Kementrian Lembaga: BPOM

  • Raudhah: Pelukan Langit di Antara Dua Dunia, Ketika Hati Bersujud dan Semesta Terdiam

    Raudhah: Pelukan Langit di Antara Dua Dunia, Ketika Hati Bersujud dan Semesta Terdiam

    Jakarta – Ada ruang yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata sebuah taman kecil di Masjid Nabawi yang disebut Raudhah. Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda, “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” Di tempat inilah langit dan bumi seolah bersentuhan. Raudhah bukan hanya tempat suci, tapi pelukan langit untuk jiwa-jiwa yang membawa rindu, luka, dan pengharapan.

    Ketika kaki menapak di atas karpet hijau itu, dunia seakan berhenti. Tidak ada lagi suara riuh, tidak ada lagi beban duniawi. Hanya ada detak jantung yang berubah jadi dzikir, dan air mata yang luruh dalam diam membasahi lantai surga yang dirindukan.

    Dan saat dahi menyentuh bumi, itulah titik terendah manusia namun paling tinggi nilainya di hadapan Allah. Neurosains membuktikan, dalam posisi sujud, korteks prefrontal otak yang berperan dalam logika dan ego menyentuh bumi, menandakan kepasrahan total. Aktivitas ini memicu pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan endorfin, hormon kebahagiaan yang membawa ketenangan luar biasa.

    Dalam kesunyian Raudhah, otak memasuki gelombang alpha dan theta, gelombang yang muncul saat seseorang sedang dalam kondisi relaksasi mendalam dan meditasi spiritual. Ini bukan sekadar ibadah, ini adalah penyembuhan. Sujud dalam Raudhah merangsang keseimbangan sistem saraf otonom, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan memperkuat koneksi hati dan otak.

    Di taman surga ini, bukan hanya tubuh yang sujud, tetapi seluruh luka batin ikut rebah. Air mata bukanlah tanda kelemahan, tetapi bahasa paling jujur antara hamba dan Tuhannya. Di Raudhah, air mata adalah obat jiwa. Dalam diam, saraf-saraf pun bertasbih. Dan seluruh tubuh menyatu dalam kehambaan yang paling dalam.

    Raudhah adalah titik temu antara dua dunia: dunia fana yang lelah, dan akhirat yang penuh cahaya.

    Di sinilah, cinta kepada baginda Rasullullah menjadi nyata. Di sinilah, rindu menemukan rumahnya. Dan di sinilah, semesta pun ikut menunduk, menyaksikan satu hati bersujud, dalam pelukan langit, untuk selamanya.

    Catatan redaksi: Penulis merupakan anggota Amirull Hajj 2025 sekaligus Kepala BPOM RI.

    (up/up)

  • Intibios Hadirkan Pelayanan Berbasis Penelitian Terapi Stem Cell

    Intibios Hadirkan Pelayanan Berbasis Penelitian Terapi Stem Cell

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Inti Bios Persada Sejahtera bersama (Intibios) bekerja sama dengan PT Bifarma Adiluhung (Regenic by Kalbe) menghadirkan pelayanan berbasis penelitian terapi sel punca (stem cell) dan turunannya serta non-sel punca di Indonesia.

    Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan antara pihak klinik Intibios yang diwakili Direktur Utama Intibios Iman Pambagyo dan pihak Regenic by Kalbe yang diwakili Direktur Utama Kalbe Sandy Qlintang. Tujuannya, agar masyarakat bisa merasakan manfaat stem cell tanpa harus ke luar negeri.

    “Hari ini hari bersejarah buat kita ya antara PT Bifarma Adiluhung dengan Regenic stem cell Kalbe dan Intibios Klinik, pada 10 Juni 2025 sudah ditandatangani perjanjian kerja sama,” kata Sandy Qlintang kepada Beritasatu.com di Klinik Intibios, Jalan Hang Tuah, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

    “Sehingga kita sah untuk kemudian bisa melaksanakan stem cell sejak saat ini,” ujarnya.

