBG. Ditambah lagi tidak adanya susu dalam beberapa menu di sejumlah daerah semakin memperkuat ketidakyakinan masyarakat terhadap nutrisi yang tersedia.

    Merangkum detikHealth, sejumlah syarat perlu dipenuhi agar kualitas gizi dapat dinilai baik bagi masyarakat. Pertama adalah menentukan perbandingan antara kuantitas makanan dengan jumlah kalori. Hal ini kemudian harus disesuaikan dengan siapa yang akan mengkonsumsinya apakah anak atau ibu hamil.

    Kedua, program MBG juga harus memperhatikan metode Hazard Analysis Critical and Control Point (HACCP) atau pengelolaan keamanan dari makanan. Ketiga, adalah bagaimana bahan baku makanan itu dipilih dan disimpan, serta bagaimana racikan bumbu-bumbu itu dibuat. Syarat terakhir adalah menghitung durasi serta metode distribusi. Jangan sampai makanan yang sudah dinilai baik secara gizi hingga pemilihan bahan dan cara mengolah menjadi rusak saat akan disajikan.
    Layakkah MBG disebut sebagai ujung tombak perbaikan gizi nasional dan jembatan untuk Indonesia lepas dari stunting? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth

    Kembali ke Jawa Timur, detikSore kali ini akan membahas lebih lanjut bencana lahar dingin yang terjadi di kaki Gunung Semeru. Seperti diberitakan oleh detikJatim, Banjir lahar hujan gunung Semeru menerjang Sungai Leprak di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Banjir lahar dingin ini diketahui terjadi pada Selasa (14/1) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Berdasarkan laporan detikJatim, sebuah jembatan tertimbun material lahar dingin. Akibatnya, seluruh warga satu dusun di Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari di seberang sungai leprak terisolir. Ini karena akses jembatan limpas dari Dusun Sumber Kajar menuju Sumberlangsep tertimbun banjir lahar Gunung Semeru. Lalu bagaimana situasi terakhir di sana? Ikuti laporan langsung jurnalis detikJatim yang berada di lokasi dalam Indonesia Detik Ini.

    Ify Alyssa akan hadir di detikSore untuk menutup edisi kali ini. Saat ini, Musisi muda independen tengah merilis album bertajuk “Menata”. Dalam kesempatannya, ia menyebut jika album ini menggambarkan perjalanan Ify menemukan kedewasaan emosional setelah menghadapi perbedaan dalam hubungan yang tidak dapat disatukan. Apa cerita di balik album barunya ini? Lagu apa yang menjadi highlight dari album ini? apa yang baru dibandingkan album-album Ify Alyssa sebelumnya, simak obrolannya hanya di Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Ekonom Soal Pagar Laut: Harus Dicabut, Sudah Menimbulkan Dampak Ekonomi dan Sosial – Halaman all

    Ekonom Soal Pagar Laut: Harus Dicabut, Sudah Menimbulkan Dampak Ekonomi dan Sosial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ekonom Senior Dradjad Wibowo melihat seharusnya pagar laut yang terpasang di perairan Kabupaten Tangerang segera dicabut, jika memang tidak berizin.

    “Kalau dari pernyataan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan kan perintah Presiden jadi ya kita ikuti itu. Kalau memang betul tidak ada izin, cabut masa kalah sama BPOM yang cabut skincare,” ujar Dradjad saat dihubungi Tribunnews, Rabu (15/1/2025).

    Menurut Dradjad, yang terpenting saat ini adalah mencabut dulu pagar laut tersebut. Jika nantinya memang hendak diproses hukum, sebaiknya akan diambil langkahnya setelah pagar laut dicabut.

    “Kemudian soal siapa yang memasang kalau mau memproses hukum karena ada pelanggaran hukum, harus ada yang dihukum, harus ada yang diproses ya itu hal lain mungkin penegakkan hukum,” tutur Dradjad.

    Sebab, Dradjad melihat adanya pagar laut tersebut sudah menimbulkan dampak ekonomi dan dampak sosial, terutama bagi nelayan.

    “Tapi, barangnya ini kan sudah ada dampak eksternalitas ekonominya sudah ada berbagai dampak sosial lainnya, ya sudah tutup, selesai cabut, proses hukum dilanjutkan,” ujar Dradjad.

    Sebelumnya, KKP telah menyegel pagar laut ilegal di perairan Kabupaten Tangerang tersebut. Pagar laut tanpa izin yang telah dipasang sejak 2023 itu melintasi wilayah pesisir 16 desa di enam kecamatan di Kabupaten Tangerang.

