Kementrian Lembaga: BPOM

  • Beri Kuliah di Universitas Harvard, Kepala BPOM RI : Indonesia Siap Jadi Pusat Bioteknologi Dunia – Halaman all

    Beri Kuliah di Universitas Harvard, Kepala BPOM RI : Indonesia Siap Jadi Pusat Bioteknologi Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM– Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., menerima undangan terhormat dari  Kedokteran Universitas Harvard untuk menyampaikan kuliah ilmiah dalam forum internasional bertema Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP).

    Kehadiran Taruna Ikrar di universitas bergengsi yang telah menghasilkan sembilan peraih Nobel ini bukan hanya bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan dan regulasi kesehatan, tetapi juga menandai posisi strategis Indonesia dalam lanskap teknologi kesehatan global.

    Dalam presentasinya, Taruna menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri bioteknologi, tidak hanya di Asia tetapi juga di tingkat global.

    Regulasi ATMP: Fondasi Menuju Standar Global

    BPOM RI saat ini tengah membangun kerangka regulasi untuk ATMP yang bersifat 

    Adaptif, mengikuti dinamika pesat teknologi medis modern.

    Berbasis Bukti Ilmiah, memastikan terapi yang masuk ke pasar didukung oleh penelitian yang kuat.

    Mendukung Inovasi, mempercepat akses publik terhadap terapi baru tanpa mengorbankan mutu dan keamanan.

    “Pendekatan ini sejalan dengan tren global. Negara-negara maju sedang bergerak ke arah yang sama, dan Indonesia tidak ingin tertinggal dalam revolusi terapi berbasis bioteknologi,” ujar Taruna.

    Ekosistem Bioteknologi: Komitmen Pemerintah Indonesia

    Dalam paparannya, Taruna juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan visi Asta Cita, Indonesia tengah membangun ekosistem bioteknologi nasional yang kokoh melalui:

    Investasi Infrastruktur Riset, membangun laboratorium dan pusat riset bioteknologi berstandar internasional.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Senin (30/12/2024). (BPOM RI)

    Kemitraan Global, berkolaborasi dengan universitas dan perusahaan farmasi dunia untuk transfer teknologi.

    Pengembangan SDM, meningkatkan kapasitas ilmuwan Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, dan riset.

    Dengan kekayaan hayati yang luar biasa serta pasar domestik yang besar, Indonesia memiliki modal kuat untuk tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga produsen teknologi medis masa depan.

    Manfaat bagi Masyarakat Indonesia

    Pengembangan bioteknologi dan regulasi yang kuat di bidang terapi medis akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain:

    Akses terhadap Pengobatan Canggih, dengan adanya regulasi ATMP yang adaptif, masyarakat dapat memperoleh terapi medis terbaru dengan standar keamanan dan efektivitas tinggi.

    Harga yang Lebih Terjangkau, dengan meningkatnya produksi dalam negeri, biaya terapi medis dapat ditekan sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

    Peningkatan Kesehatan Masyarakat, inovasi di bidang bioteknologi akan membuka peluang untuk penemuan dan pengembangan terapi baru bagi penyakit yang sulit diobati.

    Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi, investasi di sektor bioteknologi akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam industri kesehatan global.

    Kemandirian Teknologi Kesehatan, dengan adanya ekosistem bioteknologi yang kuat, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor obat dan terapi medis dari luar negeri.

    Transformasi Nasional Menuju Kemandirian Teknologi Kesehatan

    Taruna, yang telah lima kali mempublikasikan risetnya di jurnal ilmiah Nature, menegaskan bahwa BPOM RI di bawah kepemimpinannya siap mendukung transformasi besar ini.

    “Ini bukan sekadar mimpi. Dengan regulasi yang progresif, investasi di sektor riset, dan kolaborasi internasional yang aktif, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi bioteknologi dunia,” tegasnya.

    Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti kebutuhan pembiayaan, kesenjangan dalam kesiapan industri lokal, dan perlunya penyempurnaan regulasi secara berkelanjutan.

    Undangan sebagai pembicara di Kedokteran Universitas Harvard menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kesiapannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan kesehatan global.

    Dengan kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri, Indonesia diyakini mampu menjadikan bioteknologi sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional di era modern.”

  • Berbahaya! Ini Daftar Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Kimia Sildenafil Sitrat dan Tadalafil – Halaman all

    Berbahaya! Ini Daftar Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Kimia Sildenafil Sitrat dan Tadalafil – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – BPOM kembali menemukan 61 item obat bahan alam (OBA) mengandung bahan kimia obat (BKO).

    Temuan tersebut terungkap berdasarkan hasil sampling dan pengujian selama periode Februari hingga Desember 2024.

    Tren penambahan BKO ini didominasi oleh BKO sildenafil sitrat dan tadalafil pada produk OBA dengan klaim penambah stamina pria, serta BKO parasetamol pada produk OBA dengan klaim pegal linu dan penambah stamina pria.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar mengingatkan bahaya dari konsumsi produk tersebut.

