Kementrian Lembaga: BPOM

  • Yuk Kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan Temukan 1.000 Produk UMKM BRI Kualitas Terbaik! – Page 3

    Yuk Kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan Temukan 1.000 Produk UMKM BRI Kualitas Terbaik! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BRI UMKM EXPO(RT) 2025 siap hadir untuk masyarakat Indonesia! Yup, ajang yang dihadirkan BRI dan menjadi wadah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan dihelat pada 30 Januari-2 Februari 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten.

    Sebanyak 1.000 produk UMKM BRI dari seluruh Indonesia siap tampil di BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Produk UMKM BRI tersebut seluruhnya telah lolos proses kurasi yang dilakukan oleh BRI.

    Selama proses kurasi tersebut, terhitung jumlah pendaftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sebanyak 3.006 UMKM. Ribuan UMKM itu terdiri dari home decor & craft (505 UMKM), food & beverage (1433 UMKM), accessories & beauty (207 UMKM), fashion & wastra (757 UMKM), serta healthcare & wellness (104 UMKM).

    3.006 UMKM itu mengikuti tahapan kurasi agar bisa tampil di BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Ya, terdapat tiga tahapan kurasi yang dilalui oleh pelaku UMKM seperti seleksi administrasi (penyesuaian produk dengan kategori produk UMKM dan seleksi legalitas usaha atau sertifikasi halal dan BPOM), kurasi oleh kurator  (penilaian produk berdasar desain, inovasi, dampak sosial dan lingkungan, kemampuan ekspor).

    Tak lupa ada juga kurasi sampel produk (kriteria penilaian desain, inovasi, eksplorasi material, fungsi, durabilitas, rasa dan kelengkapan materi pada kemasan).

    Dari proses kurasi tersebut, sebanyak 1000 UMKM akan tampil di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dengan jumlah home decor & craft (153 UMKM), food & beverage (358 UMKM), accessories & beauty (181 UMKM), fashion & wastra (273 UMKM), dan healthcare & wellness (35 UMKM).

    Intip Beragam UMKM Kreatif yang Akan Tampil di BRI UMKM EXPO(RT) 2025

    Buat kamu yang penasaran produk BRI UMKM EXPO(RT) 2025. dari berbagai kategori yang lolos proses kurasi, intip daftarnya di bawah ini, ya!

    Gelap Ruang Jiwa  (Accessories & Beauty)

    Perbesar

    Gelap Ruang Jiwa hadirkan produk UMKM BRI yang kreatif… Selengkapnya

    Gelap Ruang Jiwa adalah proyek kreatif dari Bandung yang mengubah limbah seperti botol sampo bekas menjadi seni abstrak penuh makna. Proses pembuatan dilakukan dengan tangan, menghasilkan karya unik yang organis dan bertekstur. Inisiatif ini bekerja sama dengan pengrajin lokal, menciptakan dampak positif bagi komunitas sekitar. Gelap Ruang Jiwa menginspirasi bahwa kreativitas dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.

    Cabaco  (Home Decor & Craft)

    Perbesar

    Cabaco, produk UMKM BRI kategori Home Decor & Craft… Selengkapnya

    Cabaco menghasilkan produk berbahan dasar  kulit asli yang dibuat  handmade oleh pengrajin handal mulai dari proses pemotongan, menjahit dengan teknik hand stich dan ukir hingga tahap akhir. Cabaco telah berhasil meraih penghargaan Good Design Indonesia 2022, Dekranas Award 2023 Karya Kriya Terbaik III  dan UMKM Award Juara 1 Kategori Craft  Menembus Batas. 

    Krakakoa (Food & Beverage)

    Perbesar

    Krakakoa, produk UMKM BRI kategori Food & Beverage… Selengkapnya

    Krakakoa merupakan UMKM yang mengolah biji kakao organik yang bersumber dari perkebunan kakao kecil dengan menerapkan metode pertanian berkelanjutan. UMKM asal Lampung tersebut berusaha menggabungkan citarasa Indonesia ke dalam produknya seperti coklat batang dengan cabai merah dan rangkaian coklat single origin dari Bali, Sumatra, dan Sulawesi.

    Boolao (Fashion & Wastra)

    Perbesar

    Boolao, produk UMKM BRI kategori Fashion & Wastra… Selengkapnya

    Boolao bergerak di tekstil dan menghasilkan koleksi busana dari beragam jenis biru dengan aneka ragam corak, teknik, dan motif tradisional Indonesia. Mereka pun melibatkan perajin dari Bandung dalam mendesain, menganyam, dan mewarnai koleksi buatan tangan Boolao.

    Selain itu, Boolao juga membawa konsep berkelanjutan. Bahkan, Boolao pun sempat berhasil mengikuti New York Fashion Week, lho!