    Penyegelan pagar laut tersebut dilakukan oleh tim dari KKP yang dipimpin Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono atau Ipunk. 

    “Saat ini kami hentikan kegiatan pemagaran sambil terus dalami siapa pelaku yang bertanggung jawab atas kegiatan ini,” ujarnya.

    Dia mengatakan pemagaran laut tersebut ilegal jika merujuk izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

    Pagar tersebut berada di Zona Perikanan Tangkap dan Zona Pengelolaan Energi yang diatur Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang DKP Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2023.

  • Kata Mereka yang Pernah Coba Obat Setelan, Diwanti-wanti BPOM karena Berbahaya

    Kata Mereka yang Pernah Coba Obat Setelan, Diwanti-wanti BPOM karena Berbahaya

    Jakarta – Belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyidak dugaan tindak pidana penyalahgunaan obat apotek di Cilegon, Banten. Apotek tersebut terindikasi melakukan pelepasan kemasan asli obat yang kemudian dibungkus pada klip plastik atau umumnya disebut ‘obat setelan’.

    Obat setelan semacam ini sebenarnya sudah lama beredar di pasaran, terbanyak dijual di warung-warung dan e-commerce atau lapak online. Pencarian detikcom di salah satu e-commerce, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 09:00 pagi, ada lebih dari 50 tautan link penjualan obat setelan dengan berbagai klaim pengobatan.

    Masing-masing toko online berhasil menjual dua ribuan pieces obat setelan, baik untuk meredakan pegal linu, asam urat, nyeri gigi, hingga klaim rematik ‘flu tulang’.

    Fahriza, salah satu pengguna obat setelan di Bogor, mengaku tidak hanya memilih obat tersebut karena murah, ia merasa efeknya lebih terasa daripada obat yang didapat di apotek.

    “Pernah coba flutulang, itu ampuh sih buat sakit badan dan susah tidur. Beneran kerasa efeknya hitungan menit,” beber dia kepada detikcom, Rabu (15/1).

    “Belinya di warung-warung jamu,” lanjutnya.

    Dihubungi terpisah, Ai Haula wanita domisili Sukabumi juga melihat banyak tetangganya lebih memilih obat setelan ketimbang berobat langsung ke dokter.

    “Di warung dekat rumah, laku banget obat ini. Kalau kata mereka efeknya lebih kerasa daripada berobat ke dokter,” tutur Ai.

    Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Eka Rosmalasari menilai efek obat setelan yang dinilai efektif bagi banyak orang sebetulnya berkaitan dengan jumlah bahan kimia obat yang tinggi. Sama seperti yang ditemukan pada jamu dengan kandungan BKO.

    “Kalau efek lebih ampuh itu sama kayak kita minum jamu yang pakai bahan kimia obat (BKO). Jumlah BKO yang ditambahkan tidak diketahui, demikian juga dengan obat setelan. Komposisi/zat aktif dan kadarnya tidak diketahui apakah sesuai dengan kebutuhan atau berlebih,” tandas dia.

    “Apabila obat dikonsumsi tanpa aturan pakai atau dosis yang jelas tentu dapat menimbulkan risiko pada kesehatan,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • BPOM Wanti-wanti Bahaya Obat Setelan, Banyak Dijual di Warung hingga Lapak Online

    BPOM Wanti-wanti Bahaya Obat Setelan, Banyak Dijual di Warung hingga Lapak Online

    Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mewanti-wanti bahaya peredaran obat setelan. Obat setelan merupakan obat dalam bentuk tablet maupun kapsul yang dikemas dalam satu plastik dan dijual bebas di lapak online atau e-commerce hingga warung-warung terdekat.

    Pasalnya, obat setelan tersebut tidak terjamin secara keamanan, khasiat, dan mutunya, lantaran tidak diketahui pasti kandungannya. Obat setelan yang dijual juga pada umumnya termasuk golongan keras sehingga wajib menggunakan resep dokter.

    Obat-obat semacam ini dikemas ulang dan dikeluarkan dari kemasan asli industri farmasi. Jenis obat setelan terbagi dua yakni:

    Obat setelan bermerek

    Obat setelan ini dikemas dalam sebuah plastik, karton, atau dalam bentuk rentengan dengan merek dan penandaan tertentu

    Obat setelan tanpa merek

    Dikemas dalam plastik berklip atau dalam bentuk rentengan.