    Kandungan BKO pada obat bahan alam sangat berisiko bagi kesehatan.

    Penambahan BKO dapat menimbulkan efek samping berupa kehilangan penglihatan dan pendengaran, nyeri dada, pusing, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), stroke, serangan jantung, bahkan kematian.

    “Penggunaan BKO juga dapat menyebabkan kerusakan hati apabila dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis tinggi,” urai Taruna Ikrar.

    Ia menegaskan, kepada pelaku usaha agar selalu menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

    “Pelaku Usaha memegang tanggung jawab terhadap integritas produk yang dimiliki dan bagi pelaku usaha yang terbukti melanggar, maka akan dikenakan sanksi berat sampai dengan sanksi pidana,” pesan Taruna Ikrar.

    BPOM mengimbau agar masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati sebelum membeli dan/atau mengonsumsi produk OBA maupun SK.

    Mengingat maraknya penjualan OBA dan SK yang dilakukan secara daring/online, masyarakat diharapkan lebih kritis dalam membaca dan mencermati informasi produk yang terdapat pada kemasan produk atau materi promosi (iklan) produk.

     

    Daftar obat herbal mengandung kimia

    Berikut daftar 61 obat herbal yang mengandung bahan kimia obat:

    1.       Ginggaro

    2.       Remadix

    3.       MJA Jrenkco

    4.       Madu MJA Borneo

    5.       Vortis

    6.       Bomen

    7.       Herbastamin

    8.       Margaritae Cough Capsules

    9.       Shēn jīn cǎo / Lycopodium Clavatum L Pills

    10.   Gan Mao Tong

    11.   Miao Jia Zu Dai Fu Yi Jun Ru Gao

    12.   Jīn chán qīng xuè zhǐ yǎng wán

    13.   Rénshēn Fēiguǎi Yuánqiàn Wán

    14.   Susu Belut

    15.   Nio Xuang Wan

    16.   Herbasam

    17.   Rajawali

    18.   Asam Urat Pegal Linu Cap Bunga Matahari

    19.   Jamu Jawa Tradisional Jamu Herbal Alami

    20.   Shen Ling Asam Urat

    21.   Tawon Liar

    22.   Sari Mahkota Dewa

    23.   Tawon Liar

    24.   Slim & Shape Herbal Pelangsing dan Penurunan Berat Badan Herbal

    25.   Plangsing Plakor

    26.   Go Slim

    27.   To Slim

    28.   3Slim

    29.   FF Slimming Herbal

    30.   Ramuan Pak Kumis

    31.   Kapsul BAPAK Super Greng

    32.   Chang San

    33.   Kopi Beruang Black Libido Super

    34.   Libido Super

    35.   Goro-Goro X- tra

    36.   Hajar Jahanam

    37.   Kapsul Kuat dan Tahan Lama Kuda Arab

    38.   Kalajengking-X (Scorpio-X )

    39.   Urat Jantan

    40.   Kopi Mix Sakao 39

    41.   Madu Lanang

    42.   Kayu Lanang Ceng ! Plus

    43.   Jaran Lanang

    44.   Pak Brengos

    45.   Pil Gairah

    46.   Hajar Jahanam Jamu Kuat Lelaki

    47.   Spider

    48.   Urat Kuda

    49.   Gatot K-CA

    50.   Gatot K-Ca

    51.   UM Gold Ekstra Strong

    52.   Chang SanX

    53.   Beruang

    54.   New Cobra Mas

    55.   Africa Black Ant Platinum

    56.   Viagra-X

    57.   Chang San Black X

    58.   One man Plus

    59.   Beruang Hitam

    60.   Tongkat Jantan

    61.   Kopi Dayak

    Daftar obat berbahaya dari negeri tetangga

    Selain temuan dari hasil pengawasan peredaran OBA di dalam negeri, BPOM juga menindaklanjuti temuan berdasarkan laporan beberapa otoritas pengawas obat dan makanan negara lain, yaitu Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.

    Dari laporan tersebut, diketahui sebanyak 15 OBA dan suplemen kesehatan (SK) mengandung BKO.

    Berikut daftarnya.

    1.       ZEUS PLUS Dietary Supplement Product

    2.       Honey Q

    3.       Dietary Supplement Product Marvel X

    4.       Siri L-Bang

    5.       D-SHAP

    6.       CIS

    7.       GreenSlim Weight Management

    8.       CHALLEE

    9.       CHU

    10.   OZY

    11.   HONEY Q THE FLOWER

    12.   Heaven Plus

    13.   MerSplus

    14.   Fiona

    15.   Roketto

     

  • Taruna Ikrar Beri Kuliah di Harvard, Sebut RI Siap Jadi Pusat Bioteknologi Dunia

    Taruna Ikrar Beri Kuliah di Harvard, Sebut RI Siap Jadi Pusat Bioteknologi Dunia

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Dr Taruna Ikrar, M Biomed, PhD, menerima undangan terhormat dari Fakultas Kedokteran Harvard University untuk menyampaikan kuliah ilmiah dalam forum internasional bertema Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP).