    Imago Raw Honey  (Healthcare & Wellness)

    Perbesar

    Imago Raw Honey, produk UMKM BRI kategori Healthcare & Wellness… Selengkapnya

    Produk ini tanpa bahan pengawet dan gula tambahan, menggunakan teknologi inovatif yang telah dipatenkan. Dengan pendekatan sustainable harvesting, produk ini diproduksi dengan melibatkan petani mitra. Kini, produk ini telah diekspor ke Korea Selatan, Thailand, Brunei Darussalam, dan UEA.

    Ini Baru 5 Produk UMKM BRI, Masih Ada 995 Produk Lain yang Bisa Kamu Jelajahi di BRI UMKM EXPO(RT) 2025! Jangan Sampai Kehabisan!

    So, langsung aja kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) 2025 untuk menjelajahi produk berkualitas dari UMKM terbaik di seluruh Indonesia! Mulai dari kerajinan tangan, fashion, makanan, hingga healthcare & wellness, semuanya dipamerkan dengan apik dan siap memukau pengunjung.

    Tidak hanya menemukan produk unggulan, kamu juga bisa menikmati promo menarik. Dapatkan cashback saat belanja menggunakan BRImo dan voucher belanja untuk transaksi dengan Kartu Kredit BRI. Hemat sekaligus seru, kan?

    Yang lebih seru lagi, acara ini menghadirkan beragam kegiatan menarik seperti Business Matching, kompetisi kopi kelas dunia seperti Indonesia Barista Championship by SCAI dan Indonesia Brewers Cup by SCAI, Nusantara Culinary, Fashion Show, hingga Music Performance yang akan memeriahkan suasana.

    Jangan sampai kamu lewatkan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, ya. Dijamin menyesal deh kalau tak datang langsung ke sana!  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi landing page resmi di BRI UMKM Export.

  • Video: BPOM Minta Influencer Laporkan Hasil Lab Sebelum Dipublikasi

    Video: BPOM Minta Influencer Laporkan Hasil Lab Sebelum Dipublikasi

    Jakarta – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) meminta para influencer yang aktif di media sosial untuk melaporkan hasil uji lab mereka sebelum dipublikasikan. Hal tersebut guna mencegah keributan yang terjadi antara sesama penjual produk kosmetik.

    (/)

  • BPOM: Influencer Kosmetik Tak Punya Wewenang Viralkan Hasil Uji Lab

    BPOM: Influencer Kosmetik Tak Punya Wewenang Viralkan Hasil Uji Lab

    Jakarta

    Belakangan marak review para influencer atau content creator soal kosmetik di media sosial. Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) RI mencermati bahwa di satu sisi eksistensi review tersebut berdampak positif terhadap edukasi masyarakat mengenai keamanan, manfaat dan mutu kosmetik.

    Namun di sisi lain, BPOM juga mencatat beberapa review yang dilakukan tak komprehensif dan bahkan melanggar ketentuan. Fenomena konten review mengenai produk kosmetik sangat bervariasi.

    Isi konten mulai dari edukasi penggunaan kosmetik secara aman dan sesuai dengan kondisi kulit hingga ulasan hasil uji mandiri para influencer atau content creator terhadap produk kosmetik tertentu yang diduga mengandung bahan berbahaya maupun klaim berlebihan (overclaim).

    Ulasan tersebut dikemas mengikuti tren sehingga menarik perhatian masyarakat dan dapat memengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih kosmetik.

    Sesuai aturan, pernyataan yang bersumber dari hasil pengujian laboratorium bersifat rahasia, untuk pihak yang bertanggung jawab, dan tidak untuk dipublikasikan.

    Pemilik izin edar sebagai pihak yang bertanggung jawab dapat melakukan pengujian terhadap produk yang dimilikinya di laboratorium yang terakreditasi untuk kepentingan sendiri agar kosmetik tersebut senantiasa memenuhi persyaratan.

    “Kewenangan untuk mengumumkan hasil pengawasan produk kosmetik hanya dimiliki oleh BPOM,” ucap Kepala BPOM Taruna Ikrar. Kewenangan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

    Terhadap pihak yang tanpa kewenangan memviralkan hasil pengujian, maka tindakan tersebut termasuk sebagai pelanggaran dan akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku termasuk proses pro-justitia.

    Sesuai ketentuan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, pihak yang dengan sengaja atau tanpa hak menggunakan rahasia dagang pihak lain dapat dikenakan dengan ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp300 juta.

    Selain itu, influencer/content creator kosmetik juga seringkali memberikan pernyataan “approved” terhadap produk yang diulasnya. Hal tersebut termasuk bentuk pelanggaran karena dapat membingungkan dan memengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih kosmetik yang akan digunakan.

    “Hanya BPOM sebagai lembaga yang diberikan otoritas untuk melakukan pengawasan, yang berhak menyatakan “approved” terhadap produk kosmetik,” kata Taruna.

    “Perizinan dan pengawalan setelah kosmetik beredar merupakan satu kesatuan yang kewenangannya melekat pada otoritas, yaitu BPOM. Untuk itu, BPOM akan melakukan penertiban terhadap pihak yang menyatakan “approved” produk kosmetik,” tegas Taruna Ikrar.

    Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengawasi peredaran kosmetik, BPOM berkomitmen untuk menjalankan tugas dan fungsinya tanpa pengecualian terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam peredaran kosmetik.

    Langkah yang dilakukan BPOM meliputi intensifikasi pengawasan, penindakan kejahatan, bimbingan teknis bagi pelaku usaha, serta komunikasi, informasi, dan edukasi bagi masyarakat tentang kosmetik yang aman, bermanfaat, dan bermutu.

    “Secara rutin telah menyampaikan hasil pengujian kosmetik yang membahayakan kesehatan setelah melalui serangkaian kegiatan pengawasan yang komprehensif,” imbuhnya.

    “Terungkapnya pelanggaran peredaran kosmetik injeksi, kosmetik stamina, dan kosmetik mengandung bahan berbahaya, seperti kosmetik merek Lameila, membuktikan BPOM telah bekerja walaupun belum viral di media sosial,” lanjut Taruna Ikrar.

    Kepala BPOM mengajak para influencer atau content creator kosmetik untuk lebih fokus dalam mengedukasi masyarakat dan menyingkirkan motif lain dari publikasi yang dilakukannya, seperti persaingan bisnis, mengejar popularitas, atau mengambil keuntungan.

    Adanya motif lain tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran yang meresahkan masyarakat termasuk persaingan yang tidak sehat di antara pelaku usaha kosmetik dalam negeri.

    Maraknya review dari influencer/content creator kosmetik dapat memengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk kosmetik lokal, apabila dilakukan secara tidak tepat.

    “BPOM tentu tidak akan tinggal diam terhadap hal ini. Kami akan menggandeng pihak Kepolisian Negara RI dalam menertibkan pelanggaran review kosmetik yang tidak komprehensif dan tidak sesuai ketentuan ini,” imbuhnya.

    “Yang kami lakukan ini agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat dan berisiko menurunkan daya saing produk kosmetik lokal,” ujar Taruna Ikrar lagi.

    (suc/up)

  • Impor Garam Industri Dibatasi, Bahan Baku Farmasi Aman?

    Impor Garam Industri Dibatasi, Bahan Baku Farmasi Aman?

    Bisnis.com, JAKARTA – Industri farmasi dinilai siap untuk menggunakan garam lokal. Pasalnya, produksi garam lokal untuk kebutuhan bahan baku obat dan infus sudah dapat diproduksi oleh pabrikan dalam negeri. 

    Sebelumnya, garam untuk industri farmasi, termasuk untuk cuci darah masih mengandalkan impor. Kendati demikian, pemerintah telah melarang dan membatasi impor garam lewat Peraturan Presiden (Perpres) 126/2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. 

    Sekjen Asosiasi Biofarmasi dan Bahan Baku Obat (AB3O) Irfat Hista mengatakan industri farmasi membutuhkan garam sekitar 6.000-6.500 ton sebagai bahan baku untuk cuci darah 4.000 ton, 1.500 ton untuk garam infus, dan 500 ton sisanya untuk vaksin, obat pil, tablet, sirup, dan lainnya.

    “Sekarang sudah ada mesin untuk produksi garam untuk di laboratorium, namanya Garam Pro Analisa Laboratorium, di mana garam itu reagen sifatnya, garam untuk standar uji. Itu kita buat mesin teknologi nya di pabrik saya di Sentul,” kata Irfat kepada Bisnis, Kamis (16/1/2025). 

    Mesin untuk membuat garam farmasi itu saat ini dimiliki oleh PT Karya Daya Sayafarmasi yang dikembangkan sendiri oleh Irfat. Sejak beroperasi 2022, pabrik di Sentul tersebut memproduksi garam farmasi sebanyak 500 ton per tahun. 

    Adapun, produksi garam tersebut untuk memasok bahan baku obat yang digunakan oleh lebih dari 200 perusahaan farmasi, termasuk Kalbe Farma, dan lainnya. 

    Di sisi lain, PT Tudung Karya Daya Inovasi merupakan pabrik garam farmasi kedua yang dimiliki Irfat di wilayah Jawa Timur mampu memasok kebutuhan garam untuk infus sebanyak 1.500 ton. 

    “Kalau untuk cuci darah [garam] itu sebetulnya tidak dikategorikan farmasi karena mereka memang sudah menggunakan garam dari lokal sebagian, ada yang impor juga,” tuturnya. 

    Irfat menerangkan bahwa untuk dapat mendistribusikan produk garam lokal yang dihasilkan pabrikannya, pihaknya telah mendapatkan seritifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

    Sementara, untuk garam yang digunakan cairan cuci darah tidak memerlukan sertifikasi BPOM, melainkan masuk dalam kategori alat kesehatan, sehingga sertifikat yang diperlukan yaitu Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB). 