    Bila masyarakat menemukan obat setelan, segera melapor ke BPOM RI melalui sejumlah platform media sosial maupun HALO BPOM 1500533.

    Belum lama ini, BPOM menemukan dugaan tindak pidana penyalahgunaan obat di sebuah apotek di Cilegon, Banten. Apotek tersebut melakukan pelepasan kemasan asli obat dan membungkusnya di dalam sebuah klip plastik atau biasa disebut ‘obat setelan’.

    Kepala Balai Besar POM di Serang Mozaza Sirait mengatakan dugaan tindakan pidana ini terkait sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar mutu dan persyaratan keamanan. BBPOM Serang bersama Korwas Polda Banten, Dinas Kesehatan Cilegon, dan BAIS melakukan penindakan pada 9 Oktober 2024.

    “Pada saat operasi penindakan penyidik menemukan tempat penyimpanan obat yang telah dilepaskan dari kemasan aslinya dan dikemas kembali menggunakan plastik klip sebagai obat setelan,” kata Mozaza di Serang, Banten, Senin (6/1/2025).

    (naf/kna)

  • DPD bahas pelaksanaan program MBG pada sidang paripurna

    DPD bahas pelaksanaan program MBG pada sidang paripurna

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Perwakilan Daerah RI ikut membahas pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang mulai dijalankan pemerintah pada Sidang Paripurna Ke-10 Masa Sidang III Tahun 2024–2025, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

    Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengatakan bahwa sidang paripurna tersebut digelar setelah para senator menjalani masa reses dan memasuki masa sidang baru.

    “Banyak sekali masukan, aspirasi, termasuk juga beberapa usulan kepada pihak eksekutif. Kami semua tadi meng-underline (garisbawahi) beberapa di antaranya program makan bergizi gratis,” kata Sultan usai menghadiri sidang paripurna.

    Ia mengatakan DPD mendapati banyak sekali temuan di lapangan terkait pelaksanaan program MBG yang akan segera ditindaklanjuti melalui rapat-rapat dengan pemangku kepentingan terkait, misalnya Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan kementerian terkait lainnya.

    “Sehingga program yang baik ini betul-betul bisa berhasil dengan baik, kemudian output-nya baik dan tidak menjadi masalah,” ujarnya.

    Sultan memberi contoh temuan pengawasan senator dari wilayah Papua terkait pelaksanaan program MBG, yakni besaran indeks harga makan bergizi gratis yang tinggi.

    “Kalau teman-teman di timur ya, di Papua, harga ya, harga atau indeks makan bergizi gratis ini kalau teman-teman di timur itu menurut teman-teman pantauan langsung di bawah itu jauh dari cukup. Ini kan menjadi bahan (pembahasan juga),” ucapnya.

    Ia lantas melanjutkan, “Lalu temuan juga di lapangan beberapa di antaranya adalah memastikan siapa yang bertanggung jawab terhadap kadar gizi yang dimakan, apakah BPOM dan lain-lain.”

    Sultan menyebut temuan-temuan tersebut akan menjadi bahan untuk ditindaklanjuti DPD RI guna menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pihak pemerintah selaku pelaksana program tersebut.

    Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu menegaskan dukungan DPD RI terhadap program MBG dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui fungsi pengawasan yang dijalankannya.

    Meski demikian, Sultan menekankan bahwa lembaganya tidak ingin gegabah dalam menyimpulkan keberhasilan pelaksanaan program MBG melalui unggahan-unggahan yang bersebaran di media sosial terkait ulasan-ulasan soal makanan MBG.

    “Kami nggak mau buru-buru dong, maksudnya menyimpulkan hanya karena dari posting-an di sosial media. Makanya kami langsung mau informasi A1. Pertama dari stakeholder terkait, kemudian nanti anggota DPD lagi yang akan turun ke lapangan untuk memastikan itu benar atau tidak,” tuturnya.

    Program makan bergizi gratis merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang resmi diberlakukan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia pada Senin (6/1).