    Kehadiran Prof Ikrar di universitas yang telah menghasilkan sembilan peraih nobel ini bukan hanya bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan dan regulasi kesehatan, tapi juga menandai posisi strategis Indonesia dalam lanskap teknologi kesehatan global.

    Dalam presentasinya, Prof Ikrar menegaskan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri bioteknologi, tidak hanya di Asia, tetapi juga di tingkat global.

    Regulasi ATMP: Fondasi Menuju Standar Global

    BPOM RI saat ini tengah membangun kerangka regulasi untuk ATMP yang bersifat:

    Adaptif

    Mengikuti dinamika pesat teknologi medis modern

    Berbasis Bukti Ilmiah

    Memastikan terapi yang masuk ke pasar didukung oleh penelitian yang kuat

    Mendukung Inovasi

    Mempercepat akses publik terhadap terapi baru tanpa mengorbankan mutu dan keamanan.

    “Pendekatan ini sejalan dengan tren global. Negara-negara maju sedang bergerak ke arah yang sama, dan Indonesia tidak ingin tertinggal dalam revolusi terapi berbasis bioteknologi,” ujar Prof Ikrar.

    Ekosistem Bioteknologi: Komitmen Pemerintah Indonesia

    Taruna juga menegaskan di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan visi Asta Cita, Indonesia tengah membangun ekosistem bioteknologi nasional yang kokoh melalui:

    Investasi Infrastruktur Riset

    Membangun laboratorium dan pusat riset bioteknologi berstandar internasional.

    Kemitraan Global

    Berkolaborasi dengan universitas dan perusahaan farmasi dunia untuk transfer teknologi.

    Pengembangan SDM

    Meningkatkan kapasitas ilmuwan Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, dan riset.

    Dengan kekayaan hayati yang luar biasa serta pasar domestik yang besar, Indonesia memiliki modal yang kuat untuk tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen teknologi medis di masa depan.

    Manfaat bagi Masyarakat Indonesia

    Pengembangan bioteknologi dan regulasi yang kuat di bidang terapi medis akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain:

    Akses terhadap Pengobatan Canggih

    Dengan adanya regulasi ATMP yang adaptif, masyarakat dapat memperoleh terapi medis terbaru dengan standar keamanan dan efektivitas tinggi.

    Harga yang Lebih Terjangkau

    Dengan meningkatnya produksi dalam negeri, biaya terapi medis dapat ditekan sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

    Peningkatan Kesehatan Masyarakat

    Inovasi di bidang bioteknologi akan membuka peluang untuk penemuan dan pengembangan terapi baru bagi penyakit yang sulit diobati.

    Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

    Investasi di sektor bioteknologi akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam industri kesehatan global.

    Kemandirian Teknologi Kesehatan

    Dengan adanya ekosistem bioteknologi yang kuat, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor obat dan terapi medis dari luar negeri.

    Transformasi Nasional Menuju Kemandirian Teknologi Kesehatan

    Prof Ikrar, yang telah lima kali mempublikasikan risetnya di jurnal ilmiah Nature, menegaskan bahwa BPOM RI di bawah kepemimpinannya siap mendukung transformasi besar ini.

    “Ini bukan sekadar mimpi. Dengan regulasi yang progresif, investasi di sektor riset, dan kolaborasi internasional yang aktif, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi bioteknologi dunia,” tegasnya.

    Namun, ia juga mengingatkan adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti kebutuhan pembiayaan, kesenjangan dalam kesiapan industri lokal, serta perlunya penyempurnaan regulasi secara berkelanjutan.

    Undangan sebagai pembicara di Fakultas Kedokteran Harvard University menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kesiapannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan kesehatan global. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri, Indonesia diyakini mampu menjadikan bioteknologi sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional di era modern.

    (suc/up)

  • Waspadai Obat Palsu yang Beredar di Indonesia, BPOM Ungkap Jenis-jenis yang Sering Dipalsukan – Halaman all

    Waspadai Obat Palsu yang Beredar di Indonesia, BPOM Ungkap Jenis-jenis yang Sering Dipalsukan – Halaman all

    Potensi ancaman obat palsu yang sering beredar di Indonesia, termasuk obat-obat yang disalahgunakan. BPOM menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap obat lifestyle dan obat ilegal lainnya yang membahayakan kesehatan masyarakat.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkapkan bahwa tren pemalsuan obat di Indonesia didominasi oleh produk obat lifestyle, seperti obat disfungsi ereksi, penurun berat badan, serta obat-obat yang sering disalahgunakan seperti tramadol dan triheksifenidil. 

    Obat-obat palsu ini tidak hanya beredar di pasar tradisional, tetapi juga sering ditemukan di marketplace online.

    BPOM mencatat bahwa pada periode 2023-2024, pihaknya telah mengajukan takedown terhadap lebih dari 161.000 tautan yang berkaitan dengan obat-obat palsu. 