    Dengan larangan impor garam lewat Perpres 126/2022, Irfat menyebut kebutuhan garam untuk cuci darah yang dipasok lewat PT Intan Jaya Mas sebanyak 4.000 ton itu kini dapat dipasok oleh produsen lokal tersebut. 

    “Jadi, garam farmasi [cuci darah] itu 4.000 ton sebagiannya memang masih diimpor dari Australia, Dominion South yang kategorinya garam farmasi, sebagian garam dari pabrik lokal, enggak jelas garamnya apa,” terangnya. 

    Sebelumnya, selama ini yang memasok garam farmasi untuk global yaitu produsen kimia global, Dominion Salt. Garam yang digunakan kebanyakan datang dari Australia. Seiring berjalan waktu, pemerintah menyadari pentingnya swasembada dan mengembangkan sentra garam nasional.

    Kendati demikian, potensi pengembangan lahan garam perlu diteliti lebih lanjut, sebab tak semua wilayah mampu membudidayakan garam. Salah satu wilayah dengan topografi yang cocok kuntuk produksi garam saat ini yaitu wilayah Madura. 

    “Garam pangan belum bisa sepenuhnya diproduksi di Indonesia karena keterbatasan lahan dan produktivitas, [sehingga] harus diimpor. Garam farmasi lebih parah lagi, selalu diimpor karena enggak ada yang bisa bikin pabriknya,” tuturnya.

  • Simak, Cara Merebus Obat Herbal yang Baik dan Benar

    Simak, Cara Merebus Obat Herbal yang Baik dan Benar

    Liputan6.com, Bandung – Pada era modern seperti saat ini, obat herbal masih sering digunakan banyak orang dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Obat herbal populer karena memiliki manfaat yang besar dalam penggunaannya.

    Obat herbal menggunakan bahan-bahan alami yang dipercaya mempunyai kandungan yang aman untuk tubuh. Selain itu, beberapa orang menilai obat herbal sebagai pengobatan yang minim efek samping dibandingkan obat-obatan kimia.

    Bahan-bahan pembuatan obat herbal juga sangat beragam tergantung dari tujuan pengobatannya. Misalnya bahan jahe bisa menjadi obat herbal yang efektif untuk meredakan mual dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    Kemudian terdapat bahan kunyit yang terkenal bisa membantu mengurangi peradangan dan masih banyak bahan lainnya. Obat herbal sering kali dibuat dari tanaman herbal yang mengandung nutrisi baik.

    Mengutip dari situs resmi BPOM, tanaman herbal merupakan salah satu tumbuhan yang dipercaya memiliki kandungan vitamin dan mineral yang bisa mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

    Terdapat beberapa bagian tanaman herbal yang biasanya digunakan sebagai obat herbal seperti daun, akar, hingga bunga. Selain itu, setiap bahan-bahan herbal pasti memiliki proses pengolahannya masing-masing agar manfaatnya bisa terasa.

    Sementara itu, pengolahan obat herbal tidak bisa dilakukan sembarangan tetapi harus digunakan dengan tepat agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Berikut ini bisa diperhatikan beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika mengolah obat herbal.

  • Kepala BPOM Larang Influencer Beri Label Approved pada Produk Kosmetik – Halaman all

    Kepala BPOM Larang Influencer Beri Label Approved pada Produk Kosmetik – Halaman all

                 
    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kepala BPOM Taruna Ikrar melarang influencer/content creator memberi label approved pada produk kosmetik yang diulas atau direviu.

    Menurut Taruna, pemberian label approved itu bisa mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih kosmetik yang akan digunakan.

    “Hanya BPOM sebagai lembaga yang diberikan otoritas untuk melakukan pengawasan, yang berhak menyatakan “approved” terhadap produk kosmetik,” kata dia dalam kegiatan yang digelar di kantor BPOM RI, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

    Taruna menegaskan, perizinan dan pengawalan setelah kosmetik beredar merupakan kewenangan BPOM.

    “Kami akan melakukan penertiban terhadap pihak yang menyatakan ”approved” produk kosmetik,” tegas Taruna Ikrar.

    Pihaknya juga menyoroti, fenomena konten reviu yang menampilkan ulasan hasil uji mandiri para influencer/content creator terhadap produk kosmetik tertentu.

    Sesuai aturan, pernyataan yang bersumber dari hasil pengujian laboratorium bersifat rahasia, untuk pihak yang bertanggung jawab, dan tidak untuk dipublikasikan.

    Pemilik izin edar sebagai pihak yang bertanggung jawab dapat melakukan pengujian terhadap produk yang dimilikinya di laboratorium yang terakreditasi untuk kepentingan sendiri agar kosmetik tersebut senantiasa memenuhi persyaratan.

    “Kewenangan untuk mengumumkan hasil pengawasan produk kosmetik hanya dimiliki oleh BPOM,” kata dia.

    Kewenangan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

    Terhadap pihak yang tanpa kewenangan memviralkan hasil pengujian, maka tindakan ifu termasuk sebagai pelanggaran.