    Regenic sendiri telah menjadi produsen pertama di Indonesia memproduksi stem cell sejak 2006. Mereka telah mendapatkan izin bersertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator negara.

    Klinik Intibios dinilai sebagai klinik utama yang mampu menyediakan layanan terapi stem cell kepada masyarakat melalui dokter spesialisnya.

    Intibios juga dapat mengedukasi, meneliti, serta memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait terapi ini.

    “Terapi stem cell ini menjadi suatu hal yang sangat menjanjikan buat pasien-pasien dengan penyakit degeneratif bisa kembali menjadi sehat,” lanjutnya.

    Selain bisa membantu mengobati penyakit degeneratif dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, stem cell menjadi satu-satunya regeneratif medis yang lebih baik dari obat berbasis protein dan kimiawi. Terapi ini juga diyakini mampu membantu beban kesehatan serta menambah devisa negara.

    Kini, pasien dengan berbagai macam penyakit tidak perlu berobat ke luar negeri untuk mendapatkan layanan terapi stem cell.

    Intibios resmi menghadirkan terapi stem cell dengan produk Regenic yang bersertifikat serta ditangani oleh dokter spesialis di 11 Klinik Intibios di Indonesia, sejak 10 Juni 2025.

    “Tentunya harga yang terbaik ya per cell nya, karena diproduksi di dalam negeri harganya jauh lebih ekonomis daripada yang ada di luar. Meskipun murah tapi bukan berarti murahan produknya, kualitasnya tentu lebih bagus,” tutup Wakil Direktur Utama Intibios Yeni Handayani.

  • Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Jakarta

    Siasat pemerintah dalam menekan kasus penyakit tidak menular melalui label pangan tampaknya belum efektif. Terlebih, literasi masyarakat soal membaca informasi nilai gizi sebelum membeli produk, relatif rendah.

    Catatan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menunjukkan hanya 6,7 persen konsumen di Indonesia yang memperhatikan label pada produk pangan kemasan. Walhasil, pemerintah belakangan mengupayakan penerapan label baru pangan olahan maupun siap saji, salah satunya berkiblat pada regulasi Singapura, yakni NutriGrade.

    Wacana penerapan label pangan sehat seperti sistem Nutri-Grade dan warning label semakin relevan di tengah meningkatnya konsumsi pangan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) di Indonesia. Mengacu survei kesehatan indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 11,7 persen pada usia lebih dari 15 tahun berdasarkan pemeriksaan gula darah, sementara yang terdiagnosis dokter hanya 1,7 persen. Artinya, banyak kasus tidak terdeteksi.

    Dengan 19,5 juta kasus, Indonesia kini menempati peringkat kelima dunia, setelah China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat. Jika tidak ada intervensi, angka ini diprediksi mencapai 28,6 juta pada 2045.

    SKI 2023 juga mencatat kasus obesitas meningkat dua kali lipat dalam 1,5 dekade terakhir, dan rata-rata konsumsi natrium masyarakat Indonesia melebihi rekomendasi WHO. Ini memperkuat argumen bahwa sistem pelabelan pangan harus lebih tegas dan edukatif.

    Menurut pakar kebijakan kesehatan global Dicky Budiman, pelabelan semacam ini terbukti efektif di sejumlah negara, tetapi keberhasilannya di Indonesia akan sangat bergantung pada berbagai faktor pendukung.

    “Nutri-Grade di Singapura, yang juga telah mulai diterapkan di Taiwan dan sebagian besar wilayah di Tiongkok, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk membantu konsumen memilih pangan yang lebih sehat,” ujar Dicky saat dihubungi detikcom, Minggu (8/6/2025).

    Label ini mengklasifikasikan minuman, juga makanan berdasarkan kadar GGL, dengan sistem penilaian huruf A hingga D. Namun, Dicky menekankan bahwa efektivitasnya sangat bergantung pada tingkat literasi kesehatan masyarakat.

    “Tanpa pemahaman yang baik, label A-D bisa disalahartikan atau diabaikan. Makanya, edukasi publik itu krusial,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya posisi label yang jelas di bagian depan kemasan (front-of-pack) agar tidak disembunyikan dengan tulisan kecil di belakang.