    Dari jumlah tersebut, sekitar 45 persen di antaranya merupakan produk ilegal, termasuk obat tanpa izin edar, obat impor ilegal, dan obat-obat yang diduga palsu.

    BPOM juga melakukan patroli siber untuk memantau dan menghentikan peredaran obat ilegal ini di dunia maya.

    Tindak Lanjut BPOM terhadap Obat Palsu

    Kepala BPOM RI, Prof. Dr. dr. Taruna Ikrar, M.Si, M.Ed, Ph.D, memimpin pertemuan strategis secara virtual dengan Pharmaceutical Security Institute (PSI) pada Senin malam (7/4/2025).

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap peredaran obat ilegal yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

    “BPOM bekerja sama dengan PSI untuk mengidentifikasi dan menyelidiki tiga jaringan besar yang menjual obat palsu melalui berbagai platform online,” ujar Taruna. “Kerja sama internasional dengan negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Australia juga menjadi kunci untuk memerangi peredaran obat ilegal ini.”

    Dalam kesempatan yang sama, BPOM juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap terapi canggih seperti sel punca.

    Terapi ini, meskipun memiliki potensi yang besar untuk membantu manusia, juga banyak disalahgunakan dan dipalsukan. BPOM telah memperingatkan bahwa banyak produk sel punca yang beredar tanpa izin dan tanpa jaminan keamanan bagi pasien.

    “Untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat palsu, kami tidak hanya fokus pada obat-obatan yang sering disalahgunakan, tetapi juga terhadap inovasi medis yang berpotensi disalahgunakan seperti terapi sel punca,” tambah Taruna.

    BPOM memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku peredaran obat palsu, mulai dari hukuman penjara hingga denda yang sangat besar. Pelaku yang terbukti melanggar dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 12 tahun dan denda hingga Rp 5 miliar.

    Kerja sama antara BPOM dan PSI ini juga menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dari produk obat yang tidak terjamin kualitasnya dan dapat berisiko fatal bagi pengguna.

    Dengan semakin maraknya peredaran obat palsu, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk obat, terutama melalui platform online.

     BPOM terus berupaya untuk mengawasi peredaran obat ilegal dan memberi penegakan hukum kepada pelaku yang melanggar.

    Sebagai konsumen, penting untuk selalu memeriksa izin edar obat dan membeli dari sumber yang terpercaya.

  • Apakah Indonesia terlambat merespons kebijakan tarif Trump?

    Apakah Indonesia terlambat merespons kebijakan tarif Trump?

    Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyarankan Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah konkret guna melindungi industri dalam negeri akibat penerapan tarif resiprokal AS, Jakarta, Senin (7/4/2025) (ANTARA/Bayu Saputra)

    Apakah Indonesia terlambat merespons kebijakan tarif Trump?
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 08 April 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com –  Respons pemerintah Indonesia terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump layak diapresiasi dari sisi kehati-hatian, namun juga pantas dikritisi dari sisi kecepatan dan keberanian strategis.

    Ketika Trump memutuskan untuk menaikkan tarif hingga 32 persen terhadap produk ekspor Indonesia, termasuk tekstil, alas kaki, dan komponen elektronik, negara-negara seperti Vietnam dan Thailand bergerak cepat dalam merumuskan respons diplomatik dan proteksi ekonomi.

    Sementara Indonesia, dijadwalkan baru hari ini atau sehari sebelum kebijakan tersebut efektif diberlakukan pada 9 April 2025 untuk menyatakan sikap resmi melalui pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah forum terbuka. Tentu pendekatan diplomatik dan tidak reaktif adalah prinsip bijak dalam tata kelola hubungan internasional.

    Namun dalam konteks ekonomi global yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, waktu menjadi faktor strategis. Delay dalam menyampaikan sikap resmi bisa memberikan kesan bahwa Indonesia kurang sigap dalam melindungi kepentingan ekonominya, apalagi dalam konteks tarif yang berdampak langsung pada jutaan pekerja sektor manufaktur ekspor.

    Selama ini ada kecenderungan bahwa kecepatan respons pemerintah terhadap disrupsi pasar internasional sangat mempengaruhi persepsi investor dan mitra dagang terhadap kredibilitas negara tersebut. Negara-negara yang umumnya mampu menunjukkan ketegasan dan arah kebijakan yang jelas dalam waktu 48 jam untuk merespons sesuatu, cenderung mengalami penurunan risiko pasar dan peningkatan negosiasi bilateral yang menguntungkan.

    Sebuah studi berjudul “Business resilience: Lessons from government responses to the global COVID-19 crisis” yang diterbitkan dalam International Business Review pada Oktober 2023 oleh Harvey Nguyen, Anh Viet Pham, Man Duy (Marty) Pham, dan Mia Hang Pham, mengeksplorasi ketahanan bisnis di berbagai negara dan faktor-faktor yang memungkinkan perusahaan bertahan dalam menghadapi guncangan ekonomi besar seperti pandemi COVID-19.