    Sesuai ketentuan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, pihak yang dengan sengaja atau tanpa hak menggunakan rahasia dagang pihak lain dapat dikenakan dengan ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp300 juta.

    Ia berharap, para influencer/content creator kosmetik untuk lebih fokus dalam mengedukasi masyarakat dan menyingkirkan motif lain dari publikasi yang dilakukannya, seperti persaingan bisnis, mengejar popularitas, atau mengambil keuntungan.

    Adanya motif lain tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran yang meresahkan masyarakat termasuk persaingan yang tidak sehat di antara pelaku usaha kosmetik dalam negeri.

     

  • Influencer Kosmetik Ngumpul di BPOM! Ada dr Richard-‘Doktif’, Ini yang Dibahas

    Influencer Kosmetik Ngumpul di BPOM! Ada dr Richard-‘Doktif’, Ini yang Dibahas

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) melakukan diskusi publik, termasuk dengan para influencer terkait keamanan kosmetik. Dalam pantauan detikcom, turut hadir influencer ‘Doktif’ atau dokter detektif dan dr Richard Lee.

    Keduanya dikenal sebagai pemerhati keamanan kosmetik. Dalam diskusi tersebut, Kepala BPOM RI menyampaikan kekhawatiran dampak dari viralnya ‘ribut-ribut’ antarinfluencer dan pemerhati kemanan kosmetik.

    Menurutnya, hal ini berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat memakai kosmetik lokal. Meski Prof Taruna mengapreasiasi inisiatif setiap influencer dalam melaporkan dugaan skincare tidak sesuai ketentuan atau ‘overclaim’, ia meminta untuk melapor terlebih dahulu kepada pihak BPOM. Sebab, agar tidak berujung gaduh.

    “Bisa dibayangkan misal si A di media sosial menyampaikan hasil lab produk tertentu bermasalah, kemudian pihak B membantah dengan juga menunjukkan hasil lab berbeda, ini kan akhirnya menjadi ribut,” beber Kepala BPOM RI Taruna, dalam diskusi para influencer Jumat (17/1/2025).

    “Kemudian yang dituntut untuk membereskan atau ‘cuci tangan’ menjadi BPOM. Padahal, tugasnya kami itu adalah pengawasan, ini yang kemudian menjadi tidak bijak. Karenanya, kita berharap bila menemukan pelanggaran, sampaikan dulu ke BPOM RI, kita terbuka untuk langsung memproses laporan,” sambungnya.

    Suasana ribu terkait kosmetik atau skincare di media sosial juga disebutnya berimbas pada ekonomi nasional, baik yang dialami pengusaha kosmetik maupun masyarakat umum.

    Prof Taruna juga berpesan, bagi rekan sejawat atau dokter yang melakukan endorse kosmetik, selalu mengikuti norma dan aturan yang ada. Ia mewanti-wanti pemberian kosmetik etiket biru harus diberikan dengan resep dokter dan bersifat personal bergantung masing-masing pasien.

    Sementara kosmetik yang komposisinya sama dengan kosmetik etiket biru dan diproduksi secara massal boleh diedarkan selama tidak mengandung bahan obat dan sudah mendapatkan izin edar BPOM RI.

    (naf/kna)

  • Cerita Implora Optimalkan Ekosistem Digital Bersama Shopee

    Cerita Implora Optimalkan Ekosistem Digital Bersama Shopee

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama beberapa tahun terakhir, industri kosmetik lokal terus menunjukkan perkembangan pesat. Bahkan menjadi salah satu sektor yang menawarkan peluang dan prospek bisnis yangmenjanjikan.

    Faktor seperti populasi generasi muda yang terus bertambah dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga penampilan, juga berkontribusi pada lahirnya banyak brand kosmetik lokal unggulan. Salah satu cerita inspiratif datang dari Implora, sebuah brand lokal yang berhasil berjaya di pasar kosmetik nasional dengan berbagai pencapaiannya.

    Berdiri sejak tahun 2002, Implora hadir dengan penuh inovasi untuk menjawab kebutuhan perempuan Indonesia akan produk kosmetik berkualitas tinggi. Chief Marketing Office Implora, Hendrata Liadi mengungkapkan perjuangan awal Implora dalam menjajakan produk kosmetik dari pintu ke pintu di wilayah Jawa dan Bali.