    Dicky menekankan pentingnya standar penilaian nasional yang objektif dan independen, serta pengawasan ketat agar produsen tidak melakukan label washing atau manipulasi informasi nutrisi.

    Sebagai alternatif yang dianggap lebih efektif, ia mendorong penerapan ‘warning label’ atau label peringatan yang secara eksplisit menandai produk tinggi GGL.

    “Bukti dari Chili, Meksiko, dan sebagian Australia menunjukkan bahwa warning label lebih intuitif dan langsung dipahami, terutama oleh masyarakat dengan literasi rendah. Ini berdampak nyata dalam mengurangi konsumsi makanan tidak sehat,” kata Dicky, sembari menekankan tantangan terbesarnya adalah industri makanan.

    Kekhawatiran Resistensi Industri

    “Pasti ada resistensi. Mereka khawatir diberi stigma, dan penjualan bisa turun. Tapi kita bicara soal kesehatan publik, bukan sekadar kepentingan bisnis,” lanjut dia.

    Kekhawatiran resistensi industri semacam itu disebutnya bisa disiasati dalam bentuk insentif dari pemerintah. Khususnya, bagi mereka yang melakukan reformulasi produk.

    Dicky juga menekankan pentingnya harmonisasi regulasi pangan di tingkat regional, khususnya di ASEAN. “Kita tidak bisa jalan sendiri. Perlu kerja sama antarnegara agar tidak terjadi konflik dalam perdagangan lintas batas,” jelasnya.

    Dalam konteks wilayah perbatasan, Dicky yang pernah terlibat dalam program kesehatan lintas negara di Kaltim dan Papua menyebut banyak produk kemasan dari luar negeri masuk tanpa mengikuti standar label Indonesia. “Ini ancaman bagi perlindungan konsumen dan kedaulatan pangan. Pemerintah harus memperkuat pengawasan, khususnya di perbatasan.”

    Sebagai solusi, Dicky mendorong penerapan bertahap, dimulai dari produk dengan kandungan gula ekstrem, disertai kampanye edukasi dan insentif bagi produsen yang melakukan reformulasi produk. Ia juga mengingatkan bahwa pelabelan harus diiringi dengan intervensi struktural, seperti subsidi pangan sehat, distribusi makanan bergizi, dan pengendalian impor pangan ultra-proses.

    “Labelisasi pangan, baik itu Nutri-Grade maupun warning label, harus menjadi bagian dari kebijakan pangan nasional yang berorientasi pada kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

    Logo Pilihan Lebih Sehat: Membingungkan Konsumen

    Pandangan senada juga disuarakan Nida Adzilah Auliani, Project Lead untuk Food Policy di Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Ia menyoroti strategi yang sudah diupayakan seperti logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ yang saat ini digunakan di Indonesia justru kerap menyesatkan konsumen.

    “Label itu seolah memberi kesan bahwa produk aman dikonsumsi, padahal kenyataannya masih mengandung kadar gula yang cukup tinggi,” jelas Nida dalam konferensi pers belum lama ini. Ia mencontohkan susu cokelat kemasan ukuran 180 ml yang mengandung 11 gram gula.

    Padahal, batas aman gula dalam minuman menurut aturan hanya 6 gram per 100 ml. Artinya, satu botol kecil saja sudah menyumbang lebih dari 20 persen kebutuhan gula harian, menurut standar WHO.

    Nida menilai ambang batas yang digunakan dalam label tersebut terlalu longgar, tidak seketat profil gizi internasional, sehingga gagal memberikan informasi yang akurat dan mudah dicerna. “Masyarakat bisa saja mengira suatu produk itu sehat, padahal sebenarnya mengandung gula tambahan yang tinggi,” katanya.

    Pantauan detikcom pada sejumlah produk pangan berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ memang demikian.