    Penelitian ini menyoroti peran penting respons cepat dan efektif dari pemerintah dalam mendukung ketahanan bisnis. Tindakan pemerintah yang tepat waktu, seperti pemberian stimulus ekonomi, bantuan finansial, dan kebijakan pendukung lainnya, terbukti membantu perusahaan dalam mempertahankan operasi dan mengurangi dampak negatif dari krisis.

    Temuan ini menggarisbawahi bahwa kecepatan dan efektivitas respons pemerintah tidak hanya mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan bisnis dan investor terhadap kemampuan negara dalam mengelola krisis.

    Kontes Indonesia

    Dalam konteks Indonesia tentu ini tidak bisa disamakan secara langsung, namun pola yang sama berlaku. Ketika Vietnam langsung mengirimkan tim negosiator ke Washington dan Thailand mengumumkan insentif substitusi pasar ekspor, Indonesia justru tampak terkesan lebih lama berkutat di tahap penyusunan strategi bahkan narasi.

    Implikasinya bukan hanya pada perdagangan, tetapi pada posisi daya tawar Indonesia dalam lanskap global yang semakin bergeser ke arah kompetisi cepat dan real-time. Namun, penting juga dipahami bahwa pendekatan Indonesia menolak opsi retaliasi dan memilih jalur diplomasi tidak dapat serta-merta dianggap sebagai kelemahan.

    Sebagaimana sebelumnya Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengambil langkah retaliasi atas kebijakan tarif dan memilih menempuh jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Pendekatan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

    Ini menunjukkan adanya kehendak untuk menjaga hubungan jangka panjang dan stabil dengan mitra dagang utama, dalam hal ini Amerika Serikat. Di sisi lain, keputusan untuk tidak membalas dengan tarif serupa juga mengandung risiko munculnya asumsi bahwa Indonesia akan selalu bersikap lunak terhadap tekanan ekonomi.

    Pendekatan “tidak membalas tapi memperkuat dalam negeri” sebenarnya bisa menjadi strategi efektif jika dilengkapi dengan reformasi regulasi yang nyata dan percepatan diplomasi ekonomi yang terukur.

    Misalnya, reformasi logistik nasional yang masih menjadi hambatan utama daya saing produk ekspor Indonesia. Menurut laporan World Bank Logistics Performance Index 2023, Indonesia masih berada di peringkat 63 dari 139 negara. Bandingkan dengan Vietnam yang berada di posisi 43 dan Thailand di posisi 34.

    Artinya, upaya penguatan ekspor Indonesia seharusnya tidak hanya berhenti pada sektor hilir seperti diplomasi, tetapi harus menyentuh akar struktural yang selama ini menjadi penghambat utama. Selain itu, langkah pemerintah yang paling strategis saat ini bukan hanya merespons kebijakan Trump, tetapi menjadikan momentum ini sebagai lompatan untuk membangun kemandirian industri ekspor.

    Indonesia perlu memanfaatkan krisis tarif ini sebagai peluang untuk membangun konsorsium ekspor kawasan Asia Tenggara yang tidak hanya memperkuat posisi tawar Indonesia, tetapi juga membuka opsi pasar alternatif secara kolektif.

    Dalam studinya berjudul The Importance of Export Diversification for Developing ASEAN Economies, Phi Minh Hong dari ISEAS – Yusof Ishak Institute yang dimuat di ISEAS Perspective No. 2021/80, 2021 menekankan pentingnya diversifikasi ekspor bagi negara-negara berkembang di ASEAN untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan mengurangi volatilitas pendapatan ekspor.

    Studi ini juga mencatat bahwa negara-negara dengan diversifikasi ekspor yang lebih tinggi cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Sebuah studi yang patut untuk menjadi acuan untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.

    Membangun narasi

    Langkah lain yang patut dipertimbangkan adalah mempercepat harmonisasi standar produk ekspor Indonesia dengan pasar non-AS, termasuk Uni Eropa dan negara-negara BRICS. Harmonisasi ini memerlukan peran aktif Kementerian Perdagangan, BPOM, dan Lembaga Standardisasi Nasional untuk bergerak cepat dan koordinatif.

    Dalam situasi di mana satu pintu mulai tertutup, jangan hanya menunggu dibukakan, tapi mulailah membangun rumah dagang sendiri di tempat lain. Penting pula diingat bahwa dalam era ekonomi politik global saat ini, narasi menjadi alat kekuatan tersendiri.

    Pemerintah Indonesia juga perlu membangun narasi yang kuat di hadapan publik internasional, bahwa sikap “tidak membalas” bukan bentuk kelemahan, tetapi posisi strategis berdasarkan prinsip kemitraan yang setara dan respek terhadap hukum internasional. Namun narasi ini tidak akan hidup tanpa langkah konkret di lapangan yang dirasakan langsung oleh pelaku ekspor, UMKM, dan buruh pabrik yang terancam kehilangan pasar.