    Tidak pernah terbayang oleh mereka bahwa perjalanannya bisa bertahan lebih dari dua dekade dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Melihat semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang jeli dan selektif dalam memilih produk kosmetik, Implora hadir dengan visi besar, yakni menyediakan produk kosmetik berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

    “Kami percaya bahwa Industri kosmetik nasional mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, mengingat melimpahnya ketersediaan sumber daya alam sebagai bahan bakukosmetik. Tak hanya itu, transformasi digital turut berperan penting dalam perjalanan Implora. Kami mengakui, kehadiran e-commerce seperti Shopee memberikan kontribusi besar dalam memperluas jangkauan pasar kami, melalui berbagai program, fitur interaktif, dan kampanye belanja. Sebagai contoh, kami mencatatkan rata-rata peningkatan pesanan hingga 10 kali lipat pada setiap puncak kampanye belanja Shopee dibandingkan dengan hari biasa. Selain itu,pada kuartal I 2024, transaksi kami di Shopee mengalami lonjakan sebesar 50 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” jelas Hendrata Liadi dikutip Jumat (17/1/2024).

    Transformasi Implora: dari Usaha Rumahan Jadi Kosmetik Pilihan Masyarakat

    Implora dirintis oleh dua pendiri inspiratif asal Surabaya, Go Wi Liem dan Sri Melani, yang memulai perjalanan bisnis mereka dengan mengembangkan produk parfum pada awal tahun 2000-an. Berbekal tekad kuat, mereka meluncurkan merek parfum Implora yang mendapat sambutan positif dari masyarakat.

    Kesuksesan awal ini mendorong pasangan tersebut memperluas lini produk Implora dengan menghadirkan berbagai produk kosmetik non-parfum, seperti bedak, eyeshadow, dan lipstik, pada 2010-an. Di tahun 2017, Implora juga mendapat antusiasme yang luar biasa dari para pecinta kosmetik saat meluncurkan Urban Lip Cream Matte. Melihat potensi pasar yang lebih luas, Implora kemudian mengembangkan kategori skincare, dengan face serum sebagai produk perdananya. 

    Foto: Dok: Ist
    Implora

    Menyasar segmentasi perempuan muda, mulai dari mahasiswa hingga pekerja profesional, Implora membawa filosofi kosmetik adalah milik semua orang, sehingga mereka senantiasa berkomitmen menghadirkan produk inklusif.

    “Selaras dengan Tagline kami, ‘Berani Jadi Aku’, mencerminkan komitmen kami untuk membantu perempuan merasa nyaman dengan dirinya sendiri melalui produk yang sesuai kebutuhan, dengan merancang berbagai produk kosmetik yang sesuai dengan karakter paras perempuan Indonesia. Dalam menjaga kualitas, kami memastikan seluruh produk kami memenuhi standar tinggi, mulai dari perizinan BPOM, sertifikasi halal, hingga uji klinis oleh dermatologis. Serta, seluruh proses produksi kami dilakukan sesuai Good Manufacturing Practices dan dilakukan secara lokal di pabrik kami di Sidoarjo, Jawa Timur,” tambah Hendrata Liadi.

    Foto: Dok: Ist
    Implora

    Cara Implora Inovatif Mengoptimalkan Peluang Tumbuh Bersama Ekosistem Shopee

    Dalam memperluas visibilitas produknya secara nasional di seluruh Indonesia, Implora cermat dan adaptif dalam mengoptimalkan peluang yang dihadirkan ekosistem e-commerce, seperti Shopee. Sejak bergabung di Shopee di tahun 2017, Implora terus beradaptasi, berinovasi, dan berinvestasi dalam memanfaatkan berbagai peluang yang disediakan Shopee, mulai dari program promosi toko, kampanye belanja angka kembar, hingga fitur Shopee Live dan Shopee Video.

    “Pengalaman kami meyakini bahwa Shopee merupakan wadah yang tepat bagi kami untuk dapat terus bertumbuh dengan inovatif dalam mengakses pasar yang lebih luas,” jelas Hendrata Liadi.

    Hingga kini, Implora telah meluncurkan lebih dari 150 produk, mencakup kosmetik dekoratif, skincare, seperti Implora Urban Eyebrow, Implora Perfect Shield Gel Sunscreen SPF 30PA +++, Implora Healthy Glow Cushion, dan Implora Zodiac Series Perfume Collection yang baru saja diluncurkan di Shopee pada tahun 2024. Dengan portofolio yang terus berkembang, Implora memastikan setiap konsumen menemukan solusi kosmetik sesuai kebutuhan mereka, sekaligus memperkuat posisinya sebagai brand lokal unggulan.

    Mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Implora juga memanfaatkan fitur Shopee Live sebagai kanal penjualan strategis untuk mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui Shopee Live, Implora dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik. Saat ini, Implora mengelola acara khusus bernama Lora’s Store yang tayang hampir 24 jam setiap harinya, sesi ini menjadiwadah berbagi inspirasi dan edukasi dunia kecantikan bagi pengguna Shopee.

    Selain itu, Lora’s Store juga menjadi tempat bagi komunitas “Implovers” untuk mendapatkan informasi produk langsung dari host, serta sering dimeriahkan oleh kolaborasi dengan influencer dan selebriti, yang berhasil menarik ratusan hingga ribuan penonton di setiap sesinya.