    Produk susu posisi kiri memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’, sementara produk susu kedua di posisi kiri, tanpa label tersebut. Foto: Nafilah Sri Sagita/detikHealth

    Produk susu strawberry berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ dengan yang tidak, nyaris identik dari segi kandungan kalori juga makronutrien. Terkecuali, kandungan gula yang satu gram sedikit lebih rendah ketimbang produk berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    Bila dirinci lebih lanjut, dua produk susu cair 200 ml yang beredar di pasaran tersebut memiliki jumlah energi yang sama yaitu 150 kkal. Kandungan lemak total (4,5 g), lemak jenuh (2,5 g), dan protein (3 g) juga serupa. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting.

    Produk pertama, mengandung 18 g gula, sedangkan produk pembanding mengandung 19 g. Produk 1 mengandung lebih banyak natrium (60 mg) dibandingkan produk 2 (50 mg). Dari sisi mikronutrien, Produk 1 lebih unggul karena mencantumkan kandungan vitamin D3, E, C, dan K, serta magnesium dan zinc yang lebih tinggi. Produk pembanding hanya menonjol pada kandungan vitamin B6 dan fosfor, serta mencantumkan tambahan kolin dan klorida.

    Logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ sendiri diberikan oleh BPOM berdasarkan Peraturan No. 26 Tahun 2021, yang menyatakan minuman siap konsumsi setidaknya harus:

    Tidak mengandung pemanis buatanMemiliki gula tambahan tidak lebih dari 6 g per 100 ml.

    Berdasarkan label kemasan, produk 1 tidak mencantumkan pemanis buatan, dan meskipun tercantum 18 g gula per 200 ml (setara 9 g per 100 ml), angka tersebut kemungkinan mencakup gula alami (laktosa), bukan hanya gula tambahan. Hal ini berarti produk tersebut masih dapat memenuhi kriteria BPOM untuk mendapatkan logo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    NEXT: Siasat Pemerintah Label Pangan Baru

  • Dinas Pertanian NTT gelar Pasar Tani dukung produk petani lokal

    Dinas Pertanian NTT gelar Pasar Tani dukung produk petani lokal

    Kegiatan Pasar Tani \”Lokal itu Hebat\” di arena Car Free Day El Tari Kupang, Sabtu (7/6/2025). (ANTARA/Yoseph Boli Bataona)

    Dinas Pertanian NTT gelar Pasar Tani dukung produk petani lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Juni 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Pasar Tani sebagai bentuk dukungan dan pemberdayaan para petani lokal dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).   

    “Kegiatan ini sebagai ruang apresiasi dan ruang promosi bagi produk lokal petani kita,” kata Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian DPKP Provinsi NTT Juliyanto Nixson Mooy di sela-sela kegiatan Pasar Tani di arena Car Free Day El Tari Kupang, Sabtu.  

    Ia mengatakan tujuan dari Pasar Tani adalah untuk memperkenalkan produk hasil dan olahan pertanian serta mendukung pengembangan ekonomi berbasis pangan lokal. 

    “Kegiatan ini juga sebagai inisiatif strategis dengan harapan terjadinya peningkatan diversifikasi pangan lokal serta pengurangan ketergantungan pada pangan impor,” katanya.  

    Kegiatan Pasar Tani, kata dia, menjadi upaya memperkenalkan keberagaman pangan lokal dan hasil pertanian segar dengan mengedepankan olahan pangan yang aman, sehat, dan bergizi.  Untuk itu, ia berharap agar masyarakat bisa mengenal dan memiliki rasa percaya pada produk dalam daerah sendiri, karena selama ini sudah terbiasa membeli produk pangan dari luar. 

    “Supaya masyarakat punya rasa memiliki dan rasa percaya pada produk daerah sendiri yang sebenarnya unggul dan mampu bersaing dengan produk pangan dari luar,” katanya menambahkan. 

    Ia menyebutkan para peserta yang berjualan adalah para petani dan UMKM binaan DPKP NTT yang disebut sebagai Unit Pengolahan Hasil (UPH). Selain itu, turut melibatkan peserta UMKM dari binaan dinas terkait. 

    “Pada hari ini totalnya sebanyak 28 peserta yang terlibat. Semuanya saling bergandengan tangan mempromosikan keanekaragaman produk pangan segar dan olahan,” katanya. 

    Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan BPOM Kupang yang menghadirkan booth konsultasi keamanan pangan dan laboratorium keliling untuk memeriksa sampel produk yang dijual.  Ia memastikan pihaknya akan terus melakukan kegiatan ini sebagai wujud apresiasi dan dukungan kepada para petani dan UMKM lokal. 

    “Ini kegiatan kelima dan masih akan ada lima kali Pasar Tani ke depannya,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Fitur Deteksi Sleep Apnea di Galaxy Watch Kini Tersedia di 70 Negara

    Fitur Deteksi Sleep Apnea di Galaxy Watch Kini Tersedia di 70 Negara

    Bagikan:

    JAKARTA – Samsung resmi mengumumkan bahwa fitur pendeteksi sleep apnea (gangguan tidur) di Galaxy Watch kini telah tersedia di lebih dari 70 negara, termasuk 34 negara di Eropa, Australia, dan Singapura.

    Fitur ini dirancang untuk mendeteksi tanda-tanda sleep apnea obstruktif sedang hingga berat pada pengguna berusia 22 tahun ke atas. Samsung memperkenalkan fitur ini pertama kali setelah mendapatkan otorisasi De Novo dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Februari tahun 2024, dan awalnya hanya tersedia di beberapa tipe Galaxy Watch di Amerika Serikat.

    Dalam pernyataan resminya, Samsung mengungkapkan bahwa perluasan ini dimungkinkan setelah fitur tersebut memperoleh sertifikasi CE (Conformité Européenne) yang diperlukan untuk beroperasi di Wilayah Ekonomi Eropa. Dengan sertifikasi ini, Samsung dapat menghadirkan fitur pendeteksi sleep apnea ke 34 negara tambahan di benua Eropa.

    Fitur ini memanfaatkan BioActive Sensor pada Galaxy Watch dan aplikasi Samsung Health Monitor untuk memantau gangguan pernapasan saat tidur. Pengguna cukup mengenakan jam tangan pintar selama dua malam berturut-turut, dan perangkat akan mencatat pola pernapasan yang tidak normal.

    Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Tidur

    Samsung menyatakan bahwa tujuan utama dari fitur ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan tidur. Jika Galaxy Watch mendeteksi potensi sleep apnea, aplikasi akan memberikan notifikasi dan menyarankan pengguna untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

    Gangguan sleep apnea dapat menyebabkan tidur yang tidak nyenyak dan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga stroke. Karena gejalanya sering kali sulit disadari, keberadaan fitur ini di Galaxy Watch menjadi alat bantu penting untuk pencegahan dini.

    Perlu dicatat bahwa fitur ini hanya tersedia untuk Galaxy Watch 4 ke atas yang menjalankan sistem operasi Wear OS 5.0 atau versi lebih baru. Selain itu, jam tangan harus terhubung dengan smartphone Samsung Galaxy yang menggunakan Android 12 atau lebih tinggi.

    Samsung dikabarkan akan meluncurkan Galaxy Watch 8 bulan depan dalam acara Unpacked, dan kemungkinan besar akan menyertakan peningkatan untuk fitur pendeteksi sleep apnea ini

  • Gagal Ginjal di Usia 25? 5 Kebiasaan Harian yang Harus Dihindari

    Gagal Ginjal di Usia 25? 5 Kebiasaan Harian yang Harus Dihindari

    Jakarta

    Seorang wanita di Bandung mengalami gagal ginjal stadium akhir di usia 20-an tahun. Wanita tersebut pertama kali didiagnosis di usia 22 tahun, lalu kisahnya viral saat ia menginjak usia 25 tahun sekitar akhir 2023.

    Awalnya, wanita ini mengalami beberapa keluhan yang umum dirasakan sehari-hari seperti mual hingga susah makan. Namun keluhan tersebut disertai juga dengan memar di beberapa bagian tubuh, dan juga mimisan.