    Sikap resmi Presiden Prabowo yang akan disampaikan hari ini harus menjadi titik awal bukan akhir. Ia harus segera diikuti dengan langkah-langkah teknokratis yang konkret dan terukur. Diplomasi tingkat tinggi harus dilengkapi dengan aktivasi jalur ekonomi tingkat menengah, termasuk memperkuat kapasitas negosiasi duta besar di negara tujuan ekspor.

    Reformasi regulasi juga harus menyasar pada percepatan perizinan ekspor, transparansi rantai pasok, dan insentif fiskal berbasis performa ekspor. Sebagai negara dengan populasi besar dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tidak boleh hanya menjadi reaktif dalam setiap perubahan kebijakan internasional.

    Indonesia harus menjadi bagian dari arsitek ekonomi global baru yang lebih adil dan berkelanjutan. Saatnya Indonesia berhenti bersikap seperti anak yang dimarahi, lalu diam. Sudah waktunya negeri ini berbicara lantang, cerdas, dan dengan solusi yang kuat.

    Sumber : Antara

  • Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Surabaya (beritajatim.com) – Satpol PP Surabaya menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki dugaan kandungan alkohol 40 persen dalam produk Es Krim, pada hari Selasa (8/4/25).

    Satpol PP Surabaya menyerahkan sampel es krim hasil penyitaan di tenan es krim, di Mall Surabaya Barat, kepada BPOM hari ini. Jumlah es krim diperiksa, sebanyak 250 gram (gr).

    Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menyatakan bahwa pengujian es krim ini dilakukan untuk memberikan hasil pasti kepada masyarakat, mengingat klaim pemilik usaha bahwa es krim tersebut hanya berasa alkohol tanpa kandungan alkohol.

    “Kami bermaksud menyatakan netral dengan melibatkan BPOM yang memiliki kewenangan pengukuran makanan dan minuman. Kami ingin mengetahui kadar alkohol secara pasti, apakah benar ada kandungan alkohol atau hanya perasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi,” kata Fikser, Selasa (8/4).

    Jika hasil uji BPOM ini menunjukkan kadar alkohol 24 persen atau lebih, kata Fikser, maka akan dilakukan penghentian usaha dengan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya (Dinkopungdag), serta dinas terkait.

    “Setelah hasil uji keluar, kami akan mengkonfirmasi dengan menanyakan perizinan produk makanan tersebut. Jika tidak memiliki izin, kami akan mengambil tindakan penutupan, tentu saja melalui koordinasi dengan dinas terkait,” tegas Fikser.

    Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Surabaya, Yudhistira mengungkapkan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap tempat penjualan makanan dan minuman di Surabaya. Serta berupaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Pengawasan terhadap peredaran alkohol ilegal di Surabaya akan terus kami lakukan, baik di mal, toko kelontong, maupun tempat lainnya,” ungkap Yudhis.

    Lebih lanjut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, mengatakan bahwa sampel es krim ini akan dibawa ke laboratorium untuk diuji dan dilakukan analisis.

    “Hari ini, kami menerima sampel dari Satpol PP Surabaya untuk menganalisis kandungan alkohol dalam es krim yang diduga mengandung alkohol,” terang Budi.

    Budi juga menjelaskan pengujian akan dilakukan dengan metode destilasi, diikuti pengukuran menggunakan alat kromatografi gas. Proses pengujian diperkirakan memakan waktu 14 hari kerja.

    “Hasil pengujian akan kami sampaikan langsung ke Satpol PP Surabaya untuk ditindaklanjuti,” ucap dia. (ted)

  • Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran dengan 5 Minuman Alami Ini

    Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran dengan 5 Minuman Alami Ini

    JAKARTA – Lebaran identik dengan aneka hidangan lezat yang kaya lemak, seperti opor ayam, rendang, gulai, dan berbagai kue manis. Sayangnya, makanan ini sering kali mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.

    Setelah menikmati hidangan Lebaran, penting untuk kembali menjaga keseimbangan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Salah satu cara alami dan efektif adalah mengonsumsi minuman mengandung bahan-bahan alami yang terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

    Berikut adalah 5 minuman alami yang bisa dikonsumsi setelah Lebaran untuk membantu menormalkan kembali kadar kolesterol, seperti dilansir VOI dari laman Medical News Today pada Jumat, 4 April.

    1. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin dan antioksidan lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan total. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), salah satu antioksidan dalam teh hijau, dapat menurunkan kadar kolesterol LDL. Studi lain di tahun 2021 juga menunjukkan teh hitam bisa memberikan manfaat serupa terhadap kolesterol.

    2. Susu Kedelai

    Kedelai memiliki kandungan rendah lemak jenuh. Menggantikan lemak jenuh dengan minum susu kedelai bisa membantu mengontrol kadar kolesterol. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai per hari sebagai bagian dari pola makan rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

    Sebaiknya, pilih susu kedelai yang minim pemrosesan dan tidak mengandung tambahan gula, garam, atau lemak. Disarankan minum susu kedelai sebanyak 2–3 gelas susu kedelai dengan ukuran 250 ml.