    “Shopee Live memberikan dampak luar biasa bagi kami, memungkinkan kami lebih dekat dengan konsumen dan memberikan pengalaman belanja yang interaktif. Dengan fitur seperti Shopee Live dan Shopee Video, kami semakin yakin bahwa teknologi adalah kunci untuk membawa kami melangkah lebih jauh. Selama mengikuti kampanye Shopee di sepanjang tahun 2024, kami mencatat rata-rata peningkatan penjualan hingga 8 kali lipat melalui Shopee Live dibandingkan hari biasanya,” jelas Hendrata Liadi.

    Merujuk laporan Nielsen First Half, pada 2024 memprediksi lonjakan signifikan di kategori make-up dan skincare di tahun 2025. Tren ini membuka peluang besar bagi Implora, yang secara konsisten berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin inklusif dan beragam. Dengan persaingan yang semakin ketat dari brand lokal maupun internasional, Implora optimis menghadapi tahun 2025.

    Tidak ketinggalan, Hendrata Liadi menyebut pihaknya percaya bahwa Shopee adalah platform yang terus bisa membantu Implora mencapai pertumbuhan positif tahun 2025. “Dengan adaptasi yang cermat terhadap tren kecantikan, inovasi produk, serta perilaku konsumen yang dipengaruhi teknologi, Implora berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi yang terjangkau dan relevan bagi seluruh perempuan Indonesia,” pungkasnya. 

    (bul/bul)

  • Heboh Paket Misterius Diduga Narkoba Terdampar di Anambas, saat Dibuka Isinya Bubuk Putih Kristal – Halaman all

    Heboh Paket Misterius Diduga Narkoba Terdampar di Anambas, saat Dibuka Isinya Bubuk Putih Kristal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS – Penemuan benda mencurigakan berupa paket yang diduga narkoba buat heboh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

    Paket tersebut dibungkus plastik hijau bertuliskan Bahasa China. 

    Benda itu ditemukan pertama kali oleh kakak beradik, warga setempat usai air pasang laut surut di kawasan tersebut.

    Saat ditemukan posisi benda sudah terdampar di pesisir kawasan Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan pada, Rabu (15/1/2025).

    Bela (37), sang penemu menjumpai benda tersebut bersama adiknya saat mencari benda hanyut pasca gelombang pasang air laut sekira pukul 17.30 WIB.

    “Kebiasaan di sini, kalau angin kencang dan gelombang laut tinggi, kami suka cari benda-benda hanyut. Saya waktu itu sambil buat-buat video, yang temukan benda itu adik saya,” ucap Bela kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (16/1/2025).

    Bela sendiri mulanya tidak menaruh curiga terhadap benda tersebut. Sebab, dia menyangka itu adalah bubuk teh.

    “Di kemasan plastiknya itu ada gambar daun teh dan ada tulisan macam Bahasa China. Ya akhirnya kami bawa pulang ke rumah,” tutur Bela.

    Sesampainya di rumah, dia lantas membuka plastik hijau tersebut dan mendapati serbuk putih serupa kristal.

    “Saya sempat cari tahu ke shopee, rupanya barang itu tidak ada dijual. Lalu saya cari ke google saya swipe ke bawah lihat ada YouTube Polisi Thailand macam konferensi pers penemuan benda yang hampir sama,” sebut Bela.

    Spontan Bela lansung berkomunikasi via WhatsApp dengan seorang polisi wanita yang bertugas di Anambas.

    “Kebetulan ada nomor ibu polwan itu lalu saya hubungi dan kirim foto-fotonya. Saya diminta untuk amankan sampai akhirnya ada petugas yang datang ke rumah dan saya berikan. Saya juga sudah dimintai keterangan,” ungkap Bela.

    Terpisah, Kasat Narkoba Polres Kepulauan Anambas, AKP SM Simanjuntak membenarkan peristiwa penemuan benda mencurigakan itu.

    “Iya benar, kejadiannya kemarin kami terima laporan dari masyarakat,” terang SM Simanjuntak saat dihubungi sejumlah awak media.

    Kasat Narkoba Polres Kepulauan Anambas itu mengatakan, benda mencurigakan tersebut telah pihaknya amankan. 

    Namun pihaknya belum dapat memastikan lebih jelas apa kandungan dari benda yang dicurigai narkotika tersebut.

    “Pagi tadi kami sudah lakukan test stick hasilnya memang mengarah ke situ. Cuma kami tidak mau berandai-andai,” terang SM Simanjuntak.

    Pihaknya akan membawa sampel barang tersebut untuk uji laboratorium di BPOM di Batam. 

    “Sementara kami akan timbang dulu sampel yang mau dibawa. Sisanya kami amankan di gudang,” tutur SM Simanjuntak.

    Pihaknya pun memastikan akan menginformasikannya kembali ke awak media setelah hasil uji laboratoriumnya keluar.