    Sempat dikira cuma kecapekan karena memang mobilitasnya tinggi, namun seiring berjalannya waktu kondisinya memburuk. Wanita ini memeriksakan diri ke dokter, dan hasil pemeriksaan menunjukkan, kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi alias rusak.

    Ia sendiri meyakini, gaya hidup yang buruk berkontribusi pada kondisinya saat ini. Begitu juga dengan riwayat minum pil diet herbal, yang ia sendiri tidak yakin apakah punya izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

    “Aku tuh salahnya nggak ngecek BPOM, nggak ngecek kandungannya, bukan dari dokter. Itu sih, itu fatalnya,” katanya kepada detikcom, Senin (25/9/2023).

    5 Kebiasaan Harian yang Harus Dihindari

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, gagal ginjal yang menyerang usia muda umumnya memang berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Namun demikian, ada banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab.

    “Umumnya tidak ada penyebab tunggal. Penyakit ini proses berjalannya lama tapi progresif,” kata dr Tunggul.

    1. Konsumsi garam berlebih

    Praktisi kesehatan dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr Pringgodigdo Nugroho, menyebut konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jika tidak tertangani, hipertensi bisa menjadi penyebab gagal ginjal.

    2. Kurang minum

    Kekurangan cairan tubuh bisa mengganggu fungsi ginjal secara bertahap. Awalnya bisa memicu infeksi, lalu berkembang menjadi peradangan dan terbentuk batu ginjal.

    “Kemudian ada batu ginjal karena kekurangan cairan jadi zat-zat pembentuk batu tinggi sehingga terjadi batu ginjal itu melalui hal tersebut,” jelas dr Pringgodigdo.

    3. Kurang olahraga

    Sebuah penelitian di University of Leicester menyebut, duduk dalam waktu lama meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Secara tidak langsung, kurang bergerak juga meningkatkan risiko obesitas serta diabetes mellitus, yang keduanya berkaitan erat dengan kerusakan ginjal.

    4. Keseringan minum obat pereda nyeri

    Obat-obat pereda nyeri bersifat toksik pada hati dan ginjal, karenanya hanya dianjurkan dalam kondisi memang benar-benar dibutuhkan. Kebiasaan sedikit-sedikit minum pereda nyeri akan membuat ginjal cepat rusak.

    “Jadi perlu diedukasi ke masyarakat penggunaan obat penghilang rasa nyeri ini harus berdasarkan pengawasan dokter,” kata konsultan ginjal dan hipertensi dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD-KGH.

    5. Keseringan ngopi

    Menurut dr Elizabeth Subsp GH(K), sebenarnya kopi tidak memiliki risiko buruk bagi ginjal. Namun tren yang berkembang, generasi muda cenderung minum kopi dengan berbagai tambahan seperti gula dan susu kental manis. Gula berlebih ini yang akhirnya merusak ginjal.

    “Biasanya generasi muda yang WFH tuh konsumsi kopi nggak hanya sekali ya (dalam sehari),” jelasnya.

    (up/tgm)

  • Lewat Program Ini, UMKM di NTT Bisa Lebih Cepat Dapat Perizinan BPOM – Page 3

    Lewat Program Ini, UMKM di NTT Bisa Lebih Cepat Dapat Perizinan BPOM – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Program Bangun Karya, hasil kolaborasi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bentoel Group resmi ditutup dalam sebuah upacara penutupan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang.

    Sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa, program ini telah berhasil memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di empat kabupaten dan kota prioritas, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor.

    Salah satu capaian utamanya adalah pembangunan rumah produksi sesuai standar Good Manufacturing Practices (GMP) yang mendukung percepatan perizinan dari Badan POM RI. Sebelumnya, program ini juga telah mengedukasi lebih dari 300 warga dan pelaku usaha mikro dan kecil tentang penerapan praktik produksi yang baik.

    Sejak diluncurkan pada Mei 2024, Bangun Karya telah menjadi wadah kolaborasi strategis antara sektor industri, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan BPOM RI dalam mendorong pemberdayaan UMKM lokal.

    Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata dari sektor swasta dan regulator nasional dalam penguatan ekonomi daerah:

    “Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan konkret di lapangan. Kita mulai dari desa, dari pelaku UMKM kecil, untuk membangun NTT yang berdaya saing dan siap menghadapi pasar global. Semangat ini juga sejalan dengan Program One Village, One Product (OVOP) yang telah kami luncurkan beberapa hari lalu sebagai bagian transformasi ekonomi dari desa,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).

     

  • BPOM keluarkan regulasi baru verifikasi metode analisis-bahan obat

    BPOM keluarkan regulasi baru verifikasi metode analisis-bahan obat

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar. ANTARA/HO-BPOM

    BPOM keluarkan regulasi baru verifikasi metode analisis-bahan obat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 00:08 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar resmi menetapkan Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2025 (PerBPOM 10/2025) tentang Pedoman Verifikasi Metode Analisis Obat dan Bahan Obat.

    Dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (03/06), Taruna Ikrar mengatakan pedoman tersebut merupakan bagian dari komitmen BPOM untuk memastikan keamanan dan mutu obat yang beredar di masyarakat.

    “Verifikasi metode analisis adalah langkah penting yang dilakukan untuk membuktikan bahwa suatu metode pengujian benar-benar bisa diterapkan dengan baik di lingkungan laboratorium tertentu. Hal ini krusial agar hasil uji mutu obat tidak menyesatkan dan tetap bisa dipercaya oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat,” ujarnya.

    PerBPOM 10/2025, kata dia, disusun untuk memastikan bahwa metode pengujian di laboratorium tidak hanya sesuai standar, tetapi juga dapat diterapkan secara akurat dan konsisten di berbagai fasilitas pengujian.

    Ia mengatakan pelaku usaha dan petugas harus menjadikan pedoman ini sebagai acuan dalam melakukan verifikasi metode analisis yang digunakan dalam kegiatan pengujian obat dan bahan obat di laboratorium.

    Pedoman ini juga menjadi acuan petugas dalam melakukan evaluasi hasil verifikasi metode analisis obat dan bahan obat yang dilakukan oleh pelaku usaha.

    “Kita ingin semua obat yang beredar telah melalui proses pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teknis. Kita mendorong harmonisasi dan peningkatan kualitas laboratorium pengujian di Indonesia dan dapat menerapkan metode yang andal dan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan,” katanya.

    Ia menyebutkan ada 4 kategori metode analisis yang perlu diverifikasi, mulai dari penetapan kadar komponen utama hingga pengujian cemaran, uji disolusi obat, dan uji identifikasi analit.

    “Implementasi pedoman ini juga menjadi bagian dari pemenuhan dokumen wajib dalam proses registrasi obat, serta mendukung penerapan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),” kata Taruna Ikrar.

    Pelaku usaha dan petugas pengujian dapat mengunjungi subsite https://jdih.pom.go.id untuk memperoleh uraian lengkap isi pedoman ini.

    Dengan adanya standar yang jelas, proses evaluasi dapat dilakukan dengan lebih objektif dan transparan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan bahan obat sebelum dan selama beredar.

    BPOM mengharapkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk laboratorium industri farmasi, lembaga pengujian independen, laboratorium perguruan tinggi, serta regulator dapat menerapkan pedoman ini secara konsisten dan bertanggung jawab.

    Sumber : Antara

  • 9
                    
                        Arab Saudi Soroti Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat, Menag Jelaskan Alasannya
                        Nasional