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPOM Solo Uji Sampling Menu Program Makan Bergizi Gratis, Apa Saja yang Dicek?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Januari 2025

    BPOM Solo Uji Sampling Menu Program Makan Bergizi Gratis, Apa Saja yang Dicek? Regional 13 Januari 2025

    BPOM Solo Uji Sampling Menu Program Makan Bergizi Gratis, Apa Saja yang Dicek?
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Solo, Jawa Tengah, melakukan
    uji sampling
    terhadap menu
    program Makan Bergizi Gratis
    (MBG) pada hari pertama pelaksanaannya, Senin (13/1/2025).
    Pengujian berlangsung di sebuah mobil operasional yang terparkir tidak jauh dari lokasi program MBG.
    “Tadi pagi kami melakukan sampling dan sekaligus uji di tempat untuk parameter pengujian kimia,” ucap Kepala Balai POM Solo, Muhammad Fajar Arifin saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.
    Menurut Fajar, uji sampling menu program MBG akan dilakukan setiap hari di lokasi yang berbeda.
    “Kami mendapatkan arahan dari pusat untuk melakukan sampling di titik tertentu sesuai dengan alasan risiko. Ke depan, jumlah titiknya akan banyak dan berbeda setiap hari,” tambahnya.
    Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh siswa dalam program MBG aman.


     
    Uji sampling
    makanan ini mengikuti petunjuk teknis yang mencakup pengujian kimia dan mikrobiologi.
    Parameter pengujian kimia mencakup empat bahan berbahaya, yaitu:
    Sementara itu, untuk mikrobiologi, pengujian difokuskan pada bakteri patogen.
    “Kami ingin memastikan bahwa sebaran keamanan pangan terkait MBG dapat aman dan baik untuk siswa,” ungkap Fajar.
    Program Makan Bergizi Gratis
    (MBG) resmi diluncurkan di Solo dengan sasaran 2.787 siswa.
    Acara peluncuran dihadiri oleh Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, Dandim 0735/Solo Letkol Inf Eko Hardianto, serta jajaran pemerintah kota Solo.
    Menu pada hari pertama program MBG terdiri dari nasi, sayur, ayam, susu, dan jeruk, yang semuanya disajikan dalam wadah stainless steel.
    Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG tahap pertama mencakup tujuh sekolah dengan total 2.787 siswa.
    Sekolah-sekolah tersebut antara lain adalah TK Warga, SD Warga, SDN Purwodiningratan, SDN Kepatihan Wetan, SMPN 14 Solo, SMA Widya Wacana, dan SMKN 8 Solo.
    “Menu program MBG ini didistribusikan langsung dari dapur umum satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Jebres. Distribusi masih di seputaran Purwodiningratan dengan radius tidak lebih dari 2 kilometer. Setiap SPPG tidak boleh melayani lebih dari 3.000 siswa, sesuai dengan perhitungan waktu,” kata Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sama-Sama Menjunjung Tinggi Produk Lokal

    Sama-Sama Menjunjung Tinggi Produk Lokal

    YOGYAKARTA – Belum lama ini, TikTok mengumumkan kemitraan strategis dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). Sebagai tindak lanjut dari kemitraan strategis ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop dikombinasikan di bawah Tokopedia. Lantas, apa alasan TikTok Shop gandeng Tokopedia?

    Terkait hal ini, Direktur Eksekutif E-commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo membeberkan alasan mengapa TikTok Shop gandeng Tokopedia. Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.

    Alasan TikTok Shop Gandeng Tokopedia

    Dikatakan Stephanie, alasan pihaknya menggandeng Tokopedia karena mereka melihat Tokopedia sangat mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi dan misi TikTok.

    “Kami punya visi dan misi yang sama untuk menjunjung tinggi produk lokal, UMKM lokal, dan creator-kreator di Indonesia,” kata Stephanie di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023, dikutip VOI.

    Stephanie tidak menyangkal bahwa pihaknya juga melakukan penjajakan ke e-commerce lain sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalin kemitraan strategis dengan GoTo.

    Berdasarkan penelusuran VOI, TikTok tercatat pernah menjalin komunikasi dengan sejumlah e-commerce, seperti Bukalapak dan CT Corp. Akan tetapi, dari penjajakan itu, yang resmi digandeng adalah Tokopedia.

    “Kita akan terus bekerjasama dengan Tokopedia seterusnya, nanti untuk ke depannya akan kami update jika sudah ada info lebih lanjut,” tutur Stephanie.

    Dia menyatakan, pihaknya akan patuh kepada pemerintah soal peralihan semua bentuk transaksi ke Tokopedia, sebab TikTok Shop hanya memiliki izin sebagai social commerce.

    “Seperti yang Pak Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bilang itu sekitar tiga sampai empat bulan dan ini juga akan terus merapat kepada mereka untuk memikirkan bagaimana idealnya,” tutup Stephanie.