    “Hasilnya nanti akan kami sampaikan. Sementara biar proses dulu,” tegas asat Narkoba Polres Kepulauan Anambas itu. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

     

  • 10 Program Studi untuk Jurusan IPA Lengkap dengan Prospek Kerjanya

    10 Program Studi untuk Jurusan IPA Lengkap dengan Prospek Kerjanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bagi para siswa yang menyelesaikan pendidikan di jurusan IPA, pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terbuka lebar dengan berbagai program studi menjanjikan. Selain menentukan jurusan yang sesuai dengan passion, Anda juga harus menyesuaikannya dengan jurusan yang diambil waktu SMA.

    Dilansir dari berbagai sumber, berikut 10 program studi untuk jurusan IPA beserta prospek kerjanya, yang dapat dijadikan referensi.

    1. Pendidikan Kedokteran

    Lulusan jurusan IPA memiliki kesempatan besar untuk melanjutkan ke Fakultas Kedokteran. Meskipun proses pendidikan di bidang ini memakan waktu yang panjang, rata-rata tujuh tahun untuk mendapatkan izin praktik, namun prospek karier yang terbuka sangat luas. Jika melanjutkan pendidikan ke spesialisasi, durasi studi bisa mencapai 10 tahun, tetapi hasil yang didapatkan sangat sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.

    2. Farmasi

    Bagi mereka yang tertarik dengan biologi, fisika, dan kimia, jurusan Farmasi menjadi pilihan tepat untuk melanjutkan studi. Selain mempersiapkan mahasiswa menjadi apoteker, jurusan ini juga memberikan pengetahuan mengenai cara meracik senyawa untuk makanan, minuman, hingga produk kosmetik. Lulusan Farmasi pun memiliki peluang untuk berkarier sebagai peneliti di lembaga riset atau di perusahaan skincare.

    3. Teknologi Pangan

    Jurusan Teknologi Pangan atau Tekpang berfokus pada pengolahan bahan pangan menjadi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari kandungan nutrisi dari bahan pangan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Lulusan jurusan ini sangat dibutuhkan di berbagai perusahaan pangan, terutama di bagian penjamin mutu dan pengembangan produk.

    4. Ilmu Gizi

    Ilmu Gizi mempelajari tentang bagaimana pola makan dapat memengaruhi kondisi kesehatan tubuh manusia. Beberapa mata kuliah di jurusan ini meliputi biokimia, ekonomi pangan, manajemen jasa makanan, dan gizi olahraga. Lulusan Ilmu Gizi memiliki prospek karier yang luas, di antaranya sebagai ahli gizi, staf BPOM, quality control, PNS, atau bahkan membuka usaha di bidang kuliner.

    5. Astronomi

    Bagi siswa lulusan IPA yang tertarik dengan langit dan benda-benda luar angkasa, jurusan Astronomi merupakan pilihan yang menarik. Program studi ini membuka peluang karier yang sangat luas, seperti bekerja di lembaga antariksa, observatorium, planetarium, lembaga penelitian, atau sebagai dosen. Selain itu, astronom juga berkesempatan untuk menjadi peneliti dalam bidang sains antariksa.

    6. Teknik Lingkungan

    Jurusan Teknik Lingkungan mempelajari cara-cara untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti pengelolaan limbah, konservasi air, dan pengendalian pencemaran. Lulusan jurusan ini memiliki berbagai peluang karier yang menjanjikan, terutama di sektor pertambangan yang membutuhkan ahli dalam bidang lingkungan.

    7. Bioteknologi

    Bagi lulusan IPA yang tertarik dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang biologi, Bioteknologi adalah pilihan yang tepat. Lulusan jurusan ini dapat berkarier sebagai ahli bioteknologi, ahli biomedis, peneliti di bidang kesehatan, serta berbagai bidang lain, seperti bioinformatika, kesehatan, dan lingkungan.

    8. Statistika

    Jurusan Statistika mempelajari teknik-teknik pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Lulusan dari jurusan ini, yang masih merupakan bagian dari studi Matematika, memiliki peluang bekerja di instansi pemerintahan, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), serta di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan kemampuan analisis data yang mendalam.

    9. Budi Daya Perairan

    Jurusan Budi Daya Perairan, yang juga dikenal dengan nama Akuakultur, berfokus pada pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam budidaya berbagai jenis biota perairan, seperti ikan, udang, lobster, hingga mutiara. Lulusan jurusan ini berpeluang bekerja di perusahaan budi daya, sebagai pengusaha di bidang perikanan, atau bahkan di instansi pemerintah yang bergerak dalam sektor kelautan dan perikanan.

    10. Agroteknologi

    Agroteknologi adalah program studi yang mengkaji penerapan teknologi dalam dunia pertanian. Lulusan jurusan ini memiliki prospek karier di berbagai sektor, seperti industri jasa dan pasokan, manajemen pertanian, penelitian, penjualan, serta pekerjaan di bidang konsultasi pertanian.

    Dengan berbagai pilihan program studi yang tersedia, jurusan IPA memberikan banyak peluang untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu dan karier yang beragam.