    3. Susu Oat

    Oat mengandung beta-glucan yang membantu menghambat penyerapan kolesterol. Studi tahun 2018 menunjukkan susu oat lebih efektif dalam menurunkan kolesterol dibandingkan produk oat padat. Satu gelas (250 ml) susu oat mengandung sekitar 1 gram beta-glucan. Periksa label produk untuk memastikan kandungan beta-glucan dalam setiap sajian.

    4. Jus Tomat

    Tomat kaya akan likopen, senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar LDL. Mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopen. Jus tomat juga mengandung serat dan niasin yang membantu menurunkan kolesterol.

    5. Smoothie Buah Beri

    Buah beri mengandung antioksidan dan serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Salah satu antioksidan kuat dalam buah beri, yaitu antosianin terbukti bermanfaat untuk kolesterol. Buah beri juga rendah kalori dan lemak.

    Beberapa contoh buah beri yang bisa digunakan yakni stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry. Untuk membuat smoothie, campurkan sekitar 80 gram buah beri dengan 1/2 cangkir susu rendah lemak atau yogurt, serta 1/2 cangkir air dingin. 

  • 6 Minuman untuk Redakan Kadar Kolesterol yang ‘Ngegas’ gegara Kalap Makan Lebaran

    6 Minuman untuk Redakan Kadar Kolesterol yang ‘Ngegas’ gegara Kalap Makan Lebaran

    Jakarta

    Momen Lebaran terkadang menjadi ajang ‘balas dendam’ untuk makan sepuasnya setelah menahan nafsu sebulan penuh. Bagi beberapa orang dengan riwayat kadar kolesterol tinggi, tentu hal ini bisa membahayakan tubuh.

    Kadar kolesterol dalam tubuh harus dijaga dengan baik. Masalah kolesterol tinggi yang dibiarkan dapat meningkatkan berbagai macam risiko penyakit kardiovaskular.

    Ada beberapa jenis minuman sehat yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh. Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa di antaranya:

    1. Sari Kedelai

    Kedelai memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga dapat mengelola kadar kolesterol. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai protein tiap hari sebagai bagian diet rendah lemak jenuh.

    Organisasi Heart UK merekomendasikan 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan kedelai tiap hari, dengan satu porsi setara 250 ml sari kedelai. Pastikan juga sari kedelai yang dikonsumsi rendah gula atau tidak mengandung gula tambahan sama sekali.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lain yang membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan kadar kolesterol secara total.

    Sebuah studi dilakukan pada tahun 2020 untuk meneliti efek epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan dalam teh hijau, pada tubuh manusia. Peneliti menemukan adanya keterkaitan antara konsumsi teh hijau yang lebih banyak dengan kadar LDL lebih rendah.

    3. Minuman Cokelat

    Minuman cokelat hitam yang mengandung kakao sangat baik untuk menurunkan kolesterol. Kakao mengandung antioksidan flavanol yang baik untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi.

    Sebuah ulasan pada tahun 2022 menyebut produk kakao dapat mengurangi LDL dan kolesterol secara total. Meski bermanfaat, hindari minuman cokelat dengan tambahan gula, garam, dan lemak di dalamnya.

    4. Jus Tomat

    Tomat memiliki kandungan senyawa likopen yang disebut meningkatkan kadar lipid dan mengurangi LDL. Penelitian menunjukkan pengolahan tomat menjadi jus dapat meningkatkan kadar likopennya.

    Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    5. Minuman Oat

    Oat mengandung beta-glukan yang menciptakan zat seperti jel dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menemukan minuman oat menurunkan kolesterol secara lebih konsisten dibandingkan produk oat padat. Segelas minuman oat sebanyak 250 ml mengandung sekitar 1 gram beta-glukan.

    6. Smoothie Beri

    Buah seperti stroberi, bluberi, blackberry, dan raspberi yang diolah menjadi smoothie bisa menjadi alternatif minuman penurun kolesterol. Buah beri kaya akan antioksidan dan serat yang membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Kandungan antosianin misalnya, antioksidan ini memiliki peran yang besar dalam menurunkan kadar kolesterol. Beri juga cocok untuk diet karena rendah kalori dan lemak.

    (avk/naf)

  • Video: Trump Mulai Lakukan PHK Massal Pekerja Institusi Kesehatan AS

    Video: Trump Mulai Lakukan PHK Massal Pekerja Institusi Kesehatan AS

    Jakarta,CNBC Indonesia – Pemerintahan Trump memecat staf di berbagai lembaga kesehatan AS. Termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Badan Pengawas Obat dan Makanan hingga Institut Kesehatan Nasional.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • Nenek 75 Tahun Sukses Bangun Usaha Olahan Lidah Buaya

    Nenek 75 Tahun Sukses Bangun Usaha Olahan Lidah Buaya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kisah inspiratif datang dari berbagai pihak, termasuk Warsiti, seorang nenek berusia 75 tahun yang berhasil mengembangkan usaha olahan tanaman lidah buaya (Aloe vera) dari nol hingga berhasil menjualnya ke berbagai daerah di Indonesia.