    9 Arab Saudi Soroti Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat, Menag Jelaskan Alasannya Nasional

    Arab Saudi Soroti Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat, Menag Jelaskan Alasannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    menjelaskan, Menteri Kesehatan
    Arab Saudi
    , Fahad Al-Jalajel, yang menyoroti jumlah
    jemaah haji
    Indonesia yang wafat di Tanah Suci.
    Pemerintah Arab Saudi menyampaikan keprihatinan dan menanyakan sistem seleksi kesehatan sebelum keberangkatan serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang disiapkan.
    “Dokter Indonesia sebelumnya dibatasi ruang geraknya dalam memberikan perawatan di tenda atau klinik sendiri,” jelas Nasaruddin dalam keterangan pers, Selasa (3/5/2025).
    Namun, setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala BPOM sekaligus anggota Amirul Hajj, Taruna Ikrar, otoritas Arab Saudi melonggarkan aturan tersebut.
    “Menteri Kesehatan Saudi akhirnya menyepakati bahwa dokter Indonesia dapat kembali memberikan layanan medis di klinik-klinik haji,” ucapnya.
    Nasaruddin menilai bahwa keberadaan dokter-dokter Indonesia di Arab Saudi membuat jemaah lebih nyaman berobat.
    “Ini penting, karena banyak jemaah merasa lebih nyaman berobat di klinik Indonesia, apalagi ada kendala bahasa jika langsung ke rumah sakit Saudi,” jelasnya.
    Nasaruddin menyambut baik sikap kooperatif Pemerintah Arab Saudi dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama yang produktif.
    Ia menyatakan bahwa masukan-masukan dari otoritas Saudi menjadi bahan evaluasi penting bagi Indonesia dalam meningkatkan layanan haji ke depan.
    “Kita harus terus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tahun ini, agar penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik di masa yang akan datang,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Neuralink Kantongi Pendanaan Rp10,5 Triliun di Tengah Uji Klinis Implan Otak

    Neuralink Kantongi Pendanaan Rp10,5 Triliun di Tengah Uji Klinis Implan Otak

    Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan teknologi otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$650 juta (sekitar Rp10,5 triliun) dalam putaran pendanaan terbarunya. 

    Pendanaan ini datang saat perusahaan tengah menjalankan uji klinis untuk alat implan otak inovatif mereka.

    “Pendanaan ini membantu kami membawa teknologi kami ke lebih banyak orang, mengembalikan kemandirian bagi mereka yang memiliki kebutuhan medis yang belum terpenuhi dan mendorong batasan dari apa yang mungkin dilakukan dengan antarmuka otak,” kata Neuralink dalam pernyataan resminya dikutip dari laman Reuters pada Senin (2/6/2025).

    Neuralink telah memulai uji klinis pada implan otaknya di tiga negara. Alat ini dilengkapi chip yang mampu memproses sinyal saraf dan mengirimkannya ke perangkat seperti komputer atau ponsel.

    Saat ini, lima pasien dengan kelumpuhan berat dilaporkan sudah menggunakan teknologi ini untuk mengendalikan perangkat digital dan fisik hanya dengan pikiran mereka.

    Perusahaan juga mengungkapkan bahwa pada bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan status “breakthrough device” atau terobosan untuk perangkat pemulih kemampuan bicara milik Neuralink. 

    Status serupa juga diberikan tahun lalu untuk perangkat pemulih penglihatan mereka.

    Status “breakthrough device” dari FDA diberikan untuk perangkat medis inovatif yang dianggap memiliki potensi besar dan dipercepat proses pengembangannya agar lebih cepat sampai ke tangan pasien dan penyedia layanan kesehatan.

    Sementara itu, Elon Musk menyatakan pekan lalu bahwa dirinya mundur dari jabatannya sebagai penasihat khusus Presiden AS Donald Trump untuk kembali fokus mengelola perusahaannya yakni Tesla, SpaceX, xAI, Neuralink, dan platform media sosial X.

    Dalam laporan media pada hari yang sama, Morgan Stanley dikabarkan sedang mengatur paket utang senilai US$5 miliar untuk xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Musk, yang menargetkan valuasi sebesar US$113 miliar lewat penjualan saham senilai US$300 juta.

    Neuralink menyebutkan bahwa pendanaan terbarunya melibatkan investor papan atas seperti ARK Invest, DFJ Growth, Founders Fund, G42, Human Capital, Lightspeed, QIA, Sequoia Capital, Thrive Capital, Valor Equity Partners, dan Vy Capital.

    Sebelumnya, Semafor melaporkan bahwa startup ini telah meraih US$600 juta dalam kesepakatan yang menilai perusahaan di angka US$9 miliar sebelum tambahan pendanaan terbaru diumumkan.