    Tanggapan Menkop UKM Soal TikTok Shop Gandeng Tokopedia

    Kabar bergabungnya TikTok Shop dengan Tokopedia turut disorot oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mengah (Menkop UKM) Teten Masduki. Dia mengingatkan agar TikTok mematuhi regulasi dan mengutamakan UMKM di Indonesia.

    Menteri Teten meminta TikTok Shop dan Tokopedia mematuhi regulasi yang ada di Indonesia, khususnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

    “TikTok dan GoTo harus ikut mengembangkan program pemerintah, memberdayakan UMKM kami dan membangun bisnis model yang berkelanjutan,” ujar Teten dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 12 Desember.

    Dia menambahkan, ada lima kebijakan kebijakan dalam Permendag 31/2023 yang harus dipatuhi TikTok Shop dan Tokopedia, di antaranya:

    Kebijakan multichannel di e-commerce, yakni kepatuhan dengan aturan pemisahan e-commerce dari media sosial.TikTok Shop dan Tokopedia dilarang untuk memberi ruang bagi barang dumping di negara asalnya atau barang impor dengan harga ekspor yang lebih rendah disbanding negara asalnya.TikTok Shop dan Tokopedia tidak menjual barang impor yang dokumennya tidak lengkap. Barang impor yang dijual secara online harus mempunyai izin edar dari BPOM, punya SNI, dan memiliki sertifikasi halal.TikTok Shop dan Tokopedia diminta untuk tidak menjual barang yang harganya berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk melindungi UMKM produsen lokal.Platform online termasuk TikTok Shop dan Tokopedia tidak boleh menjual produk sendiri.

    Demikian informasi tentang alasan TikTok Shop gandeng Tokopedia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Daun Asal Jakarta Laku Keras di Amerika, Harga Olahannya Rp97 Juta/Kg

    Daun Asal Jakarta Laku Keras di Amerika, Harga Olahannya Rp97 Juta/Kg

    Jakarta, CNBC Indonesia – Daun dari tanaman Kratom menjadi komoditas yang menjanjikan. Bahkan popularitas tanaman herbal ini tengah menanjak di Amerika Serikat.

    Data BPS tahun 2023 menunjukkan AS sebagai pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar US$ 9,15 juta.

    Selain AS, negara lain seperti India, Jepang, Jerman, dan Republik Ceko juga menjadi tujuan ekspor, meski dengan volume yang lebih kecil, namun tetap menjadi pasar yang menjanjikan.

    Sementara berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), dari seluruh ekspor kratom Indonesia, DKI Jakarta menjadi pemain utama. Kontribusinya mencapai US$ 4,45 juta, atau sekitar 60,75% dari total nilai ekspor.

    Kalimantan Barat dan Jawa Timur menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan kontribusi signifikan. Di pasar luar negeri, Kratom yang diolah menjadi bentuk ekstrak dihargai mencapai US$ 6.000 atau sekitar Rp 97,9 juta per kg (kurs Rp16.317).

    Namun, kratom memiliki tantangan terkait legalitasnya di pasar internasional. Di AS, permintaan kratom terus meningkat meski status legalitasnya masih belum mendapat pengesahan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

    Meskipun demikian, dilansir dari Bloomberg, masyarakat Amerika membeli begitu banyak kratom dan produk berbahan dasar kratom, baik secara online atau di minimarket pom bensin, toko serba ada, toko rokok, dan bar, sehingga menjadi industri senilai US$ 1 miliar.

    Sementara di Jepang dan Jerman mengizinkannya dalam penggunaan terbatas. India, dengan kebijakan yang lebih longgar, menjadi salah satu pasar ekspor terbesar. Legalitas yang bervariasi ini menuntut perhatian Indonesia dalam menjaga kualitas produk agar dapat memenuhi standar global yang terus berkembang.

    Di dalam negeri, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur adalah provinsi utama yang menopang ekspor kratom, menyumbang hampir seluruh nilai ekspor nasional. Ini menunjukkan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah penghasil untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari komoditas ini.

    Tanaman kratom sendiri dikenal karena manfaatnya dalam pengobatan tradisional, seperti mengatasi nyeri, kecemasan, hingga membantu proses detoksifikasi bagi pengguna opioid. Meskipun di Indonesia sempat menuai kontroversi dan disebut sebagai “narkoba baru,” kratom justru berhasil menembus pasar AS dan berkembang menjadi industri bernilai miliaran dolar.

    (mkh/mkh)