    Meski usianya kini 75 tahun, semangat nenek Warsiti untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk lokal tidak pernah surut. Kegigihannya patut menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda, untuk tidak takut mengejar impian dan berani memulai dari yang kecil. Tekad dan usaha yang gigih membuat segala hal mungkin tercapai.

    Warsiti memulai bisnis dari usaha membuat pupuk organik dari sampah-sampah dapur rumah tangga pada 2006. Dia lalu mencoba menanam lidah buaya karena memiliki beragam manfaat. Ia tak mengira pupuk organiknya membuat tanaman lidah buaya tumbuh subur.

    “Awalnya iseng-iseng ya, dari lima pot, kemudian saya ajak tetangga juga menanam,” katanya.

    Seiring bertambahnya waktu dan banyaknya lidah buaya, Warsiti mulai berinovasi dan mencoba mengolahnya menjadi minuman sesuai dengan literatur yang ia baca.

    Warsiti yang tergabung dalam kelompok wanita tani mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan pihak kecamatan. Warsiti pun mencoba membuat serbuk lidah buaya. Dia berkali-kali gagal membuatnya hingga akhirnya berhasil. Serbuk lidah buaya pun dijual. Tak disangka, lidah buaya di tangannya laku terjual hingga menemukan harapan besar memajukan ekonominya.

    Dia pun mengajak tetangga untuk membudidayakan lidah buaya karena memiliki nilai ekonomi. Beberapa orang tertarik untuk bergabung.

    Untuk mengembangkan usahanya, Warsiti membutuhkan modal. Dia mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp 5 juta. Modal itu digunakan untuk membeli bahan baku dan pengemasan.

    Tidak hanya mendapat modal kerja, Warsiti mengaku kerap diajak mengikuti pameran yang digelar oleh bank BUMN tersebut. Kesempatan itu digunakan untuk menawarkan produk lidah buayanya. Akhirnya pada 2010, rekan Warsiti yang merupakan agen obat herbal bersedia mendistribusikan produk lidah buayanya.

    Semula, dia membuat kemasan serbuk lidah buaya dalam botol berukuran 150 mililiter (ml). Kemudian, ada permintaan untuk membuat kemasan 250 ml. Pasokan utama lidah buaya produksinya berasal dari tetangganya. Ia membelinya dengan harga bervariasi, tergantung kualitasnya, mulai Rp 3.000 per kg sampai Rp 7.000 per kg.

    Sertifikat HKI

    Warsiti aktif mengikuti pelatihan dan pameran UMKM yang digagas BRI serta lembaga lain. Bahkan, dia sempat mengikuti pameran produk di mancanegara, seperti di Brunei Darussalam dan Singapura. Atas pengalaman panjangnya, Warsiti mendirikan toko bernama FaFa, diambil dari nama depan kedua cucunya.

    Produk lidah buaya Warsiti telah mendapat sertifikasi Halal. Ia lalu mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) pada 2015. Masa berlakunya 10 tahun dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan. Pada 2020, Warsiti mendirikan perseroan terbatas (PT) perorangan dengan nama PT Ummi Aloe Vera Indonesia.

    Dia pun terus berinovasi dengan lidah buaya. Produk minuman segar lidah buaya hingga beberapa jenis makanan ringan yang mengandung lidah buaya ikut dipasarkan. Serbuk instan lidah buaya dijual dengan harga Rp 30.000, sari lidah buaya ukuran 0,5 kg Rp 20.000, dan minuman Rp 10.000 per botol.

    “Penghasilan dari serbuk lidah buaya sekitar Rp20 juta per bulan,” katanya.

    Warsiti juga sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2023. Izin edar ini berlaku selama 5 tahun. 

    Nenek berusia 75 tahun ini ingin mewarisi bisnis lidah buaya kepada cucu pertamanya. Saat ini, sang cucu kerap mendampinginya dalam berbagai pertemuan UMKM. Bahkan, cucunya pernah mengikuti pameran produk UMKM di Turki pada 2020.

    Peran UMKM

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut UMKM memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen yang menjadi target Presiden Prabowo Subianto. Jumlah UMKM saat ini mencapai 99 persen atau 64 juta unit usaha, dan kontribusinya mencapai 60 persen terhadap PDB dengan penyerapan tenaga kerja 97 persen.

    Sebagai upaya mendongkrak geliat ekonomi, pada 2025 pemerintah akan mengucurkan KUR sampai Rp 300 Triliun. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Kerja sama perlu dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2028,” jelasnya.

    Pada kesempatan lain, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyebut masih ada pekerjaan rumah untuk mengembangkan UMKM. Salah satunya, data yang belum terintegrasi. Saat ini belum ada data sentral untuk mendiagnosis masalah yang ada pada tubuh UMKM.

    Maman juga menyebutkan peluang besar bagi UMKM, termasuk usaha lidah buaya nenek berusia 75 tahun, yang dijamin pemerintah.  Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Dalam PP 7/2021, negara mewajibkan porsi belanja sebesar 40% bagi UMKM dari APBN/APBD.